Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Malam Tahun Baru Dengan Mama

Gue ngikutin dari awal ceritanya memang menarik dan pantas untuk ditunggu.. Semangat terus ngelanjutin cerita nya suhu. Semoga semakin berkembang ide-ide kreatif nya.
 
Update
Maaf menunggu terlalu lama, ini sedikit update dari ane, walaupun lagi lagi kentang mungkin, cuma ane berusaha supaya ga terlalu lama nunggu, sekali lagi maaf :ampun:

POV Vina

Sesaat aku langsung menerima uluran tangan Sari untuk mengajakku join dengan Tina dan Shanty. Awalnya aku ragu untuk menerima ajakan Sari, cuma keramahan yang terpancar dari wajah Sari terhadapku benar benar membuatku tidak enak jika menolak ajakannya.

“Aduh Sar…tapi aku ga biasa menari kaya gitu, yang ada nanti aku malah malu maluin lagi” sahutku

“Udah tenang aja Vin, kan ada kita kita, ntar kita yang ajarin ke kamu” sahut Sari sambil menggandeng tanganku. Sebenernya sejak tadi aku memperhatikan gerakan dari Shanty yang lebih dulu menari dan bergoyang, menurutku gerakan itu tidak jauh berbeda dengan tari zumba yang biasa aku lakukan di waktu senggang.

Ketika aku sudah join dengan Shanty dan Tina, mereka berdua juga menyambutku dengan ramah, sehingga aku cukup nyaman saat itu.

“Vin, ga usah malu malu, temen sendiri ini ko” sahut Shanty dengan lembut. Akupun akhirnya mulai mengikuti goyangan dan tarian yang diperagakan oleh Shanty, Tina, ataupun Sari, tidak sulit bagiku untuk mengikuti goyangan dan tarian mereka, karena aku terbiasa dengan zumba, maka goyangan dan tarian mereka aku dapat mengikuti.

Tiba-tiba Shanty menghampiriku dan bergoyang tepat di depanku dengan tarian yang cukup erotis, dia meliukkan pinggukya di depanku, sambil matanya menatap tajam mataku, seolah menantangku untuk mengeluarkan kemampuan menari dan bergoyangku di hadapan Shanty. Aku berpikir aku memang harus menyesuaikan diri dengan pacar Iki, jika tidak, bisa bisa aku dibilang kampungan, aku tak mau melihat anakku diejek dan disindir seperti itu.

Akhirnya akupun mulai bergoyang di depan Shanty, aku mengikuti goyangan Shanty.

“Yeay…ayo Vina jangan mau kalah sama Shanty” teriak Sari memberikan dukungan kepadaku.

Lama kelamaan akupun sedikit percaya diri, kulihat Sari membawa dua botol bir ke aku dan Shanty, dia memberikan botol bir tersebut kepada kami berdua.

“Ayo Vin, Shan, kita minum dulu, biar semakin hot goyangannya” sahut Sari

Kulihat Shanty langsung mengambil botol tersebut dan mata Shanty memberikan aba aba aku mengambil botol yang satunya lagi dari tangan Sari. Akupun langsung mengambil botol tersebut, dan setelah itu Shanty melakukan Cheers kepadaku, akupun menerima Cheers tersebut. Sebenarnya jujur aku sangat ragu untuk meminum bir tersebut, namun sekali lagi aku tidak mau mempermalukan Iki di depan pacar teman temannya, aku haarus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada, sesaat kemudian aku mulai meminum beberapa tegukan dari botol bir tersebut. Setelah aku meminum kembali aku mulai bergoyang kembali bersama dengan Shanty, kurasakan kepalaku saat itu sudah mulai terasa pusing, namun entah kenapa aku merasa semakin percaya diri untuk bergoyang lebih hot di depan Shanty, bahkan kali ini akupun membuka cardigan yang kupakai dan melemparkanya ke meja yang ada di dekatku, sekalian menaruh botol bir yang kuminum, sehingga kini hanya kemben hitam satin yang melekat padaku dengan memperlihatkan belahan dadaku yang sensual.

“Wowwwww….mantap Vin” sahut Tina meneruskan

Kulihat Shanty mendekatiku, dan kedua tangannya memegang pinggangku, kedua tangankupun dengan reflek merangkul pundak Shanty.

“Oh my god…you are so sexy Vin” bisik Shanty di telingaku sambil tetap bergoyang. Setelah berkata demikian, dengan reflek Shanty langsung mencium bibirku. Entah kenapa aku merasa mulai terangsang dengan perlakuan perlakuan Shanty padaku, dan tentu saja aku langsung membalas ciuman Shanty padaku. Shanty tiba tiba mengeluarkan lidahnya ke dalam mulutku, akupun langsung menerima lidah Shanty di dalam mulutku. Sepertinya Shanty sedikit terkejut ketika lidahku langsung bertautan dengan lidahnya di dalam mulutku, mungkin dia tidak mengira jika aku akan langsung menyambut lidahnya, mungkin jika sebelumnya Iki tidak melalkukannya padaku, mungkin aku pun akan sedikit kaget.

Kulihat sekilas Tina dan Sari juga melakukan hal yang sama, dan sedang bercumbu, sama seperti aku dan Shanty, sepertinya mereka berdua juga sudah mulai mabuk. Tiba tiba Shanty melepaskan ciumannya padaku dia langsung meminum kembali bir yang ada di tangannya, namun sepertinya dia tidak menelannya dan di luar dugaan dia langsung kembali mencium mulutku dengan mulut yang masih penuh dengan bir, dan kemudian melepaskan bir tersebut di dalam mulutku untuk kuminum, untuk yang ini aku memang sedikit terkejut, karena baru pertama kali aku melakaukan hal seperti itu, namun sensasinya memang benar benar nikmat.

“Woi Shan, tu cowo cowo pada kemana sih, bener bener ga asik nih mereka” tiba tiba Tina yang sedang menari di depanku dengan Sari berkata demikian.

“Tau, pada bego tuh, udah jauh jauh datang kesini malah ngerumpi ga jelas” sahut Sari

Tiba tiba Shanty yang sedang asik bercumbu denganku melepaskan cumbuannya padaku

“Bentar ya say, gua manggil cowo cowo yang duduk di sana dulu” sahut Shanty sambil menyerahkan botol bir yang di tangannya ke tanganku, pandangannya langsung menuju ke Iki dan teman temannya, lalu kemudian Shanty pun beranjak dariku dan menuju kearah Iki dan teman temannya, dan ketika Shanty beranjak, Tina langsung mengisi tempat yang ditinggalkan Shanty, dia kemudian memeluk halus pinggangku.

“Ikutan join ya say” sahut Tina padaku

“Dengan senang hati say” sahutku. Akupun langsung merangkul Tina dengan tangan kiriku, sedang tangan kananku masih memegang botol bir yang diberikan Shanty padaku.

“Kamu cantik dan seksi banget Vin malam ini” bisik Tina padaku.

“Makasih say, kamu juga seksi banget malam ini Tin” sahutku

Setelah berkata demikian, aku langsung meminum bir yang ada di tanganku, dan langsung melakukan apa yang Shanty lakukan padaku. Aku langsung mencium bibir Tina, dan langsung memberikan bir yang ada di mulutku ke dalam mulut Tina, beberapa cairan bir jatuh mengenai kemben yang dipakai oleh Tina.

Sepertinya Tina pun tidak mau kalah denganku, kali ini dia merebut botol bir yang ada di tanganku, dan langsung meminumnya. Kulihat saat itu Iki dann teman temannnya sudah datang setelah dipanggil Shanty, Cuma mereka belum join dan mata mereka berempat berfokus padaku dan Tina. Tina langsung mencium bibirku denga mulutnya yang masih penuh dengan bir, dan langusng mencium bibirku, sama seperti yang kulakukan tadi,dia pun angsung menumpahkan bir yang ada di mulutnya ke dalam mulutku, sehingga membuat sebagian pakaian yang kupakai sebagian basah, Tina lalu melumat bibirku dan langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulutku, sehingga kini lidahku dan Tina saling bertautan di dalam mulutku.

POV Riki

Tak lama setelah aku melihat adegan mama dan tina saling bercumbu, kulihat Bambang dan Shanti sudah mulai ikut menari. Kulohat Shanty membalikkan tubuhnya membelakangi Bambang dan mulai bergoyang erotis di depan Edo. Edo pun tak mau kalah dengan merangkul Shanty dari belakang, dan kulihat tangan Edo sudah mulai nakal dengan mulai sedikit meremas payudara Shanty dari belakang, demikian pun dengan temanku Bambang, kulihat dia sedang menari dengan kekasihnya Sari, dank arena memang Bambang sudah mulai sedikit mabk, kulihat Bambang dengan sedikit nafsu mulai mencium bibir Sari, dan kulihat Saripun mulai mengimbangi ciuman Bambang. Benar benar pemandangan uang membuat nasfu birahiku semakin naik.

“Ayo Ki, kita juga jangan mau kalah, kasian tuh cewe kita berdua, masa cuma duaan aja” ajak Ivan padaku. Aku dan Ivan pun langsung menghampiri Mama dan Tina, Ivan langsung merangkul pinggang Tina, sedangkan aku langsung merangkul pinggang mama.

“Say kamu kemana aja sih, lama banget” sahut mama dengan nada menggerutu

“Sory Vin, tadi aku keasikan ngobrol ma Edo dan Ivan” sahutku

“Huh…kamu kalau udah ada temen, akunya langsung ditinggal gitu aja deh” sahut Vina ketus

“Iya, sory deh Vin, mulai malam mini waktuku semuanya buat kamu seutuhnya” rayuku

“Huh, dasar cowo selalu aja gombal” sahut mama

“Aku ga gombal ko, mau bukti?”

“Mana buktinya” Tanya mama

“Pejamkan matamu dulu dong” sahutku

Lalu kulihat mama mulai memeja,kan matanya, dan aku langsung mengambil botol bir yang ada dekat meja (Bekas minum Tina tadi), dan aku langsung meminum bir tersebut, dan langsung mencium bibir mama yang matanya masih terpejam

“Emhhhhh…”lenguh mama ketika menerima ciuman bibirku dan menerima bir dalam mulutku, mama langsung menelan bir yang ada dalam mulutku tersebut sampai habis, dam kini lidahku dan mama saling bertautan di dalam mulut mama. Aku benar benar terangsang dengan permainan yang aku dan mama tunjukkan, namun aku harus berusaha menahan nafsuku agar tidak merusak suasana. Kulihat mama juga sudah mulai mabuk, dan kupikir mama juga sudah mulai terangsang dengan apa yang sudah kulakukan. Mama membalikkan tubuhnya membelakangiku, sambil tetap menari erotis, sedangkan aku merangkul mama dari belakang dengan kedua tanganku memegang pinggang mama.

“Ohh Vina…kamu tau ga, malam ini kamu benar benar jadi primadona di sini, kamu cantik dan seksi sekali malam ini Vin” pujiku sambil merangku pinggang mama dan bergoyang bersamanya.

“Emhhh…Iki, kamu mulai lagi deh gombalnya” balas mama

“Aku ga gombal ko, seharian ini temen temenku itu banyak memuji keindahan tubuhmu say” sahutku.

“Pantesan beberapa kali aku liat temen kamu sering lirik lirik aku” sahut mama

“Lalu kamu kok ga marah ngeliat pacarmu diliatin kaya gitu” lanjut mama kembali

“Engga lah justru aku senang mereka Cuma bisa mandangin kamu doank, tapi ga bisa buat apa apa, karena ada aku” sahutku

“Dasar kamu”

“Tuh lihat Vin, si Bambang dan Edo mulai ga fokus, dia sesekali liatin tubuhmu terus” sahutku. Setelah itu kami berpandangan, dan tiba tiba mama langsung berbalik dan mencium bibirku. Tak lama kemudian mama melepaskan ciumannya padaku.

“Kalau gitu kita kerjain aja mereka sekalian” sahut mama, dan tiba tiba mama melepaskan rangkulanku dan mulai menari dengan sedikit erotis di hadapanku, kali ini mama membelakangiku dan kedua tangannya ditarik ke belakang leherku, akupun tidak mau kalah dengan merangkul pinggang mama dari belakang, bahkan sesekali tanganku sedikit nakal meremas payudara mama dari belakang. Itu semua membuat nafsu seks ku semakin tinggi. Kulihat Edo yang kesal melihat tingkah laku aku dan mama, melampiaskan hasratnya ke shanty pacarnya dengan meremas payudara shanty juga dari belakang ketika shanty sedang menari, namun sesekali klihat Edo melirik aku dan mama yang semakin terbawa nafsu. Aku benar benar merasa puas melihat teman temanku yang iri melihat kecantikan dan keseksian mama.

Aku yang sudah tidak tahan dengan mama, kembali membalikkan tubuh mama dan mencium bibirnya, demikianpun mama membalas ciumanku dengan ganas, sepertinya mala mini kurasakan mama sedikit lebih liar. Kulihat Tina dan Ivan juga sudah tidak menari dan berada di pojokan kursi tamu, bahkan kulihat Ivan dan tina juga sedang bercumbu di pojokan.

“Vin, kita pindah tempat yuk narinya”

“Dimana?”

“Di kamar” sahutku

“Ihhh…nakal ya kamu” sahut mama, kulihat mama tidak protes ketika tanganku menarik mama untuk mengajaknya ke kamar kami. Aku tidak memperhatikan dan memperdulikan lagi temanku yang masih ada di tempat. Sampai di kamar, aku menutup pintu kamar dan langsug kembali mencium bibir mama, lidah mama kali ini keluar dan bertautan dengan lidahku di dalam mulutku. Sambil bercumbu aku mulai menuntun mama menuju ranjang, dan kubaringkan mama di pinggiran ranjang dengan posisi mama di bawah dan aku menindih tubuh mama, sambil tetap dengan percumbuan kami. Tak berapa lama akupun melepaskan ciumanku pada mama, dan aku mulai mencium kuping kiri mama, dan sesekali kumasukkan lidahku ke dalam kuping mama, di saat yang bersamaan kedua tanganku juga mulai meremas-remas kedua payudara mama yang masih tertutup dengan kembennya.

“Emhhh…ahhhh…emmmhhh….”sahut mama mulai mendesah. Kemudian aku meneruskan ciumanku le bagian tengkuk mama. Itu membuat mama semakin menggeliat-geliatkan tubuhnya.

“Ahhh…Iki…emhh…ahhh geli sayang…ahh” desah mama

Akupun langsung melanjutkan ciumanku ke bagian leher mama, kujilat dan sesekali kuhisap leher mama, sehingga meninggalkan bekas cupangan, desahan desahan yang mama keluarkan justru semakin membuat aku semakin bernafsu dengan mama. Apalagi kini karena remasan remasan kedua tanganku pada payudara mama, kemben yang dipakai mama sedikit melorot, dan kulihat payudara kiri mama sedikit mulai memeprlihatkan puttingnya yang berwarna kecoklatan, dengan urat surat yang semakin jelas terlihat di sekitar belahan payudara mama, benar benar membuat pemandangan yang tidak dapat menahan nafsuku. Aku bergegas menurunkan resleting di bagian belakang kemben mama, dan langsung menurunkan paksa kemben mama, sehingga kini kedua payudara mama benar benar terlihat jelas menantang, walaupun sudah berumur dan sedikit turun, namun itu semua tertutupi dengan besarnya payudara mama, apalagi dengan putting yang merah kecoklatan yang sudah mengeras.
 
Maaf para suhu kalau ceritanya mungkin kentang, ane cuma ga ingin nunggu terlalu lama aja, ga ada maksud apapun untuk memperlama, ane cuma ga ingin para suhu menunggu terlalu lama, :ampun:
mantab suhu updatenya... ttp ditunggu update selanjutnya... ekse mama vinaaa
 
Setidaknya update :D thx suhu jangan dijadikan beban komentar kentangnya :jempol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd