Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mimpi Buruk Lona

Status
Please reply by conversation.
Manteebb ni huu ceritanya... bikin lona jadi ketagihan kontol lelaki lain hu. Tp kalau bisa jgn gang bang satu2 aja gantian dinikmati, biar gk mainstream ceritanya hehe. Ditunggu updatenyaaa huu
 
Walah dibikin kentang nih sama suhu.
Semoga update nya lancar jaya sampe tamat dah.
 
Mataku juga terbelalak melihat update nya.
:kaget:
 
Part 5: Dilema

Mulut Lona ternganga dan matanya membelalak. Kagetnya bukan main, tapi sesuatu seperti membuatnya terpaku di tempat. Setengah jam yang lalu dia diberitahu mertuanya kalau Pak RT sudah pulang. Namun sekarang dia malah melihat orang tua itu berdiri di depan kamar mandinya. Tanpa mengenakan pakaian apapun. Dengan wajah jelek yang tersenyum mesum dan belalai di bawah perut yang naik turun menjijikkan.

Lona masih saja menatap barang itu. Dia tahu seharusnya dia memalingkan matanya, tapi rasanya sulit sekali. Yang ada hanya bibir tipisnya yang bergerak. Mendesis-desis dengan berkata Oh my god.. ya Tuhan.. berulang kali. Lalu matanya perlahan mengarah ke atas, ke perut buncit dan dada kurus bertulang, ke leher dan muka yang tidak mengenakkan.

Tersadar siapa orang yang ada di kamar pengantinnya, Lona berkata marah, “ngapain bapak di sini!?”

Jagat masih saja senyam-senyum seolah tidak bergeming. Lona mundur. Tangannya memegangi lipatan handuk di dadanya yang menggembung. “Bapak ngapain di sini!?” ulang Lona, lebih tegas. Ada nada kebingungan dan ketakutan dalam suaranya.

“Saya gak ngapa-ngapain kok Bu Lona…” jawab Pak RT dengan riang, seperti tidak ada masalah.

“Ini kamar saya, Pak. Tolong keluar!” Lona bicara lantang sambil menghindari melihat badan kurus itu. Terlebih lagi melihat belalai itu.

Jagat melangkah mendekat. “Tenang, Bu.. Saya ada sesuatu untuk ibu.” Di tangan orang tua itu Lona melihat hape yang diarahkan ke depan wajahnya. Layarnya memperlihatkan sebuah video pendek. Lona membuka mulutnya. “Ap – apa itu? Itu kan…”

Hape Pak RT menayangkan gambar Lona yang tadi sedang mandi. Tampak tubuh belakang Lona yang bohay bergerak-gerak di bawah shower. Dia tidak percaya. Tak menyangka orang tua itu bisa masuk ke kamar yang dikunci dan merekam dirinya mandi. Dia geleng-geleng kepala.

“Gak mungkin! Gimana cara bapak bisa merekam!? Gimana caranya bisa masuk kamar saya!? bentak Lona sambil sesekali matanya menatap hape itu.

“Yah begitulah, Bu. Nih kalo ibu mau lihat yang jelas,” jawab Jagat, menyerahkan hapenya kepada Lona, yang segera menyambarnya. Sembari memandang Lona yang sedang menonton, Jagat mengocok-ngocok penisnya. Lalu pandangannya beralih ke seluruh tubuh Lona yang terbalut handuk berwarna pink. Tubuh Lona terlihat menantang dengan handuk dan kulit yang masih sedikit basah. Dia berdecak kagum dan teringat dengan rencananya.

“Saya ada penawaran lho untuk ibu Lona…” kata Jagat.

Lona yang sedang sibuk menonton dirinya bingung mendengar kalimat itu. “Maksud bapak apa sih!? Lebih baik bapak pergi dari sini!” Dia berusaha menghapus video itu.

“Saya ga akan menyebarkan video yang barusan ibu tonton dan foto-foto yang ada di Pak Komo, kalo ibu mau menuruti apa kata saya.”

“Hah? Pak Komo?”

“Iya, Bu.. Saya tahu kok apa yang ibu lakuin sama mertua ibu dua bulan lalu.” Mengatakan hal itu membuat Jagat cekikikan sendiri.

“Maksudnya apaan sih!! Jangan macam-macam yaa!!!” Lona berhasil menghapus video itu, yang diketahui olehnya cuma ada satu. Dia mengembalikan barang itu dan mengangkat tangan kanan dan telunjuknya. “Sekarang pergi dari sini!!!”

“Dua bulan lalu ibu nyepong kontol mertua ibu, kan…? Hehehe…”

DEG! Apa yang barusan dia bilang?

“Ibu nyepong sambil telanjang bulet, kan..? Ada tuh foto-fotonya di hape saya.” Jagat membuka gallery hapenya dan mencari gambar yang dimaksud. “Nih.”

DEG!!! Kali ini Lona lebih kaget lagi. Matanya melotot dan badannya gemetaran. Ini betul-betul keterlaluan dan tak dapat dipercaya. Sangat tak dapat dipercaya apa yang dilihat matanya sendiri. Wajah cantiknya yang berbibir tipis dan berhidung bangir tampak sedang menghisap kontol dengan nafsu. Jagat menggeser-geser foto-foto itu. Ada banyak. Dengan pencahayaan remang tapi menjelaskan siapa yang ada di gambar itu.

Gila! Ini gila! Batin Lona. Dia merasa malu, kesal, marah. Bukan hanya kepada mertua dan temannya itu, tapi juga kepada dirinya sendiri. Bagaimana bisa ayah mertuanya mendapatkan gambar-gambar itu!?

“Gimana, Bu? Mantap kan? Hihihi. Tadi baru aja Pak Komo ngirim foto-foto ini. Dan video barusan juga udah saya kirim ke beliau. Hihi..”

“Kurang ajar! Kurang ajar kalian!!! Bagaimana caranya!? Bagaimana!?”

“Ooh, katanya sih mertua ibu itu ngambil gambar pake hape ibu sendiri, Bu..”


Sialaaan!!! Kenapa dia baru sadar? Pasti itu terjadi sesaat sebelum suaminya menelepon dirinya.

Lona berdiri kaku. Gemetar. Udara terasa panas. Dunia seolah runtuh di sekitarnya. Dia merasa terancam. Wajahnya memerah. Tangannya terkepal dua-duanya. Batinnya hanya mendesis Bagaimana bisa??? Bagaimana bisaaa!?

“Gimana, Bu? Udah tenang? Saya boleh bicara sekarang?” tanya Pak RT.

Lona diam saja. Mulutnya tak mampu bicara.

“Saya ga akan sebarin ini semua. Asal… asal ibu mau melakukan apa yang saya minta.”

Lona mendengar dengan jelas apa kata orang tua itu. Dan dia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi.


********

Hayooo? Apakah yang akan terjadi pada Lona?
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd