Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah cerita ini terlalu kejam dan sadis? Perlu di softin lagi?

  • Dikurangi kejamnya

    Votes: 96 39,0%
  • Sudah pas

    Votes: 50 20,3%
  • lebih kejam lagi

    Votes: 100 40,7%

  • Total voters
    246
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Scene 3 : Kegilaan di Kontrakan

Hari Minggu Siang ini, aku berpikir keras diteras rumah. memikirkan gimana caranya aku bisa mendapatkan penghasilan dan pendapatan. Karena sebelumnya, Rista biasa mencari uang dengan memberikan les privat tambahan. Tapi dengan aku berada di tubuh ini, tentunya hal itu sangat tidak mungkin.

*Arrrggghh sial...*

*krucuk krucuk kruck* suara perutku berbunyi nyaring

Mbak Dewi hari ini tidak masak dan memintaku mencari makan sendiri. Katanya dia dan suaminya sedang berhemat karena banyak pengeluaran tak terduga bulan ini. Apa dia lupa adiknya ini sudah tidak bisa cari uang sendiri, sampai disuruh cari makan sendiri.

Ku periksa rekening tabunganku yang semakin menipis. Uang yang kuminta 3 juta dari bapaknya Rista pun belum juga dikirim. Sedangkan uang didompet akhwat ini pun sudah habis untuk keperluan makan. Jika mau ke ATM, di sekitar sini tidak ada ATM bank yang Rista punya, perlu motor untuk pergi ke ATM yang dimaksud, mau tak mau aku harus menunggu kedatangan Mas Anwar, membawakan motor untukku.

Kalau dulu mah, tinggal nyolong dan jual barang haram udah untung besar. Sekarang tentunya aku harus putar otak untuk mencari pendapatan untuk bisa hidup.

"Ngelamunin apa Ris?" Tanya Mas Eko tiba2 dari arah belakang

"Ehh.. Anu mas...", kataku belum sempat menyelesaikan perkataanku

"Mikirin anu mas? Hehehe", tanya Mas Eko sambil terkekeh

"Bukan gitu mas Eko.... iihhh.. Ini lho uang Rista habis.. Rista bingung harus gimana.. Kalau dulu kan Rista bisa cari uang sambil ngasih les privat ke anak2. Sekarang sudah ga bisa.. Rista sudah lupa semuanya"

"Ohhh.. Iya ya repot juga ya. Padahal dulu kamu pintar jadi bisa ngasih bimbingan privat. Repot kalau semua ilmu yang kamu miliki hilang gini"

"Nah itu dia mas.. Rista bingung.. Uang dari abi juga belum dikirim-kirim. Kayaknya abi juga lagi susah.."

"Oh kamu minta bapak? Saran mas jangan dik, kasihan bapak kalau kamu minta uang ke beliau. Beliau sudah tua dan sudah tidak punya pendapatan selain uang pensiunan yang tidak seberapa"

"Itu dia mas.. Rista sebenarnya juga ga tega.. Tapi gimana yaa.."

"Hayo kok berduaan aja nih aku ga diajak", tiba2 Mbak Dewi muncul dari balik pintu

"Mas kamu jangan berduaan dengan yang bukan mahrom lho. Inget..", kata Dewi sambil memandang ketus ke arah suaminya

"Ngga kok Mi.. Ini lho adikmu lagi kesusahan uangnya habis katanya. Dulu dia biasa cari uang dengan ngasih les privat. Sekarang kan sudah ga bisa..", jawab Mas Eko

"Hmmm mau nggak mau kamu harus cari kerja sampingan juga Ris. Mangkanya segera nikah biar ada yang nafkahin. Hehehe", canda Mbak Dewi

"Temen Mas banyak yang jomblo mungkin kamu ada yang cocok Ris.. Hehe", tawar Mas Eko

"Ehhh... Hmmmm.. Entahlah mas. Rista masih bingung"

"Yasudah kamu pertimbangkan dulu Ris. Sebentar mas ada perlu sama mbakmu"

Aku memandangi suami istri yang menjadi kakak kandung dan kakak iparku itu

"Ihh.. Bi.. Ntar malam aja kenapa. Malu lah ada Rista", kudengar samar2 Dewi berbicara lirih

"Gapapa toh dia gak liat. Ayo Mi.. Abi udah ga tahan pengen main sama ummi"

"Ihh Abi.. Yaudah jangan lama2, umi mau masak bi", kata Dewi sambil menarik suaminya ke kamar

Lalu tak berapa lama kedua pasutri itu sudah berada dikamarnya. Andai mereka sadar tembok rumah ini begitu tipis sehingga desahan dan lenguhan mereka samar terdengar olehku.

"Ayo bii.. Ngga pas itu punya abi", kata Dewi dengan manja terdengar jelas dari balik tembok

Membayangkan tubuh sexy Dewi sedang dikontoli suaminya tentunya membuat hasratku tak terbendung juga. Bagaimana permainan seks seorang akhwat bercadar, apakah liar atau apakah membosankan, sungguh aku benar2 penasaran. Akupun berinisiatif untuk mengintip apa yang sedang terjadi didalam kamar mereka. Untungnya mereka tidak menutup pintu kamar dengan benar. Jadi ada celah bagiku untuk mengintip persetubuhan mereka. Kulihat kedua pasutri itu sudah telanjang bulat. Hanya saja Dewi masih nampak mengenakan kerudung serta cadarnya. Tubuhnya sudah dibiarkan telanjang Sedangkan kedua kakinya sudah mengangkang menerima batang penis suaminya yang sudah keluar masuk didalam memeknya yang berbulu lebat itu.

"Ooouhhh.. Bi... Ssshhh"

"Miii.. punya umi sempit benerrr... Ahhh", desah Mas Eko sambil terus menyodoki vagina istrinya

"Aaahhh.. Iya bi...kan jarang kamu sentuhhh", lenguh Dewi menerima sodokan penis suaminya

"Iya ya bi.. Afwan deh.. Mi kulum penis abi dong sekali kali..", pinta Mas Eko tiba tiba

"Haram bii.. Gak bolehhh... Kan bagian itu kotor bi tempat kencing", tolak Mbak Dewi

"Aahhh Umi selalu gitu. Sudah Abi bersihkan pakai sabun mi... Padahal harusnya penis abi bisa lebih panjang Tapi umi kurang merangsang penis abi.."

"Yang halal2 aja ya bi.. Tubuhku slalu siap cuma buat kamu kok abi, masukin aja ya...", bujuk Dewi sambil mendekap erat tubuh suaminya yang sedikit tambun itu

"Yasudah lah kalau umi ga mau..", jawab Mas Eko kesal lalu mengakhiri persetubuhan mereka dan segera kembali berpakaian lagi

Dicabutnya batang penisnya dari vagina istrinya penuh kekecewaan. Lalu Mas Eko memungut kembali pakaiannya yang berserakan dan dipakainya kembali. Tampak sekali kekecewaan di wajah Mas Eko karena istrinya tidak menuruti permintaannya. Demikian pula Mbak Dewi, wajahnya sampai bingung tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat perubahan sikap Mas Eko yang tadinya sudah birahi tinggi, kemudian berubah menjadi tidak berminat lagi. Hanya karena Ia tidak mau mengulum penis suaminya.

Padahal aku tahu niat Mbak Dewi baik, ia berusaha taat dengan ajaran agama. Kulihat tangannya menggenggam erat mencengkeram sprei kasur. Sepertinya Ia ingin menangis. Namun pada akhirnya mbak Dewi hanya bisa diam saat itu sampai Mas Eko akhirnya benar2 pergi dengan motornya entah kemana..

*Duh ada2 aja urusan rumah tangga, masalah sepele jadi besar gitu* gumamku dalam hati sambil menanggalkan seluruh pakaianku lalu berbaring di ranjang dan tertidur. Hobby baruku saat ini tiduran sambil telanjang. hehehe

***

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00. Akupun terbangun dari tidurku yang cuma sebentar ini. Suasana sudah gelap dan begitu sunyi malam ini. Entah kemana Mbak Dewi dan Mas Eko pergi.

"Mbak Dewi... Mas Ekoo..", kataku memanggil nama mereka memastikan apakah mereka ada dirumah apa tidak. Aku beranikan diri melangkah keluar kamar dalam keadaan telanjang. Dengan mengendap endap, kususuri sudut rumah dan tak kutemukan kedua orang itu. Timbul niat nakal dari pikiran kotorku.

Aku berjalan menuju ruang tamudan kududukkan tubuhku pada sofa. Ku lucuti pakaianku satu persatu hingga telanjang bulat dan hanya menyisakan kerudung terusan panjang sebagai identitasku sebagai seorang akhwat.

Kunyalakan laptopku yang kebetulan ada diruang tamu setelah tadi dipinjam Mbak Dewi dan kuputar beberapa video porno dari website porno favoritku. Tentu saja genre yang kuputar adalah genre gangbang, genre yang benar2 menjadi favorit fantasyku. Nikmat sekali melihat seorang gadis kepayahan melayani pria2 yang menggilir tubuhnya. Kemudian sambil memandangi tayangan yang sudah mulai memanas, kembali aku mainkan area kelamin milik gadis baik-baik ini. Sambil tak lupa memilin puting susunya yang imut mengacung sempurna berwarna pink itu agar semakin membuatku terangsang dan bergairah

"sshhhh aaahh.. enak sekali memek kalau dikocok2 gini" lenguhku menikmati puting susu Rista yang mulai menegang akibat kurangsang terus

Lalu aku turunkan tubuhku duduk dilantai dan bersandar pada sofa, kubuka kedua kakinya lebar2 dan langsung kumainkan memek suci Rista dengan kedua tangannya yang halus mulus ini.

"Ssshhh... Aaahhhh... Kubayangkan akhwat bernama Rista ini akan menunjukkan tubuhnya kebeberapa ikhwan. Bagaimana rasanya yaa.. Ssshhh.. Ristaa.. Enak bener bayangin kamu striptease dihadapan ikhwan2 yang pingin kenalan sama kamu itu.. Kamu sombong sekali Rista tidak pernah merespon mereka yang ngechat kamu mengajakmu taaruf.. Aaahhh", desahku merancau sambil terus mengangkang memainkan memekku dan menikmati tayangan video cewek jepang yang sedang digangbang beberapa pria, tampaknya wanita itu sangat menikmati kontol2 pria pria itu bergiliran keluar masuk ke dalam lubang memek, anus dan mulutnya. Mereka mengerjai tubuh wanita itu sepuasnya sambil tertawa tawa karena sudah menguasai betul tubuh gadis itu.

"Ssshhh.... Ouuuhh", kurasakan vaginaku sedikit terbuka akibat kurangsang. Ditambahn lagi cairannya semakin banyak melumasi kulit vagina akhwat ini

Kurangsang kedua pentil susu tubuh indah ini. Pentil susu berwarna pink yang akan membuat siapa saja pria yang melihatnya ingin menetek ke payudara mulus berkulit putih ini. Kuremas remas dan kugoyang tubuh sexy ini dengan penuh gairah. Kubuat tubuh akhwat alim ini bak lonte yang sedang bergoyang duduk bersandar dengan kondisi mengangkang, tanganku terus mengocok lubang senggamanya hingga lendirnya menetes melalui kedua pahaku

"Aaaaahhh.. enak banget... Sini akhi, Rista yang sombong ini akan puasin nafsu syahwatmu..." desahku sambil terus memilin puting susu dan mengocok memeknya secara bersamaan.

Memek Rista memang mudah sekali basah. Hanya beberapa detik saja, tempiknya sudah terasa hangat dan lembab, benar saja, beberapa saat kemudian dari dalam lubang memek suci itu keluarlah lendir pelumas yang licin itu. mengalir nikmat perlahan membasahi kulit vagina harum ini

*cret cret cretttt* beberapa semburan cairan kecil keluar dari dalam lubang memek ini

"Ssshhhh aaaahhh.." aku mendesah bersamaan dengan tubuhku yang bergetar getar hebat memuncratkan cairan bening dari memeknya sebanyak 3x. Namun akuasih belum puas

Aku ulangi lagi gerakan mengocok dengan cepat lubang memek akhwat cantik ini penuh nafsu tanpa mempedulikan kondisinya yang telah sangat becek dan kulit vaginanya mulai perih. Kali ini memekku terasa lebih sensitif dari sebelumnya. Jika disentuh akan terasa semakin gatal, sehingga mau tak mau tanganku harus lebih cepat mengocok bagian dalam memek akhwat ini agar bisa melegakan rasa gatalnya. Tubuhku kembali terasa bergetar hebat, kakiku sampai kelojotan dan kembali aku orgasme untuk kedua kalinya.

*srett srett srett* lendir vaginaku keluar, aku sampai tak mengeluarkan desahan panjang diorgasme ku kali ini saking nikmatnya semburan deras dari vaginaku

Kupandangi layar laptopku yang masih menampilkan adegan erotis dari Jepang itu. Kulihat lubang anus dan memek si cewek jepang itu sudah belepotan peju para pria yang menggilirnya dan wajah wanita itu terlihat sangat sange dan begitu menikmati momen gangbang itu. Dia hanya pasrah telanjang diantara para pria membiarkan pria2 yang mengerubunginya menancapkan batang kontolnya ke lubang2 yang ada pada tubuhnya

*Nikmat sekali ngebayangin Rista digangbang, akhwat alim dikontolin dan dipejuin rame rame aaahhh.. Apalagi sama anak berandalan.. Belum lagi si lonte bercadar Dewi itu.. Perlu di ajari jadi binal biar makin cocok jadi lonte. nikmat sekali tubuh di balik gamis cadarnya... Aaaahhh... sebuah pemandangan luar biasa kalau Rista dan Dewi harus melayani pria2 sange yang ingin menikmati aurat mereka..* pikiranku semakin kotor dalam hati sehingga membuatku semakin bergairah liar dan semakin bersemangat merangsang merusak harga diri akhwat cantik ini

*crettt crettt crettt* lagi2 memekku memuncratkan cairan bening seperti air mancur dengan kencang. Pantatku sampai terangkat 3x akibat kuatnya dorongan semprotan cairan bening seperti urine itu, aku merasa begitu puas dan lega sekali saat cairan dalam memekku menyembur dan keluar cairan terus-terusan, kurasakan memek Rista saat ini terasa berkedut kedut dan kulit labianya terasa menebal.. Disentuh sedikit saja tubuh ini langsung bergetar hebat dan geli luar biasa. Aroma tubuhnya begitu wangi meskipun berkeringat deras. Tubuhnya terlihat sangat sexy dengan bias kilau dari keringat yang membasahi tubuh putih mulusnya

Setelah mengumpulkan tenaga, Akupun bergegas berganti posisi dan kutunggingkan tubuh telanjang akhwat ini sambil kembali kurangsang sekali lagi memeknya yang sudah mulai terasa sedikit perih. Memekku sudah benar2 licin dan basah maksimal, walau sedikit terasa sakit dan panas, namun aku tak peduli, malam ini aku berniat ingin menyiksa memek si Rista sombong yang tubuhnya sudah aku kuasai ini. Kugoyangkan pantat indah putih mulusnya pelan pelan begitu menggoda lalu kutampar-tampar pantat mulus ini dalam posisi terus menungging lebar memamerkan lubang memeknya

*cepless plak plak ceplesss ssshhhh.. Aaahhh* suara tamparan pada pantat mulus akhwat cantik ini disertai desahannya yang kubuat begitu menggairahkan membayangkan dirinya sedang diperkosa kasar

Kubuka dinding memeknya kiri dan kanan hingga terbuka lebar, lalu mulai kukocok lagi belahan memek muslimah cantik itu sekencang dan sekuatnya sambil kulebarkan selangkangannya dalam posisi menungging. Sengaja tidak kutusuk memakai jari agar keperawanan akhwat ini masih terjaga. Kukocok dengan cepat bagian biji itilnya yang menonjol keluar dan langsung membuat tubuhku menggelinjang kuat

"Aaaahhh... Aaahhh.. gilaaa... enak sumpah... aaaaahhh...", mulutku sampai tak berhenti mendesah saking nikmatnya merangsang tubuh gadis berjilbab syati ini. Tubuhnya bergetar hebat dalam posisi tetap menungging saat kuraba, kuremaa dan kukocok lubang kelaminnya

Kurasakan tubuh mungil akhwat ini terasa ingin pipis tiba2 saat tanganku asyik mengocok vaginanya. Perasaan itu semakin lama semakin kuat. Kenikmatan yang tak pernah aku rasakan selama hidupku. Karena aku tidak oernah melihat gadis berjilbab syari secantik dan sealim ini begitu nakal. Gerakan tubuhku semakin tak beraturan. Sungguh tak kusangka tubuh wanita begitu luar biasa bergairah saat terangsang. Prosesnya muncul secara bergiliran dan tiap-tiao tahap mempunyai sensasi yang berbeda dan semakin kuat. Aku sama sekali tak mengurangi kecepatan rangsangan tanganku ke memeknya dan ingin menumpahkan isi semua cairan yang ada di memek suci ini sampai aku benar2 puas

"Aaaahhh Iyaaa pipisss.. aku keluar.... Aaaahhhhh..", kataku sambil mengganti posisi ku menjadi jongkok seperti mau pipis

*serrrrr serrrr serrrrr Cuuurrrr currrrr* cairan hangat seperti urine itu mengucur deras dari lubang pipisku sangat banyak selama beberapa detik, hingha menggenangi ruang tamun

Tubuhku menegang hebat, lalu bergetar sangat cepat. Tiba tiba aku merasakan tubuhku terasa sangat letih dan akupun ambruk tak kuat menahan posisi jongkok. Dari dalam memekku, masih terasa keluar cairan yang menetes netes hangat. Sambil pantatku terus bergoyang-goyang diatas lantai seperti meratakan cairan seperti urine itu ke jembutku hingga basah. Aku istirahatkan tubuhku sejenak menikmati pencapaianku barusan hingga membuat lantai ruang tamuku basah terkena cairan pipis, lendir memek, dan keringat tubuhku

"Aahhh nikmat sekali...Hahhhhh...", lenguhku puas sambil kuubah posisi tubuh telanjangku terlentang, sehingga punggung dan pantatku tiduran diatas lantai ruang tamu yang penuh dengan cairan yang keluar dari memekku

Saat sedang asyik memilin pelan kedua puting susu ini sambil mengangkang, tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara ketukan pintu

*tok tok tok* suara ketukan pintu tiba2, aku lalu panik berdiri dan segera mematikan suara desahan dari laptopku yang terdengar sangat jelas sedari tadi. Dengan tergesa-gesa kuambil gamis, bra dan juga celana dalamku yang tadi bertebaran kemana mana

"Siapa?", teriakku dari dalam rumah

"Aku mbak, Anwar mau anterin motor"

*lho kok pagarnya ngga djkunci sih sama Mbak Dewi*, kataku dalam hati panik, samar2 kulihat Mas Anwar mengintip dari jendela melihat kondisiku

"Eehh.. I.. ya.. Se.. Sebentar.. Mas Anwar..", jawabku panik sambil merapikan ruangan sebisaku. Kulap dengan tisu lantai ruang tamu yang sangat basah akibat ceceran cairan squirtku tadi, dan buru buru ku minimize tampilan video porno pada laptopku

Segera kuraih bra dan celana dalamku dan buru2 kukenakan. Agak kesulitan mengaitkan bra dan menepatkan di 2 gunung kembar ini karena walau tidak terlalu besar tetapi cukup bulat. Lalu segera kukenakan gamisku hingga aurat akhwat ini kembali tertutup sempurna. Kucium tubuh ini, ternyata samar2 tercium aroma cairan memek, anyir, pesing, dan bercampur dengan aroma keringat Rista yang wanginya khas, tapi aku tak peduli karena memakan banyak waktu jika harus membilasnya dengan air di kamar mandi

Lalu aku buka pintu ruang tamu yang kukunci dan ternyata Mas Anwar sudah ada didepan pintu ruang tamu kontrakanku bersama dengan temannya. Ternyata sosok mas Anwar bertubuh atletis berkulit agak gelap dan tatapan matanya begitu tajam. Belum lagi wajah temannya pun tak kalah mengerikannya. Badannya lebih berotot dibandingkan Mas Anwar dengan tatoo pada lengannya.

Tatapan mata kedua pria itu yang yang terus menatap kearahku membuatku semakin risih saja. Entah mengapa aku risih dipandangi seperti itu. Mungkin naluri dari tubuh Rista ini yang membuatnya merasa risih jika dirinya dipandangi terus oleh pria. Padahal dulu semasa hidup, memandangi gadis cantik adalah hobbyku. Ada kenikmatan tersendiri memandangi gadis2 itu. Baik yang berpakaian terbuka, hingga yang model akhwat macam Rista ini, keduanya sama sama nikmat dipandang dengan pesonanya masing-masing.

Sejak kapan pria2 ini tiba dikontrakanku? Apakah mereka benar mengintip aktivitas ku dari tadi? Apakah mereka tau apa yang barusan aku lakukan? Mana mereka berdua lagi bagaimana kalau mereka memperkosa Rista dan aku masih terperangkap di dalam tubuhnya Lalu tiba tiba terlintas begitu saja adegan video porno jepang yang baru saja aku tonton. membayangkan aku harus mengulum penis mereka

*huwekk.. najissss...*

"Halo Rista, lama tak jumpa.. gimana kabarmu Ris?", tanya Mas Anwar membuyarkan lamunanku

"Ehh.. iya mas.. Baik.."

"Hehe.. Oiya, Motornya diturunin sekarang ta?",

"Ehh.. Iya mas, diturunin sekarang gapapa"

Lalu Mas Anwar dan temannya segera berjalan kembali keluar dan menurunkan motor kiriman dari abi Rista dikampung. Kedua pria itu lalu berjalan ke arah gang depan karena memang mobil tidak bisa masuk ke dalam gang kampungku sehingga harus mereka parkir didekat jalan utana. Tak lama, Mas Anwar dan temannya sudah kembali sambil menuntun motor bebek berwarna hitam keluaran lama yang konon milik ibunya Rista dulu dan sudah tidak terpakai.

"Ni Ris motornya..", kata Mas Anwar

"Ya ampun maaf ya mas sampai merepotkan gini nuntun jauh..Iya terima kasih mas..", jawabku

"Sama2 Ris. Heheheh.. Duh haus sekali", kata Mas Anwar sambil memegang lehernya

"Oh, iya minum dulu lho didalam mas..", tawarku

Mereka lalu saling berpandangan dan akhirnya setuju untuk minum sebentar didalam. Sepintas ada senyum penuh maksud yang kulihat di wajah mereka

"Yasudah aku permisi masuk ya Ris, tapi ga bisa lama2 karena deadline pekerjaan kami mepet. Hari ini sudah harus selesai kirim barang2 dimobil ke alamat tujuan", kata Mas Anwar

Aku persilakan mereka masuk dan duduk di sofa ruang tamu tempatku masturbasi tadi dan akupun langsung ijin menuju dapur untuk membuatkan mereka secangkir teh

"Kok sepi Ris rumahnya?", tanya Mas Anwar basa basi

"Iya mas ga tau pada kemana tadi mbakku..", jawabku sambil mengaduk teh

"Oohh.. Mbak Dewi disini juga? Ngga takut nih kamu sendirian?"

"Ngga mas, sudah biasa kok, paling Mbak Dewi keluar sebentar", jawabku

"Lama kamu ga pulang kampung, ga kangen sama abimu Ris?"

"Iya mas, masih belum bisa pulkam nih.. Ya sementara telpon2an aja sama abi"

Lalu setelah secangkir teh siap, aku hidangkan ke meja ruang tamu dan dengan segera mereka minum teh tersebut bersamaan. Aku sampai terkejut karena belum apa-apa teh yang kuhidangkan sudah habis sekejap saja.

"Nambah mas tehnya?", tanyaku

"Ngga usah Ris, maaf diluar tadi gerah banget. Panas... Kayaknya kalau teh kurang mantab, kalau susu bolehlah.. Hehehe...", jawab Mas Anwar cengengesan

"Susu? iya akhir2 panas memang mas, sebentar saya carikan susu dulu", jawabku

"Susu mbaknya boleh kok. Heheheh", celetuk temannya yang berbadan kekar bertatoo itu

"Hah susu saya?", tanyaku polos

"Hehe bercanda dia Ris.. Oiya tadi abimu nitip pesan ke aku, motornya sering-sering dipanasi karena motor lama", kata Mas Anwar sambil pandangannya menatap tajam ke arah dadaku yang terlihat menonjol karena kerudungku kusingkap kebelakang

"Oh gitu ya mas.. Yasudah nanti Rista telepon abi ngabarin kalau motornya sudah diantar sama Mas Anwar.. Makasih banyak ya mas. Maaf merepotkan lho", kataku

"Iya gapapa Ris, saya senang bisa bantu. Kalau gini kan ga bisa ketemu kamu. Hehehe"

"Hehe iya mas.. makasih ya.."

"Oh iya tadi kamu lagi ngapain nih tadi didalam? heheheh.. ", tanya Mas Anwar sambil terkekeh

*glek* aku menelan ludah

"Hmmm.. Lagi bersih bersih rumah aja mas", jawabku

"Oh bersih bersih.. Pantesan kok licin gini lantainya. Heheheh", kata Mas Anwar sambil menggerakkan telapak kakinya diatas keramik lantai.

"I.. Iya Mas.. Tadi Rista pel mangkanya licin",

"Pel pakai cairan memek ya mbak? Kayaknya tadi mbak juga lagi liat film seru ya dilaptop", kali ini Teman Mas Anwar ikut basa basi sambil menunjuk layar laptop yang entah sejak kapan kembali menayangkan adegan panas cewek jepang yang sedang posisi duduk diatas penis pria dan disekelilingnya mengacung banyak penis. Si wanita lalu terlihat sibuk mengulum satu2 penis2 yang mengelilingnya itu

*Sialan perasaan tadi itu laptop udah gw matikan kok nyala lagi ya..* umpatku dalam hati

"Eeehhh film??? Ooohh iya.. maaf ini tadi saya sedang liat film drama jepang..", kataku sambil buru2 mematikan laptopku menutup gambar erotis itu

"Lho kok dimatikan Ris, gapapa dilanjut aja nontonnya. Aku juga penasaran sama film drama jepangnya. Kayaknya seru Heheheh..", kata Mas Anwar sambil menunjukkan rekaman masturbasiku tadi yang ternyata dia rekam dari celah gorden jendelaku.

"Eehh..", hanya itu yang terucap dari mulutku

"Tidak kusangkan anak pengurus masjid di kampung nakal sekali", kata mas Anwar

"Colmek dirumah sendirian, sampe muncrat2", imbuh temannya

"Errr.. Sudah ya jangan dibahas.. mas jangan bilang siapa2 yaa..."

"Iya aku tidak akan bilang siapa2 kok asal ada syaratnya. Hehe", kata mas Anwar sambil tersenyum licik

"Sya.. syarat apa mas?"

"Hehehe.. To the point aja ya, Kamu lepas seluruh pakaianmu dihadapan kita, dari dulu aku penasaran bentuk dibalik gamismu itu Ris. Perlihatkan auratmu yang slalu kamu tutup sehari-hari. Itung2 balas jasa juga uda mas anterin motormu"

"Ta.. tapi.. aku malu mas.."

"Malu? Kamu colmek macam lonte gitu masih bisa malu?? Gapapa kalau kamu gak mau. Tapi aku akan kirim rekaman ku tadi ke pemuda2 sama bapak2 kampung kita. Mereka pasti akan sangat tekejut melihat tingkahmu. Apa kata mereka, anak Bp. Joko pengurus masjid, yang slalu mengenakan gamis syari, anggota aktivis dakwah, aktif di kegiatan dakwah kampus pula, ternyata suka masturbasi sampai becek di kontrakannya", goda Mas Anwar

*glekkk..*

"Bayangkan betapa hancur perasaan Abimu disana melihat kelakuan anaknya yang keliatanmya ukhti ternyata naukhti.."

"Ja.. jangan mas.. Jangan disebar ya.. Kasihan abi mas.. Please hapus video itu"

"Kalau gitu, kasih lihat auratmu ke kita. Aku cuma mau lihat lebih jelas aurat tubuh akhwat anak kesayangan dan kebanggaannya Pak Joko"

"ayo ukhti, aku gak sabar nih liat memek ukhti yang tadi muncrat2 itu. Heheheh..", imbuh teman mas Anwar sambil menyeringai mesum

"jangan disebar ya mas..", pintaku sekali lagi dan Mas Anwar menyanggupinya

Kutarik nafasku dalam-dalam, mempersiapkan show pertamaku memamerkan tubuh akhwat ini dihadapan lelaki. Mas Anwar, Tetangga dekat rumah dikampung halaman Rista

Mas Anwar mengarahkan kamera handphonenya ke arahku. Aku tidak bisa protes melihatnya merekamku karena dia punya kartu asku. Kusingkap kerudung penjangku kebelakang, Kuturunkan seluruh resleting gamisku yang berada dibagian dada. Lalu kuangkat gamis terusan itu keatas, sehingga gamis yang kukenakan tadi sudah terlepas dari tubuhku. Terlihat dengan jelas tubuhku yang berkulit putih mulus dihadapan kedua pria itu. Dadaku masih terbungkus sebuah bra warna putih, senada dengan warna celana dalamku.

"Sexy mulus bener kulitmu Ris, coba angkat kedua tangamu keatas, aku mau liat ketiakmu", Kata Anwar sambil membetulkan posisi penisnya dibalik celana panjangnya

Kuangkat kedua tanganku, memamerkan ketiak akhwat jni yang putih bersih tanal bulu

"Wow.. sexy sekali.. Duh terpaksa ngocok aku kalau gini", kata teman Anwar sambil mengeluarkan penisnya daei celana dan ia mulai mengocok penisnya memandangi tubuh Rista.

Lalu setelah mereka puas memandang ketiakku yang bersih mulus tanpa bulu, kuputar tubuhku membelakangi mereka, sambil melepas pengait braku perlahan dan membiarkan penutup payudara itu terlepas talinya turun melalu kedua lenganku. Kemudian aku putar tubuhku kembali dengan posisi payudaraku sudah terbuka dengan bebas tanpa penutup sama sekali

"Fakk.. Bener dugaanku, dibalik gamismu rupanya tubuhmu sangat indah Rista. Payudaramu bulat, putingnya mancung menggoda berwarn pink", puji Anwar sambil terus merekam tubuhku

"Cukkk.. Ga rugi aku War melok koen isok ndelok susu (ikut kamu bisa lihat susu)", kata teman Anwar sambil mempercepat kocokannya begitu terangsang melihat kesexyan akhwat bernam Rista ini

Lalu tanganku sudah bersiap melepas celana dalamku dan kutarik perlahan kebawah hingga sedikit memperlihatkan bulu2 halus yang mulai mengintio. Sengaja kuberlama2 menggoda kedua pria ini sebelum akhirnya kutunjukkan alat kelamin Rista ini. Lalu kuturunkan lagi sedikit celana dalamku semakin kebawah sehingga semakin menampakkan bulu jembut yang dipotong rapi membentul segitiga oleh gadis ini

*brum brum brum* tiba2 terdengar suara knalpot motor semakin mendekat ke arah rumahku

Aku dan Kedua pria itu langsung panik setelah menyadari suara motor tersebut adalah milik Mas Eko dan Mbak Dewi. Terdengar pintu gerbang yang mulI dibuka. Aku bergegas mengenakan kembali seluruh pakaian yang sudah kutanggalkan tadi dengan cepat. Kutarik lagi celana dalamku keatas dan buru2 aku kenakan gamisku. Teman Mas Anwar pun segera memasukkan kembali batang penisnya ke dalam celananya. Aku rapikan kerudungku dan kupastikan pakaianku sudah rapi sebelum Mbak Dewi dan Mas Eko masuk kedalam rumah. Aku langsung berlari ke sofa dan pura2 mengobrol dengan Mas Anwar dan temannya

*ceklek* suara pintu dibuka

"Aslmkm.. Lho... ada Mas Anwar juga tho.. Dari tadi mas? Rista, mbak ingetin yaa.. Kalau ada tamu apalagi cowok lain kali jangan ditutup gini ya.. Menghindari fitnah", kata Mbak Dewi menceramahiku

"Iya maaf mbak, tadi banyak nyamuk mangkanya Rista tutup", jawabku

"Halo Mbak Dewi, iya nih dapat tugas negara dari abimu anter motor buat Rista. Dari mana mbak?", kata Mas Anwar

"Owalah, ini ana dari pasar belanja buat besiok. Mas Anwar, permisi ana mau taruh belanjaan dulu ya", kata Mbak Dewi sambil berjalan menuju Dapur

"Lho Ris sudah bangun kamu? Oh ada Mas Anwar thoh.. Kirain ada tamu siapa kok ada sepatu pria", kata Mas Eko menyusul masuk rumah setelah memarkirkan motornya diteras rumah

"Oh.. Mas Eko.. Iya ini anter motornya Rista. Sehat mas?", Jawab Mas Anwar

"Alhmdlh sehat mas.. Oh iya sebelumnya bapak sudah cerita kalau Mas Anwar mau antar motor buat Rista. Ga tau kalau ternyata hari ini thoh.. heheheh..", jawab Mas Eko terkekeh

"Iya Mas, kebetulan saya juga ada jadwal ke sini jadi sekalian. Yasudah kami pamit dulu mas", kata Mas Anwar buru-buru beranjak dari sofa

"Lho Kok buru2 mas? Minum dulu kek", kata Mas Eko mencoba menahan kepergian mas Anwar

"Sudah mas tadi dibuatin Mbak Rista, ini saya mau lanjut kerja lagi. Ada beberapa kiriman yang belum terkirim dan harus segera saya kirim Saya permisi pamit ya Mas, Dewi aku duluan yaaaa", kata Mas Anwar sedikit berteriak

"Iya Mas Anwar, afwan ana lagi beresin barang2 belanjaan barusaaannn.....", teriak Mbak Dewi dari dapur.

"Mas, saya permisi balik dulu" , kata Mas Anwar

"Owalah.. yasudah kapan2 mampir lagi mas.. Ati2 jangan ngantuk Mas Anwar", kata Mas Eko

"Iya mas siappp", jawab Mas Anwar

Lalu setelah mereka berdua pergi Mas Eko langsung masuk ke dalam kamar dan Mbak Dewi dari dapur juga langsung jalan ke kamar. Kesempatan ini aku gunakan untuk benar2 membereskan ruang tamu dan memastikan tidak ada aroma pesing dan anyir yang tertinggal. Kuhapus pula history internet ku dilaptop dan segera kubereskan laptopku dari ruang tamu

Aku segera membereskan ruang tamu dan mengepelnya sampai bersih, tak lupa kusemprot2 dengan pangharum ruangan agar aroma tempikku yang khas ini tidak tercium lagi di ruang tamu

*syukurlah ngga parah.. Fiuuuhhh.. Deg2an sekali..* kataku dalam hati sambil bernafas lega


**bersambung**
mksh updatenya hu
 
Saran hu, kalau bisa updatenya sehari sekali. Biar ga lupa alurnya wkwkkwkw. Mantab ini cerita. The best lah menurut ane saat ini
 
mantap updatenya suhu, btw kayaknya menarik kalo si rista beli obat perangsang yg kuat terus tiap hari dicekokin ke minumnya si Dewi biar dia sange terus, dan diapun belajar colmek & nonton bokep sama rista
Iya hu, cuma si rista lagi bokek obat perangsang kan mihil mihil. Ahaha
.seru nih cerita mantap lah pokoknya
Terima kasih hu udah baca
Seru nih, pantau terus ah!
Thx hu
semangat hu
Siap huu
Saran hu, kalau bisa updatenya sehari sekali. Biar ga lupa alurnya wkwkkwkw. Mantab ini cerita. The best lah menurut ane saat ini
Pinginnya gitu hu, mata ane ane kuatin lembur ampe malam buat nulis. Maklum karakter cerita ane slalu satu scene lumayan panjang sejak jaman dl era akun sweettebu
 
Iya hu, cuma si rista lagi bokek obat perangsang kan mihil mihil. Ahaha

Terima kasih hu udah baca

Thx hu

Siap huu

Pinginnya gitu hu, mata ane ane kuatin lembur ampe malam buat nulis. Maklum karakter cerita ane slalu satu scene lumayan panjang sejak jaman dl era akun sweettebu
fantasinya hebat hu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd