Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mamaku yang terbuai

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
makin mantap cerita nya bikin tegang haha
 
Eps 07


Photo-Grid-1563831054510.jpg

MAMAKU TITIN



kini semenjak kakekku dirumah selalu bisa menghiburku karena kakekku pandai membuat lulucon yang bisa membuatku tertawa, kakek yang memang sejatinya masih sehat tak ingin selalu berdiam diri,, setiap subuh kakekku slalu bangun dan lari pagi keliling kawasan tempat tinggalku, terkadang ia senang mengangkat barang lumayan berat di tokoku yang baru diantar untuk dipindahkan ke gudang



Dan itu membuat ayahku sangat senang dan menaruh hormat kepada kakek, sedangkan mamaku tetap menjalani rutinitasnya seperti biasa mengurus rumah, toko juga adikku,, saat malam tiba saat semua sudah tidur aku mendengar suara rollingdoor terbuka karena merasa ada yang aneh akupun bangun dan membuka pintu kamar, terlihat kakakku yang sedang tidur di depan tv juga terbangun dan nampaknya merasakan hal yang sama


"Cepat bangunkan ayahmu rif nampaknya itu pencuri, biar kakek yang mengintip dari hordeng"

"Iya iya kek, kakek hati hati"


Aku pun mengetuk pintu kamar ayah dan mamaku secara pelan tok tok tok beberapa kali kuketuk akhirnya ayahku pun keluar


"Hoooamzz, ayah dan mama lagi istirahat jangan berisik"

"Itu yah kaya ada yang buka rollingdoor sepertinya pencuri, kakek sedang mengintipnya dari hordeng"

"Yang benar rif, kamu diam disini dan jangan keluar biar ayah yang melihatnya"

"Iya iya ayah hati2"



Aku merasa khawatir juga takut jika perampok itu bergerombol, dan melukai ayah dan juga kakekku yang terlebih dahulu mengintipnya,, ayahku pun langsung bergegas keluar, kakek yang sedang mengintip dari hordeng mencoba menahan ayah agar langsung menghubungi RT dan warga terlebih dahulu namun karena tipikal ayahku yang keras tak mendengarkan ucapan kakekku dan langsung keluar untuk mengusir perampok itu



Beberapa saat setelah ayahku ke toko terdengar seperti suara ribut di tokoku lalu brak bruk seperti orang berkelahi, lalu kakekku yang mengintip memanggilku


"Sini arif cepaat"

"Kamu kunci pintu dahulu biar kakek bantu ayahmu"

"Tapi kek, apa kakek sanggup"

"Pokoknya arif setelah kakek keluar kunci pintu dan jangan dibuka selain ayahmu dan kakek yang minta"

"Baik kek"


Setelah kakekku keluar, aku pun langsung mengunci pintu dan mengintip apa yang terjadi di toko,, ternyata benar di tokoku ada 4 orang perampok memakai baju serba hitam dan topeng yang seperti ninja di film ninja hatori yang biasa kutonton saat hari libur, kulihat mereka telah berhasil melumpuhkan ayahku yang telah tengkurab dengan kepala ayahku yang diinjak,, aku pun sangat sedih melihat ayahku dalam keadaan seperti itu dan mulai meneteskan air mata, dan tak lama kemudian kulihat kakekku dengan gagah berani nyamperin mereka semua, aku pun mendengarkan percakapan mereka



Photo-editing-Cloud20190729.jpg

KAKEKKU UDIN



"Hey lepaskan dia"

"Haduh haduh pak tua gak usah ikut campur nanti kau mati Ha Ha Ha Ha"

"Perampok zahanam, pergi kalian atau kalian menyesal"

"Berani beranian aki aki bau tanah usir kita, Hajarr coy"



Satu orang perampok pun maju untuk menghajar kakekku, namun dengan mudahnya seolah tanpa melihat kakekku menepis pukulan itu lalu memelintir tangannya dan balik menghajar dada beserta wajah si perampok hingga jatuh kesakitan



2 orang perampok maju untuk mengeroyok kakekku namun tiap pukulan yang dilancarkan si perampok slalu ditepis kakekku dengan mengibaskan tangannya,, lalu kakekku menyelusup lewat tengah tengah kedua perampok itu sambil menyikut kencang kepala samping salah satu dari mereka dan kakekku berbalik sangat cepat, lalu mendengkul punggung satu perampok lagi, saat perampok itu tegak karena sakit di punggung kakekku dengan telak menghajar leher belakang perampok itu dengan sikunya kraaakk dan kedua perampok itu jatuh satu memegangi kepala dan satunya memegangi leher



Perampok yang tinggal seorang diri itu pun mengeluarkan pisau lipat dari pinggang nya dan ingin menusuk kakekku secara membabi buta, namun tiap serangan pisau perampok itu kakekku mampu menghindarinya dengan sangat lincah,, gerakan kakekku seperti seorang pesilat handal yang biasa kulihat di film film pendekar



dan pada saat perampok itu lengah kakekku berhasil menangkap tangan perampok yang ingin menusuk lehernya itu dengan menjepit tangan si perampok menggunakan kedua tangan kakekku,, lalu memelintir sikunya hingga pisau itu jatuh dan mendengkul perut si perampok, saat posisi perampok agak menjauh kakekku menendang wajah perampok itu dengan berbalik badan dan telak mengenai rahang perampok itu yang membuatnya jatuh tersungkur sambil meringis

"Hayooo, Maju kalian!!!"

Karena mendengar ada suara ribut salah satu warga yang meronda melapor pada warga lain, dan setelah semua perampok itu tersungkur sambil meringis kesakitan karena dikalahkan kakekku warga pun berdatangan dan menangkap mereka semua untuk dibawa ke pihak berwajib,, mamaku yang mendengar suara warga rame rame pun terbangun dan membuka pintu kamarnya, mamaku yang saat itu memakai daster tanpa lengan akhirnya menanyaiku



"kamu lagi ngintip apa disitu, tidur sana besok sekolah"

"Suuuttt diam dulu mah jangan berisik, tadi ada perampok mau curi toko ayah tapi untungnya mereka semua di kalahkan kakek"

"Astaga bapak,, nih rif kakek itu dulunya pesilat, dan udah jadi guru besar,, tapi karena kesibukan kakek bekerja jadi gak di terusin lagi"

"Owh pantes aja mah gerakan kakek lincah banget"

"Makanya kalau kamu mau bisa mesti belajar sama kakek jangan main ps terus"

"iya iya mah nanti aku mau belajar biar hebat seperti kakek"

"Trus ayah kemana"

"Itu mah tdi awalnya ayah dikeroyok perampok untungnya kakek menolong"

"Hah, trus keadaan ayah gimana"

"Coba nih mama ngintip"

"Ya ampun ayah sampe babak belur begitu sih"



Mamaku sangat kaget saat mengintip keadaan ayahku yang wajahnya penuh lebam karena tadi di keroyok perampok, Tak lama kemudian setelah warga bubar dan akan membawa perampok tersebut ke pihak berwajib, kakekku yang kini menutup rollingdoor dan membopong ayahku ke dalam rumah


"Ada apa pak tadi"

"Suamimu dikeroyok perampok tin, untung ada bapak, cepat di kompres supaya gak bengkak"

"iya iya pak titin siapin dulu"


Setelah membopong ayahku masuk kamarnya kakekku kembali ke toko untuk sekedar merokok dan menjaga takut ada maling lagi


"Tin, setelah mengopres suamimu buatkan bapak kopi"

"Iya iya pak nanti titin buatkan"


Setelah mengopres ayahku dan ayahku tertidur mamaku pun membuatkan kopi untuk kakekku dan mengantarnya ke toko, aku pun yang sudah masuk kamar merasa ingin kencing lalu kembali keluar menuju kamar mandi, kulihat kakekku belum kembali ke depan tv tempat biasanya ia tidur dan pintu kamar ayahku masih terbuka dan terlihat ayahku yang tertidur setelah di kompres,, namun mamaku gak ada disana, karena kebelet aku pun kencing terlebih dahulu saat kencing aku mendengar pintu kamar ayahku ditutup mungkin mamaku sudah masuk dan tidur



Setelah keluar dari kamar mandi kulihat tempat kakekku tidur didepan tv masih kosong, kakekku kemana ya kirain tadi sudah masuk setelah terdengar pintu kamar mamaku tertutup nyatanya masih duduk di toko, mending nemenin kakek ah daripada belum bisa tidur lagi,, aku pun berjalan ke toko namun saat ingin mendekat pintu aku mendengar suara kakekku yang nampaknya sedang berbicara dengan mamaku,, Hah kirain tadi suara pintu kamar ditutup mamaku sudah masuk gak taunya masih di toko sama kakek



"Terus tin, kocok mumpung suamimu sudah tidur sshhh"

"Bapak kenapa sekarang minta kaya gini sih pak"

"Maafin bapak ya tin, bapak gak bisa menahan nafsu uuhhh, lagian kamu sekarang kan sudah punya suami dan anak tin apa salahnya membantu bapak aahhh"

"iya pak, cuma kan titin ngerasanya risih kalau pas lagi giniin bapak"

"makanya sekarang kamu mesti terbiasa selama bapak disini uuuhhh uuhhh tinn"


Lagi ngapain ya mereka, kok suara kakek aneh sih,, aku pun lalu mengintip dari hordeng yang mengarah ke toko dan terlihat mamaku sedang mengocok titit kakekku sambil duduk bersebelahan


"Pake mulutmu tinn biar cepet sshhh"

"Duuhh bapak nihh sluuurrp sluuurrp"

"Aaahhh aaahhh iya begitu tin, hangat sekali mulutmu ssshhh uuuhhh emut emut"

"Hmmzzz sluuurrp sluurrpp crruuupp"


kulihat mamaku sekarang mengenyot titit kakekku keluar masuk dan terlihat timbul tenggelam ke dalam mulut mamaku,, dan sambil memegang pundak mamaku kakekku matanya merem melek seperti menikmati sesuatu


"emut emut di dalam tin sshhh aahhh jangan keluarin lagi"


kulihat kakekku semakin blingsatan saat seluruh batang tititnya masuk mulut mamaku dan di kenyot kenyot di dalam mulut mamaku


"iyaaah iyaahhhh bapak keluar telan tin aahhh aahhhh enaakk ssshhhh"


kulihat tubuh kakekku kejang kejang sambil nyodokin tititnya ke mulut mamaku yang matanya terpejam rapat seperti menerima sesuatu dari titit kakekku, kayanya nikmat sekali yang dirasakan kakek sama seperti yang dulu kulihat waktu mamaku sama joko,, penasaran sekali aku ingin mengetahui rasa itu sedangkan aku sendiri disunat aja belum mana bisa sedang mereka semua sudah dewasa dengan titit yang sudah disunat, saat kulihat kakekku kembali menaikan celananya aku masuk ke kamar karena memang sudah ngerasa ngantuk dan takut ketahuan jika mereka kembali
 
Terakhir diubah:
Dan terulang kembali habis joko terbitlah sang kakek menguasai titin, di tunggu next ny gan..
 
Si rifky ga minta nenen dg mama titin? mumpung lagi bnyak susu loh :), coba di eksplor kelaminnya mama titin pasti lebih hot, semoga ceritanya makin hot yg penting wajar dan masuk logika... lancrotkan !
 
Eps 04



Photo-Grid-1563831054510.jpg

MAMAHKU TITIN



Di kawasan sekitar rumahku kini sedang diresahkan banyaknya pencurian, sebenarnya aku tak begitu mengurusi soal itu cuma dampaknya sekarang aku sama ayahku dilarang lama lama main keluar, alhasil selama libur aku slalu bermain PS dirumah, dan karena itu juga kini toko ayahku tak lagi buka sampai malam, cuma sampai jam 8 juga sudah tutup



Malam jumat seperti biasa mamaku pasti mengikuti pengajian ibu ibu yang tempatnya di bagi bagi dari rumah warga lalu gantian ke rumah warga lain lagi, sebelum menjemput mamaku ngaji ayahku terlebih dahulu menutup tokonya untuk sekedar jaga jaga takut ada sesuatu yang tidak diinginkan dan menyuruh joko stand by di toko sampai ayahku pulang menjemput mamaku ngaji,, lalu joko pun dengan nurut menjaga tokoku sambil ngopi dan merokok di depan toko



Aku pun kembali ke kamarku sambil membawa minuman dari freezer tempat buat menyimpan minuman agar lalu melanjutkan main PS, beberapa menit ku bermain akhirnya mamaku pulang dan membawa kue dari pengajian


"Nak ini mama bawain kue dari ngaji"

"Banyak sekali kuenya mah, kayanya enak"

"Jangan di habisin semua, sisain buat ayah"


Lalu ayahku yang baru keluar kamar pun menimpali, sepertinya ayah mau keluar menggunakan jaket hitam dan training


"Sudah, kalo doyan habiskan saja rif, ayah mau ikut ronda sama warga tadi waktu nunggu mamahmu ngaji pak rt ngajak bantu bantu jaga keamanan bergiliran"

"Nanti ayah pulang jam berapa"

"Ya gak tau pokoknya menjelang subuhlah, sudah makan kue kamu tidur jangan main PS terus"

"Iya yah"


Aku pun tak lagi menyahut ayah dan menikmati kue yang di bawakan mamaku benar2 lezat sekali kue ini rasanya manis, lalu kudengar ayahku berbicara pada mamaku yang sedang menaruh tas ngajinya


"Mah, nanti kamu hitung dulu stock barang digudang apa saja yang kurang, ayah mau ikut ronda sama warga"

"Iya yah, nanti ayah bawa kunci biar kalau mau masuk langsung buka rollingdoor dan pintu"

"Iya mah, ini ayah bawa kunci serep kok,, biar pas ayah rond rollingdoor toko di kunci"


Setelah itu ayahku pun pergi untuk ronda, sebelum pergi ia memasukan motornya terlebih dahulu lalu keluar dan mengunci rollingdoor toko dari luar, sedangkan mamaku nampaknya lagi di gudang soalnya tadi ayah menyuruh nya menghitung stock barang di gudang penyimpan,, aku kembali melahap kue yg dibawa mamaku sepulang ngaji dan tak sampai habis semua karena kurasa sudah kenyang, lalu aku kembali ke kamar



Sudah beberapa menit kutunggu dikamar mamaku tak kunjung balik, masa iya sih cuma ngitung stock barang lama sekali biasanya mamaku sangat cepat dalam hal menghitung stock barang di toko dan itulah yang membuat toko ayahku semakin berkembang dan besar, karena rasa penasaran akhirnya ku samperin mamaku menuju gudang,, terlihat digudang mamaku sedang menghitung stock barang di temani oleh joko, tapi kok berani sekali ya joko samperin mamaku bukannya tidur dan istirihat, oh iya ayahku kan tadi keluar untuk ronda pasti ia sudah mengetahui nya sejak ayah pergi,, aku pun tak langsung masuk ke gudang melainkan mematai nya dari pintu gudang yang masih terbuka sedikit



Pandangan joko tidak mengamati barang yang sedang dihitung namun lebih tepatnya tertuju pada tubuh mamaku yang memakai baju kurung dan juga jilbabnya karena sepulang ngaji belum sempat mengganti baju,, sampai saat ditanya oleh mamaku tentang barang penjualan joko pun kaget dan menjawab pertanyaan mamaku hanya seadanya saja, karena joko lebih senang melihat mamaku ketimbang membantu menghitung barang



Tak sopan sekali Joko ini, pasti di dalam pikiranya hanyalah mengulang perbuatan seperti waktu itu pada mamaku, Padahal baru 2 hari yang lalu kulihat mereka seperti itu,, selagi ada ayahku di toko dan rumah pasti ia tak ada kesempatan menghampiri mamaku, rasanya jijik sekali aku melihat wajahnya yang sedang jilat jilat bibir seperti itu,, ingin sekali aku membuka lebar pintu gudang agar tak ada kejadian seperti itu lagi karena kehadiranku, tapi kaki dan tanganku seolah kaku dan mataku lebih senang mengintip perbuatan mereka dari jauh sambil berdiam



Mamaku pun nampaknya sudah selesai menghitung stock barang digudang Tapi tidak dengan joko, matanya masih terus memandangi mamaku sambil terus mengulur waktu dengan berpura pura menanyakan barang yang lain



10 menit berlalu, Tapi kulihat joko tak kunjung selesai menanyakan barang ini dan itu kepada mamaku,, Aku yang merasa ingin buang air kecil kuputuskan untuk meninggalkan mereka untuk ke kamar mandi, setelah buang air kecil aku pun secara perlahan kembali ke gudang,, sesampainya di gudang kini pintu gudang sudah tertutup



karena pintu gudang di tutup aku pun tak ada celah untuk mengintip,, ada 2 celah yang mengarah ke gudang 1 ventilasi dari pintu gudang, namun itu cukup tinggi tak mungkin aku mencapai kesana walaupun naik bangku karena tubuhku terlalu pendek menuju ventilasi atas pintu itu,, dan yang ke 2 ventilasi dari kamar kedua orang tuaku memang niatnya ventilasi bolong bolong itu mau ditutup, tapi karna takut nanti malah merusak tembok dan keliatan jelek makanya sampai saat ini dibiarkan saja oleh ayah hanya ditutup jaring agar tak ada nyamuk masuk



Kuputus untuk mengintipnya dari sana, karena yang kutahu ventilasi itu diatas lemari besar juga karena rasa penasaranku yang kembali tinggi, aku pun segera masuk dan menuju kamar orang tuaku, kumatikan dulu lampunya terlebih dahulu agar mataku tak terlihat dari celah itu,, setelah gelap aku pun naik ke kasur lalu memanjat lemari menggunakan pegangan pembuka lemari untuk pijakan, dan setelah sudah diatas lemari aku menfokuskan mataku menuju lubang ventilasi itu yang mengarah ke gudang,, karna letaknya tinggi aku pun hampir bisa mengakses semua ruang gudang itu dengan mataku



Kulihat joko sedang memeluk mamaku yang tersender di tembok gudang sambil sama sama berdiri, kulihat mamaku masih agak ragu dan meminta joko untuk melepaskan nya, Tapi joko tak mau mendengarkan dan masih terus memeluk mamaku dengan nafas yang memburu


"Ayolah bu, pintu gudang udah joko tutup mumpung bapak lagi ronda"

"Jangan joko, nanti kalau anak saya kesini gimana"

"Gak akan kok buu,, pasti itu anak udah tidur dan kalau pun kesini dia pasti memanggil, kan taunya ibu lagi di gudang hitung barang"

"Tapi saya takut nanti dia kesini lalu kita kepergok dan dia bilang ayahnya"

"Percaya sama joko buu gk akan ketahuan kok, lagian anak seumur gitu paling jam segini udah pules"

"Jangan joko saya takut beneran dehh"

"Udh hayuu buu,, cuma sebentar ajah, Hoooohh Hoooohh..


Dan mamaku pun akhirnya diam karena kalau dia semakin menolak akan menimbulkan suara gaduh dan pasti akan terdengar olehku di kamar karena mamaku pasti menganggap aku di kamar



Tak menunggu lama joko pun langsung menarik kepala mamaku yang masih berjilbab dan mencium cium mulutnya,, dia sedot, dan hisap mulut mamaku dengan buas Tak ketinggalan juga dia jilatin pipi mamaku yang tembem sampai meninggalkan basah bekas mulutnya, lalu kembali lagi mencium mulut mamaku



Dari mulut ciuman joko berpindah mengendus leher mamaku yang masih tertutup jilbab, merasa kurang puas dia lepas jilbab mamaku dan menaruhnya diatas tumpukan barang lalu kembali mencium dan menjilat kulit leher mamaku yang putih,, sambil dia membuka celananya sendiri dan kaos tipisnya sampai telanjang bulat lalu kembali menghampiri mamaku dengan kulit gelap dan badannya yang kurus,, pasti pengen lakuin seperti waktu itu lagi nih pikirku, karena dia sudah telanjang bulat sedangkan mamaku masih memakai baju kurung, hanya jilbabnya saja yang tadi dilepas joko



Joko kembali memeluk mamaku,, dan mencoba membuka serutan baju kurung yang dipakai mamaku di belakang lehernya, Setelah membuka serutan baju kurung mamaku,, joko lalu melepas baju kurung itu dan juga membuka celana dalam mamaku dan menaruh di tumpukan barang tempat dia tadi menaruh jilbab mamaku dan juga pakaian nya



nampaknya joko ingin segera melakukan hal seperti yang waktu itu kulihat, Kini mamaku yang memakai daster tanpa lengen kembali dipeluk joko sambil menenggelamkan mukanya di belahan tetek mamaku,, ia menghirup dan mencium tubuh mamaku di belahan tetek besarnya dengan tarikan nafas panjang,, lalu joko mengangkat tangan mamaku dan menciumi keteknya yang mulus, agak lama dia mencium dan menghirup nya sampai mamaku mengikik kegelian dengan menggigit bibir



Joko kembali berpindah menjilat gumpalan tetek mamaku sebelah kiri lalu menarik dasternya kebawah, Tetek mamaku yang besar pun melompat dan terbuka sebelah kiri,, terlihat pentil mamaku yang coklat dan agak melebar sudah mengacung, Tak menunggu lama joko pun langsung mengenyotnya dengan buas, sampai berbunyi sluuuurp sluuuurp cruuuup cruuup dan terlihat liur joko yang menetes ke perut mamaku dan membusa di pentilnya yang coklat,, lepas yang kiri dia tarik keluar lagi tetek mamaku yang kanan dan kembali mengenyot dengan lahap, sampai kedua pentil mamaku basah dan mengacung karena dikenyot bergantian oleh joko



kini joko pun mulai mengangkat kaki mamaku, dan kembali ingin memasukan tititnya yang sudah berdiri ke selangkangan mamaku, Setelah masuk joko mengeluar masukan tititnya di dalam selangkangan mamaku,, dan mamaku pun menggoyangkan pinggulnya menyambut, genjotan dari joko,, joko melakukan itu sambil mulutnya mengenyot tetek mamaku yang besar kiri dan kanan, tak lupa juga dia dan mencium leher dan belahan tetek mamaku



Saat ingin mencium mulut mamaku, joko memeluk leher dan mendekati wajah mamaku, dia hisap hisap mulut mamaku sambil tititnyanya dibawah menggenjot,, sesudah mencium mulut mamaku kini tetek besar mamaku kembali dikenyot kenyot pentilnya, dengan posisi memeluk erat joko angkat tangan mamaku dan menghirup keteknya yang mulus dan sekarang mulai sedikit basah karena keringat, dia peluk erat tubuh mamaku yang pinggulnya bergoyang digenjot titit joko



tak lama kemudian mamaku bersuara dalam dekapan joko dan tubuhnya pun bergetar

"Aaaaahhh aaaaccch joko"

"Hoooohh hoooohh buu enak bgt Hmmmmzzz joko mau nembak hahh hahh"


Joko pun meraung sambil memeluk erat tubuh mamaku dan mukanya dia selusukan ke leher mamaku, tubuh joko pun bergetar hebat sambil memeluk mamaku yang juga ikut terbawa getaran tubuh joko

"Ahhh aahhh aahhh sshhh buu"

Sekitar beberapa saat joko masih belum mau melepaskan pelukan nya, dan setelah getaran tubuhnya reda baru dia melepas pelukan nya pada tubuh mamaku dan terduduk lelah menyender ke tembok, kembali dari selangkangan mamaku menetes cairan putih ke paha mamaku,, bila seperti itu pasti ini sudah selesai karena mamaku mengambil tisu di saku baju kurung nya yang tersimpan di tumpukan barang lalu mengelap cairan putih itu



Dan setelah selesai mereka berdua pun sama sama memakai bajunya kembali, aku pun cepat cepat namun perlahan turun dari lemari dan kembali ke kamarku untuk tidur, dan gak lama kemudian kudengar pintu gudang ditutup dan dikunci, setelah itu pintu kamar mandi terbuka dan gemercik air, ya mungkin mama lagi mencuci selangkangan nya dari cairan putih yang di keluarin dari tititnya joko tadi lalu setelah itu baru masuk kamarnya dan tertidur menunggu ayah pulang ronda
POV ibu dan si joko koplak itu dong deek,,,
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd