Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT Mbak Anty, Binor Tetangga Kontrakanku
- Thread starter articfox1989
- Start date
Kikifreaks
Suka Semprot
- Daftar
- 18 Jan 2020
- Post
- 24
- Like diterima
- 5
mantap hu ceritanya...
riskiadi20
Guru Semprot
Yah alamat kentang lama nie, macet parahmaaf suhu - suhu sekalian nampaknya ada dua atau lebih subjudul yang akan saya hilangkan dari alur cerbung ini
menilik keterbatasan waktuku dalam mengupdate dan ada perkara real life yg mengharuskan aku menepi 6-12 bulan kedepan
oleh dari itu cerita ini akan aku percepat dan di usahakan tamat
perihal sikuel dari mulai mbak warteg dan Jilian . nampaknya aku akan pisahkan dari inti cerbung ini yang dimana mbak Anty adalah pemeran utamanya.
terima kasih juga untuk subes semua yang masih setia memantau ceritaku ini
tidak ada yang bisa nubih berikan selain terima kasih banyak
semoga semua sukses dan sehat selalu
dan bisa mendorong para rekan dalam menyalurkan ceritanya di forum tercinta ini
terima kasih
jajaka_sunda
Semprot Kecil
Joss teman Iki ceritane
juragan_ayam
Semprot Kecil
- Daftar
- 3 Jun 2014
- Post
- 63
- Like diterima
- 65
Ceritanya asik , mengalir sewajarnya seperti cerita nyata
articfox1989
Adik Semprot
Prahara RT mbak Anty dan bang Romli
Setelah aku mengungkapkan semua di hari minggu pagi tempo hari, semakin hari semakin jarang aku temui mbak Anty. Sepertinya mbak Anty sengaja menghindariku dalam beberapa hari ini dan semakin membuatku tidak karuan, akupun tak berani untuk memulai mengirimkan pesan atau menelpon mbak Anty. Daripada semua itu sangat menggangguku lebih baik aku berusaha untuk tidak memikirkannya dan menghindarinya, aku jadi lebih sering tidur di kantor daripada di kontrakan.
Akan semua yang telah kukatakan kepada mbak Anty akan menjadi babak baru dalam kehidupanku atau menjadi akhir dari segalanya? Entahlah makin kesini aku makin bertanya – tanya, sampai suatu siang ada pesan masuk dari bang Romli
Knock.Knock.Knock
Jadi bertanya – tanya apakah yang hendak di ceritakan bang Romli sampai seserius itu? Atau jangan – jangan bang Romli sudah menceritakan semuanya ke mbak Anty dan mereka sedang bermasalah atau malah bertengkar. Duh kenapa jadi aku yang terlarut ke dalam persoalan RT mereka sih? Kenapa bukan orang lain saja? Selang setengah jam kemudian ada pesan kembali dari bang Romli.
Knock.Knock.Knock.
Tak lama berselang kami tiba di kantorku yang sebenernya adalah ruko yang di alih fungsikan sebagai kantor, namun jangan salah kaprah bukan satu ruko melainkan ruko yang di sekat – sekat di bagi beberapa ruangan menjadi kantor. Lumayan sih sewanya hitung – hitung biayanya murah daripada harus sewa satu ruko.
Shhhuuuutttsssss.
Huuuuuuuuuffffttttt.
Hisapan panjang rokok dari bang Romli.
Shhhuuuutttsssss.
Huuuuuuuuuffffttttt.
Dari siang sampai sore aku dan bang Romli banyak bercerita perihal keluh kesah satu sama lain dan sering kali aku ajak bang Romli bercanda dengan tujuan agar dia gak depresi juga menghadapi kehidupannya. Dan sore harinya setelah menuruti permintaan bang Romli agar aku menengok kontrakan dan keadaan mbak Anty akhirnya aku bergegas menuju kontrakan untuk mengetahui kondisi mbak Anty. Khawatir juga aku akan kondisi fisik dan sikis dari mbak Anty, pastinya dia terguncang oleh semua peristiwa ini ada perasaan bersalahku juga karena aku tahu namun hanya diam saja. Dan aku tahu juga bang Romli begitu tapi aku diamkan saja, parah memang aku ini. Dan aku juga sebenernya terguncang dan tidak menyangka semuanya akan berakhir jadi runyam dan tidak karuan.
Sehabis Magrib aku putuskan jalan dari Fatmawati menuju kontrakanku, ku sengaja melewati tempat kerja mbak Anty dengan jaga – jaga barang kali mbak Anty masih bekerja. Dan benar saja rupanya mbak Anty hari itu masih bekerja seperti biasa, tidak seperti sebelumnya yang hanya menunggu atau melihat dari kejauhan kali ini aku langsung saja samperin mbak Anty di tempat kerjanya yang sedang sepi. Terlihat hanya ada satu dua pembeli saja.
Malam itu sehabis kerja aku dan mbak Anty makan di pecel ayam pinggir jalan, yang membuatku miris mbak Anty makan dengan lahap dan aku tangkap mbak Anty memang belum makan sedari pagi karena mengirit – irit semuanya untuk biaya hidup dia dan anaknya beserta keluarganya di kampung. Kasihan memang, apa kiranya yang bisa aku perbuat sekarang untuk mbak Anty?
Selesai makan kami menuju kontrakan di jalanpun aku lebih banyak diam, aku bingung hendak mulai dari mana. Sampai akhirnya kami tiba di depan kontrakan.
Mbak Anty malah masuk kedalam kontrakanku dan aku ke dalam kontrakannya, langsung ku menuju dapur dan mengambil dua bungkus indomi jaga – jaga mbak Anty juga ingin aku buatkan. Yang aku kagetkan adalah stok indomi nya banyak sekali satu karton, yang aku duga benar mbak Anty tidak makan secara teratur atau sedang kesulitan keuangan sehingga hanya memakan indomi saja. Aku beranikan diri mengecek rak di dapurnya dan mencari apakah mbak Anty masih membeli beras, syukurlah ternyata ada beras. Tidak habis fikir aku kalau mbak Anty cuma makan nasi dengan indomi saja setiap harinya, pantas tadi saat aku aja makan di pecel ayam mbak Anty makan sangat lahap. Setelah dirasa cukup aku bergegas kembali ke kontrakanku dan memasukan motor ke dalam.
Sambil mengecup bibirnya dan dibalas dengan kuluman dari mbak Anty. Malam itu kami hanya berciuman saja itupun hanya sebentar, aku tidak tega selalu mengambil keuntungan dari semua kejadian ini.
BERSAMBUNG >>
Setelah aku mengungkapkan semua di hari minggu pagi tempo hari, semakin hari semakin jarang aku temui mbak Anty. Sepertinya mbak Anty sengaja menghindariku dalam beberapa hari ini dan semakin membuatku tidak karuan, akupun tak berani untuk memulai mengirimkan pesan atau menelpon mbak Anty. Daripada semua itu sangat menggangguku lebih baik aku berusaha untuk tidak memikirkannya dan menghindarinya, aku jadi lebih sering tidur di kantor daripada di kontrakan.
Akan semua yang telah kukatakan kepada mbak Anty akan menjadi babak baru dalam kehidupanku atau menjadi akhir dari segalanya? Entahlah makin kesini aku makin bertanya – tanya, sampai suatu siang ada pesan masuk dari bang Romli
Knock.Knock.Knock
Bang Romli : “woi Dy kemana aja lu? Gak ada kabar?”
Randy : “eh ada bang, iya nih banyak proyek jarang balik gue. Ada apa ya?”
Bang Romli : “gimana ya Dy? Bingung gue mau ceritanya, lu ada dimana gue samperin dah kalau gak sibuk?”
Randy : “wah kayaknya serius lagi ini. Sibuk gak sibuk bang, lagi di Fatmawati gue”
Bang Romli : “Fatmawati mananya dah? Kalau kagak sibuk bolehlah gue main, gpp di kantor lu juga”
Randy : “oh gpp main aja, bukan di kantor resmi kayak yang lu bayangin bang. Cuma ruko gitu bang, tau kan lu Fatmawati?”
Bang Romli : “gpp woles ae, taulah Jaksel kan? Patokanya apa Dy?”
Randy : “yoi, main aja bang. Patokannya arah ITC Fatmawati aja bang, nanti klo udh di parkiran kabari gue aja”
Bang Romli : “siap otw, setengah jam palingan sampe gue Dy”
Randy : “ok”
Jadi bertanya – tanya apakah yang hendak di ceritakan bang Romli sampai seserius itu? Atau jangan – jangan bang Romli sudah menceritakan semuanya ke mbak Anty dan mereka sedang bermasalah atau malah bertengkar. Duh kenapa jadi aku yang terlarut ke dalam persoalan RT mereka sih? Kenapa bukan orang lain saja? Selang setengah jam kemudian ada pesan kembali dari bang Romli.
Knock.Knock.Knock.
Bang Romli : “Dy gue udah di parkiran”
Randy : “ok, ok. Gue turun dulu bang”
Beberapa menit setelah turun dari ruko dan menuju parkiran.
Randy : “woi bang, gimana kabar lu?”
Bang Romli : “elu yang kemana aje?”
Randy : “ya gini bang sibuk nguli” sambil jalan menuju ruko.
Bang Romli : “taik nguli apa lu?”
Randy : “kuli bangunan bang, hehehe. Btw ada apa nih bang”
Bang Romli : “nanti dah Dy, cari tempat dulu”
Tak lama berselang kami tiba di kantorku yang sebenernya adalah ruko yang di alih fungsikan sebagai kantor, namun jangan salah kaprah bukan satu ruko melainkan ruko yang di sekat – sekat di bagi beberapa ruangan menjadi kantor. Lumayan sih sewanya hitung – hitung biayanya murah daripada harus sewa satu ruko.
Randy : “masuk bang berantakan tapi ya?”
Bang Romli : “selow Dy”
Randy : “mau minum apa bang? Kalau AM kagak ada bang, paling banter beer”
Bang Romli : “wkwkwkwk, masih siang kali Dy. Beer juga okelah, btw boleh ngerokok disini?”
Randy : “selow bang boleh”
Bang Romli : “kok sepi kantor lu?”
Randy : “iya bang pada lagi di proyek”
Bang Romli : “elu sebenernya jadi apa sih Dy? Penasaran gue”
Randy : “kuproy bang, hehehehe”
Bang Romli : “boong aja lu, hehehe”
Randy : “btw ada apa bang? Kayaknya serius bener? Monggo bang di minum”
Shhhuuuutttsssss.
Huuuuuuuuuffffttttt.
Hisapan panjang rokok dari bang Romli.
Bang Romli : “makasih Dy, jadi begini Dy. Gak enak gue mau ceritanya dan bingung jug ague”
Randy : “selow bang cerita aja, kan seperti tempo hari gue bilang ke elu kalau ada apa – apa cerita aja ke gue”
Bang Romli : “nah itu dia Dy karena lu bilang gitu gue jadi semakin gak enak, pas kemaren lu saranin ke gue untuk bilang segera mungkin ke Anty……”
Shhhuuuutttsssss.
Huuuuuuuuuffffttttt.
Bang Romli : “gue udah bilang ke Anty, habis dah waktu itu dia marah dan nangis gak karuan sampai kita berantem hebat. Anty gak terima kalau gue madu Dy…..”
Randy : “terus bang” sambil menyeritkan dahi.
Bang Romli : “gue bilang minta maaf ke Anty gue khilaf untuk kesekian kalinya dan ini berakibat fatal untuk kelangsungan RT gue ama Anty. Selain Anty gakmau di madu, dia minta segera mungkin gue ceraikan Dy. Nah yang jadi masalah gue gakda biaya untuk ceraikan, gue bilang ke Anty gimana kalau dia yang bayar dulu nanti gue ganti karena gue juga lagi butuh untuk biaya nikah sama istri baru gue dan butuh tabungan untuk biaya lahiran nanti anak gue Dy. Pusing gue Dy” sambil tertunduk memegang kepalanya dengan kedua tangan.
Randy : “keluarga lu gimana bang?” selidikku.
Bang Romli : “nah itu keluarga gue udah sebodo amat, abang mpok gue gakada yang mau bantuin gue Dy. Gue pinjem temen – temen tongkrongan pada gak ada, intinya pada susah banget giliran gue jatoh begini padahal pas gue lagi ad amah gak perhitungan gue ama mereka Dy”
Randy : “lu udah coba pinjam ke kantor?”
Bang Romli : “ke kantor Dy? Pakai alasan apa Dy? Masa alasan cerai, mana mau mereka pinjamin Dy. Kan gue di perusahaan fintech kalau ada karyawannya yang kesulitan keuangan malah jadi boomerang buat gue ke depannya. Bisa – bisa di pecat gue Dy, malah nanti semuanya gak ke urus. Mana sekarang gue di usir ama Anty, gue sekarang udah di kost bini baru gue Dy. Dia minta cepet di kawinin sebelum makin ketahuan ama tetangga, asli bingung sebingungnya”
Randy : “terus kondisi mbak Anty gimana bang? Lu ada komunikasi kan ama mbak Anty tapi kan?”
Bang Romli : “ada sesekali telepon gue di angkat, tapi di maki – maki terus dan bilang ngapain hubungi dia lagi. Terus bilang cepetan ceraikan mulu”
Randy : “gimana ya bang? Bingung gue, ini masalah RT lu tapi gue gakbisa membenarkan elu juga bang. Lu salah jelas dan biar gimanapun juga lu harus cari solusinya sekalian jalan keluar yang sama – sama terbaik buat RT lu dengan mbak Anty dan bini baru lu. Kalau di rugikan pasti ada salah satu pihak tapi biar gimanapun juga mbak Anty juga punya kehidupan nantinya bilamana sudah gak sama elu bang jangan serba di gantung begini juga”
Bang Romli : “iya Dy sadar gue Dy, gue mau minta tolong Dy ama lu sebenernya”
Randy : “tolong apa bang?”
Bang Romli : “kalau lu udah gak sibuk ama kerjaan, lu bisa gak balik ke kontrakan Dy”
Randy : “balik ke kontrakan?”
Bang Romli : “iya Dy, maksud gue lu pantau Anty Dy. Gue takut kenapa – napa dia Dy?”
Randy : “kenapa – napa gimana bang?”
Bang Romli : “gue takut dia sedih atau malah bunuh diri Dy, sama minta tolong Dy kalau gak keberatan lu bantuin bayaran kontrakan gue dulu. Kasian Dy gaji Anty kecil kalau dia ikutan bayar kontrakan sama kebutuhan hidup sehari – hari nanti gakda kiriman buat anak gue di kampong Dy” jawabnya lirih.
Randy : “iya bang gue segera balik ke kontrakan bang, sekalian gue juga mau bayar bulanan nanti gue bayarin bang kontrakan elu. Ada lagi bang?”
Bang Romli : “sebenernya gue juga mau minjem duit Dy, tapi gue gak enak lu udah bantuin gue banyak Dy”
Randy : “mau buat apa bang?”
Bang Romli : “mau buat biaya sidang cerai Dy. Gue asli gak tahu lagi mau minjem ke siapa lagi Dy?”
Randy : “berapa banyak emangnya bang?”
Bang Romli : “gue pinjem 10jt ada Dy?”
Randy : “ada bang tapi gakbisa langsung 10jt gimana bang?”
Bang Romli : “gak apa – apa Dy, ini aja makasih banget”
Randy : “mau gue transfer atau cash bang?”
Bang Romli : “transfer aja Dy gak apa- apa”
Randy : “ada rek BCA bang?”
Bang Romli : “ada Dy, ini nomornya 6969696969”
Randy : “bentar bang gue transfer pakai ibanking” sambil ketik no rek di laptop.
Randy : “atas nama M. Romli ya bang?”
Bang Romli : “iya Dy bener”
Randy : “oke bang udah masuk ya ini, coba di cek bang”
Bang Romli : “oke Dy udah masuk 5jt ya Dy?” sambil cek dari telepon selulernya.
Randy : “iya bang segitu dulu nanti berapa hari kemudian gue transfer sisanya ya bang?”
Bang Romli : “iya Dy makasih banyak ya Dy, gue gak tahu mau bilang apa lagi. Padahal lu orang baru tapi lu yang selalu ada Dy, makasih Dy”
Dari siang sampai sore aku dan bang Romli banyak bercerita perihal keluh kesah satu sama lain dan sering kali aku ajak bang Romli bercanda dengan tujuan agar dia gak depresi juga menghadapi kehidupannya. Dan sore harinya setelah menuruti permintaan bang Romli agar aku menengok kontrakan dan keadaan mbak Anty akhirnya aku bergegas menuju kontrakan untuk mengetahui kondisi mbak Anty. Khawatir juga aku akan kondisi fisik dan sikis dari mbak Anty, pastinya dia terguncang oleh semua peristiwa ini ada perasaan bersalahku juga karena aku tahu namun hanya diam saja. Dan aku tahu juga bang Romli begitu tapi aku diamkan saja, parah memang aku ini. Dan aku juga sebenernya terguncang dan tidak menyangka semuanya akan berakhir jadi runyam dan tidak karuan.
Sehabis Magrib aku putuskan jalan dari Fatmawati menuju kontrakanku, ku sengaja melewati tempat kerja mbak Anty dengan jaga – jaga barang kali mbak Anty masih bekerja. Dan benar saja rupanya mbak Anty hari itu masih bekerja seperti biasa, tidak seperti sebelumnya yang hanya menunggu atau melihat dari kejauhan kali ini aku langsung saja samperin mbak Anty di tempat kerjanya yang sedang sepi. Terlihat hanya ada satu dua pembeli saja.
Randy : “haii mbak Anty” sambil melempar senyuman.
Mbak Anty : “eh ada mas Randy” sapanya balik dan terlihat ada muka kebingunan.
Randy : “lagi sibuk ya?”
Mbak Anty : “ndak kok mass, ada apa mas tumben?”
Randy : “ndak kok mbak, cuma mau lihat kabar mbak Anty aja. Habis sombong bener aku udah satu bulan lebih gak di chat atau telepon” hiburku pura – pura tidak tahu.
Mbak Anty : “ih yang sombong siapa coba? Mas Randy kali tuh yang gak inget pulang, kok harus aku duluan kenapa gak kamu mas?”
Randy : “aku takut ganggu kamu mbak, kan berabe kalau yang angkat atau balas bang Romli”
Mbak Anty : “oh takut juga toh, hehehe”
Randy : “iyalah mbak kan kamu istrinya bang Romli, nanti aku dituduh ada main lagi”
Mbak Anty : “lah kan emang ada main”
Randy : “hehehe, iya ya mbak. Masih lama ya mbak tutupnya? Aku laper nih, temenin makan yuk?” berusaha mengalih topik pembicaraan.
Mbak Anty : “sebentar lagi mas, iya nanti aku temenin mas Randy. Tapi bayarin dulu ya mas, aku lagi gak megang uang banyak” jawabnya tertunduk seperti memikirkan sesuatu.
Randy : “assikkk di temenin, siap mbak santai aja napa” hiburku.
Malam itu sehabis kerja aku dan mbak Anty makan di pecel ayam pinggir jalan, yang membuatku miris mbak Anty makan dengan lahap dan aku tangkap mbak Anty memang belum makan sedari pagi karena mengirit – irit semuanya untuk biaya hidup dia dan anaknya beserta keluarganya di kampung. Kasihan memang, apa kiranya yang bisa aku perbuat sekarang untuk mbak Anty?
Selesai makan kami menuju kontrakan di jalanpun aku lebih banyak diam, aku bingung hendak mulai dari mana. Sampai akhirnya kami tiba di depan kontrakan.
Randy : “mbak sudah sampai, mau mampir dulu gak? Tapi gak ada apa – apa, paling adanya debu mbak. Hehehe” candaku berusaha menghibur.
Mbak Anty : “boleh mas, aku numpang rebahan ya di kasur”
Randy : “siap mbak, eh mbak kamu ada indomi gak? Pinjem dong nanti aku ganti”
Mbak Anty : “ada mas, ambil sendiri aja ya. Nih kuncinya” sambil mennyodorkan kunci kontrakannya.
Mbak Anty malah masuk kedalam kontrakanku dan aku ke dalam kontrakannya, langsung ku menuju dapur dan mengambil dua bungkus indomi jaga – jaga mbak Anty juga ingin aku buatkan. Yang aku kagetkan adalah stok indomi nya banyak sekali satu karton, yang aku duga benar mbak Anty tidak makan secara teratur atau sedang kesulitan keuangan sehingga hanya memakan indomi saja. Aku beranikan diri mengecek rak di dapurnya dan mencari apakah mbak Anty masih membeli beras, syukurlah ternyata ada beras. Tidak habis fikir aku kalau mbak Anty cuma makan nasi dengan indomi saja setiap harinya, pantas tadi saat aku aja makan di pecel ayam mbak Anty makan sangat lahap. Setelah dirasa cukup aku bergegas kembali ke kontrakanku dan memasukan motor ke dalam.
Randy : “mbak Anty, mbak” sambil menepuk punggungnya.
Mbak Anty : “ehh mas, maaf mas ketiduran sudah jam berapa ini?”
Randy : “gak apa – apa mbak, baru aja mbak tertidur kok ini masih jam 22.46. Maaf mbak malah aku bangunin, monggo di lanjut saja tidurnya”
Mbak Anty : “eh ndak apa – apa mas aku yang gak enak malah tidur disini, kamu udah mau tidur toh?”
Randy : “belum mbak, duluan aja mbak tidur. Aku masih mau ngelanjutin beberapa kerjaanku, aku bisa tidur di sofa kok mbak”
Mbak Anty : “beneran mas?”
Randy : “bener mbak” sambil kukecup keningnya.
Mbak Anty : “massss” keluhnya manja.
Randy : “ada apa mbak?”
Mbak Anty : “temenin ngobrol sebentar bisa? Gak apa – apa kan?”
Randy : “bisa banget mbak, gak apa – apa. Mau ngobrolin apa? Masa depan kita ya? Hehehe” candaku.
Mbak Anty : “sini dong masa berdiri di tangga”
Randy : “sini mana? Tidur di sebelahmu?”
Mbak Anty : “iya masa jauh – jauhan kan mau dengerin aku cerita”
Randy : “okelah” naik dan langsung rebahan di sebelahnya mbak Anty.
Randy : “jadi mau cerita apa sayang?” sambil mengelus – elus rambutnya mbak Anty.
Mbak Anty : “mas sebenernya udah tahu belum sih mas?” tanyanya.
Randy : “tahu apa ya mbak?”
Mbak Anty : “masalah aku sama bang Romli”
Randy : “masalah kamu sama bang Romli? Oh iya emang kemana ya bang Romli kok gak ada di kontrakan ya mbak? Tanyaku berpura – pura.
Mbak Anty : “jadi sebenarnya gini mas, aku sama bang Romli sudah pisah ranjang. Aku tinggal menunggu dia menceraikanku saja mas”
Randy : “loh loh kok pisah? Kok cerai mbak? Emang ada apa ya mbak?”
Mbak Anty : “bang Romli mas jahat, bang Romli selingkuh mas. Mana selingkuhannya sudah hamil sekarang” jawabnya parau dan mulai meneteskan air mata.
Randy : “sabar mbak” sambil memeluk mbak Anty dalam posisi tiduran.
Mbak Anty : “srrruupppp hiksss” tangisnya.
Randy : “gimana ya mbak? Emang kelakuan bang Romli salah dan tidak dapat dibenarkan namun bukannya kita juga sama mbak? Dibelakang bang Romli kita juga ada main, aku juga merasa jahat mbak atas semuanya. Karena aku sayang kamu mbak dan aku tahu perbuatanku salah, aku gak ingin kamu juga ikut terjerumus semakin jauh mbak. Makanya akhir – akhir ini aku memilih menghindari kamu mbak, kalau bang Romli menceraikan kamu aku siap kok mbak nikahi kamu. Kalau kamu belum siap juga gak apa – apa aku masih bisa nunggu kok sampai kamu siap, tapi kalau kamu gakbisa terima aku dan minta aku pergi aku juga akan pergi dari hidupmu mbak” pelukku makin erat.
Mbak Anty : “makasih mas, tapi entahlah aku masih sangat bingung” balas peluk darinya.
Randy : “sekarang mbak Anty tidur saja dulu, kamu jangan kebanyakan makan mie instant. Kamu makan nasi sama lauk pauk dan sayur, jaga kesehatan kamu mbak jangan sampai kebawa stress”
Mbak Anty : “iya mas pengennya gitu tapi gimana ya?” jawabnya bingung.
Randy : “kamu kesulitan keuangan ya mbak?”
Mbak Anty : “iya mas aku bingung, kalau jatah kiriman ke kampung aku kurangi kasian Ibukku dan anakku di kampung nanti”
Randy : “kamu harusnya bilang ke aku mbak, pasti aku bantu kamu. Udah sekarang gak usah bingung mbak kan ada aku” senyumku sambil memegang kedua pipinya.
Mbak Anty : “iya mas makasih, aku ngerepoti kamu terus”
Randy : “gak apa mbak, yaudah aku lanjutin kerjaanku dulu ya. Kamu tidur aja duluan besok masih kerja kan?”
Mbak Anty : “iya mas” jawabnya mulai tersenyum.
Randy : “malam sayang”
Sambil mengecup bibirnya dan dibalas dengan kuluman dari mbak Anty. Malam itu kami hanya berciuman saja itupun hanya sebentar, aku tidak tega selalu mengambil keuntungan dari semua kejadian ini.
BERSAMBUNG >>
Terakhir diubah:
articfox1989
Adik Semprot
cerita di atas masih ada kelanjutannya berhubung ada RL yang acap kali tidak bisa aku tinggalkan jadi tertunda.
malam akan ada updatenya
makasih perhatian subes - subes sekalian
*ps sudah di edit
malam akan ada updatenya
makasih perhatian subes - subes sekalian
*ps sudah di edit
Terakhir diubah:
articfox1989
Adik Semprot
siap hu semoga ada waktu bisa mencurahkan cerita sempalannyasemoga suhu di LN nanti mendapat inspirasi baru untuk cerita2 lain nya..
waktu 1-3bulan kudu adaptasi soalnya
siap hu
makasih
seamngat huYang penting tetap semangat hu...tetap bisa memanaskan di kancah dunia perstensilan hu
suhu juga
siapp di usahakan akan ada sempalannya
hooh iki hu
siap huu
makasih hu
makasih huNyang begini nih ane demen.. Berdedikasi.. Salute..
secepatnya akan di lanjutkan
siap hu
siap huu
semangat juga
makasih hu
coba hu di telisik dan cermati kata nubih di atas hu
aminn
makasih hu
suhu juga semoga semua di lancrootkan
makasih hu
makasih hu atas apresiasinya
mauritaniaaaa
Semprot Kecil
- Daftar
- 18 Jul 2017
- Post
- 53
- Like diterima
- 22
Jejakkk suhuuu
Darto_helm
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 3 Aug 2017
- Post
- 2.278
- Like diterima
- 17.601
Lanjut suhu....
Suwun...
Suwun...
vloenchoer
Pertapa Semprot
Mantap... Yg penting RL diutamakan hu...
Rambutsikil
Semprot Baru
- Daftar
- 20 Sep 2017
- Post
- 43
- Like diterima
- 8
ini mah drama dengan bumbu ss, kalo yang lain kan berputar di ss, alur ceritanya gajelas
marchay
Senpai Semprot
- Daftar
- 18 Sep 2016
- Post
- 943
- Like diterima
- 1.360
Slow gan...RL lbh penting,,jangan kasih kendor si Anty lagi galau tuh..hahahhahaha
RazorX1992
Semprot Baru
- Daftar
- 18 May 2017
- Post
- 30
- Like diterima
- 9
Ayok huu selesaikan ceritanya ditunggu hehehe
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
