Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MONOLOG - Sepotong Asa di Tengah Padang [By. Rangga]

ranfast

Pendekar Semprot
UG-FR+
Daftar
4 Dec 2014
Post
1.518
Like diterima
621
Lokasi
Celebes
Bimabet
[size=+3]Kumpulan Kesah dan Laraku[/size]





Inilah aku...
Dengan sejuta cacatku
Bertebal muka memujamu...

Inilah aku...
Dengan sekeranjang cintaku
Bermimpi merengkuh bahagia bersamamu...

Disini...
Aku goreskan segala kesahku
Tanpa derai sesal...
Tanpa denyut sakit didada..,
Karena aku adalah pemuja
Dan penyair ditengah padang
Yang berlomba dengan deru angin lembah...
Menembangkan kesah dalam sunyi...
Dalam gersangnya angin padang...
 
Terakhir diubah:



Ketika bayu malam semilir,
Ketika nyanyian malam mengalun sendu,
Saat mata tak sanggup terpejam,
Mnerawang lukisan semu dicakrawala,
Sesungging senyum patah,
Itulah yang kulihat...

Tiada pandai aku bersajak,
Juga tak ahli aku berdendang,
Tapi aku tak bodoh untuk berlirih,
Menggumamkan sepotong kalimat resah...

Duhai dambaku...
Tak inginkah engkau mampir,
Sekedar menyalakan pelitaku yang nyaris padam?

Mestikah aku meraung sendiri?
Mestikah kupaksa melangkah dalam temaramnya senja?
Sendiri..., dengan pelita yang hampir padam?

Oh...
 
Terakhir diubah:


Hay, Diana...
Aku ingin bertanya apa kabarmu hari ini? Semoga engkau sukses selalu dalam hidup...

Beberapa tahun yang lalu...

Tak pernah ada dalam mimpiku
Atau dalam hayalku sekalipun,
Engkau tampil sebagai PEMENAG
Dalam mengobrak-abrik hatiku...

~~*****~~

Bak mutiara tak ternilai
Kau kurenggut dari pelukan kerang,
Kau dengan kelamahanmu,
Kau yang tak sanggup menolak nista,
Kau yang terbuang,
Kau yang lelah dipermainkan dunia,
Kau... Aku mengagumimu...

Ketika noda menyelimutimu,
Tak pernah jijik aku merengkuhmu,
Kau ibarat mutiara untukku...,
Laksana mutiara...

Kau kukagumi, bukan karena jasad indahmu. Semua karena kehebatnmu. Tahukah engkau?
Engkau sungguh hebat. Dalam lemahmu, engkau merubah kotoran yang tak sanggup kau tolak masuk kedalam dirimu menjadi kilauan yang teramat indah...

Indah tanpa tanding,
Agung tiada tara,

Itukah dirimu? Mungkin itu menurutku saja. Karena setiap tatapan lebih ingin melahapmu.

Meskipun dengan terseok,
Dan dengan langkah diseret tertatih,
Aku ingin membawamu,
Pergi dari kejamnya duniamu,
Agar engkau masih bisa menikmati,
Segenggam asa,
Untuk bahagia...

Aku kini telah kalah..., Diana...
Aku kalah...

Bukan oleh siapa, tapi oleh dirimu.

Pergi sajalah. Tak perlu kau tengok masa yang telah berlalu.
Tak perlu kau bayar budi yang telah ku relakan untukmu...

Diana...
Aku telah kalah olehmu...
 
WOW,, reserved tempat dulu ya ganJoy, ane belum baca soalnya :p :hammer:

______:ngacir:______

"secret admirer" again ?? :((

#masih ada typonya gan, mana huruf besar lagi.. N saran lebih bagus lagi kalau kata-katanya gk usah pada disingkat.. :beer:

asyik jadi berasa kripikus euy..wekawekaweka :bata: :benjol:

##statement dari Cu ti fat kay kayaknya pas nih.. "sejak dahulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir" :hua:
 
Terakhir diubah:
Tembang Dari Kawanua​

Angin malam dibulan Desember,
Jadi saksi janji kita,
Hancur hati dan mimpiku,
Bak bunga patah tangkainya...

Dirantau ku berjuang,
Demi Cinta dan mimpi kita,

Tapi apa yang kutemui kini?
Batu Nisan terukir namamu...

Masih ku ingat...,
Saat kau pintaku,
Jumpaimu di Bulan Desember...,

Sekarang aku telah kembali, sayang...
Mengapa kau malah menjauh???

Tuhan...
Kabulkan pintaku ini...
Kembalikan dia untukku,
Walau hanya sesaat,
Dalam mimpiku sekalipun...



Desember, Di Kalassey
 
Suka dan duka mengiringi kenangan...
duka memberikan pelajaran..
dan suka memberikan penghiburan...
lantas mengapa kerap terbebani kesedihan...

senyuman kan selalu terkembang ditengah badai nestapa...
tak meragu esok kan songsong bahagia...
sandiwara dunia selalu mengacak hati...
bingungkan mimpi seakan sulit bersemi...

selamat hari raya idul fitri 1436 H brada, mohon maaf lahir bathin yah.. :ampun::ampun::ampun:
 
Tawa riang terngiang terang
Melihat bocah bocah petualang
Mengayuh sampan rakit berlalu lalang

Menikmati senja di pasir putih
Memandang mentari tersenyum cerah
Merah merekah bagai bibir nona

Berjalan sore di Neira
Susuri pasir putih nan indah
Melihat muda mudi bercengkrama

Hati riang hati senang
Neira indah menebar pesona
Memikat hati dulu dan sekarang

Neira oh Neira pujaan hati
Selalu ku pergi ku kembali
Merindu selalu hati ini


Suatu sore di Banda Neira ...
 
Andai waktu menyurut...
Andai Takdir tak lagi menghukum,
Kesah ini mungkin tak tergoreskan,

Ini aku...
Berusaha membawa diri dalam langkah tertatih, menyusuri jalanan sekedar mengenang kesan yang tertinggal...
Kesan perih, namun tak kuasa ku melupakannya.

Duhai dambaku...

Adakah disana kau mengagumi dan merinduiku?
Adakah rasa kau tanam dan kau jaga untukku?
Adakah lirih ucapmu dan dendang rindumu untukku?

Biar aku semai lagi benih cinta ini,
Agar tiada pernah lagi lenyap dari hati kita...

Katamu gersang melandamu,
Katamu resahmu sepanjang waktu,

Kau tahulah...

Aku tiada beda,
Tembangku ditengah gersang selalu melantun,

Merintih,
Rana jiwaku tiada habis,
Kau nyaris tak lagi terjangkau...


Sebuah Kesah ditepi Kalassey...
 
Sore di dermaga itu
Ramai kuli berangkut barang
Lalu lalang silih berganti orang

Kususuri jejak di dermaga
Berjalan hingga ke Seberang
Melihat nelayan pulang

Berember penuh cakalang
Tawa riang canda anak anak
Menyambut bapak pulang melaut

Sinar mentari perlahan redup
Digantikan oleh rembulan lembut
Kususuri jalan pulang

Melewati pabrik pabrik besar
Menuju kota bunga di atas bukit
Kota indah sejuk menawan

Kotaku kota bunga
Kukembali lagi setelah lama pergi
Kota tua di atas bukit


Sebuah catatan dari Tomohon
 
Gan Frank, gabung yuk ke Group BBM. PM aja PIN-nya, nanti akan ane invite. OK?
 
Gan Frank, gabung yuk ke Group BBM. PM aja PIN-nya, nanti akan ane invite. OK?

Ga punya bb bro, hape ku ga bisa download BBM, jadi ga bisa BBM, maklum, hape jadul. Kalau Whatsapp ada, kalau boleh, bagaimana bro?
 
Kicau burung menyambut pagi
Kulihat mentari tersenyum cerah
Menyambut pagi yang indah

Sayup terdengar dentang lonceng gereja
Bersiap semua untuk ibadah
Minggu pagi penuh suka cita

Kulihat bunga bunga bermekaran
Sepanjang jalan indah rapi tertata
Hawa sejuk segar terasa

Nikmati bunga indah diiringi kicau burung gereja
Tawa riang anak anak di sana
Berkumpul bersama bersuka cita

Aku melangkah juga
Menuju gereja tua di atas bukit
Bernostalgia dan beribadah


Catatan kaki dari Tomohon
 
Oh, Dy...
Aku kebingungan dalam kelam ini. Tak tahu mesti tertawa karena betapa menggelikan hidupku yang telah berulangkali patah oleh ulah tak berperasaanmu, ataukah mesti menangis karena betapa nelangsanya hidupku yang sering jatuh oleh sikap dan perbuatanmu?
Dy, kau ingin bertanya apakah aku mencintaimu? Aku akan menjawab YA untuk pertanyaan itu. Jangan kau tanyakan alasannya, Dy... Jangan! Karena aku tak punya sedikitpun alasan untuk mencintaimu, seperti aku tak punya alasan untuk membencimu...

Betapa menggelikan ya Dy...?

Tapi, Dy...
Bukankah ketika aku menyatakan cintaku dulu, aku tak pernah mengatakan alasanku mencintamu bukan? Dan kaupun tak pernah bertanya tentang itu, iya kan?
Sungguh, Dy. Betapa indahnya duniaku saat itu kala engkau berkata bahwa akulah pria yang kau tunggu-tunggu mengungkapkan rasa cintaku.
Betapa paniknya aku saat kau menangis, aku pikir aku telah menyakiti hatimu, tapi tak kusangka tangismu itu karena lepasnya beban penantian dalam hatimu untukku. Panikku berubah bahagia, Dy.

Terima kasih, Dy. Kau telah memberi aku seorang pangeran kecil yang tampan. Dulu aku ingin si kecil itu adalah seorang perempuan. Tahu kenapa Dy? Karena aku ingin bila kau jauh dariku, maka aku akan selalu bisa melihatmu lewat dia.
Dia seorang pangeran yang tampan. Aku bahagia, Dy. Meskipun keinginanku tak terpenuhi, tapi aku puas dan sangat bahagia dengan pemberian yang sangat berharga darimu ini. Seorang buah cinta kita...

Dia sangat menyayangiku. Dia kini sudah tumbuh menjadi seorang pangeran kecil yang sudah bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil. Dan hal yang paling hebat adalah, dia tak pernah menangis meskipun hatinya sedang gundah.
Ah, aku bisa tahu jika dia sedang gundah, Dy. Aku tahu dari sikapnya.
Sudahlah Dy. Aku tak ingin cerita banyak tentang dia, karena itu sangat menyedihkanku.

Dimana kini engkau Dy? Sedang apa engkau kini?

Sayang sekali aku tak sanggup menjadi seorang yang sempurna untukmu. Aku tak punya sesuatu untuk dibanggakan.
Tapi aku bahagia, Dy. Aku senang kau telah menemukan seseorang yang bisa mewujudkan semua impianmu. Aku tak boleh egois, aku mesti memikirkan kebahagiaanmu. Hanya dengan hidup bersamanya engkau akan bahagia, Dy.

Semua salahku, Dy. Aku tak mendendam padamu. Bahkan ketika kutahu bahwa engkau membohongiku tentang pria lain yang menghuni hatimu, aku bisa memahaminya.

Meskipun telah seminggu engkau pergi dengan alasan kuliah, dan saat kuhubungi engkau mengaku tidur dirumah dosenmu, lalu aku akhirnya tahu bahwa engkau ada dirumahnya, tinggal serumah selama seminggu dengannya, apakah engkau melihatku marah dan mencacimu?

Hatiku memang sakit, Dy. Aku rasa itu wajar karena aku mencintaimu, engkau adalah ibu dari anak kita. Hatiku menangis karena dalam seminggu itu juga anak kita sering memanggil-manggil namamu menjelang tidurnya. Adakah engkau mendengar aku mencacimu?

Dy, adakah engkau ingat padanya? Adakah engkau merinduinya? Adakah engkau menginginkan sebuah perjumpaan dengannya?

Aku berharap kau akan menjawab "Ya".

Ingin aku mencari seorang pengganti Ibu untuknya. Tapi aku takut, Dy. Aku tak ingin itu hanya akan membuat dia menderita.

Baiklah, Dy. Engkau lelah? Istirahatlah. Aku juga hendak berbaring sebentar disampingnya. Memperdengarkan sebuah dongeng tentang bidadari cantik yang baik hati untuknya. Bidadari yang sering dirindukannya berada disampingnya, membelai rambutnya penuh kasih sayang, dan berkata...
"Tidurlah Nak. Mama akan menemani tidurmu hingga fajar menjelang..."
 
Pejamkanlah mata lumpuhkan duka...
Rangkul indah walau sebatas mimpi...
Tersenyum diatas segala kepahitan nyata...
Kuatkan raga layaknya lelaki sejati...

Buang segala resah hati dan emosi...
Merangkul cita yang terhampar dihadapan...
Tak perlu dendam membayangi diri...
Sambut segala kenangan indah dalam dekapan...

#tetep semangat brada...:semangat:
 
Dalam kelam ku rangkai mimpi,
Berkalang rindu di gersangnya asa,
Mendamba hati yang hilang akan kembali,
Hentikan jiwa yang bergelut lara...

Bukan karena jiwa sepi,
Hingga berharap puan kembali,
Karena dia jualah si tambatan hati,
Yang merintih mendamba bahagiakan hari...

Si Kecil yang telah runtuhkan hati,
Yang tiada lagi riang berlari,
Sudilah puan riangkan jiwa,
Si Kecil yang dirundung lara...

Dengarkan duhai cadas,
Telah remuk lagi serpihanmu,
Yang tersimpan kokoh didada,
Oleh isak sepanjang malam,
Dari bibir mungilnya yang tak pernah mengerti,
Mengapa dia tak lagi dipeluk oleh bundanya...


Agustus kelam, 02:18​
 
Bimabet
asa tak pernah beranjak pergi...
walau sunyi sepi senantiasa menghampiri...
ikhlaskan hati merelakan lara diri...
langkahkan kaki merajut mimpi kembali...

:ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd