Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menyesal? Tentu Saja Tidak! (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Malam suhu2 sekaliann...

Part 7 udah selesai dibuat dan akan di post nanti pagi. Ane belum baca ulang ceritanya untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan. Maafkan ane yang telat update malem ini:ampun:

Terimakasih banyak buat suhu2 disini yang udah sabar menunggu cerita dan ngasih semangat :beer:

Ane juga berterimakasih yang sebesar besarnya buat kalian yang udah ngasih saran sehingga membantu ane buat nyelesaiin cerita ini :beer:

Untuk indeks mudah2an nanti akan ane buat secepatnya

Akhir kata, keep semprott...!!
 
Wah mantep hu tinggal tunggu Dea sama Vina jadi nakal juga digangbang deh wkkw
 
Malam suhu2 sekaliann...

Part 7 udah selesai dibuat dan akan di post nanti pagi. Ane belum baca ulang ceritanya untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan. Maafkan ane yang telat update malem ini:ampun:

Terimakasih banyak buat suhu2 disini yang udah sabar menunggu cerita dan ngasih semangat :beer:

Ane juga berterimakasih yang sebesar besarnya buat kalian yang udah ngasih saran sehingga membantu ane buat nyelesaiin cerita ini :beer:

Untuk indeks mudah2an nanti akan ane buat secepatnya

Akhir kata, keep semprott...!!
Jiah kenapa pagi
Gak bisa sambil coli dong klo udh mulai puasa
Hehehehe
 
:D:D:D
Berujung NTR dah, seru banget ada dramanya juga ga cuma entot2an.
Semangat bikin ceritanya bro.
Karya ente bagus banget!
 
Part 7 pasti semakin menarik niih.
Jadi gak sabar nunggu launching.
 
apa dea dan vina akan di ajak masuk ke grup nya bella? ajak seru juga
 
UPDATEE SEMPROTERSS..!!!

Selamat pagi suhuu...!!
Maafin ane ya huu udah nunda update cerita... Buat yang puasa tahan colinya sampe berbuka yaa wkwkwk :bacol:

Langsung aja ke ceritanya,
Keep semprott...!!!



Part 7

"Eh gue balik ya Sher, Ojolnya Olive juga udah dateng tuh." Ucap Bella mengambil tangan Sherly dan menempelkannya pada jidatnya.
"Apaansih lu pake salim segala, emang gue mak lu... Hahaha." Sherly tertawa dan langsung menarik tangannya. Aku ikut tertawa melihat tingkah mereka. Kami kemudian berjalan ke arah ojol masing2. Abang2 ojol itu terus menatap tubuh Bella yang montok. Crop top shirt warna putih dengan tulisan 'BAD' yang menonjol di payudaranya dan celana hitam panjang ketat mencetak kaki jenjang Bella. Jika Bella mengangkat tangannya maka perutnya dapat terlihat. Dia juga membawa tas ransel kecil yang biasa dipakai untuk sekolah. Tas kecil itu keliatan penuh karna berisi baju dan buku yang dipakai kemarin ketika belajar bersama. Begitupun denganku, hanya saja tasku lebih besar dibandingkan milik Bella.
"Pake helm neng?" Abang ojol yang masih muda itu gemeteran memberikan helmnya
"Pake dong bang." Bella lalu memakai helm itu dan naik ke atas motor
"Ayo bang jalan." Bella menyenderkan tubuhnya kedepan menempelkan payudaranya pada punggung abang ojol itu. Posisi duduknya membuat bagian belakang bajunya terangkat dan memperlihatkan bagian punggung Bella. Aku yang melihat itu hanya tersenyum dibalik masker ini sambil menggeleng gelengkan kepalaku. Abang ojolku tak dapat mengalihkan pandangannya dari punggung Bella.
"Wiih mantep..." Abang ojolku berkata pelan namun dapatku dengar.
"Apanya yang mantep bang?" Tanyaku padanya. Dia kaget dan jadi salah tingkah.
"Eh gak ada neng... Err.. Udah siap? Abang jalan ya." Abang itu segera memacu motornya keluar dari komplek perumahan Sherly. Diperjalanan abang itu bertanya padaku.
"Tadi abis ngerjain tugas kuliah di rumah temen ya neng? Kayaknya keliatan berat itu tas" Tanyanya basa basi. Tasku memang cukup berat mengingat isinya ada baju dan beberapa buku.
"Saya masih kelas 3 SMA kok bang. Lagian juga saya abis nginep semalem." Jawabku secukupnya.
"Oohh... Berarti cewe tadi itu temen neng?" Tanyanya lagi
"Iya bang, dia sekelas sama saya. Abang kok tadi ngeliatin dia terus sih? Suka yaa?" Aku berbalik nanya.
"Waah bukannya gitu neng, tapi temen neng tadi montok banget bodinya, mana masih SMA lagi. Abang jadi tegang liatnya, tapi jangan bilang2 ke temen neng yaa." Jelas abangnya blak2an, berani juga kupikir.

Hmmm... Godain dikit bisa kali ya hehe. Aku merapatkan tubuhku pada punggungnya dan menaruh tanganku di pahaku sehingga menyentuh pinggangnya.
"Ohh jadi abang udah tegang ngeliat temanku?" Tanyaku menggodanya. Dia kaget ketika aku menempelkan tubuhku padanya.
"Ehh... Iya neng. Lagian ee.. bodinya ituloh seksi..." Abang itu mulai gelisah dan menjawabnya terbata2. Aku mulai lebih berani menggodanya.
"Kalo bodiku menurut abang gimana?" Tanyaku mulai menggerak gerakkan tubuhku.
"Ehh... Beda sih neng. Kalo temen neng tuh tadi montok.. kalo neng beda tipe badannya, kurus gitu." Jelasnya padaku tentang perbedaan badanku dengan Bella.
"Tapi abang suka gak sama bodiku?" Tanyaku manja padanya. Aku mulai iseng mengelus pahanya.
"Ehhh... Gimana ya... Abang sih juga suka kok sama modelan neng yang bodinya kurus gini. Lagian istri abang juga kurus kok." Jelasnya padaku lagi, dari sini aku tau kalo abang ini sudah beristri.
"Hihi... Abang nakal udah punya istri masih suka liatin anak SMA." Aku semakin senang menggesek gesekkan payudaraku padanya. Meskipun punyaku kecil tapi aku yakin masih terasa kenyal di punggungnya itu.

Cuaca semakin gelap karna mendung. Tiba2 hujan mulai turun, makin lama hujan ini semakin deras. Karna disepanjang jalan tidak ada tempat berteduh akhirnya abang ojol ini memacu kendaraannya mencari tempat berteduh. Akhirnya kami berhenti di sebuah halte, disitu hanya ada kami berdua menunggu hujan reda.
"Neng, kita tunggu sampe agak reda dulu ya, deres banget nih. Kita duduk aja dulu disitu."
Ucap Abang ojol itu menunjuk tempat duduk halte. Aku kemudian duduk disebelahnya. Kubuka maskerku karna basah dan menaruhnya di sampingku. Tasku juga keliatannya basah, aku khawatir buku2 di dalam kena air. Pakaianku basah kuyup, terlebih lagi aku hanya mengenakan tanktop dengan outer cardigan. Karna basah, badanku jadi tercetak jelas dan jadi terlihat transparan. Bra hitamku jadi terlihat sangat jelas dari balik tanktop putih ini. Badanku sudah seperti telanjang saja dengan pakaian ini. Dari pinggir mata aku melihat abang ojol ini terus menatap diriku yang basah . Ketika aku menengok ke samping abang itu langsung memalingkan mukanya ke arah jalan.

"Hayooo barusan liatin apa baang??" Tanyaku sambil menghadap ke arahnya.
"Ehh gak ada neng. Cuma liatin ujan aja nih." Dia menjawab tapi tidak berani melihatku.
"Ah masa sih abang gak liat apa2an." Ucapku memaksa dia untuk jujur. Dia lalu menengok ke arahku. Matanya langsung menatap ke arah payudaraku yang tercetak ini. Bra model bikini ini menambah seksi tubuh basahku.
"Ehh anu neng..." Ucapnya terhenti sambil terus menatap payudaraku.
"Ada apa bang??" Aku mendekatkan badanku padanya dan membusungkan dadaku agar dia lebih puas melihat payudaraku.
"Eneng cantik ya ternyata." Ucapnya blak2an.
"Ah masa sih bang, sama temenku cantikkan mana." Jawabku sedikit salting.
"Sama aja kok cantiknya hehe." Ucapnya sambil mencubit hidungku. Berani juga dia.
"Ihh abang inget istri di rumah." Ucapku sambil mengelus hidungku setelah dia cubit. Aku pun tak sabar ingin menggodanya lebih jauh.
"Bang bawa jas ujan gak? Kita terobos aja ya soalnya ujan gini pasti awet." Saranku tak mau lama2 disini, dingin banget soalnya..
"Bawa sih, tapi yang modelan gede gitu, nanti nengnya masuk ke dalem jas ujan abang. Gapapa kayak begitu?" Jelasnya padaku. Justru bagus dong, aku jadi bisa menggodanya hehe...
"Gapapa kok bang." Jawabku singkat. Kemudian kami kembali ke motor, abang itu membuka jok motornya dan segera memakai jas ujannya. Dia lalu duduk di motor dan menyuruhku untuk naik.
"Ayo neng naik, nanti masuk ke dalem ya."
Suruhnya padaku, kemudian aku segera naik dan masuk ke dalam jas hujannya. Di dalam sini sedikit hangat tapi badanku tetap kedinginan. Dia mulai menyalakan motornya dan menembus derasnya hujan sore ini.
"Bang, aku meluk abang gapapa ya. Aku kedinginan." Ucapku manja padanya.
"Iya gapapa kok neng" ucapnya kegirangan.
Aku segera memeluknya dari belakang. Rasanya sangat hangat. Aku yang tidak memakai helm menyandarkan seluruh tubuhku ke punggungnya. Kemudian ide gilaku tiba2 muncul. Aku sengaja menurunkan pelukanku sampai menyentuh penisnya. Penisnya sudah tegak berdiri.

"Bang, tadi katanya abang tegang ya ngeliat temen saya." Tanyaku membuatnya grogi apalagi sekarang tanganku sudah mengelus penisnya dari luar celana jeansnya.
"I.. i.. iya neng, sampe sekarang malahan. Neng sendiri bisa rasainkan." Ucapnya dengan nafas sedikit berantakan.
"Iya bang, gede juga punya abang hehe..." Aku kemudian membuka resletingnya dan memasukkan tanganku ke dalam cd nya.
"Aku kocokin ya bang, kesian daritadi abang udah ngaceng." Aku mulai mengocoknya pelan.
"Sshhh... Iyaa neng silakan." Ucapnya meringis keenakan. Yesss... Aku senang dia mengizinkanku memainkan penisnya. Ini merupakan penis ke 3 yang aku mainkan. Penisnya tidaklah sepanjang punya Rangga dan Beni, tapi diameternya lumayan besar. Aku mengocok, meremas, memutar jariku di ujungnya, dan mengelus bijinya. Kegiatanku membuatnya menggelinjang keenakan dan terdapat cairan keluar dari ujungnya. Ku keluarkan tanganku dan kujilat cairan itu. Rasanya sedikit asin dan aku menyukainya. Aku meludah pada telapak tanganku dan kembali mengocoknya. Kali ini rasanha lebih licin ocokanku lebih cepat daripada yang tadi.
"Aahhh enak banget neng. Tangan neng lembut banget." Pujinya membuatku merasa bangga dengan diriku ini.
"Neng berhijab udah gitu masih SMA, tapi demen ngocokin kontol abang." Mendengar kata2nya membuatku semakin gemas saja memainkan penisnya. Kuangkat tanktopku sampai leher dan kuturunkan bra bikini ku. Aku gesekkan payudaraku ke punggungnya.
"Enak bang dikocokin anak SMA berhijab?" Tanyaku menggodanya.
"Aahh.. enak banget neng. Udah gitu muka neng cantik lagi. Makin sange abang."
"Kalo toketku gimana bang? Kerasa gak?" Tanyaku lagi.
"Kerasa kok neng, kenyel2 gitu. Biarpun gak gede2 banget tapi abang tetep suka kok." Jawabnya jujur membuat vaginaku jadi sedikit basah.
"Ihh abang genit goda2in aku." Ucapku dengan suara pura2 ngambek. Aku semakin cepat mengocok penisnya itu.
"Yang godain duluan bukannya neng ya? Abang mah diem daritadi, nengnya aja kegatelan pengen kontol abang." Dia membela dirinya. Memang benar sih aku duluan yang menggodanya.
"Iya nih bang, abis aku kesian sama kontol abang udah ngaceng daritadi. Nanti keluarin aja ya bang yang banyaak hehe." Ucapku yang dibalas dengan berdehem.
"Lama juga ya keluarnya" pikirku dalam hati.
"Neng dikit lagi nyampe rumah nih." Ucap abang itu memberitau ku.
"Muter2 aja dulu bang, aku masih mau mainin kontol abang." Ucapku yang segera dijawab 'ok' olehnya.

Sambil muter2 menunggu penisnya muncrat abang itu bertanya padaku.
"Neng belajar gini darimana?" Tanyanya penasaran. Lalu aku menjelaskan dengan detail kejadian semalam. Abang itu tak percaya dengan apa yang kuucapkan.
"Ah yang bener neng? Binal juga si eneng sama temennya, udah kayak lonte aja." Ucapnya menghinaku dan kedua temanku dengan kata 'lonte'. Tapi aku malah bangga dengan ucapannya itu, aku sudah dianggap lonte olehnya.
"Emang aku lonte kok, baru semalem aku resmi jadi lonte." Ucapku dengan nada bangga. Abang itu semakin tak tahan dengan kocokanku. Kurasakan penisnya berkedut kedut ingin memuntahkan spermanya.
"Aahh neng abang keluaar...."
'Croot... Croot... Croott..." Cukup banyak dia mengeluarkan spermanya sampai mengenai tangan dan cardiganku dibagian lengan. Kemudian aku bersihkan spermanya dengan tanganku lalu kujilati sampai abis. "Hmmm rasanya, aku mulai menyukai rasa sperma pria. Apa benar aku mulai ketagihan sperma?" Pikirku binal.
"Enak bang spermanya, aku suka." Ucapku padanya setelah menghabiskan spermanya.
"Mau langsung pulang neng?" Tanyanya padaku.
"Iya langsung bang, aku udah menggigil." Jawabku yang kemudian kubereskan penisnya seperti semula. Tiba2 Abang itu menyuruhku untuk turun, sepertinya sudah sampai rumahku. Sebelum turun aku melepas ikatan braku dan merapikan tanktopku seperti semula. Aku turun sambil memegang braku dan melihat sekeliling "sepi." Ucapku dalam hati. Hujan di luar sudah tak sederas tadi.
"Makasih ya neng atas servis neng tadi." Abang itu mengucapkannya ketika aku turun.
"Nih buat abang kenang2an dariku." Ucapku tersenyum sambil memberikannya sejumlah uang dan juga bra ku.
"Eh uangnya simpen aja itung2 bayar jasa lonte, tapi bh nya tetep saya ambil hehe." Dia segera mengambil bra ku dan mencolek putingku yang menyeplak di tanktopku yang masih basah.
"Tuh pentilnya udah keras gini, mau abang puasin gak neng?" Tawarnya sambil meraba raba payudaraku. Sebenernya aku mau aja, tapi di dalem ada pembantu dan sopir yang menjaga rumah ini.
"Aahhh... Kapan2 aja ya bang, soalnya ada orang di rumah." Jelasku padanya. Kemudian kami tukeran nomer hp, siapa tau ketika aku horny bisa nelpon dia buat muasin nafsuku hihihi...

"Sekali lagi makasih ya neng, nanti telpon abang aja kalo 'butuh'." Ucapnya sambil memacu motornya menjauhi rumahku. Aku hanya tersenyum mendengarnya. Aku merasa vaginaku sudah basah karna keisenganku tadi. Kemudian aku menekan bel rumah, kututupi tubuhku dengan merapatkan cardiganku. Kemudian pembantuku, Bi Asih, keluar membukakan pager.
"Ealah non kok pulang gak nunggu ujannya berenti dulu sih. Sampe basah kuyup tuh bajunya." Ucapnya sambil membuka gembok pager.
"Iya nih bi, abis tadi tiba2 turun ujan deres." Aku langsung masuk ke rumah ketika pager terbuka. Kemudian aku melangkah ke kamarku, mengunci pintu kamar dan membuka semua bajuku hingga bugil. Aku kemudian mandi dan setelahnya mengelap tubuhku dengan handuk hingga kering. Kupandangi sejenak tubuhku ini di depan cermin.
"Kok payudaraku membesar dikit ya?" Ucapku sambil meremas remas payudaraku. Karna remasan itu vaginaku jadi berkedut kedut. Aku lalu tiduran di kasur, mengangkangkan kakiku, dan mulai masturbasi sampai aku keluar. Aku lalu tertidur dalam keadaan bugil hingga azan magrib membangunkanku. "Duh males solat, tidur lagi ajalah." Aku kemudian kembali tertidur. Jam 8 malam aku bangun, memakai baju dan kebawah untuk makan malam, setelahnya aku kembali ke kamar dan main hp. Kubuka hpku, ternyata aku diundang masuk ke grup bernama "MT SMA X" yang berisi teman2 baruku dan aku join ke grup itu. Lalu aku juga diundang ke grupchat berisi Bella dan Sherly. Aku tak lama2 bermain hp kemudian aku tidur lagi tanpa solat terlebih dulu. Aku membuka semua bajuku hingga bugil, rasanya lebih nyaman aja tidur tanpa busana.

Esoknya di hari minggu, aku bangun jam 9 pagi. Aku melewatkan solat subuh lagi. Di grup MT terdapat 999+ chat masuk. Aku baca satu persatu chat itu. Ternyata mereka membahas cerita Bella yang ngeseks dengan abang ojol kemaren. Kulihat Bella mengirimkan beberapa foto kegiatan seksnya. Ada 1 foto yang menarik perhatianku. Aku melihat foto Bella bugil yang mukanya dibanjiri sperma. Disitu aku melihat tidak hanya ada satu penis, tapi ada dua, tiga, empat!? Eh ada lima!?? Buset. Bella di gangbang 5 orang? Binal sekali Bella ini. Bella lalu bercerita bagaimana hal itu bisa terjadi. Aku mulai memainkan vaginaku sambil membaca pengalaman Bella di gangbang. Setelah ceritanya usai aku kembali dikejutkan dengan video yang Bella kirim. Kuambil earphoneku yang ada di meja belajar dan memulai videonya. Video yang berdurasi 2 menit itu memperlihatkan Bella yang sedang di doggy dengan mulutnya yang disumpal penis. Air liurnya menetes karna di 'face fuck'. Aku semakin cepat menggesek vaginaku. Kemudian penis itu dicabut dari mulutnya dan kameramen itu bertanya.
"Siapa nama lu lonte?" Ucapnya yang ternyata adalah laki2. Dia mendekatkan kameranya ke muka Bella.
"Bella... Nur... Arifahh..." Ucapnya terbata bata. Tubuhnya nungging dengan kedua tangannya dipakai untuk menopang tubuhnya.
"Umur lu berapa? Kerjaan lu apa?" Tanya kameramen itu.
"18 tahun... Gue masih SMA..." Jawabnya terengah engah.
"Kesukaan lu apa bispak SMA? Sini liat kamera!" Tanya lelaki itu sambil menjambak rambut Bella hingga kepalanya terdongak ke atas. Dia melihat ke arah kamera. Mukanya yang horny dan keringetan itu kemudian menjawab
"Guee sukaa ngentot..!!! Entotin gue teruuus..!! Gue suka kontooll..!!"
Jawab Bella setengah teriak.
"Wohoho... Binal juga lu bocah SMA." PLAAK.. Tampar lelaki itu pada wajah Bella. Bella bukannya marah malah semakin menjadi jadi nafsunya.
"Aahhh... Teruus kasarin guee... Gue jablay kaliaann...!! Ayoo kontolin guee..!!" Kemudian video itu berakhir.

Tanpa kusadari aku sudah memasukkan 2 jariku ke dalam vaginaku. "Oohh apa rasanya yaa di gangbang seperti itu.. aku jadi penasarann tapi takut" ucapku dalam hati. Kemudian aku mengambil hpku dan mencari cari video porno. Aku mencari video bergenre gangbang. Lalu keluar video asal jepang berjudul "Horny schoolgirl got a gangbanged in her class". Dalam hati aku berpikir "ini cocok untukku yang masih bersekolah." Video berdurasi 1 jam lebih ini kutonton sampai habis. Adegannya benar2 hot. Cewe jepang itu di gangbang oleh 2 gurunya dan 3 teman laki2nya. Aku sangat suka video ini! Aku sampe keluar 2 kali dengan spidol papan tulis yang masih menancap di vaginaku. Aku benar2 kelelahan pagi itu, lumayan olahraga pagi hehe. Aku sampai lupa sarapan. Kemudian aku tertidur dengan spidol yang masih menancap di vaginaku. Aku terbangun jam 1 siang. Aku mencabut spidol dari vaginaku yang sudah mengering. Aku kemudian memakai baju dan turun ke bawah untuk makan siang.
"Non tadi gak sarapan ya?" Tanya Bi Asih sambil menyiapkan makanan siang di meja.
"Iya bi, tadi aku ketiduran. Abisnya aku kecapean abis belajar kemaren." Ucapku pada Bi Asih.
"Duh non, makanya kalo belajar jangan keseringan sampe kecapean gitu."Wanita berumur 52 tahun itu menasihatiku bagaikan aku adalah anaknya. Dia gak tau kalo aku kemaren belajar mengenai surga dunia.
"Iya bi hehe." Ucapku singkat kemudian meminum air putih di meja itu.
"Non udah solat zuhur belum?" Tanya Bi Asih. Mendengarnya aku hampir tersedak.
"Hmm udah kok bi, aku kan selalu solat tepar waktu." Ucapku bohong, padahal aku sudah melewatkan beberapa solat wajib. Kemudian Bi Asih meninggalkanku di ruang makan. Aku kemudian makan dengan lahap. Setelahnya aku nonton tv sambil main hp. Di rumah aku memang tak berhijab, hanya memakai kaos dan celana pendek, tapi tidak se seksi pakaian Sherly dirumahnya. Karna payudaraku kecil, jadinya aku jarang make bra di rumah

Aku membaca beberapa chat termasuk chat dari grup yang hanya diisi oleh aku, Vina, dan Dea. Mereka membahas beberapa mata pelajaran dan mengeshare info2 tentang agama. "Huh membosankan." Ucapku dalam hati. Aku tidak membalas percakapan mereka. Kemudian aku berpindah ke grup MT SMA X. Bahasan mereka lebih seru dibandingkan grup sebelah. Bahasannya beragam termasuk seputar seks dan alkohol. Mereka tak ragu mengetik kata2 vulgar dan kotor. Aku juga terkadang ikut tertawa karna isi chatnya yang benar2 konyol. Tapi tidak semuanya muncul di grup itu, hanya Rangga yang tak aktif. Aku ikut membalas chat dari grup itu dan bergabung dengan bahan obrolan. Perbedaannya sangat jauh antara grup ini dengan grup Dea dan Vina. Tapi bagaimanapun juga Dea dan Vina tetap menjadi sahabat baikku meskipun aku sudah terbuai dengan nikmat dunia. Aku pun berpikir bagaimana caranya membuat Dea dan Vina mau berteman dengan Sherly dan Bella. Kalo pun tidak sampe berteman, setidaknya aku akan berusaha menghilangkan pemikiran Dea dan Vina yang selama ini menganggap buruk Sherly dan Bella.

Keesokan harinya, aku sekolah seperti murid pada umumnya. Pakaianku yang tak mengikuti tren seragam kebanyakan siswi sekolah menjadi ciri khas seragamku, begitu juga dengan Dea dan Vina. Tapi ketika tampil di luar, pakaianku dengan sahabatku memang up to date ala2 hijaber selebram. Ketika aku akan turun ke lapangan untuk upacara, tiba2 Sherly memanggilku.
"Liv, sini deh." Ucapnya dengan isyarat memyuruhku masuk ke kelas anak IPS, ini adalah kelasnya Dion.
"Ada apaan nih?" Tanyaku pada Sherly yang langsung menarik tanganku masuk ke kelas Dion.
"Udah cepet sini, kita cabut upacara aja." Ajak Sherly padaku, Bella yang ada disamping Sherly ikut mengajakku untuk bolos upacara. Disitu ada Dion, Beni, dan Rian. Dani dan Rangga tidak terlihat batang penisnya. Eh batang hidungnya. Baru kuketahui kalau Dion, Beni, dan Rian itu sekelas.
"Nanti kalo ketahuan guru gimana? Nanti dihukum dong." Tanyaku kembali
"Gak kok gak bakal ketahuan." Ucapnya meyakinkanku. Aku percaya padanya dan aku bolos upacara untuk pertama kalinya. Kemudian kami duduk di lantai pojok kelas agar tak terlihat dari jendela.

"Eh bu haji ikut cabut juga nih." Ledek Rian padaku.
"Bu haji apaan, masa bu haji demen mabok2an." Ucapku berani pada Rian. Mereka memuji keberanianku menjawab pertanyaan Rian. Kami pun mengobrol ringan sampai akhirnya ide gila muncul dari mulut Rian.
"Eh bikin permainan yuk. Kalian sepongin kontol kita sampe keluar. Yang paling terakhir ngeluarin peju pasangannya dia kalah." Ide gila itu langsung dihujat abis2an oleh Bella dan Sherly.
"Yee itumah enak di lu doang." Ucap Bella
"Sangenya jelek anjir." Sherly ikut menghujat Rian. Dion dan Beni hanya tertawa mendengar ide Rian.
"Boleh siapa takut." Ucapku yang membuat suasana jadi hening. Mereka tak percaya dengan apa yang kuucapkan.
"Gila lu!" Ucap Bella singkat menghinaku.
"Kenapa Bel? Lu takut sama anak baru kayak gue?" Ucapku meremehkan Bella yang lebih berpengalaman dalam urusan seks. Bella langsung bertolak pinggang dan membusungkan dadanya.
"Idih, masih bau kencur udah belagu lu. Ayo gue ikut! Sher lu harus ikut juga!" Bella memaksa Sherly untuk ikut juga.
"Duh nanti make up gue ilang. Yaudah deh kalo lu maksa." Ucap Sherly terpaksa. Kemudian Rian menjelaskan aturannya pada kami bertiga. Aturannya simpel. Masing2 cewe hanya harus buat 1 cowo orgasme, cowonya akan dipilih secara acak melalui undian kertas. Seperti game strip-UNO, cewe yang kalah harus menuruti kemauan cewe yang menang.

Undian pun dilakukan. Sherly dengan Beni, Bella dengan Rian, dan aku dengan Dion. "Waktu upacara tinggal 15 menit lagi. Jadi kalian harus cepet ya." Ujar Beni mulai membuka celananya. Sambil tetap duduk di lantai dan bersandar di dinding, para cowo mulai membuka celana dan cd nya. Penis mereka belum ada yang tegang. Aku harus membuat penis Dion untuk tegang dulu.
"Semua siap? 1.. 2.. Mulaii!" Sesuai aba2 dari Rian, aku mulai menjilat jilat penis Dion. Bella dan Sherly juga mulai memainkan penis pasangannya. Agar cepat keluar, kami membuka kancing seragam kami sehingga mereka bisa meremas remas payudara kami. Sherly dan Bella hanya memakai bra dibalik seragam tipisnya. Sedangkan aku masih dilapisi tanktop baru kemudian minsetku. Karna lapisannya ada banyak, Dion kesulitan untuk meremas payudaraku. Tak seperi Bella dan Sherly, push up bra mereka sudah tersingkap dan payudaranya dimainkan oleh pasangannya.Aku kemudian melepas penisnya dan membuka seragamku yang kemudian diikuti tanktopku yang kulepas. Aku memakai kembali seragamku tapi tak dikancing. Akhirnya tangan Dion bisa dengan bebas meremas payudaraku. Miniset yang biasa kupakai ini mulai terasa sempit di payudaraku. Mungkin memang benar payudaraku membesar sedikit.
"13 menit lagi ladies, percepat sepongan kalian." Ucap Rian menunjukkan jam di hpnya. Kami berlomba mengeluarkan sperma dari penis pasangan masing2.
"Clkk... Clkkk... Slrrpp... Mmphh..." Suara itu muncul dari mulut kami yang dengan cepat memaju mundurkan kepala kami. Air liur kami mengalir dari sela2 mulut kami. Suara desahan2 para cowo menambah panas suasana ruangan kelas ini.Penis Dion yang besar membuatku kewalahan menghisap penisnya. Aku mendapat lawan yang berat pagi ini. Tiba2 Rian mengeluarkan spermanya di mulut Bella. "Crooott crooot croott.." Bella membenamkan semua penis Rian ke dalam mulutnya. Dia tidak membiarkan sperma itu keluar dari mulutnya. 'Glekk.. Glekk.' Suara dari tenggorokan Bella menelan semua sperma Rian. Kemudian dia meledekku.
"Eh anak baru, gede omongannya doang ye hahaha... Liat aja lu gue bikin kapok." Ucap Bella membuatku tertekan. Kemudian dia membenarkan seragamnya lagi "8 menit lagi ladies." Ucap Rian mengingatkan aku dan Sherly untuk segera menyelesaikan game ini. Sherly membuka kancing Beni dan mengelus elus dadanya, aku juga mengikuti teknik Sherly. Tanganku memainkan pentil Dion. Dadanya yang bidang membuatku gemas membelai belai dadanya.

"Aahh gue keluarr..."
'crooott croott' Sperma Beni keluar dan mengenai muka dan payudara Sherly.
"Ihhh Beni!!! Kena mukaaa!!" Ucap Sherly kesal karna make upnya terkena sperma Beni. Beni hanya tertawa melihat Sherly ngambek. Kemudian Bella kembali mengintimidasiku.
"Hahahaha.... Kebanyakan gaya sih lu. Tuh liat tinggal 3 menit lagi. Cepet bikin Dion keluar, inget peraturannya harus sampe keluar." Aku panik melihat waktu di hp Rian. "Oh tidak sebentar lagi upacara selesai." Ucapku panik dalam hati. Aku semakin cepat mengoral penis Dion yang besar ini. Kerudungku acak2an karna di remas2 oleh Dion. Aku men'deepthroat' penisnya cukup lama sampai air mataku keluar. Semuanya kulakukan agar Dion cepat mengeluarkan spermanya.
"30 detik" ucap Rian kembali mengingatkan waktu. Aku mengocok cepat penis Dion dan mengemi emut ujung penisnya.
"10...9...8...7...6..." Bella mulai menghitung mundur waktu yang tersisa.
"Dion please keluarin peju lu." Ucapku memohon sambil mengocok ngocok penisnya.
"5...4...3...2...1"
'crooott crooott crooot' akhirnya sperma itu keluar tepat waktu, dia mengeluarkannya pada wajah dan sedikit mengenai hijabku. Payudaraku juga terkena semburannya. 'alhamdulillah, keluar juga' ucapku dalam hati sambil menikmati semburan sperma Dion. Spermanya sangat banyak sampai wajahku benar2 penuh dengan sperma.
"Mampus lu kalah hahaha..." Bella menertawakanku penuh kemenangan. Kulihat wajah Sherly sudah bersih dari sperma Beni. Tiba2 terdengar suara langkah berjalan ke arah kelas. Segera kubersihkan wajahku dengan tangan dan kujilati semua sperma Dion dan mengancingi lagi seragamku. Tanktop putihku aku titipkan pada Dion karna tak ada waktu lagi untuk memakainya. Aku, Sherly dan Bella berjalan menuju pintu kelas dan pintu terbuka bertepatan dengan anak2 IPS yang masuk ke kelas. Hijabku yang berantakan menjadi pusat perhatian cowo2 kelas ini.
"Loh dia kan anak IPA, ngapain kesini? Kayaknya gak upacara deh." Ucap salah satu cowo kelas itu.

Sesampainya di luar kelas, kami bertiga tertawa sangat keras. Kami deg2an dengan kejadian tadi. Kami berjalan ke arah toilet cewe.
"Gila lu Liv, berani banget lu tadi nerima tantangan Rian." Ucap Sherly padaku.
"Yaa abis gue akhir2 ini jadi penasaran sama kontol." Ucapku sambil membetulkan hijabku yang sedikit terkena sperma Dion.
"Waah mulai ketagihan kontol nih Olive hahaha" Ledek Bella sambil menepuk keras pantatku. Aku yang kaget pun menjatuhkan jarum pentulku.
"Yahkaan jatoh, lu sih Bel. Duh kemana lagi tuh jarum." Aku menyalahkan Bella dan mencari cari jarumku yang terjatuh di lantai
"Udahlah gak usah dicari. Lagian udah gak guna juga cewe sangean kayak lu make hijab hahaha." Sherly ikut2an meledekku sambil tertawa bersama Bella. "Benar juga sih, aku sudah tak pantas berhijab lagi." Ucapku dalam hati. Kemudian aku bangun, mengalungkan hijabku, dan mengajak kedua temanku ini keluar toilet.
"Ah kelamaan, yaudah yuk keluar aja." Ajakku mengajak.
"Eh lu gapapa gak pake hijab?" Tanya Sherly penasaran.
"Gapapa kok, hijab gue juga kena peju Dion tadi." Jawabku dengan yakin. Kemudian aku membasahi hijabku agar aku ada alesan tidak memakai hijab hari ini. Kami pun keluar dari toilet. Semua pandangan menuju ke arahku yang tak berhijab sampai aku ke kelas pun masih diliatin. Untungnya selama di jalan aku tak bertemu dengan Dea dan Vina. Jika mereka melihatku tak berhijab dan berjalan bareng Bella dan Sherly bisa dipastikan persahabatan kami berakhir.

Kami kemudian duduk di tempat biasa. Aku melihat kesamping ternyata hari ini Daffa tidak masuk sekolah karna tasnya tidak ada di tempat. Saat sedang memandang bangku Daffa tiba2 Bella duduk dibangku itu memberiku sebuah benda lonjong berwarna pink. Aku tidak tau benda apa itu.
"Ini apaan Bel?" Tanyaku bingung memegang benda itu
"Ini hukuman lu, pake ini di memek lu sampe pulang sekolah." Jelas Bella berbisik padaku.
"What..???"

BERSAMBUNG...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd