Suara deburan ombak diiringi dengan isak tangis Yuuka di bahu gue, mengingat waktu yang terus berjuang seakan menunggu kami untuk berpisah
Apakah ini yang namanya jatuh cinta? yang hanya menyisakan duka disaat waktu memaksa kami untuk berpisah
3 hari lagi waktu yang bisa gue sempatkan untuk Yuuka, banyak pikiran buruk yang ga bisa lepas, seakan Yuuka mengerti kegelisahan gue dengan menatap kosong ke arah lautan, kepalanya menyandar menatap matahari yang tengah tenggelam berganti dengan rembulan
Anak anak seakan mengerti kondisi gue memberikan waktu dan membiarkan gue tinggal bersama Yuuka dan teman temannya
"Yangggg, udaahhhh, jangan mikir yang aneh aneh" Yuuka mencubit pipi gue dengan lembut, terlihat meskipun dia berhenti menangis tapi matanya masih menatap sayu
Yuuka
Alice dan lainnya mendekat dan duduk disekitar kami sembari menikmati suasana senja disana
"Yuk balik" Yuuka berdiri dan menarik tangan gue yang tanpa tenaga hanya bisa ikut tertarik
Di Villa, Alice dan yang lain masih ingin berpesta, tapi kali ini mereka masuk ke dalam kolam, berbikini ria seakan tidak mengerti akan waktu
Lampu lampu temaram disekitar kolam dan lampu taman menerangi halaman belakang villa, gue sebagai laki laki jelas tergoda dengan pemandangan yang tersaji didepan gue
Irish yang badannya lebih berisi dengan dadanya yang menonjol dan bergantung indah tertutup bikini biru bermotif bunga
Qansha yang keturunan eastern dengan badan yang juga sangat menggoda, kali ini menggunakan bikini berwarna hijau tua dan lebih transparan karena gue melihat putingnya yang mengintip dibalik bikininya
Sedangkan Jill yang hampir sama dengan Yuuka, memakai bikini berwarna pink, meskipun payudaranya tidak sebesar teman teman yang lain tapi gue rasa masih mempunyai daya tarik sendiri
Gue sange? ga sedikitpun karena gue ga bisa berfokus kemana pun selain memikirkan masa depan gue dengan Yuuka, meskipun kini terlihat dia bersenda gurau dengan teman temannya tapi gue yakin dia juga ga kalah galaunya
Banyak yang bilang bule hanya cari yang good looking tapi gue ga sepemikiran, buktinya? Banyak, tanpa merendahkan pihak manapun, setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing masing, meskipun orang pribumi seperti gue banyak dibilang average tapi seenggaknya para bule didepan gue ini ga punya pemikiran seperti itu
Tapi balik lagi mungkin penilaian mereka tentang good looking sangat berbeda dengan kita, jadi apa yang kita anggap good looking belum tentu bagi para bule ini good looking juga begitu sebaliknya
"Yang, siniiii jangan bengong!"
"Sini ikut Rill!" Alice ikut melambaikan tangan, payudaranya yang membulat itu ikut berayun ayun keatas dan kebawah
Gue putuskan untuk mengikuti waktu yang tengah mengalir ini tanpa membuang buang waktu memikirkan apa yang belum terjadi
Entah kenapa Alice dkk berubah sikapnya, saat gue masuk ke dalam kolam, mereka berenang mendekat termasuk Yuuka
"Ril, pernah tau permainan truth or dare?" Alice sambil menyandarkan punggungnya ke dinding kolam bertanya ke arah gue, bikini merahnya yang basah melekat erat menutupi payudara putihnya
"Truth or dare? permainan seperti apa tuh?" gue seperti pernah mendengar tapi berhubung baru kali ini gue mendengar langsung dari Alice, gue sedikit tertarik
"Iyaa, jadi setiap orang bergiliran akan ditanya mau pilih truth or dare, dan harus mau!"
Gue pun sedikit shock karena dengan adanya "dare" pasti bakalan disuruh macem macem
"Hmmm, ok tapi jangan aneh aneh yaa" gue mengiyakan
"Ok! jadi gue dulu yaa, gue pilih truth!" Alice dengan semangat memulai permainan
"Jadi siapa yang mau kasih pertanyaan?" gue sedikit pusing karena jelas dengan broken english banyak hal yang miss dari yang gue denger
"Bagaimana kalau sebelahnya yang mulai?" Irish yang ada disebelah Alice kini mengajukan diri
"Ok"
"Alice, bagaimana pendapat kamu tentang Bali?"
"Hehe, its amazing, apalagi orang"nya superrrr baik! hehee" Sambil melirik dan mencubit lengan gue
"Hmm, ga seru ahhhh, klo gitu aku pilih dare!" kali ini giliran Irish dan Qansha yang memberikan tugas
Qansha meletakkan tangannya dan menarik tali bikini yang berada di leher Irish, dan dengan sekali sentakan payudara yang menyembul itu tidak lagi tertutup seperti sebelumnya,
Irish setengah terkaget dan dengan reflect menutupi kedua payudaranya dengan lengan sedangkan yang lain hanya tersenyum, sedangkan gue sedikit terhenyak melihat payudara besarnya tapi kemudian mengalihkan pandangan ke arah lain
"Hehehe, ini baru seru! Aku juga Dare!" Qansha tertawa bahagia melihat Irish
"Sana kamu tari striptease di gazebo!" Kali ini Jill yang memberikan tantangan, dan Qansha terlihat tidak ragu ragu sedikitpun keluar dari kolam dan berjalan kearah gazebo yang tidak jauh dari sana
Entah sengaja atau tidak, pantatnya berlenggak lenggok dan saat berada di gazebo, dengan badan yang basah dia mulai menarik
Rambutnya yang basah dan tetesan air yang berasal dari badannya membasahi papan gazebo, cahaya temaram yang berasal dari lampu tempel berwarna oren seakan memberikan Qansha spot untuk melakukan aksinya
Tangannya mulai bergerak, dari yang awalnya berputar, kini dengan lambat merayap disekitar kepalanya, jemarinya kini tengah dia hisap dan desahan mulai keluar dari mulutnya, badannya berlenggak lenggok seperti penari, tangannya kini merayap disekitar payudaranya, meremas lembut sembari mengeluarkan kalimat kalimat "panas"
"Emmhhh, aaaahhhhh, ngggghhhh" dia menggigit bibir bagian bawahnya, dan kini tangan kanannya masuk dan meremas payudaranya sendiri
Anak anak yang melihat mulai berteriak riuh dan melemparkan air ke arah Qansha dan menyuruh dia berhenti
Qansha dengan muka memerah terpaksa berhenti meskipun kemungkinan besar dia sudah merasa sedikit naik nafsunya
Entah karena takut akan balas dendam teman temannya, Jill memilih truth untuk gilirannya
"Hmm, menurut kamu Hazriel masuk ke dalam tipe kamu ga?" Yuuka memberikan pertanyaan yang sedikit privasi
"Hmm, karena ada pacarnya disini, aku kasih nilai 7/10!" Jill menjawab dengan sedikit memanyunkan bibirnya seolah mengejek Yuuka, dan Yuuka hanya menjulurkan lidahnya ke arah Jill
"Aku 7!" Irish ikut menjawab
"Aku 8!" Sedangkan Qansha mungkin memang melihat gue ada sedikit keturunan eastern pun ikut menyuarakan pendapatnya
"Aku 9.9! Ga aku kasih 10 karena kemaren" Alice juga ikut bersuara dan dengan sedikit tertawa
Sedangkan Yuuka hanya bisa geleng geleng melihat teman temannya
Kali ini giliran Yuuka dan dia cukup percaya diri untuk memilih dare, sedangkan yang lain menunggu keputusan gue untuk menghukum Yuuka
Karena gue "Simp", jelas gue hanya menyuruh Yuuka mencium gue dan tanpa babibu Yuuka mencium bibir gue dengan lembut dan melepas ciuman kami
Sedangkan yang lain karena merasa tidak puas akhirnya menarik tali bikini Yuuka baik dibagian payudaranya dan msVnya, dan Yuuka pun kini telanjang di depan gue, kondisi yang sudah tidak kondusif pun akhirnya pecah
Alice kini juga ikut melepas bikininya, dan mencium Irish yang berada di sampingnya, sedangkan Qansha dan Jill tengah berciuman dan tangan mereka saling meraba payudara satu sama lain
Sedangkan gue? hanya bisa terhenyak melihat secara langsung keliaran mereka, Yuuka yang juga terbawa suasana kini menarik kepala dan mencium bibir gue
Bibir kami mulai beradu, bunyi kecipak air kolam karena gerakan kami ber 6 membuat ramai suasana
Bunyi erangan dikanan kiri jelas membuat gue semakin bernafsu, melihat banyak sepasang payudara dengan ukuran berbeda secara langsung menjadikan ini pengalaman yang ga bakalan terlupakan
Payudara Yuuka yang basah menempel di dada gue, putingnya yang kenyal seperti jelly menekan nekan, tangan gue menahan dan meremas bongkahan pantat Yuuka yang sekal, penis gue yang berdiri sedari tadi seakan tidak mengenal tempat meskipun dinginnya air tidak sanggup menahan nafsu gue
"Yangggg", gue senderkan Yuuka di sudut kolam, sedangkan payudara dan putingnya kini gue hisap secara bergantian
Gue tidak lagi berfokus kepada yang lain, tangan kanan gue mulai turun kearah ms Vnya, saat jemari gue membelah dan membelai bagian dalam msVnya
"Yanggg, ngggghhh", kepalanya menengadah keatas menahan rasa geli bercampur kenikmatan yang dia rasakan disekujur tubuhnya
Jemari gue yang awalnya keset terkena air kolam saat masuk ke msV Yuuka menjadi semakin licin, dengan tempo lambat jemari gue menjelajah di setiap inchi bagian dalam ms Vnya
"Agghh, yaannghhhh" Badan Yuuka bergetar dan mengejan, jemari gue serasa di himpit dan diperas di dalamnya, sedangkan cairan orgasmenya membanjiri telunjuk gue
Melihat Yuuka yang sedang terengah engah membuat gue sedikit tersadar, gue arahkan pandangan disekitar, Alice dan Irish sedang dalam posisi 69 di dalam gazebo, sedangkan Qansha dan Jill saling memasukkan jari mereka ke ms V lawannya
Yuuka menarik kepala dan kembali mencium bibir gue, kali ini sedikit kasar dan lidah gue dihisap habis sampai gue kewalahan
Dengan posisi yang sama, Yuuka membuka kakinya sedikit lebih lebar dan memposisikan penis gue untuk penetrasi ke dalam msVnya, dan saat gue merasa pas, gue majukan pinggul gue dan penis gue masuk kedalam relung msVnya
Sedikit aneh gue rasa karena dinginnya air yang sedikit keset saat berada di dalam msVnya menjadi sedikit berbeda, licin, hangat dan tentunya geli bercampur nikmat
"Oughhh, terrrruussss yangggg, kencenginnnnn" Yuuka mencoba mengimbangi ritme sodokan penis gue ke ms Vnya, disaat gue maju, dia ikut memajukan pinggulnya sehingga dinding rahimnya tersentuh berkali kali dan gue merasa kenikmatan yang tiada tara
"Sshhhh, aaahhh, terusss"
Setelah beberapa saat dalam ritme cepat, gue merasa akan keluar, sedangkan Yuuka juga semakin liar dalam bergoyang, penis gue berkedut dan tentunya dinding msV Yuuka memeras setiap inchi penis gue dan...
"Yanggggg!!!!" gue majukan penis gue sampai Yuuka sedikit terdorong dan saat menyentuh dinding rahimnya...
Crrrrrttttt
Crrrrttt
Ccrrrtt
Ssssrrrr
Sssrrrr
Gue dan Yuuka orgasme disaat hampir bersamaan, penis gue diguyur oleh cairan yang lengket dan hangat, bertolak belakang dengan apa yang gue rasa di kolam
"Hhhahhhh,, hahhhhh.... yangggg" Yuuka membenamkan kepalanya ke leher gue, mencoba mengatur nafas, erangan dan lenguhan yang gue dengar sedikit mereda, Alice dan yang lainnya juga tampaknya menyudahi peperangan mereka untuk sementara waktu
Penis gue masih menancap seakan menolak untuk menyudahi aktifitas kami ini, namun karena Yuuka seperti kecapaian gue ga tega
Tapi beberapa saat kemudian, Yuuka mendorong badan gue dan kini dengan membelakangi gue, pantatnya yang sekal dan putih itu dimajukan kearah gue
"Yanngg" mata sayunya seakan memberikan gue lampu hijau untuk melanjutkan, penis gue yang tadinya sedikit loyo terkena dinginnya air kini kembali mengeras meskipun gue merasa sedikit sakit tapi melihat msV yang menggembung diantara pantat sekalnya membuat gue tidak lagi berpikir panjang
MsVnya yang masih licin memperlancar penetrasi penis gue, dan dengan sekali tusukan, penis gue melangser masuk kedalam msVnya
"Ugghhh"
Badan Yuuka sedikit bergetar, tangannya berpegangan ke arah dinding kolam, karena berada di dalam air dan sedikit capek, goyangan gue tidak secepat sebelumnya tapi masih dengan ritme yang sama
Tangan gue menggenggam erat pantat putih yang sekal itu, dan sesekali karena gemas gue remas dengan sedikit kasar
"Yanggg, emmmhhhh" badannya bergerak mengikuti ayunan pinggul gue, sedangkan payudara putihnya berayun tanpa arah membuat riak air di dalam kolam
tangan gue beralih dari pantatnya ke arah payudaranya, putingnya yang membesar dan kencang itu gue pilin membuat Yuuka semakin kegelian
Dan beberapa saat kemudian, gue merasa ada sepasang payudara yang menempel di punggung gue dan saat gue menoleh gue lihat Alice, sedangkan Irish juga ikut mencium Alice disampingnya
Karena gue merasa akan keluar, tempo gue percepat
"Ugghhh, tahan yangggg" gue menggenggam kembali pantatnya dan dengan tusukan keras ....
Crrrrtttt !!
Ccrrrttt
Ccrrr
Ssssrrrrr
Ssssrrr
Kami kembali orgasme disaat bersamaan, Yuuka yang seperti kehilangan stamina hanya bisa bersandar kebelakang kearah dada gue, payudaranya naik turun mengikuti tarikan nafasnya
Penis gue masih dengan nyaman berada di dalam msVnya, rasa hangat yang ga bisa terlukiskan, keringat yang bercampur dengan air kolam seakan menghapus jejak aktifitas kami berdua
Alice yang seakan ingin ikut aktifitas kami hanya bisa melihat Yuuka dengan tatapan iri..
"Rill...." Alice menatap gue dengan tatapan sayu...
To be continued...