Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Memperdaya Istri Orang 2 (No Sara)

Episode 7 . Senjata Makan Tuan

[URL=https://www.imagebam.com/view/MET7G2D][/URL]

Setelah pertimbangan demi pertimbangan yang dilakukan Sita, dirinya memutuskan untuk pulang ke rumah malam ini.
"Hei Sit, perempuan telanjang di paviliun tadi siapa sih? Mulus juga." Tanya Indra mencairkan suasana yang mulai terasa sepi.
"Nah gitu dong ngobrol, biar gak ngantuk. Udah tau jalan berkelak-kelok malah pada diem, kalo ngantuk sampe terjun ke jurang gimana coba". Samuel ikut nimbrung obrolan kami.


"Dia itu sahabatku sejak dari pondok, sepuluh tahunan yang lalu. Kemarin sore kami berdua baru ketemu lagi, dia mergokin aku lagi di threesome pak Yos dan suamiku di belakang pasar ." Sita menjelaskan itu.
"Wah semprul tuh oknum polisi, capek-capek bikin sandiwara buat nipu suami kamu, eh malah dibocorin. Pake diajak ngentot bareng segala. Mau-maunya juga itu suami kamu.", , Samuel menyambung obrolan.


"Sebenarnya suamiku dulu pernah berfantasi aku digagahi laki-laki lain di depan dia. Cuman ya aku memarahinya saat dia menjelaskan tentang fantasy sexnya. Mana mungkin aku mau ngewe sama oranglain." Mana mungkin aku mau ngewe sama oranglain." Ucap Sita menanggapi pertanyaan Samuel.
"Lah, itu kamu beberapa kali masukkin kontol Samuel ke memek, kamu kira ngapain?" ,Ucap Indra.


"Itu kan gara-gara kamu cekokkin aku pake obat perangsang." Jawab Sita.
"Tapi enak kan?" Tanya Indra kembali.
Sita hanya menjawabnya dengan anggukan malu-malu.
"Eh balik lagi ke topik, itu perempuan kalau kata kamu dia anak pondok. Berarti akhwat juga dong seperti kamu? Tapi kenapa dia tadi malah ngentot sama supirnya?" Tanya Indra semakin penasaran terhadap Nurul.
"Ya, seperti kamu lihat tadi. Orang yang melompat keluar jendela itu adalah supirnya, dia yang mengancam kami untuk melakukan hal-hal mesum. Dengan ancaman video kami akan disebar. Lalu orang yang pingsan dipukul Samuel itu adalah suami sahabatku Nurul, namanya Bima." Sita menjelaskan yang terjadi.


"Video? Video apa maksudmu?" Indra kembali bertanya.
"Dia berhasil merekam aksiku bersama Nurul ketika saling mencumbu di malam hari." Jawab Sita.
"Lah, sejak kapan kamu jadi lesbian Sita? Parah juga kamu ya.." ejek Samuel.
Sita pun langsung menjawab;
"Entahlah Sam, malam itu tiba-tiba dia datang ke kamar di saat aku sedang birahi dan masturbasi dengan cara colmek di kamarku. Namun dia memergokiku, aku yang sudah dilanda birahi pun memperkosa Nurul. Aku memaksanya menikmati adegan demi adegan.. ah sudahlah, jangan dibahas lagi, aku malu juga sama dia."
Mereka kembali terdiam kehabisan bahan obrolan.


POV Indra
Sepertinya Sita sudah mulai luluh dan akrab dengan aku dan Samuel, dia masih belum mengetahui niatku yang sesungguhnya kepadanya.
Seperti semua mangsa dan targetku sebelumnya, para perempuan alim yang menjadi targetku adalah para perempuan yang sekarang menjadi lonte di tempat-tempat prostitusi milikku.
Mereka itu dulunya adalah perempuan-perempuan alim dan Solehah, dari yang berstatus masih gadis, istri orang hingga yang berstatus janda.
Kini kulihat Sita sudah mulai terpengaruh dengan cara kami berinteraksi kepadanya. Dia sudah mulai percaya padaku dan Samuel.


Menurutku Sita saat ini hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa kujadikan lonte seutuhnya, namun saat tadi kami menjemput Sita di Villa. Ada perempuan yang cukup menarik yang pantas untuk kujadikan targetku berikutnya.
Apalagi menurut Sita, dia tidak puas dengan suaminya sendiri. Bahkan Sita saja berhasil membuatnya mau melakukan hubungan sesama jenis. Tidak seperti Sita yang kutaklukan dengan obat perangsang, perempuan yang bernama Nurul ini hanya perlu ditundukkan dengan cara memberinya sebuah kenikmatan pada lubang memeknya.


Aku kini sedang berada di perjalanan pulang bersama Sita dan Samuel. Karena kulihat Sita sudah begitu mencari dengan kami, aku pun kembali beraksi dengan menawarinya minum. Tentu saja minuman itu mengandung obat terlarang yang kemarin menaklukan Sita. Tanpa rasa curiga sedikitpun, dia langsung meneguk habis air mineral berkemasan kecil yang sudah kami berikan obat terlarang di dalamnya.


Karena kami sudah kehabisan bahan obrolan, kulihat Sita dalam kondisi diamnya ,mulai berkeringat dingin. Menandakan obat itu mulai bekerja. Seperti kemarin-kemarin, jika efek obat itu sudah menguasai dirinya. Akal sehat yang dia miliki akan dikalahkan oleh nafsu birahi yang melanda.
Kini kulihat Sita sedang menatap Samuel yang sedang menyetir, kulihat dia mulai menahan gejolak birahi dengan menggigit bibir bawahnya. Aku yang sudah menyadari itu, mulai menggerayangi toket Sita..
Dan Sita hanya bisa mendesah.
"Uuuuggghhhhh... Emmmppp Oooooohhh....." , Ketika aku mulai memelintir pentil toketnya yang bertindik. Karena bajunya masih memakai pakaian terbuka, makanya gampang sekali tanganku menelusup masuk ke toketnya.
"Aaaaiiiiiiiiichhhh..... Draaaa, kamu bikin memekku gatel." Ucap Sita dengan manja.
"Terus?" , godaku padanya.
"Kocokkin Dra... Kamu masukkin kontolmu juga boleh" ... ucap Sita makin manja.


Aku pun hanya terus memelintir pentil toketnya, hal itu membuat Sita semakin kewalahan..
"Sammm....ayo ngewe Sammm...!!" ,dia mulai berpaling kepada Samuel meminta tolong.
"Maaf Sita, aku sedang nyetir.. okey..?" Ucap Samuel.
Namun Sita teringat peristiwa pertamanya bersama Samuel, ya dia berpikir untuk mengulang kembali kejadian itu. Dia menyepong Samuel yang sedang menyetir.


Namun Samuel benar-benar menolak Sita juga. Sita pun seperti orang yang linglung karena syahwatnya tidak terlampiaskan di dalam mobil kami.. sebelum akhirnya, Sita terlihat mengangkang di jok mobil dan mulai colmek sendiri.


Selang beberapa waktu, kami tiba di pasar modern. Sepertinya tempat inilah yang menjadi TKP kasus pelecehan terhadap Sita. Namun keadaan yang sudah malam membuat suasana pasar sudah sepi. Hanya ada beberapa toko baju dan handphone di gelanggang pasar yang masih buka..
Aku pun membelikan Sita baju syar'i untuk dia pakai ketika nanti pulang ke rumahnya.
Ya, aku akan membiarkan dia kembali pulang ke rumahnya dulu untuk saat ini.


Setelah membeli pakaian untuk Sita, aku kini berniat kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan pulang. Namun di sudut lorong toko yang sudah pada tutup, ku lihat ada beberapa pria sedang mabuk-mabukan disana.
Niat jahat ku pun keluar, aku ingin mengumpankan Sita pada orang-orang itu. Ku yakin Sita tidak akan menolak karena dia sedang sange-sangenya saat ini.


Aku pun bergegas ke mobil, dan di dalam mobil ku lihat Sita masih mengocok memeknya sendiri. Sementara mulutnya kini kulihat sedang menyepong kontol Samuel.
Sita tidak memperdulikan kedatanganku.


"Heh lonte, sudah berhenti dulu nyepongnya. Demen banget sih sama kontol si Sam.", Hina ku pada Sita yang memang terus saja fokus menyepong kontol Samuel.
Karena Sita masih tidak menghiraukan perkataanku , aku menyuruh Samuel untuk menghentikan aksi Sita.
"Sam, udahan dulu mainnya, nih suruh dia pake pakaian ini dulu." " Perintahku pada Samuel sambil melemparkan baju syar'i untuk Sita.


Sita pun beranjak dari posisinya lalu, berganti pakaian di luar mobil. Sepertinya perek satu ini sudah tidak punya rasa malu,. Benar-benar efek yang luar biasa dari obat terlarang itu, hingga akhwat seperti Sita lupa diri, dan tidak berfikir lagi menggunakan akal sehat.
[URL=https://www.imagebam.com/view/MET7G2H][/URL]

[URL=https://www.imagebam.com/view/MET7G2F][/URL]

"Kamu mau kontol kan cantik??" Godaku kepada Sita yang kini sedang memasang jilbab di kepalanya.
"Ayo ikut denganku..!!!" Lalu kutuntun Sita ke orang-orang yang sedang mabuk-mabukan di penjuru lorong pasar. Entahlah siapa mereka itu, entah berandalan, preman atau warga biasa.
Namun akan ku suruh Sita untuk melewati kerumunan orang-orang itu. Kulihat ada 7 orang disana , kini tinggal aku atur bagaimana supaya mereka berniat memperkosa si Sita.


"Heh Lonte.. kamu sekarang samperin tuh orang-orang yang ada disana, ayo cari kontol yang kamu inginkan itu.!!" Perintahku pada Sita.
Namun Sita ternyata masih sedikit berfikir;
"Tidak Dra.. aku gak mau, biar aku sama kamu atau Samuel saja. Jangan sama mereka. Pleaseee..!!!" Pintanya padaku.
Tapi aku tidak peduli dengan permohonannya, aku ingin membuat Sita dikeroyok ramai-ramai, hingga dia pulang nanti dalam keadaan tubuh berlumuran pejuh. Sebagai hadiah dari ku untuk suami tercintanya. Aku yakin suaminya akan menyukai hadiah dariku, karena menurut pak Yos, suami Sita merupakan seorang lelaki yang mempunyai fetish cuckold, dia suka pasangannya, istrinya dinikmati oleh laki-laki lain.


"Ayo cepet, apa aku yang suruh mereka kesini? Mau kamu diperkosa di pinggir jalanan? Kamu mau aksimu banyak ditonton orang yang lewat hah?" Paksa ku pada Sita sambil terus menuntunnya.
"Gak mau Dra. Aku gak mau..!"
Sita kekeh menolak perintahku. Aku pun kini memaksa dengan cara menuntunnya menuju ke arah orang-orang itu. Sementara Samuel hanya menunggu di mobil.


Dengan sambil meronta-ronta memberikan perlawanan tarikan tangankulu di lengannya, Sita dan aku perlahan mulai mendekati kerumunan orang-orang itu .
"Hei ,,, kamu yang disana...Sedang Apa Kalian?" Tanya seorang bapak-bapak di antara mereka kepadaku yang terlihat menyeret seorang perempuan berjilbab.
Bapak itu pun menghampiri kami, "ada apa ini? Ribut sekali kalian di kawasan ku.." , dari gaya bicaranya sepertinya orang ini preman pasar sini.


"Begini Om, pacarku ini memeknya lagi gatel, katanya pengen diewe pake banyak kontol." Ucapku dengan berani.
"Jangan main-main kamu ya, pacarmu terlihat alim begitu kamu bilang memeknya gatel." Ucap si Bapak itu dengan posisi badan yang sempoyongan, sepertinya dia dalam kondisi mabuk.
"Kamu mau jual pacar kamu pada kami hah? Sorry... Kami tidak punya duit untuk bayar begituan..!! Sama pergi..!!!" Lanjut si bapak itu.


"Tidak Om, ini free. Memek gratis buat kalian semua. Asal kalian puaskan dia dan penuhi tubuhnya dengan pejuh kalian." Ucapku kembali untuk meyakinkan mereka.
"Heh Lonte... Ayo buka gamismu." Bisikku pada Sita yang dari tadi hanya menunduk terdiam.
"Gak mau Dra. Please jangan.. ayo pergi." Bujuk Sita padaku.


Tiba-tiba saja ketika aku saling berbisik dengan Sita, salah seorang dari mereka, sebut saja si jabrik, karena rambutnya yang memang paling panjang di antara mereka semua. Si jabrik langsung menarik Sita ke dekapannya.
"Ya sudah boss, kita iya in saja lah. Kapan lagi gratisan ngentot cewek. Mana ceweknya cakep..!" Ujar si Jabrik
Ternyata si bapak ini boss mereka rupanya, pantas saja paling depan menyambutku.
Setelah si jabrik yang kini mendekap Sita dan mulai meremasi kedua toket Sita, kini salah seorang dari mereka ada yang berdiri lagi dan berbisik ke boss nya itu. Aku tak mendengar ucapannya, namun tiba-tiba si boss preman itu mengiyakan tawaranku, dan dia memberi tanda setuju dengan menepuk pundak ku.
Dan betapa kagetnya aku, tiba-tiba si boss itu malah memiting kedua tanganku ke belakang.
"Bon... Ambil tali, kita ikat dia." Ucap boss preman itu. Kepada anak buahnya yang dia panggil dengan sebutan Bon. Sial aku malah mau diikat.
Lalu si Bon itu membawa tali berbahan kain, dan tanganku pun diikat ke belakang. Lebih parahnya lagi selanjutnya malah mulutku di sumpal dengan sebuah kain juga.


"Eeeeggghh...eeghhhrrrgghhhh...",geramku pada mereka berusaha bilang untuk melepaskan ku.
Tindakan mereka selanjutnya padaku, si boss preman itu menyuruh anak buahnya untuk menelanjangiku, celana jeans ku mereka pelorotkan. Lalu aku diposisikan terlentang.
Ku tengok Sita lewat sudut mataku, ternyata dia sudah mulai mendesah karena remasan si Jabrik di toketnya yang masih terbungkus pakaian.
"Diam kamu disini bocah ingusan..!!" Ucap si boss preman itu padaku membiarkanku terlentang di lantai lorong pasar.
"Ayo lucuti pakaian ceweknya juga...!" Perintah si boss pada anak buahnya.


"Wanjeeerrr.... Kirain akhwat beneran, ternyata lonte boss. Lihat, toket dan udel nya ditindik boss." Ucap salah satu anak buahnya.
"Penasaran gue, jangan-jangan memeknya juga ditindik." Dan setelah melorotkan Celana dalam Sita para preman itu kembali bersorak Sorai.
"Witt..wiiiwww.... Akhwat Lonte nih bossss, Senggol dong.." bercandaan para anak buah preman itu.


Lalu si boss itu berbisik kepada Sita, entah apa yang dibisikkannya. Aku tidak bisa bergerak karena tangan kakiku diikat, juga mulutku disumpal. Aku tidak bisa meminta bantuan Samuel.
Ketika aku terhanyut dalam lamunanku, tiba-tiba saja kurasakan di kontolku ada hisapan mulut seseorang. Kukira tadinya perbuatan preman itu, tapi ketika kutengok ke arah selangkanganku ternyata Sita yang melakukannya.. tindakan Sita padaku membuat tubuhku menggelinjang kegelian.
Aku memang orang yang menjebak Sita, namun justru baru pertama kali ini aku merasakan pelayanan sex oral dari Sita.
"Aaahhhh kurang ajar, aku terangsang.", batinku.
[URL=https://www.imagebam.com/view/MET7G2I][/URL]

"Eeeergggghhhh... Eemmmmpphh..." ,aku masih mencoba meronta. Aku tidak mau Sita melihatku orgasme.


Namun ternyata sepongan mulut Sita memang sudah lihai dan terasa nikmat, dan baru sebentar aku disepongnya, kontolku pun memuncratkan pejunya.
"Siallll,,, aku terlihat lemah sekali di hadapan Sita." Batinku kembali.


Setelah terlihat aku memuncratkan pejuhku di mulut Sita, preman itu kembali menyuruh Sita untuk menduduki kontolku dengan memeknya.
"Eeeggghhhhh.. eeeeummmpphh" , kembali aku mencoba bersuara agar mereka dan Sita menghentikan aksinya. Namun Sita tetap melanjutkan aksinya dengan memasukkan kontolku ke dalam memeknya.
Aku yang baru orgasme merasakan ngilu di batangku, namun karena enaknya goyangan pinggul Sita membuatku kembali merasakan sensasi luar biasa.
"Ternyata memekmu sangat nikmat Sita, pantas si Sam betah." Batinku dalam hati.


Lagi-lagi, aku akhirnya merasakan pelayanan sex Sita dengan cara seperti ini. Dipaksa oleh preman dengan keadaan terikat. Padahal sejak dari awal aku tidak berniat ikut mencicipi Sita, aku hanya membutuhkan sensasi kepuasan atas keberhasilanku merubah seorang perempuan, akhwat alim menjadi sebinal-binalnya.
Namun kini kontolku sedang di goyang oleh Sita, dan sungguh demi tuhan. Ini benar-benar nikmat. Aku menyesal kenapa tidak dari kemarin mencicipi memek Sita.
Aku pun mulai terbawa suasana ke dalam permainan Sita, hingga lupa kalau ada banyak preman di sekitarku. Atau memang aku sudah tidak memperdulikan keadaan sekitar saking nikmatnya jepitan memek Sita di kontolku.
Kini aku rasakan gelombang orgasme mulai mendekat lagi, aku semakin intens ikut menggoyangkan pinggulku ke atas ke bawah untuk mengimbangi goyangan Sita.
Kudengar sayup-sayup para preman itu menertawakan kelakuanku yang mulai menikmati goyangan Sita di kontolku.
Aku pun mendongakkan kepala menandakan akan segera orgasme.
"Aaaaaarrggggghhhh... Terus Sita.. terus..emmpppp.." semangatku dalam hati, berharap sita terus melakukan apa yang dia lakukan saat ini untuk membuatku orgasme.


"Eeemmmmmmppphhhh..." Desahku di balik mulutku yang disekap. Ketika sedetik menjelang orgasmeku, Sita mencabut kontolku dari memeknya...
"Aaaannnjjiiiinnnggggg.. kenapa dicabut..?" Kesalku dalam batin.
Gara-gara itu terlihat kontolku berdenyut, dan para preman menertawakan ku. Sementara Sita hanya terlihat ngos-ngosan tanpa bicara sepatah katapun padaku.
Ternyata yang tadi mencabut memek Sita dariku adalah boss preman itu. Dia tiba-tiba mengangkat tubuh Sita hingga memeknya terlepas dari kontolku...


Kini dalam keadaan kentangku, kulihat mereka mulai menggerayangi tubuh Sita. Bahkan kulihat salah satu dari mereka berenam ada yang mulai berciuman dengan Sita. Sita pun meresponnya dengan membalas ciumannya..


"Anjiing... Aku sange lihat mereka." Batinku...
Waktu pun terasa semakin larut malam dengan terasanya hawa dingin yang mulai menusuk tubuh setengah telanjangku.
"Sitaaaaa... Aku mau merasakan jepitan memekmu lagi..." Batinku yang masih dalam keadaan terikat di lantai.


BERSAMBUNG....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd