Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT (Mini Series) ISTRIKU MODEL DADAKAN

Semakin hari suamiku semakin terasa dingin. Setelah malam itu aku dipergokinya diantar Pak Okta, suamiku tidak lagi mau menyentuhku. Bahkan sudah hampir seminggu, suamiku selalu sibuk dengan hp nya. Bahkan sesekali dia tampak berbicara di telepon, dengan sembunyi sembunyi

Bukan hanya sikapnya yang berubah, tapi, aku lihat, kontol suamiku juga sudah berubah. Ya, aku sudah terbiasa menyebut kontol sekarang. Beberapa hari terakhir disaat suamiku tidur disebelahku, aku melihat celananya mengembung, makin hari semakin besar.

“Ya ampun, kalau dilihat dari luar celana, kontol suamiku sudah hampir sama besarnya dengan kontol Pak Okta”Aku pernah berkata seperti itu sewaktu baru bangun dari tidurku.

Ingin rasanya aku membuka paksa celana suamiku dan memasukan kontolnya kedalam mulutku. Tapi karena saat ini kami sedang dilanda masalah, aku tidak berani melakukan itu, mesti memeku mulai basah dan ingin rasanya di entot kontol. Entah kenapa setelah menjalin hubungan dengan Pak Okta, aku merasakan perubahan dalam diriku, aku menjadi liar dan binal.

“Oh Pak Okta, aku kangen kontolmu mengaduk aduk liang peranakanku”Ucapku dalam hati.

Sudah hampir seminggu aku tidak dientot Pak Okta karena aku datang bulan. Beberapa hari yang lalu setelah sesi pemotretan, aku hanya menyepong kontol Pak Okta, demi membuatnya puas.

“Ping” Suara notifikasi di hp ku.

“Sayang aku kangen, Aku 2 hari lagi balik”Tulis Rendy.
“Ok sayang, aku juga kangen”Balasku sambil tersenyum.

Hari itu setelah suamiku pergi bekerja, aku memutuskan untuk pergi ke studio. Menurut jadwal, hari ini aku ada pemotretan tunggal. Tapi aku rada malas karena hujan turun dengan sangat deras sekali. Akhirnya dengan setengah hati aku pun pergi ke acara pemotratan itu.

“Hahhh selesai juga”Ucapku saat memasuki kamar ganti studio baru itu.
“Bagus kak tadi”Ujar mbak penata rias.
“Terima kasih mbak”Kataku sambil tersenyum, kemudian berjalan ke arah kamar mandi.
“Saya pulang duluan ya Kak, sampai ketemu lagi”Lanjut Mbak penata rias, sambil berjalan keluar.

Aku kemudian mandi. Tubuh telanjangku tiba tiba menjadi bergetar, mengingat beberapa kali Pak Okta mengarapku di kamar mandi ini.

“Ah kemana sih Pak Okta, malah tidak datang hari ini”Ucapku kesal dalam hati.

Disela kegiatan mandiku, aku mendengar ada suara suara berisik dari luar. Mungkin si Mbak penata rias tadi, pikirku. Tanpa pikir panjang aku melanjutkan kegiatan mandiku. Setelah aku selesai berpakaian kembali, aku pun keluar dari kamar ganti. Suasana sangat sepi dan tidak orang lagi di studio itu, kecuali satpam studio.

Setelah sampai di lobby studio, aku melihat keluar, hujan masih saja belum berhenti, malah semakin deras. Suasana mendung disore itu, membuat hari semakin gelap. Jantungku dag dig dug melihat ke sekeliling studio itu.

“Hah.. aku sendirian, dimana Pak satpam” Pikirku.

Karena aku ingin minta tolong Pak Satpam untuk mencarikan taksi ke stasiun, aku kemudian berjalan ke arah belakang pos satpam. Bunyi air hujan membuat suara lain tidak terdengar. Dan setelah sampai ke dekat kamar kecil yang berada dibelakang pos satpam, mataku melotot, menyaksikan apa yang aku lihat.

“Apa”Teriakku kaget.

Kemudian Pak Satpam yang seusia Pak Okta itu pun terperangah. Dia menoleh ke arahku yang sedang terkejut, melihat Pak Satpam itu sedang menonton videoku yang sedang mandi tadi, sambil mengocok kontolnya. Disaat aku masih terdiam tidak percaya apa yang sedang aku saksikan, Pak Satpam dengan cepat menarikku ke dalam kamar yang tidak ada pintunya itu.

“Lepaskan saya”Teriakku.
“Sudahlah nyonya, anda diam saja dan harus tanggung jawab”Kata Pak Satpam sambil berusaha meremas payudaraku.
“Lepaskan Pak, salah saya apa?”Tanyaku mulai menangis.
“Salah anda mengangguku saat senang senang, coba anda tadi tidak kesini”Jawabnya sambil berusaha membuka bajuku.
“Jangan Pak, saya mohon.. tolonggg”,Teriakku kembali.
“Percuma anda teriak, disini tidak ada orang lain, hujan deras juga tidak akan ada yang mendengar anda berteriak nyonya cantik. Sudahlah jangan buang buang tenaga anda, simpan untuk kita ngentot nanti, “Slurppp” Kata Pat Satpam, lalu melahap puting payudaraku yang tadi dia keluarkan dengan paksa.

“Tolong Pak, saya sudah bersuami”Ujarku.

“Mhmmm....slurpppp.. slurpppp”Bunyi mulut Pak Satpam itu dengan rakus menyusu kepadaku.

Bagai seorang bayi yang sedang kehausan, Satpam itu terus mengisap puting susuku secara bergantian. Aku terus berusaha berontak, tapi apa daya, tenagaku kalah jauh darinya. Sambil terus mengunci tubuhku untuk tidak berontak, Satpam itu berusaha menjamah memekku dari bawah Rok’ku yang sudah tersingkap.

“Suamimu tidak akan tahu nyonya.. sudahlah, nikmati saja, toh kamu juga pernah ngentot dengan Pak Okta”Kata Pak Satpam yang membuatku sangat terkejut.

Aku benar benar syok mengetahui jika hubungan gelapku dengan Pak Okta diketahui oleh orang lain. Hatiku hancur, aku merasa malu dan benci dengan keaadanku saat ini. Sambil diam meranung, Pak Satpam terus saja mencabuliku.

“Tenang nyonya, saya tidak akan memberitahukan kepada siapun, tapi anda harus memuaskan kontolku ini”,Pak Satpam itu lanjut berkata, sambil mengarahkan kontolnya ke wajahku.
“Pak, jangan seperti ini, saya mohon”Ucapku mengiba, sambil menatap kontol hitam milik Pak Satpam itu.
“Ayo nyonya, setelah anda puaskan saya, akan saya hapus juga video anda itu”.
“Benarkan Pak?”Tanyaku berharap.
“Iya nyonya cantik, saya juga tidak akan memberitahu suami anda, jika anda sudah ngentot dengan Pak Okta”Jawabnya.

Pikiranku yang sudah sedikit tenang, kemudian berubah menjadi deg degan, melihat kontol hitam milik Pak Satpam itu akan memasuki mulutku.

“Ya ampun, kenapa tiba tiba memekku berdanyut? Apa mungkin aku birahi mengingat mulutku yang akan diterobos kontol milik Pak Satpam itu”Ujarku dalam hati.

Jantungku semakin kuat memompa, Kontol hitam milik Pak Satpam itu mulai mengoyahkanku. Mesti tidak sebesar kontol milik Pak Okta, tapi kontol itu mampu menggugah birahiku yang belum tersalurkan seminggu belakangan ini. Sambil menutup mataku. Aku mulai membuka mulutku

“Mhmmmmm”Desahku saat bau kontol hitam itu tercium oleh hidungku.
“Happp”Mulutku langsung menelan kontol milik Pak Satpam itu.
“Ouhhhhhhh”Lenguh Satpam itu menerima kulumanku.
“slurppp.. slurppp.. mhmmm”Aku mulai semangat mengisap kontol pak satpam itu.

Entah karena sudah saking bernafsu atau apa, Pak Satpam melepaskan kontolnya dari mulutku. Kemudian dia mendorongku, untuk berbaling di kasur busa kamar pos satpam itu. Wajahku menatapnya nanar, setelah Pak satpam itu melepaskan celananya. Setelah itu dia mulai mengelus pahaku.

“Ishhhh Pak”Ucapku sambil mendesah, saat tangan kasar pak satpam itu mulai naik ke selangkanganku.

Darahku berdesir saat tangan pak satpam itu mulai mengelusi kemaluanku, dari luar celana dalamku. Disaat dia mulai merangsang memekku, aku hanya bisa pasrah dan sesekali mendesah.

“Shhhssss.. ahhh.. shhhsss”Desahku saat mulai merasakan keenakan dimemekku.

Sambil menatapku dengan penuh nafsu, pak satpam mulai merayap ke payudaraku.

“Ohhhhh.. pakkk”Saat menerima remasan dibongkahan payudaraku.
“Enakan nyonya?, hari ini saya akan membuat anda merasakan kenikmatan”Ujarnya, sambil terus meremas remas payudaraku secara kasar.
“Ouhhhh..... shhhhhhssss”Desahku kembali.

Aku tidak bisa berdaya kembali. Aku pun semakin bingung dengan diriku sendiri. Entah kenapa aku bisa menyerah dengan muda kepada janji kenikmatan. Harusnya aku yang berstatus sebagai seorang istri, bisa menjaga tubuhku dari pria lain, selain suamiku.

“Mhmmm... shhhsds... ohhhh”Aku terus mendesah desah ketika dijamah laki laki lain.

Harusnya aku bisa menjaga martabatku dan suamiku. Tapi sejak aku dikenalkan kenikmatan yang sesungguhnya oleh Rendy dan Pak Okta, tubuhku selalu ingin lagi merasakan nikmatnya orgasme.

Dengan cepat aku melepaskan celana dalamku sendiri. Bagai seorang wanita binal, aku kemudian mengangkangkan kakiku, mempertontonkan memekku ke laki laki yang bukan suamiku.

“Jilat Pak”Pintaku.

Aku sudah tidak sabar lagi merasakan jilatan di memekku. Sudah lama rasanya memekku tidak mendapat service dari mulut lelaki.

“Anda ternyata sangat binal nyonya cantik”Kata pak satpam, sambil mengarahkan kepalanya mendekati selangkanganku.
“Slurrrrpppp”Bunyi lidah pak satpam mulai menyapu bibir memekku

#

POV ADRIAN

“Owhhhhhhhhh Pakkkkk”Teriak istriku, mendapat jilatan dari satpam studio itu.

Aku sangat terkejut menyaksikan itu. Aku diam bagai patung karena tidak akan menyangka sama sekali bisa memergoki istriku berselingkuh.

Setengah jam lalu hatiku dilanda ketidak tenangan. Memikirkan istriku yang diam diam menjadi model dibelakangku, aku terus mencari informasi. Kebetulan hari itu Pak Okta tidak masuk. Oleh karena itu aku dengan leluasa bisa masuk keruangan kerja Pak Okta, kemudian mengakses komputernya.

Setelah cukup lama mengotak atik komputer Pak Okta, aku kemudian dikejutkan oleh sebuah temuanku. Terdapat ratusan foto istriku di komputer Pak Okta. Bebagai macam pose dan pakaian digunakan istriku, di foto foto itu. Darahku berdesir dan kemudian aku memanggil salah satu staff bagian telent.

“Ini pemotretan distudio mana?”Tanyaku.
“Di studio baru Pak”Jawabnya.
“Ok terima kasih”Ucapku.
“Hari ini juga ada pemotretan model itu lagi kok Pak. Modelnya cantik dan seksi Pak, saya aja betah lama lama ngintip pemotretan itu”Terangnya.
“Kenapa ngintip?”Tanyaku penasaran.
“Ah Bapak kayak tidak tahu saja, Pak Okta ribet Pak orangnya. Setiap model itu yang difoto, kami mana boleh masuk kedalam studio, tapi kalau model lain, ya dibebaskan oleh Pak Okta”Jawabnya yang kemudian membuatku semakin bingung.
“Saya permisi pulang dulu Pak, sudah sore”Lanjutnya.
“Ya, terima kasih informasinya”Ucapku.

Inilah saatnya. Aku akan memergoki istriku secara langsung. Dengan perasaan yang mulai bergelora, aku pun pergi meninggalkan kantorku. Persetan dengan David, persetan juga dengan Pak Okta. Aku juga bakal tidak akan bekerja lagi dikantor ini bulan depan. Tekadku sudah bulat, akan aku akhiri semua ini.

Hujan deras yang melanda dari pagi pun tidak ada tampak tanda akan berhenti. Tapi aku tidak peduli. Aku terus berjalan menuju studio itu, dengan dilindungi oleh sebuah payung. Sesampainya distudio itu, suasana sudah sangat sepi. Rasa penasaranku pun menuntunku untuk memasuki studio itu, toh aku kenal dengan petugas keamanannya yaitu Pak Joni, mantan pensiunan prajurit.

Sesampainya di dekat pos satpam, telingaku menangkap suara dari arah kamar pos itu.

“Jilat Pak” Suara seorang wanita yang sedang meminta.

Ya ampun, itu seperti suara Ayu, istriku. Dengan langkah yang perlahan. Aku mulai mendekati kamar satpam yang tidak ada pintunya itu. Jantungku seakan berhenti berdetak melihat istriku sedang mengangkang dan memperlihatkan kemaluannya kepada Pak Joni.

Bagai panah yang tepat menusuk jatungku, rasa sakit mendera tubuhku. melihat istri yang selama ini aku sangka baik dan menjaga martabatnya mempersembahkan vaginanya kepada orang lain, kepalaku pun seperti berputar putar.

“Anda ternyata sangat binal nyonya cantik”Kata pak Joni, yang sedang mengarahkan kepalanya mendekati kelamin istriku itu.

Meski sangat marah, tapi entah kenapa tubuhku menjadi kaku. Seakan tubuhku ini tidak bisa digerakan untuk menghentikan perbuatan tidak senonoh istriku itu.

“Shhssss ahhhh Pak”Lenguh istriku menerima jilatan dari Pak Joni divaginanya.
“Mhmmm slurpppp... slurppppp.. slurppp”dengus Pak Joni melahap vagina botak istriku itu dengan buas.

Air mataku pun mulai mengalir saat menyaksikan istriku mendesah keenakan menerima jilatan di vaginanya. Bagai cacing kepanasan, badan istriku bergerak kesana kemari sambil tangannya menekan kuat kepala Pak Joni.

“Kenapa Ma? Kenapa Mama bisa seliar itu dan menikmati laki laki lain menjilati vagina Mama?”Tanyaku dalam hati.

Entah kenapa tanganku bergerak sendiri dan mengeluarkan hp ku dari satu celana kerjaku. Aku kemudian mengarahkan kamera hp ku ke istriku yang sedang dijilati oleh Pak Joni itu dan menekan tombol rekam.

Keinginanku tadi yang ingin melabrak mereka, tiba tiba berubah drastis. Entah kenapa rasa ingin melihat seperti apa istriku saat bersama laki laki lain, membuatku enggan menghentikan kegiatan terlarang istriku itu. Melihat istriku tadi meminta dijilati vaginanya oleh Pak Joni, aku mulai sadar, ternyata istri yang aku banggakan kesopanannya itu, memiliki sisi liar, yang tidak dia tunjukan kepadaku, suaminya syahnya.

“Ahh.. ahhh.. ahhhh”Desahku istriku.

Sambil terus mengangkangkan kakinya semakin lebar, mata istriku terpejam. Tangan istriku yang satunya lagi, sekarang ia gunakan untuk meremas sendiri bongkahan payudaranya. Desahannya semakin kencang, dia seakan tidak peduli jika desahannya itu terdengar, tampak dia hanya ingin diberikan kepuasan pada vaginanya.

“Ohhhh Pakkkk.. terusssss.. mhmmmmm... shsssss” desahan dan permintaan liar dari istriku itu, membuat bulu kudukku merinding. Badanku semakin kuat getarannya, tapi tetap saja tidak ada keberanian dari diriku untuk melangkah kedalam kamar itu dan menghentikan perbuatan mesum mereka itu.

“Ahhhhh pak.... aku mauuuu pipisssssss”Kata istriku.

Pak Joni kemudian melepaskan mulutnya dari vagina istriku. Sambil menyeka mulutnya, Satpam tua itu kemudian mengarahkan penisnya yang sudah mengacung ke wajah istriku. Istriku melemparkan senyum nakalnya kepada Pak Joni dan kemudian bagai seorang bocah yang disuguhi permen lolipop, istriku membukan mulutnya untuk melahap penis Pak Joni.

“Bangsat”Teriakku dalam hati.

Istriku seperti sudah tahu apa yang harus ia lakukan terhadap penis Pak Joni.

“Mhmmm... clokkkk.. slurpppp”Bunyi bibir wanita yang aku nikahi itu melahap penis Pak Joni.

Terlihat serta terdengar jelas suara lenguhan istriku mengulum penis satpam itu.

“clok... clokkk.. clokkkk..”Suara air liur istriku yang sudah membasahi penis hitam Pak Joni.
“Ohhh nyonya.. mulutmu sangat nikmat.... shsss”Desah Pak Joni keenakan dikulum istriku.

“Dia terlihat sudah mahir mengoral penis lelaki, dari mana dia belajar dan ya ampun, kenapa dia tidak melakukan seperti itu kepadaku, suamimya sendiri”Ucapku pedih dalam hati.

Kemudian tangan kekar Pak Joni mulai menjambak rambut istriku.

“Mhmmmm... slurpppp... clokkkkk... clokkkk”Istriku semakin mempercepat kulumannya.

Hatiku panas, semakin cemburu melihat raut wajah dan tatapan mata nakal istriku kepada Pak Joni. Mendengar pujian dan desahan nikmat dari Pak Joni, istriku menjadi semakin liar dan tampak berusaha memberikan service terbaik untuk penis laki laki yang berada dalam mulutnya itu.

“Ahhhh.. hisap terus nyonya.. ohhh... shhsss.. hisap yang kuat”Satpam tua itu memerintah istriku.
“Mhmmmm... clokkkk.. clokkk... clokkkk..”Istriku mulut istriku mengikuti permintaan Pak Joni.

Karena saking semangatnya mengoral batang Pak Joni, air liur istriku pun mulai menetes dan membasahi buah dadanya.

“Ya ampun, aku kenapa?”Tanyaku sambil gemetaran merasakan sebuah perasaan yang baru muncul dari dalam diriku.

Tanganku ikut bergetar, gambar rekaman istriku yang sedang dengan buas mengoral penis pak joni itu juga goyang goyang. Penisku pun mulai bereaksi melihat pemandangan erotis yang disuguhi oleh istriku sendiri itu. Ternyata sisi liar istriku membuat birahiku bisa bangkit dengan sendirinya, bahkan birahi yanh aku rasakan saat ini, beda dengan biasanya. Nafsu birahi yang mendera tubuhku saat ini, seperti meledak ledak, sehingga tubuhku merasakan getaran getaran yang mengoyang seluruh bagian tubuhku.

“Mhmmmmmm”Dengus istriku ketika Pak Joni melepaskan bh nya dan kemudian melemparnya.

Hilang sudah penutup terakhir tubuh istriku itu. Tapi, kenapa istriku malah memberikan sebuah senyuman manis kepada Pak Joni, satpam yang seumuran dengan Ayahnya itu.

“Anda sangat seksi nyonya, permainan mulutmu sangat nikmat.. oh betapa beruntungnya saya bisa merasakan mulut wanita secantik bidadari ini”Kata Pak Joni, seakan dia merasa sedang bermimpi.

YA istriku itu sangat cantik terlihat ketika ia sedang telanjang. Bahkan aku sendiri yang merupakan suaminnya, jarang melihatnya telanjang, bahkan seolah dia tidak ingin dilihat olehku dalam kondisi telanjang.

“Tapi kenapa Ma, kamu sepertinya sangat senang dilihat oleh lelaki lain saat telanjang?.kenapa Ma?”Tanyaku kembali bersedih.

Aku merasa bukan jadi prioritas oleh istriku. Selama ini dia sering membatasiku ini dan itu, tapi, kenapa ketika bersama laki laki lain, dia malah tidak memberikan batasan apapun. Aku kembali merasakan sebuah goresan mengores hatiku.

Dengan mengunakan tangan kananya, Pak Joni merogoh susu istriku, dengan gemas dia meremas dan memilin puting susu istriku itu.

“mhmmmmm... shhsss..mmhmmmm”Istriku mengeluarkan dengusannya sambil terus mengoral batang penis Pak joni yang sudah sangat basah oleh air liur istriku.
“Kenyal sekali susu anda nyonya, apa suami anda jarang menjamah barang sebagus ini”Pak Joni kembali berkata.

Istriku hanya membalas dengan dengusannya. Sekali lagi setelah mendengar pujian dari satpam tua itu, istriku terlihat kembali semangat memberikan service kepada batang laki laki tua itu. Sungguh pemandangan yang sangat kontras. Istriku, wanita muda yang cantik, mengoral penis laki laki tua bertubuh hitam dan memiliki wajah yang sangar.

Satpam tua itu pun mulai menarik istriku untuk berdiri, setelah menelanjangi dirinya sendiri, dia berdiri persis dihadapan istriku.

“Pak, sudah ya, nanti kita digrebek orang”Kata istriku yang mulai kembali gugup.
“Tenang nyonya cantik. Semua kegiatan di studio sudah selesai dan tidak akan ada yang akan datang kesini”Ujar Pak Joni sambil mulai mengelus vagina istriku.
“Ishhhhhhh”Lengus istriku mengigil.

Pak Joni perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah istriku, istriku seperti binggung dan berusaha menjauhkan wajahnya. Elusan elusan tangan Pak Joni di vagina istriku pun membuat birahinya kembali tersulut.

“Ahh.. ah.. ah...”Desah istriku mulai terdengar disaat Pak Joni mulai mengocok vagina istriku dengan tangannya.

Melihat istriku yang sudah menikmati kocokan tangannya, Pak Joni dengan sigap menyergap mulut istriku yang sedang ternganga itu dengan mulut hitamnya.

“Mhmmmm... mmhhmmmppppp”Bunyi mulut hitam Pak Joni mulai mengisapi bibir merah istriku.

Bagai seorang yang sudah ahli mempermainkan wanita, Pak Joni secara bergantian mengisap bibir atas dan bawah istriku itu.

“Sluppppp... slupppp.. sluppppp”Bunyi mulut istriku yang mulai melahap balik mulut Pak Joni.

Mataku kembali terbelalak. Istri yang aku sangka selama ini tidak mahir dalam berciuman, terlihat jelas sekarang begitu ganas dan buas mengisap mulut pria tua yang sedang bersamanya itu.

“Mhmmm... slupppp... slupppp”Bunyi kedua insan yang terus berciuman secara panas itu.

Syok dan kembali bergetar rasanya saat mengetahui kenyataan bahwa istriku lebih suka dan menikmati berciuman dengan laki laki lain. Bagai seorang yang sedang kehausan, istriku mengisap dan menerkam mulut hitam Pak Joni. Aku menjadi jijik melihat itu, akan tetapi nafsuku tidak bisa aku lawan, dan benar saja, penisku terasa sangat keras melihat istriku yang begitu liar mencium serta mengisap mulut Pak Joni.

“Shhhhhsss ahhh nyonya, anda ternyata sangat buas.. slurppppp”Ucap Pak Joni disela ciuman panas mereka.
“Mhmmmm... Hehhhhhh...”Istriku tertawa setelah melepaskan bibir Pak Joni.

Istriku pun menatap Pak Joni sambil terus tersenyum, lalu dengan cepat dia memegang kepala Pak Joni dan “Happppp” menerkam mulut satpam tua itu dengan ganas.

Ciuman panas dan cumbuan Pak Joni mengoyak ngoyak hatiku. Sungguh nikmat rasanya jika kamu melakukan itu kepadaku, tapi kenapa kamu tidak pernah melakukuannya Ma?. Aku kembali merasa terkucilkan oleh istriku sendiri. Salim terus merekam, aku berusaha menghapus airmataku yang telah menetes.

“Apa salahku? Apa karena aku terlalu mengekangmu? Tapi itu demi kembaikanmu sendiri Ma”Ucapku.

Terlihat tidak ada penolakan sama sekali dari istriku. Bahkan terlihat istriku lebih memegang kendali dari pada Pak Joni. Dan Pak Joni berhasil menyelipkan penisnya ke selangkangan istriku. Sambil terus berciuman, Pak Joni mulai memaju mundurkan pinggangnya.

“Mhmmmmmmmmmmm”,Dengus panjang istriku.

Sudah pasti penis itu sudah saling bersentuhan dengan kulit luar vagina istriku. Darah ditubuhku semakin keras mengalir akibat pompaan jantungku yang semakin cepat. Bagai seorang betina yang haus akan kenikmatan, istriku merebahkan badannya kemudian mulai mengangkangkan kakinya semakin lebar. Senyum penuh arti diberikan istriku kepada Pak Joni.

“Kamu terlihat sangat binal Ma, Betapa bodohnya aku selama ini tidak mengetahui sisi liarmu. Padahal setiap hari kita selalu tidur berdampingan”Kataku dalam hati sambil terus menangis.

“Apa anda sudah tidak sabar ingin saya entot nyonya?”Tanya Pak Joni sambil mengocok batang penisnya.
“Iyaaaa Pak, cepat masukin, saya takut terlambat pulang ke rumah, nanti suami saya curiga”Jawab istriku.

“Degggg” Ternyata dia masih mengingat aku, suaminya.

Pak Joni lalu bersimpuh dan mengarahkan kepala penisnya ke bibir vagina istriku.

“Ishhhhhhhhhh.... shhhsssssss”Lenguh istriku.

Sambil terus menatap wajah, Pak Joni terus mengesek gesek vagina istriku dengan penis hitamnya. Bahkan sesekali satpam tua itu mengarahkan kepala penisnya ke lobang peranakan istriku yang dia buka dengan kepala penisnya.

“Larang dia Ma, sudah cukup Ma, hentikan dia”Kataku dalam hati, berharap istriku tersadar.

“Mhmmmmmm.... shhhhssssss”Desah istriku sambil mulai memaju mundurkan pinggangnya saat kepala penis Pak Joni mencoba memasuki lobang sensitifnya.

“Ma.. sadar.. Jangan biarkan penis laki laki itu memasukimu Ma.. Ma .. tutupi vaginamu ma, Papa mohon Ma, itu vagina kepunyaan Papa”Aku terus berteriak dalam hati, berharap istriku sadar bahwa tubuh dan vaginanya Cuma milikku seorang.

“Hehe..”Tawa istriku.

Bukannya malah menghentikan kepala penis Pak Joni yang sudah mulai merengsek masuk ke dalam lobang kelaminnya, istriku malah memasang wajah sayu, sambil tersenyum nakal. Dia bagai seorang betina yang berharap segera di kawini.

“Deggggggg” Dengan sekali hentak, penis Pak Joni amblas kedalam vagina istriku.

Vagina putih mulus yang selalu dirawat oleh istriku itu, terngangga dibelah penis hitam besar Pak Joni.

“Ohhhhhhhhh”Jerit istriku, sambil menolengkan kepalanya ke atas.

Mulutnya tergangga dan tubuhnya bergetar. Payudara ranum montok istriku bergerak turun naik saat dia mencoba mengatur nafasnya, setelah hentakan penis Pak Joni mencoblos lobang kecil vaginanya.

“Maaaaa”Tangisku semakin pecah

Bagai dihantam palu, hatiku pun hancur berkeping keping. Saat melihat istriku secara langsung tidak melarang penis laki laki lain menzinahinya, apa yang aku pikirkan selama ini terbukti dengan jelas.

“Kamu menyelingkuhiku Ma”Ucapku sambil menatap tajam wanita yang sudah lama aku nikahi itu.

“Ahhhhhh.. becek sekali memekmu nyonya.. shhhsssss.. ohhhh.. tapi enak rasanya”Kata Pak Joni yang mulai memaju mundukkan pinggangnya.

Setiap tarikan dan dorongan batang penis Pak Joni ke vagina istriku, terlihat jelas liang vagina itu terbuka lebar secara maksimal. Dan istriku terlihat memejamkan matanya, seperti menahan sesuatu.

“Apa Mama kesakitan Ma? Apa vagina Mama terasa sakit saat penis hitam besar itu meronggoh liang sengama Mama?”Tanyaku dalam hati.

Tiba tiba timbul rasa kasihan di hatiku, melihat istriku. Pasti dia merasakan sakit yang teramat saat ini. Penis besar milik Pak Joni itu, jauh lebih besar dari pada penisku saat terakhir aku masukan kedalam lobang sengama milik istriku itu.

“Shhhhhsssss... ahhhhhh... Pppaaakkkk... shhssss ohhhh”Istri mulai bersuara.

Tangannya memegang erat lengan Pak Joni yang mulai mempercepat genjotannya. Setelah mata istriku terbuka dan kemudian menatap tajam ke arah Pak Joni yang sedang menyetubuhinya itu, Pak Joni mulai mencium bibir istriku kembali.

“Mhhhhhhmmmmmmmmahhhhhh”Bunyi kedua bibir kedua orang itu mulai saling menyatu.
“Shhhsssss... slurppppp”Istriku membalas ciuman satpam tua itu dengan lahapnya.

Tidak ada rasa jijik sedikit pun terlihat diraut wajah istriku itu. Dengan penuh perasaan kedua orang itu terlihat seperti seorang kekasih yang sedang bercumbu. Perih, pedih rasaku saat melihat istriku itu bercumbu mesra dengan laki laki lain. Cumbuan mesra yang harusnya buatku, diberikannya kepada seorang satpam tua.

“Mhmmm.. slurpp.. mhmmm... slurpp”Bunyi bibir keduan insan itu saling mengisap dan berlumuran air liur.

Pak Joni semakin liar menyebutubuhi istriku. Pemandangan yang sangat erotis dan merangsang birahi.

“Ah sial”Ucapku dalam hati, saat merasakan penisku memberikan reaksi.
“Ahhhh.. ahhh.... shhhhahhhhh”Desah istriku setelah melepaskan ciuman dari Pak Joni.

Mulutnya terbuka lebar seperti sedang menahan sesuatu. Matanya kemudian menoleh kebawah, menyaksikan gesekan gesekan penis Pak Joni di liang kenikmatannya.

“Shhhssss Pak... ahhhh... ahhhh... ssshhhh...”Desahnya menikmati penis Pak Joni keluar masuk divaginanya.
“Ohhh.. nyonya.. ahhh... memek ada sangat nikmat... ohhh... “,,Racau satpam tua itu.
“Ssshhsss Ahhhhh kontol Bapak juga enak.. ahhh... ahhhh... terusss Pakkk.... ssshhhahhhh mentokkkk... ahhhhh... enakkkk... ouhhh...”Balas istriku dengan racauan vulgarnya.

Apa aku tidak salah dengar, itulah yang aku pikirkan setelah istriku menyebut kata kontol. Wanita yang dulunya sangat membenci kata kata kotor, saat ini sudah tampak terbiasa menyebutkan kata kotor itu, tidak ada terlihat sedikit pun beban diwajah istriku, saat menyebutkan kata kotor itu.

“Kamu sudah sangat berubah Ma, kemana sifat lugu dan sopanmu dulu? Kemana janji setiamu pergi Ma?”Aku melayangkan pertanyaan pertanyaan dihatiku.

“Ahhh.. ohhh.. ahhh... ohhhh..”Desah istriku, sambil mengiringi genjotan pinggang Pak Joni.

Melihat istriku sudah keenakan, Pak Joni semakin mempercepat gejotannya.

“plokk.. plok.. plokkk...plokkk..”Bunyi kelamin mereka, saling menyatu.
“Shhhhssss.. Pak... ahhhh... enaaakkk... ahhhhhh”Desah istriku.

Badannya bergocang naik turun. Sesekali istriku melihat kebawah dan begitu terpana menyaksikan penis besar hitam milik Pak Joni dengan leluasanya keluar masuk divaginanya.

“Ahhhh... iyahhhh.. Pak... ahhh... terussss... seperti ituu.. ouahhhhhhh”Istriku memohon mohon untuk terus digenjot seperti itu.

Bagai betina liar istriku memohon kepada lelaki yang bukan suaminya untuk terus menyetubuhinya. Dia sudah lupa daratan, lupa dengan cincin yang melingkar dijari manisnya itu, cincin yang mengikat dirinya sebagai istri seseorang.

“Ahhhhh... pakkk... ssshsssahhh.. pakkkk.. ouhhhh..cccccceeeppetinnnn ouhhhhhh..”Istriku meraung raung.

Pak Joni pun dengan semangat mengikuti permintaan istriku itu. Dia semakin mempercepat gerakan pinggangnya mengenjot istriku.

“Ahhhhh... ahhhhh...ahhh.. ssshsss... aahhhhhhhhhhhhhhh”Lolong panjang istriku.

Badannya menegang dan pinggangnya melengking. Dengan badan yang sedang kejang kejang, istriku merapatkan kakinya. Dia orgasme, dia terlihat sangat menikmati orgasme itu. Hatiku kembali hancur melihat ekspresi istriku merasakan orgasme. Sungguh pemandangan yang membuat birahi memuncak, saat menyaksikan wajah cantik istriku yang sedang dilanda orgasme itu. Tapi, orgasme yang bukan ia dapatkan dari persetubuhan denganku, melainkan dari laki laki lain.

Pak joni terus mendiamkan penisnya didalam vagina istriku. Dia menatap istriku sambil tersenyum puas dan meremas payudara istriku dengan tangannya.

“Enakkan nyonya, memekmu terasa meremas kontolku nyonya cantik”Ujar Pak Joni.

Kembali aku mendengar kata kata yang menusuk hatiku. Aku sebagai suami syah dari Ayu yang sudah menikahinya selama bertahun tahun, belum pernah merasakan sekali pun vagina istriku meremas remas penisku. Sakit sekali melihat kenyataan bahwa Pak Joni satpam tua yang mungkin baru dikenal oleh istriku itu, dapat merasakan nikmatnya remasan vagina milik istriku pada penisnya.

“Kamu beruntung sekali Pak”Kataku dalam hati.

Setelah istriku tenang, Pak Joni melingkarkan kedua tangannya dipunggung istriku. Saat Pak Joni mulai berusaha mengangkat tubuh istriku, istriku mengaitkan kedua tangannya ke leher Pak Joni. Pak Joni duduk saat istriku sudah berada diatasnya.

“Sudah Ma.. hentikan itu.. jangan biarkan satpam tua itu kembali menyetubuhimu”Teriakku dalam hati.

Aku kembali berharap agar istriku sadar. Sadar bahwa dia sudah salah besar, dan sadar dia itu adalah istri syah seseorang.

“Maaa.. sadar Ma.. ingat Papa Ma.. Ingat suamimu ini”Kembali aku berteriak dalam hati, disela tangisanku yang terisak.

“Ahhh”Desah istriku saat penis Pak Joni kembali masuk semakin dalam divaginanya.

Semua teriakan dan laranganku tadi jadi sia sia, istriku malah menekan pantatnya kebawah, membiarkan penis Pak Joni semakin dalam memasuki dirinya.

Pak Joni seperti takjub melihat dua bongkah payudara indah milik istriku dihadapan dia itu. Dengan mata yang berbinar, Pak Joni langsung melahap puting payudara istriku yang runcing keras itu.

“Sssshssssssss”Desah istriku saat menerima hisapan Pak Joni di puting kerasnya.

Sambil terus mengisap puting payudara istriku secara bergantian, Pak Joni mulai mengerakkan pinggang istriku naik turun.

“Ssshhssss ahhhhh.. ahhhh”Desah istriku kembali keluar saat badanya melengking, disodok dari bawah oleh penis Pak Joni.

Kakiku kembali gemetar, tanganku yang tidak memegang hp mengepal tinju, ingin rasanya aku meninju dinding pos itu karena sangat marah terhadap istriku. Tapi apa daya, keinginanku untuk melihat persetubuhan terlarang istriku sampai selesai, membuatku mengurungkan niat itu.

Tangan Pak Joni kemudian mencengkram pinggang ramping istriku. Setelah tangan istriku pun turun memegang tangan Pak Joni, bongkahan payudara istriku terlihat jelas bergoncang naik turun, seiring irama genjotan pak joni.

“Ohhhhh... ahhhh... shssss.. iyaaaa... pakkkk...ahhhhh”Rintih istriku saat Pak Joni dengan cepat menaik turunkan pinggangnya.

Kejadian yang sangat erotis itu pun sudah berjalan selama lima menit. Dan kembali istriku mempercepat gerakan pinggulnya sambil terus merintih keenakan.

“Ahhhhhh... akuuuu... ppppppipissss... Pakkkkkk”Erang istriku dengan tubuh yang kembali bergetar.

Ia kembali mendapatkan orgasmenya. Nafas istriku terlihat ngos ngosan. Dengan tubuh yang sudah berkeringat, istriku memeluk pak joni. Sungguh pemadangan yang sangat kontras bagiku. Seorang laki laki tua, dipeluk erat oleh seorang wanita muda cantik dalam kondisi telanjang.

Pak Joni terlihat semakin bernafsu, ia kemudian membekap erat tubuh istriku. Payudara istriku yang ranum itu, tergencet di dada keriput satpam tua itu dan saling bergesekan. Dengan tempo yang sangat cepat, Pak Joni menghentak hentakan pinggulnya ke atas, menusuk lobang vagina istriku dari bawah dengan penisnya yang basah, dilumuri cairan cinta milik istriku.

“Ahhh... ahh... ahhh... enakkkk... ssshhsss.. ahhh. Terusss..... ahhhhh.. Ppppakkkk”Rintihan istriku menyemangati Pak Joni.

Dengan brutal satpam tua itu terus menusuk nusuk istriku dari bawah. Badanku mengigil dan terasa panas menyaksikan istri yang aku cintai digenjot secara brutal oleh satpam tua itu.

“ahhhhhh... keluarrrrrr...”Kembali tubuh istriku melengking diterpa orgasmenya yang ketiga.

Pak joni tidak peduli kepada istriku yang sedang kesusahan mengendalikan tubuhnya itu. Dia terus mengenjot istriku semakin cepat dan kemudian berteriak.

“sssssaaayaaa keeeluarrrrrrr”Teriaknya sambil mengangkat pantatnya, menusuk semakin dalam liang kenikmatan istriku.

Tubuh Pak Joni bergetar hebat seiring menyemburnya sperma miliknya kedalam vagina istriku. Setelah getaran tubuh mereka merada, mereka mulai kembali berciuman panas. Saling hisap bibir terjadi diantara mereka, dengan lelehan sperma Pak Joni yang mulai mengalir keluar dari sela alat kelamin mereka yang masih bersatu.

Aku yang sedari tadi diam membisu menyaksikan persetubuhan terlarang istriku, kemudian tersadar. Dengan cepat aku mematikan rekaman di hp ku dan kemudian pergi berlalu dari depan pos satpam studio.

Hatiku benar benar telah hancur berkeping keping. Istri yang selama ini aku kira bisa menjaga kesetiaan dan tubuhnya, sekarang sudah dinikmati oleh laki laki lain. Malah dia seperti suka rela melayani laki laki yang bukan suaminya itu secara panas dan liar. Dia terlihat berusaha semaksimal mungkin, memberikan service terbaik darinya, agar si lelaki itu mendapatkan kenikmatan.

“Ternyata kau sudah ternoda, entah sudah berapa banyak lelaki yang kamu izinkan menikmati tubuh indahmu itu Ma”Ucapku sambil menangis dan berjalan dibawah guyuran hujan.

Bersambung......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd