Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menjerumuskan Gadis Muda : Dari Lugu Menjadi Liar .. (Cerita Nick)

Bimabet
Damn it PK.....!!!!
 
Aku terbangun masih memeluk Desi yang meringkuk telanjang .. Rosita berbaring dibelakang ku matanya masih terpejam, telentang kakinya terbuka lebar .. telanjang .. vaginanya nampak bercak lendir yang mengering ..
Aku bangkit beranjak ke kamar mandi, Rosita mengikuti ku dari belakang .. Ku basahi tubuh ku dengan air hangat menghapus semua bekas cairan yang menempel... terasa lebih segar ..

Rosita menyusulku .. membasahi rambut tebalnya dan seluruh tubuhnya.. memeluk ku dari belakang .. tangan nakalnya memainkan penis ku .. seakan belum puas dengan apa yang aku berikan tadi malam... payudaranya menempel rapat di punggung ku.. menggelitik birahi ku .. aku memeluknya dan mencium bibirnya mesra ..

Ia menyabuni tubuhnya dengan gerakan erotis seakan menggoda ku untuk kembali menikmati tubuh sintalnya .. ia kembali mengguyur tubuhnya ... sangat menggoda ..
"Ocha duluan ya Pak .." aku hanya mengangguk .. ia meninggalkan ku yang masih diguyur shower .

Sesaat aku termenung, terlintas bayangan Santi .. Aku baru menyadari bahwa Rosita mengajak Desi karena menyerupai gambaran Santi .. bedanya hanya payudaranya lebih kecil dan Desi jauh lebih muda.. Yang lain, relatif sama, cantik, berambut lurus, tinggi, tubuh ramping dan pantatnya bulat berisi... dan yang utama, Desi lebih lugu dibandingkan Santi..

Rosita mengeringkan tubuhnya dan keluar berbalut handuk ..

Aku mengikutinya mengeringkan tubuh, Desi masuk ke kamar mandi, telanjang, jalannya terhuyung, mungkin masih merasakan pengaruh alkohol, aku menangkap tubuhnya yang limbung.

"Mandi pakai air hangat .. biar agak segar .." bisik ku ke Desi, lalu aku membimbingnya masuk ke kamar shower yang dibatasi dinding kaca..

Membiarkan tubuh putihnya dibasahi air hangat .. aku tidak bisa menahan diri ku untuk tidak menyentuh tubuh indah itu ..
Aku memeluknya, mencium lembut bibirnya dan turun ke leher .. tangan ku mulai nakal.. mengesek belahan bibir vaginanya .. Desi memeluk kepala ku dengan kedua tangannya ketika aku mulai menjilat dan menghisap dadanya .. terdengar desahan lembut .. jari tangan ku mengorek lubang vaginanya, memancing birahi nya .. Desi menanggapi dengan ikut meremas penis ku..

Aku bergeser memeluknya dari belakang, ku gesekan penis ku yang mulai mengembang ke belahan pantat dan vaginanya .. meremas dadanya ... aku berbisik di telinganya ..
"Des .. aku mau lagi boleh ?" tanya ku .. Ia mengangguk dan mendesah, karena penis ku ditekan tangannya .. menggesek lebih keras bibir vaginanya ..

Aku menjilat punggungnya dan berlutut dibelakang Desi. Bongkahan pantatnya yang bulat tepat dihadapan ku dan ku mulai menjilat dan mengelusnya ..

Ku susupkan lidah ku ke vaginanya, Desi bereaksi dengan mengangkat pinggulnya, agak membungkuk, membuat ku leluasa menjilat vagina dan sekitar anusnya .. pipi bokongnya aku renggangkan .. tidak ketinggalan aku cucukkan jariku kedalam lubang vaginannya mengikuti apa yang disukanya .. membuatnya mendesah kecil .. cukup lama aku menikmati vaginanya .. Desi pun sangat menikmati .. napasnya terengah-engah ..

Aku kembali memeluknya dari belakang .. aku berbisik ..

"Aku pingin diisep dong Des .." pinta ku .. Desi tidak menjawab .. Aku yakin ia akan memenuhi permintaan ku .. sebagai balasan atas kenikmatan yang aku berikan tadi malam ..

Ia berbalik langsung berlutut dihadapan ku .. aku mematikan air shower .. aku ingin melihat ekspresi wajahnya ketika menikmati penis ku .. Desi mulai meremas, penis ku yang sudah mengembang berdiri gagah di depan wajahnya .. kemudian ia mulai menjilati dan mencoba mengulumnya ..

"Des .. lihat ke sini dong" kata ku .. Ia lalu memandang ku sambil mengulum kepala penis ku .. wajah cantiknya terlihat tersenyum, matanya yang sayu tetap menampakkan gairah .. aku mendesis dan mendesah, walaupun ini bukan blow job yang terbaik yang aku rasakan, tapi aku ingin memberi rasa percaya diri bahwa aku menikmati perlakuannya.. secara jelas aku dapat melihat penis ku lebih besar dari pergelangan tangannya…
Benar saja, Desi terlihat berusaha menunjukkan kemampuannya memainkan penis, berusaha memberi rasa nikmat kepada ku, jika dibandingkan Rosita, memang masih dibawah kemampuan Rosita yang sudah aku didik..

“Sudah yu Des.. kelamaan nanti bisa keluar” kata ku, Desi hanya tersenyum genit dengan penis masih memenuhi mulutnya …
“Di tempat tidur aja biar nyaman” lanjut ku, langsung bergegas, mengeringkan tubuh dan keluar.

Aku langsung menyusupkan tubuhku dibawah bed cover, AC kamar terasa dingin menusuk.. tidak lama Desi menyusul disebelah ku, telentang kaki mengangkang terbuka lebar.. Rosita yang sedari tadi berbaring, nampak bingung dengan apa yang aku dan Desi lakukan..

Ku posisikan pinggul ku, penis ku sudah mengarah ke vagina Desi yang sudah nampak basah, kaki nya reflek melingkar di pinggang ku, aku usapkan ujung penis ku sepanjang bibir vaginanya, dengan satu tusukan, kepala penis ku sudah masuk ke vagina Desi, ia melengking merasakan tusukan ku, sejenak ia menggerakkan pinggulnya. Tusukan yang ke dua aku lakukan, setengah dari batang penis ku sudah masuk, Desi melenting ke belakang bereaksi atas tusukan penis ku.. kemudian aku tekan lagi, masih tersisa penis ku, tidak bisa terbenam semuanya, pahanya mengejan kaku menahan dorongan ku. aku berhenti sebentar membiarkan vaginanya beradaptasi dengan benda tumpul yang menyodoknya, Desi terus mendesah..

Aku rebahkan badan ku menindihnya …
“Sudah enak Des ?” tanya ku.. aku belum menggerakan pinggul ku mengocoknya
“Sudah pak .. enak .. aaah” jawabnya
“Mau disodok keras-keras atau pelan aja ?” tanya ku menggodanya, aku juga ingin mengetahui apa yang ia inginkan untuk mendapat kenikmatan…

“Pelan dulu paak .. aaah .. nanti kalau sudah enak boleh keras pak … aaah” ketika Desi menjawab, aku sengaja menggerakan pinggul ku maju mundur ..
“Naaah gitu pak.. enak aaah..“ lanjutnya.. aku menggerakan dengan ritme pelan dan stabil .. tidak berusaha menusuknya dalam, pahanya terasa sudah tidak mengejang …

Rosita ku abaikan.. mungkin juga ia memberi kesempatan kepada ku untuk menikmati tubuh Desi.
“Yang.. kamu nonton aja dulu yaa” kata ku menggodanya…

Setelah beberapa saat penis ku keluar masuk di vagina Desi, walau belum sempurna masuk seluruhnya, Desi masih menahan setiap kali aku mendesak ingin lebih dalam.
Aku lepaskan kakinya yang membelit pinggang ku, aku naikkan ke atas sehingga lututnya hampir menyentuh dada nya, cara ini membuat penis dapat masuk lebih dalam.
Aku selalu melihat wajah cantiknya, gerakan mata dan bibirnya yang bergerak setiap kali ia mendapat kenikmatan, membuat birahi ku makin tinggi..

Gerakan pinggul ku semakin cepat dan bertenaga, kadang ku sentak.. membuat Desi mendesah-desah keras ..
“Pak.. enak paak .. aaah”
“Desi sudah mau keluar paaak .. aah”
“Cepetin pak ……” racaunya … tangannya memegang pinggul ku kadang menarik-narik..

Aku gerakan pinggul ku lebih cepat … ingin ku buat Desi segera mencapai klimaks..
“Terus paak .. teruuuuus.. Desi keluar pak .. Aaaaaaargh” desahan panjang dengan pinggul yang mengejang dan bergetar menandakan ia sudah mencapai klimaksnya… Tangannya meraih kepalaku dan mencium bibir ku dengan penuh nafsu.. sampai bergumam dan mendesah…
“Enaaaak banget pak .. aah” ia berbicara saat pinggul ku belum berhenti bergerak maju mundur… napasnya terengah-engah.

“Gantian yaa .. kamu diatas “ kata ku, setelah napasnya mereda ..
“Desi belum pernah pak” jawabnya
“Iya belajar doong.. nanti Ocha ajarin kamu” kata ku meyakinkan Desi..
“Cabutnya pelan-pelan ya pak… punya Desi masih ngilu” katanya ..

Aku sengaja mempermainkan, aku cabut tiba-tiba seluruh penis ku dari jepitan vaginanya …
“Aaaaaaaargh.. bapaaak” kepalanya terhenyak kebelakang, tangan nya reflek memukul pantat ku ..
“Sudah dibilang pelan-pelan juga .. aah ..” sambil menjiwit kedua pipiku gemas …

Aku segera berbaring telentang, tidak sabar untuk merasakan kembali jepitan vaginanya..
Ku raih kepala Rosita ….
“Yang.. isepin dulu “ perintah ku kepadanya… Ia langsung mengulum penis ku dengan rakus..
“Des .. ayo naik” perintah ku ke Desi, ia bangun perlahan, seperti menahan sesuatu..
“Gimana pak ?” tanya nya ..
“Seperti Ocha tadi malam” kata ku .. Desi bergerak mengangkangi pinggul ku ..

Aku rasakan penisku di lumat oleh Rosita, tanpa ada gerakan membersihkan lendir Desi dari batang penis ku dengan tangannya … digerakan kepalanya melumat penis ku keluar masuk mulutnya.
“Pakai tangan kamu, arahin supaya pas, pegang sampai masuk” aku mengarahkan Desi. Tangan ku hanya mempermainkan payudara dan putingnya..

Desi mundur sedikit, tangannya menggapai mencari penis ku, Rosita membantunya..
“Gimana Kak ?” Desi bertanya ke Rosita ..
“Gesek-gesek dulu biar licin, kalau sudah pas, tekan ke bawah” ujar Rosita .. Desi mengikuti arahannya.
“Aaaaaah… sudah masuk Kak…” sambil Desi mendesah… Aku merasakan memang kepala penis ku sudah masuk ke vagina Desi.. aku sengaja tidak bergerak, aku ingin tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh kedua gadis itu..
Aku melihat pemandangan lucu, Desi berusaha melihat penis ku masuk ke vaginanya dengan menunduk.

“Sekarang coba tekan lebih keras Des…” kata Rosita ..
“Aaaah … penuh banget Kak ..” kata Desi sambil mendesah … penis ku cukup lancar masuk karena liur Rosita dan lendir Desi..

“Kalau sudah enak, coba keluar masuk… gerakin sendiri …” lanjutnya ..
”Susah Kak.. sudah penuh rasanya .. aaah” kata Desi sambil mencoba menekan-nekan pinggulnya, aku melihat penis ku baru sebagian masuk..
“Coba gerakin naik turun atau maju mundur Des ..enak kok” Rosita membujuknya, berusaha supaya Desi dapat membuat ku lebih nikmat…
“Engga bisa Kak ..aah” Desi menjawab.. Aku tetap tida bergerak hanya tangan ku memilin putingnya …

“Gini niiih !” kata Rosita sambil memegang pinggul Desi menekan keras dan mendorong maju mundur .. Rosita melakukan itu karena jahil ke Desi.. ia tersenyum nakal kepada ku..
“Aaaaak Kak… aaaargh” teriak Desi .. merasakan penis ku terbenam dalam liang vaginanya …
“Enak khan ?!” sambil mendorong-dorong pinggul Desi ..
“Enak Kak … aaaaaah ..” Desi mendesah keenakan pinggulnya sesaat mengejang ..
“Nah sekarang kamu goyang sendiri, cari mana yang paling enak” lanjut Rosita ... Aku merasakan birahi ku melonjak mendengar desahan panjang Desi menikmati penis ku yang tenggelam di vaginanya ..

Pinggul ku mulai ku hentak-hentakan ke atas, tangan ku menahan di lekukan pinggulnya .. aku masih ingin merasakan lebih dalam penis ku masuk ke vaginanya.. seberapa dalam ia bisa menampung penis ku.. Badan Desi sampai terhentak-hentak keatas setiap kali pinggul ku bergerak, badannya meliuk menahan gelora kenikmatan, kepalanya menggeleng seperti mencari sesuatu.. mulutnya tidak berhenti mendesah .. Rosita hanya tersenyum melihat kelakukan adik kelasnya itu ..

“Des .. coba tekan sekali lagi .. dudukin aja.. biar gampang masuk semua” aku mengarahkannya .. ia mengikuti perintah ku, kakinya tidak sepenuhnya menahan tubuhnya, dibiarkan lebih dalam menekan penis ku, mungkin karena sudah merasaan nikmat, cairannya merembes deras dan vaginanya juga sudah beradaptasi, maka penis ku dapat masuk seluruhnya … Desi sampai mengejan menahan pinggulnya….
“Tuuuh khan .. bisa masuk semua” puji ku..
“Bener engga yang ?!” aku memancing Rosita supaya menggodanya kembali ..
“Iya Des .. masuk semua .. Gimana rasanya Des ??” goda Rosita ….
Aku hentakkan keatas pinggul ku …
“Jangan digituin paak .. aaah .. stop paak .. aaah” Desi memohon-mohon kepada ku…
“Tapi enak khan ?!” goda ku lagi … Desi tidak menjawab hanya mendesah dan mendesis …

Aku melihat Rosita mengerling nakal ke arah ku, tentu Desi tidak melihat karena Rosita ada dibelakangnya …

Ku lihat tangan Rosita memegang pinggul Desi dari belakang, langsung mendorongnya maju mundur sambil menahannya supaya tidak bisa lepas … Desi sampai berteriak mendapat perlakukan itu, karena pasti penis ku menancap dalam di vaginanya …
“Aaaaah Kak .. jangan Kak … aaaah” teriak nya keras…
Tidak berhenti begitu saja, aku menghujamkan pinggul ku naik turun dengan keras dan cepat, menyodok-nyodok… kaki ku tekuk sehingga Desi tidak bisa lari untuk melepaskan penis ku dari vaginanya…
“ Ampuuun pak .. udaaah … aaaaah” Desi ambruk menindih badan ku .. menghisap dada ku dan meremasnya … sepertinya ia mendapat klimaks… pinggul ku masih bergerak cepat .. Desi sudah tidak bergerak diatas tubuh ku .. tubuhnya lunglai …
“Aaaaaah paak …. pelan pak .. ngilu” bisiknya .. penis ku terasa ada yang mengguyur hangat ..

Rosita berbaring disebelah ku dengan senyum kemenangan ia melihat ke Desi..
“Enak khan Des ??” godanya ..
“Aaaah .. enak .. Kak Ocha jahat ..” jawabnya sambil merengek .. mengerling nakal ke Rosita..
“Mau lagi enggak ?” goda Rosita lebih jauh..
“Mau Kak .. tapi jangan sekarang .. punya Desi sudah ngilu banget Kak ..” nadanya memelas..

Pinggul ku masih bergerak-gerak, aku masih ingin mengerjai Desi. Yang ada di benak ku, aku harus mendapatkan kenikmatan sebanyak mungkin dari Desi, mungkin dia kapok tidak mau lagi lain waktu, tapi sekarang aku sudah puas mengerjainya.

“Nungging Des ..” kata ku sambil menggeser tubuhnya dari atas tubuhku ..
“Desi mau diapain lagi pak .. udah pak ..ampuuun” katanya memelas, tapi tetap mengikuti keinginanku..

Desi nungging dengan bantal menahan kepalanya, Rosita menyelipkan bantal dibawah pinggul nya..
Lekukan pinggul yang indah, pantat bulat yang menjulang, memperlihatkan garis vaginanya yang nampak merah seperti memar.. lendir merembes dari liang vaginanya ..
Aku sodokan penisku ke vagina Desi dari belakang dengan sekali sentakan.. Desi mendesah keras …
Pinggul ku memukul-mukul pantatnya, penis ku tentu dalam menyodok liar liang vaginanya … gerakan cepat dan dalam membuat Desi berteriak, sambil menggigit bantal, sehingga suaranya tertahan tidak terdengar keluar … dengan bernafsu aku sodokkan penis ku …
“Udaaaah pak .. aampuun .. Desi sudah engga kuat pak… aah” desahnya.. aku tidak mengurangi hentakan pinggul ku .. tetap menyodok dengan mantap..
“Ampuuun pak… udaaah .. ngilu bangeet .. aaaaaah” Desi mengejang kembali.. ‘apakah ia mencapai klimaksnya sekali lagi ?’
Desi ambruk .. tangannya sudah tidak mampu menahan dirinya, terkapar .. pinggulnya tetap tinggi karena ku tahan.. dengan satu kaki naik, aku lebih leluasa menggerakan pinggul ku ..

Desi sudah tidak mampu bereaksi, hanya mendesah .. tubuhnya terguncang sesuai irama sodokan ku ..
“Ampuuuun paak .. udaaaah …” rengeknya dengan suara lirih bergetar ..

“Sudah pak, kasihan Desi .. lanjutin dengan Ocha aja pak” bisik Rosita membela adik kelasnya yang sudah terkapar lemas …

Aku masih belum mau mengakhiri menggenjot Desi.. aku masih ingin mempermainkan terakhir kali .. ku tarik perlahan penis dari vagina Desi, ku lihat ia menahan napasnya.. sampai kepala penisku sedikit lagi lepas dari bibir vaginanya, aku lesakkan lagi sedalam-dalamnya Desi melonjak sampai mengangkat kepalanya… ku lanjutan dengan beberapa hentakan keras …
Kemudian ku ulang kembali dari awal .. Desi sudah tidak mampu berkata, sudah tidak berdaya .. lalu dengan sekali sentakan keras ke dalam dan langsung ku cabut penis ku dari vaginanya .. saat terlepas Desi melenguh seakan baru lepas dari beban berat dan berguling telentang kelelahan, matanya terpejam, napasnya masih memburu ..

“Telentang.. !” perintah ku ke Rosita .. Langsung telentang, membasahi tangan nya dengan liur lalu mengusapkan ke vaginanya, walaupun sebetulnya tidak perlu karena vaginanya sudah basah sangat terangsang melihat aku mengerjai Desi..

Aku benar-benar menindih tubuhnya, penis ku segera ku tancapkan ke vaginanya dengan sekali sodokan, ia hanya melenguh pendek, tangannya meraih kepala ku dan mencium bibir ku dengan bernafsu, seperti meminta ikut dipuaskan… Aku menggenjotnya dengan kasar .. cepat .. dalam … keluar masuk menyodok vaginanya .. aku melirik ke Desi ternyata ia tengah menyaksikan apa yang aku perbuat ke Rosita.. Payudara nya ku remas kuat, putingnya ku hisap.. aku membuat cupangan disekitar puncak payudaranya .. aku merasa sangat gemas.. ingin melampiaskan semua nya ke Rosita…

Desahan kenikmatan terdengar bersahutan…
“Aku pingin keluar ..” bisik ku
“Ocha juga pak .. yang keras sodoknya .. keluarin didalam aja pak ..Ocha pingin” katanya memelas..

Aku menggerakkan pinggul ku, lalu menekan dalam-dalam, bersamaan dengan itu aku semprotkan sperma ku ke dalam vaginanya … Rosita juga merasakan klimaks bersama ku, pinggulnya mengejang dan bergetar, menghentak-hentak …. lalu lemas..

Napas ku terengah-engah ..
“Enak banget yang” sambil mencium bibirnya lalu kembali menghisap puting nya.. Rosita hanya mendesah keras ..

Setelah beberapa saat, aku menggulingkan badan ku .. telentang ..
“Kak Ocha udah ?” tanya Desi yang sedari tadi menyaksikan pergulatannya..
“Kok dikeluarin di dalam Kak ?” lanjut Desi …
“Enak banget tauuu “ jawab Rosita sambil mencibir ke Desi yang terlihat bingung ..

Rosita bangkit, bersama dengan Desi masuk ke kamar mandi … Aku terlelap …


“Pak .. pak .. bangun .. pulang yuuk” Rosita membangunkan ku .. aku beranjak ke kamar mandi .. ku lihat mereka berdua sudah berpakaian lengkap..


Didalam taksi yang mengantar Desi pulang, kami hanya terdiam, seperti membayangkan kembali apa yang baru diperbuat.
Setelah Desi turun dari taksi, Aku dengan Rosita ngobrol sambil berbisik …
“Pak .. enak engga tadi ? Bapak kayanya nafsu banget ke Desi ?”
“Tapi kok ke Ocha tumben pelan, engga seperti biasanya” lanjut Rosita ..
“Enak banget .. tapi engga total.. Aku takut Desi bad mood..kalau kasar mainnya” ujar ku
“Apa lagi Ocha pak .. Cuma kebagian sisa terus.. udah gitu Ocha engga dikasarin, seperti ada yang kurang pak”

Lalu hening …

“Pak .. Ocha pingin lagi seperti tadi .. tapi Ocha pingin tetap dikasarin sama bapak”
“Ocha juga pingin lihat bapak kasar juga ke perempuan lain” lalu ia menyembunyikan wajahnya di lengan ku .. Aku hanya termenung … tidak menjawab…pertanyaan besar ‘Sama siapa ??’
 
Terakhir diubah:
Thank you....
Semoga masalahnya bisa diseesaikan dengan baik...
looking forward for what's going to happened next....
 
Bimabet
Naahh.. gitu dong!! PK mah biarin hu, emang dia ndk da kerjaan selain bikin rusuh!
As always.. ndak perlu bayak komen lagi.. kalo uwe mah.. teuteup iyyeess
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd