Waktu bepergian dg pesawat terbang
dan saat mencari tempat nomor tempat duduk
saya mendapati kursi saya telah diduduki
seseorang.
Langsung saja saya tanya & protes:
"Maaf Pak, ini tempat duduk saya,,,"
"Sampiyan siapa?"
tanya orang itu yang rupanya orang Madura.
saya: "Saya penumpang, Pak,,,"
"Lho sesama penumpang kok ser-ngoser.
Itu kan masih banyak kursi yang lain.
Sampiyan dodok saja di sana,,,!"
kata si Madura keberatan pindah.
Saya coba lagi bicara baik2 & jelaskan.
Tapi tetap saja si Madura itu gak mau pindah.
Akhirnya Pramugari menengahi,
dan mengecek tiket milik saya,
setelah itu si pramugari menghampiri si Madura:
"Maaf Pak, Bapak tidak boleh duduk di sini.
Tempat bapak di bagian lain,,,"
"Sampiyan siapa,,,?"
tanya si Madura kepada pramugari.
Pramugari: "Saya Pramugari, Pak,,,"
Si Madura: "Apa itu pramugari saya ndak tahu,
apa kerjaan sampiyan,,,?"
Pramugari: "Saya bertugas melayani Bapak,,,"
"Lho sampiyan tugasnya melayani saya.
Tapi kok ser-ngoser.
Saya ndak mau,,,!" hardik si Madura.
Karena kehabisan akal setelah lama menjelaskan
Akhirnya si pramugari menjumpai Kapten,
dan Kapten pun mendatangi si Madura itu:
"Maaf Pak, tempat duduk ini milik bapak yang
ini,
jadi bapak harus duduk di tempat yang lain,,,!"
"Sampiyan siapa,,,?"
tanya si Madura dengan kesal.
Kapten: "Saya Pilot,,,"
si Madura: "Apa itu Pilot,
apa kerjaan sampiyan,,,?"
Kapten: "Saya yang nyopir pesawat ini,,,"
si Madura: "Lho,,,! Saya sering naik bis,
tapi ndak pernah di ser-oser sama sopir.
Pokoknya saya mau duduk disini,,,!"
Akhirnya Pilot pun kehabisan akal
dengan ulah si Madura yang totok banget ini.
Tetapi untunglah penumpang terakhir
yang baru naik adalah Mbok Bariyah
yang kebetulan juga dari Madura.
Langsung saja Pramugari menceritakan hal
tersebut
dan minta pertolongan kepada Mbok Bariyah.
Pramugari: "Ehh, mbok Bariyah, selamat siang.
Mbok tolong saya ya,
ada penumpang yang bikin repot nih,,,"
Mbok Bariyah: "Penumpang yang mana,
Mbak,,,?"
Pramugari: "Itu, bapak yang dari Madura itu,
harusnya duduk di kelas ekonomi
tapi dia terlanjur duduk di tempatnya Bapak
ini,,,"
Mbok Bariyah: "Ooh, gampang itu,
serahkan saja ambek saya,
pokoknya ditanggung beres,,,!"
Serta-merta mbok Bariyah menghampiri si
Madura.
Mbok Bariyah: "He,,,He,,, Pak,
sampiyan mau kemana,,,?"
si Madura: "Oh, saya mau ke Jakarta,,,"
Mbok Bariyah: "Lho, sampiyan salah Pak,,,!
Tempat duduk ini untuk tujuan Medan,
kalau ke Jakarta tempatnya di sana,
di sebelah belakang.
Nah itu tempatnya sampiyan masih song-
kosong,,,ta iye"
si Madura: "Oh iya,,,?
Ini tempat duduk untuk yang mau ke Medan
ya,,,?
Untung ketemu sampiyan Bik,
kalau ndak saya bisa sar-kesasar. Terema,
terema-kasih ya Bik,,,!"
dan saat mencari tempat nomor tempat duduk
saya mendapati kursi saya telah diduduki
seseorang.
Langsung saja saya tanya & protes:
"Maaf Pak, ini tempat duduk saya,,,"
"Sampiyan siapa?"
tanya orang itu yang rupanya orang Madura.
saya: "Saya penumpang, Pak,,,"
"Lho sesama penumpang kok ser-ngoser.
Itu kan masih banyak kursi yang lain.
Sampiyan dodok saja di sana,,,!"
kata si Madura keberatan pindah.
Saya coba lagi bicara baik2 & jelaskan.
Tapi tetap saja si Madura itu gak mau pindah.
Akhirnya Pramugari menengahi,
dan mengecek tiket milik saya,
setelah itu si pramugari menghampiri si Madura:
"Maaf Pak, Bapak tidak boleh duduk di sini.
Tempat bapak di bagian lain,,,"
"Sampiyan siapa,,,?"
tanya si Madura kepada pramugari.
Pramugari: "Saya Pramugari, Pak,,,"
Si Madura: "Apa itu pramugari saya ndak tahu,
apa kerjaan sampiyan,,,?"
Pramugari: "Saya bertugas melayani Bapak,,,"
"Lho sampiyan tugasnya melayani saya.
Tapi kok ser-ngoser.
Saya ndak mau,,,!" hardik si Madura.
Karena kehabisan akal setelah lama menjelaskan
Akhirnya si pramugari menjumpai Kapten,
dan Kapten pun mendatangi si Madura itu:
"Maaf Pak, tempat duduk ini milik bapak yang
ini,
jadi bapak harus duduk di tempat yang lain,,,!"
"Sampiyan siapa,,,?"
tanya si Madura dengan kesal.
Kapten: "Saya Pilot,,,"
si Madura: "Apa itu Pilot,
apa kerjaan sampiyan,,,?"
Kapten: "Saya yang nyopir pesawat ini,,,"
si Madura: "Lho,,,! Saya sering naik bis,
tapi ndak pernah di ser-oser sama sopir.
Pokoknya saya mau duduk disini,,,!"
Akhirnya Pilot pun kehabisan akal
dengan ulah si Madura yang totok banget ini.
Tetapi untunglah penumpang terakhir
yang baru naik adalah Mbok Bariyah
yang kebetulan juga dari Madura.
Langsung saja Pramugari menceritakan hal
tersebut
dan minta pertolongan kepada Mbok Bariyah.
Pramugari: "Ehh, mbok Bariyah, selamat siang.
Mbok tolong saya ya,
ada penumpang yang bikin repot nih,,,"
Mbok Bariyah: "Penumpang yang mana,
Mbak,,,?"
Pramugari: "Itu, bapak yang dari Madura itu,
harusnya duduk di kelas ekonomi
tapi dia terlanjur duduk di tempatnya Bapak
ini,,,"
Mbok Bariyah: "Ooh, gampang itu,
serahkan saja ambek saya,
pokoknya ditanggung beres,,,!"
Serta-merta mbok Bariyah menghampiri si
Madura.
Mbok Bariyah: "He,,,He,,, Pak,
sampiyan mau kemana,,,?"
si Madura: "Oh, saya mau ke Jakarta,,,"
Mbok Bariyah: "Lho, sampiyan salah Pak,,,!
Tempat duduk ini untuk tujuan Medan,
kalau ke Jakarta tempatnya di sana,
di sebelah belakang.
Nah itu tempatnya sampiyan masih song-
kosong,,,ta iye"
si Madura: "Oh iya,,,?
Ini tempat duduk untuk yang mau ke Medan
ya,,,?
Untung ketemu sampiyan Bik,
kalau ndak saya bisa sar-kesasar. Terema,
terema-kasih ya Bik,,,!"
: 
