Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG MATA LANGIT

Part 10
Pindah ke Kota



"Jadi begitu Zee ceritanya, mamang juga gak nyangka kalau dia pelakunya. Kalau tahu dia bikin masalah seperti ini sudah mamang pites sewaktu dia masih anak-anak."


"Sebaiknya ibu ikut Zee aja ke kota, dengan berlama-lama ibu di kampung hanya akan membuat ibu sedih. Buka lembaran baru dan hidup tenang di kota." kata Zee menatap ibunya.


"Saya setuju yang di bilang anakmu, Roh.. Zee sekarang udah mapan, kesini aja bawa mobil mewah, tuh mobil udah kaya gula aja dirubutin. Eh.. ngomong-ngomong mobilnya kamu pindahin kemana Zee?"


"Ke kuburan bude Eroh," sahut Dani yang sedari tadi hanya diam mendengarkan.


"Terus masalah rumahmu gimana Zee, masa dilepas gitu aja?" tanya mang Odang.


"Saya akan bayar orang untuk menangani masalah ini, jika pelakunya telah tertangkap, maka Zee sendiri yang menghabisinya" geram Zee penuh dendam di hati.


"Bukannya ibu gak mau ikut ke kota nak.. kamu tahu kan status ibu janda, mana dari kampung lagi.. apa kata orang kota disana? Gak ah.. ibu tinggal di sini aja, ibu gak mau bikin kamu malu".


"Wah siapa yang berani menyinggung ibu dari anak yang menjadi pegawai kesayangan nyonya Ambar Wiguna, bakal lenyap dalam hitungan semalam" sambar Dani.


"Ambar Wiguna?? sepertinya nama itu gak asing deh, pernah denger dimana ya?" kata mang Odang mengingat-ingat.


"Itu loh pak, yang sering muncul di tv, sultan gurita yang bisnisnya ada dimana-mana, istri dari Bpk Soedrajat Wiguna yang beritanya sakit."


"Bisa diem gak mulutmu Dan.. nyesel gua ngajakin elu" kata Zee menatap tajam ke arah Dani.


"Woaaahh… pantesan aja bisa punya mobil mewah, rupanya kamu kerja sama dia" pekik mang Odang.


"Bener pak de, Zee kerja dengan Sultan Pepaya bangkok!" seru Dani.


"Dani!! Sekali lagi kamu ember, saya buang kamu ke kali!" geram Zee dengan mencekik Dani yang berada di sebelahnya.


"Am-am- ampun Zee, sorry kelepasan hehe" timpal Dani cengengesan.


Sesaat Zee merasa lega karena tak ada yang mengungkitnya, untung saja perkataan Dani yang terakhir tak dimengerti oleh ibunya, bi Eroh dan mang Odang, klausanya mereka mengerti bisa runyam urusannya.


"Dari pada mulutmu ember, mendingan ambil mobil kemari gih, nih kuncinya!" kata Zee sambil melempar kunci mobil.


Dengan raut wajah yang kusut, Dani melengos pergi, menurut apa yang diperintahkan Zee.


"Nak.. kalau ibu ngajak bi Eroh gimana? biar ada yang temani, ibu takut sendiri kalau ditinggal kamu kerja."


Zee yang mendengar itu langsung menoleh ke arah bi Eroh, sorotan mata Zee menatap dalam, mata langitnya menyajikan data informasi.

Nama : Erohwati
Job : Buruh Tani
Tinggi/ Bb : 160 cm
Buah dada : 36B
Vagina : Non Virgin
Bercinta : Unlimited
Favorite : Woman on Top
Last Sex : 2 bulan 3 minggu
Umur : 38 Thn
Status : Menikah
Kekayaan : Rp 312rb
Dll..


Saat Zee membaca status data, dirinya senyam senyum dari tadi, membuat dia ditegur oleh mang Odang.


"Kamu kenapa Zee, kesambet? di toel-toel dari tadi kok diem aja" kata mang Odang.


"Lis.. emang anakmu kalau tidur melek gitu ya?" tanya bi Eroh cekikikan ke arah bu Sulis.


"Hush.. anakku normal lah, jadi gimana nak.. boleh gak? tanya bu Sulis.


"Di ijinin gak sama mang Odangnya? terus bi Eroh sendiri mau gak, Zee mah tergantung mereka berdua" jawab Zee.


"Kalau mang Odang mah ngijinin aja seh, apalagi sudah lama si Eroh ngajakin pindah ke kota, katanya udah bosen tinggal di kampung" kata mang Odang menjelaskan.


"Bukannya bosen pak.. tapi kan kalau di kota bisa lihat gedung-gedung tingkat, jalan-jalan ke mall, suasananya ramai. Seru disana pak, saya bisa awet muda jadinya" sahut bi Eroh.


"Gayamu Roh.. udah kaya orang berduit aja, udah gak usah macam-macam kamu disana, tugas kamu disana inget.. cuman nemenin Sulis!" sahut balik mang Odang.


"Kalau bi Eroh emang setuju, nanti bakal Zee kasih uang bulanan 5 juta deh.. ya itung itung kerja buat nemenin ibu".


Mendengar uang 5 juta membuat mata bi Eroh berbinar-binar, semenjak tak lagi membantu bu Sulis menjadi ibu asuh di panti, dia dan suaminya hanya menerima 500rb/bln dari buruh tani di sawah.


"Serius kamu Zee, waah.. asik asik! Makasih ya Sulis dah ngajakin aku ke kota" kata bi Eroh seraya memeluk bu Sulis.


"Ini ada 20 juta mang Odang terima, untuk kebutuhan sehari-hari, kalau bisa mang Odang gak usah bertani lagi, palingan nanti kalau ada orang suruhan Zee kesini, tolong nanti mang Odang bantuin. Jika masalah rumah udah beres mang Odang boleh ikutan pindah ke kota."


"Makasih ya Zee.. baru kali ini mang Odang liat tumpukan uang sebanyak gini" ucapnya seraya meraih tumpukan uang di hadapannya, sementara Zee keluar sebentar untuk mengangkat panggilan telpon.


"Kapan pulang? Saya kangen.. jangan lama-lama disana!" seru seorang wanita dari seberang telpon.


"Besok saya akan temuin ibu di apartemen".


"Ok, sampai ketemu besok. Emmuaaaah.."


Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd