Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Memperdaya Istri Orang 2 (No Sara)

Episode 3 . Bidadari Tak Terpuaskan


POV Nurul


Aku tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi padaku saat ini, Sita sahabat baikku baru saja menjilat dan mengocok vaginaku sampai aku merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan, mungkin inilah yang dinamakan orgasme yang sebenarnya.
Rasa dan perasaan yang belum pernah aku terima dari suamiku, ketika kami berhubungan badan. Namun Sita sahabat lamaku ini baru saja memberikanku sebuah kenikmatan terlarang, ya, terlarang. Karena kami melakukan hubungan sesama jenis yang tentu saja di luar norma agama dan juga dilarang agama.

Namun ketika Sita tadi mulai menyedot kedua puting susuku silih bergantian, aku tidak bisa melawan meskipun aku tetap meronta-ronta supaya Sita menghentikan aksinya. Tapi sisi lainku berkata untukku diam agar bisa merasakan kenikmatan ini.
Memang benar saja, Sita berhasil membuatku orgasme dua kali dengan jilatan dan juga kocokannya. Bahkan kini Sita tengah berciuman denganku, ya berciuman, karena aku juga kini mulai mengikuti permainan Sita dengan ikut menggerakkan lidahku terhadap lidah Sita yang bergerak di mulutku.

[URL=https://www.imagebam.com/view/MET5BQV][/URL]

Namun sisiku yang lain tidak membiarkan aku terjerumus lebih dalam, aku melepaskan ciuman ini dari Sita.
"SITA... Sudah Hentikan...!!!" Pintaku padanya.
"Enak aja, kamu sudah muncrat sementara aku belum, giliran dong." Ucap Sita.


Kemudian Sita mendorongku kembali ke Posisi terlentang, apa yang akan dia lakukan selanjutnya, pikirku. Dan sejurus kemudian, ternyata Sita menduduki wajahku, dia mengarahkan vaginanya ke mulutku.
"Julurkan lidahmu bodoh." Dia memanggilku bodoh karena aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku di selangkangannya, aku berusaha menghindari kemaluannya yang mengarah ke mulutku.
Namun karena Sita kini memegang kepalaku, membuatku tidak bisa bergerak. Bibirku pun berciuman dengan bibir vaginanya.
"Keluarin lidah kamu Nur, sekarang giliranku yang kamu buat keluar." Perintahnya padaku.
Terpaksa aku pun menuruti perkataan Sita, kujulurkan lidahku, membuat lidahku kini menyeruak masuk ke liang vagina Sita yang ternyata bersih dan hanya berbulu tipis, sepertinya dia merawat sekali tubuhnya.

[URL=https://www.imagebam.com/view/MET5BIC][/URL]

Dia terus menggoyangkan pinggulnya sehingga membuat lidahku seperti mengucek-ngucek liang vaginanya, hingga membuat dia mendesah keras.. "aaaagh..aaahhaa...aahhhh.. terus Nurul, gerakkan lidahmu, aku hampir sampai.. aaaaaaahhhhhhhhhhh....." Dia melolong panjang dan memuncratkan cairan vaginanya di muka ku.
Sungguh aku merasa jijik dan aneh dengan rasa cairan vagina Sita, karena baru pertama kali merasakannya.
Namun tiba-tiba Sita menangis dan memelukku. "Maafkan Aku Nurr.." bisiknya di telingaku.
Lah, pikirku. Tadi beringas, sekarang nangis dan minta maaf. Dia memelukku sambil menindihku hingga aku tidak bisa menggerakkan tanganku.
"Sit, lepasin dulu. Biarin aku mengelap cairanmu yang menyemprot di wajahku ini. Gak enak tau."
Membuat Sita beranjak dari atas tubuhku.


"Maafin aku Nurul, aku khilaf." Ucapnya. aku Nurul, aku khilaf." Ucapnya.
"Kamu sekarang jadi lesbian Sita? Itu kan dilarang agama." Tanyaku padanya.
"Tidak, aku masih normal, aku hanya baru kali ini saja melakukannya denganmu. Karena tadi aku gak kuat sange. Memekku gatel. Beginilah sekarang aku Nurr,, jika sudah dilanda birahi aku tidak bisa mengendalikan diriku. Sekali lagi maafkan aku Nur. Kamu jangan memusuhiku." Jelasnya padaku.


Aku pun menyeka cairan vagina Sita di wajahku, sambil kembali mengobrol dengannya, menanyakan kenapa dia bisa sampai jadi seperti ini.
Dia pun menjelaskan, bahwa dia berubah menjadi seperti ini hanya dalam kurun waktu seminggu. Dimulai suaminya pergi kerja ke kota, dan dia ditipu dan dijebak oleh seseorang yang bernama Indra, si Indra itu menyamar menjadi suaminya yang sedang koma di rumah sakit dan mulai memperdayai Sita dengan menyuruh hal-hal yang mesum di tempat umum. Ternyata selain itu Sita mengatakan bahwa dia sudah sering dicekoki obat perangsang oleh si Indra itu, dan titik baliknya Sita bilang dia ditaklukan oleh nikmatnya genjotan dari kontol laki-laki yang bernama Samuel.
Aku pun hanya bisa terdiam mendengar curhatan Sita. Hingga waktu larut malam dan kami berdua pun tertidur di kasur bekas pergumulan kamu malam ini.


Masih POV Nurul
****PAGI HARI, ku terbangun dengan keadaan telanjang, dan ini baru pertama kali aku tidur dengan telanjang.
Kulihat Sita yang semalam mengerjaiku masih tertidur pulas.
Aku menghela nafasku, dalam hatiku memohon ampun kepada Tuhan karena sudah melakukan perbuatan tercela dengan sahabatku. Bisa-bisanya aku membiarkan sahabatku sendiri mencumbuku. Ini gara-gara suamiku juga yang tidak bisa memuaskanku malam ini ya Tuhan.
Sebenarnya bukan malam ini saja, semenjak kami menikah, aku tidak merasakan nikmat yang telah diberikan Sita malam tadi. Astaghfirullah... Ampuni hambamu ini ya Tuhan..
Lalu ketika kulihat jam di dinding, ternyata sudah pukul setengah tujuh. Ya Tuhan aku ketiduran lupa sembahyang Shubuh.
Kenapa juga suamiku tidak ada membangunkanku. Apa dia juga ketiduran, pikirku.
Lalu aku pun bergegas memakai pakaianku, untuk pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan bekas pergumulan ku dengan Sita. Sebelum aku pergi aku pun membangunkan Sita. "Sit, heii.. bangun Sit.. sudah pagi...". Dia hanya menjawab pelan sambil menggeliat. Dan kemudian tertidur lagi.


Ah sudahlah, mendingan aku mandi duluan. Kalau sampai terlihat berantakan seperti ini oleh suamiku, bisa gawat. Soalnya, Aku orangnya tidak pandai berbohong.


Ketika hendak menuju kamar mandi, ternyata suamiku sudah mandi juga, kulihat dia sedang memakai handuk dan masuk ke kamar kami.
"Hufffttt... Syukurlah dia tidak melihatku." ." Batinku.
Aku pun mandi......


****SETENGAH JAM Kemudian
POV Sita
"Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan pada sahabatku, Nurul maafkan aku." Batinku ketika terbangun dari tidur.
Aku kini takut kalau Nurul sahabat baikku menjadi benci padaku, karena ketika aku terbangun dia sudah tidak ada di kamar.
"Bagaimana nanti selanjutnya aku menghadapi Nurul setelah dosa yang kulakukan semalam terhadapnya. Ya Tuhan, lepaskan hambamu ini dari pengaruh syetan terkutuk yang selalu berhasil menguasai pikiran dan nafsuku ketika birahi mendera."


Lamunanku terbangun dengan teriakkan dari Nurul memanggil namaku. "Sitaaa... Bangun Sitt... Kita kan mau pergi berkunjung ke pondok."


Oh Iya, aku sampai lupa. "IYA, aku sudah bangun kok, Nur.. ini mau mandi."
Teriakku membalas panggilan Nurul.


Aku pun bergegas memakai handuk kimono yang tersedia di kamar villa ini, lalu aku bergegas mandi. Kulihat Nurul sedang berdandan di kursi ruang tengah. Dia tak melirikku karena fokus ber-make up. Atau apa dia sekarang marah ya kepadaku!?.


Aku pun melewati Nurul tanpa sepatah kata..dan masuk ke kamar mandi.
Lima belas menit aku selesai mandi, dan ketika ku membuka pintu kamar mandi, Nurul sudah berada di depan pintu. Disana Nurul berdiri sambil memegang pakaian yang dia siapkan untukku.
"Nich Sit.. pakaian buat kamu pakai hari ini, serasi kan dengan baju yang aku pakai ini.?" Ucapnya sambil memberikan pakaian itu padaku. Dari senyuman yang kulihat di wajahnya, nampak ya dia tidak marah padaku. Hal itu membuatku senang.
Aku pun menerima pakaian yang diberikan Nurul, lalu pergi ke kamar untuk mengenakannya.
Aku yang sudah berpakaian lengkap beserta jilbab di kepalaku, keluar kembali ke ruang tengah. Nurul disana sedang duduk memainkan Handphone.
Mengetahui aku yang keluar dari kamar, dia menyambutku.
"Sini duduk Sit." Ucapnya sambil menepuk kursi di sebelahnya.
"Ayo sini.. biar aku yang make up pin..", ajaknya...", ajaknya.


"Oh,, he'em.." jawabku simpel, karena aku masih malu kepadanya atas kejadian semalam.


Lalu dia mulai memoles wajahku dengan make up nya. "Terimakasih sudah baik padaku ,Nur.", , ucapku padanya.
N : "sama-sama Sit, aku kan sudah menganggapmu saudariku sendiri sejak di pondok dulu, jadi jangan sungkan padaku."
S : "iya, terimakasih banyak. Dan maaf soal semalam."
N : "boleh aku tanya sesuatu?"
S : "mau tanya apa?"
N : "tapi maaf dulu sebelumnya ya.."
S : "iya, ngomong aja. Bebas kok."
N : "kita kan ditempa ilmu agama sedari belia, diajarkan norma dan hukum agama. Taa..tapi kenapa kamu bisa sampai melakukan hal seperti malam tadi.?"
S : "kan sudah kuceritakan semalam padamu kronologi bagaimana aku bisa sampai menjadi seperti ini, berpenampilan seperti pelacur murahan."
N : "jangan marah dong Sitaa, sampai ngomong kaya pelacur segala."."
S : "ya emang bener kan, kamu juga pasti mikirnya begitu."
N : "ya maksudnya kenapa kamu gak bisa menahan godaan syahwat dari lelaki yang namanya Samuel itu, hingga gara-gara dia kamu jadi ketagihan sex kan sekarang."


S : "haLaaah... Kamu aja semalem baru aku yang mainin udah berkali-kali muncrat... Hayoh... Kamu gak tau sih, bagaimana pandainya si Samuel itu dalam hal sex, selain itu. Kontolnya itu bener-bener, ukurannya bikin memek kita penuh. Sampe setiap inci di liang memek kita tergesek." Kamu gak tau sih, bagaimana pandainya si Samuel itu dalam hal sex, selain itu. Kontolnya itu bener-bener, ukurannya bikin memek kita penuh. Sampe setiap inci di liang memek kita tergesek."
N : "ikh ikh ikh... Kok ngomong nya jadi makin vulgar begitu sih."
S : "terus harus nyebut apa aku?"
N : " ya kan nyebut penis bisa kali."
S : "iya iya, maaf maaf."
S : "Ngomong-ngomong semalem ketika aku mempermainkan memekmu, kok ada air maninya Nur? Kamu habis main sama suamimu gak bersih-bersih ya? " ,
Bisikku pada Nurul.
N : "Ehhh,, anu... Maaf. Aku kira kamu gak bakal tau, lagian siapa juga yang berfikir kamu bakal lihat memekku, eh vagina ku maksudnya .". Aku kira kamu gak bakal tau, lagian siapa juga yang berfikir kamu bakal lihat memekku, eh vagina ku maksudnya ."
S : "ya elah Nur, gapapa nyebut memek juga kali. Jangan-jangan kamu gak puas ya semalem sama suamimu? Hayoh ngaku", , tanyaku kepada Nurul, sebelum menjawab dia terlihat menoleh ke sekitar.
N : "iya Sit, semalem aku gak puas, baru lima menit masuk dia suamiku udah keluar aja. Lalu tertidur."
S : "mungkin kecapean kali dia karena perjalanan jauh, ya lagi itu kamu, suami baru sampai malah diajakkin ngewe. Kaya gak ada hari esok."
N : "ikh kamu ngomongnya vulgar melulu Sita."
S : "gapapa lah Nur, kan cuma ada kita berdua."
N : "sebenarnya sih, bukan malam ini saja. Dari awal nikah aku gak pernah merasa puas. Semalem itu pertama kali aku mengalami orgasme. Itu pun kamu yang buat aku orgasme."
S : "hahahaha.. kasihan sekali."
N : "ikh jahat malah ngetawain kamu mah."
S : "ya kamu bikin aku ketawa, tadi sok-sokan bilang kenapa aku gak bisa nahan godaan kontol si Samuel itu. Ternyata kamu gak pernah ngerasain kenikmatan kontol suamimu.. hahahaha."
N : "jangan kenceng-kenceng ketawanya, suamiku ada di kamarnya."
S : "uppsss..iya maaf maaf. Lupa aku."
S : "dengerin Yach Nur, aku aja yang suaminya bisa muasin aku, masih tergoda dan terperdaya oleh kenikmatan yang diberikan si Samuel. Kurasa apalagi kamu.."
N : "sudah selesaaaaiii... taaaa...rraaaaaa.... Coba bercermin Sit. Cantik kan hasil make up ku??" Balas Balas Nurul mengalihkan pembicaraan dan karena memang aku sudah beres didandani.


"Iya Nur, pintar kamu make up nya." Lalu dia kulihat beranjak ke kamar suaminya.
"Biiii, Abiiii...ayo Bi, berangkat ke pondok. Kita cewek-cewek sudah siap nih." Teriaknya kepada suaminya yang ada di kamar.


Lalu suaminya pun keluar dari kamar. Aku hanya menunduk karena merasa malu. Karena bagi suami Nurul mungkin saja aku hanya seorang korban pemerkosaan yang mereka tolong, dan dia juga sudah melihat ketelanjangan dan tubuh binalku serta rambut pirangnya. Tentu saja kini aku malu.
"Bi, tolong fotoin kita berdua dong." Ucap Nurul pada suaminya. Suaminya pun mengiyakan, lalu kami berdua pun difoto.
"Terimakasih Bi.. ayo kita berangkat. Ayo Sita.. melamun aja kamu.." ajaknya kepadaku di sela lamunanku.

[URL=https://www.imagebam.com/view/MET5BID][/URL]


Kami pun pergi diantar supir Nurul. Entah siapa namanya, kudengar sepintas mereka memanggil pak Bogdan apa Bondan. Aku belum mengenalnya...


***Dalam Mobil di perjalanan menuju pondok.


POV Nurul
Aku dan Sita mengobrol dari semalam, dan membahas apa yang terjadi padanya.
Lalu kulanjutkan tadi di ruang tengah sambil meriasi wajahnya kami mengobrol.
Aku pun akhirnya memutuskan terbuka pada sahabatku itu bahwa aku selalu gagal dipuaskan suamiku. Dia malah menertawai ku. Puas dia tertawa pagi ini di depanku. Aku pun merasa malu.


Kini aku sedang berada di mobil menuju pondok. Sepanjang perjalanan aku mengingat ucapan Sita padaku tentang penis milik Samuel yang membuatnya terperdaya.
"Apa memang senikmat itu ya kontol laki-laki yang namanya Samuel itu???" Batinku.
"Astaghfirullah... Aku bilang kontol di hatiku. Dan gilanya aku malah memikirkan laki-laki selain suamiku. Ampuni hambamu ini ya Tuhan."
Ucapku dalam hati sambil terhenyak dan menutup mulutku. Bagaimana bisa aku malah penasaran dengan ucapan Sita padaku...


BERSAMBUNG....
 
Bimabet
Mungkin Nurul nantinya akan terkena obat perangsang juga dari Indra atau Samuel... Baru bisa ngerti gimana nikmatnya diobok-obok ama kontol orang lain...

Makasih updatenya, suhu @Sitiar
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd