Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mempelajari Teh Putri

Status
Please reply by conversation.
Aku terbangun dan kulihat hanya sisa aku sendiri yang ada di atas kasur, teh putri dan kak wiwi tak terlihat lagi aada di kamar. Aku langsung panik mengingat semalam aku tidur dengan keadaan telanjang bulat, lalu saat kulihat kebawah ternyata sudah ada selimut yangmenutupiku dari kaki hingga pusar. Saat selimut itu kubuka ternyata aku sudah menggunakan celana yang semalam ku pakai. Aku mulai berpikir apakah yang semalam kurasakan itu mimpi atau memang kenyataan. Kulihat kontolku yang memang selalu tegang setiap pagi itu, lalu kuperhatikan apakah ada tanda-tanda yang menunjukan bahwa yang semalam itu memang benar-benar terjadi. Tapi setelah kuperhatikan tidak terlihat tanda-tanda bekas peju disekitar kontolku dan tidak kucium wangi khas peju yang pastinya masih akan tercium sedikit jika memang semalam kejadian itu memang benar terjadi. Aku jadi bingung sendiri, lalu kulihat bantal yang semalam terkena pejuku dan sarungnya ternyata belum diganti saat kuendus baunya tidak tercium bau peju juga tapi wangi parfum yang kurasa milik kak wiwi tercium cukup kuat di bantal itu.


Ah aku makin pusing, aku berharap yang semalam itu cuma mimpi dan seandainya bukan mimpi kuharap yang merapikan sisa semalam dan memakaikan celanaku adalah kak wiwi, karena akan menjadi petaka bagiku jika itu yang melakukan adalah teh putri. Aku lalu memberanikan diri untuk keluar kamar, karena aku sudah kebelet ingin kencing dan juga aku sudah merasa lapar. Saat keluar kulihat sudah terlihat sepi dan tidak terdengar suara kehidupan, aku lalu bergegas ke kamar mandi. Setelah menunaikan hajatku, aku menuju ke ruang tamu tapi tidak kulihat ada seorang pun disitu lalu saat aku menuju ke dapur karena biasanya teh putri meninggalkan catatan dan makanan atau uang jika dia sudah berangkat ke kampus sebelum aku bangun seperti kemarin. Benar ternyata, di atas meja makan sudah tersedia nasi dan lauk pauk dan ada kertas catatan juga disitu.

“Di, teteh ke kampus nanti jam dua udah pulang. Kamu jangan kemana-mana sampe teteh pulang. Itu makanan diabisin terus nanti piring kotornya taruh di dapur”

Setelah membaca surat itu aku lalu makan dan pergi mandi, setelah itu aku menonton tv karena aku hari itu masih libur dan juga sudah dipesankan oleh teh putri untuk tidak keluar rumah. Tidak lama telepon dirumah berdering dan saat kuangkat ternyata itu mama yang menayakan keadaanku lalu berpesan untuk menjaga rumah sampai teh putri pulang. Selesai menelepon aku lalu kembali menonton tv, tapi saat menonton itu pikiranku justru malah memikirkan kejadian yang semalam apakah mimpi atau bukan dan jika bukan apakah teh putri menyadarinya dan lalu siapa juga yang memakaikan celanaku. Tapi setelah kupikir-pikir sepertinya teh putri tidak menyadarinya, karena jika dia menyadarinya pasti dia akan membangunkanku langsung dan langsung memarahiku mungkin. Aku mulai bisa bernafas sedikit lega, setidaknya dengan alasan itu aku menjadi sedikit lebih tenang tapi tetap saja masih ada rasa was-was dan takut dan aku harus memastikannya dengan menanyakan ke kak wiwi tapi aku tidak tahu apakah kak wiwi akan menginap lagi atau langsung balik ke kosannya.

Aku tertidur saat menonton tv tadi dan saat terbangun kulihat jam sudah menunjukan pukul 2 siang sedangkan kulihat juga teh putri nampaknya belum pulang. Sekitar 15 menit kemudian kulihat teh putri sudah pulang dan tampak kak wiwi disampingnya, mereka tampak serasi sama-sama menggunakan setelan dengan warna merah. Teh putri menggunakan sweater merah dengan hijab merah dan bawahan rok panjang berwarna merah juga, sedangkan kak wiwi memakai jilbab merah dipadu kaos lengan panjang berwarna merah yang cukup ketat atau memang menjadi ketat karena payudara besarnya itu aku sendiri tidak tahu, dan bawahan celana bahan berwarna merah juga. Hatiku langsung berdetak kencang antara gugup dan takut mengingat tentang semalam.

“Assalamualaikum” kata teh putri sambil masuk diiringi dengan kak wiwi dibelakangnya yang tersenyum ke arahku.

“walaikumsalam” jawabku berusaha senormal mungkin dan mencoba untuk tidak menatap mereka.

“oh iya, aku lupa beli makan. Kamu laper ya di?” Tanya teh putri melihat kearahku.

“eh..iya teh laper” kataku masih belum berani melihatnya dan hanya menatap lurus kearah tv.

“yaudah teteh ke warung padang dulu, anterin yuk wi ke nasi padang di seberang…” ajak teh putri ke kak wiwi.

“aku disini aja deh put, capek banget nih tapi aku nitip juga ya laper soanya hehehe” katanya sambil merebahkan diri duduk di sebelahku.

“dasaar, yaudah aku pergi dulu yaa” katanya sambil pergi berlalu meninggalkan kami berdua.

Sepeninggalan teh putri aku masih terdiam menatap tv dan tidak berani menatap apalagi memulai obrolan dengan kak wiwi karena selain gugup, aku juga masih merasa malu dengan kejadian yang semalam. Aku sebenarnya punya banyak pertanyaan terkait kejadian semalam tapi aku masih belum berani untuk bertanya langsung ke kak wiwi.

“hihihi kamu masih malu aja, ngga kaya semalem pas lagi muncratin kakak” katanya berbisik di telingaku bahkan kuarasakan gerakan bibirnya menyentuh telingaku saat berbicara tadi.

“e..eh engga kak” kataku refleks menjauhkan kepalaku dan menggeser duduk ku agar tidak terlalu mepet dengannya. Posisiku saat ini ada di sofa panjang dan aku sudah mepet ke sandaran sofa yang ujung kanan.

“engga apa hayoo?” katanya sambil memepetkan tubuhnya lagi kearahku.

Aku hanya terdiam tak menjawab dan juga sudah tak bisa bergeser lagi, aku hanya menunduk sekarang. Aku bisa mencium wangi parfumnya dan entah kenapa malah membuat kontolku mulai menegang dan itu bisa terlihat jelas pastinya oleh kak wiwi karena aku hanya menggunakan boxer tanpa celana dalam sedangkan atasnya hanya menggunakan kaos biasa.

“iihh diem-diem malah bikin tenda hahaha” dia tertawa sambil mencolek-colek kontolku yang sudah menegang itu.

“iih kak apaan sih malu tau” kataku sambil menepis tangannya lalu menutupi kontolku dengan kedua tanganku.

“huuu sok-sokan malu, semalem aja nafsu banget…apa harus di pancing kaya gini dulu” katanya berbisik sambil tangan kanannya merangkul bahu ku lalu menggesekan payudaranya ke lengan kiriku sedangkan tangan kirinya menyingkirkan tanganku dan tangannya mulai mengusap-usap kontolku dari luar celanaku.

“e..eh jangan kak, nanti ketahuan ama teh putri” kataku tapi tak melepaskan tangannya karena aku sendiri juga mulai merasa enak.

“yakin ngga mau?” kali ini tangan kak wiwi sudah masuk ke dalam boxer dan meremas-remas kontolku.

“Eemmmhh kakkkk….” Kataku melenguh keenakan saat dia mulai mengocok kontolku perlahan.

“iya kenapa panggil-panggil kakak?” katanya berbisik sambil mengecup dan menjilat-jilat kupingku.

Aku hanya diam menggigit bibir bawahku sedangkan tanganku mulai mengusap dan meremas lengan kirinya yang sedang mengocok kontolku. Dia lalu menurunkan celanaku hingga sepaha sehingga kontolku bebas dan mulai di kocoknya lagi. Sekarang kak wiwi mengocoknya sambil menatapku sambil menggigit bibir bawahnya membuatku makin bernafsu, aku lalu mendekat mencoba mencium bibirnya yang menggairahkan itu tapi dia langsung menjauh sambil tersenyum dan menggeleng-geleng. Aku pun menjadi malu sendiri, tapi dia langsung mengarahkan tanganku yang sedang meremas lengannya ke arah payudaranya itu. Aku lalu mulai meremas-remas payudaranya itu dan tanganku yang satunya pun kini ikut meremas kedua payudaranya montoknya itu. Aku lalu memasukan kedua tanganku kebalik bajunya lalu mengangkat behanya keatas sehingga bisa langsung kusentuh kedua payudaranya itu dan mulai memainkan pentilnya yang mulai menegang. Kak wiwi mulai mengocok kontolku makin cepat dan aku yang merasa keenakan diperlakukan seperti itu juga makin keras meremas-remas payudanya itu sambil sesekali memilin atau menarik-narik putingnya.

Saat sedang asyik-asyiknya kulihat dari kaca teh putri sedang menuju ke rumah sambil membawa kantong plastik hitam. Untungnya kaca rumahku ini gelap jika dilihat dari luar dan yang di luar tidak dapat melihat apa yang terjadi di dalam,tapi yang dari dalam bisa melihat jelas ke luar. Kulihat teh putri sudah berjarak mungkin sekitar 15 meter lagi lah sampai di rumah.

“kak, udah kak…itu teh putri udah pulang” kataku panik sambil melepas remasanku di payudaranya, tapi kak wiwi bukannya melepas malah mencengkram erat kontolku dengan tangannya.

“yaudah berarti kamu buruan keluarin pejunya” katanya lagi sambil tersenyum sambil mulai meremas-remas kontolku.

“kak, udah kak nanti teh putri keburu kesini” kataku panik tapi disatu sisi juga merasa tanggung karena belum keluar.

“kakak gabakal lepasin sebelum kamu keluar, makanya buruan nanti keburu ketahuan loh hihihihi” katanya lagi tertawa mengejek yang melihatku sedang panik. Aku makin panik dan kulihat teh putri sedang mampir ke warung untuk membeli sesuatu entah apa itu aku tak tahu.

“yaudah buruan kak ngocoknya dicepetin biar cepet keluar” kataku menyerah dan aku harus cepat keluar mumpung masih ada waktu karena teh putri sedang ke warung pikirku.

“hihihi kaya gini yaa” katanya mulai mengocok kontolku dengan tempo cepat, tangan kiriku lalu memeluknya sedangkan tangan kananku meremas payudaranya dari luar bajunya. Kontolku terasa makin nikmat tapi belum kurasakan mau keluar, aku lalu mengangkat bajunya lalu menghisap payudaranya yang sebelah kanan sedangkan yang sebelahnya kuremas-remas dengan tanganku.

Kocokan kak wiwi di kontolku makin cepat dan tidak beraturan saat aku mulai menghisap payudaranya, dia juga terdengar mendesah dan menggumam namun seperti tertahan. Kurasakan kontolku makin nikmat dan rasa geli mulai terasa di kontolku.

“kak…eehh aku udah mau keluar nih ehhmmm” kataku sambil tetap menyusu padanya.

“eemmhhh ayo keluarin cepet sayaaang” katanya mengocok kontolku makin cepat dan tak lama aku pun langsung memuncratkan maniku sambil kugigit putingnya itu. Kulihat kaosku dijadikan alat untuk menutupi kepala kontolku agar pejunya tidak berceceran. Aku lalu melepas gigitanku di pentilnya lalu bergegas melihat teh putri dan sedikit lega karena dia masih di warung. Aku lalu bergegas pergi meninggalkan kak wiwi yang tersenyum nakal ke arahku. Aku pergi ke kamar mandi lalu melepas kaosku, membersihkannya dari pejuh lalu menaruhnya ke cucian kotor dan tak lupa juga membersihkan kontolku. Aku lalu bergegas ke kamar lalu mengambil kaos ganti setelah itu keluar lagi ke ruang tamu.

Teh putri baru sampai di rumah berbarengan dengan aku yang sudah kembali ke ruang tamu.

“kok kamu ganti baju di?” Tanya teh putri saat melihat kearahku

“e..eh iya anu…tadi kena air kencing barusan terus basah hehehe” kataku sedikit gugup.

“iih udah gede aja kencing masih kena baju huuu…yaudah yuk makan dulu nih” katanya mencibirku. Aku hanya diam tak menjawab sedangkan kulihat kak wiwi hanya tertawa mengejek sambil memeletkan lidah kearahku. Aku lalu bergabung dengan mereka untuk makan bersama siang itu.

“kak wiwi hari ini nginep lagi?” tanyaku di sela makan, sudah tidak ada rasa malu lagi sekarang.

“ngga, dia nunggu dijemput saudaranya ntar sore jadi mampir dulu kesini” kata teh putri menjawab.

“emang hamdi mau kakak nginep lagi disini?” kak wiwi bertanya sambil memandangku mengerling.

“ngga lah, ada kak wiwi jadi sempit hehehe” kataku sok menolak padahal dalam hati berharap beneran menginap lagi.

“Pantesan semalem tidurnya gerak-gerak mulu ya hihihi” katanya membuatku hampir tersedak, dan sontak membuatku terdiam.

“gerak-gerak kesempitan? Emang sempit apa?” Tanya teh putri memandang kearahku dan kak wiwi.

“yee kamu mah kebo mana nyadar semalem kalo si hamdi sampe kejepit ama kamu, sampe ditarik-tarik kamu juga ngga bangun semalem hhuuu dasaaar” kak putri menjawab pertanyaan teh putri sedangkan aku hanya diam sambil cengar-cengir saja akan maksud tersirat dari jawaban kak wiwi.

“eh emang? Eh maaf ya di, teteh ngga tau soalnya ngga berasa semalem” kata teh putri melihatku.

“eh iya gapapa teh, lagian juga teh putrinya ngga sengaja hehehe” kataku menjawab.

Lalu dilanjut dengan teh putri dan kak wiwi yang ngobrolin masalah kampus. Selesai makan aku lalu bergegas meninggalkan ruang tamu lalu menuju kamarku. Aku rebahkan tubuhku di kasur. Masih terasa lemas badanku sisa tadi kejahilan nikmat yang dilakukan oleh kak wiwi. Sedangkan di luar kudengar mereka berdua sedang asyik tertawa entah membicarakan apa aku tak tahu. Lalu tidak lama kudengar suara motor di depan rumahku, saat aku ingin keluar dari kamarku tiba-tiba kak wiwi masuk lalu menyerahkan sesuatu kepadaku.

“nih hadiah dari kakak, supaya kamu bisa belajar ama kakak kamu lagi nanti” katanya memberikan aku satu strip obat yang isinya ada enam buah.

“ini apaan kak?” kataku masih belum mengerti dengan obat yang dia kasih itu.

“ini obat tidur yang semalam kakak kasih ke teteh kamu, nanti kalo kamu mau pake ke teteh kamu pakeinnya satu obat aja jangan kebanyakan loh hihihi…udah kakak mau balik nih dadah” katanya sambil pergi keluar kamarku. Aku langsung menaruh obat itu ke laci meja belajarku dan saat aku keluar kamar kulihat kak wiwi sudah tidak ada dan teh putri sudah menutup pintu depan.

“teh mau minum es jeruk ga? Hamdi mau bikin nih, kalau mau sekalian hamdi bikini nih” kataku menawarkan ke teh putri.

“eehhhmm boleh deh, yaudah teteh mau mandi dulu” katanya berlalu meninggalkanku.

Aku tersenyum dan para iblis pun mulai bergantian mengirimkan ide ke dalam pikiranku.

Bersambung…..
 
kak wiwi gemesin banget sih

ane gak ada ide dan saran om.
ane pembaca budiman, hanya menunggu update. hehehe
 
Buat makin hot dong huu kaya abis dikasih obat tidur diganti dulu dalemannya pake yang sexy dah abis itu dijelmek ampe bocor
 
Sip udah update, kalo bisa sih jangan pake obat2 doong hu, dibikin natural aja seperti nya juga teh putri juga binal sama dg kak wiwi. Kan mereka sahabat pasti dong sama aja kelakuannya. Mungkin teh putri masih canggung Karena adiknya.. :ampun:
 
Putri nantinya akan di eksekusi gak? Kalo iya nunggu wiwi nginap lagi. Ada godaan wiwi lagi sambil ngejek hamdi yang gak berani berbuat padahal udah dikasih obat. Atau wiwi yang di ekse karena wiwi dan hamdi ga tega dengan putri.

Segitu aja saran saya. Thanks.

Btw jangan lupa mainkan emosi dalam penulisan agar pembaca semakin terbawa alur yang mengalir.

Maaf saya jadi banyak omong
 
Aku terbangun dan kulihat hanya sisa aku sendiri yang ada di atas kasur, teh putri dan kak wiwi tak terlihat lagi aada di kamar. Aku langsung panik mengingat semalam aku tidur dengan keadaan telanjang bulat, lalu saat kulihat kebawah ternyata sudah ada selimut yangmenutupiku dari kaki hingga pusar. Saat selimut itu kubuka ternyata aku sudah menggunakan celana yang semalam ku pakai. Aku mulai berpikir apakah yang semalam kurasakan itu mimpi atau memang kenyataan. Kulihat kontolku yang memang selalu tegang setiap pagi itu, lalu kuperhatikan apakah ada tanda-tanda yang menunjukan bahwa yang semalam itu memang benar-benar terjadi. Tapi setelah kuperhatikan tidak terlihat tanda-tanda bekas peju disekitar kontolku dan tidak kucium wangi khas peju yang pastinya masih akan tercium sedikit jika memang semalam kejadian itu memang benar terjadi. Aku jadi bingung sendiri, lalu kulihat bantal yang semalam terkena pejuku dan sarungnya ternyata belum diganti saat kuendus baunya tidak tercium bau peju juga tapi wangi parfum yang kurasa milik kak wiwi tercium cukup kuat di bantal itu.


Ah aku makin pusing, aku berharap yang semalam itu cuma mimpi dan seandainya bukan mimpi kuharap yang merapikan sisa semalam dan memakaikan celanaku adalah kak wiwi, karena akan menjadi petaka bagiku jika itu yang melakukan adalah teh putri. Aku lalu memberanikan diri untuk keluar kamar, karena aku sudah kebelet ingin kencing dan juga aku sudah merasa lapar. Saat keluar kulihat sudah terlihat sepi dan tidak terdengar suara kehidupan, aku lalu bergegas ke kamar mandi. Setelah menunaikan hajatku, aku menuju ke ruang tamu tapi tidak kulihat ada seorang pun disitu lalu saat aku menuju ke dapur karena biasanya teh putri meninggalkan catatan dan makanan atau uang jika dia sudah berangkat ke kampus sebelum aku bangun seperti kemarin. Benar ternyata, di atas meja makan sudah tersedia nasi dan lauk pauk dan ada kertas catatan juga disitu.

“Di, teteh ke kampus nanti jam dua udah pulang. Kamu jangan kemana-mana sampe teteh pulang. Itu makanan diabisin terus nanti piring kotornya taruh di dapur”

Setelah membaca surat itu aku lalu makan dan pergi mandi, setelah itu aku menonton tv karena aku hari itu masih libur dan juga sudah dipesankan oleh teh putri untuk tidak keluar rumah. Tidak lama telepon dirumah berdering dan saat kuangkat ternyata itu mama yang menayakan keadaanku lalu berpesan untuk menjaga rumah sampai teh putri pulang. Selesai menelepon aku lalu kembali menonton tv, tapi saat menonton itu pikiranku justru malah memikirkan kejadian yang semalam apakah mimpi atau bukan dan jika bukan apakah teh putri menyadarinya dan lalu siapa juga yang memakaikan celanaku. Tapi setelah kupikir-pikir sepertinya teh putri tidak menyadarinya, karena jika dia menyadarinya pasti dia akan membangunkanku langsung dan langsung memarahiku mungkin. Aku mulai bisa bernafas sedikit lega, setidaknya dengan alasan itu aku menjadi sedikit lebih tenang tapi tetap saja masih ada rasa was-was dan takut dan aku harus memastikannya dengan menanyakan ke kak wiwi tapi aku tidak tahu apakah kak wiwi akan menginap lagi atau langsung balik ke kosannya.

Aku tertidur saat menonton tv tadi dan saat terbangun kulihat jam sudah menunjukan pukul 2 siang sedangkan kulihat juga teh putri nampaknya belum pulang. Sekitar 15 menit kemudian kulihat teh putri sudah pulang dan tampak kak wiwi disampingnya, mereka tampak serasi sama-sama menggunakan setelan dengan warna merah. Teh putri menggunakan sweater merah dengan hijab merah dan bawahan rok panjang berwarna merah juga, sedangkan kak wiwi memakai jilbab merah dipadu kaos lengan panjang berwarna merah yang cukup ketat atau memang menjadi ketat karena payudara besarnya itu aku sendiri tidak tahu, dan bawahan celana bahan berwarna merah juga. Hatiku langsung berdetak kencang antara gugup dan takut mengingat tentang semalam.

“Assalamualaikum” kata teh putri sambil masuk diiringi dengan kak wiwi dibelakangnya yang tersenyum ke arahku.

“walaikumsalam” jawabku berusaha senormal mungkin dan mencoba untuk tidak menatap mereka.

“oh iya, aku lupa beli makan. Kamu laper ya di?” Tanya teh putri melihat kearahku.

“eh..iya teh laper” kataku masih belum berani melihatnya dan hanya menatap lurus kearah tv.

“yaudah teteh ke warung padang dulu, anterin yuk wi ke nasi padang di seberang…” ajak teh putri ke kak wiwi.

“aku disini aja deh put, capek banget nih tapi aku nitip juga ya laper soanya hehehe” katanya sambil merebahkan diri duduk di sebelahku.

“dasaar, yaudah aku pergi dulu yaa” katanya sambil pergi berlalu meninggalkan kami berdua.

Sepeninggalan teh putri aku masih terdiam menatap tv dan tidak berani menatap apalagi memulai obrolan dengan kak wiwi karena selain gugup, aku juga masih merasa malu dengan kejadian yang semalam. Aku sebenarnya punya banyak pertanyaan terkait kejadian semalam tapi aku masih belum berani untuk bertanya langsung ke kak wiwi.

“hihihi kamu masih malu aja, ngga kaya semalem pas lagi muncratin kakak” katanya berbisik di telingaku bahkan kuarasakan gerakan bibirnya menyentuh telingaku saat berbicara tadi.

“e..eh engga kak” kataku refleks menjauhkan kepalaku dan menggeser duduk ku agar tidak terlalu mepet dengannya. Posisiku saat ini ada di sofa panjang dan aku sudah mepet ke sandaran sofa yang ujung kanan.

“engga apa hayoo?” katanya sambil memepetkan tubuhnya lagi kearahku.

Aku hanya terdiam tak menjawab dan juga sudah tak bisa bergeser lagi, aku hanya menunduk sekarang. Aku bisa mencium wangi parfumnya dan entah kenapa malah membuat kontolku mulai menegang dan itu bisa terlihat jelas pastinya oleh kak wiwi karena aku hanya menggunakan boxer tanpa celana dalam sedangkan atasnya hanya menggunakan kaos biasa.

“iihh diem-diem malah bikin tenda hahaha” dia tertawa sambil mencolek-colek kontolku yang sudah menegang itu.

“iih kak apaan sih malu tau” kataku sambil menepis tangannya lalu menutupi kontolku dengan kedua tanganku.

“huuu sok-sokan malu, semalem aja nafsu banget…apa harus di pancing kaya gini dulu” katanya berbisik sambil tangan kanannya merangkul bahu ku lalu menggesekan payudaranya ke lengan kiriku sedangkan tangan kirinya menyingkirkan tanganku dan tangannya mulai mengusap-usap kontolku dari luar celanaku.

“e..eh jangan kak, nanti ketahuan ama teh putri” kataku tapi tak melepaskan tangannya karena aku sendiri juga mulai merasa enak.

“yakin ngga mau?” kali ini tangan kak wiwi sudah masuk ke dalam boxer dan meremas-remas kontolku.

“Eemmmhh kakkkk….” Kataku melenguh keenakan saat dia mulai mengocok kontolku perlahan.

“iya kenapa panggil-panggil kakak?” katanya berbisik sambil mengecup dan menjilat-jilat kupingku.

Aku hanya diam menggigit bibir bawahku sedangkan tanganku mulai mengusap dan meremas lengan kirinya yang sedang mengocok kontolku. Dia lalu menurunkan celanaku hingga sepaha sehingga kontolku bebas dan mulai di kocoknya lagi. Sekarang kak wiwi mengocoknya sambil menatapku sambil menggigit bibir bawahnya membuatku makin bernafsu, aku lalu mendekat mencoba mencium bibirnya yang menggairahkan itu tapi dia langsung menjauh sambil tersenyum dan menggeleng-geleng. Aku pun menjadi malu sendiri, tapi dia langsung mengarahkan tanganku yang sedang meremas lengannya ke arah payudaranya itu. Aku lalu mulai meremas-remas payudaranya itu dan tanganku yang satunya pun kini ikut meremas kedua payudaranya montoknya itu. Aku lalu memasukan kedua tanganku kebalik bajunya lalu mengangkat behanya keatas sehingga bisa langsung kusentuh kedua payudaranya itu dan mulai memainkan pentilnya yang mulai menegang. Kak wiwi mulai mengocok kontolku makin cepat dan aku yang merasa keenakan diperlakukan seperti itu juga makin keras meremas-remas payudanya itu sambil sesekali memilin atau menarik-narik putingnya.

Saat sedang asyik-asyiknya kulihat dari kaca teh putri sedang menuju ke rumah sambil membawa kantong plastik hitam. Untungnya kaca rumahku ini gelap jika dilihat dari luar dan yang di luar tidak dapat melihat apa yang terjadi di dalam,tapi yang dari dalam bisa melihat jelas ke luar. Kulihat teh putri sudah berjarak mungkin sekitar 15 meter lagi lah sampai di rumah.

“kak, udah kak…itu teh putri udah pulang” kataku panik sambil melepas remasanku di payudaranya, tapi kak wiwi bukannya melepas malah mencengkram erat kontolku dengan tangannya.

“yaudah berarti kamu buruan keluarin pejunya” katanya lagi sambil tersenyum sambil mulai meremas-remas kontolku.

“kak, udah kak nanti teh putri keburu kesini” kataku panik tapi disatu sisi juga merasa tanggung karena belum keluar.

“kakak gabakal lepasin sebelum kamu keluar, makanya buruan nanti keburu ketahuan loh hihihihi” katanya lagi tertawa mengejek yang melihatku sedang panik. Aku makin panik dan kulihat teh putri sedang mampir ke warung untuk membeli sesuatu entah apa itu aku tak tahu.

“yaudah buruan kak ngocoknya dicepetin biar cepet keluar” kataku menyerah dan aku harus cepat keluar mumpung masih ada waktu karena teh putri sedang ke warung pikirku.

“hihihi kaya gini yaa” katanya mulai mengocok kontolku dengan tempo cepat, tangan kiriku lalu memeluknya sedangkan tangan kananku meremas payudaranya dari luar bajunya. Kontolku terasa makin nikmat tapi belum kurasakan mau keluar, aku lalu mengangkat bajunya lalu menghisap payudaranya yang sebelah kanan sedangkan yang sebelahnya kuremas-remas dengan tanganku.

Kocokan kak wiwi di kontolku makin cepat dan tidak beraturan saat aku mulai menghisap payudaranya, dia juga terdengar mendesah dan menggumam namun seperti tertahan. Kurasakan kontolku makin nikmat dan rasa geli mulai terasa di kontolku.

“kak…eehh aku udah mau keluar nih ehhmmm” kataku sambil tetap menyusu padanya.

“eemmhhh ayo keluarin cepet sayaaang” katanya mengocok kontolku makin cepat dan tak lama aku pun langsung memuncratkan maniku sambil kugigit putingnya itu. Kulihat kaosku dijadikan alat untuk menutupi kepala kontolku agar pejunya tidak berceceran. Aku lalu melepas gigitanku di pentilnya lalu bergegas melihat teh putri dan sedikit lega karena dia masih di warung. Aku lalu bergegas pergi meninggalkan kak wiwi yang tersenyum nakal ke arahku. Aku pergi ke kamar mandi lalu melepas kaosku, membersihkannya dari pejuh lalu menaruhnya ke cucian kotor dan tak lupa juga membersihkan kontolku. Aku lalu bergegas ke kamar lalu mengambil kaos ganti setelah itu keluar lagi ke ruang tamu.

Teh putri baru sampai di rumah berbarengan dengan aku yang sudah kembali ke ruang tamu.

“kok kamu ganti baju di?” Tanya teh putri saat melihat kearahku

“e..eh iya anu…tadi kena air kencing barusan terus basah hehehe” kataku sedikit gugup.

“iih udah gede aja kencing masih kena baju huuu…yaudah yuk makan dulu nih” katanya mencibirku. Aku hanya diam tak menjawab sedangkan kulihat kak wiwi hanya tertawa mengejek sambil memeletkan lidah kearahku. Aku lalu bergabung dengan mereka untuk makan bersama siang itu.

“kak wiwi hari ini nginep lagi?” tanyaku di sela makan, sudah tidak ada rasa malu lagi sekarang.

“ngga, dia nunggu dijemput saudaranya ntar sore jadi mampir dulu kesini” kata teh putri menjawab.

“emang hamdi mau kakak nginep lagi disini?” kak wiwi bertanya sambil memandangku mengerling.

“ngga lah, ada kak wiwi jadi sempit hehehe” kataku sok menolak padahal dalam hati berharap beneran menginap lagi.

“Pantesan semalem tidurnya gerak-gerak mulu ya hihihi” katanya membuatku hampir tersedak, dan sontak membuatku terdiam.

“gerak-gerak kesempitan? Emang sempit apa?” Tanya teh putri memandang kearahku dan kak wiwi.

“yee kamu mah kebo mana nyadar semalem kalo si hamdi sampe kejepit ama kamu, sampe ditarik-tarik kamu juga ngga bangun semalem hhuuu dasaaar” kak putri menjawab pertanyaan teh putri sedangkan aku hanya diam sambil cengar-cengir saja akan maksud tersirat dari jawaban kak wiwi.

“eh emang? Eh maaf ya di, teteh ngga tau soalnya ngga berasa semalem” kata teh putri melihatku.

“eh iya gapapa teh, lagian juga teh putrinya ngga sengaja hehehe” kataku menjawab.

Lalu dilanjut dengan teh putri dan kak wiwi yang ngobrolin masalah kampus. Selesai makan aku lalu bergegas meninggalkan ruang tamu lalu menuju kamarku. Aku rebahkan tubuhku di kasur. Masih terasa lemas badanku sisa tadi kejahilan nikmat yang dilakukan oleh kak wiwi. Sedangkan di luar kudengar mereka berdua sedang asyik tertawa entah membicarakan apa aku tak tahu. Lalu tidak lama kudengar suara motor di depan rumahku, saat aku ingin keluar dari kamarku tiba-tiba kak wiwi masuk lalu menyerahkan sesuatu kepadaku.

“nih hadiah dari kakak, supaya kamu bisa belajar ama kakak kamu lagi nanti” katanya memberikan aku satu strip obat yang isinya ada enam buah.

“ini apaan kak?” kataku masih belum mengerti dengan obat yang dia kasih itu.

“ini obat tidur yang semalam kakak kasih ke teteh kamu, nanti kalo kamu mau pake ke teteh kamu pakeinnya satu obat aja jangan kebanyakan loh hihihi…udah kakak mau balik nih dadah” katanya sambil pergi keluar kamarku. Aku langsung menaruh obat itu ke laci meja belajarku dan saat aku keluar kamar kulihat kak wiwi sudah tidak ada dan teh putri sudah menutup pintu depan.

“teh mau minum es jeruk ga? Hamdi mau bikin nih, kalau mau sekalian hamdi bikini nih” kataku menawarkan ke teh putri.

“eehhhmm boleh deh, yaudah teteh mau mandi dulu” katanya berlalu meninggalkanku.

Aku tersenyum dan para iblis pun mulai bergantian mengirimkan ide ke dalam pikiranku.

Bersambung…..
Yeyeyryeyeyeyeyeyeye....... :ampun:

Updatenya mantap gan... Lanjutin terus update2nya..... :mantap:
 
Sip udah update, kalo bisa sih jangan pake obat2 doong hu, dibikin natural aja seperti nya juga teh putri juga binal sama dg kak wiwi. Kan mereka sahabat pasti dong sama aja kelakuannya. Mungkin teh putri masih canggung Karena adiknya.. :ampun:
Ide ini menarik juga, akan saya pertimbangkan juga update selanjutnya heuheuheu
 
Putri nantinya akan di eksekusi gak? Kalo iya nunggu wiwi nginap lagi. Ada godaan wiwi lagi sambil ngejek hamdi yang gak berani berbuat padahal udah dikasih obat. Atau wiwi yang di ekse karena wiwi dan hamdi ga tega dengan putri.

Segitu aja saran saya. Thanks.

Btw jangan lupa mainkan emosi dalam penulisan agar pembaca semakin terbawa alur yang mengalir.

Maaf saya jadi banyak omong
Wah ini ternyata menarik lagi, baiklah akan saya pertimbangkan juga di update selanjutnya. Minta maaf itu kalo banyak salah bukan karena banyak omong heuheueheu
 
Bimabet
makasih apdetnya suhu
Mantap bro... Jadi kepengen coba....
Yeyeyryeyeyeyeyeyeye....... :ampun:

Updatenya mantap gan... Lanjutin terus update2nya..... :mantap:
Wih...makin menggila nih si Hamdi

:pandaketawa:
:tegang: Tegang selalu kalo baca ini cerita!!!

Ditunggu kelanjutanya suhu.
Menunggu si Hamdi ekse teh Putri:pandajahat:



Wiiiiihahaha.!:konak:
Tengkyuh atas apresiasinya...kalian luar biasa huhuhuhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd