UPDATE SESI I (DIKAMAR)
Setelah aku dan
BU YULIA menyelesaikan pertarungan pertama tadi dikamar mandi, aku pun terkulai di atas kasur sambil mengenakan handuk. Aku seperti merasa terkulai dan agak mengantuk. Sambil agak megatur ritme nafas, tanpa terasa mataku pun terpejam dan tertidur terlentang.
Hampir setengah jam lebih aku tertidur pulas. Tiba-tiba aku agak sedikit kaget dan terbangun ketika aku merasakan ada yang dingin di pipi dan bibirku. Aku tersentak dan membuka mata, ternyata
BU YULIA menciumi pipi dan bibirku sambil berkata
"Capek ya sayang?". Aku pun langsung membuka mata dan berkata
"Lhoo aku ketiduran ya?".
BU YULIA pun berkata
"Baru satu ronde sayang uda langsung KO.?" (sambil dia mengusap halus penisku). Aku pun langsung tersenyum dan sedikit menggaruk kepala. Lalu
BU YULIA pun berkata
"Aku uda buatin makanan dan kopi di meja, kita makan dulu yuk".
Lalu saya bertanya
"Lhoo kamu pesen makanan?".
BU YULIA pun menjawab bahwa selama saya tertidur tadi, dia memasak makanan. Tak berselang lama, aku pun bangkit dengan tangan yang ditarik oleh
BU YULIA. Lalu kami pun beranjak ke meja makan. Dalam perjalanan menuju meja makan, mata ku agak terbelalak melihat
BU YULIA yang hanya
mengenakan lingerie mirip daster warna Pink yang tembus pandang. Aku pun melihat
BU YULIA tak memakai Bra dan hanya memakai CD saja.
Sesampainya di meja makan, aku pun mulai menuangkan air putih ke gelas lalu meminumnya dengan sekali tegukan. Rasanya segar sekali dan nyawaku seperti terkumpul semua.
Lalu
BU YULIA pun berkata
"Ya ampun haus banget sayang ya?". Aku pun tersenyum sambil melihat makanan yang sudah terhidang di meja sambil berkata
"Wah, kayaknya enak nih. Bisa masak juga ternyata.." (Ujarku sambil mengambil sendok dan garpu). BU YULIA pun menjawab
"Iya dong, aku kan hoby masak. Tapi ini seadanya aja gapapa sayang ya" (Ucapnya dengan senyum). Lalu kami pun menyantap mie goreng kornet sosis dengan telur mata sapi.
Kami pun mulai terlibat obrolan sambil makan.
BU YULIA :
"Untung aku selalu stok mie instant, kornet, sosis sama telur dalam kulkas, ya jadi masak seadanya aja, kalo pesen makanan repot.." (Ujarnya)
SAYA :
"Iya gapapa kok, ini juga enak banget.." (Ucapku sambil makan)
BU YULIA :
"Iya karena aku kan jarang juga kesini, paling kesini kalo lagi pengen ngumpul aja sama temen gengku waktu kuliah.." (Jelasnya)
SAYA :
"Wah, dijadiin markas geng dong ya?"
BU YULIA :
"Ya kalo lagi pada punya waktu, aku sama sahabatku ada 4 orang sering ngumpul disini. Ya biasa kongkow sambil gosip dan obrolin bisnis hehehe.." (jelasnya)
SAYA : "Ohh gitu, jangan-jangan suka bawa cem-ceman kesini juga ya.? (pancingku)
BU YULIA :
"Ihh..apaan deh, gak lah..kalo cowo ya cuma kamu yang pertama kali masuk sini.." (Tegasnya dengan nada serius)
SAYA :
"Ahh maca ciii.?" (Sahutku agak manja)
BU YULIA :
"Iyaa suerr sayang.." (Jawabnya sambil mengacungkan dua jarinya lalu mencubit kecil tanganku)
Akhirnya, kami pun selesai makan. Lalu
BU YULIA pun mulai membereskan piring-piring membawanya ke arah wastafel. Aku pun tak tinggal diam dan ikut juga membawakan piring bekas ku makan tadi dari belakangnya. Sontak, penisku pun agak mulai tegang ketika melihat BU YULIA berjalan lenggok dengan daster transparannya itu dan sesampainya di wastafel, aku pun langsung meletakkan piring dan mendekapnya sambil meremas payudaranya.
BU YULIA :
"Ahh sayang nakal..aku kan mau cuci piringnya dulu.." (Sambil dia mulai membersihkan piring)
SAYA :
"Ronde kedua yuk.." (Bisikku ditelinganya sambil penisku ku gesekan lembut di pantatnya yang masih tertutup daster)
BU YULIA :
"Iyaa sabar sayang yaa, beresin ini dulu.." (Sambil iya terus mencuci piring)
Aku pun terus menciumi pundak dan lehernya sambil sesekali mengusap vaginanya yang masih tertutup CD. Lalu
BU YULIA pun agak terpecah konsentrasinya, antara mencuci piring dan menikmati cumbuanku dari belakang.
BU YULIA pun berkata
"Sayang, emhhhh...hhh.." dan aku pun semakin horny dan menarik badannya ke arahku. Kami pun terlibat ciuman yang hot. Sampai akhirnya dia hentikan cuci piring dan menarik tangganku sambil melangkah dan berkata
"KIta dikamar aja sayang yuk.." Lalu kami berdua pun meninggalkan dapur dan langsung menuju kamar.
Setibanya dikamar, aku langsung melumat bibirnya dan perlahan kujatuhkan tubuhnya ke atas ranjang.
BU YULIA pun membalasnya dengan penuh nafsu. Kami pun saling berpagut dan memainkan lidah. Lalu ciumanku mulai mengarah ke leher dan dadanya. Aku pun langsung dapat melihat dengan jelas putingnya yang sudah agak mengeras dan tanpa berlama-lama langsung kugigit dan kujilati puting
BU YULIA yang cukup menantang itu.
BU YULIA pun terlihat makin terangsang dan mulai memegang penisku yang sudah tegang. Setelah aku puas menjilati puting payudaranya, lalu Penisku pun kuarahkan ke mulutnya dan BU YULIA pun langsung menyambut dengan jilatan-jilatan sebelum mengulumnya habis.
Aku pun merasa semakin nafsu ketika
BU YULIA mengulum dan melumat penisku dengan agak rakus.
"Sluurpp...slurrrp...slurrrp" lalu mengocok-ngocoknya. Akhirnya, aku pun sudah tak tahan lagi dan segera mencabut penisku dari kulumannya lalu langsung memasukkan penisku kedalam vagina
BU YULIA yang sempit itu.
"Asssshhhh..." (Desis
BU YULIA ketika penisku kubenamkan pelan kedalam vaginanya)
Aku pun mulai menggenjot
BU YULIA yang mengangkang dibawahku dengan ritme yang mulai agak cepat.
"Ouuuuhh...sshhh..ahhhh" desis
BU YULIA merasakan nikmatnya penisku yang keluar masuk dengan cepat didalam vaginanya. Tak lama aku menggenjot BU YULIA dari atas, lalu Aku pun mulai membangunkan badannya dan menyuruhnya untuk nungging (Doggy style). Tanpa lama, penisku pun akhirnya terbenam lagi didalam vagina
BU YULIA.
"Ouuuhhh sayang..sssshhh..aaahhh" (erangan
BU YULIA semakin merasakan
kenikmatan). Aku pun terus memacu ritme sambil meremas-remas payudaranya yang besar dan kenyal itu dari belakang.
"Ouuhhhh...ahhhhh...ahhhh sayang..", desis
BU YULIA.
Aku yang sangat menikmati posisi itu, tak terasa sudah ingin mencapai klimaks. Dan akhirnya aku pun tak kuasa menahan spermaku yang ingin keluar.
"creett..creeet...clek..clek.." (Terdengar suara agak becek didalam vagina
BU YULIA dan akhirnya spermaku pun tumpah didalam vagina
BU YULIA). Aku merasa sangat lega sekali dan kulihat BU YULIA menghadap kebelakangku sambil berkata "
Sayang uda keluar ya.?", lalu aku pun tersenyum sambil mencium lembut bibirnya.
Akhirnya kami berdua pun terkulai di ranjang dengan posisi berpelukan sampai pagi tiba.
GAMGER >>> CEKIDOT