Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Memperdaya Istri Orang (No Sara)

Bimabet
Episode 21 . Sita Tetaplah Sita

POV Danu
Namaku Danu Yudistira. Tiga tahun lalu aku menikah dengan wanita yang dipilihkan oleh orangtuaku. Begitu juga dengan wanita itu, dia pun dijodohkan oleh orangtuanya kepadaku.
Namun meskipun aku menjalani rumahtangga akibat dari perjodohan dari orangtua, aku sangat menyayangi istriku, selain dia istri Solehah, baik, dia juga pandai masak dan ilmu agamanya lumayan tinggi, karena dulu katanya dia pernah belajar di pesantren. Sebagaimana kehidupan di pesantren, pergaulan hanya sebatas di dalam asrama, waktu mengaji yang lumayan padat membuat jarang ada waktu kosong untuk para akhwat disana melakukan hal yang sia-sia. Sehingga begitulah sifat Sita istriku sekarang .
Pemikirannya kolot, keluar rumah pun hanya sebatas ikut kajian dan belanja keperluan sehari-hari.
Akan tetapi, kejadian hari ini membuatku syok.
Istriku Sita yang kesehariannya selalu berpakaian tertutup, Rabu siang ini dia berpenampilan seperti seorang perempuan jalang.. baju seksi, rambut pirang, serta tindikkan dan tato ditubuhnya membuat bulu kudukku berdiri. Aku sange melihat penampilan istriku.
Apalagi ketika dia untuk pertama kalinya seumur perkawinan kami melakukan sex oral kepadaku. Dia menyepong kontolku dengan sangat lihai dan lembut, tanpa mengenai giginya sedikitpun. Lalu dilanjutkan dengan tingkah liarnya yang mendadak agresif menindih tubuhku lalu melakukan posisi woman on top. Dia begitu eksotis menggoyangkan pinggulnya di atas kontolku.
Memek istriku terasa sangat lembab dan nikmat sekali siang hari ini.
Tapi amat disayangkan, baru sekitar sepuluh menitan dia menghentikan aksinya. Mencabut kontolku dari memeknya dan meninggalkanku begitu saja.
Aku merasa kena tanggung, perasaan sange ku yang baru akan naik tiba-tiba terasa hampa, membuatku kikuk di hadapan Sita serta di hadapan para lelaki yang datang bersama Sita.
Bahkan selanjutnya mereka pergi dari rumahku ketika aku masih merasa sangat sange, kontolku saja masih berdiri tegap. Teganya istriku meninggalkanku dalam keadaan kentang begini.
Aku pun menuntaskan rasa sange ku dengan cara mengocok kontolku sendiri. Sambil membayangkan aksi Sita tadi. Dan membayangkannya ngewe bersama ketiga lelaki tadi. Ooowwhwhh... Aku tak kuasa menahan perasaan ini. Baru membayangkan Sita ngewe dengan lelaki lain saja sudah membuatku sangat terangsang dan bahkan sampai akhirnya aku klimaks memuncratkan air mani ku.
Sita yang sudah terlihat binal seperti yang aku inginkan selama ini justru kini harus meninggalkanku karena melakukan tindakan kriminal, menyebabkan dia harus ditahan hingga persidangan tiba. Setidaknya begitulah penjelasan petugas kepolisian yang tadi membawa Sita.
"Semoga kamu baik-baik disana dan selalu diberikan kesehatan." Maafkan aku yang tak bisa berbuat apa-apa.

(Sementara Danu Coli di rumahnya pasca dibuat kentang oleh istrinya, di lain tempat, Sita sedang menikmati hadiah taruhannya).

POV Indra
Kulihat dari spion di depanku, Sita berada di jok belakang mobilku bersama Samuel, dia begitu rakusnya berciuman dengan Samuel hingga peraduan bibir dan lidahnya mengeluarkan bunyi gemericik air. Mereka berdua saling menghisap lidah dan bibir satu sama lain.
Mendengar dan melihat apa yang mereka lakukan, membuatku ikut terangsang.. sedikitnya kontolku mulai berontak.
Begitu juga pak Yos yang sedang berada di jok depan bersamaku. Dia terlihat memegang isi celananya dari luar. Dia juga terangsang.
Bagaimana tidak terangsang , jika melihat seorang perempuan dengan jilbab lebar dan gamisnya tengah berciuman penuh nafsu dengan lawan jenisnya. Bahkan kini Sita naik duduk ke pangkuan Samuel, dan kembali menciumi Samuel sambil berada dipangkuannya.

Pak Yos tiba-tiba bertanya padaku;
Y : "jadi, mau kita bagaimana kan akhwat lonte ini?"
I : "Dia sudah jinak, tinggal kita poles sedikit lagi, dan dia pun akan jadi pelacur paling berkelas di tempatku." Hahaha (aku tertawa puas).

[URL=https://www.imagebam.com/view/MET1T2X][/URL]

POV Sita

Beberapa saat sebelum aku mengikuti rencana sandiwara Indra dan kolega untuk menipu suamiku, Indra mulai membuka semua fakta yang telah terjadi padaku. Secara terperinci dia menceritakan bagaiman awal mula dia punya niat jahat kepadaku.. ya , aku sebut itu adalah niat jahat, merubah akhwat alim berjilbab sepertiku menjadi seorang lonte.
Sampai pada titik penjelasan mengenai perubahan diriku, kenapa bisa sangat kecanduan dan mau melakukan sex bebas. Ternyata sesuai apa yang ku duga. Aku yang mulai curiga dengan ramuan herbal penyubur yang diberikan suami palsuku, alias si Indra ini.
Ternyata memang itu adalah obat perangsang super, pantas saja di hari ketika pertama kali aku meminumnya, aku begitu sangat terangsang sampai-sampai melakukan sesuatu yang tidak pernah kulakukan seumur hidupku yakni masturbasi dengan cara colmek sendiri.
Dan ya Tuhan, bodohnya aku, ketika aku kehausan saat tidak ada air galon, malah aku meminumnya kembali, dan kembali terulang saat aku terbangun tengah malam kembali kumeminumnya.

Sebelum berangkat ke rumahku untuk menemui suamiku, Indra memaksaku untuk meminum dua buah pil, dia dengan jujur mengatakan kalau benda itu ada obat pil perangsang. Aku pun mau tak mau memasukannya ke dalam mulutku, lalu dibantu dengan air mineral untuk bisa menelan kedua buah pil tersebut.
Dan akibatnya, ketika sampai di rumahku, tubuhku mulai merasakan sesuatu yang aneh. Aku mulai merasa gerah, dan seperti efek ramuan perangsang yang kemarin, memek ku juga mulai terasa lembab dan basah, namun kali ini agak berbeda rasanya. Seperti ada sensasi denyutan pada memekku yang cukup membuat memekku merasa gatal kembali.

Ketika seorang polisi yang menjadi beking Indra menjelaskan kepada mas Danu, bahwa aku telah melakukan pencurian, terlihat di rekaman CCTV yang ditunjukkan polisi itu kepada suamiku seorang perempuan yang berdandan seperti lonte mencuri sebuah unit Handphone di sebuah konter. Dan perempuan itu adalah Aku, Sita. yang dengan secara sadar atau entah tak sadar mau melaksanakan permintaan mereka untuk mengikuti sandiwara yang direncanakan.
Karena suamiku tidak percaya perempuan seksi yang ada di rekaman itu adalah diriku yang diketahui begitu alim di mata suamiku. Aku pun disuruh melepas gamis yang tengah aku pakai, untuk memperlihatkan penampilan jalangku di depan suamiku seperti pada rekaman CCTV.
Aku yang sedang fokus merasakan setiap denyutan di memekku, secara refleks mengikuti instruksi yang mereka berikan. Aku melepas gamis dan jilbabku. Pikiran dan syahwat ku yang sedang kacau membuat yang ada di pikiranku hanya ingatan betapa nikmatnya ketika aku bercinta dengan Samuel.
Kulihat kemudian mas Danu berdiri, sepertinya dia kaget dengan kenyataan yang harus diterima kalau istrinya memanglah perempuan jalang yang ada di rekaman CCTV.
Tiba-tiba Samuel membisikkan ku sesuatu, "Hey lonte,, lihat celana suamimu. Sepertinya dia sange melihatmu sampai kontolnya ngaceng. Ayo kita mulai taruhan kita..!!"

Aku yang memang sedang dalam pengaruh obat perangsang, tidak berfikir panjang langsung menghampiri selangkangan mas Danu, tapi dia hanya diam saja. Aku pun mulai memelorotkan celana yang dipakai suamiku. Benar saja suamiku sange melihat penampilan ku, lalu aku mulai menyepongnya, terasa batang kontol suamiku berdenyut di dalam mulutku. Dia benar-benar terangsang, namun anehnya dia hanya terdiam berdiri sambil memandang kepadaku. Aku pun memandangnya sambil terus menyepong kontolnya. Hingga kurasa kontol suamiku sudah ngaceng maksimal, aku langsung mendorongnya hingga terjatuh dalam posisi duduk terlentang. Langsung saja seketika itu aku memasukan kontol suamiku dengan cara mendudukinya. Tapi posisi Ku malah menghadap ke arah Indra dan kolega, bukannya menghadap muka suamiku.
Aku pun mulai menggoyangkan pinggulku agar kontol suamiku bisa menggaruk gatalnya lubang memekku saat ini, tanpa perlawanan dari suamiku justru aku merasakan kalau dia mulai mengikuti permainanku dengan sedikit menghentak-hentakan kontolnya dari bawah.
Sepuluh menit berlalu, sesuai instruksi dari Samuel aku harus berhenti di Menit itu juga karena waktu taruhan sudah berakhir di menit ke 10.
Aku menang, aku merasa lega karena tidak harus ngentot dengan Samuel di depan suamiku. Tapi kutengok suamiku begitu kecewanya aku tinggalkan begitu saja, aku tau dia merasa tanggung sekali.
Tapi maafkan aku Mas, aku saat ini hanya bisa mengikuti perintah mereka, akupun tidak tau mengapa tubuhku selalu saja mengikuti apa yang mereka suruh, tubuhku tidak bisa menahan kemauan syahwatku untuk segera dipuaskan.

Setelah beberapa kata penutup, kami pun pergi meninggalkan suamiku yang masih telanjang dan nafasnya terdengar berburu. Kasihan kamu Mas, sedang tinggi-tingginya syahwatmu aku harus mengakhiri persetubuhan kita.
Aku yang seperti sudah kesetanan malah ikut menertawakan kelucuan ekspresi suamiku saat kutinggak begitu saja di puncak birahinya.

Selain suamiku yang merasa belum terpuaskan, aku juga sangat merasa kentang, hingga secara naluriah aku mulai berbuat mesum dengan Samuel di kursi belakang mobil saat di perjalanan. Aku sudah tidak memikirkan resiko apapun, resiko bisa saja terlihat dari luar mobil,.seorang akhwat yang berhijab sedang berciuman dengan seorang lelaki di dalam sebuah mobil.
Jauh Di dalam relung pikiranku, ya Tuhan kenapa tubuhku tidak bisa menahan semua ini, aku benar-benar selalu mengikuti naluriku yang seperti binatang. Dimana sange aku langsung ngewe.
Sekarang pun aku mulai duduk dipangkuan Samuel sambil memeluknya, dengan keadaan memekku yang tertancap sebuah kontol. Aku bahkan sudah lupa dimana aku berada dan siapa saja yang ada dalam mobil ini.
Beberapa menit kemudian, aku pun orgasme dahsyat hingga cairan squirt ku membanjiri jok belakang. Namun setelah gelombang orgasme ku, aku bagai tersadar dari sebuah mimpi. Aku benar-benar sadar. Ya Tuhan, apa yang barusan aku lakukan..aku kembali berzinah dengan Samuel. Ketika pikiranku mulai normal seketika aku cepat-cepat melepaskan kontol Samuel dari memekku dan bergeser ke kursi di pinggirnya. Aku menohok pada ketiga orang itu, dan air mata terasa mulai menetes. Menyesal atas apa yang tadi dan baru saja aku lakukan.

Masih POV Sita
"Kenapa Sita...? Kamu sudah tersadar?" Tanya Indra padaku.. sementara aku hanya terdiam dan meringkuk di belakang, aku berusaha menutupi auratku d depan mereka.
"Terimakasih karena sudah melaksanakan tugasmu dengan sangat baiknya." Ucap Indra.

Apa maksud perkataannya, aku sama sekali belum mengerti.

Lalu dia menjelaskan padaku;
"Kamu harus tau, pil yang tadi ku minumkan padamu adalah obat perangsang level dua, lanjutan dari tahap yang kemarin kusebut ramuan penyubur. Sementara pil yang satu lagi, salah satu pil dari dua yang kamu minum tadi. Itu adalah sejenis obat-obatan terlarang, . Itulah yang membuatmu tadi seperti kehilangan akal sehat dan tidak merasakan malu sama sekali."

Aku pun tidak percaya, dia telah memasukkan barang ilegal kepadaku, aku dicekokinya dengan narkoba. Pantas saja tubuhku seperti tanpa pikir panjang selalu mengikuti naluri dan nafsu syahwatnya. Aku benar-benar sudah dirusak oleh seorang laki-laki bernama Indra ini.
"Tapi kenapa aku sekarang seperti terbangun dari mimpi, kenapa tiba-tiba aku merasa tersadar. Apa kalian menghipnotisku?" Tanyaku pada mereka.

I : "Tidak Sita, efek obat terlarang itu akan hilang ketika kamu mengalami orgasme. Atau sesuatu yang sama seperti orgasme yang mampu melepaskan stress di pikiranmu."
S: "aku tidak mengerti."
I : "tahukah kamu, ketika seseorang mengalami orgasme, stress dan rasa cemas yang ada di pikirannya akan hilang, karena orgasme itu menghasilkan endorfin yang melepaskan rasa kebahagiaan dan membuat pikiran rileks. Dengan kata lain, efek obat itu kalah oleh endorfin yang keluar saat proses orgasme."


Aku mulai mengerti, itulah kenapa aku tiba-tiba merasa seperti terbangun dari mimpiku saat sedang berada di pangkuan Samuel, karena aku orgasme tadi.


Masih POV Sita


Kini, rasa penyesalanku kembali muncul. Bagaimana caraku untuk bisa melepaskan diri dari mereka. Jika aku masih bersama mereka, pasti segala cara mereka lakukan untuk merusak iman dan akhlakku.
Dan sekarang aku tidak bisa mengharapkan suamiku datang menolongku, karena yang dia tau aku sedang ditangkap dan diproses oleh polisi atas kasus pencurian. Maka dari itu tidak mungkin dia akan mencari ku dan menyelamatkanku.


Aku yang sudah terlepas dari pengaruh obat perangsang dan obat terlarang dari Indra kini sedang dibawa oleh mereka bertiga menuju kembali ke markas. Aku juga masih ingat, tujuan ku dibawa adalah untuk mendidikku menjadi budak sex yang patuh dan menjadikanku lonte serta alat pemuas bagi mereka. Seorang oknum polisi yang ada di depanku juga kini sedang meminati untuk mencicipi lubang memekku.


Tentunya pasti selanjutnya aku akan diserahkan kepada oknum polisi ini oleh Indra. Karena Indra juga diancam usahanya oleh si polisi. Aku malah berharap bisa meminum dulu obat perangsang tadi, agar aku melakukan hal tersebut secara tidak terlalu sadar. Karena akan sangat menyiksa batinku ketika aku nanti merasakan gejolak pikiran antara menikmati enaknya bersetubuh atau melawan demi harga diri dan imanku. Ku bilang enak dan nikmat, karena jujur harus ku akui juga, pengalaman yang diberikan Samuel padaku sangat berbekas, dan memang kontolnya lebih enak dan nikmat dibandingkan dengan kontol suamiku.
Meski dalam beberapa hari ini harga diriku sendiri sudah dicabik-cabik oleh mereka namun masih ada sedikit asa ku untuk tidak kembali terjerumus. Kini aku harus berjuang sendiri melawan semua ini karena suamiku sedang tidak bisa membantuku.
"Ya Tuhan, jangan biarkan hambamu ini dikalahkan oleh mereka, jangan biarkan imanku kalah oleh nafsu syahwatku. Aku Mohon...!!! "
Aku berdo'a dalam hatiku agar bisa diberikan kekuatan oleh yang kuasa.


***POV Author
Sita kini sudah sampai ke markas Samuel, Sita kembali dibawa oleh mereka untuk selanjutnya diserahkan kepada Yosef, beking Indra.
Awalnya Indra menawarkan Pak Yosef untuk agar menikmati Sita di tempat ini saja, tidak sampai harus di bawa ke tempat lain.
Indra merasa sayang juga melepas Sita yang sudah susah-susah dia dapatkan harus diberikan kepada si oknum polisi ini. Indra juga takut jikalau Pak Yosef tidak mengembalikan Sita kepadanya .
Namun pak Yosef yang keukeuh ingin "membungkus" Sita untuk di bawa pulang ke tempatnya, kini kembali mengancam usaha Indra, jika dia tidak boleh membawa Sita sesuai keinginannya.
Dengan berat hati Indra pun merelakan Sita dibungkus Pak Yosef..
Pak Yosef pun tidak membuang-buang waktu, setelah sampai di markas atau salon Samuel itu, dia segera membawa Sita bersamanya untuk pergi ke tempat yang dia inginkan


Sita pun dibawa pergi oleh oknum polisi itu dengan sebuah mobil polisi, sementara Samuel dan Indra masuk ke markas.


Sementara di tempat lain, Danu sedang kembali melakukan aksi masturbasinya. Dia sepertinya terus terbayang-bayang kejadian yang menimpa dirinya tadi.
Terdengar desahan Danu sambil mengatakan, "Oh Sita, kenapa tidak dari dulu kamu seperti itu, dari dulu aku memintamu untuk berpenampilam jalang seperti begitu, namun kamu selalu menolak dan malah selalu berakhir dengan keributan. Tapi sekarang kamu diam-diam malah menjadi binal di belakangku.... Ooowwhwhh Sita sayangku
..." Desah Danu yang kemudian disusul dengan maninya yang kembali keluar. "Crot crot.."


Kembali ke tempat Sita berada;


POV Pak Yosef
*** "Akhirnya, Akhirnya, akhirnya... Aku berhasil membungkusmu akhwat lonteku. Aku sudah tidak sabar untuk membolak balik tubuhmu, dan menggenjot memekmu." Ungkapku kepada Sita.


Setelah bela-belain bersandiwara hari ini di rumah suami perempuan ini, akhirnya sore ini aku berhasil membawanya bersamaku. Dia kini duduk di kursi belakang dan sudah kembali memakai pakaian syar'i nya.. Aku kini malah merasa sedang menjadi seorang Driver taxi yang sedang mengantarkan ibu-ibu cantik untuk pergi ke pengajian. Dia cantik sekali ya Tuhan, ingin segera aku menggenjotnya. Sambil kulihat dia disana dari pantulan cermin yang ada di mobilku.


Jika dalam genggaman si Indra kamu masih diberikan keleluasaan untuk merasa sadar setelah orgasme, kali ini aku akan benar-benar memberikanmu pelajaran berharga sampai kamu akan benar-benar lupa diri.


Y : "hey lonte, kenapa diam saja? Ngobrol lah kita, perjalanan masih jauh."
S : "memangnyq kemana kamu akan membawaku..?"
Y : "Nah gitu dong bicara...aku akan membawamu ke villa ku di puncak. Kuta akan bersenang-senang disana."
S : "hhhhhhhhhsssss...." Sita hanya membalasnya dengan helaan nafas.


POV Sita
Ternyaya kini aku mau dibawa ke puncak oleh pak Yosef. Aku sudah membayangkan apa yang akan dia lakukan bersamaku disana..sudah pasti dia akan mengajakku bersetubuh.
Aku benar-benar tidak punya ide untuk melawan atau kabur saat ini.. pikiranku masih belum stabil, tidak bisa berfikir secepat kilat.
Setelah bolak balik berfikir, aku benar-benar tidak bisa kabur darinya saat ini, terlalu beresiko bagiku untuk kabur dari pak Yosef yang notabene seorang polisi. Bayangkan jika aku keluar dan berlari lalu dikejar oleh polisi.. pasti disangkanya aku pelaku kriminal yang melarikan diri. Ya, pak Yosef sedari tadi tetap mengenakan atribut kepolisiannya.


Tiba-tiba pak Yosef berhenti di sebuah pasar, aku bingung dan tidak bisa menebak apa yang dia akan lakukan. Atau mungkin dia memang hanya berniat belanja saja di pasar ini.
Namun sejurus kemudian, dia keluar dari mobilnya, lalu terlihat masuk ke dalam pasar modern itu.
Aku hanya menunggu saja di mobil tanpa instruksi apapun dari pak Yosef.
5 menit, 10 menit berlalu. Pak Yosef tak kunjung kembali..namun setelah 15 menit dari kepergiannya tadi, dia akhirnya kembali. Kulihat dia menenteng tas belanjaan. Benar ternyata dia belanja dulu.


Pak Yosef pun membuka pintu belakang tempatku berada, dan melemparkan tas belanjaannya padaku. Sambil berkata;
"Tuh pakai, ganti bajumu dengan itu."
Aku bilang nanti saja kalo sampai di tujuan baru ganti. Dia pun menjawab
"Cepat pakai jangan banyak tanya dan protes."
Lalu aku membuka tas itu dan ternyata sebuah baju seksi yang dia berikan padaku.. ternyata dia menyuruhku memakai pakaian seksi. Tanpa protes aku pun berusaha mengganti pakaianku dari gamis menjadi pakaian yang disuruh pak Yosef. Aku cukup kesulitan mengganti pakaianku di tempat sempit seperti ini.


SELESAI mengganti pakaian, pak Yosef memberikanku sebuah HP baru lengkap dengan casan dan headset di dalamnya.. Baik sekali pikirku ternyata si bapak polisi satu ini.
Kulihat HP nya pun sudah bisa langsung digunakan, sepertinya sudah dipasangkan kartu simcard oleh pak Yosef..


Y : Pak Yosef
S : Sita
Y : "Dengar..!!". "Kamu harus nurut sama saya. Kalau tidak, saya bisa menembakmu dengan pistol yang saya bawa, sewaktu-waktu. Saya tidak takut menembak kamu, karna saya juga masih memegang rekaman CCTV pencurian mu. Kalaupun kamu mati, saya akan beralasan menembak seorang kriminal pencuri HP yang mencoba melarikan diri. Jadi saya tidak akan disalahkan. Kamu mengerti..!!"
S : "bbb..ba...baik Pak, saya akan nurut." Aku takut sekali ya Tuhan . Laki-laki ini kejam.


Y : "Nanti kamu gunakan HP itu untuk berkomunikasi dengan saya, sekarang coba pasang itu earphone telingamu."


Aku pun memasangkannya, lalu di HP itu ada panggilan masuk.
Y : "angkat telponnya, lagi dengarkan."


Aku pun mengangkat panggilan tersebut, ternyata panggilan dari nomor pak Yosef. Aku tau karena saat di dengar ada suaranya sedang mengetes earphone yang ku pakai berjalan dengan baik atau tidak..


Y : "ayo kamu keluar dari mobil..!!
S : "ta...taa.. api Pak, baju yang aku kenakan..!?"
Y : "jangan banyak protes,.cepat keluar..atau saya tembak sekarang!?."
S : "ampun Pak..oke iya,..aku keluar."

[URL=https://www.imagebam.com/view/MET1T2Z][/URL]

[URL=https://www.imagebam.com/view/MET1T30][/URL]

Aku pun keluar dari mobil dengan pakaian seksi ini,,
Terdengar dari earphone suara pak Yosef berbicara padaku.
Y : "Kamu sekarang pergi ke kerumunan orang-orang di pasar itu, CEPAT..!"
S : "baik Pak.."
(Aku pun masuk ke kerumunan banyak orang di jalan pasar ini.)
Y : "saya mau kamu melewati lorong pasar itu dan setiap ada laki-laki yang lewat, saya ingin kamu mengelus kontolnya dengan tanganmu sambil lewat.."


Masih POV Sita!
APA...!? Dia menyuruhku melakukan tindakan cabul seperti itu si keramaian. Apa kata orang-orang nanti, selain penampilan ******* yang sudah terlihat cabul, aku harus ditambah melakukan hal seperti itu..
Tapi karena takut ancaman tembakan dari pak Yosef. Mau tidak mau aku melakukannya.
Aku mulai masuk ke lorong pasar itu, ternyata cukup ramai. Lalu aku berjalan maju,.dan bertemu dengan target pertama,. lelaki pertama yang melintas di lorong itu..
Aku pun pura-pura bersenggolan dengannya, dan tanganku nakal mengusap dan mengelus kontol lelaki itu sembari lewat..
"ya Tuhan.. ini menegangkan..!!" Tapi mau tak mau aku harus nurut kalau tidak mau di tembak di tempat..
Laki-laki berikutnya siap-siap berpapasan denganku,. Akupun kembali melakukan tindakan cabulku pada lelaki itu. Sampai akhirnya tiba di ujung lorong, ada tiga lelaki secara bersamaan akan berpapasan denganku.
Lalu ada suara dari pak Yosef di telingaku;
Y : "jangan sampai ada kontol yang terlewat, awas saja."


Sontak aku ketakutan.. jika satu orang yang berpapasan masih bisa ku elus kontolnya dengan alasan karena sambil bersenggolan dan kelihatan tanpa sengaja. Kalau langsung tiga begini gimana..!!? Pikirku.
Ketiga lelaki itu semakin dekat, umur mereka kisaran umur anak SMA. Aku pun yang tidak mau kena Dorr pistol pak Yosef nekad melakukan hal tersebut.


Aku berjalan pelan-pelan di jalur tengah di antara mereka bertiga. Aku berfikir akan mudah dengan cepat menyentuh kontol ketiga pemuda itu dengan berpura-pura bertabrakan dengan pemuda yang di tengah.
Dan """brakkk""... aku menabrakkan badanku pada pemuda yang berposisi jalan di tengah. Lalu kedua tanganku bergerak masing-masing ke arah kontol dua pemuda yang berada di samping pemuda yang kutabrak.
Yes , berhasil pikirku. Misi kelar..
Namun ketika akan kuraih kontol pemuda yang tertabrak olehku. Dua pemuda disampingnya tiba-tiba menangkapku dan memegang erat kedua lenganku.. "awwwhhh" teriakku karena eratnya pegangan kedua pemuda itu di lenganku..
"Heh loe ngapain pegang-pegang kontol gue?" Ucap salah satu pemuda tersebut.
Aku tak bisa menjawab dan tak mampu melepaskan diri.
"Loe sange ya Lonte?, ayo ikut kami."
"Boy bawa Boy..!!" Ucap pemuda itu lagi menyuruh rekannya .


Lalu akupun di tarik oleh ketiga pemuda itu tanpa menjawab dan tanpa melawan..
"Pak Yosef tolongin Aku"..bisikku padanya lewat telpon yang dari tadi terhubung. Namun pak Yosef tidak menjawab dan malah terdengar bunyi panggilan telepon terputus...


BERSAMBUNG...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd