Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Memperdaya Istri Orang (No Sara)

Bimabet
Episode 13 . Kembali Pulang?


Minggu malam, di rumah sakit tempat Danu di rawat, terlihat seorang dokter tergesa-gesa berjalan ke bilik kamar nomor 271, tempat Danu dirawat dalam keadaan komanya.
Dokter itu didampingi perawat yang dipercaya oleh Indra di tempat itu. Ketika pintu kamar 271 terbuka, tak ditemukan Danu disana.


Kejadian beberapa saat sebelumnya, Danu yang sedang diganti cairan infusnya oleh sang perawat tiba-tiba terlihat menggerakkan tangannya, serta mengigau memanggil nama Sita, lalu seketika dia terduduk, membuat si perawat kaget. Namun dalam posisi duduknya, Danu hanya diam tanpa berbicara satu patah katapun. Takut terjadi apa-apa pada pasiennya, si perawat bergegas segera menuju ruang dokter yang memegang penuh proses penyembuhan Danu. Selain itu, si perawat juga segera memberitahu Indra, orang yang telah membayar dan menugaskannya merawat Danu ketika koma.


POV Indra
Malam ini akhirnya aku bisa bertemu dengan target binalisasi ku, Sita, istri alim Solehah milik Danu. Ketika aku sampai di salon milikku, Sita sedang dalam keadaan berantakan tanpa sehelai benangpun di tubuhnya. Aku tau pasti ini perbuatan Samuel, karena memang aku sering melihat ekspresi perempuan seperti ini disini. Mereka-mereka yang dilatih dan dijinakkan oleh Samuel.
Namun pada malam hari ini, aku tidak terlalu banyak bicara dan tidak berbuat apa-apa pada Sita. Bukannya aku tidak mau menikmati tubuh indahnya, namun kurasa ini belum saatnya, bagiku sudah sampai sejauh ini pun sudah membuatku senang.
Hingga akhirnya Sita tersadar dan ingin diantarkan pulang, karena tidak memungkinkan pulang sendiri dalam keadaan seperti itu. Juga karena Sita kini hanya memakai pakaian yang ada di salon, pakaian-pakaian yang berbahan minim. Setelah dia tidak sengaja meninggalkannya di Mall tempat dia berubah tadi siang.
Akupun berniat ikut mengantarkan Sita ke rumahnya bersama Samuel, agar bisa mengetahui dimana tepatnya dia tinggal, meskipun sebenarnya aku sudah mengetahui alamat rumahnya dari KTP Danu yang kutemukan dalam dompet milik Danu


Setelah Samuel dan Sita siap untuk melakukan perjalanan pulang, HP ku tiba-tiba berbunyi. Kulihat ada telpon dari perawat yang kubayar untuk merawat Danu di Rumah Sakit.
Perawat tersebut mengatakan jikalau Danu sudah sadar dari koma nya. Hal itu cukup mengagetkanku, ternyata sangat begitu cepat si Danu itu sadar dari koma nya. Aku pun memberitahukan kepada Samuel kalau aku tidak jadi ikut mereka ke rumah Sita dengan alasan ada keperluan mendadak.
Lalu mereka pun naik ke dalam mobil Samuel, Sita juga duduk di depan karena memang hanya mereka berdua yang ada dalam mobil itu. Sementara aku kini juga masuk ke dalam mobilku untuk segera berangkat menuju rumah sakit tempat Danu dirawat. Kalau yang aku dengar dari perawat itu, Danu belum berbicara sepatah katapun, apa mungkin dia amnesia seperti di film dan Sinetron, setiap ada yang kecelakaan tertabrak mobil banyak kasus amnesia. Ya itu di sinetron Indosayur.
Kini ku langsung kembali menuju Bandung, lebih tepatnya menuju Rumah Sakit itu.
(Indra pun kembali ke kota asalnya tanpa sempat mencicipi Sita).


Sementara di perjalanan pulang ke rumah Sita yang membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam, Samuel mulai mencairkan suasana dengan teman satu mobilnya, Sita.


POV Samuel
Sam : "Mbak, melamun aja. Ngobrol dong biar saya gak ngantuk di jalan. Ini kan sudah malam, kalau gak ada teman bicara, bisa-bisa saya ngantuk dan tabrakan ini mobil."
(Namun Sita tetap belum mau bersuara.)
Sam : "Masih jauh Mbak rumahnya? Kita gak nyasar kan? Kok jalannya gelap begini?"
(Sita pun akhirnyaenjawab karena takut aku salah mengambil arah).
S : "sudah benar Mas, tapi nanti di depan ada pertigaan, ambil yang sebelah kiri."
Sam : "Nah begitu dong ngomong Mbak. Mbak bagus juga suaranya."
S : "aku cuma ngomong, dibilang bagus suaranya, dasar."
Sam : "suara desahannya maksudnya, pas tadi kita ngewe. Eh bukan ngewe, tapi waktu mbak merkosa saya tadi."
S : "su..sudah mas, jangan bahas kejadian tadi. Aku malu..tadi aku cuma khilaf."
Sam : "khilaf tapi kok sampai muncrat-muncrat begitu memek mbak tadi. Berkali-kali pula. Kontol saya enak ya mbak?"
S : "Mas, pleaseee... Jangan bahas itu ya, aku malu. Aku benar-benar khilaf."
Sam : "terus yang tadi kamu ngelayanin dua satpam di Mall, itu juga khilaf? Apa doyan?"
S : "astagfirullah, aku jadi teringat sesuatu. Aku meninggalkan tas ku disana. HP ku ada dalam tas tersebut. Bagaimana ini?"
Sam : "apa perlu kita kembali kesana? Tapi ini sudah lumayan malam. Bisa jadi Mall nya keburu tutup."
S : "aku juga gak mau balik ke sana Mas, takut ketemu dua security itu lagi. Aku malu, benar-benar malu.. aku tidak punya harga diri di depan mereka tadi siang."
Sam : " ya sudah, berarti jangan balik kesana."
S : "tapi HP itu penting bagiku, aku nanti tidak bisa menghubungi suamiku."
Sam : "besok lagi aja Mbak balik kesana, biasanya barang yang ditemukan di Mall akan diamankan oleh pihak Mall dan dimasukkan ke bagian kehilangan barang."
S : "semoga saja benar begitu.. ya sudah, kita langsung kembali ke rumah saja Mas."
Sam : "dari tadi manggil saya "Mas" terus mbak nya.. namaku Samuel, jadi panggilannya "Sam" bukan "Mas".
S : "iya, iya pak Sam."
Sam : "jangan panggil bapak dong, saya gak suka. Jadi merasa kaya udah tua banget gituh."


(Aku pun terus mencoba menggodanya, ingin memastikan apakah kontol ku masih ampuh dalam menjinakkan wanita.)
Sam : "Mbak, kok sekarang gak mau sambil nyepongin kontolku lagi sih kaya tadi pas pulang dari Mall."
S : "Enggak. Sudah kubilang tadi aku khilaf."
Sam : "beneran gak mau ini lagi?"
Ucapku sambil mengeluarkan kontolku dari dalam celanaku.
Kulihat Sita sedikit melirik kontolnya lewat sudut matanya. Ku perhatikan dia juga terlihat menelan ludahnya.
S : "Mas, apa-apaan sih, gak sopan. Masukkin lagi itu."
Sam : "sudah kubilang panggilnya Sam. Masukin itu apa mbak?"
S : "iya, tolong Sam. Masukin balik penis kamu."
Sam : "Halah si mbak, tadi siang nyebutnya kontol, sekarang penis."
(Aku terus menggoda imannya, ku tau dia pasti akan mengingat momen setiap gesekkan kontolku di memeknya ketika melihat kontol besar ku ini. Kuharap dia akan tergoda sebelum kami sampai di rumahnya.)
(Namun baru saja aku berfikir begitu, Sita sedikit berteriak padaku.)
S : "SAaammM, BerHenntiiiii....!"
Sam : "ada apa mbak?"
S : "itu, gapura di sebelah kiri kita jalan gang menuju rumahku...!"
(Kurang ajar, tau-tau sudah sampai aja ini mobil. Gak bisa diajak kerjasama ucapku dalam hati.)
S : "aku turun disini, terimakasih karna sudah mau mengantarkan ku pulang."
Sam : "masih jauh ke dalam mbak rumahnya"
S : "lima menitan biasanya Mas jalan kaki."
Sam : "kalo gitu, naik mobil saja biar cepet sampai. Lagipula itu mbaknya bajunya seperti itu. Udel kemana-mana, puting nyetak. Belahan memek juga itu, kelihatan mbak."
S : "gak bisa masuk mobil mas jalannya sempit, kalau motor baru masuk. Ya semoga aja gak ada yang mergokin aku di jalan."
Sam : "aku antar aja ya, gimana?"
S : "gak usah, nanti mobilnya bisa hilang ditinggal disini. Pernah beberapa kali kejadian pencurian mobil disini."
***Sita pun keluar dari mobil dengan pakaian seksinya, seperti pelacur yang baru pulang mangkal.


(Sebelum pergi Sita bilang padaku.)
S : "Sam, itu masukkin lagi kontolnya. Masih nongol aja.."
(ucapnya padaku sambil sedikit tersenyum lalu pergi ke arah gang menuju rumahnya.)
(Waiiittt... dia barusan menyebut kata kontol lagi, sepertinya dia sebenarnya masih penasaran dengan kontolku. Haruskah aku meninggalkan mobilku disini dengan resiko akan hilang.)
(Ahhh biarlah hilang juga, yang penting aku sudah mengamankannya dengan mengunci seluruh pintu mobil, kalaupun hilang tinggal minta lagi ke boss Indra. Yang penting misi ku menjinakkan Sita berhasil. Akupun segera keluar dari mobil dan memanggil Sita.)
Sam : "mBaaakkk... Mbak Sita. Tunggu." (Kulihat Sita berhenti sambil menoleh).
S : "ada apa Sam?"
Sam : "anu, aku mules nih.. bisa ikut numpang ke toilet di rumahmu gak? Kalau ditahan sampai kembali ke salon, kayanya gak bakal kuat kutahan." (Aku berbohong pada Sita).
S : "sebenarnya aku gak pernah memperbolehkan seorang laki-laki masuk ke rumahku karena suamiku sedang tidak ada. Tapi ya aku gak tega juga sih kalo kamu gak tahan pengen buang air."
Sam : "ya sudah ayo cepat, keburu ada orang yang melihat kamu. Kamu mau kepergok sama orang berpenampilan seperti itu..?"
S : "ya udah, ayo cepat..!"


(Akhirnya aku berhasil mengakali Sita, aku masih punya kesempatan untuk kembali merasakan jepitan memek Sita.)
Beberapa saat kemudian, kami sampai di rumahnya. Ternyata tetangga rumahnya tidak terlalu banyak, dan jarak antar rumah lumayan jauh. Ini kesempatan emas. Namun begitu Sita berniat masuk ke rumahnya, dia baru ingat kalau kunci rumahnya juga ada di pakaian syar''i yang tertinggal di Mall."
S : "Mas,,, eh Sam.. kuncinya tidak ada. Ketinggalan di Mall.. bagaimana ini?"
Sam : "lah si mbak, malah baru inget segala. Bayangkan kalau aku gak ikut kesini, mau mbak tidur di luar sampai pagi pake pakaian begitu? Diperkosa mbaknya nanti sama maling."
S : "ya aku lupa,, terus bagaimana ini?"
Sam : "gimana kalau aku dobrak pintunya? Boleh?"
S : "emang bisa?"
Sam : "belum dicoba mana tau, ya kan?"
S : "ya sudah, dobrak saja Mas... Eh Sam.."
Sam : "tapi ada syaratnya..."
S : "apa syaratnya? Cepetan ikh, keburu ada tetangga yang keluar dari rumahnya."
Sam : "syaratnya mbak haru...hhh" (belum selesai bicara , Sita keburu menimpaliku).
S : "dobrak aja dulu, nanti bicaranya di dalam."
Sam : "oke deh mbak."
(Aku pun langsung mendobrak pintu rumah Sita dengan sekuat tenagaku. pada hentakan pertama, pintu tidak mau terbuka. Sepertinya Sita menguncinya dengan double cekrekkan kunci. Kucoba kembali untuk kedua kalinya, daaannn.... Gagal lagi. Ternyata sulit mendobrak pintu, tidak semudah seperti di film-film yang aku tonton. Karena suara dobrakan pintu yang lumayan berisik, terdengar suara cekrekkan kunci dari rumah di sebelah rumah Sita. Sepertinya pemilik rumah akan keluar. Lalu sekuat tenaga lagi aku melakukan dobrakan ketiga, dan pintu pun terbuka. Aku dan Sita buru-buru masuk ke dalam rumah dan segera menutup kembali pintu itu dari dalam.

Sita terlihat lega karena tetangganya tidak keburu memergokinya.. )
Sam : "Nah mbak, masih ingat tadi saya minta syarat kan?"
S : "iya, iya. Apa syaratnya?"
Sam : "syaratnya mbak harus ngocokkin kontolku sampai keluar"
S : "ikh kok syaratnya begitu. Gak mau aku..."
Sam : "ya sudah, aku teriak aja ah. Biar tetangga mbak pada keluar. Mumpung mbaknya masih make pakaian seksi. Kalaupun digerebek warga, mereka tidak curiga aku memperkosa mbaknya karena mbak sendiri penampilannya yang memang menggoda."

S : "JANGANnnnn...!!! Iya, iya, aku mau ."
Sam : "mau apa mbak?"
S : "mau ngocokkin kontol kamu. Tapi kamu bilang ingin ke toilet dulu, sana pergi. Pintunya ada di pojok sana, yang warna biru..!"
Sam : "enggak jadi mbak, aku cuma bohong tadi."
S : "ikh dasar kurang ajar kamu ya.."
(ucap Sita sambil menggeplak wajahku dengan telapak tangannya).

Tanpa basa basi aku langsung membuka celanaku. Dan Sita pun langsung bersimpuh mendekatkan bibirnya menuju kontolku. Aku yang masih dalam posisi berdiri melihat Sita mulai menjilati kontolku dan sedikit demi sedikit mulai memasukkan batangnya ke dalam mulutnya. Aku pun sedikit protes kepada Sita karena lagi-lagi sepongannya selalu mengenai giginya. Sita menjawab protesku naman ucapannya tidak dapat kumengerti karena Sita berbicara sambil menyepong kontolku.

[URL=https://www.imagebam.com/view/MESZDQP][/URL]

POV Sita
KINI, aku kembali melakukan dosa zinah dengan lelaki bernama Samuel yang baru kukenal sore tadi. Bahkan kali ini aku melakukannya di dalam rumahku, rumah yang aku tempati bersama suamiku selama tiga tahun terakhir. Kini aku gunakan untuk berzina dengan laki-laki lain, laki-laki yang bukan muhrimku.
Sekarang aku tengah mengulum kontol pria ini, kontolnya begitu besar. Jujur saja aku suka dengan kontolnya sejak pertama kali aku melihatnya di mobil sepulang dari Mall. Apalagi ketika di salon miliknya aku mencoba memasukkannya ke dalam memekku.. uuuuuuhbbhhhh rasanya sangat nikmat sekali. Membuatku muncrat dalam sekali hentakkan, lalu berkali-kali orgasme juga setelah orgasme pertamaku di hari tadi. Padahal aku susah sekali meraih orgasmeku dari pagi, mulai dari usaha colmekku hingga aku mengajak dua security Mall untuk memperkosaku. Aku gagal terpuaskan dan gagal orgasme. Namun dengan kontol yang saat ini sedang aku sepong, aku sangat merasa puas. Meski akhirnya tadi sesudahnya aku sempat merasa menyesal, menyesal sekali. Begitu rendahnya harga diriku hari ini, mengemis-ngemis kontol untuk masuk ke lubang memekku. Aku hancur.
Namun ketika tadi di mobil, dia mengeluarkan kembali kontol jumbonya dari dalam celananya, aku kembali tergiur, aku menahan liurku keluar, kutelan ludahku menahan rasa inginku terhadap kontol laki-laki bernama Samuel ini.
Meski tadi sempat aku berhasil menghindar dan menahan perasaanku, karena perjalanan keburu sampai. Pada akhirnya aku takluk kembali kepada kontolnya, dia yang pura-pura ingin meminjam toiletku berhasil mengelabuiku.
Kembali ke waktu sekarang, aku kembali menyepong kontol Samuel yang semakin membesar dan memanjang. Aku melakukannya sebagai syarat karena dia tadi sudah membantu mendobrak pintu yang kuncinya lupa kubawa. Barusan dia sempat protes karena gigiku mengenai kontolnya terus saat menyepongnya. Aku yang memang belum pernah melakukan hal seperti ini, menjilati kemaluan suamiku saja tidak pernah karena ku anggap itu dilarang agama.
Namun aku berusaha sebaik mungkin melayani Samuel, aku ingin membalas "kebaikannya" karena sudah memberikanku kenikmatan tadi di salonnya. Jujur saja, persetubuhan tadi bersama Samuel sangat nikmat sekali. Semenjak sadar dari salon pun aku sebenarnya berharap lelaki ini kembali memasukkan kontolnya ke dalam memekku.
Kuluman, jilatan demi jilatan aku lakukan terus terhadap kontol Samuel, namun belum ada tanda dia akan mengeluarkan spermanya.
Aku pun menyerah, di pikiranku berkata, bagaimana aku yang tidak pandai menyepong kontol bisa membuatnya keluar. Saat menggunakan memekku saja dia tidak sampai keluar, apalagi dengan mulutku. Aku pun beranjak berdiri, lalu aku sosor bibirnya, ku seruakkan dengan lidahku agar lidah kami berdua bisa beradu. Ya, kini aku Sita seorang yang tadinya berstatus sebagai wanita alim dan Solehah, sedang berciuman bersilat lidah dengan laki-laki yang baru saja ku kenal . Setelah lima menit aku berciuman dengan Samuel, terasa cairan mulai meleleh dari memekku. Aku pun menghentikan ciumanku lalu berbisik kepada Samuel, aku bilang "Sam, aku menyerah, aku tidak bisa membuatmu puas, aku gagal membuatmu keluar. Aku menyerah, silahkan gunakan saja memekku sepuas kamu agar kamu bisa puas dan mengeluarkan spermamu."
Akupun kemudian mundur ke arah kamarku, mengambil kunci rumah cadangan, lalu kembali untuk mengunci pintu rumahku dengan benar agar tidak ada orang yang tiba-tiba masuk.
Setelah itu aku menuntun tangan Samuel dan mengajaknya ke kamarku, ya, aku akan menggunakan kasur yang biasa ku gunakan untuk bersetubuh dengan suamiku dengan laki-laki lain.

Sesampainya di kasur, aku langsung membuka seluruh pakaianku hingga tidak tersisa sehelai benangpun pasa tubuhku. Karena memang sedari tadi aku berpakaian tanpa daleman. Kemudian aku mengangkang kan kakiku membentuk huruf M, dan menggerakkan telunjukku memberi kode kepada Samuel agar segera mengentotku.

[URL=https://www.imagebam.com/view/MESZDQQ][/URL]

Dia pun menghampiri ku setelah melepas juga semua pakaiannya, kurasakan ujung kontolnya mulai menyeruak membelah memekku.. ya tuhan, ini nikmat sekali. Belum juga masuk seluruhnya aku sudah merasakan betapa enaknya rasa kontol Samuel di memekku.
Maafkan aku suamiku, istri Solehah mu ini sudah ketagihan akan kontol laki-laki lain saat ini.
Samuel terus menggenjot ku dengan tempo yang berganti-ganti, kadang sangat pelan, hingga kadang genjotan sangat cepat. Kemampuan ngentotnya membuatku kewalahan, hingga saat baru sekitar tiga menit aku digenjot, memekku muncrat mengeluarkan cairan beningnya. Aku squirt kembali di tangan Samuel. Belum reda orgasme ku, Samuel memutarkan posisi badanku, dia menyuruhku berganti posisi seperti sedang bersujud, tiba-tiba dia menyodok memekku dari belakang, posisi ngentot yang baru pertama kali aku rasakan. Sambil menungging, terus saja dia menggenjot memekku dengan tempo sedang. Aku ingin orgasme, aku ingin muncrat kembali dan benar saja aku orgasme kembali. Tuhan, ini nikmat sekali. Lagi, Lagi, Lagi. Aku ingin orgasme lagi. Aku ingin muncrat lagi, aku mengatakan hal itu kepada Samuel. Dia pun mengerti, dalam orgasmeku yang belum mereda barusan, Samuel malah kembali melanjutkan genjotannya di memekku. Digenjot dalam keadaan orgasme membuatku semakin melayang, mataku seperti berputar, kenikmatan ini sungguh luar biasa. Aku tidak mau berhenti digenjot olehnya. Samuel menyadarkan ku yang sedang mendesah keenakan, agar desahanku tidak terlalu keras. Takut didengar orang di luar. Namun aku tidak menggubrisnya, aku tetap menikmati sepuas-puasnya genjotan Samuel sambil mendesah keras. Tidak enak tau, menahan desahan saat ngentot.
Aku benar-benar sudah kehilangan jati diriku sebagai perempuan alim dan Solehah. Kini aku sudah menjadi wanita murahan yang mengemis-ngemis kontol seorang lelaki untuk memuasiku. Belasan kali aku sudah muncrat sejauh ini, membuat seprai kasurku basah kuyup oleh cairan cintaku. Lalu Samuel memangku ku, aku pikir dia akan memindahkan ku kemana. Namun seketika itu juga, dia kembali memasukkan kontolnya ke memekku dalam posisi aku dipangku menghadap dirinya.. setiap posisi yang dia ajarkan kepadaku selalu memberiku sensasi dan rasa baru dalam dunia ku. Tidak mau jatuh, aku melingkarkan kedua tanganku ke belakang lehernya, dan kakiku kubelitkan ke belakang pantat Samuel..
Dalam posisi digendong begitu aku kembali berhasil dibuatnya belingsatan, memekku muncrat kembali dan terus saja dia genjot hingga bunyi gemercik cairan memekku terdengar berisik seperti air yang dikucek-kucek. Aku digenjot sambil terus merasa muncrat, aku digenjot dalam keadaan orgasme. Dalam posisi seperti itu akhirnya setelah belasan menit dia menggenjotku, akhirnya dia bilang dia akan segera muncrat juga. Aku kaget, Samuel tiba-tiba melepas gendongannya padaku membuat aku terjatuh seketika, ternyata dia tidak mau mengeluarkan spermanya di dalam memekku.
Setelah aku terjatuh di atas kasur, dia menyuruhku menyepong kontolnya dan dia tetap sambil mengocok kontolnya dengan tangannya.. tidak lama kemudian,,,, ccrrrrrooooootttt ..croott..croot... Tiga kali semburan sperma itu memuncrat dalam mulutku. Aku pun melepas kulumanku terhadap kontol Samuel dan hendak melepehkan sperma nya dari lidah dan mulutku. Namun dia segera melarangku melakukannya, "jangan dilepeh, telan" katanya.
Aku pun berusaha menelan sperma Samuel yang hampir memenuhi ruang di mulutku. Ternyata sangat sulit menelan segumpal sperma yang kental ini.. sedikit demi sedikit aku mencoba menelannya, namun aku malah merasa mual ingin muntah. Mungkin karena baru pertama kali mulutku dimasuki sperma. Aku juga tidak tau sperma layak dan bisa dimakan. Namun kini mau tak mau aku harus menelan smua sperma di mulutku, agar Samuel merasa puas terhadapku.
Lama juga waktu yang aku butuhkan, beberapa menit baru semua sperma di mulutku habis kutelan. Samuel pun memujiku karena sudah mau menuruti kemauannya untuk menelan spermanya. Aku reflek membalas pujiannya dengan tersenyum kepadanya. Dia pun pamit pulang setelah lebih dari satu jam menggenjotku di kamarku. Aku yang bagai terhipnotis ini malah mengucapkan terimakasih kepadanya.
S : "terimakasih banyak Sam."
Sam : "terimakasih untuk..???"
S : "untuk KONTOLnya, sungguh nikmat sekali. Aku sangat puas sekali."
Sam : "kamu mau lagi hah?"
S : "tidak untuk saat ini. Aku sudah sangat lemas dan lelah. "
Sam : "tidak untuk saat ini? Berarti maksudmu aku boleh menggenjotmu lagi lain waktu dong?"
Aku hanya membalasnya dengan anggukkan, yang berarti aku mengizinkan Samuel kembali mengentotku..aku sudah tidak peduli lagi pada image ku sebagai wanita Solehah di depan Samuel, lagipula dari awal pertemuan ku dengannya, image ku di hadapannya sudah seperti pelacur. Karena bertemu saat aku ngentot dengan dua security Mall.
Aku akhirnya kembali pulang ke rumah, namun tidak benar-benar kembali. Karena sepertinya aku sudah berubah dari wanita Solehah menjadi wanita doyan berzina.
Samuel pun pergi malam itu, sementara aku mengunci pintu lalu tidur tanpa mandi di atas kasur yang basah kuyup oleh cairan cintaku bersama Samuel. Bodo amat mau basah juga, aku lelah, capek, dan puas tentunya..
(Sita pun tertidur nyenyak)


Sementara Indra yang masih dalam perjalanan pulang ke Bandung, masih di dalam mobilnya dia mengechat Sita. Menanyakan Sita sudah sampai apa belum, tentunya chat seolah dia adalah Danu suaminya. (Indra tidak mengetahui kalau HP Sita tidak berada di tangan Sita saat ini).




BERSAMBUNG...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd