Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Mengantar Kerja

Utiktuiktitit

Suka Semprot
Daftar
20 Oct 2018
Post
5
Like diterima
16
Bimabet
Ini adalah post pertama ane. Jadi mohon bimbingannya ya. Kalau ada salah kamar atau apa mohon ditegur.

Cerita ini adalah pengalaman pribadi yang ditambahi sedikit bumbu di saja-sini.

70% Kisah nyata
30% imajinasi









Aku tidak menyangka malam itu Sasa mengajakku masuk ke kamarnya dan berakhir dengan mahligai cinta yg membuat kami ketagihan.

Sebelumnya aku akan memperkenalkan diri. Namaku Fendi, umur 26 tahun. Aku bekerja di perusahaan swasta. Dan aku punya teman cewek bernama Sasa. Umur 23 tahun, kami di satu divisi.

Dibandingkan dengan cewek kantor yg lain, Sasa tdk begitu cantik, badannya kecil. Namun ada satu hal yg bikin aku penasaran. Toketnya yg selalu sembunyi di balik kaos. Sepertinya sangat besar.

Pada hari itu, saat hendak berangkat kerja, motor Sasa rusak. Dia kemudian menelponku untuk menjemputnya. Karena kebetulan kos kami satu jalur dan kami berteman lumayan dekat.

Aku menyanggupi. Di perjalanan dia cuma ngobrol tentang pekerjaan dan cowoknya yg sering nyuekin dia. Padahal Sasa tipe cewek yg seneng diperhatiin.

Aku dan Sasa hari itu masuk shift sore, dari pkl 16.00 s/d 00.00. Kami baru sampai kos Sasa pkl 00.30 karena Sasa ngajak ngobrol terus, ditambah dia nempel. Aku bahkan sampai bisa merasakan gundukan empuk di punggungku. Makanya aku melaju lambat. Dan dia tidak protes.

Setelah Sasa turun aku ingin segera pulang, tp Sasa malah minta tolong membetulkan lampu kamarnya. Katanya tadi siang mati. Aku menolak karena takut nanti di marahi masuk ke kamar cewek.

Tp Sasa bilang gak apa2 karena kosnya bebas. Dia malah cerita kalau cowoknya pernah nginep di kamarnya. Lalu akupun menyanggupi dan masuk ke kamar Sasa.

Seperti kamar cewek pada umumnya, aroma wangi tercium saat pintunya dibuka. Sasa mencoba memencet saklar lampu dan lampu tidak menyala. Aku cek lampunya sudah terasa panas dan gosong.

Karena tdk ada toko alat listrik buka akhirnya aku menawarkan lampu kamarku. Aku kembali ke kos, mengambil lampu kamar lalu langsung ke kos Sasa lagi.

Kupasang lampunya dan menyala. Terlihat kamar Sasa dan tdk sengaja aku melihat G string yg diletakkan di kasurnya. Spontan Sasa langsung menyingkirkan itu dan aku pura-pura tidak melihat.

Mungkin untuk mengisi kecanggungan Sasa bercerita kalau pacarnya tidak mungkin mau berusaha bantu kayak aku. Dia kagum denganku. Ditambah saat ini pacar Sasa kerja di luar pulau.

Setelah kami mengobrol dan dia menyuguhiku teh manis, aku minta izin pamit. Karena kita makin dekat, Sasa sudah berani bermanja denganku, spontan aku cubit pipinya pelan. Dia diam saja.

Kami saling memandang. Lalu aku mendekatkan wajahku di wajahnya. Dia masih diam. Langsung aku cium pipinya. Karena dia diam aku pegang pinggulnya dan kuhujani ciuman pipi kanan kirinya.

Aku berhenti, dia memandangku dengan bibir sedikit terbuka. Aku langsung mencium bibirnya kulumat bibir Sasa dan dia membalas ciumanku. Akhirnya kami sama2 menikmati ciuman itu.

Tanganku memainkan payudaranya, kuraba dari bawah dan kaosnya terangkat. Kubuka kancing branya dan kumainkan, kuremas. Kurasakan payudaranya itu bulat sempurna. Karena penasaran kubuka kaosnya dan terlihat payudara Sasa bulat dan padat.

Kuciumi payudara itu dan aku hisap putingnya.
"Ahh.." Sasa mendesah pelan.
Kuteruskan mengisap dan meremas payudaranya sementara dia menjambak rambutku.

Tangan Sasa meraba badanku dan dia berhenti di celanaku. Dibukanya resleting dan kancingnya. Aku melepas payudaranya dan membiarkan dia membuka celana panjang dan CD ku.

"Wow!" Sasa terkejut saat melihat k*ntolku yg sudah panjang dan keras.
"Kenapa, Sa?"
"Ternyata punyamu gede banget mas. 2x lebih besar daripada punya pacarku"
"Berarti lebih bisa muasin kamu dong?"
"Ah, masa? Nggak percaya" godanya.

Aku sambar Sasa dan aku lumat lagi bibirnya, lidahku berselancar di dalam mulutnya, dia melawan dengan lidahnya. Kami bertukar air liur. Tangannya memainkan k*ntolku.

Lalu dia mengajak berbaring di kasur. Aku buka semua bajunya hingga dia telanjang bulat. Gila! Ternyata toket Sasa benar2 besar dan bulat padat. Aku makin bergairah.

Dia gantian membuka bajuku, lalu dia mengocok k*ntolku dan mengulumnya. Sasa memainkan lidah di ujung k*ntolku. Aku mengerang. Aku elus kepalanya.

Dia melepas isapannya lalu menjilati batang k*ntol seperti es krim lezat. Lalu dia semakin ke bawah dan menjilati zakarku. Rasa nikmat sekali.

Dia menghisap zakarku hingga aku merasa nyeri. Plok. Dia melirikku genit. Kuelus pipinya, kubelai dagunya lalu kumasukkan ibu jariku kemulutnya.

Sasa kembali mengulum k*ntolku. Dihisapnya hingga kepalanya maju mundur. Tangannya memainkan zakarku. Kedua tanganku memegang kepalanya dan aku bergerak maju mundur cepat hingga Sasa terbatuk.

Sasa kubaringkan kembali. Kucium dan jilat seluruh tubuhnya sambil kuremas buah dadanya. Sampai di m*meknya aku jilati. Kumasukkan lidahku ke dalam lubangnya.

Dia menggelinjang hebat dan mendesah keras.
"Aaahhh…"
"Heh, jangan keras2 nanti kedengaran tetangga!" Bentakku dan kulihat dia masih merem dengan mulut sedikit terbuka. Lalu dia melihatku.
"Habisnya enaaak"

Kulanjutkan menjilati barangnya. Kuangkat kedua kakinya agar lubang makin terbuka. M*meknya sudah sangat basah aku jilati walau cairan memenuhi setengah mukaku.

Lalu aku masukkan jariku dan kukocok hingga dia menggelinjang. Kutambahi satu jari lagi, dia makin mendesah. Kutambahi kecepatannya hingga pinggulnya mengejang hingga m*meknya menyemburkan cairan kenikmatan.

"Aaah aaah ahhh" dia berteriak tubuhnya mengejang. Setelah cairan keluar, Sasa jadi lemas dan terengah-engah. Kusambar tubuhnya yg lemas. Kucium payudara, leher lalu bibirnya.

Kubenggangkan kakinya, kumasukkan k*ntolku ke lubang m*meknya.
Slub!
"Aaaah ssshhh" dia menjambak rambutku.
Kusodok pelan2 dia keenakan. Lalu kupercepat gerakanku.

Saking enaknya dia menjambak rambutku, meremas punggungku. Bibirnya mengejar bibirku dan lidahnya sangat liar. Dahinya mengernyit menahan sakit.

Lalu kami ganti posisi doggy style. Saat Sasa menungging kuciumi pantatnya yg padat penuh nafsu. Kuhisap gumpalan daging pantatnya hingga dia merasa geli nikmat.

Kujilati lubang anusnya, dia keenakan. Setelah puas, kumasukkan senjataku lagi. Kusodok dengan cepat.
Ceplok! Ceplok! Ceplok! Pret! Ceplok!
"Ah ah ah ah terus! Lebih cepat!"

Kuremas buah dadanya dan kusodok keras dan cepat.
"Ooohhh ohhh enak banget! Mau keluar lagi!" Teriaknya.
Ceplok, ceplok, kuremas pantatnya dan sesekali kutampar

"Aku keluar sayaaaang aaah" kurasakan kehangatan memenuhi k*ntolku yg masih menggenjotnya.
"Aku juga mau keluar"
"Jgn di dalam"
Aku tambah kecepatan dan kusodok semakin keras hingga dia terpental. Pantatnya memantul dan buah dadanya terpental-pental.

Saat sudah sampai puncaknya kulepas senjataku dan kutarik kepala Sasa.
Crot! Crot! Crot!
Sperma muncrat di mukanya. Dia membuka mulutnya spontan kumasuk k*ntolku ke mulutnya. Sisa sperma ia hisap dan dijilat.

Setelah puas k*ntolku dikeluarkan dari mulutnya. Lalu kami sama2 berbaring terengah-engah kelelahan.
"Lebih puas kan?" Tanyaku sambil kuremas buah dadanya yg naik turun karena nafasnya terengah.

"Baru dua gaya loh" jawabnya. Tangannya memegang k*ntolku. "Iiih gemes!"
"Besok kutambah gaya deh"
"Nggak sekarang aja?"
"Nggak, udah pagi. Biar km kangen dulu hahaha"
"Iiih… jangan lama2!"
"Gampang…"
Tidak terasa sudah jam 05.00, aku pamit pulang.

Setelah hari itu setiap ada kesempatan kami selalu melakukan hubungan badan. Bahkan di tengah2 kami main, pacar Sasa menelpon. Tp tdk jd masalah. Bahkan kami menyempatkan menginap di hotel. Aku dan Sasa bisa main sepuasnya bahkan km mandi bareng.

Selama 1 setengah tahun kami melakukannya. Minimal 1 bulan sekali. Seringnya sih di kos Sasa. Pernah jg di kosku. Bahkan kami pernah main dengan cepat karena waktu itu Sasa pakai rok. Jadi tinggal kuangkat roknya, kulepas CDnya dan kumasukkan dari belakang sambil berdiri.

Kemudian Sasa resign dari tempat kerja. Selang beberapa bulan ada undangan menikah dari Sasa. Aku ikut bahagia karena akhirnya dia menikah dengan pacarnya.

Untungnya aku tidak punya rasa apa2 dgn Sasa. Dia hanya teman tidurku, mungkin dia juga berfikir demikian. 3 minggu sebelum pernikahannya Sasa datang ke kosku, dia mengajak ML untuk terakhir kalinya.


FIN.





Setelah ini masih ada cerita-cerita menarik lainnya. Semoga suka dengan cerita ane yang ini. Kalau banyai yg suka ane akan update cerita yang lain :coli: :D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd