feli_lim
Suka Semprot
*names are changed to protect privacy
=====================================
Ellen adalah kakak perempuan gw yang tertua. Usianya sekitar 31tahun,
menikah dengan putra pengusaha exportir bahan tambang. Soal materi tidak
perlu diragukan lagi. Di usia pernikahan yang kedua mereka belum dikaruniai
anak. Mereka basically adalah pasangan yang hepi, and she is my IDOL! cantik,
bertubuh aduhai, putih bersih dan punya suami mapan. sesuatu yang gw ingin
dapatkan juga. yes, definetely, she is my IDOL!!!
---
ce, lu dimana? gw kirim pesan ke dia, via whatsapp. ga dijawab, lama sekali.
padahal rencananya gw mo ke apartemen dia, iseng saja sih. pas hampir sampai
di tempatnya, ada wa masuk. dia bilang ada di apartemen.. fiuh... untung deh.
setelah gw parkir mobil, gw naik lift menuju ke apartemennya.
didalam kamar kami ngobrol ini itu, banyak hal yang diomongkan. biasalah,
kalo dua cewe bawel ketemu ya begini ini hahaha ...
terdengar bunyi message masuk, whatsapp. dia mencari hapenya tetapi tidak
ketemu, bingung dan muter2 di kamar. ga sengaja aku menemukan hapenya tertindih
bantal diatas ranjang. nah, layarnya tadi masih menyala jadi aku bisa baca
sepintas message yang masuk tadi.
"siapa si elly ce?", tanyaku sambil menyerahkan hape kepadanya. Ellen agak
terkejut dan cepat-cepat menyabet hapenya dari tanganku. dia membaca message
dan nampaknya me-reply lalu menyimpan hape itu di tasnya.
ayo cerita ce, sapa itu elly? kok tadi sepintas isi messagenya begitu? tanyaku
penuh rasa penasaran. isinya cukup vulgar. lesbi nih? punya suami kok lesbi
gimana sih? batinku didalam hati.
dia diam saja sambil mencoba mengalihkan pembicaraan, tetapi aku bener-bener
penasaran dan akhirnya dia pun mengalah, bercerita panjang lebar siapa itu elly.
----
"selamat malam".
aku mendengar ada yang menyapa, lalu membalasnya dengan senyuman. agak kaget juga
sebab kupikir gym di apartemen ini sepi, g ada orang. aku suka ngegym malam-malam,
sepi sunyi tidak ada yang usil atau iseng.
surabaya panas, yes? katanya dengan akses yang asing. aku cuman tersenyum saja.
kita berdua lalu fitnes bebarengan tanpa terlalu banyak cakap. baru kenal juga.
setelah cukup, aku lalu berjalan meninggalkan gym menuju kamar mandi. dia bertanya
apakah aku sudah selesai dan kujawab iya. dia bertanya boleh tidak minta nomor telp
aku? aku bilang "i am a married woman". he seemed shock for a while hahaha lalu
tersenyum dan say sorry.
dua hari kemudian aku bertemu dia lagi di gym. beberapa kali dia mengajak aku
bercakap-cakap, berbagai topik dia kemukakan, mulai dari politik, ekonomi, sosial
dan lain-lain. aku hanya pasif saja menanggapi. orangnya supel sih jadi sebetulnya
enak kalo diajak berteman. hm, aslinya ku pengen berenang sih, namun karena ada
dia juga, aku batal renang. nanti dikira mancing-mancing lagi, kan kalo renang
pake baju renang. jadi merasa ga enak.
seminggu dua minggu berjalan dan kita selalu bertemu di gym apartemen itu. aku
mungkin ge-er sih ya, tapi nampaknya dia sengaja menyesuaikan jadwal fitnessnya
untuk bisa bertemu aku. pernah aku coba ganti dan kemudian dia bertanya mengapa
kemarin aku ga hadir. ini kan artinya dia memang sengaja ingin fitness bareng.
"dimana suami?", tanya dia sambil berlari di treadmill. kujawab sedang ke luar
negeri. bisnis? yes. what kind of business? tanya dia. mining business.
Waw thats good, u must be rich. aku tersenyum saja.
boleh tahu nama you? tanya dia. udah 2 minggu berlatih bersama tapi aku tidak tahu
nama you. ujarnya sambil tertawa ringan.
"Ellen".
"Rajjit".
kami bersalaman. dia expat keturunan india, asalnya dari singapore.
dia bilang kalo dia tidak percaya aku sudah menikah karena keliatan masih seperti
gadis. "got kids?". aku menggeleng ringan, "not yet". Ah .. dia mengangguk-angguk.
"pantas you punya body masih seperti gadis. so petite and sexy", katanya sambil
tersenyum manis. aku jadi tersipu. "your husband is very lucky".
kembali aku tersenyum.
i like your skin, i really do. pujinya lagi. chinese woman got the best skin in the
world. dia cerita kl di singapore sering melihat gadis-gadis chinese dan itu membuat
dia ingin punya istri dari gadis chinese. aku tertawa kecil. gadis india juga cantik-
cantik, ujarku. True, tapi somehow i want chinese girl ha ha ha ... rajjit tertawa
lebar. tidak aku tanggapi.
honestly, ada teman fitnes enak juga. apalagi jika orangnya supel dan ga resek
kayak dia.
tak terasa sudah hampir dua bulan aku dan rajjit udah berlatih fitness bersama,
rutin sesuai jadwal kebiasaanku di malam hari. walau awalnya aku merasa terganggu
dengan kehadirannya, sekarang dah terbiasa dan bahkan aku sering merasa "something
missing" kalau dia tidak hadir. nothing "romantic feeling" actually, just "missing".
"kemarin kok tidak gym?", tanyaku sambil merapat ke tepi kolam. ya, sekarang aku
sudah terbiasa berenang walaupun ada dia. "sedih, kemarin ada overtime di office.".
busy man, yes?. just like your husband, right? kami berdua lalu tertawa.
kamu tahu, untung saya masih belum menikah, ujarnya ringan. jd ga ada yang protes
kalo saya pulang malam.
benarkah?
dia mengangguk.
"you umur berapa?", aku bertanya kepada rajjit. "22".
you? aku tertawa kecil.
tunggu, biar aku tebak, ujarnya. kita dalam umur yang sama, benar? aku menggeleng.
"25?"
aku menggeleng. tell me then, kata rajjit penasaran. "31". oh ic... nice...
you dalam umur dimana wanita sudah matang seutuhnya. range usia paling sempurna
untuk wanita, ujarnya sambil tersenyum manis.
"and i really like your black bikini. so perfectly sexy!".
"thank you", jawabku.
what? 34B? ujarnya. aku melotot, hey that is not polite!
ups sorry, mam. sorry! please forgive me. kedua telapaknya disatukan seperti
posisi memohon.
aku cuman melengos saja. ya benar, 34B, ujarku sambil melirik dia. rajjit tersenyum
senang. dia lalu bertanya boleh tidak mendapatkan nomor hape gw. sebelum aku sempat
menjawab dia langsung meneruskan bahwa tujuannya untuk saling memberi kabar saja soal
fitness dan dia sangat paham kalau aku sudah menikah dan punya suami. aku tersenyum
senang, artinya dia harusnya tahu batas-batas sosial diantara kita. kami lalu naik
dari kolam, mengambil handphone kami dan berbagi nomor.
setelah mendapatkan nomor hapeku, rajjit sering mengirimku pesan lewat whatsapp.
dari sekedar say hi sampai berbincang serius soal kerjaanlah, teman-teman dia lah,
soal ceweklah(mau ngejar cewe maksudnya), dan macem-macem. beberapa kali tanya juga
soal my sex life. kadang risih juga sih chat begituan tapi karena dia lebih kearah
sharing gitu jadinya ya aku tanggapi, sebisanya. btw ... penisnya besar dan panjang
juga ya hahaha ... lah orangnya tinggi besar gitu sama berbulu lebat.
kok aku bisa tahu? ya bisa lah.
pernah iseng2 dia kirim foto dia lagi fully naked and boner very hard ke aku,
langsung setelahnya aku blok dia dan baru aku buka ketika dia didepanku
mohon-mohon ampun ga diulangi lagi.
---
"ta jie ellen, ada ruang khusus yoga lho sekarang", isi pesan wa rajjit ke aku
suatu hari. dia memanggilku "ta jie" (kakak perempuan). entah darimana dia tahu
istilah itu, mungkin karena dia orang singapore jadi tahu kebiasaan tatacara
panggilan orang chinese ya.
oh ya? aku bertanya. "benar.", jawabnya. hei aku dulu instruktur yoga lho.
ntar malam kita yoga bareng ya? aku jawab OK.
ternyata apartemen tempatku tinggal ini membangun ruang khusus untuk yoga.
terletak di pojok gym dengan view yang menurutku perfect, dua sisi menghadap
kota. melihat suasana kota di malam hari dari ketinggian ternyata indah dan
menarik sekali. aku belajar beberapa pose basic dari yoga dan ternyata
cukup sulit ya. ada tadasana (berdiri lurus dengan tangan ditarik keatas),
balasana (pose bayi merunduk), uttanpadasana (tidur dengan menarik kedua kaki)
dan lain-lain.
"besok kita boleh berlatih lagi", kata rajjit menutup sesi training yoga
gratisan ini.tapi next time, you wear something more comfortable buat berlatih.
kausmu ini bisa mengganggu gerakannya. aku mengangguk.
malam itu, rajjit sudah menunggu didalam, sedang pemanasan.
jam menunjukkan baru pukul 8pm.
waw you look great, ta jie. aku tersenyum. di ruang penuh kaca ini aku bisa tahu
dia memandangi tubuhku dengan liar. jika dulu saat awal-awal kenal, pasti aku
sudah keluar ruangan, tapi sekarang aku sudah mengenalnya cukup baik dan merasa
nyaman jadi hanya risih saja dipandangi begitu. tapi ada rasa bangga juga sih,
bisa bikin brondong melotot. hahaha ...
"ayo, sekarang gerakan tadasana".
aku ingat pose itu. pose sederhana sih, hanya berdiri tegak sambil kedua lengan
diluruskan keatas. ah, otot bahuku sedikit memberikan perlawanan, terasa kaku.
rajjit datang sambil membantuku menarik tangan kebelakang, dan menahannya untuk
beberapa waktu.
"hm, your armpit smell nice". aku langsung tertawa dan buyarlah pose tadasana tadi.
dia cengar-cengir. sorry, ayo lakukan lagi. aku kemudian berpose tadasana kembali.
ok mi lady, sekarang balasana, kata rajjit. aku menurutinya. ini pose merunduk
seperti bayi, kedua lengan diluruskan kedepan sementara kedua kaki dilipat di
depan dada. rajjit menekan punggungku untuk memastikan fully stretched.
cukup, selanjutnya kita coba cakrasana. bisa? aku tertawa kecil. aduh bisa ga ya?
dicoba saja, rajjit tersenyum. cakrasana ini posisi kayang, bagi yang belum tahu.
cukup susah juga. aku lalu memposisikan lengan dan kakiku lalu mulai mencoba
cakrasana. ouch. rada susah. rajjit membantu menarik punggungku hingga akhirnya
berhasil full cakrasana.
dan selama beberapa waktu kita melakukan beberapa gerakan lain yang asik.
setelah selesai, kami berdua duduk2 di matras ruang yoga ini. aku bilang ke dia
kalo aku senang dengan sesi latihan ini. dia tersenyum. dia lalu mendekat dan
merengkuh telapak tanganku dan mulai memijatnya. aku merasa agak risih sih
tapi pijatannya lumayan enak jadi ya aku biarkan.
tak lama kemudian dia berkata, u know what is more fun?.
aku bilang, what?
"we have sex, right here, right now!"
GLODAK! aku hampir tidak percaya dengan apa yang aku dengar!
ha? tanyaku melongo... dia mengulang, kamu mau bercinta dengan saya malam ini?
aku langsung menolak, NO i am a married woman, rajjit.
aku tidak mau berselingkuh, tegasku didepan dia. dia tersenyum, lalu menggeser
tempat duduknya mendekat, lalu berbisik.
sudah hampir setahun kita bersama begini.
i love you, ellen. you are very beautiful. i want you. aku menginginkanmu.
aku akan mengambilmu dari suamimu dan membuatmu jadi miliku untuk selamanya.
DIENG! jantungku mau copot rasae mendengar itu. aku benar-benar terkejut dan
tidak pernah menyangka dia bakal berani berkata begitu.
"ha? kamu sudah gila ya?", tegurku. dia menatapku serius, aku tidak gila,
aku mencintaimu, ellen. i love you. dan aku benar-benar menginginkanmu.
aku tercengang ... bukan karena apa, tapi benar-benar shock tidak menyangka
dia bakal bilang begitu.
tiba-tiba dia mencium bibirku dengan sebuah kecupan lembut. aku menunduk menolak
tetapi kemudian dia mengangkat daguku dan menciumi bibirku dengan lembut.
aku diam saja ketika dia melumat bibirku selama beberapa waktu.
"berikan dirimu padaku ellen, aku akan menjagamu lebih baik dari suamimu sekarang."
aku diam saja saat dia kembali menyentuh bibirku. tak terasa sudah beberapa menit
kami saling berciuman. hatiku menolak tetapi pikiranku membiarkan ini terjadi
sebuah konflik batin yang seru.
setelah puas menciumi bibirku, dia membelakangiku dan kemudian meremas-remas
kedua payudaraku sambil memainkan putingnya. aku tidak memakai bra jadi sangat
mudah bagi dia untuk mengexplorasi putingku. oh... gawat, aku mulai terangsang.
dia mengangkat lenganku dan menciumi ketiakku.
oh you smell really nice, my dear. aku terkekeh ringan.
boleh aku lepas kausmu? aku menggeleng, nanti kalo ada orang gimana? dia bilang
tidak perlu khawatir, percaya sama dia, tidak akan ada orang yang datang.
aku heran. lah petugasnya? dia juga bilang, tenang saja.
now, aku lepas kaosmu ya?
aku memandangnya sebentar lalu mengangguk.
dia menarik lepas kaos ini dan segera melumat kedua puting payudaraku.
oh my, rasanya sungguh nikmat. close ur eyes, ellen, and enjoy.
aku menurutinya, serasa melayang di awan kenikmatan. sudah lama ngga merasakan
ini sih.
"your husband is a fool. he has a goddess-like wife but does not take good
care of you", ujarnya sambil melumat putingku. aku diam saja menikmati ini.
beberapa saat kemudian, dia kembali menatapku dan berkata serius.
"Ellen, aku serius, tinggalkan suamimu, pergi bersama aku. ok?"
aku diam, menatapnya nanar.
why? belum yakin aku serius?
aku jawab lirih bahwa aku benar-benar tidak tahu harus jawab apa. ini semua
terlalu mendadak. dia terlihat agak kecewa.
ok fine, tidak apa-apa. yang penting kau tahu aku menginginkan dirimu.
aku tersenyum mengangguk sambil membelai kepalanya yang melumat putingku
dengan lembut. dia menegakkan kepala dan kami kembali berciuman bibir dengan
mesra selama beberapa waktu.
"Ellen, boleh aku memilikimu malam ini?" rajjit memandangku dengan tajam.
aku terdiam. aku tahu maksudnya.
boleh? kupandang wajahnya cukup lama, lalu perlahan, aku mengangguk.
aku melihat wajahnya tampak penuh kemenangan. dia lalu mencopot hotpantsku.
aku kemudian bertanya lagi bagaimana jika ada orang? dia meyakinkanku bahwa
itu tidak akan terjadi, percaya saja. akhirnya aku pasrah saja ketika
dia menidurkan aku ke matras ruangan dalam keadaan bugil dan kemudian
menyetubuhiku dengan penuh gairah, seakan-akan dia adalah suamiku.
---
CECE! pekikku tertahan setelah mendengar seluruh ceritanya!
hei, dont judge me, sahut dia ketus.
aku menggeleng. tidak, aku tidak akan menghakimi elu. cece memang gadis
yang sangat cantik. putih bersih dan tinggi semampai. memang kebodohan
suaminya yang tidak menjaganya dengan baik sampai bisa dinikmati lelaki lain.
lalu kamu masih berhubungan dengan ... siapa itu... vijay... sampai sekarang?
rajjit, katanya membetulkan ucapanku. ya, masih. sahutnya lirih.
CECE! lagi2 aku memekik tertahan. dia memandangku sambil melotot.
cece suka dia? dia tersenyum. ya jelas me, sampai mau ditidurin gini.
cece cinta dia? kali ini dia termenung. mungkin belum bisa dipastikan ya.
lalu kenapa cece masih berhubungan dengan dia? dia terdiam, lalu menjawab bahwa
seks dengan rajjit sangat nikmat, kemudian kami tertawa lebar.
(to be continued)
=====================================
Ellen adalah kakak perempuan gw yang tertua. Usianya sekitar 31tahun,
menikah dengan putra pengusaha exportir bahan tambang. Soal materi tidak
perlu diragukan lagi. Di usia pernikahan yang kedua mereka belum dikaruniai
anak. Mereka basically adalah pasangan yang hepi, and she is my IDOL! cantik,
bertubuh aduhai, putih bersih dan punya suami mapan. sesuatu yang gw ingin
dapatkan juga. yes, definetely, she is my IDOL!!!
---
ce, lu dimana? gw kirim pesan ke dia, via whatsapp. ga dijawab, lama sekali.
padahal rencananya gw mo ke apartemen dia, iseng saja sih. pas hampir sampai
di tempatnya, ada wa masuk. dia bilang ada di apartemen.. fiuh... untung deh.
setelah gw parkir mobil, gw naik lift menuju ke apartemennya.
didalam kamar kami ngobrol ini itu, banyak hal yang diomongkan. biasalah,
kalo dua cewe bawel ketemu ya begini ini hahaha ...
terdengar bunyi message masuk, whatsapp. dia mencari hapenya tetapi tidak
ketemu, bingung dan muter2 di kamar. ga sengaja aku menemukan hapenya tertindih
bantal diatas ranjang. nah, layarnya tadi masih menyala jadi aku bisa baca
sepintas message yang masuk tadi.
"siapa si elly ce?", tanyaku sambil menyerahkan hape kepadanya. Ellen agak
terkejut dan cepat-cepat menyabet hapenya dari tanganku. dia membaca message
dan nampaknya me-reply lalu menyimpan hape itu di tasnya.
ayo cerita ce, sapa itu elly? kok tadi sepintas isi messagenya begitu? tanyaku
penuh rasa penasaran. isinya cukup vulgar. lesbi nih? punya suami kok lesbi
gimana sih? batinku didalam hati.
dia diam saja sambil mencoba mengalihkan pembicaraan, tetapi aku bener-bener
penasaran dan akhirnya dia pun mengalah, bercerita panjang lebar siapa itu elly.
----
"selamat malam".
aku mendengar ada yang menyapa, lalu membalasnya dengan senyuman. agak kaget juga
sebab kupikir gym di apartemen ini sepi, g ada orang. aku suka ngegym malam-malam,
sepi sunyi tidak ada yang usil atau iseng.
surabaya panas, yes? katanya dengan akses yang asing. aku cuman tersenyum saja.
kita berdua lalu fitnes bebarengan tanpa terlalu banyak cakap. baru kenal juga.
setelah cukup, aku lalu berjalan meninggalkan gym menuju kamar mandi. dia bertanya
apakah aku sudah selesai dan kujawab iya. dia bertanya boleh tidak minta nomor telp
aku? aku bilang "i am a married woman". he seemed shock for a while hahaha lalu
tersenyum dan say sorry.
dua hari kemudian aku bertemu dia lagi di gym. beberapa kali dia mengajak aku
bercakap-cakap, berbagai topik dia kemukakan, mulai dari politik, ekonomi, sosial
dan lain-lain. aku hanya pasif saja menanggapi. orangnya supel sih jadi sebetulnya
enak kalo diajak berteman. hm, aslinya ku pengen berenang sih, namun karena ada
dia juga, aku batal renang. nanti dikira mancing-mancing lagi, kan kalo renang
pake baju renang. jadi merasa ga enak.
seminggu dua minggu berjalan dan kita selalu bertemu di gym apartemen itu. aku
mungkin ge-er sih ya, tapi nampaknya dia sengaja menyesuaikan jadwal fitnessnya
untuk bisa bertemu aku. pernah aku coba ganti dan kemudian dia bertanya mengapa
kemarin aku ga hadir. ini kan artinya dia memang sengaja ingin fitness bareng.
"dimana suami?", tanya dia sambil berlari di treadmill. kujawab sedang ke luar
negeri. bisnis? yes. what kind of business? tanya dia. mining business.
Waw thats good, u must be rich. aku tersenyum saja.
boleh tahu nama you? tanya dia. udah 2 minggu berlatih bersama tapi aku tidak tahu
nama you. ujarnya sambil tertawa ringan.
"Ellen".
"Rajjit".
kami bersalaman. dia expat keturunan india, asalnya dari singapore.
dia bilang kalo dia tidak percaya aku sudah menikah karena keliatan masih seperti
gadis. "got kids?". aku menggeleng ringan, "not yet". Ah .. dia mengangguk-angguk.
"pantas you punya body masih seperti gadis. so petite and sexy", katanya sambil
tersenyum manis. aku jadi tersipu. "your husband is very lucky".
kembali aku tersenyum.
i like your skin, i really do. pujinya lagi. chinese woman got the best skin in the
world. dia cerita kl di singapore sering melihat gadis-gadis chinese dan itu membuat
dia ingin punya istri dari gadis chinese. aku tertawa kecil. gadis india juga cantik-
cantik, ujarku. True, tapi somehow i want chinese girl ha ha ha ... rajjit tertawa
lebar. tidak aku tanggapi.
honestly, ada teman fitnes enak juga. apalagi jika orangnya supel dan ga resek
kayak dia.
tak terasa sudah hampir dua bulan aku dan rajjit udah berlatih fitness bersama,
rutin sesuai jadwal kebiasaanku di malam hari. walau awalnya aku merasa terganggu
dengan kehadirannya, sekarang dah terbiasa dan bahkan aku sering merasa "something
missing" kalau dia tidak hadir. nothing "romantic feeling" actually, just "missing".
"kemarin kok tidak gym?", tanyaku sambil merapat ke tepi kolam. ya, sekarang aku
sudah terbiasa berenang walaupun ada dia. "sedih, kemarin ada overtime di office.".
busy man, yes?. just like your husband, right? kami berdua lalu tertawa.
kamu tahu, untung saya masih belum menikah, ujarnya ringan. jd ga ada yang protes
kalo saya pulang malam.
benarkah?
dia mengangguk.
"you umur berapa?", aku bertanya kepada rajjit. "22".
you? aku tertawa kecil.
tunggu, biar aku tebak, ujarnya. kita dalam umur yang sama, benar? aku menggeleng.
"25?"
aku menggeleng. tell me then, kata rajjit penasaran. "31". oh ic... nice...
you dalam umur dimana wanita sudah matang seutuhnya. range usia paling sempurna
untuk wanita, ujarnya sambil tersenyum manis.
"and i really like your black bikini. so perfectly sexy!".
"thank you", jawabku.
what? 34B? ujarnya. aku melotot, hey that is not polite!
ups sorry, mam. sorry! please forgive me. kedua telapaknya disatukan seperti
posisi memohon.
aku cuman melengos saja. ya benar, 34B, ujarku sambil melirik dia. rajjit tersenyum
senang. dia lalu bertanya boleh tidak mendapatkan nomor hape gw. sebelum aku sempat
menjawab dia langsung meneruskan bahwa tujuannya untuk saling memberi kabar saja soal
fitness dan dia sangat paham kalau aku sudah menikah dan punya suami. aku tersenyum
senang, artinya dia harusnya tahu batas-batas sosial diantara kita. kami lalu naik
dari kolam, mengambil handphone kami dan berbagi nomor.
setelah mendapatkan nomor hapeku, rajjit sering mengirimku pesan lewat whatsapp.
dari sekedar say hi sampai berbincang serius soal kerjaanlah, teman-teman dia lah,
soal ceweklah(mau ngejar cewe maksudnya), dan macem-macem. beberapa kali tanya juga
soal my sex life. kadang risih juga sih chat begituan tapi karena dia lebih kearah
sharing gitu jadinya ya aku tanggapi, sebisanya. btw ... penisnya besar dan panjang
juga ya hahaha ... lah orangnya tinggi besar gitu sama berbulu lebat.
kok aku bisa tahu? ya bisa lah.
pernah iseng2 dia kirim foto dia lagi fully naked and boner very hard ke aku,
langsung setelahnya aku blok dia dan baru aku buka ketika dia didepanku
mohon-mohon ampun ga diulangi lagi.
---
"ta jie ellen, ada ruang khusus yoga lho sekarang", isi pesan wa rajjit ke aku
suatu hari. dia memanggilku "ta jie" (kakak perempuan). entah darimana dia tahu
istilah itu, mungkin karena dia orang singapore jadi tahu kebiasaan tatacara
panggilan orang chinese ya.
oh ya? aku bertanya. "benar.", jawabnya. hei aku dulu instruktur yoga lho.
ntar malam kita yoga bareng ya? aku jawab OK.
ternyata apartemen tempatku tinggal ini membangun ruang khusus untuk yoga.
terletak di pojok gym dengan view yang menurutku perfect, dua sisi menghadap
kota. melihat suasana kota di malam hari dari ketinggian ternyata indah dan
menarik sekali. aku belajar beberapa pose basic dari yoga dan ternyata
cukup sulit ya. ada tadasana (berdiri lurus dengan tangan ditarik keatas),
balasana (pose bayi merunduk), uttanpadasana (tidur dengan menarik kedua kaki)
dan lain-lain.
"besok kita boleh berlatih lagi", kata rajjit menutup sesi training yoga
gratisan ini.tapi next time, you wear something more comfortable buat berlatih.
kausmu ini bisa mengganggu gerakannya. aku mengangguk.
malam itu, rajjit sudah menunggu didalam, sedang pemanasan.
jam menunjukkan baru pukul 8pm.
waw you look great, ta jie. aku tersenyum. di ruang penuh kaca ini aku bisa tahu
dia memandangi tubuhku dengan liar. jika dulu saat awal-awal kenal, pasti aku
sudah keluar ruangan, tapi sekarang aku sudah mengenalnya cukup baik dan merasa
nyaman jadi hanya risih saja dipandangi begitu. tapi ada rasa bangga juga sih,
bisa bikin brondong melotot. hahaha ...
"ayo, sekarang gerakan tadasana".
aku ingat pose itu. pose sederhana sih, hanya berdiri tegak sambil kedua lengan
diluruskan keatas. ah, otot bahuku sedikit memberikan perlawanan, terasa kaku.
rajjit datang sambil membantuku menarik tangan kebelakang, dan menahannya untuk
beberapa waktu.
"hm, your armpit smell nice". aku langsung tertawa dan buyarlah pose tadasana tadi.
dia cengar-cengir. sorry, ayo lakukan lagi. aku kemudian berpose tadasana kembali.
ok mi lady, sekarang balasana, kata rajjit. aku menurutinya. ini pose merunduk
seperti bayi, kedua lengan diluruskan kedepan sementara kedua kaki dilipat di
depan dada. rajjit menekan punggungku untuk memastikan fully stretched.
cukup, selanjutnya kita coba cakrasana. bisa? aku tertawa kecil. aduh bisa ga ya?
dicoba saja, rajjit tersenyum. cakrasana ini posisi kayang, bagi yang belum tahu.
cukup susah juga. aku lalu memposisikan lengan dan kakiku lalu mulai mencoba
cakrasana. ouch. rada susah. rajjit membantu menarik punggungku hingga akhirnya
berhasil full cakrasana.
dan selama beberapa waktu kita melakukan beberapa gerakan lain yang asik.
setelah selesai, kami berdua duduk2 di matras ruang yoga ini. aku bilang ke dia
kalo aku senang dengan sesi latihan ini. dia tersenyum. dia lalu mendekat dan
merengkuh telapak tanganku dan mulai memijatnya. aku merasa agak risih sih
tapi pijatannya lumayan enak jadi ya aku biarkan.
tak lama kemudian dia berkata, u know what is more fun?.
aku bilang, what?
"we have sex, right here, right now!"
GLODAK! aku hampir tidak percaya dengan apa yang aku dengar!
ha? tanyaku melongo... dia mengulang, kamu mau bercinta dengan saya malam ini?
aku langsung menolak, NO i am a married woman, rajjit.
aku tidak mau berselingkuh, tegasku didepan dia. dia tersenyum, lalu menggeser
tempat duduknya mendekat, lalu berbisik.
sudah hampir setahun kita bersama begini.
i love you, ellen. you are very beautiful. i want you. aku menginginkanmu.
aku akan mengambilmu dari suamimu dan membuatmu jadi miliku untuk selamanya.
DIENG! jantungku mau copot rasae mendengar itu. aku benar-benar terkejut dan
tidak pernah menyangka dia bakal berani berkata begitu.
"ha? kamu sudah gila ya?", tegurku. dia menatapku serius, aku tidak gila,
aku mencintaimu, ellen. i love you. dan aku benar-benar menginginkanmu.
aku tercengang ... bukan karena apa, tapi benar-benar shock tidak menyangka
dia bakal bilang begitu.
tiba-tiba dia mencium bibirku dengan sebuah kecupan lembut. aku menunduk menolak
tetapi kemudian dia mengangkat daguku dan menciumi bibirku dengan lembut.
aku diam saja ketika dia melumat bibirku selama beberapa waktu.
"berikan dirimu padaku ellen, aku akan menjagamu lebih baik dari suamimu sekarang."
aku diam saja saat dia kembali menyentuh bibirku. tak terasa sudah beberapa menit
kami saling berciuman. hatiku menolak tetapi pikiranku membiarkan ini terjadi
sebuah konflik batin yang seru.
setelah puas menciumi bibirku, dia membelakangiku dan kemudian meremas-remas
kedua payudaraku sambil memainkan putingnya. aku tidak memakai bra jadi sangat
mudah bagi dia untuk mengexplorasi putingku. oh... gawat, aku mulai terangsang.
dia mengangkat lenganku dan menciumi ketiakku.
oh you smell really nice, my dear. aku terkekeh ringan.
boleh aku lepas kausmu? aku menggeleng, nanti kalo ada orang gimana? dia bilang
tidak perlu khawatir, percaya sama dia, tidak akan ada orang yang datang.
aku heran. lah petugasnya? dia juga bilang, tenang saja.
now, aku lepas kaosmu ya?
aku memandangnya sebentar lalu mengangguk.
dia menarik lepas kaos ini dan segera melumat kedua puting payudaraku.
oh my, rasanya sungguh nikmat. close ur eyes, ellen, and enjoy.
aku menurutinya, serasa melayang di awan kenikmatan. sudah lama ngga merasakan
ini sih.
"your husband is a fool. he has a goddess-like wife but does not take good
care of you", ujarnya sambil melumat putingku. aku diam saja menikmati ini.
beberapa saat kemudian, dia kembali menatapku dan berkata serius.
"Ellen, aku serius, tinggalkan suamimu, pergi bersama aku. ok?"
aku diam, menatapnya nanar.
why? belum yakin aku serius?
aku jawab lirih bahwa aku benar-benar tidak tahu harus jawab apa. ini semua
terlalu mendadak. dia terlihat agak kecewa.
ok fine, tidak apa-apa. yang penting kau tahu aku menginginkan dirimu.
aku tersenyum mengangguk sambil membelai kepalanya yang melumat putingku
dengan lembut. dia menegakkan kepala dan kami kembali berciuman bibir dengan
mesra selama beberapa waktu.
"Ellen, boleh aku memilikimu malam ini?" rajjit memandangku dengan tajam.
aku terdiam. aku tahu maksudnya.
boleh? kupandang wajahnya cukup lama, lalu perlahan, aku mengangguk.
aku melihat wajahnya tampak penuh kemenangan. dia lalu mencopot hotpantsku.
aku kemudian bertanya lagi bagaimana jika ada orang? dia meyakinkanku bahwa
itu tidak akan terjadi, percaya saja. akhirnya aku pasrah saja ketika
dia menidurkan aku ke matras ruangan dalam keadaan bugil dan kemudian
menyetubuhiku dengan penuh gairah, seakan-akan dia adalah suamiku.
---
CECE! pekikku tertahan setelah mendengar seluruh ceritanya!
hei, dont judge me, sahut dia ketus.
aku menggeleng. tidak, aku tidak akan menghakimi elu. cece memang gadis
yang sangat cantik. putih bersih dan tinggi semampai. memang kebodohan
suaminya yang tidak menjaganya dengan baik sampai bisa dinikmati lelaki lain.
lalu kamu masih berhubungan dengan ... siapa itu... vijay... sampai sekarang?
rajjit, katanya membetulkan ucapanku. ya, masih. sahutnya lirih.
CECE! lagi2 aku memekik tertahan. dia memandangku sambil melotot.
cece suka dia? dia tersenyum. ya jelas me, sampai mau ditidurin gini.
cece cinta dia? kali ini dia termenung. mungkin belum bisa dipastikan ya.
lalu kenapa cece masih berhubungan dengan dia? dia terdiam, lalu menjawab bahwa
seks dengan rajjit sangat nikmat, kemudian kami tertawa lebar.
(to be continued)
