Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Mama Ana Dan Anak Tirinya Yang Liar

Status
Please reply by conversation.

wildroose

Suka Semprot
Daftar
31 Jul 2017
Post
8
Like diterima
20
Bimabet
Hai, namaku Ana. Hari ini aku mau cerita sebuah pengalamanku ngeseks dengan Bobby, anak tiriku. Tapi sebelum aku mulai ceritaku, mungkin ada baiknya aku cerita sedikit tentang siapa aku.

Aku memiliki tinggi badan 155 cm, tidak terlalu tinggi ya. Ya memang postur tubuhku yang mungil ini membuat banyak orang mengira aku masih kuliah. Ya setidaknya sampai mereka mengenalku sedikit lebih jauh dan mengetahui statusku sebagai janda dengan satu anak. Soal payudara, aku memiliki sepasang payudara berukuran 32B. Tidak terlalu besar memang, tapi aku cukup bangga dengan bentuknya yang membulat sempurna.

Aku bercerai dengan suami pertamaku kurang lebih 2 tahun yang lalu setelah aku memergokinya berselingkuh dengan tetangga sebelah rumah. Bukan dengan si istri, tapi dengan sang suami.

Aku benar-benar kecewa ketika itu mendapati kenyataan kalau mantan suamiku adalah seorang homoseksual. Dan akhirnya selang sebulan setelah kejadian itu, kami resmi bercerai. Dan putra kami, Leonel ikut bersamaku.

3 bulan berikutnya, aku bertemu dengan Mas Guntur. Karena kami merasa memiliki kecocokan, kami pun memutuskan untuk menikah.

Mas Guntur adalah seorang duda yang ditinggal mati istrinya. Ia memiliki seorang anak bernama Bobby. Saat ini, Bobby sedang menyelesaikan kuliahnya di sebuah perguruan tinggi negeri di kota Bandung. Alhasil, aku dan mas Guntur pun lebih banyak menghabiskan waktu bertiga dengan Leonel.

Suatu hari, Bobby pulang ke rumah. Kuliahnya sedang libur akhir semester. Aku menyambutnya sebagaimana biasanya. Kami mengobrol banyak tentang kuliahnya, rencananya ke depan setelah lulus, dan banyak lagi.

Waktu itu, mas Guntur sedang mengajak Leonel pergi berdua ke Malang untuk berwisata. Menurut mas Guntur, seorang ayah perlu meluangkan waktu bersama anak laki-lakinya berdua tanpa aku, ibunya. Katanya, hal ini baik untuk mempererat hubungan ayah dan anak. Karena itu, di rumah hanya ada aku sendiri...dan sekarang berdua dengan Bobby.

Kami ngobrol banyak sekali sampai lupa waktu. Sebuah suara kemerucuk dari perut Bobby yang menandakan ia sudah mulai lapar lah yang membuyarkan quality time-ku dengan anak tiriku itu.

"Kamu laper Bob?" tanyaku.

"Iya nih...Mama masak apa malam ini?" balas Bobby.

"Waduh Bob, Mama lupa kalau belum masak. Habis terlalu asyik ngobrol sama kamu, jadi lupa waktu nih. Ya sudah, Mama masak dulu, kamu mandi dulu gih biar seger badannya," ujarku.

"Ya udah deh Ma, Bobby mandi dulu ya," jawabnya, sambil beranjak menuju kamar mandi.

Aku pun menuju dapur. Aku lihat-lihat stok bahan-bahan makanan di kulkas. Tak ada banyak pilihan, hanya beberapa butir telur saja. Lalu aku membuka-buka lemari, dan menemukan beberapa bungkus mie instan. Karena bahan makanan yang terbatas, aku memutuskan untuk memasak mie instan saja, nanti dimakan bareng nasi. Memang nggak sehat, tapi sekali-sekali nggak apa-apa lah.

Aku pun mulai memasak. Tak sampai 15 menit, masakanku sudah selesai. Aku tata piring di meja makan dan makan malam pun siap.

Kemudian aku menuju ke kamar Bobby di lantai dua, untuk mengajaknya makan malam. Aku melihat pintu kamarnya tidak tertutup rapat. Aku pun langsung masuk dan betapa terkejutnya aku melihatnya sedang onani sambil menciumi celana dalamku. Bobby yang melihatku masuk tiba-tiba pun tak kalah kaget.

"Bobby...kamu ngapain?!"

Suaraku bergetar, antara marah, kaget, campur aduk menjadi satu. Bobby terdiam, wajahnya pucat ketakutan.

Aku berusaha menguasai diriku agar tidak larut dalam emosi yang meledak-ledak. Beberapa saat kemudian, aku mengulang pertanyaanku, tapi kali ini dengan intonasi dan volume yang lebih rendah dari sebelumnya.

"Bob...kenapa kamu lakukan ini?" tanyaku sambil mengelus-elus pundaknya.

Sambil tertunduk, Bobby menjawab, "Maafkan aku Ma, aku nggak tahan ngelihat tubuh Mama...aku minta maaf Ma."

Aku duduk di sebelahnya sambil tetap mengusap-usap pundaknya, berusaha mengusir ketakutan dari anakku itu. Namun, aku tak kuasa menahan godaan untuk tidak melihat penisnya yang masih tegang itu. Penis itu aku taksir memiliki panjang 23 cm dengan diameter kurang lebih 4 cm. Ukuran yang melebihi penis-penis yang pernah aku rasakan sebelumnya, milik mas Guntur dan mantan suamiku.

"Bob, sudah berapa lama kamu kaya gini?" tanyaku dengan suara pelan.

"Sejak Mama menikah dengan Papa. Bobby bener-bener nggak tahan lihat Mama. Bobby minta maaf Ma, Bobby salah...tolong jangan kasih tahu papa," jawabnya masih ketakutan.

Aku tersenyum. Elusanku di pundaknya mulai beranjak ke punggungnya, terus turun dan akhirnya menyentuh bongkahan pantatnya.

Bobby melihatku, kami saling bertatapan. Entah siapa yang memulai, tahu-tahu bibirku dan bibirnya saling berpagutan. Kami saling mencumbu, lidahku menari-nari bersama lidah Bobby.

Aku melepas pagutanku. Aku tatap wajahnya dan tersenyum.

"Bob, ini rahasia kita ya," bisikku di telinganya. Bobby pun menggangguk pelan.

Sementara itu tangan kiriku mulai bergerilya menuju selangkangan Bobby dan berhenti di penisnya yang sudah ereksi sempurna itu. Tangan kananku pun tidak hanya diam saja. Aku menyusuri punggungnya dan mendarat di lubang anusnya.

"Shh....Ma, enak," desah Bobby menerima perlakuanku.

Tangan kiriku mulai memijat-mijat penis Bobby dan tangan kananku mengorek-orek anusnya. Bobby hanya bisa merem-melek sambil mendesah merasakan sensasi kenikmatan yang kuberikan.

Tanpa menghentikan aktivitas tanganku di area selangkangannya, aku kembali memagut bibirnya. Ia pun membalas dengan panas.

Beberapa saat kemudian, aku mendorong tubuhnya ke ranjang. Lalu, sambil berlutut, aku mengocok penis Bobby pelan. Kemudian pelan-pelan aku masukkan penis Bobby ke dalam mulutku. Aku oral penis jumbo itu dengan mulutku, sesekali aku deepthroat walaupun gagal aku masukkan sepenuhnya.

Aku blowjob anak tiriku ini. Penisnya keluar masuk dengan lancar di mulutku. Air liurku sukses membuat penis Bobby basah kuyup.

Sebagai variasi, sesekali aku menjilati dan menyedot buah zakarnya.

"Auh Ma, enak banget!" desah anak tiriku itu sambil tangannya mengeramasi rambutku.

Lalu, aku mengangkat kedua paha Bobby sehingga lubang anusnya tampak jelas di depanku. Tanpa ragu, aku jilati anusnya. Aku dorong lidahku masuk ke dalam anus anak tiriku ini.

"Shh...!!" hanya itu yang kudengar keluar dari mulut Bobby.

Sambil terus aku jilatin anusnya dengan liar, tanganku mengocok penisnya yang semakin mengeras oleh ulahku itu. Sementara itu, tanganku yamg satu lagi bermain-main di vaginaku sendiri. Vagina yang basah kuyup karena terbakar birahi.

Tak tahan, akhirnya aku naiki tubuh Bobby. Aku arahkan penis besarnya ke dalam vaginaku. Karena sudah basah kuyup, penis Bobby pun cukup mudah bersarang di vaginaku. Ukurannya yang lebih besar dari penis mas Guntur dan mantan suamiku memberikan sensasi kenikmatan tiada tara. Rasanya vaginaku penuh sesak oleh penis anak ini.

Aku mulai menggerakkan pinggangku perlahan. Aku meliuk-liuk dengan penis Bobby menancap di vaginaku.

"Ah Ma...sempit banget memekmu, enak Ma," desah anak tiriku ini.

"Ahhh...ya Bob, penis kamu besar banget sayang,"

"Ayo Ma, goyangin pinggangmu Ma...aduh, enak banget memek Mama," pinta Bobby. Tak perlu diminta lagi, aku goyangkan pinggangku mengocok penis Bobby dengan vaginaku.

Suara kecipak terdengar jelas, dari aduan penisnya di vaginaku yang basah.

Payudaraku bergoyang-goyang dengan bebas seiring goyanganku di tubuh Bobby. Tak tahan melihatnya, Bobby pun meraih payudaraku dan meremasnya dengan keras. Remasannya membuatku semakin bernafsu dan akhirnya aku percepat gerakanku. Aku merasa orgasmeku sudah mulai dekat.

"Ahh...Bobby!! Aku keluar sayang!!!" pekikku bersama dengan orgasmeku. Aku mengejan dan merapatkan kakiku mambuat penis Bobby terjepit erat oleh vaginaku.

Kemudian...aku merasakan penis Bobby berdenyut-denyut di dalam vaginaku.

"Aahh!!! Aku keluar Ma!!" teriaknya ketika penisnya memuntahkan spermanya di dalam vaginaku.

Aku pejamkan mataku merasakan sensasi kenikmatan yang tak terlukiskan. Spermanya terasa begitu banyak dan hangat.

Kemudian aku ambruk di tubuh Bobby. Penisnya masih menancap di vaginaku dan kedutannya masih terasa, menumpahkan tetes terakhir di dalam vaginaku.

Peluh membasahi tubuh kami berdua. Aku menatap wajahnya dan menciumi bibirnya dengan sisa tenagaku. Bobby membalas ciumanku dengan panas.

"Ma, aku mau lagi," bisik Bobby di telingaku.

Aku hanya mengangguk pelan. Walaupun dalam hati aku heran, kok bisa penisnya masih keras padahal ia baru saja orgasme.

Bobby memutar badannya dan menindihku. Tanpa ba bi bu lagi, ia genjot penisnya dengan kecepatan tinggi di vaginaku.

"Ah..ah, ya Bob...enak banget penismu sayang," racauku tak jelas. Aku benar-benar keenakan digenjot anak tiriku ini.

"Uhh...yes, puasin aku Bob..puasin aku dengan penis besarmu," desahku makin tak karuan.

Sementara itu Bobby semakin meningkatkan intensitas genjotannya di vaginaku, mengirimkan sensasi kenikmatan tiada tara. Sambil menggeram, ia lesakkan penisnya dalam-dalam dan ia tumpahkan semua spermanya ke dalam vaginaku.

Lagi-lagi, aku pun meraih orgasmeku sesaat sebelum Bobby menyemburkan spermanya yang kedua.

Aku kelelahan merasakan 2x orgasme. Namun ternyata, Bobby belum selesai. Ia kembali menyerang vaginaku bertubi-tubi, genjotannya kasar dan liar.

"Aahh...ahh...Bb..bobb...kamu mmm...masih, ahh!"

Setelah beberapa genjotan ia kembali melesakkan penisnya dalam-dalam dan memuntahkan spermanya yang kental dan banyak di vaginaku.

Ia tak mempedulikan kondisiku yang kelelahan.

Ia cabut penisnya dari vaginaku dan tumpahlah berliter-liter sperma yang sebelumnya ia isikan di vaginaku.

Penisnya masih ereksi sempurna. Ia pun membalikkan tubuhku hingga ia bisa menyaksikan bongkahan pantatku dengan jelas. Lalu ia dekatkan penisnya ke anusku tanpa bisa kucegah karena kelelahan.

Sejurus kemudian, penisnya sudah bersarang di anusku. Kombinasi sperma dan cairan orgasmeku di penisnya cukup membantu memudahkan penis itu masuk di anusku yang sempit.

Ia mulai menggenjot penisnya dengan tempo pelan agar anusku beradaptasi dulu. Perlahan tapi pasti ia tambah kecepatannya, dan kini ia sudah menggenjotku dengan kecepatan maksimal.

"Mmph...mmhh...Bb...bboobb," rintihku merasakan penis besarnya keluar masuk liang anusku.

Aku mendengar nafasnya memburu. Lalu setelah beberapa hentakan, ia dorong dalam-dalam penisnya dan menyemprotkan spermanya di dalam anusku.

Banyak sekali sperma anak ini.

Sama seperti sebelumnya, sesaat setelah ia selesai memuntahkan spermanya, lagi-lagi ia mulai menggenjot anusku dengan kencang. Sesekali ia tampar kedua pantatku tanpa mengurangi kecepatannya.

"Bobb....kamu kuuat banget ssayang," pujiku.

Ia muncratkan lagi spermanya di dalam anusku. Kemudian berpindah ke vaginaku lagi sampai orgasme. Lalu pindah lagi ke anusku.

Begitu seterusnya. Tak terhitung lagi berapa kali aku sudah mencapai orgasmeku karena genjotan anakku di vagina dan anusku ini. Yang jelas, anus dan vaginaku sudah tak karuan bentuknya karena hantaman penis Bobby dan sperma sudah meluap ke mana-mana.

Terakhir, Bobby mencabut penisnya. Ia dengan kasar menarik badanku sehingga kini kepalaku terjuntai di tepi kasur. Ia arahkan penisnya ke mulutku. Dan dengan brutalnya ia facefuck mulutku.

Penisnya yang besar itu dipompakan ke dalam mulutku seolah ia sedang menggenjot vagina atau anusku.

Beberapa kali aku terbatuk-batuk, tapi Bobby tidak peduli. Ia terus menggenjot mulutku mengejar kepuasannya sendiri. Dan seperti sebelumnya, ia memaksaku melakukan deepthroat selama beberapa detik, lalu menariknya dan mengocok penisnya di wajahku.

Beberapa saat kemudian, berliter-liter sperma muncrat dari penisnya memenuhi rongga mulut dan wajahku. Aku benar-benar tak percaya, bagaimana mungkin ada orang yang bisa menyemburkan sperma sebanyak ini berkali-kali. Namun, karena kelelahan aku hanya bisa menerima semua semburan itu dengan pasrah.

Aku benar-benar kelelahan meladeni nafsu liar anak tiriku ini. Badanku terasa capek semua, dan aku pun tertidur di kamar anakku. Telanjang berselimutkan sperma Bobby.
 
Terakhir diubah:
WOW.....hot mama,nasib leonel gimana suhu, dapat jatah juga ga dari mama
 
Testisnya pasti segede bola voli nih !!! Kaya di JAV tuh sampai si cew kaya disiram pejuh seember. Mantap !!!
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantaaaf gaan.... Lanjuut sampe bunting lahir bunting lagi lahir lagi bunting lgi dan seterusnya .... :coli:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd