Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Memijat Pak RT

Silahkan ini lanjutanya, tadi ane kebut sebelum pulang kerja.



"Sini sayang.. Bapak mau nyicipin pentil kamu"

Ratih pun bersimpuh di samping Pak Suryo dan memberikan payudaranya, layaknya seorang ibu yang menyusui anak-nya. Tentu saja Pak Suryo langsung menyambar putting kehitaman tersebut. Sambil menghisap ganas, Pak Suryo dengan lihai menggerakan lidah-nya untuk menggelitik ujung putting Ratih. Tentu saja hal tersebut membuat Ratih tidak bisa diam dan mulai mendesah.

Setelah puas mengerjai payudara Ratih, Pak Suryo mulai mengarahkan Ratih untuk berlutut mengangkangi wajah-nya. Sehingga lipatan vagina Ratih yang menghitam, terbuka tepat di hadapan wajah Pak Suryo.

"Pak... Maaf yah kalo memek Ratih bau.." Ujar Ratih malu-malu mau.

"Bapak suka kok, turunin sayang.. Bapak udah gak sabar pengen jilatin itil kamu."

Perlahan lahan Ratih mulai menurunkan pinggang-nya hinga Pak Suryo dengan leluasa menjilati vagina basah Ratih. Aroma menyengat yang keluar dari cairab vagina Ratih, malah membuat Pak Suryo semakin bersemangat menggelitik klitoris kehitaman Ratih, dengan lidahnya.

Permainan lihai lidah Pak Suryo, membuat nafas Ratih semakin memburu. Tanpa malu lagi Ratih mulai membenamkan mulut Pak Suryo dengan vagina-nya. Sesekali hidung Pak Suryo sengaja di gesekan dengan lubang anus Ratih, hingga menciptakan sensasi geli yang membuat Ratih menggeliat kesana-kemari.

"Pakk, emmhh.. Saya gak sanggup lagi.. Masukin kontol Bapak.. Awwwhhh"

Melihat ekspresi penuh birahi Ratih, Pak Suryo pun dengan cepat mengarahkan tubuh Ratih untuk melakukan women on top. Tanpa di perintah lagi Ratih langsung menurunkan pinggang-nya. Dan menerima lesakan penis panjang milik Pak Suryo, Ratih pun terbelalak dan tubuh-nya mulai berguncang-guncang saat kepala penis Pak Suryo mula mengocok vaginanya, hingga menyentuh mulut rahim Ratih.

Pak Suryo pun semakin mempercepat aksinya seraya ingin menyobek vagina Ratih yang terasa sesak. Semakin lama Pak Suryo mulai merasakan otot vagina Ratih yang mulai berkedut, memberikan sensasi nikmat di penisnya.

Seakan tidak ingin payudara Ratih menganggur, dengan kasarnya tangan berbulu Pak Suryo mulai meremas kedua payudara Ratih, sambil sesekali menarik putting ke hitaman Ratih hingga terlihat elastis.

Seakan belum puas dengan vagina Ratih, Pak Suryo mulai bangkit dan merebah kan tubuh Ratih. Dengan kasar di bukanya keduda paha Ratih lebar-lebar, hinga menampakan dua lubang intim Ratih yang sama-sama terlihat sedikit menghitam. Dengan perlahan Pak Suryo mulai mengarahkan kepala penisnya ke lubang anus Ratih, hingga membuat wajah penuh birahi Ratih tiba-tiba terbelalak kaget.

"Pak mau ngapain, jangan pak saya belum pernah" Pinta Ratih memelas, sambil berusaha menutupi lubang anus-nya.
"Bapak pengen Rat.. Please.. Biarkan Bapak merasakan sempitnya lubang pantat-mu"
"Tapi Ratih belum pernah pak di sodomi gini"
"Tenang aja yah sayang, nanti juga enak, boleh yah?" Pinta Pak Suryo memelas.


Ratih pun mulai melepaskan tangan yang menutupi lubang anusnya, dan hanya mampu mengangguk perlahan. Melihat lampu hijau dari Ratih, Pak Suryo mulai meludahi lubang anus Ratih hingga terlihat berkedut. Setelah itu dengan sangat hati-hati Pak Suryo mulai memaksakan kepala penisnya untuk menyeruak masuk kedalam lubang anus perawan Ratih.

"AWWWHHHH Perih Pak.." Jerit Ratih Saat hampir setengah batang penis Pak Suryo sudah masuk ke dalam lubang anus-nya.

Tanpa membiarkan lubang sempit itu beradaptasi Pak Suryo mulai menggenjot pinggang-nya dan memasukan penisnya dalam satu hentakan. Tentu saja hal tersebut membuat Ratih menggeliat dan menjerit-jerit kesakitan. Tangan Pak Suryo pun dengan sigap-nya menahan kedua tangan Ratih di atas kasur. Hingga membuat Ratih tak bisa melawan dan hanya mampu meringis histeris merasakan siksaan penis besar Pak Suryo yang kini mengobok-obok lubang anusnya dengan kasar. Dengan hentakan yang kasar dan cepat Pak Suryo, payudara sekal Ratih mulai menggayun tidak karuan. Namun percuma, semakin kuat Ratih melawan, maka lubang anusnya malah semakin menjepit penis besar Pak Suryo. Tentu saja hal tersebut sunggu menyiksa Ratih.

"AAAAAWWWHH... PAAAKK UDAAHHH.. SAKIIIIITT" Jerit Ratih memohon ampun.

"Slep" Dengan kasarnya tangan Pak Suryo mulai menutupi mulut Ratih, sambil tangan satunya masih sibuk memegangi kedua tangan Ratih. Lalu tanpa memperdulikan wajah Ratih yang meringis menahan sakit, Pak Suryo malah terus melesakan penis besarnya keluar masuk lubang anus Ratih, yang kini terlihat membesar akibat sodokan Pak Suryo.

Setelah puas merasakan jepitan lubang anis Ratih, Kini Pak Suryo kembali menghujamkan penis besatnya ke vagina Ratih. "Plakk..plaaakkk" Suara hentakan kulit pantat Ratih ketika Pak Suryo terus melesakan paksa penis besarnya ke lubang vagina Ratih. Ratih pun hanya mampu bergidik nyeri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, karena mulutnya telah di sumpal oleh tangan kasar Pak Suryo.

Tak lama kemudian Ratih dapan merasakan penis Pak Suryo yang mulai berkedut,

"Ratih bapak keluarin di dalam memek kamu aja yah?" Pinta Pak Suryo dengan wajah sumringah.
"EEEMMMMMHHHH" hanya itu yang terdengar dari mulut Ratih yang dibekap paksa oleh Pak Suryo.

Tubuh Ratih mulai menggeliat tidak karuan, sambil terus bergeleng-geleng agar Pak Suryo mengurunkan niat-nya. Ratih tahu betul bahwa dirinya saat ini, sedang dalam kondisi subur. Jadi bukan tidak mungkin dia bisa langsung hamil apa bila Pak Suryo menumpahkan sepermanya di lubang vaginanya.

Namun semua gerakan Ratih malah membuat Pak Suryo semakin bernafsu untuk terus menngobok vagina Ratih dengan penis-nya. Setelah beberapa hentakan "CROOOOTTT CROOOTTT" dengan sukses penis Pak Suryo memenuhi lubang vagina Ratih dengan sepermanya.

Sementara ratih hanya bisa terhisak dengan air mata yang mulai membasahi pipinya. Seakan dunianya hancur saat vagina-nya merasakan seperma Pak Suryo yang begitu hangat. Ratih tidak bisa membayang-kan apa bila benar dirinya hamil. Apa yang akan di katakana oleh keluarga dan anak-nya nanti di kampong bila mereka mengetahui Ratih mengandung bayi Pak Suryo.

Setelah puas, Pak Suryo pun mencabut penisnya yang mulai melemas. Dan Ratih hanya bisa menutupi mukanya dengan kedua tangan, lalu mulai menangis sejadi-jadinya. Payu daranya terlihat berguncang mengikuti isak tangisnya, yang terdengar parau. Pak Suryo pun bangkit dan menghampiri wajah Ratih yang mulai dibasahi air mata. Dengan kasar tangan Pak Suryo menarik kedua tangan Ratih, dan mulai menggesekan penisnya yang masih dibasahi seperma bercampur cairan vagina Ratih.

Ditengah tangis-nya yang semakin menjadi-jadi, Ratih hanya mampu pasrah ketika wajah-nya telah dipenuhi campuran seperma dan cairan vagina. Setelah puas mengusap wajah hiteris Ratih dengan penisnya, Pak Suryo pun mulai kembali berpakaian. Diambilnya beberapa lipatan uang seratus ribu dan melemparkannya ke depan wajah Ratih yang masih terus menangis. Membuat lembaran uang itu berserak di atas kasur.

Tanpa memperdulukan Ratih, Pak Suryo pun keluar dari ruang VIP tersebut dan menghilang di balik pintu. Meninggalkan Ratih yang masih tergolek lemah diatas kasur sambil menangis parau, dengan seperma yang terlihat mulai keluar menetes dari vaginanya. Kini Ratih hanya mampu berharap seperma Pak Suryo gagal membuahi sel telurnya.

--Tamat--


Maaf kalo kurang memuaskan, karena ini adalah coretan spontan nubie... jadi harap maklum... terima kasih sudah menyempatkan diri untuk membaca. :ampun:
 
Terakhir diubah:
Bang Becak jangan kelamaan ya brentinya.... Lanjut nanjak jangan kentang
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Anjritt kentang... Gpp deh mau plg dolo, dilanjut gan jgn kemaleman..
 
Aaaassyyiiikkkkkk .... ambil tiker dulu ah sama nuker celana sama sarung .....
 
Suryo apa setyo y..??
"Perlahan-lahan jemari lentik Ratih terus merambat naik hingga tepat di selangkangan Pak Setyo. Sambil memijat daerah pinggang dan pantat, kini jemari Ratih semakin berani untuk sesekali mengelus lembut batang dan biji penis Pak Suryo."

awalnya begini:

"Berbekal pengalaman memijat, di kampung-nya, Ratih seorang janda beranak satu, memberanikan diri untuk mengadu nasip di Batam."

koq jadi begini:
"Ratih tidak bisa membayang-kan apa bila benar dirinya hamil. Apa yang akan di katakana oleh suami dan anak-nya nanti di kampong bila mereka mengetahui Ratih mengandung bayi Pak Suryo."

bingung ne jadinya, JANDA apa BINOR...??

*maap cm koreksi
 
Suryo apa setyo y..??
"Perlahan-lahan jemari lentik Ratih terus merambat naik hingga tepat di selangkangan Pak Setyo. Sambil memijat daerah pinggang dan pantat, kini jemari Ratih semakin berani untuk sesekali mengelus lembut batang dan biji penis Pak Suryo."

awalnya begini:

"Berbekal pengalaman memijat, di kampung-nya, Ratih seorang janda beranak satu, memberanikan diri untuk mengadu nasip di Batam."

koq jadi begini:
"Ratih tidak bisa membayang-kan apa bila benar dirinya hamil. Apa yang akan di katakana oleh suami dan anak-nya nanti di kampong bila mereka mengetahui Ratih mengandung bayi Pak Suryo."

bingung ne jadinya, JANDA apa BINOR...??

*maap cm koreksi

Bener gan.. makasih ane hilaf... udah ane benerin.. terima kasih atas koreksinya..
silahkan cek kulkas gan :cendol:
 
Wah tu RT .... gak puas di satu lubang yaa. Mantep .....
 
bagamana kalau pijatnya berlanjut di kontrakan ratih gan....
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd