Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

malangnya kisah birahiku

needlenbitch

Guru Semprot
Daftar
5 Nov 2014
Post
531
Like diterima
291
Bimabet
Rina Beranjak kelas dua, Rina
harus melaksanakan magang di
sebuah perusahaan dan
kebetulan ia memperoleh
tempat magang di PT Tirta
Husada yang bergerak
dibidang budidaya ikan
kerapu. Gadis yang cantik dan
supel itu ditempatkan di
bagian akuarium penangkaran
ikan dan bertugas untuk
memastikan kadar kelembaban
dan suhu air. Saat memasuki
tempat usaha Rina harus
menggunakan jas warna putih
agar tidak mengotori seragam
sekolah yang ia pakai.
Tugasnya ditempat magang
hanyalah mencatat tingkat
kelembaban dan suhu air di
masing – masing aquarium lalu
melaporkan pada Pak Dasim
selaku supervisor. Pak Dasim
adalah pria umur 40 tahun
yang sudah bekerja sebagai
supervisor di perusahaan itu.
Beliau selalu memberikan
arahan kepadanya bagaimana
suhu dan kelembaban air yang
tepat. Beliau adalah orang
yang baik dan ramah sehingga
cukup akrab dengan Rina. Tak
jarang saat waktu istirahat
Rina makan bersama Pak
Dasim dan juga karyawan lain,
karena Rina juga anak yang
supel dan suka bergaul dengan
semua kalangan.
Seminggu Rina beraktivitas di
tempat tersebut, namun ia
benar –benar tidak menyadari
bahwa beberapa karyawan
sering memandanginya
terutama Pak Dasim selaku
Supervisor. Bagaimana tidak,
Rina Gadis yang Cantik,
dengan tubuh yang ideal dan
berisi, apalagi seragam
sekolahnya yangketat dan
roknya yang pendek kira 15 cm
diatas lutut dan juga kaos kaki
panjang menutupi betisnya.
Walaupun tertutupi oleh jas
panjang nya namun tetap saja
malah menambah keseksian
gadis usia 17 tahun tersebut.
Suatu saat, ia melaporkan
hasil pencatatan masing –
masing kolam aquariumnya.
“Pak Dasim, semua aquarium
sudah Ane catat, silahkan bisa
bapak periksa “ kata Rina
sembari menyodorkan
catatannya.
“oh, iya Terima kasih Rina”
ujar Pak Dasim
Karena merasa penasaran ia
pun juga duduk disamping Pak
Dasim dengan menyilangkan
Kakinya sehingga roknya
semakin tersingkap dan tak
bisa menutupi pahanya yang
mulus dan hampir terlihat
celana dalamnya. Pandangan
Pak Dasim tidak lagi tertuju
pada catatan tetapi sedikit
mencuri pandang pada paha
mulus Rina, dan beliau pun
hanya bisa menelan ludah.
“Pak, kok bengong sih!” Sentak
Rina sembari tersenyum
melihat kelakukan
Supervisornya
“O.. o.. o, maaf ya sebentar
Ane lihat dulu, emmm
kayaknya sudah cukup, jadi kita
tidak perlu mengubah kadar
air nya” Ujar Pak Dasim
“Oke Bos, ngomong –ngomong
Bapak kok gugup gitu sih,
santai aja dong Pak” hibur
Rina
“haha, iya maaf, ayo kita ke
kantin sudah waktunya
istirahat” perintah Pak Dasim
“siap Bos” jawabnya dengan
berseri – seri
Pada waktu malam hari Pak
Dasim hanya bisa
membayangkan apa yang
terjadi siang tadi. Pikirannya
mulai kacau seolah – olah ia
ingin mengelus paha mulus
Rina, apalagi payudaranya yang
cukup menawan membuat
imajinasi Pak Dasim serasa
ingin meremasnya. Apalagi Pak
Dasim sudah lama bercerai
dengan istrinya, jadi gairah
kejantananya mulai bangkit
gara –gara kelkuan Rina.
Hingga akhirnya ia memiliki
sebuah rencana untuk
mempiaskan nafsu birahinya
tersebut.
Keesokan harinya masih sama,
Rina tetap melakukan
aktivitasnya seperti biasa.
Namun kali ini Pak Dasim akan
menambahkan tugas tambahan
untuk Rina agar rencananya
dapat berhasil.
“Rin” sapa Pak Dasim
“Iya Pak” jawab Rina lembut
“Ane mau minta bantuan, coba
nanti kamu bantu Ane
melakukan pengecekan
terhadap jenis pakan kan bisa
nggak?” pinta Pak Dasim
“emm, wah nanti pulangnya
agak sorean nih Pak” jawabnya
secara halus
“Iya maaf soalnya ini penting
banget, ntar Ane kasih uang
lembur deh” Rayu Pak Dasim
“Hehe, kalo gitu kan sama –
sama enak” jawabnya senbari
menyindir
“hah, dasar kamu” ujar Pak
Dasim sambil tersenyum
Akhirnya rencananya berhasil.
Pak Dasim hanya menunggu
saat yang teat yakni saat
pegawai sudah pulang semua.
Dan waktunya pun tiba yakni
saat Sore dan ruangan tempat
penangkaran pun sangat sepi
tetapi Rina masih menjalankan
tugas tambahan dari Pak
Dasim.
Saat Rina mencoba memberi
pakan yang tepat pada Ikan,
Pak Dasim mulai mengendap –
ngendap memasuki Ruangan
setalah selesai istirahat.
Tak lupa ia pun mengunci
Ruangan. Keadaan pun
menjadi sangat sepi. Saat Rina
sibuk melakukan tugasnya,
Rina memandangi kolam
dengan posisi membungkuk
dan sekarang ia tidak memakai
jas dan hanya memakai
seragam dengan roknya yang
minim itu, seolah sudah siap
untuk diterkam.
Pak Dasim mengendap – endap
lalu dengan cepat ia
memasukkan tangannya
kedalam rok Rina dan
mengelus elus pinggulnya.
Sontak Rina pun kaget.
“Ahh, apa – apan ini!” teriak
Rina dengan kaget
Sebelum sempet membalikkan
badan Pak Dasim sudah
merangkul tubuh gadis itu.
Saat Rina menoleh ia pun
kaget.
“Pak Dasim!” teriaknya kaget
“iya Manis, ini bapak, gimana
laporannya” katanya sambil
berbasa – basi
“ enggghhh, pak lepasin pak,
Ane mohon” pintanya sambil
merintih
“ayo dong, cantik bantu bapak
menganalisa tubuh indah
kamu” ejek Pak Dasim
“tidak Pak, jangan,toloooong
toloong” Rina berteriak minta
tolong
“diam kamu, lagian tempat ini
sudah sepi karena semua
pegawai telah pulang,
sebaiknya kamu turutin kata –
kata bapak, atau kamu Ane
berhebtikan dari magang
disini” ancam Pak Dasim
“enggak pak, Ane tidak bisa
berhenti magang” rengeknya
“bagus, kamu hanya bisa
menuruti kata – kata Ane kalau
begitu” kata Pak Dasim
sembari masih mengkunci
leher Rina dengan tangan
kanan dan mengelus pinggul
dengan tangan kiri.
Rina hanya bisa memberikan
tatapan sayu karena dirinya
akan diperkosa. Lalu Pak Dasim
melepas cengkramannya.Tanpa
diduga Rina langsung berbalik
dan mendorong Pak Dasim
hinggat terjatuh, lalu ia pun
berlari menuju ke pintu,
namun Aneng pintu sudah
terkunci.
“ Tolong – tolong” teriaknya
seraya menggedor pintu
Saat itu juga Pak Dasim segera
mendatanginya, lalu Rina pun
hanya bisa berbalik dan
mencoba menutupi tubuhnya
dan memegangi roknya agar
tidak di singkapkan oleh Pak
Dasim lagi. Ia sudah tidak bisa
menghindari pemerkosaan itu.
“hehe, mau lari kemana manis”
kata Pak Dasim sembari
melangkah mendekati Rina.
“ ampun pak jangaaan” rengek
Rina dengan mata yang mulai
menangis.
Pak Dasim mendekati Rina dan
langsung menampar wajahnya
“Plakkk” tampar Pak Dasim.
“aaawwww” Rina kesakitan
Rina pun langsung menagis
dan mengusap pipinya. Lalu
Pak Dasim mendekatkan
wajahnya kepada Rina.
“begini kalau kamu berani
melawan Ane, Ane bisa
memukul kamu lebih keras
lagi“ ancam nya.
“ampuun pak, Ane minta maaf,
hu hu hu” kata Rina sambil
menangis dan memalingkan
wajahnya karena terlalu dekat
dengan wajah Pak Dasim.ia
tidak mengira ternyata orang
yang dia kenal baik bisa
sekejam itu.
“Bagus sekarang ikut Ane”
ajaknya seraya menarik rambut
Rina yang indah. Ia
menjambak dan menyeretnya
“ampun pak, tolong lepaskan
Ane” pinta nya dengan
tangisan yang lebih keras
Ia langsing dilempar ke pojok
ruangan dengan tembok
dibelakang dann kanannya
sedangkan dikirinya tertutup
oleh aquarium. Pak Dasim
langsung membuka sabuknya
dan melorotkan celananya.
Pemerkosaan akan segera
dimulai.
“ampun pak tolong jangan apa
–apakan Ane Pak” tangis
RinaSebuah penis besar di
hadapkan pada Rina.
“ok, sekarang kamu kulum
punya Bapak, atau kamu mau
Ane pukul lagi” tegasnya
“ampun pak jangan” rengek
Rina
“Ayo cepet emut anu Ane”
perintahnya
Rina pun mendekat dan
memegangi penis Pak Dasim
dan memasukkan nya ke
mulutnya.
“sluuup, mmmhhhmmppp”
Rina menghisa penis Dasim
“lebih cepet lagi donk” Pak
Dasim kurang sabar dan
menjambak rambutnya dan
menggerakkan sendiri kepala
Rina
Beberapa saat kemudian ia
mulai mencabut penisnya dan
mengangkat Rina dan
menyandarkannya di tembok.
Pak Dasim mencoba melucuti
baju Rina walaupun roknya
sudah tersingkap karena dalam
posisi duduk seperti itu. Ia
mencoba berontak namun
tamparan keras kembali
menghampirinya sehingga ia
hanya bisa menangis dan
pasrah atas apa yang
dialaminya. Pakaian
seragamnya sudah terbuaka
dan hanya tersisa branya saja.
Bra yang hanya menutupi
sebagiaan itu langsung ditarik
oleh Pak Dasim sehingga buah
dada nya tampak jelas.
Langsung saja Pak Dasim
menghisap putting susu Rina.
Pak Dasim
“ampun Pak, tolong hentikan
Pak Dasim” Rina merintih
memelas kepada Pak Dasim
namun tidak dihiraukanya
Pak Dasim terus menerus
menghisap puting susu Rina
secara bergantian, bahkan ia
merapatkan buah dada Rina
sehingga ia bisa menghisap
kedua-duanya. Rina hanya bisa
terengah –engah karena
merasa terangsang dan
tangannya hanya bisa
memegangi lengan Pak Dasim
untuk menahan orgasmenya.
“sekarang kamu tunggu
sebentar” Kata Pak Dasim
sambil berdiri dan ingin
mengambil sesuatu. Ternyata
ia mengambil sebuah kursi
untuk Rina.
“sekarang kamu duduk dikursi
ini” perintah Pak Dasim
Tanpa sepatah kata Rina
langsung duduk di kursi itu.
Pak Dasim langsung merogoh
roknya dan menarik celana
dalamnya
“ Jangan Pak, hentikan” Rina
mencoba memegangi celana
dalamnya yang ditarik Pak
Dasim
“sudah kamu diam saja” kata
Pak Dasim sambil menari dan
menepis tangan Rina agar
tidak menghalangi aksinya.
Setelah celana dalamnya
terlepas Pak Dasim langsung
memasukkan jari jemarinya ke
vagina Rina. Jarinya
menggelitiki vagina tersebut
dan mulai memasukkannya
kedalam.
 
terlepas Pak Dasim langsung
memasukkan jari jemarinya ke
vagina Rina. Jarinya
menggelitiki vagina tersebut
dan mulai memasukkannya
kedalam.
“aahhhh, aaahh hentikan pak”
Rina hanya bisa mengerang
Hingga beberapa saat
keluarlah cairan orgasme nya.
Cairan itu membuat Pak Dasim
tergiur dan ia langsuung
menjilatinya bahkan
menghisapi vagina milik Rina.
“Aaaaaaaaahhhh,
hentikaaaaaaaaaaaaan” Rina
berteriak karena dahsyatnya
jilatan di vaginanya itu.
Ia hanya bisa mendorong
pundak Pak Dasim namun
jilatan itu semakin dalam dan
semakin kuat.
Hingga beberapa saat semua
cairan orgasme membasahi
kursi itu.
“sekarang kamu mu
menghadap ketembok itu”
perintah Pak Dasim seraya
mengagkat tubuh Rina dan
mendorong nya ketembok.
“sudah pak Cukup” Rina
mencoba menawar
“apanya yang cukup, bapak
pengen cobain rasanya memek
kamu” kata Pak Dasim semabri
memasukkan Penisnya kedalam
vagina Rina.
“toloooong sudah hentikaaaan
Pak, aaaaaaaaaahhhhh” Rina
mencoba berontak namun
terlambat penis Pak Dasim
sudah memasuki vaginanya
sehingga keperawananya pun
jebol.
Ia diperkosa dengan posisi
berdiri menghadap tembok
sementara Pak Dasim
menghujamnya dari belakang.
Pemerkosaan berlangsung
walaupun ia masih
mengenakan seragam yang
sudah terbuka kancingnya, dan
rok abu –abunya yang mini
sudah tersingkap ke atas.
” aaaaakkhhhh Pak Ane mohon
hentikan” Gesekan demi
gesekan membuat Rina
mengerang kesakitan
“wah memek kamu masih
perawan ternyata, pantesan
rasanya mantep banget,
hahaha” Ujar Pak Dasim
kegirangan.
Darah keperawanan Rina
mengucur ke bawah
menandakan bahwa ia sudah
kehilangan kesuciannya. Kini ia
hanya bisa meratapi nasib
nahwa ia telah diperkosa oleh
pemandunya di tempat kerja
yang selama ini dia kira sangat
baik. Ia tak menyangka akan
bisa seperti ini jadinya.
Beberapa jam sudah berlalu,
gesekan demi gesekan
semekain dipercepat bahkan
rintihan Rina kini juga makin
cepat, saat itu lah Pak Dasim
segera mencabut penisnya dan
membalikkian tubuh Rina dan
menyuruhnyya untuk duduk
agar bisa berhadapan dengan
penisnya. “croooooooottt”
penis itu langsung
mengeluarkan sperma yang
tepat di wajanya. Rina yang
mencoba menghindarkan
wajahnya sudah tidak bisa
karena rambutnya dijambak
sehingga mau tak mau
wajahnya yang cantik harus
menampung sperma itu.
Kini Rina hanya bisa bersandar
di tembok itu meratapi nasib
pemerkosaan oleh
pengawasnya sendiri saat
sedang magang. Dia tidak akan
pernah melupakan kejadian
ini.
###################
Sudah satu bulan Rina
menjalaini aktivitas magang di
PT Tirta Husada. Ia masih
ingat tentang kejadian
pemerkosaan yang menimpa
dirinya. Walaupun begitu ia
harus tetap menyeleseikan
magangnya hingga dua bulan
agar nilai sekolahnya
terpenuhi. Pagi itu ia masuk
lagi ke tempat usaha itu.
“pagi Rina” sapa pegawai
tempat ia magang
“pagi pak” sapanya balik
dengan tersenyum
Namun senyumnya berubah
saat ia bertemu dengan Pak
Dasim, pria yang
memperkosanya kemarin
malam. Ia
tidakmenghiraukannya dan
pergi mengambil jas putih
magangnya dan segera
melaksanakan tugasnya. Saat
ia sedang sibuk mengamati
kelembaban air, Pak Dasim
menghampirinya.
“bagaimana Rina, airnya
bagus?” Tanya Pak Dasim
Rina tak menjawab karena ia
tahu siapa orang itu.
“hmmm, jangan gitu dong,
nanti kita kayak kemarin lagi
ya” kata Pak Dasim
menggodanya
“maaf Pak, Ane disni hanya
melakukan tugas sekolah” ia
menolaknya
“haha, bagaimanapun kamu
harus mengikuti apa kata Ane
Rina, Ane ini bos kamu” Kata
Pak Dasim
Rina hanya diam dan terus
menganalisa kelembaban air di
aquarium.
“oke, setelah selesai, kamu
laporkan ke Ane” perintah Pak
Dasim.
Rina hanya mengangguk saja.
Setelah ia selesaiia
menghampiri Pak Dasimyang
sedang duduk di kursi.
Kali ini ia mengancingkan jas
putihnya agar keindahan
tubuhnya tidak terlihat
olehnya.
“duduk sini Rina” Pak Dasim
menyuruhnya duduk di
samping kursi panjang itu
Ia pun duduk tetapi sambil
menjaga jarak. Ia menyerahkan
laporan kerjanya.
“mmmm, ini sepertinya ada
yang kurang” ujar Pak Dasim
“mana Pak?” Ia mendekat
Saat ia semakin dekat dengan
Pak Dasim, tubuhnya langsung
dirangkul. Pak Dasim mencoba
menyusupkan tangannya ke
sela – sela jas putih panjang
Rina.
“aaaahhh,, jangan Pak Ane
mohon” pintanya
“sudah, kamu diam saja” ujar
Pak Dasim sambil mengelus –
elus pahanya
Rina hanya kesal karena ia
tidak berani berbuat apa –apa.
“aaaahh, jangan Pak” ia
meronta karena rangkulan
tangan Pak Dasim mengarah ke
payudarnya dan meremasnya
“ayo doing Aneng, jangan
teriak – teriak nanti orang –
orang datang lo” rayu Pak
Dasim “Pak Ane mohon, jangan
disini” pintanya karena malu
Tangan kanan Pak Dasim makin
kencang meremas payudara
Rina, sedangkan tangan kirinya
mulai menjamah selangkangan
gadis tujuh belas tahun itu.
“tubuh kamu semakin lama
semakin aduhai cantik” ia
menggoda lagi
“Pak, tolong hentikan, nanti
ada orang yang melihat” Rina
menasehatinya
“sudah kamu diam saja”
ujarnya sembari mulai
menyentuh vagina Rina
“aaaaaahhhh,, pak stop…
aaaaahh” Rina menggelinjang
saat clitorsnya di sentil
“wah, kalo kamu teriak –teriak
nanti orang –orang pada tahu,
kita lanjutkan nanti saja ya
cantik” ujar Pak Dasim sembari
melepaskan rangkulannya
Rina akhrinya melanjutkan
tugasnya kembali. Beberapa
saat kemudian Pak Dasim
mendatanginya kembali.
“Rina apa kamu tidak
kepanasan memakai jas itu
terus” rayunya
“mmm, enggak kok” Rina tahu
maksudnya
“sini bapak bantu lepas” Pak
Dasim mulai membuka kancing
jas Rina
“jangan Pak, Ane…” ia mencoba
mengelak
“sudah kamu diam saja, atau
kamu mau Ane kasih nilai
jelek” ancam Pak Dasim
“mmm,, jangan Pak” rengeknya
“makanya, kamu harus nurut
sama Ane” kata Pak Dasim
sambil mulai membuka Jas
Rina
Kini Rina hanya memakai
seragam abu –abu putih
dengan rokpendeknya,
sehingga
menggoda Pak Dasim. Apalagi
saat Rina mencatat ia selalu
dalam posisi membungkuk
sehingga sedikit membuka
pinggulnya.
“Paaaaaak, jangaaaaann” ia
merengek karena Pinggulnya di
elus saat ia masih mencatat
“sudah teruskan saja pekerjaan
kamu” kata Pak Dasim
Rina pun hanya bisa pasrah
merasakan pinggulnay
digerayangi supervisornya
tersebut.
Bahkan kini vaginanya mulai
digelitiki dari belakang.
“aaaaaaaaaahhhh, jangan Pak,
Ane mohon” ia meronta
Pak Dasim terus menggesekkan
tanganya ke vagina Rina yang
masih tertutup celana dalam
putih, berharap ia akan
orgasme dan memperkosanya
lagi di tempat. Belum sempat
membuat gadis itu orgasme,
beberapa suara berdatangan.
“sepertinya, semua sudah
datang, nanti kita lanjutkan
lagi setelah makan siang.” Kata
Pak Dasim meninggalkan Rina
Saat makan sian Rina tidak lagi
duduk bersama supervisornya
yang bejat itu. Ia duduk di
meja yang terpisah, namun
tetap saja orang itu
mendatanginya.
“Ayo, Rina sekarang kamu ikut
Ane” ajak Pak Dasim
“mau ke mana pak” tanyanya
“sudah, pokonya nanti kamu
pasti senang” rayunya
Dengan berat hati ia mengikuti
kata ornag itu, entah mau
dibawa ke mana dirinya.
Akhirnya mereka tiba di
gudang penyimpanan milik
perusahaan.
“Pak, mau apa kita kesini?”
Rina heran
“sudah ayo masuk” paksanya
Saat di dalam mereka langsung
menuju ke sudut ruangan. Pak
Dasim yang dari tadi sudah
tidak tahan terhadap
kemulusan body Rina segera
membuka celana dan
mengelurakan penisnya.
“ayo sekarang kamu entot
punya bapak” suruhnya
“pak tolong, Ane tidak mau”
rengeknya
“sudah, cepat nanti keburu
ada orang datang” bentak Pak
Dasim
Mau tak mau ia harus
melakukan perintah bosnya
itu. Ia segera mengulum penis
pria tua itu, walaupun dari
wajahnya tampak jijik.
“ayo terus Aneng entot yang
cepat” suruh Pak Dasim
Rina berusaha memperepat
gerakannya, tetpi masih kurang
memuaskan bosnya itu
sehingga kini kepalanya
digerak – gerakkan sendiri oleh
Pak Dasim.
“mmmmmmmmmppppppp” ia
meronta
“hmmmm,,, sungguh enak
Aneng” Pak Dasim kegirangan
Beberapa saat setelah itu, Pak
Dasim mencabut penisnya dan
mengyuruh Rina berdiri
bersandar tembok.
“sekarang buka baju kamu”
suruhnya
“tapi pak nanti kalo ada orang
gimana” ia malu
“sudah lakukan saja cepet”
bentaknya lagi
Rina akhrinya membuka
kancing kemeja putihnya satu
persatu. Saat sudah terbuka
Pak Dasim langsung
menyingkap bra Rina keatas
dan mulai menghisap dan
memelintir puting susu Rina.
“aaaaaaaaaaahhh, hentikan
pak, aaahh” desahnya
“hmmm, toket kamu sungguh
nikmat Aneng” kata Pak Dasim
sambil menghisapi puting susu
itu
Setelah beberapa lama
menikmati payudaranya, kini ia
manyuruh Rina untuk
menghadap ke tembok.
“Pak…tolong jangan di sini
”Rina merengek
“sudah kamu nurut aja” kata
Pak Dasim sambil menarik
pinggul Rina agar menungging
Pak Dasim menyingkap rok abu
– abu Rina yang pendek dan
mengelus vagina Rina
.
“wahh, meki kamu sudah
basah ternyata” katanya sambil
mennyayatkan jari telunjuk ke
vagina Rina
“aaaaaaahh, pak Ane mohon”
rengeknya
Pak Dasim semakin hasu dan
melorotkan celana dalam putih
milik Rina, dan mulai menjilati
vagina itu.
“aaaaaaaaaaahhhh sudah
paaakk hentikaan!!” ia
terangsang hebat
“hmmm sluup, meki kamu juga
enak Aneng” kata Pak Dasim
sambil terus mejilati vagina
Rina setelah puas
mencicipi vaginanya kini ia
bersiap memasukkan penisnya
ke dalam vagina itu.
“paaaaaak,jangaaaaaaaaaann
hentikaaaaan
 
Penis sudah menghujam
vagina Rina, Pak Dasim mulai
menggesekkan batang
kemaluannya itu di dalam.
“aaaaaahh aaaaaaahh ah” Rina
mendesah seirama dengan
hujaman penis itu.
Saat mereka berdua sedang
asik melakukan hubungan
intim, terdengar suara
beberapa orang masuk ke
dalam gudang.
“Pak hentikaaan, ada orang”
Rina mencoba menghentikan
“sudah, kamu nikmatin
aja”ujarPak Dasim masih
menggesekkan kemaluannya
Orang – orang tersebut
akhirnya memergoki mereka,
namun mereka tidak kaget
dengan hal itu.
“wah, jadi ini yang bapak
bilang” kata mereka sudah
tahu
“iya, habis ini giliran kalian”
kata Pak Dasim mengobrol
sambil terus bersenggama.
“pak, apa –apaan ini, tolong
jangan perkosa Ane, ahahaha”
Rina mulai menangis karena ia
akan di gang bang oleh semua
karyawan
“sudah Aneng, bapak cuma
pengen bagi – bagi aja, sama
anak buah bapak” kata Pak
Dasim menghiburnya
“tidaaaaaaaaaaaakkkk,
jangaaaaann” tangisannya
menderu deru
Setelah puas akhirnya Pak
Dasim mengeluarkan
spermanya ke dalam vagina
Rina.
“haaah, sekarang gilran kalian”
ia mempersilahkan
karyawannya
“jangaaaaaaan pak,
hentikaaaaaaaan ahahaha”
teriaknya saat karyawan –
karyawan itu mengerubunginya
Salah satu karyawan segara
merebahkannya dan
menggagahinya. Mendapat
gilran pertama untuk
memperkosa Rina.
“ayo Aneng, punya bapaklebih
enak kok daripada punya Pak
Dasim” rayu orang itu
“jangaaaaaaaaann,
aaaaaaaaaahhh” penis sudah
menembus vaginannya
Ia hanya bisa pasrah
mengalami pemerkosaan di
gudang oleh karyawan –
karyawan
tempatnya magang. Masing –
masing karyawan kebagian
jatah satu – persatu, ada yang
minta di entot, ada yang
memperkosa anusnya dan lain
sebagainya. Itu adalah
kejadian pahit yang dialami
Rina saat ia magang. Keesokan
harinya ia masih tetap masuk
magang, kali ini ia di lirik oleh
karyawan –karyawan yang
kemarin telah memperkosanya.
Saat ia bertemu Pak Dasim,
“Rina, mulai sekarang kalau
kamu kerja disni harus
melepas semua pakaian kamu”
ujar Pak Dasim dengan senyum
licik
“Pak, Ane mohon jangan
permalukan Ane” ia merengek
“sudah kamu nurut aja, kalo
nggak nilai kamu jelek lho”
salah seorang karyawan
menimpalinya
Mau tidak mau ia harus
menruti kata – kata mereka.
Akhirnya ia harus rela
menanggalkan seluruh
pakaiannya termasuk pakaian
dalamnya kecuali sepatu dan
kaos kakinya. “haha, sekarang
kamu lanjutkan tugas kamu”
perintah Pak Dasim
Rina mengangguk dengan mata
yang berlinang air mata serta
wajah yang memerah karena ia
harus telanjang di dalam
perusahaan yang mana semua
karyawannya laki – laki semua.
Tak jarang saat ia sedang
bekerja beberapa karyawan
mencolek tubuhnya bahakan
mencubit puting susunya. Dan
di akhir pekerjaan ia juga
mendapat tugas tambahan,
yakni melayani nafsu birahi
Pak Dasim beserta karyawan –
karyawannya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd