Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mudik Menikmati Rendang Mama

Episode: Dua

Mama tak lagi tidur bersama kami bahkan datang untuk mengobrolpun tidak, membuatku gelisah menunggu kedatangnya. Namun setelah dua hari sikapnya telah kembali normal padaku. Bahkan tadi siang sudah mau tertawa padaku saat kami tengah mengobrol bersama.

Malam Lebaranpun tiba, besok adalah hari raya Idul Fitri. Kami melewatkan malam ini dengan bertakbiran hingga larut malam. Pukul 11.00 wib aku tengah berbaring bersiap untuk tidur, ketika melihat mama menenteng kasur kedapur. Akupun menanyainya.

“ mo dibawa kemana kasurnya ma?” tanyaku.

“ ini mau dipasang di dapur ...” jawabnya singkat.

Aku melanjutkan tidurku. Kedua adikku telah tidur. Aku kembali teringat mama, apakah sedemikian marahnya ia padaku?. Aku mengingat sebelum peristiwa malam itu terjadi. Mama selalu menemani kami mengobrol hingga larut malam. Aku jadi merindukannya.
Karna terus mengingatnya jadi teringat saat ia menenteng kasur ke dapur setelah itu tak lagi melihatnya.

Dimana mama? untuk apa membawa kasur kedapur?, apa ia tidur didapur?.

Aku jadi penasaran pangsung mengecek kamarnya dan mendapi ayahku tidur sendiri. Dadaku berdebar-debar kencang.

“mengapa mama tak tidur dengan papa?, apakah kode agar aku menyusulnya kedapur?”. Tubuhku bergetar dilanda birahi mengingat kembali persetubuhan pertamaku dengannya. Hangatnya liang senggema mama.

Aku gelisah seperti ada duri dikasurku, menanti adik-adikku tertidur dengan pulas. Sampai suara dengkur mereka terdengar seperti kareta api yang tengah lewat, baru aku langkahkan kakiku kedapur mendapati mama.

Aku tutup lawang dengan rapat, aku putar handel kunci hingga mentok, bahkan semutpun tak boleh masuk menganguku malam ini. Aku sangat yakin mama menunggu kedatanganku. Begitu mendapatinya langsung saja kupeluk tubuhnya. Ia membuka matanya menatapku seperti ingin mengucapkan kata selamat datang padaku.
Aku menciuminya.

“aku rindu ma ...”bisikku, ucapan yang sama kuucapkan pada istriku saat tak bertemu dengannya selama setahun. Ia memejamkan matanya, seperti sebuah permintaan padaku untuk terus mencumbunya.

Sentuhan lembutnya dibelakang kepalaku, memberi semangat padaku saat mencumbui payudaranya, suntikan energi untuk terus menghisapi pentil susunya yang ranum.Terdengar erangan-erangan halus dari mulutnya. Aku begitu bersemangat melakukannya, kuraba selangkangannya terasa liang kewanitaanya telah basah dan licin.


tA4Hec5U_t.jpg

Malam itu didapur


Sayup-sayup terdengan suara keriuhan dan letusan petasan dari kejauhan, ternyata masih ada yg berkumpul merayakan kedatangan malam lebaran. Aku melebarkan kedua paha mama menuntun kontolku memasuki liang senggemanya.


“ ahhh nikmatnya ma ...” aku mengerang menikmati cengkramannya.

Kedua kalinya aku kembali kerumah janinku. Terasa begitu hangat dan licin kurenguk sejuta kenikmatan yg ada dalamnya, setiap gesekan yg kami buat membuat Maniku terasa tersedot ingin keluar.

Bisa kembali kekandungan mama terasa begitu spesial bagiku. Impian sebagian besar anak laki seruluh dunia. Tentu saja bukan untuk dilahirkan kembali, tapi untuk menjemput kenikmatan syurgawi yg ada didalamnya. Menyatukan jiwa dan raga dengannya.

Aku mengayuh tongkangku menyusuri lorong gelap mama, menggapai darmaga kenikmatan disetiap sudut lorong pengapnya. Barangkali banyaknya lendir licin yang mengalir membasahi pantat mama bisa menggambarkan kerja keras kami untuk mencapai puncak kenikmatan.


WhEXUPt5_t.jpg

Saat menyusuri lorong gelap mama


Keringat bercucuran dari pori-pori tubuh kami, dengusan napas memburu seperti napas kuda. Ketika akan klimaks aku mencabut kontolku mengeluarkan spermaku di atas perutnya.

“ kenapa kamu lakukan kemama?”. Tanyanya.

“ aku mencintai mama” jawabku.

“ apa karna istrimu belum bisa melayanimu ...” kejarnya lagi.

Aku mengelengkan kepala.

“ aku ingin merasakannya dengan mama” balasku pula.

“ anak nakal! Jaga rahasia ini baik-baik” ujarnya pula.

“ pasti ma ...” bisikku.

“Mohon minta maaf lahir dan batin ya ma” pintaku sembari sungkem mencium tangannya.

“ iya mama maafin ...” jawabnya pula.

Malam itu aku merasa begitu bahagia. Hatiku terasa berbunga-bunga. Hal iyang sama dirasakan mama. Seperti saat pertama kali jatuh cinta.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd