Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Menagih Dendam (Closed)

Status
Please reply by conversation.
Post 9

Sebuah rumah mewah berlantai tiga, pagi itu nampak hidup dengan aktivitas penghuninya. Mobil SUV warna hitam dan sebuh mobil sedan mewah warna silver nampak terparkir di halaman rumah. Sungguh situasi yang ada benar-benar mencerminkan gaya hidup pemiliknya. Pastinya seorang pejabat dengan posisi mentereng jadi penghuni rumah itu.

Dialah pak Karsa, laki-laki yang sebentar lagi akan mencapai usia pensiunnya itu nampak tengah menyiapkan diri untuk pergi ke kantornya. Baju batik bercorak mewah menjadi pilihannya pagi itu. Sebelum pergi, seperti biasa dia menyempatkan diri untuk sarapan bersama keluarganya.

“Ayah.. habis ini bunda mau pergi pijit.. kayak biasanya” ujar nyonya pemilik rumah bernama Yulaikah itu.

“Berangkat aja bun.. ayah ga bisa nganter.. biar Putri aja yang nemenin” balas pak Karsa sambil mengunyah makanannya.

“Iya ayah... untungnya hari ini Putri ga ada kegiatan di kampus” balas seorang gadis cantik berkerudung, dia adalah anak pertama pak Karsa.

“Oke..oke.. kalo ada apa-apa kalian telfon aja ayah ya...”

Setelah acara makan selesai, pak Karsa pun berangkat ke kantor. Selang beberapa menit kemudian di susul dua orang perempuan berjilbab keluar dari pekarangan rumah. Dengan menaiki mobil sedan warna silver, mereka tanpa diantar sopir lalu berjalan mengarah ke tempat yang telah disepakati oleh Yulaikah.

Meski berpostur sedang, Putri yang pagi itu membawa mobil bersama ibunya begitu cekatan mengarahkan kendaraan yang dibawanya membelah kemacetan lalu-lintas kota. Kemahirannya dalam membawa kendaraan roda empat tak diragukan lagi. Meski wajahnya polos namun dia mempunyai watak tersembunyi yang tak semua orang tahu.

“Masukin aja ke dalam Put.. langsung aja” perintah Yulaikah pada anak perempuannya.

Sesuai permintaan ibunya, Putri langsung membawa mobil itu masuk ke dalam sebuah halaman belakang villa. Sepertinya tempat itu memang sudah sering dikunjungi oleh keluarga Yulaikah itu. Security yang bertugas langsung sigap mengatur letak mobil yang dikendarai ibu dan anak tadi.

“Selamat pagi Bu.. sudah ditunggu di ruang belakang” ujar security setelah melihat Yulaikah dan Putri keluar dari mobil.

“Iya makasih pak.. seperti biasa kan?” tanya Yulaikah sambil membenarkan posisi hijabnya.

“Iya bu.. seperti biasa” balas security dengan sopan.

Tanpa menunggu lama akhirnya kedua perempuan itu menuju ke dalam rumah. Mereka tahu betul letak pintu dan kamar yang mereka harus tuju. Semuanya dimungkinkan karena merekalah pemilik villa mewah itu.

“Putri.. kamu santai aja dulu.. bunda mau pijit sebentar..” ujar Yulaikah pada anak gadisnya.

“Iya bunda.. ntar kalo udah selesai tinggal panggil Putri aja..”

Yulaikah kemudian masuk pada salah satu kamar yang ada di rumah itu. Dengan santai dia melangkah ke dalam kamar, yang ternyata sudah ada seroang pemuda sedang menunggunya.

“Eh.. kok lain? Tukang pijit yang biasa kemana yah?” tanya Yulaikah begitu dilihatnya seorang pemuda yang tak dikenalnya berada di ruangan itu.

“Pagi bu.. saya terapis pengganti.. pak Kardi masih sakit, beliau minta saya yang menggantikan” ujar pemuda itu sopan.

“Ohh.. gitu.. tapi kamu tahu kan apa yang biasa dilakukan pak Kardi?”

“Sudah bu... pak Kardi suah pesan ke saya..”

“Baik... aman kalau begitu, trus nama kamu siapa?”

“Saya Rezky bu...” ucap pemuda itu sambil menunduk hormat.

Tanpa basa-basi lagi, Yulaikah langsung melepas jilbab lebar yang dipakainya. Rambutnya yang mulai beruban tak memudarkan paras cantik perempuan itu. meski umurnya sudah kepala 5 tapi wajahnya masih terawat. Hanya saja bentuk tubuhnya sudah mulai longgar, banyak timbunan lemak di mana-mana. Mungkin itulah alasan kenapa pak Karsa mencari wanita lain di luar sana.

Rezky sebenarnya agak risih juga harus memijat wanita seperti Yulaikah ini. Kalau bukan karena menuruti permintaan temannya dia juga malas harus menemui wanita macam istri sah pak Karsa ini. Sudah bentuk tubuhnya tak karuan, sombong lagi.

“Kita mulai..” Rezky tersentak kaget begitu mendengar suara Yulaikah yang kini sudah berbaring telanjang bulat di atas tempat tidur.

“Pakenya jilbab lebar, tapi belum diapa-apain udah maen bugil aja” gumam Rezky dalam hati, tapi bibirnya tetap tersenyum ramah.

“Pijit yang enak yah.. ntar aku tambahin bayaran kamu..” ujar Yulaikah yang tengkurap di atas tempat tidur.

“Iya bu... terimakasih”

Rezky mengeluarkan minyak zaitun dari dalam tas yang dibawanya. Minyak itu terbungkus dalam botol kaca bening. Hanya saja, minyak itu sudah dicampurnya dengan obat perangsang yang akan masuk ke dalam pembuluh darah lewat pori-pori kulit. Sepertinya dalam otak pemuda itu ada rencana jahat yang mulai dijalankannya.

“Aahhh.. nyaman banget pijitan kamu.. gak kayak tangan pak Kardi, kasar..” ujar Yulaikah kemudian.

“Iya bu.. terimakasih” balas Rezky sopan.

***

Di ruangan lain, Putri yang merupakan anak pertama pak Karsa itu tengah membaca sebuah buku unutk mengisi kekosongan waktunya. Seperti biasa kalau mamanya sedang di pijit bisa memakan waktu sampai siang. Selama ini dia juga tak pernah menanyakan apa yang dilakukan oleh tukang pijit pada ibunya itu kok sampai segitu lamanya.

“Maaf mbak.. permisi saya mau bersihkan jendela samping dulu” tiba-tiba Putri dikejutkan dengan kedatangan seorang petugas cleaning service.

“Lhoh, ini memang waktunya bersih-bersih yah?” balas Putri sambil berdiri.

“Iya.. saya petugas cleaning service yang hari ini dapat jadwal untuk membersihkan rumah ini, permisi ya mbak” ucap seorang pemuda sopan menyela tempat duduk Putri.

“Iya mas, gapapa... tapi saya ga perlu keluar kan?” tanya Putri sambil menatap wajah ganteng petugas cleaning service itu, sepertinya dia tak pantas dapat kerjaan seperti itu.

“Ohh, gapapa mbak... silahkan, saya cuma bersihkan jendela saja hari ini” balas pemuda itu sambil mulai menyemprotkan cairan pembersih.

“Mas.. boleh nanya gak?”

“Ehh.. iya mbak silahkan”

“Mas ini kok ga pantes yah jadi cleaning service gitu.. biasanya yang datang tuh agak tuaan dikit.. yang giginya tonggos itu” ujar Putri berdiri melihat gerak-gerik pemuda di depannya.

“Ga pantes kenapa mbak? Kurang ganteng yah? hehe.. sekarang petugas yang di kirim kesini bergantian... biar ga dapat tempat itu-itu saja..” balas pemuda itu masih menjaga kesopanannya.

“Enggak.. malah emm.. terlalu ganteng...” jawab Putri mengarahkan pandangannya ke tempat lain.

“Ohh.. masak sih mbak.. hehe.. mbak bisa aja, iya nih.. saya masih kuliah kok mbak.. ini sebagai kerjaan sampingan, biar dapet uang saku tambahan” balas pemuda itu kocak.

“Wahh.. bagus dong.. eh, nama kamu siapa?”

“Saya... Aska”

Pemuda itu menyuarakan namanya. Pandangan matanya yang sedari tadi ikut serius bekerja kini melihat ke arah Putri yang berdiri sekitar dua meter darinya. Sejenak dipandanginya wajah gadis berkacamata itu degan seksama. Aska sekilas melihat kemiripan wajah Putri dengan wajahanya, itu semakin menguatkan dugaannya kalau pak Karsa memang benar-benar ayah kandungnya.

“Ohh, iya mas.. saya Putri..” balas gadis itu menunduk malu.

“Mbak.. saya selesaikan ini dulu yah... biar mbaknya cepat bisa duduk tenang di sini lagi”

Dengan cekatan Aska membersihkan dua buah jendela kaca yang berukuran besar itu. Gerakan tangannya begitu terarah dan dalam waktu singkat kaca jendela yang dibersihkannya jadi mengkilap.

“Sudah ya mbak.. silahkan duduk lagi... saya permisi..” ucap Aska kemdian membawa alat-alat kebersihannya keluar ruangan.

“Makasih ya mas...”

Putri kembali duduk di kursi yang ditempatinya tadi. Dia kemudian membaca lagi buku yang di bawanya dari rumah. Sesaat kemudian lirikan matanya menangkap sebuah lembaran kertas putih bertuliskan sesuatu.

“Apaan nih?”

Gadis itu kemudian mengambil secarik kertas yang sepertinya sengaja ditaruh di atas meja. Dia kemudian membaca tulisan itu dan sekatika matanya membelalak tak percaya pada yang dilihatnya.

“Ehhh.... siapa ini yang taruh? Aku... aku harus cari dia.. mana pemuda tadi?” gumam Putri lalu bergegas keluar dengan tergopoh-gopoh mencari keberadaan petugas cleaning service tadi.

Gadis cantik bernama Putri itu langsung berlarian kesana-kemari di dalam rumah untuk mencari pemuda cleaning service tadi. Pada akhirnya dia melihat sosok yang dicarinya tengah berdiri di depan ruangan pijit mamanya. Dengan berjalan cepat, Putri langsung menuju ke arah Aska berada.

“Mas!? Maksud kamu apa?” tanya Putri mulai emosi.

“Lhoh mbak.. mbak ini kenapa sih? ga ngerti saya mbak..” balas Aska pura-pura bingung.

“Kenapa kamu bisa tau nama itu?” tanya Putri dengan wajah panik.

“Ohh... itu.. kan mbaknya sendiri yang posting.. ada foto mbaknya lagi, haha..” balas Aska tenang. Dia kemudian duduk tepat di depan pintu kamar pijat.

“Tapi kan ga ada mukanya.. kok kamu bisa tau?” cecar Putri terus.

“Aduhh.. sayang ketauan.. udah cantik, pintar, pake jilbab, anak orang kaya.. eh tapi malah umbar video colmek kemana-mana.. duhh.. dapet berapa sih uangnya mbak?” balas Aska yang semakin membuat kaget gadis yang berdiri di depannya.

“Itu...itu.. itu bukan urusan kamu!! udah gini aja deh, berapa duit yang kamu mau?” tawar Putri mulai terdesak.

“Duit? Enggak.. sapa juga yang minta duit.. kan dari tadi aku ga bilang minta duit”

“Udah jangan songong lu.. sok ga butuh duit aja... bisa-bisa aku lapor polisi nih” balas Putri mulai tak sabar.

“Hahaha.. silahkan mbak lapor sekarang, bawa Hp kan? Malah kebetulan, kalo saya sampe ditangkap.. semua orang akan percaya apa yang saya katakan itu ternyata benar.. gimana?” Aska mengancam balik.

“Jadi... jadi.. mau kamu sebenarnya apa?” Putri sudah mulai hampir menangis.

“Gampang.. aku sih maunya kamu nurut semua permintaanku”

Tanpa menunggu ijin dari Putri, tangan Aska dengan lancang melepas kacamata dan jilbab merah maroon yang dipakai gadis itu.

“Wahh.. kalo gini sih jadi tambah mirip sama yang di video itu sih, hehehe..” ujar Aska menggoda Putri.

“Cukup!! Aku akan teriak biar security datang..” ancam Putri.

“Silahkan.. ayo teriak yang kencang mbak.. atau lebih tepatnya kak Putri.. hehe..” balas Aska yang kembali duduk santai.

“Kamu.. kamu.. siapa kamu sebenarnya?”

“Ga usah tau siapa aku.. belum waktunya.. sekarang aku mau kak Putri lepas semua bajunya dan berdiri di depan pintu itu” Aska menunjuk pada pintu ruangan pijit yang ada Yulaikah dan Rezky di dalamnya. Kebetulan pintu itu tak tertutup sempurna hingga ada celah sedikit.

“Gila kamu!! Di dalam ada bunda..” tolak Putri.

“Hehe.. kebetulan nih, biar aku bisa langsung cerita aja sama bu Yulaikah dong..”

“jangan! Jangan.. pliss.. jangan lakukan itu.. oke aku akan nurut apa maunya kamu”

“Hehe.. yasudah.. ayo lepas semua pakaian kakak” kini Aska benar-benar tak bisa dibendung lagi kemenangannya.

Putri dengan pelan mulai melepas satu-persatu kancing kemeja merah muda yang menutup bagian atas tubuhnya. Begitu baju itu terlepas, langsung saja terlihat bra berenda warna putih membungkus payudaranya. Tangan Putri tak berhenti sampai disitu, dia lalu ganti melepas celana bahan warna putih yang menutup tubuh bagian bawahnya. Dibaliknya, ternyata Putri juga memakai celana dalam warna putih model berenda juga. Aska yang melihatnya semakin terpesona dengan pemandangan gadis setengah bugil di depannya.

“Udah gini aja yah..” tawar Putri kemudian.

“Lhoo... kan aku minta semuanya, masak pake malu? Kayaknya di video itu aku lihat kak Putri macam udah biasa gitu telanjang di depan kamera..” balas Aska, kata-katanya membuat nyali Putri semakin ciut.

“Apa!? Oke.. oke.. asal jangan berisik yah.. ntar bundaku denger” setuju Putri.

Gadis cantik berwajah bulat itu kemudian meneruskan gerakan tangannya menelanjangi tubuhnya sendiri. Bra dan celana dalam putih itu seketika tak lagi melekat di tubuhnya. Kini Putri hanya bisa berdiri mematung di depan Aska dengan kondisi tubuh telanjang bulat, hanya ada sebuah kalung emas dan cincin saja yang masih menutupi tubuh gadis cantik itu.

“Udah nih..” ucap Putri masih malu-malu di depan Aska.

“Hemmm.. cantik, seksi.. tapi sayang tocil.. hehe..” ejek Aska melihat tubuh bugil Putri.

“Ahh... serah lu mo ngomong apa..”

“Hehe.. udah tocil, memek juga udah dower gitu.. diapain sih itu kak? udah banyak yang pake yah?” tanya Aska lancang.

“What!? Enggak..enggak.. belum ada yang pake..” balas Putri melambaikan tangan .

“Perawan? Kayaknya enggak sih.. berarti hasil dari colmek sama mainin dildo keseringan tuh.. iya kan kak Putri yang cantik? Hahaha...” tawa Aska mengejek Putri yang semakin tak ada harganya.

“Ii... iyya..” jawab Putri menundukkan kepala.

“Udah.. gapapa.. biasa emang anak muda butuh pelampiasan.. tuh ibu kamu aja juga butuh goyangan kok.. liat aja.. ahahahaha..” Aska menunjuk ke arah pintu yang terbuka sedikit, Putri yang mengerti kode dari pemuda di depannya langsung bergerak mendekati pintu itu.

“Lohhh... bunda!!” ujar Putri terkejut pada penglihatannya.

“Hahaha.. kenapa sih bundanya kak? dientot sama tukang pijitnya yah?” tanya Aska, seakan dia sudah tau apa yang terjadi di dalam sana.

“I...iya bener..” balas Putri sambil terus melihat ke dalam ruangan.

Mata gadis itu seakan tak berkedip kala melihat tubuh ibunya sedang bergoyang dengan liar di atas tubuh seorang pemuda. Sosok bunda yang dikaguminya karena selalu mengajarkan sopan-santun, taat beragama dan sayang keluarga ternyata hanyalah kedok yang menutupi keliarannya. Di balik semua itu, bundanya ternyata seorang perempuan yang mempunyai hasrat seksual tinggi. Bahkan dia rela disetubuhi laki-laki lain selain ayahnya.

“Itu masih belum seberapa kak... kamu belum lihat kelakuan pak Karsa.. lebih parah” ucap Aska dengan nada datar.

“Apa kamu bilang??” Putri kaget dengan yang didengarnya, tapi matanya tak mau beralih dari adegan seks antara Yulaikah dan seorang pemuda di dalam ruangan.

“Iya benar.. ayah kamu tuh punya banyak simpanan.. banyak yang masih istrinya orang lagi.. weehhh.. kelakuan macam apa itu?” ejek Aska.

“Ohh.. jadi...?”

“Iya benar.. sekarang, daripada kamu colmek terus.. nih aku kasih yang aseli.. haha..”

Tanpa Putri sadari, Aska sudah berdiri telanjang di belakangnya. Tangan pemuda itu lalu mengangkat paha Putri sebelah kanan, kemudian berusaha menyelipkan ujung kemaluannya pada celah vagina Putri.

“Aahhhhhhh.... jangaaannn...” desah Putri. Meski mulutnya berkata jangan tapi celah memeknya sudah banjir duluan, otomatis batang penis Aska dengan lancar masuk ke dalam liang senggamanya.

“Aahhh... enak kan kak? hehe...”

“Ahhh... aduhhh... ntar bunda tau bisa.. ahh... udah terusin aja..” ucap Putri menyerah.

“Dasar perempuan binal.. pakaian aja ketutup, ternyata memeknya udah bolong duluan.. haha..” ejek Aska.

“Sssshhh... ahh... terusin.. ahhh.. aduhhh... enak banget..” desah Putri tak tertahan lagi.

“Tuuuh kan.. kalo udah ngerasain kontol asli pasti enak kan!?” ejek Aska lagi.

“Ahhh.. iya.. terusin.. ahh.. kok.. ahh.. enak banget... ahh...”

Mendengar desahan Putri, ekspresi pemuda tampan itu langsung berubah. Tanpa peringatan dia menghentakkan pinggulnya kuat-kuat dan genjotan di memek Putri semakin keras dan brutal. Gadis itu berusaha menjerit-jerit namun dengan suara tertahan, apalagi ketika payudaranya diremas semakin kasar oleh jemari tangan Aska.

“Ugghhhh! Dasar cewek jaman sekarang! Udah seneng colmek.. disebarin lagi! Mau jadi apa kamu ini kak?” cerocos Aska ngelantur sambil terus memompa liang senggama Putri tanpa belas kasihan.

Tubuh Putri sekarang bagaikan boneka seks yang terpelanting-pelanting di tangan seorang pemuda. Satu buah dadanya yang sedang tidak diremas ikut berayun-ayun seiring gerakan tubuhnya. Tangan dan kaki Putri yang panjang dan indah bergerak dan meronta liar tanpa kendali. Gadis itu terus menjerit histeris dan menggelengkan kepalanya kuat-kuat, tapi apa daya, bagaimanapun dia melawan tubuhnya tak kuasa menahan gelombang birahi yang datang seperti air bah.

“Aaaahhhhh... gaaakk... aku... aahhh.. aku... ahhh... K-k-keluaaarrr!” Putri menjerit tertahan seperti sedang menangis seiring klimaks dahsyat yang menerpa tubuhnya.

“S.. stoppp... plissss... mem.. memek akuu.. udahhh... ahhhh kok lagiiii!” Putri histeris memohon pada Aska untuk menghentikan genjotannya, tapi yang dia dapat malah satu orgasme lagi. Dan lagi. Dan lagi. Dan lagi, begitu seterusnya membentuk rantai multi orgasme. Jangankan melawan, untuk berpikir lurus saja gadis itu kesulitan.

Putri sudah tak lagi bisa membawa tubuhnya dengan benar. Multi orgasme yang baru pertama kali dirasakannya sangat menguras tenaganya. Gadis cantik itu langsung ambruk di atas lantai dan sudah hilang kesadaran secara total. Semuanya sekarang serba gelap bagi Putri.

Beberapa lama kemudian, Putri mulai bisa membuka matanya. Dia melihat sekelilingnya berubah, dia bukan lagi di depan kamar pijat bundanya, tapi malah di dalamnya. Buru-buru dia bangun karena merasakan tubuhnya berada di atas tempat tidur. Belum lagi dia juga merasakan ada orang lain di sampingnya.

“Bunda..??”

“Putrii...??

Kedua perempuan ibu dan anak itu saling bertatapan dengan raut wajah tak percaya. Putri menatap tak percaya pada ibunya yang dengan berani telah bersetubuh dengan laki-laki lain selain suaminya. Sedangkan Yulaikah tampak tak percaya pada matanya saat melihat anak perempuannya tengah bugil di depannya.

“Kamu kok telanjang gini sih? ngapain kamu?” tanya Yulaikah mulai menyalahkan Putri.

“Trus kenapa bunda ngentot sama tukang pijit itu?” balas Putri.

“Apa kamu bilang?”

“Iya.. aku melihat semuanya bunda.. rupanya bunda selama ini berbohong.. bunda membohongi kami dengan semua aksesoris kesopanan yang bunda pake.. iya kan?” tuduh Putri.

“Bukan.. bukan.. bukan begitu sayang.. hanya saja..”

“Udah deh bund... lihat tuh... memek bunda aja masih ada spermanya... munafik kalo bunda bilang tidak...”

Mereka berdua terdiam sejenak. Keduanya masih belum menutupi ketelanjangan masing-masing. Sepertinya mereka masih canggung untuk melangkah pergi dari tempat tidur itu. Tiba-tiba ada suara pesan masuk di Hp Putri dan Hp Yulaikah, keduanya bunyi bersamaan.

“Lhoh.. siapa yang taruh Hpku disini yah?” heran Putri. Demikian juga dengan Yulaikah.

Kedua perempuan itu langsung membuka isi pesan yang masuk ke dalam Hp mereka. Semuanya mendadak jadi diam membisu. Wajah mereka mendadak pucat dan dingin. Sepertinya mereka baru saja mendapat pesan yang menakutkan buat mereka.

“Apa ini?” tanya Yulaikah pada anaknya.

“Sepetinya ini sebuah ancaman bund.. kalau kita ga nurutin kemauan mereka, bakal runyam urusannya” balas Putri.

“Apa isi pesan yang masuk di Hp kamu Put? Sama gak dengan punya bunda?”

“Sama kayaknya... Sabtu, 17:00, Halte jalan Cakranata...”

“Iya benar.. kita lapor polisi saja.. biar mereka tau rasa...” ujar Yulaikah lalu mencari nomor Hp anggota polisi yang dikenalnya.

“Tunggu... jangan bunda.. kalau kita sampai lapor polisi sepertinya ayah akan tahu semuanya... memangnya bunda mau kalau ayah mengetahui perbuatan bunda?” tutur Putri mulai masuk akal.

“Heh?? Iya betul...aduhh.. trus gimana dong ini?”

“Satu-satunya jalan kita harus mengikuti perintah mereka, Putri rasa nyawa kita tidak sedang terancam, hanya saja mereka sudah tahu rahasia kita”

“Berarti kita harus ke alamat itu ya Put?”

“Iya bunda... sepertinya begitu” balas Putri dengan pandangan menerawang jauh.

***

Disuatu tempat, di pojok sebuah gudang kompleks pelabuhan. Nampak Aska dan Rezky sedang ada janji untuk bertemu seseorang. Kini mereka berdua tampak duduk di depan meja kayu yang penuh dengan goresan dan tulisan tak jelas maknanya.

“Jadi.. kalian ada perlu apa menemuiku?” terlihat seorang lelaki bertubuh penuh tato, perutnya buncit dan wajahnya ada bekas luka sayatan.

“Seperti yang kita bicarakan kemarin bos.. bapak sudah menyiapkan semuanya” ujar Rezky, meski nada bicaranya tenang tapi dia nampak menata bahasanya.

“Ohh.. Jono, gimana kabar bapakmu itu? belum mati rupanya, hahaha...”

“Hehe.. masih sehat kok Bos.. tapi sudah sering sakit-sakitan juga” balas Rezky diplomatis.

“Oke.. oke.. sekarang apa imbalan yang kalian mau?” tanya lelaki di depan mereka.

“Ini.. bawa orang ini juga ke lokasi.. alamat dan jabatannya ada di sini semua” Aska kemudian meletakkan foto seorang lelaki di atas meja.

“Waduhh.. permintaan kalian bukan main-main.. kalian tau resikonya kan?”

“Iya bos.. kami siap” balas Rezky dan Aska bersamaan.

“Hahahaha.. memang darah muda tak bisa diremehkan.. entah ada dendam apa kalian sama orang ini.. ahh, itu bukan urusanku... deal”

“Deal..” Rezky menjabat tangan lelaki penuh tato itu dengan mantab.

***

Bersambung lagi ya Gaes ^_^
Master.. scene adegan Yulaikah kok gak ada? Ane terlanjur bayangin :|

Yulaikah dan Putri terlalu parno, mana mungkin Rezky dan Aska sampe urusan nyawa.. palingan, aska mau menikahi Putri, tapi dapet serabi lipat Yula juga biar Karsa jantungan =)) =)) =)) =))
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd