Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mau paha ayam dapatnya paha Mbak Yenni (Remake-BDSM)

grepe2tetek

Adik Semprot
Daftar
20 Nov 2013
Post
129
Like diterima
116
Bimabet
Ini adalah remake cerita dengan Judul “Gara gara ayam goreng malah dapet tante” nama tokoh dirubah sesuai permintaan dan alur cerita dibuat versi BDSM.

Pada waktu itu aku pulang dari kampus sekitar pukul 20:00 karena ada kuliah malam. Sesampainya di tempat kost, perutku minta diisi. Aku langsung saja pergi ke rumah makan tempat langgananku di depan rumah. Rumah makan itu milik Mbak Yenni, umurnya 29 tahun. Dia seorang janda ditinggal cerai suaminya dan punya 1 anak. Orangnya cantik dengan kulit putih karena dia orang chinese, tingginya 162 dengan berat 50 kg, menurutku bodynya masih lumayan bagus. Aku melihat warungnya masih buka tapi kok kelihatannya sudah sepi. Wah, jangan-jangan makanannya sudah habis, aduh bisa mati kelaparan aku nanti. Lalu aku langsung masuk ke dalam rumah makan tersebut.

“Mbak..?”
“Eee.. Mas Leon, mau makan ya?”
“Eee.. ayam gorengnya masih ada, Mbak?”
“Aduhh.. udah habis tuch, ini tinggal kepalanya doang.”
“Waduhh.. bisa makan nasi tok nich..” kataku memelas.
“Kalau Mas Leon mau, ayo ke rumah Mbak. Di rumah Mbak ada persediaan ayam goreng. Mas Leon mau nggak?”

“Terserah Mbak aja dech..”
“Tunggu sebentar ya, biar Mbak tutup dulu warungnya?”
“Mari saya bantu Mbak.”

Lalu setelah menutup warung itu, saya ikut dengannya pergi ke rumahnya yang tidak jauh dari warung itu. Sesampai di rumahnya..

“Mas Leon, tunggu sebentar ya. Oh ya, kalau mau nonton TV nyalakan aja.. ya jangan malu-malu. Mbak mau ganti pakaian dulu..”
“Ya Mbak..” jawabku.

Lalu Mbak Yenni masuk ke kamarnya, terus beberapa saat kemudian dia keluar dari kamar dengan hanya mengenakan kaos dan celana pendek warna putih. Wow keren, bodynya yang sexy terpampang di mataku, puting susunya yang menyembul dari balik kaosnya itu, betapa besar dan menantang susunya itu. Kakinya yang panjang dan jenjang, putih dan mulus serta ditumbuhi bulu-bulu halus.

Dia menuju ke dapur, lalu aku meneruskan nonton TV-nya. Tapi tanpa sengaja aku melihat kedalam kamarnya yang terbuka disana aku melihat beberapa barang yang aku kenal. Sebuah Dildo, Vibrator dan beberapa Jepitan Baju yang tergeletak di atas tempat tidurnya.

Setelah beberapa saat aku mulai berpikir macam-macam kepada Mbak Yenny, tapi lamunanku mendadak hilang mendengar panggilannya.

“Mas.. Mas Leon.. coba kemari sebentar?”
“Ya Mbak.. sebentar..” kataku sambil berlari menuju dapur.
Setelah sampai di pintu dapur.
“Ada apa Mbak?” tanyaku.
“E.. Mbak cuman mau tanya, Mas Leon suka bagian mana.. dada, sayap atau paha?”
“Eee.. bagian paha aja, Mbak.” kataku sambil memandang tubuh Mbak Yenni yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Tubuhnya begitu indah.
“Mas Leon suka paha ya.. eehhmm..” katanya sambil menggoreng ayam.
“Ya Mbak, soalnya bagian paha sangat enak dan gurih.” kataku.
“Aduhh Mas.. tolong mas.. pahaku gatel.. aduhh.. mungkin ada semut nakal.. aduhh..”

Aku kaget sekaligus bingung, kuperiksa paha Mbak. Tidak ada apa-apa.

“Nggak ada semutnya kok Mbak..” kataku sambil memandang paha putih mulus plus bulu-bulu halusnya membuat aku kembali memikirkan khayalanku sebelumnya yang membuat penisku naik 10%.
“Masak sih, coba kamu gosok-gosok pakai tangan biar gatelnya hilang.” pintanya.
“Baik Mbak..” lalu kugosok-gosok pahanya dengan tanganku. Wow, begitu halus, selembut kain sutera dari China.
“Bagaimana Mbak, sudah hilang gatelnya?”
“Lumayan mas, aduh terima kasih ya. Mas Leon pintar dech..” katanya membuatku jadi tersanjung.
“Sama-sama Mbak..” kataku.
“Oke, ayamnya sudah siap.. sekarang Mas Leon makan dulu. Sementara Mbak mau mandi dulu ya.” katanya.
“Baik Mbak, terima kasih?” kataku sambil memakan ayam goreng yang lezat itu.

Disaat makan, terlintas di pikiranku tubuh Mbak Yenni yang telanjang. Oh, betapa bahagianya mandi berdua dengannya. Aku tidak bisa konsentrasi dengan makanku. Pikiran kotor itu menyergap lagi, dan tak kuasa aku menolaknya, ditambah barang-barang yang aku lihat sebelumnya dikamar aku jadi membayangkan ketika mbak yenni menggunakannya.

Mbak Yenni tidak menyadari kalau mataku terus mengikuti langkahnya menuju kamar mandi. Ketika pintu kamar mandi telah tertutup, aku membayangkan bagaimana tangan Mbak Yenni mengusap lembut seluruh tubuhnya dengan sabun yang wangi, mulai dari wajahnya yang cantik, lalu pipinya yang mulus, bibirnya yang sensual, lehernya yang jenjang, susunya yang montok, perut dan pusarnya, terus vaginanya, bokongnya yang montok, pahanya yang putih dan mulus itu.

Aku lalu langsung saja mengambil sebuah kursi agar bisa mengintip lewat kaca di atas pintu itu. Di situ tampak jelas sekali. Mbak Yenni tampak mulai mengangkat ujung kaosnya ke atas hingga melampaui kepalanya. Tubuhnya tinggal terbalut celana pendek dan BH, itu pun tak berlangsung lama, karena segera dia melucutinya. Dia melepaskan celana pendek yang dikenakannya, dan dia tidak memakai CD. Kemudian dia melepaskan BH-nya dan meloncatlah susunya yang besar itu. Lalu, dengan diguyur air dia mengolesi seluruh tubuhnya dengan sabun LUX, lalu tangannya meremas kedua susunya dan memutar-mutar ujung putingnya. Kejantananku seakan turut merasakan pijitannya jadi membesar sekitar 50%. Dengan posisi berdiri sambil bersandar tembok, Mbak Yenni meneruskan gosokannya di daerah selangkangan, sementara matanya tertutup rapat, mulutnya menyungging.

Beberapa saat kemudian..
“Ayo, Mas Leon.. masuk saja tak perlu mengintip begitu, kan nggak baik, pintunya nggak dikunci kok!” tiba-tiba terdengar suara dari Mbak Yenni dari dalam. Seruan itu hampir saja membuatku pingsan dan amat sangat mengejutkan.
“Maaf yah Mbak. Leon tidak sengaja lho,” sambil pelan-pelan membuka pintu kamar mandi yang memang tidak terkunci. Tetapi setelah pintu terbuka, aku seperti patung menyaksikan pemandangan yang tidak pernah terbayangkan. Mbak Yenni tersenyum manis sekali dan..
“Ayo sini dong temani Mbak mandi ya, jangan seperti patung gitu?”
“Baik Mbak..” kataku sambil menutup pintu.
“Mas Leon.. burungnya bangun ya?”
“Iya Mbak.. ah jadi malu saya.. abis Leon liat Mbak telanjang gini mana harum lagi, jadi nafsu saya, Mbak..”
“Ah nggak pa-pa kok Mas Leon, itu wajar..”
“Mas Leon pernah ngesex belum?”
“Eee.. Sudah Mbak..”
“Jadi, Mas Leon dah pengalaman ya, wow ngetop dong..”
“Akhh.. Mbak jadi malu, Leon.”
Waktu itu bentuk celanaku sudah berubah 70%, agak kembung, rupanya Mbak Yenni juga memperhatikan.
“Mas Leon, burungnya masih bangun ya?”

Aku cuman mengangguk saja, dan diluar dugaanku tiba-tiba Mbak Yenni mendekat dengan tubuh telanjangnya meraba penisku.

“Wow besar juga burungmu, Mas Leon..” sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan.
“Mas Leon.. boleh dong Mbak liat burungnya?” belum sempat aku menjawab, Mbak Yenni sudah menarik ke bawah celana pendekku, praktis tinggal CD-ku yang tertinggal plus kaos T-shirtku.
“Oh.. besar sekali dan sampe keluar gini, Mas Leon.” kata Mbak sambil mengocok penisku, nikmat sekali dikocok Mbak Yenni dengan tangannya yang halus mulus dan putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, penisku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang montok dan besar itu. “Ough.. Mbak.. nikmat Mbak.. ough..” desahku sambil bersandar di dinding.

Setelah itu, Mbak Yenni memasukkan penisku ke bibirnya, dengan buasnya dia mengeluar-masukkan penisku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot, kadang-kadang juga dia menjilat dan menyedot habis 2 telur kembarku. Aku kaget, tiba-tiba Mbak Yenni menghentikan kegiatannya. Dia pegangi penisku sambil berjalan ke arah bak mandi, lalu Mbak Yenni nungging membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku.

“Mas Leon.. berbuatlah sesukamu.. kerjain Mbak ya?!”

Aku melihat pemandangan yang begitu indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu lebat. Aku yang ditantang olehnya langsung menyambut tantangan itu.

“Baik mbak kita pindah ke kamar saja ya biar enak.. tadi aku sempat lihat dikamar ada alat-alat seks mbak.. nanti kita pakai..”
“Ee.. iya mas.. aduh jadi malu Aku ketahuan sama mas..”

Sambil mengeringkan badannya dengan handuk aku bertanya dengan mbak yenni, “Mbak sudah merencanakan ini ya sebelumnya”.

“iya mas.. tapi mbak malu.. sebenarnya mbak suka dengan seks.. dan agak suka yang menjurus kasar tapi mbak malu.. Ngak tau kenapa hari ini mbak berani kek gini..”
“ooh.. dasar nakal ya kamu mbak.. saya hukum nanti..”
“iya mas.. mas boleh hukum saya apa saja..”

Kami pun berpindah dari kamar mandi ke kamar tidur Mbak yenni.

Aku melihat selain barang-barang yang sebelumnya memang terlihat olehku, masih ada lagi barang lainnya. Ada tali temali dan sebuah whip, aku jadi mengerti dengan apa yang dimaksudnya “menjurus kasar”.

“Mbak.. mbak ini buat apa tanyaku berpura-pura??”
“Hmm itu mas buat ikat-ikat..” mbak yenni terlihat ragu menjelaskan.
“ikat apa toh mbak,” aku tersenyum padanya. Aku sebenarnya sudah tau apa yang dia maksud tapi ingin sekali aku menggodanya.

“Buat ikat badan aku mas,” jawabnya malu-malu, tiba-tiba mbak yenni yang tadi liar menjadi malu-malu kepadaku. Sepertinya keberanian yang tadi dia tunjukan padaku sudah hilang.
“Mbak suka lakuin self bondage ya..” aku tanpa basa basi tembak langsung ke pertanyaan inti kepada mbak yenni.
“Haahh.. mas tau soal bondage”dia sedikit bertanya-tanya.
“tau dong mbak.. atau mbak mau sekalian ditemenin lakuin scene”tantangku balik kepada mbak yenni.
“ee.. mau mas..”jawabnya dengan malu-malu.

Dari info yang pernah aku dengar suami mbak yenni ini pergi karena tidak bisa menerima dengan kelakuan istrinya ini. Tapi dasar laki-laki bodoh mau-maunya meninggalkan wanita cantik seperti mbak yenni.

Aku pun segera mengambil tali yang ada dilantai. Ya aku memang tau soal BDSM dan sering melakukan scence dengan beberapa teman jadi aku tidak lagi aneh dengan hal ini. Tapi mbak yenni yang melihat ku merasa tidak percaya karena aku dengan santainya mempersiapkan tali yang akan dipakai.

“bagaimana mbak mau coba sekarang” tanyaku dengan sambil tersenyum kepadanya.
“Iya mas.. ikat aku”ujar mbak yenni.
“jangan panggil mas.. panggil aku tuan.. “hardiku kepadanya, aku sudah benar-benar merasa bergairah dan masuk kedalam mode dominanku.
“iiiya.. iya tuan..” jawab Mbak yenni.
“Bagus sekarang kamu resmi menjadi budakku yen..”aku memanggil namanya tanpa memakai embel-embel mbak seperti sebelumnya.

Aku segera melingkarkan tali yang aku siapkan kelehernya, ditarik ke arah selangkangan dan melingkar di bagian susunya yang montok.

“Hmmm.. Uhh..” Mbak yenni mulai mendesis karena ikatan ku yang kencang pada tubuhnya.

Mendengar desisannya aku hentikan ikatanku dan aku pandang matanya, tidak ada pandangan penolakan yang diberikan oleh mbak yenni dan aku kembali melanjutkan ikatan ku padanya.

“uuh sakit.. tuan..”rintihnya kembali.

Tapi aku tetap melanjutkan dan meyelesaikan ikatanku kepadanya hingga ke simpul terakhir.
“Ok selesai.. sebuah mahakarya sudah aku selasaikan” entah dari mana tiba-tiba datang kata-kata itu dalam pikiran ku yang merasa puas dengan hasil ikatan yang aku buat.

Aku mulai menatap tubuh mbak yenni yang tidak berdaya. Tidak lama aku medapatkan sebuah ide yang bagus. Aku segera meninggalkan mbak yenni dikamar terikat sendirian dan aku pergi kedapur. Aku mencari sebuah sumpit dan karet gelang.

“Aah ini dia..”teriakku girang. Aku segera kembali kekamar begitu mendapatkan apa yang aku inginkan.

Mbak yenni matanya terbelalak melihat apa yang aku bawa, terlihat rasa penasaran dan keinginan agar aku mempercepat apa yang ingin aku lakukan.

Aku segera memilin-milin puting susu mbak yenni, aku tarik putingnya dan aku pasang sumpit yang tadi aku ambil ke putingnya.

“uhhhh.. sakit tuan...”mbak yenni kembali merintih.
“sabar ya sayang.. kamu pasti suka ini..”aku coba menenangkan Mbak yenni.
“iya tuan teruskan.. budak suka apa yang tuan lakukan...”ujar mbak yenni yang mulai menerima dirinya sebagai budakku.

“uuh.. aah...”hanya rintihan itu yang keluar dari mulut mbak yenni saat aku memasang kembali sumpit di puting lainnya.

Semakin keras rintihan yang dikeluarkan oleh mbak yenni semakin bergairah aku dibuatnya. Aku segera membalik tubuh mbak yenni hingga menungging. Hingga membuat vaginanya menyembul diantara ikatan tali.

Melihat itu langsung saja kusosor vaginanya yang harum dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Kulahap dengan rakus vagina Mbak Yenni, aku mainkan lidahku di klitorisnya, sesekali kumasukkan lidahku ke lubang vaginanya.
“Ough tuan.. ough.. enak..” desah Mbak Yenni sambil meringgis menahan sakit akibat jepitan dan ikatan pada tubuhnya.
“Terus tuan... Terus ahhh..” mendengar desahan mbak yenni aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu kumasukkan lidahku ke dalam vaginanya ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.
“Ayo tuan.. budak udah nggak tahan.. budak ingin kontol tuan”desah mbak yenni sambil memohon.
“Lonteku udah nggak tahan ya?” kataku sambil melihat pemandangan demikian menantang, vaginanya dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, aku langsung menancapkan penisku di bibir vaginanya.
“Aoghh..iya entotin lonte dengan kontol tuan” teriak Mbak Yenni.
“Iya tuan.. teruskan.. teruskan.. masukkan kontolnya ke memek lonte tuan”mbak yenni semakin meracau begitu penisku menggesek-gesek vaginanya.

Aku masukkan kepala penisku di vaginanya.
“Sempit sekali sayang.. memek kamu sempit sekali..”pujiku ke mbak yenni, aku ngak menyangka walau sudah beranak 1 tapi memeknya masih sempit seperti itu.
”Iya tuan.. terus tuan.. memek budak sudah lama tidak dimasukin kontol..”
Aku sedikit demi sedikit memasukan penis ku ke vaginanya, baru setengah dari penisku amblas. Mbak Yenni sudah seperti cacing kepanasan menggelepar kesana kemari.
“Ough.. tuan.. ouh.. tuan.. enak tuan.. terus tuan.. oughh..” desah Mbak Yenni, begitu juga aku walaupun penisku masuk ke vaginanya cuman setengah tapi kempotannya sungguh luar biasa, nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat, kali ini penisku sudah amblas dimakan vagina Mbak Yenni. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Mbak Yenni.
Tiba-tiba tubuh Mbak Yenni mengejang tali dibadannya terlihat semakin ketat karena tubuhnya yang seakan berontak untuk lepas.
“Oughh tuan.. ough.. luar biasa.. oughh.. Enak tuan..” katanya sambil merem melek.
“Kayaknya aku mau orgasme.. ough..” penisku tetap menancap di vagina Mbak Yenni.
“Iya tuan lonte mau peju tuan.. keluarkan dimemek lonte tuan?”

Aku segera merubah posisi sekarang Mbak Yenni dalam keadaan terlentang kembali. Aku seperti kesetanan menggerakkan badanku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk, dan kulepas jepitan pada putingnya. “uuhh..”Mbak yenni melenguh ketika jepitan itu aku lepaskan.

Kucium putingnya yang coklat kemerahan. Mbak Yenni semakin mendesah, “Ough.. tuan..” tiba-tiba Mbak Yenni memelukku sedikit agak mencakar punggungku.
“Oughh.. tuan.. aku keluar lagi..”
Vaginanya kurasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya semakin kerasa. Aku dibuat terbang rasanya. Ah, rasanya aku sudah mau keluar. Sambil terus goyang, kutanya Mbak Yenni.
“Aah memek kamu enak sayang.. aku keluarin didalam ya”
“aah.. iya tuan.. kontolin lonte trus tuan enah.. aah..” desah Mbak Yenni.

Kupercepat gerakanku, burungku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh penisku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya kumuntahkan laharku dalam vagina Mbak Yenni, masih kugerakkan badanku dan rupanya Mbak Yenni orgasme kembali lalu dia gigit dadaku, “Oughh..”
“Mas Leon.. tuan.. tuan memang hebat..”
Aku kembali mangenakann CD-ku serta celana pendekku. Sementara Mbak Yenni masih tetap telanjang, terlentang di lantai.
“Mas Leon.. mas terima kasih ya..” kata Mbak Yenni menggodaku sambil memainkan puting dan klitorisnya yang masih nampak bengkak oleh jepitanku.
“Yenni ingin Mas Leon sering makan di rumah yenni ya..” kata Mbak Yenni sambil tersenyum genit.
Kemudian aku pulang, aku jadi tertawa sendiri karena kejadian tadi. Ya gimana tidak ketawa cuma gara-gara “Ayam Goreng” aku bisa menikmati indahnya bercinta dengan Mbak Yenni. Dunia ini memang indah.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
jadi ngayal kalo mba yenninya di gangbang pelanggan sekaligus ada bondagenya wkwks btw mantap suhu remakenya
 
di bikin salome suhu, sepertinya mantap itu
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd