Suara petir sesekali terdengar di tengah derasnya hujan yang turun, aku sudah mengunci rapat semua pintu dan jendela di rumahku. Aku saat ini sedang berada di kamar mandi membasuh badanku untuk menghilangkan rasa lengket di tubuhku akibat keringat yang keluar saat memacu sepeda tadi. Aku hanya sebentar saja membilasnya setelah itu mengeringkan tubuhku dengan handuk dan keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun alias bugil.
Aku berjalan menuju kamarku, lalu menghampiri kak wiwi yang sedang tertidur di kasur. Aku langsung naik ke kasur dan membalikan tubuhnya agar terlentang, langsung aku menindihnya dan mencium bibirnya dengan rakus. Aku melumatnya seakan menunjukan bahwa sekarang dia tak bisa melarangku untuk menciumnya seperti waktu itu.
“gapapa kan kak kalo bibirnya hamdi gigit gini?” kataku sambil mengigit dan menarik bibir bawahnya.
“gapapa juga kan kak kalo lidah hamdi jilatin mulut ama gigi kak wiwi kaya gini? Sekarang lidahku menjilati seluruh bibirnya dan menelusup masuk menjilat giginya.
“kalo bibirnya hamdi isep kaya gini gapapa juga kan kak?” bibir bawahnya kuhisap-hisap dengan bibirku lalu berbunyi “cplak” saat bibirnya terlepas dari hisapanku.
“kok diam aja sih kak, jawab dong boleh ngga?” aku lalu menggerakan kepalanya untuk mengangguk seolah merespon apa yang aku tanyakan.
“nah gitu dong, kalo nurut gini kan enak kak” aku langsung melumat kembali bibirnya, tangan kananku memeluknya sambil sesekali meremas pantatnya, sedangkan tangan kiriku meremas payudaranya bergantian.
Aku bangkit lalu melepas seluruh pakaian yang ada di tubuh kak wiwi hingga kini kita sama-sama telanjang bulat. Aku lalu berjalan ke lemari dan mencari sesuatu, setelah ketemu aku langsung mengenakannya ke kak wiwi.
“nah kalo kaya gini kan mirip kaya yang di video kakak” kataku setelah memakaikan sebuah jilbab yang langsung pakai berwarna putih yang ada tali di kedua sisinya dan hanya menutupi sampai bagian atas payudaranya. Itu jilbab yang biasa teh putri pakai jika ada temannya yang cewe selain kak wiwi yang datang ke rumah.
Kuperhatikan kak wiwi secara keseluruhan, kini dia seperti wanita cantik dan seksi yang alim tapi binal. Dengan tampilan atasnya yang berjilbab sedangkan bawahnya menampilkan lekuk tubuh seksinya yang tak tertutupi apapun.
Aku merangkak diatasnya, kuposisikan kedua tanganku di kedua sisi tubuhnya dan kakiku berada diantara kedua kakinya. Ku kecup keningnya, lalu turun ku kecup kedua buah matanya, turun lagi ke hidungnya lalu kedua pipinya kukecup hingga menimbulkan bunyi.
Kupandangi wajah cantiknya itu lalu mulai kulumat bibirnya dengan penuh perasaan tidak brutal seperti sebelumnya. Kucium perlahan mulai dari mengecup bibirnya, lalu kuhisap kedua bibirnya yang atas dan bawah, menyeruak lidahku perlahan dan membuka celah diantara giginya. kulilitkan lidahku dengan lidah kak wiwi dan kuhisap lidahnya dengan lembut. Kulakukan ini secara perlahan dan ternyata justru menimbulkan sensasi yang tak terkira.
Setelah puas dengan bibirnya, perlahan lidahku turun menyusuri dagunya dan hinggap di leher jenjangnya. Kujilat dan kuciumi seluruh lehernya hingga terlihat basah oleh jilatanku. Aku merangkak mundur perlahan dan sehingga sekarang mulutku sudah hinggap di pentil payudaranya yang sebelah kanan, kuhisap-hisap pentilnya itu dengan penuh kelembutan lalu kupindahkan hisapanku ke pentilnya payudaranya yang sebelah kiri, puas menghisapnya sekarang kugigit pentilnya dengan kedua gigiku dan memainkannya dengan lidah di dalam mulutku, hingga terdengar suara lenguhan dari mulut kak wiwi. Kulakukan hal yang sama ke pentil yang kanannya dan kembali kak wiwi melenguh saat kuperlakukan seperti itu.
Ciumanku sekarang berjalan menuju ketiaknya, dan kuangkat kedua tangannya sehingga memperlihatkan ketiaknya yang putih mulus tanpa bulu. Kuhirup ketiaknya dengan menempelkan hidungku, tercium aroma sabun mandi. Kujulurkan lidahku dan menjilatinya dan sesekali kuhisap, kulakukan hal yang sama juga dengan ketiak yang sebelahnya sehingga sekarang ketiak tersebut juga ikut basah oleh jilatanku.
Ciumanku sekarang sudah turun sampai di perutnya, kujilati juga seluruh bagian perutnya tak ada yang terlewat dan kuhisap sambil kumainkan lidahku di bagian pusarnya. Puas di perut, ciumanku turun lagi kebawah hingga sampai pada sebuah gundukan bergaris tak berbulu yang berwarna pink, yang di video tadi tempat keluar masuknya dildo.
Kulebarkan kedua kakinya sehingga kini posisinya agak mengangkang, aku sendiri sudah berada diantara kedua kakinya dengan posisi merangkak dan kepalaku berada tepat di depan memek kak wiwi. Kusentuh belahan tersebut dengan jari telunjuk ku dan terlihat sedikit gerakan dari kak wiwi. Kulebarkan kedua belahan tersebut sehingga terlihat sebuah lubang kecil dengan daging yang kecil juga di atasnya. Kuhirup aromanya dan bau yang keluar seperti bau yang agak khas, tidak bau tapi juga tidak wangi.
Kujulurkan lidahku untuk menjilat memeknya itu, terasa getir di lidahku dan kukulum daging kecil yang ada di memek kak wiwi, seketika ada sedikit gerakan dari kak wiwi saat daging itu mulai ku kulum. Aku berhenti sejenak, setelah taka da gerakan lagi kulanjutkan mengulum daging kecil tersebut sambil kuperhatikan wajahnya. Matanya terlihat sedikit bergerak tapi tubuh lainnya tak memberikan reaksi apapun.
Sekarang kucoba memasukan lidahku ke dalam lubang kecil di memek kak wiwi, kutusuk-tusuk lubang itu dengan lidahku dan perlahan aku mulai merasakan rasa sedikit asin di lidahku. Tapi itu malah makin mebuatku semangat mengerjai memek kak wiwi. Sekarang terlihat sudah basah dan agak licin di memeknya akibat jilatanku dan cairan asin yang keluar dari memek kak wiwi.
Puas bermain dengan memeknya, aku bangkit lalu kembali melumat bibirnya sambil memandang wajah cantik berjilbabnya. Aku mengangkangi tubuhnya dan menempatkan kontolku di depan mulutnya. Kugesekan kontolku di bibirnya dan kupukulkan kontolku ke pipinya lalu ke bibirnya. kubuka kedua bibirnya dan giginya lalu kumasukan kontolku ke dalam mulutnya. Kutekan hingga kurasakan kepala kontolku menyentuh ujung tenggorokannya. Kutarik lalu kutekan lagi, ada sedikit rasa ngilu saat bergesekan dengan giginya namun rasa nikmat yang kudapat jauh lebih besar.
Kupegang kedua tali yang ada di kedua sisi jilbabnya, posisi kontolku masih berada di dalam mulutnya. Saat tali tersebut kutarik, otomatis kepalanya terangkat dan membuat kontolku menekan ke dalam mulutnya, dan saat kulonggarkan tarikannya maka tekanan kontolku di mulutnya mengendur. Aku seperti menemukan mainan nikmat yang baru, sehingga kini aku hanya tinggal menarik tali tersebut dan kepalanya otomatis bergerak seperti orang yang sedang mengoral kontolku. Sungguh nikmat rasanya, dan kulakukan hal ini dengan perlahan sambil menatap wajah kak wiwi yang cantik dan terlihat binal dengan kontolku di dalam mulutnya.
Tarikan di talinya tersebut semakin lama kubuat semakin cepat dan perlahan pantatku pun ikut bergoyang mengimbangi gerakan kepala kak wiwi. Kurasakan rasa nikmat yang menjalar dan dari sekujur tubuhku dan menuju kebagian selangkanganku. Tanganku pun sekarang bukan lagi memegang tali tapi memegang kepalanya dan sekarang hanya pantatku yang maju mundur di mulutnya, kurasakan ada yang mendesak keluar di kontolku, lalu kupercepat kocokanku dan kutekan kontolku hingga maniku terasa menyemprot di tenggorokannya berkali-kali. Setelah kurasa tak ada yang keluar lagi kucabut kontolku dari mulut kak wiwi dan ikut meluber air maniku dari dalam mulutnya cukup banyak. Kuambil celana dalamnya lalu kuelap air mani yang keluar dari dalam mulutnya. Aku lalu memeluk kak wiwi dari samping kanannya dengan tangan kananku memainkan pentil payudaranya yang sebelah kiri, sedangkan kaki kananku menimpa kaki kanannya.
Aku melihat waktu sudah menunjukan jam 10 malam, suara hujan masih terdengar dengan jelas di luar. Seakan mendukung aksi yang kulakukan malam ini dengan kak wiwi, seorang wanita cantik yang hanya mengenakan jilbab ditubuhnya dan berada di dekapan seorang anak smp kelas tiga yang saat ini tidak mengenakan sehelai benangpun.
Aku bangkit menindih kak wiwi, lalu kulingkarkan kedua tanganku ke belakang tubuhnya. Kini kurasakan hangat akibat dua tubuh bugil kami yang saling bergesekan. Kupandangi wajah kak wiwi, seakan tak pernah puas menatap wajah cantiknya. Kunaikan kepalaku dan kini aku sudah melumat lagi bibirnya.
Perlahan kontolku menegang dan menekan perut kak wiwi, sambil melumat bibirnya kugesekan perlahan karena masih ada rasa ngilu di kontolku. Aku lalu duduk di antara kedua kaki kak wiwi, kuperhatikan memeknya sambil mengelusnya lalu kubuat agak mengangkang kedua kakinya.
Kudekatkan kontolku ke memeknya, lalu kuarahkan kontolku untuk menggesek belahan memek kak wiwi. Kurasakan geli tapi nikmat saat kugesekan kontolku di belahan memeknya. Kontolku sudah basah dan terasa agak licin setelah digesekan di memek kak wiwi. Kali ini aku ingin mencoba sesuatu yang lebih lagi, kucoba memasukan kontolku ke dalam memek kak wiwi. Kusibak belahan memeknya lalu kutempatkan kontolku di lubang kecil yang ada di memeknya itu. Kutekan-tekan kontolku di lubang memeknya dan perlahan lubang tersebut membesar.
Kini kurasakan kepala kontolku terjepit di lubang kecil belahan memek kak wiwi. Kudiamkan sejenak untuk merasakan sensasi yang kurasakan di kontolku. Terasa hangat menyelimuti kepala kontolku, membuatku perlahan makin mendorong ke dalam kontolku. Kini aku sudah menindih kak wiwi sambil kuhisap payudaranya, sesekali kudengar lenguhan dari mulut kak wiwi tiap aku menekan kontolku agar bisa lebih masuk ke dalam memeknya.
“eemmhh…enak banget kak kontolku dijepit memek kakak..emmmh…” kataku sambil menghisap payudara kak wiwi.
Kurasakan hangat sudah menyelimuti setengah dari kontolku, saat kulihat kebawah kulihat sebagian kontolku sudah tenggelam di memek kak wiwi. Kutarik nafas perlahan, lalu dengan sekali sentakan kuat kudorong kontolku hingga amblas seluruhnya ke dalam memek kak wiwi.
“aarrghhhh enak banget kak memek kak eemhhh…”kataku langsung menghisap pentil payudaranya dengan kuat. Kudengar kak wiwi sedikit melenguh dan badannya sedikit bergerak saat kontolku masuk ke dalam memeknya tapi setelah itu dia diam kembali.
Kontolku terasa hangat dan seperti dijepit dan dipijat di dalam memek kak wiwi, rasanya sungguh tak bisa dibandingkan dengan onani atau oral dari mulut teh putri dan kak wiwi. Kudiamkan kontolku sejenak, aku ingin menikmati rasa nikmat ini sedikit lebih lama.
Perlahan kugerakan maju mundur kontolku di dalam memek kak wiwi, sangat nikmat rasanya bergesekan dengan dinding memeknya yang lembut dan hangat itu. Kulakukan perlahan dengan mulutku masih menghisap payudaranya yang sebelah kanan dan mataku menatap wajahnya yang cantik dengan jilbab putihnya dan matanya yang terlihat bergerak ditiap tusukan kontolku di memeknya.
Kocokanku mulai kupercepat, sambil tangan kananku memeluk punggung kak wiwi dan tangan kirinya kusanggah kepalanya agar dapat kucium bibirnya.
“cleep…cleep…cleep…” bunyi kocokan kontolku di memek kak wiwi membuat suasana makin terasa erotis, sementara mulutku sedang beradu dengan mulutnya.
Kocokanku makin cepat, kurasakan rasa nikmat mulai menjalari sekujur tubuhku, kedua tanganku kini memeluk punggung kak wiwi dengan erat. Kuhisap leher kak wiwi agar makin terasa nikmat. Kurasakan kontolku mulai berkedut, aku makin cepat mengocoknya dan kini kedua tanganku berpindah meremas pantatnya lalu kutekan kuat kontolku ke dalam memek kak wiwi saat kurasakan pejuhku menyembur dari kontolku, dan kutekan juga pantat kak wiwi agar kontolku bisa lebih masuk ke dalam.
“eemhhh…enak banget kak...aarggh….eeemmhh” aku menceracau sambil menghisap pundak kak wiwi. Kudengar sekilas kak wiwi ikut melenguh agak keras dan matanya terlihat agak sedikit mengerjap, tapi aku tak memperhatikannya lagi karena aku sedang melayang merasakan kontolku yang seakan dipijat untuk dikuras seluruh isinya dinding memek kak wiwi.
Aku masih memeluknya dan kontolku masih di dalam memeknya hingga akhirnya mengecil dan terlepas. Aku lalu berbaring di samping kak wiwi, kulihat ada bekas memerah di pundak kirinya akibat hisapanku tadi. aku lalu memeluknya sambil mencium lengan kirinya. Lalu kugeser tubuhku agak ke atas agar mulutku bisa sejajar dengan kupingnya.
“makasih kak wiwi buat malam ini” bisikku lalu kukecup kupingnya. Aku lihat jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Cukuplah untuk beristirahat menghadapi UN pagi nanti pikirku. Kutarik selimut lalu kututupi tubuh kami berdua, kupeluk tubuhnya dan tak lama aku sudah terlelap ke alam mimpiku.
Bersambung….