Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mia : Aku Suka Tubuhku Dinikmati

Part 2. Masa kuliahku

Aku kuliah di salah satu universitas swasta di kota S. Di kota ini aku ngekos sendirian. Sehingga aku bebas berekspresi dan melakukan berbagai hal yang aku inginkan.

Semasa kuliah pergaulanku cukup bebas. Aku sering pergi ke club malam. Suatu hari di club malam aku bertemu seorang pria, dia mengajakku berkenalan. Namanya Richard. Dia seorang blasteran Jerman Indonesia.
Entah bagaimana mulanya hingga sampailah percakapan kami pada informasi bahwa di club itu ada event khusus semacam pertunjukan striptease. Hanya orang-orang dari kalangan VIP yang biasa mengetahuinya.

Aku cukup tertarik dengan event itu. Richard mengatakan tipe wanita seperti aku pasti banyak disukai bila ikut event itu. Ternyata Richard memang salah satu orang penting di balik event itu. Dia memang biasa mencarikan penari maupun tamu VIP nya.

Richard pun menawariku untuk menjadi salah satu penari di event striptease. Tanpa pikir panjang langsung aku iyakan.

Richard : Gimana Mia? Kalau mau aku bakal langsung atur jadwalnya.
Mia : Boleh. Atur aja.

Malam itu kami pun bertukar kontak agar mudah berkomunikasi.

Keesokan paginya, aku menerima chat dari Richard.

"Mia, kalo malam ini bisa ga kamu ?"

Kebetulan hari ini aku kuliah hanya sampai siang dan besok jadwal kuliahku kosong, maka langsung aku iyakan tawaran Richard.

"Mia, oke siap-siap ya. Kamu dateng jam 9 ya, ntar aku briefing dulu" balas Richard.

Seharian itu perasaanku pun tak karuan. Aku deg deg an sekali. Sampai-sampai aku pun aku tak fokus lagi di kelas.

Pulang kuliah aku langsung kembali ke kosan dan mulai prepare. Aku pun memutuskan untuk luluran agar kulitku terlihat glowing.
Jantungku berdegup kencang membayangkan apa yang akan terjadi nanti malam.

Aku merasakan geli di payudara dan memek ku. Saat mandi aku menyentuh bagian sensitifku sambil membayangkan nanti malam tubuhku akan disaksikan banyak laki-laki. Akupun masturbasi saat itu. Aku pilin pilin puting payudaraku kiri dan kanan, kemudian kugesek gesek klitorisku dengan jari. Ah, baru membayangkan saja aku sudah cukup bergairah. Aku tak sabar menantikan malam nanti.

...

Malam harinya, tepat pukul 9 aku sudah tiba di club. Richard sudah menungguku disana.

Richard : Wah kamu cantik sekali Mia.
Mia : Thankyou, cad. Aku deg deg an nih.
Richard : Wajar, tp nanti kamu bakal terbiasa kok.

Kemudian Richard pun membawaku ke suatu ruangan, ruangan itu berisikan lemari dan sekeliling dindingnya banyak cermin.

Richard : Nah di lemari ini banyak pilihan kostum untuk nari. Jadi nanti pakai lengkap dulu, sistemnya nanti kayak lelang gitu, satu per satu di lepas. Nanti bakal paling mahal lelang untuk buka pieces terakhir. Dan kalo kamu udah beneran telanjang kalo ada yang suka dan mampu nawar mahal, kamu harus nemenin pemenangnya.

Mia : tidur sama dia gitu?
Richard : Yoi. Gimana? Mau ga?

Meski sedikit ragu karena aku masih perawan namun aku cukup tertarik dengan penawaran itu.

Mia : tapi aku masih perawan, aku takut Cad.
Richard : Ha? Seriusan? Wah bakalan lebih mahal ini harusnya Mi. Mau ya Mia, tenang aja aman kok.

Mia : Boleh deh. Tapi uangnya bakal aku dapet semua apa gimana?
Richard : Tenang aja Mia, biasanya 90 % buat kamu, 10 persen buat club, termasuk untuk aku.

Akhirnya aku iyakan tawaran itu. Dalam hati aku berpikir, tak masalah lah melepas keperawanan. Aku tak percaya aku akan menjual tubuhku.
 
Tiba saatnya pertunjukan. Richard sebagai pemandu yang akan melelang tubuhku malam ini.

Aku pun berdiri diatas panggung dibalik tirai berwarna merah.

Richard : Standby disini ya Mia. Begitu tirai dibuka, diputar 1 musik kamu harus mulai menari menelusuri seluruh panggung. Gerakan nya bebas aja yang penting erotis dan menggoda. Pastikan berhenti sejenak di hadapan tamu satu per satu. Lalu kembali lagi ke posisi semula. Selanjutnya kamu ikutin arahan dipanggung.

Aku mengangguk tanda mengerti. Saat itu pakaian yang kukenakan adalah kostum perawat. Sesuai tema striptease malam itu. Jadi tiap event ada temanya. Kali ini temanya perawat. Di balik kostum aku memakai bra dan G String. Kostum ini cukup ketat dan roknya cukup pendek. Sangat menggoda tentunya.
Aku tak sabar menunggu pertunjukan.
Terdengar suara Richard sedang opening.

Richard : ... Please welcome our Naughty Nurse.

Lalu tirai pun dibuka. Tampaklah panggung dan seluruh ruangan. Disana terdapat 14 laki-laki tamu VIP. Panggung berbentuk Huruf T. Terdapat 7 laki laki disisi kiri dan 7 laki laki disisi kanan.

Musik pun diputar akupun mulai meliuk-liukkan tubuhku diatas panggung. Terdengar tepuk tangan dan siulan dan beberapa pria. Aku pun melakukan gerakan-gerakan menggoda tiap terhenti dihadapan tamu satu per satu.

Namun betapa kagetnya aku ternyata ada salah satu tamu yang tak asing bagiku. Iya, diantara tamu VIP ada omku. Tiba giliran menari dihadapan omku, mata kami bertatapan.
Namun aku berusaha tetap menari seperti kami tak saling kenal.

Usia para tamu memang kisaran 40 tahun keatas. Bahkan ada yang sepertinya sudah 60 tahun.

Aku cukup bergairah malam itu. Namun sedikit takut karena ada om ku disana. Bagaimana jika ia melaporkan ini ke orangtuaku?
Ah, dia ga mungkin kan memberi tau?
Hal yang aneh juga karena dia ada disini.

Lamunanku terhenti ketika Richard kembali bicara.

Richard : Tuan-tuan, perkenalkan ini Suster Mia. Dancer baru disini. Kita sebut Suster Mia. Seperti biasa, kita mulai lelang bagi yang mau Suster membuka kostumnya, kita mulai dari buka atasan, diharga 500ribu.
Penawaran tertinggi untuk membuka atasan saat itu terhenti di 1 juta.

Akupun membuka atasan sambil menari meliuk liuk. Tampaklah braku berwarna merah yang tak begitu menutupi payudaraku. Sebab bra itu cukup tipis, bahkan putingku samar samat terlihat.

Aku senang sekali melihat tatapan-tatapan penuh nafsu dari para tamu.

Richard : Selanjutnya rok kita mulai di harga 1 juta.

Penawaran tertinggi untuk membuka rok jatuh di harga 5 juta.

Akupun membuka rokku. Tampaklah Gstring berwarna merah yang kupakai. Aku sudah mencukur bulu kemaluanku sehingga tidak ada jembut yang mengganggu. Kuakhiri gerakanku dengan membelakangi para penonton untuk menunjukkan bokongku.

Terdengar decakan kagum dan siulan dari para pria diruangan itu.

Tubuhku merinding. Kini aku hanya menggunakan bra dan g string dihadapan belasan pria. Aku merasakan memekku sudah sangat becek.

Richard : Selanjutnya yang mau buka bra dan menjilat dan menyusu pada suster Mia dibuka diharga 5 juta.

Aku kaget dan menoleh ke arah Richard. Apa-apaan ini ? Bukankah hanya striptease ?

Richard hanya tersenyum dan mengangguk mengisyaratkan agar aku ikuti saja.

Ada seorang tamu yang menawar di harga 10 juta. Itu tawaran tertinggi untuk membuka bra dan menyusu.

Akupun harus menghampiri pria itu. Usianya sekitar 50an. Sepertinya sebaya dengan omku. Posisi pria ini duduk persis disebelah omku.

Aku kini telah berdiri dihadapan pria itu. Musik diputar, akupun menari dihadapannya. Ia membalikkan tubuhku sehingga kini aku membelakanginya. IIa tak langsung membuka bra ku. Ia mengelus punggungku. Rasanya cukup geli.

Ia pun membuka kaitas braku, lalu memutar tubuhku kembali.
Braku pun dilepaskannya. Pria lain bersorak sorak melihat payudaraku telah terpampang nyata.
Pria itu kemudian memegang kedua payudaraku. Meremasnya. Aku menggelinjang kenikmatan.
Dia mulai mengisap puting kiriku sambil memilin puting kananku dengan jarinya.

Aku memejamkan mata dan menggigit bibir bawahku menahan kenikmatan yang mengalir. Betapa lahap ia mengisap putingku bagai bayi yang kelaparan.
Ia mengisap putingku bergantian kiri dan kanan.
Desahanku tak dapat kutahan

Ah, ahh.. hmmh , ah

Aku menoleh kekiri, aku bertatapan dengan omku. Ia pun dengan penuh tatapan nafsu melihat keponakannya yang sedang menyusui seorang pria di hadapan matanya.

Musik pun terhenti. Richard memberi aba-aba untuk menghentikan pria itu.

Richard : Cukup. Selanjutnya. Bagi dua pria yang mau mengisap puting nona mia, satu di kiri satu di kanan, masing masing di harga 8 juta.

Nafsuku masih memuncak. Aku pasrah saja dengan apa instruksi Richard.

Saat itu ada 2 pria yang menawar dan masing-masing jatuh di harga 10 juta.

Kedua pria itu menghampiriku. Mereka pun mulai mengisap dan memainkan lidahnya di kedua payudaraku.

Saat itu pria-pria lain pun sudah beranjak dari kursinya, berdiri melingkar menyaksikanku menyusui dua pria sekaligus.

Rasanya nikmat sekali. Putingku diisap dan disedot-sedot secara bersamaan. Sesekali para pria ini juga meremas payudaraku. Desahanku makin kuat.

Ah, ah ahhh

Musik terhenti kembali. Richard menyuruh dua pria tadi menjauh dariku.

Richard : Selanjutnya buka G string dan jilat memek mulai di harga 15 juta.

Aku tak lagi kaget mendengarnya. Aku sudah pasrah dan menikmati permainan ini.

Harga tertinggi jatuh pada seorang pria berusia 60an. Sepertinya iya yang tertua disini.

Kemudian akupun disuruh duduk mengangkang di tengah tengah para pria itu. Si pria tua mengelus-elus pahaku. Perlahan sampai ke arah memekku.

Aku menggelinjang kegelian. Ia kemudian menarik tali G Stringku, dan melepaskan G Stringku.

Kini aku telah benar benar telanjang dengan posisi mengangkang di hadapan banyak pria.

Beberapa pria sudah tampak mengocok kemaluannya masing masing menyaksikanku.

Pria tua itu pun menggesekkan jarinya di klitorisku. Aku mendesah.

Ah mmmmh ouuhh

Kemudian ia pun mendekatkan wajahnya ke memekku. Ia menjulurkan lidahnya mulai menjilati memekku.

Ah, betapa nikmat sapuan lidahnya di memekku. Aku mendesah desah. Sesekali ia menyedot lubang memekku. Semakin lama semakin cepat gerakan lidahnya. Akupun merasakan tubuhku makin bergejolak. Tak sadar hingga pinggulku terangkat.

Akupun mencapai orgasme saat itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd