Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nafas pengganti Bapak

Perangkap Asmara 2
Suasana hening sejenak,nafas lembut Sumarni terdengar saat menghela nafas,
"Ada deh ton,aku takut kamu tak bisa menjaga rahasia hatiku"ujar Sumarni menjawab pertanyaan Sulton.
Pemuda ganteng itu makin penasaran,
"Sumpah Bu nyai aku pasti merahasiakannya"ucap Sulton serius,
"Kapan kapan saja kuberi tahu"jawab Sumarni singkat,entah kenapa Sumarni ingin membuat Sulton penasaran.
Pemuda belia itu terlihat kecewa dengan jawaban Sumarni,tapi ia tak berani bertanya lagi ia tahu posisi orang yang ia pijit,ia pemilik panti yang sangat ia hormati dan membiayai seluruh pengeluaran mulai dari sekolah hingga kebutuhan sehari-hari.
Hampir 10 menit ia memijit bahu mulus nyai Sumarni, akhirnya nyai Sumarni menyudahi pijitan yang ia lakukan,
"Terima kasih ya ton"ucap Sumarni pada anak asuhnya,"ya nyai kalau begitu aku pamit ke kamar"jawab Sulton sembari bergegas keluar kamar.
Sumarni mengantar Sulton sampai di pintu dapur,pemuda itu berlari ke rumah sebelah karena hujan masih mengguyur deras.
Janda cantik itu tersenyum penuh arti,
Karena mampu membuat Sulton penasaran.

Hari berlalu Sulton makin akrab dengan Sumarni, sebenarnya pemuda itu ingin di suruh memijat lagi seperti kejadian 3 hari yang lalu,dalam benak pemuda ganteng itu ia selalu terbayang wajah cantik dan tubuh montok Sumarni hingga ia susah tidur saat malam tiba.
Sumarni sebenarnya tahu kalau Sulton sering memperhatikan dan mencuri pandang padanya saat berdua,dan entah kenapa debaran aneh itu ia rasakan berkecamuk,ada perasaan bangga dan senang saat melihat wajah ganteng Sulton tersipu.
Sore menjelang malam adzan Maghrib berkumandang di musolla, Semua anaknya dan anak panti bergegas beribadah,
"Ton tolong lampu kamar mandi ibu mati,kamu ganti ya"suruh nyai Sumarni pada Sulton yang hendak beribadah,
"Ya nyai"ucap Sulton bergegas masuk ke rumah Sumarni,tak lupa ia tutup pintu depan Lalu ke belakang menuju kamar mandi.
"Ini lampunya ton"sumarni memberikan bohlam lampu, Sulton langsung bergegas,dengan cekatan ia ganti bohlam lampu itu.
Sumarni langsung ke kamar ia lepas seluruh pakaiannya hingga tak tersisa ia ambil handuknya yang berwana biru,ia lilitkan di tubuh montoknya yang terlihat mulus.
"Sudah ton"tanya Sumarni di pintu kamar mandi,Sulton yang barusan mengganti lampu menoleh padanya,
"Su sudah nyai"jawabnya terbata melihat nyai Sumarni hanya memakai handuk,hingga mata Sulton bisa melihat jelas betapa montoknya janda beranak dua itu,pemuda itu menelan ludah dengan jelas kuning Langsat bahu,paha dan betis yang nyai Sumarni terlihat olehnya.
Sumarni selalu memakai jilbab dan baju panjang, bawahannya juga pasti rok yang tertutup jadi tak heran kalau Sulton tak berkedip melihat suguhan yang dalam hidupnya baru kali ini ia lihat.
"Tak coba dulu ya"ucap Nyai Sumarni yang langsung menombol tombol lampu kamar mandinya,
Lampu itu menyala terang membuat Sulton makin jelas melihat lekukan tubuh montok pemilik panti yang beberapa hari ini selalu datang dalam khayalannya.
"Makasih ton,ibu mau mandi dulu ya"ujar Sumarni yang membiarkan mata Sulton memperhatikannya,
"ia nyai"jawab Sulton hendak pergi,
"Duh"desah Sumarni saat handuknya terlepas di depan Sulton,
Pemuda itu ternganga melihat tubuh Bu nyai Sumarni,
Walau tubuhnya hanya 155 cm,tapi Sumarni punya payudara yang besar montok, putingnya yang coklat kehitaman terlihat jelas oleh Sulton.
Perut Sumarni memang agak berisi khas wanita seusianya,tapi lekukan pantat semoknya membuat Sulton berdebar tak karuan,"degggg"pemuda itu melihat jelas betapa rimbunnya selangkangan Bu nyai Sumarni,Sulton makin gugup melihat seluruh tubuh wanita alim yang sangat ia hormati itu.
Sumarni seolah tak terjadi apa apa,
Ia lakukan semuanya sangat alami,
"Ton maaf,handuk ibu jatuh ambilin dong"
Ucap Sumarni tenang,
"ia ia ia nyai"Sulton menjawab langsung jongkok di depannya,ia raih handuk biru itu.
Sumarni tersenyum saat ia lihat mata Sulton melotot melihat selangkangannya, Sumarni makin menggoda Sulton,
"Gara gara belanja tadi,akhirnya ibu mandi kesorean ton"ucap Sumarni tanpa beban sambil memajukan tubuhnya hingga jarak wajah Sulton dengan rimbunan selangkangannya tambah dekat,
Suara nafas tersengal dari bibir Sulton terdengar jelas,"ehhh ehhhh ehhh eh eh ehhhh".
Sumarni merasakan birahinya timbul,ia menoleh ke depan ia waspada takut ada orang yang masuk ke rumahnya, karena sepi janda muda cantik itu makin berani ,ia maju ke depan hingga wajah Sulton bisa mencium aroma selangkangannya,Sulton tak kuasa lagi,ia tenggelamkan wajah gantengnya di belantara lebat dan subur milik Bu nyai Sumarni yang warnanya hitam.
Sumarni merasakan sensasi yang luar biasa,"ton mana handuknya"ucap Sumarni,
Sulton meraih handuk itu, ia bangkit dari jongkoknya,pemuda itu hanya diam tapi matanya terus menerus memandang tubuh polos Sumarni,
Tangan Sumarni mengambil handuk dari tangan Sulton,"ton nanti kamu telat berjamaah Lo"ujar nyai Sumarni lembut,
"ia ia Bu nyai saya pamit dulu"jawab Sulton yang masih gugup gelisah tak karuan sambil bergegas ke musolla.
Sepeninggal Sulton Sumarni tersenyum penuh birahi "ohhhh melihat wajah ganteng Sulton yang terangsang rasanya sungguh sensasional"bisik hati nakal Sumarni yang bangga bisa membuat Sulton tertegun karena kepolosan tubuhnya.

Di dalam musolla Sulton tak bisa fokus,aroma selangkangan Bu nyai Sumarni yang di tumbuhi bulu lebat terasa menempel di hidungnya,belum lagi payudara besar yang sangat jelas ia lihat,dan kulit mulus Bu nyai Sumarni makin membuatnya kagum.
Dan lagi lagi kontolnya mengeras tegak berdiri.

Sumarni makin hari makin menggoda Sulton, apalagi saat belanja tak jarang payudaranya yang besar seperti pepaya matang itu ia tempelkan di bahunya,ia biarkan Sulton gugup tak karuan,entah kenapa ia merasakan ada rasa.yang menggelora saat berhasil menggoda Sulton

Sulton semakin kagum sama Bu nyai Sumarni,ia tak pernah menolak saat di perintah Bu nyai Sumarni untuk melakukan suatu pekerjaan,karena dalam batinnya ia tahu akan di suguhkan sesuatu yang indah dan nikmat.
Timbul keinginan nakal dari Sulton,tapi entah dari mana ia mulai mengungkapkan segala rasa yang tertuju pada Bu nyai Sumarni,ia takut,ia segan dan ia sangat hormat padanya.
Perlahan ia ambil kertas lalu tangannya perlahan menulis,
"Untuk wanita yang ku kagumi"
Assalamualaikum wanitaku
Sejak pertama datang aku sudah kagum padamu,aku tahu aku hanya pria bungkuk yang merindukan rembulan.
Aku pemujamu Sumarni
Kecantikanmu menancap dalam hatiku,darah cintaku yang tertoreh mengalir ingin menyatu dengan darah cintamu dalam sungai Gangga yang suci.
Dengan rasa cinta ku utarakan isi hatiku,
Biarkan aku jadi Rahwana yang ingin menculik cinta sejatinya,
Biarkan aku jadi batu seperti dayang sumbi menyumpahiku,
Aku akan berbuat apapun asal aku di beri kesempatan jadi kekasihmu
Sumarni,nafasku memburumu
Sumarni nafasku terbang bersamamu.
Maafkan ketidaksopananku karena aku hanya memanggil namamu SUMARNI,
karena aku yakin cinta bebas berekspresi,
Dan inilah Ekspresi hatiku Padamu.
Tertuju wanita yang sangat ku kagumi
Sumarniku.
"Dari pemuja cintamu Sulton"

Sulton melipat kertas itu,hanya dengan cara ini Bu nyai Sumarni akan tahu perasaanku yang terdalam.
Pemuda itu dengan gentle memberikan surat cintanya, ia memberikannya saat Bu nyai Sumarni selesai bersih bersih rumah.

Sumarni berdebar juga saat menerima surat dari Sulton,ia masuk ke rumah dan langsung ke kamarnya,
Perlahan ia buka kertas itu,ia baca kata demi kata yang di rangkai sulton,wanita dewasa itu tersenyum bahagia,
Wanita mana yang tak senang mendapat pujian dari pemujamya, apalagi Sumarni termasuk wanita yang sangat tertutup,dalam hidupnya baru kali ini mendapat surat cinta.
Surat cinta dari Sulton ia taruh di dalam laci meja setelah berkali kali ia baca lalu ia bergegas ke rumah sebelah,rumah yang di tinggali Sulton,
"Ton ntar malam datang ke kamarku saat semuanya sudah tertidur,pintu dapur dan pintu kamarku tak terkunci"ucap Sumarni lembut ke Sulton yang tersenyum penuh arti.

Waktu perlahan berjalan,Sulton terlihat gelisah saat malam tiba.
Pemuda itu melihat jam di dinding kamarnya,saat pas jam 11 malam ia bangkit dari ranjang tidurnya,pemuda itu bergegas keluar rumah,
Matanya yang tajam terlihat awas sekali melihat situasi rumah Bu nyai Sumarni, setelah merasa aman ia buka pintu dapur"klekkk"
Pemuda itu dengan cepat menutup pintu,
Sulton langsung menuju kamar Bu nyai sumarni yang sudah ia tahu lokasinya,dengan berdebar ia buka pintu itu.

Sumarni tersenyum melihat Sulton datang,
"Aku kira kamu gak kesini ton"ucap Sumarni lembut,
"Maaf bu nyai kata Bu nyai harus nunggu teman tidur semua"jawab Sulton yang masih kaku dan gugup,
Sulton hanya berdiri terpaku di depan sumarni yang duduk di pinggiran ranjang,
"Apa benar kamu yang menulis surat itu"
Tanya Sumarni,
"Benar Bu nyai"jawab Sulton menunduk malu,
"Kata katamu bagus sekali ton"
Sumarni yang memakai daster sutra berwarna krem itu bangkit dan langsung memeluk tubuh Sulton, ia peluk erat ia tak perduli akan statusnya karena sebulan ini ia pendam segala rasa dalam hatinya.
Sulton perlahan membalas pelukan itu, keinginan untuk meremas pantat Bu nyai Sumarni yang sudah lama ia inginkan perlahan ia praktekkan"Sumarni kekasihku"
Bisik Sulton lembut, tangannya gemetar meraih pantat semok Bu nyai Sumarni,yang tingginya hampir 20 cm di bawahnya.
Pantat besar Bu nyai Sumarni ia remas kuat,"padat dan rasanya nikmat"bisik hati Sulton, keduanya saling pandang.
Pandangan itu seperti magnet,Sulton menarik tubuh Sumarni ke atas.
Wanita itu tak menyangka ternyata bobot badannya yang 58 kg bisa di angkat dengan mudah sama Sulton"kuat juga Sulton"bisik hati Sumarni tambah kagum pada pemuda belia yang harus ia akui ketampanannya.
Naluri jantan Sulton perlahan membuatnya memberanikan diri mencium bibir mungil wanita cantik di pelukannya,
"Sumarni kamu kekasihku, kekasihku yang cantik"rayu Sulton penuh rasa,rasa birahi dan rasa kasih sayang.
"Ton kamu ingin tahu calon suamiku"ucap sumarni tenang,
"Aku gak pengen tahu Sumarni,yang penting kamu sekarang jadi kekasihku,oh Sumarni kamu bikin aku susah tidur terbayang selalu kecantikanmu"jawab Sulton yang menghujani ciuman mesra di wajah Sumarni,tangannya juga makin kuat meremas pantat janda alim yang ia inginkan semenjak ia memijatnya.
"Ehhh tonn,kamu lah calon suamiku,kamu yang aku sukai,tonnn kamu tuh ganteng"ucap Sumarni manja,
"Sebenarnya aku sudah lama menunggu ton,sebagai wanita masak aku dulu yang ngomong"Rajuk janda bahenol itu ke Sulton yang terlihat senang.
"Sumarni sekarang kamu tahu kan perasaanku,aku akan menikahimu"
Ucap Sulton berapi api,
"Ya ton,tapi kamu harus lulus sekolah dulu"
Ucap sumarni melumat bibir Sulton,
"Cup cup cup"
Lidah Bu nyai sumarni yang sudah berpengalaman perlahan mengajarii bibir Sulton.
"Ton mulai malam ini kamarku adalah kamarmu,aku ingin bersamamu ganteng"ucap Sumarni membelai wajah Sulton,
Perlahan Sulton membawa tubuh montok Bu nyai Sumarni ke ranjang, keduanya bergulingan di kasur empuk yang luas itu, keduanya saling cium,saling lumat sungguh erotis.
Gaun tidur Sumarni sudah terlepas jatuh di lantai kamar,sama halnya sarung dan kaos Sulton sudah lepas entah di mana.
Janda itu terpana melihat tubuh polos Sulton,tubuh tegap Sulton di tumbuhi bulu bulu lebat khas pria timur tengah,Bu nyai sumarni mengamini kalau memang benar Sulton punya darah Pakistan,Mata indah Sumarni tak berkedip melihat kontol Sulton,
"Duhhhh gede banget,kontol pak Suryo,Fahri masih kalah apalagi kontol almarhum suami pertamanya"bisik Sumarni takjub,
"Rebah ton"bisik Bu nyai Sumarni memberikan bantal pada Sulton yang menurut padanya.
Rambut hitam panjangnya ia gerai,Sulton menatapnya tajam penuh gairah,
Tubuh Bu nyai Sumarni yang mulus montok itu naik ke tubuhnya,janda cantik itu perlahan mencium wajah ganteng"ton kamu ganteng,gagah aku suka kamu ton"ucap sumarni yang bak gadis,
Dengan penuh nafsu wanita beranak dua itu itu menciumi leher dan dada bidang berbulu lebat milik Sulton, Sumarni merasakan geli saat payudaranya yang besar kenyal itu menempel di dada Sulton.
Janda cantik itu makin binal, ciumannya makin turun hingga kontol Sulton ia raih,ia ciumi lalu dengan penuh gairah ia jilati,
"Sruppp sruppp sruppp sruppp sruppp",lidah mungil nyai Sumarni menjilati kemaluan Sulton , semula janda itu ingin mengulum kontol Sulton,tapi kepala jamur kontol itu terlalu besar hingga Sumarni hanya bisa menjilat,
Bu nyai Sumarni makin bergairah saat melihat urat kontol Sulton terlihat kaku,
Iapun naik ke tubuh Sulton,kontol itu ia raih dan ia duduki.
Janda cantik semok itu ingin segera merasakan memeknya yang basah kuyup segera di jejjali kontol gede milik kekasih mudanya,
Kekasih muda yang lama ia dambakan,kekasih muda yang berwajah tampan,kekasih muda yang sangat menggairahkan,
Sumarni menurunkan pantat semoknya,walau sudah sering bercinta tapi memek Sumarni terasa sempit saking jumbonya kontol Sulton.
"Tonnn. Aduhhh"rintih Sumarni terus mencoba memasukkan, perlahan jamur kontol Sulton membelah memek Sumarni yang makin banjir karena cairan cintanya meleleh,
"Prettttttttt awwwww ",wajah cantik nyai Sumarni memerah saat kontol itu perlahan masuk,
Sulton hanya terpejam menikmati permainan Bu nyai sumarni,
"Sumarni aku cinta kamu"
Rayu Sulton,sambil meremasi payudaranya,
"Sumarni kamu tambah cantik saat begini"
Lagi lagi rayuan Sulton terucap,
"Ohhh ohhh ohhh tonnn,kamu juga ganteng banget,awas kalau kamu pacaran di luar,aku tak rela kamu punya wanita lain ton,kamu milikku kamu punyaku"
Rintih Sumarni yang merasakan memeknya makin gatal karena kontol.jumbo Sulton makin merangsek masuk,
"Ya Sumarni cantik,aku akan setia padamu,kan aku bilang aku jatuh cinta padamu,aku gila akan kecantikan mu ini sumarni"Sulton bangkit dari rebahnya ia ciiumi wajah Sumarni yang cantik bulat itu,pipi Sumarni bertubi-tubi ia cium"aku bahagia bisa jadi calon suamimu Sumarni"
Rayu Sulton yang ternyata merasakan nikmat yang luar biasa saat kontolnya masuk seluruhnya di memek tembem Sumarni,
"Duhhhh tonnn gede banget,aku enak ton, ganteng kontolmu enak banget"
Racau Sumarni,kalung emas dan gelang emas di tangannya bergerak . mengikuti gerakan Sumarni yang sangat berpengalaman,pantat semok itu naik turun bak piston,sesekali muter kayak bor membuat Sulton Sangat menikmati persetubuhan pertamanya bersama pujaan hatinya.
"Sumarni cantik terus goyang,,oh enak, nikmat sayang, kamu milikku Sumarni,awas kamu melirik pria lain ku bunuh pria itu"ucap Sulton dengan wajah serius,
"Duhh tonnn,aku juga akan membunuh wanita lain,saat berani' menggodamu,ton ganteng kamu milik Sumarni selamanya"ucap Sumarni penuh gairah,wajah keduanya berapi api,rasa cemburu itu membuat kedua nya makin bergairah,
Keringat keduanya bercucuran tanda pertarungan birahi itu sangat dahsyat dan menguras tenaga.
Puas di atas Sumarni perlahan turun,ia pun nungging lali ia suruh Sulton memasukkan kontolnya dari belakang ,"clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk"
Bunyi kontol Sulton keluar masuk di memeknya,
Janda beranak dua itu terlihat sangat menikmati kontol jumbo milik kekasih mudanya itu"terus ton terus ohhhh ohhh goyang ton enak ahhh ahhh enak ton genjot terus ton"
Ucap nakal sumarni yang keenakan dengan keperkasaan kontol Sulton.
"Cantikkk Sumarni memekmu enak,ohhh cantikkkk,coba suamimu masih ada, pasti ku culik kamu"bisik nakal Sulton,
"Ehmmm ehmmm suamiku alm pak Modin pasti takut padamu, selain tubuhmu tinggi besar kamu juga kuat sekali pasti ia takut "
Ucap Bu nyai sumarni yang makin bergairah,
"Untung ia mati,klo ia hidup pasti ku bunuh,Demi kamu Sumarni,demi kecantikan mu sumarni "Sulton makin kuat menusukkan kontolnya hingga Sumarni melolong tak karuan,janda cantik itu tak perduli lagi akan apa yang terjadi karena kenikmatan yang ia rasakan luar biasa' nikmatnya,
Lelehan mani dan Peju keduanya membasahi kasur yang sudah basah dan tak terbentuk,bantal berserakan ke seluruh kamar karena keduanya berprilaku seperti harimau yang lapar akan daging kenikmatan.

Nyai Sumarni benar benar mendapatkan pejantan muda sesuai keinginannya,selain tampan, gagah,kuat juga pintar merayu.
Malam semakin merangkak,suara jangkrik seakan jadi saksi permainan nakal nyai Sumarni bersama Sulton kekasih mudanya yang malam itu melepas keperjakaannya.🥳🥳🥳
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd