Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Nafsu Hina yang Melilit

Bimabet
sebelumnya maaf lambat update.. tapi nubie berterima kasih karena suhu udah setia menunggu.. nubie langsung update ya hu..
silahkan scroll kebawah..
 
Chapter V KEHIDUPAN YANG TAK DI INGINKAN


sebulan berlalu.
Aktivitas berjalan normal seperti biasanya. Namun bu Stevi merasakan ada efek dahsyat pada hubungan percintaannya dengan suaminya. Ternyata penis berukuran kecil, berwarna putih milik pak alen sudah tak dapat memberikan sensasi kenikmatan lagi pada tubuh bu Stevi. Hubungan badan mereka mulai terlihat kurang menggairahkan lagi. yah, itulah effek mengerikan yang diterima mereka berdua. Penis berukuran terong milik Midun yang telah mengobok-obok vagina bu Stevi mampu membuat penis berukuran batang rokok milik Pak Alen tak tak memiliki rasa nikmat yang berarti.



Bu Stevi


Enam bulan telah berlalu. Bu Stevi mulai gelisah dengan hubungan intimnya. Penis milik suaminya sudah tak mampu membuatnya orgasme dasyat lagi. sedangkan pak alenpun merasakan ada kenikmatan yang berkurang drastis pada cengkraman vagina milik bu Stevi. Ini adalah hal yang paling krusial/vital dalam hubungan suami istri. Sementara Midun kurang menyadari dampak yang menerpa terhadap majikannya. Ia tak tahu bahwa dirinya mulai dilirik Bu Stevi. Namun Bu Stevi masih memiliki rasa canggung dan masih merasa bahwa harga dirinya terlalu mahal untuk meminta hal TABU antara majikan dengan pembantu. Namun disisi lain aliran nafsu, gelisah, takut dan gairah akan sex mulai melilit sendi-sendi nadi dalam tubuhnya. Tubuhnya bagaikan terkena racun yang melilit area kenikmatannya. Ya, Terasa ada yang kurang, terasa ada yang hilang, terasa ada yang mengganjal. Dan itu sering membuatnya tak nyaman dan sering tidak tenang.

Midun sering mengantar bu Stevi dalam perjalanan bisnis dalam kota, perubahan drastis terhadap pakaian bu Stevi mulai terlihat. Padahal Sebelum kejadian pemerkosaan yang menimpa bu Stevi, ia jarang mengenakan pakaian ketat. namun kini ia menjadi sering mengenakan pakaian yang terbilang sexy bahkan sangat memancing gairah kaum adam yang meliatnya.

Namun Lagi-lagi Midun tidak menyadari akan hal itu, ya. Karena Midun memiliki pelampiasan akan sex kepada isterinya sehingga ia tidak mengkhawatirkan nafsu yang menerpanya ketika meliat bu Stevi mengenakan pakaian yang memancing hawa nafsunya. Sementara Bu Stevi merasa semakin menderita akibat lobang vaginanya yang longgar sehingga ia tidak bisa menikmati sex secara utuh lagi.

Kerinduannya akan penis Midun semakin memuncak, tidak hanya ukuran penis Midun yang seperti terong yang ia rindukan, tetapi warna hitam serta bau aneh pada penis Midunpun mulai membuatnya menjadi sakau. Bahkan sangat sakau. Benih kerinduan mulai terlihat pada tatapan matanya ketika bertemu Midun ketika Midun melakukan pekerjaannya sebagai pembantu. Tak jarang Bu Stevi mengintip-intip Midun dari tempat yang tersembunyi hanya untuk melihat batang Midun yang tercetak jelas pada celana jeansnya. Sering sekali bu Stevi mengenakan daster tidur sexy tanpa BH dan tanpa celana dalam ketika Midun sedang bekerja di siang hari hanya Sekedar untuk memancing gairah Midun. Bu Stevi sangat merindukan moment-moment ketika ia pertama kali diperkosa oleh Midun. Namun Midun tak pernah memperkosanya lagi. jangankan memperkosa menggodapun Midun sudah tidak punya nyali lagi. ya, Midun merasa sangat bersalah dan berdosa atas perbuatannya. Ia mulai takut jika orang yang ia cintai kehilangan masa depan seandainya Midun sampai melakukan hal itu lagi.

Sedangkan pak alen tak merasa curiga sedikitpun. Karena bagi pak alen adalah hal yang wajar jika seorang istri berpakaian sexy di rumahnya sendiri. Pak alen berpikir bahwa pakaian yang dikenakan oleh bu Stevi adalah untuk memikat dirinya. Namun pandangan pak alen ternyata salah. Ia tak tahu bahwa isterinya telah diperkosa sebanyak tiga kali oleh Midun. Ukuran lobang vagina isterinya yang mulai menlonggarpun ia maklumi. Karena pak alen berpikir bahwa hal itu akibat usia isterinya tidak muda lagi. padahal hal itu terjadi gara-gara Penis Midun yang berukuran terong yang telah mengobok-obok Vagina isterinya.


-------------

“Midun.... Pak Alen besok pagi mau ke jakarta, besok pagi kamu harus stand by di kamar. jangan pulang ke rumah dulu.”

“siap nyonya.” Ucap midun

kamu pulang dari bandara jangan lupa ambil titipan untuk saya di rumah bu joko.”


“ia nyonya” ucap Midun sambil sedikit menundukan bahunya

ini uang buat bensin sama buat bayar SPP anak kamu” ucap bu Stevi sambil memberikan amplop berisi dua juta rupiah

“waduh nyonya... tapi kan ini belum masuk smester baru.”

“udah simpan aja buat keperluan anak kamu. Ingat, kamu kerja harus lebih rajin lagi ya...”

“tapi kan non............”

“Udah. Jangan banyak tapi-tapian. Kalo saya kasih itu di terima” sanggah bu Stevi

Baik non. Makasih banyak non”
---------

Pov Midun
pagi ini aku bangun lebih awal dari biasanya, kurasakan tubuhku bugar sekali. Apalagi Suasana di kolam renang ini lebih sejuk dari biasanya. Aku memulai hariku dengan secangkir kopi ABC Mocca sambil membersihkan dedaunan di kolam renang ini mengenakan tongkat Jaring untuk meraih setiap dedaunan yang mengambang di atas air. Saat aku melakukan kegiatanku membersihkan kolam renang, aku merasa batangku mulai mengeras. Mungkin suasana sejuk yang menusuk sampai ke kulitku melalui celana membuat batang kemaluanku ikut menikmatiya. Aku berdiri di tepi kolam berusaha meraih satu demi satu dedaunan itu. Tongkat yang ku kenakan tidak cukup panjang untuk meraih dedaunan sialan itu. Tak jarang aku hampir terjauh dibuatnya. Saat aku berusaha meraih satu daun terakhir yang berada di paling tengah kolam tiba-tiba aku terjatuh ke kolam renang akibat licinnya lantai pinggir kolam yang aku injak.

“blllllllurrrrrrrssss” bunyi air kolam saat diterpa badanku.

“sialan.. aku basah kuyup” ucapku kesal. Rambut, Baju kaos, serta celana ketat pendek yang aku kenakan ikut basah semua. Untung aku sekarang sedang tidak membawa handphone. aku berusaha bangkit dari kolam itu. Parahnya otongku masih tetap berdiri tegap sehingga tercetak jelas saat aku telah keluar dari kolam.

huh, sial sekali...” ucapku sambil menghadap ke dalam rumah.


Aku melihat ada sesosok perempuan menatapku dari arah kamar tidur lantai dua. Kamar itu adalah kamarnya bu Stevi dan pak alen.


Ya... siapa lagi yang menatapku kalau bukan bu Stevi. Karna pak alen tidak pernah bangun sepagi ini kecuali jika tidak sedang ada urusan penting.

ah.. terpaksa deh harus ganti pakaian” ucapku kesal

Dari kolam renang tersebut aku berjalan kearah pintu belakang rumah untuk menuju kamarku. Ketika aku membuka pintu kamar belakang tiba-tiba aku melihat bu Stevi yang mengenakan daster tidur sexi menatap kearah kontolku.

“kamu Midun kenapa ?? kok basah gini??” ucap bu Stevi sambil menatap kontolku yang masih mengeras.

“gak nyonya. Tadi saya terjatuh di kolam renang karena tidak hati-hati”

Oh ya sudah kamu ganti baju dulu. Terus nanti jangan lupa setelah kamu ganti baju, taman yang ada di belakang di bersihkan juga. Tuh daun-daunnya udah berserakan di lantai.” Ucapnya sambil curi-curi pandang ke kontolku.

“Ia nyonya. Saya ganti baju dulu” Ucapku sopan sambil meninggalkannya.

“kok nyonya bisa secepat itu berada di pintu belakang rumah. Padahal jarak dari kamarnya ke pintu belakangkan lumayan jauh. Pasti dia berlari kecil untuk bisa sampai ke pintu belakang. Tapi, tadi pakaiannya sexy banget. otongku makin mengeras melihat lekukan tubuh dan pakaiannya...Benar benar menggoda iman” ucapku dalam hati

Ketika aku masuk ke dalam kamarku, aku menutup pintu kamarku tanpa aku kunci. Aku melepas seluruh pakaianku yang basah hingga kini aku benar-benar bugil. Di saat aku dalam kondisi telanjang tiba-tiba bu alen membuka pintu kamarku tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Dia terkaget mellihatku dalam kondisi bugil. Matanya menatap tajam pada si batang hitam yang mulai mengeras milikku. Matanya benar-benar melotot kearah kontolku. bibir bawahnya ia gigit setengah sambil menelan air liurnya.

ada yang bisa saya bantu nyonya ?” ucapku senyum memergokinya menatap liar kearah kontolku. Aku sebagai pembantu mencoba berlagak sok mahal di depannya.

“aaanuuu...aannuuu duuunnnhh. Itu isterimu masuk jam berapa kerjanya?? Saya mendadak lapar dun..” ucapnya dengan sedikit terbata-bata sambil tetap mencuri-curi pandang ke kontol besar berukuran terong milikku.

“apa perlu saya telponkan biar isteriku untuk segera datang kerumah ??”

yesss.. kena kau stev. Memergokiku seraya sedang bugil. Sapa suruh ga ketok pintu dulu” ucapku bahagia dalam hati.

“.........” bu Stevi terdiam. Tingkahnya tiba-tiba berubah. Bu Stevi langsung pergi tanpa sepatah katapun.

Sementara aku sontak kebingungan dengan sikapya. Ntah apa yang ada dipikiranya.

------------------





POV BU STEVI
Pagi itu aku ingin beraktivitas seperti biasanya. Aku bangun dari tempat tidurku dan tiba-tiba aku mendengar suara orang tercebur di kolam renang belakang rumah. Akupun segera menengok dari arah kaca jendelaku.
Midun.... itu kan Midun... “ ucapku dalam hati
Akupun memperhatikan bangkit dari kolam renang. Dan betapa kagetnya aku bahwa penisnya tercetak jelas dari dalam celananya.

ahhhh.. penis itu.. aku rindu penis itu...” ucapku pelan sambil membayangkan penis itu memasuki vaginaku lagi.

Aku berlari secepat kilat dari kamar tidurku yang ada di lantai dua menuju pintu belakang yang ada lantai satu. Aku berdiri tepat di depan pintu tersebut berharap dapat meliat penis Midun dari jarak dekat.

creeekkk” bunyi suara pintu yang di buka Midun. Midun berdiri tepat di depanku. Aku terpukau meliat penisnya Midun sampai aku tak menyadari kalau ia menatap aku.

Ahhhh....... penis ini... duuuunnnnn aaahhh” rengekku dalam hati.


Aku ingin sekali meliat penis ini tanpa ditutupi sehelai benangpun. Aku ingin sekali meraihnya, Aku ingin mengulumnya...

Setelah bercakap-cakap sebentar dengannya, iapun meninggalkanku begitu saja menuju kamar tidurnya. Namun aku tak kehabisan akal agar membuatnya bergairah denganku. Akupun membuka pintu kamarnya tanpa mengetoknya terlebih dahulu. Aku menatap tajam penuh nafsu kearah penisnya yang sedang bugil. Ingin kuraih penis itu namun aku takut ketahuan suamiku. Aku takut kepergok suamiku.

“ada yang bisa saya bantu nyonya ?” ucapnya senyum memergokiku. Aku yakin ia sadar kalau aku menatap liar kearah kontolnya. Namun kuliat ia tampak tak menghiraukan sinyal dariku.
“sialan.. ! pembantu sialan iini berlagak tak menginginkan tubuhku yang indah ini. Padahal penisnya yang berukuran terong sudah jelas-jelas memanggil tubuhku yang sexy ini” keluhku dalam hati.

“aaanuuu...aannuuu duuunnnhh. Itu isterimu masuk jam berapa kerjanya?? Saya mendadak lapar dun..” ucapku dengan sedikit terbata-bata sambil tetap mencuri-curi pandang ke kontol besar berukuran terong miliknya.

“apa perlu saya telponkan biar isteriku untuk segera datang kerumah ??”

ahhh taik.... ia pura-pura tak mengetahui kode dariku.. pembantu sialan.. masa aku harus meminta duluan sih.. ! padahal aku sudah sengaja mengenakan pakaian sexy biar ia tertarik untuk memperkosaku lagi,,,,” keluhku dalam hati sambil meninggalkannya tanpa sepatah katapun
 
Terakhir diubah:
Aduh kentang nih suhu cepetan kasih update selanjutnya :D
 
Jgn kelamaan lg suhu updatenya,,pgen liat stevi ngemis ma midun...hehehe
 
Oooh...
jadi intinya harus sampe cewe memohon-mohon ke cowo.
Udah betul, tinggal makin betul.
longcrotsgan !
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd