Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .
Yg sebelah digembok, yg ini blmnada update biasanya seminggu sekali ada kabar
 
Bimabet
Part 2 : Namaku Marscha.

Hai, here i am again, Marsha Alona, pacarnya Billy.

Jaman SMA dulu, aku sudah ikutan jadi model amatir. Boomingnya fotografi, membuatku dapat job foto kecil-kecilan. Banyak juga fotografer modus kala itu. Tapi berhubung aku masih polos, aku ga berani menerima tawaran foto yang aneh-aneh, apalagi foto sexy. Apalagi aku sebenarnya rada pemalu juga. Walau sejak SMA tokedku sudah besar dan sering aku dengar jadi bahan obralan para fotografer, tapi aku justru ga pede dan cenderung malu. Hal itu berlangsung sampai aku kuliah.

Dikalangan cowo-cowo bandel di kampus aku dijuluki si toket melon, karena memang toketku gede untuk ukuran gadis muda sepertiku. Aku harusnya marah, karena itu pelecahan, tapi aku biarkan, bahkan cenderung nikmati saja. Namanya wanita, selalu senang dapat pujian. T

Bahkan teman cowo yang sudah akrab seperti Ringgo, sampai membuat namaku di phonebooknya : Si Toket Melon, dengan foto dadaku. Kurang ajar emang ini orang. Awalnya aku marah pas tahu, tapi dasar orangnya emang bandel, ya udah aku biarkan aja. "Itu artinya lu istimewa makanya gw buat nama begitu. Toked lu emang luar biasa. Mau gw pacarin aja tuh toked" Katanya. Dasar fuckboy kampus.

Awalnya aku malu kalau ada cowo yang menatap tubuhku saat jalan, terutama buah dadaku yang bergoyang-goyang. Makanya aku selalu bawa sweater atau minimal syal lebar kalau kekampus, jadi sering untuk menutupi dadaku dari santapan mata-mata nakal saat aku berjalan. Tapi lambat laun berkat Billy pacarku, aku jadi percaya diri. Dia selalu memuji, katanya tubuhku sangat sempurna, apalagi dada dan pinggulku. Dan aku harus senang dengan itu, jangan malu. Banyak wanita yang sampai bayar mahal operasi untuk mendapatkan seperti yang aku punya sekarang. Katanya dia bangga kalau ada cowo yang menatap tubuhku. "Lagian toh cuman ditatap ini, kan ga dipegang juga" Katanya, mesum.

Kalau habis mandi, memang aku suka narsis memperhatikan tubuh telanjangku di cermin. Aku akui memang dadaku sangat indah, kencang, mulus dengan putingnya yang pink menggoda. Pinnggulku juga bulat kencang dengan kulit pantat putih mulus, kalau aku pakai high heel akan kelihatan makin menantang menggoda siapapun yang berjalan dibelakangku.

Vaginaku juga sangat mengoda dengan rambut-rambut halus, terpampang seolah sebuah garis dari atas kebawah, karena masih sangat sempit karena hanya 1 batang yang pernah dan aku ijinkan masuk. Vaginaku yang fresh sesekali (berkat saran Sherry sahabatku), aku cukur botak, jadi kelihatan sexy sekali. Pacarku senang sekali kalau aku habis cukur bulu vaginaku. Dan aku juga merasa gampang horny saat liangku tanpa rambut.

Kepercayaan diriku akan tubuhku lambat laun meningkat berkali-kali. Tubuhku adalah aset terbaik diriku. Jadi aku harus confident.

Berminggu-minggu selalu dapat pujian dari cowoku kan indahnya tubuhku, dan juga karena bergaul dengan Sherry sahabatku, serta godaan dari teman-teman cowo seperti ringgo, sekitar semester ketiga kuliah kepercayaan diriku meningkat kaan aset terbaikku yaitu tubuhku. Bahkan saat ML dengan Billy, dia selalu memuji dadaku yang membuatnya makin nafsu. Belum lagi dia suka gemas menampar pantatku saat doggy style.

Bahkan Billy terang-terangan bilang sangat horny membayangkan saat ada cowo yang nafsu menatap tubuhku. Awalnya aku risih, tapi lama-lama coba ikut enjoy dengan fantasi cowoku ini. Dia malah pernah ML denganku dengan sangat liar, saat sebelumnya aku ngobrol berdua tanpa bra dan CD didepan kamar kostnya dengan Johan, tetangga kostnya.

Saat itu memang aku tidak pakai bra dan CD karena buru-buru buka pintu yang diketok Johan, yang mau pinjam mobil pacarku. Pacarku yang masih terlelap telanjang disampingku, membuatku mau tak mau harus buka pintu kamar. Aku hanya pakai kemeja dan rok kuliah saja. Celakanya aku malah ngobrol lama dengan Johan, dan pacarku ngintip. Kata Billy, dia horny banget mengintip Johan yang matanya liar curi-curi pandang ke paha dan dadaku saat itu.

Kata pacarku, Johan pasti bisa lihat dadaku dari belahan kemeja, bahkan kalau aku ketawa ngakak, vaginaku terlihat karena kakiku ngangkat. Aku tak menyadari itu, tapi aku malu berat kalau benar kejadian.

Benar saja, pacarku yang horny langsung menarikku kedalam kamar dan mengeksekusiku dibalik pintu kamar kost, setelah Johan pergi. Katanya dia se-horny itu menyaksikan aku "pamer" tubuhku. Penisnya langsung bersarang tanpa ampun di liang vaginaku dengan mendadak, membuatku kaget, tapi pasrah seperti biasanya. Genjotannya sangat brutal sekali sampai aku terlonjak-lonjak didinding kamar, dengan posisi berdiri, aku membelakanginya.

“Sayang kamu kenapa? Kok semangat banget?” Tanyaku sambil mengarahkan pandangan ke belakang menatapnya. Dia masih pakai baju, sedangkan celana dan celana dalamnya hanya dirutunkan saja memudahkan batanganya mengesploitasi liangku.

“Aku horny sekali sayang….ouhh….” Jawabnya dengan terus menghujamkan penisnya kedalam vaginaku.

“iya tapi pelan-pelan dong sayang..auwhhh.....”

Aku memekik tertahan menahan nikmatnya tusukan benda favoritku itu.

“Aku tadi horny lihat kamu ngobrol sama Johan…ah..ahhh…” Kataku. “Kamu benar-benar sexy saat ga pakai bra dan CD…uhhh…Uhhh……Dan Johan bisa menikmati pemandangan tubuhmu sayang……..” Katanya

“Really? I dont know that….” Jawabku. “So you jealous honey?” Kataku memancingnya, karena akupun muai merasakan sensasi yang berbeda.

Semakin aku pancing, semakin cepat dan keras dia menghujamkan penisnya ke dasar vaginaku. Dia dengan brutal meraba payudaraku yang bergoyang indah.

“Kamu ga marah kan sayang? Aku ga tahu. Maaf ya….” Ujarku, merenggakan paham agar pacarku ini makin bebas menggenjotku.

“Gpp. Justru itu yang buat aku horny” Katanya sambil batangnya tetap bermain keluar dan masuk di dalam liang vaginaku, tangannya tak pernah berhenti meremas dan memilin payudaraku yang menggantung bebas.

Dan kali itu untuk pertama kali kami ML dengan sangat liar sekali. Pacarku sangat bernafsu menggenjotku. Dia seperti kesetanan memompaku. Badanku dibolak balik sesukanya. Semua sudut kamar jadi tempat kami melepaskan birahi. Dia mengerjaiku dengan berbagai gaya dan posisi. Sampai berdiri dan setengah berdiri, kami lakukan. Aku smapai ampun-ampunan.

Harus kuakui, baru kali ini kami bercinta dengan panasnya. Selama ini kami bercinta dengan rutin dan memang cenderung monoton. Kata Sherry semua pasangan memang begitu, ada masa jenuh bercinta makanya harus pakai variasi. Yang buatku takut, Sherry bilang alasan cewe ditinggalkan cowonya justru karena tidak ada variasi dalam bercinta. Cowo cepat bosan.

Maka untuk menambah variasi kami dalam bercinta, aku mulai sedikit binal. Binal masih dalam artian dalam berpakaian. Berpakaian yang sexy, khususnya kalau berduaan dengan pacarku.

"Sayang, kamu memang ga marah kalau ada cowo menatap tubuhku dengan tajam?" Kataku di suatu hari.

"Gpp sayang. Aku justru bangga"

Ok fine.

Dan sekarang aku kekampus sudah tidak malu lagi menutupi dadaku dengan jaket. Malah berkat Sherry, aku ikut-ikutan seperti dia pakai pakaian yang ketat, sehingga menonjolkan aset terbaikku. Kalau pakai kemeja, tak jarang aku buka 1 kancing atas. Aku lambat laun menikmati tatapan-tapan mesum.


Sexy Underware.


Pacarku sekarang senang sekali memintaku berpakaian sexy kalau aku ada di kostku atau saat kami jalan keluar. Memang sih belum sexy yang vulgar banget, hanya dengan pakai tanktop dan rok mini pas jalan, atau pakai pakaian yang ketat ngepres body atau kemeja tembus pandang dan baju yang membentuk lekuk bodyku. Tapi kadang kalau usilnya muncul, tak jarang dia memintaku tidak pakai bra dan underware. Awalnya aku risih, tapi lama-lama menikmatinya juga. Mungkin karena sisi terdalam wanita yang suka jika diperhatiakan dan di puji, dan juga keinginan untuk membuat pacarku senang. Kunci awetnya sebuah hubungkan karena membuat pasangan bahagia bukan?!

Urusan lingerie dan sexy underware jangan ditanya, pacarku hampir tiap minggu beliin buatku. Dia senang kalau aku berpakaian mini itu saat main di kostnya (dan sebelum bercinta tentunya). Walau sudah sering melihatku telanjang, tapi ada sensasi tersendiri katanya saat melihatku berpakaian sexy.

Tapi sebagain besar pakaian itu aku tinggal di kostnya, karena bahaya kalau sampai dibawa kerumah, apa jadinya kalau ketahuan mamaku.

"Yank kamu berani ke kampus ga pakai CD dan BRA ga?"

"Ga ah. Ngaco kamu"

Jawabku disuatu hari, saat pacarku memintaku tanpa pakain dalam kekampus.

Tapi apa iya aku menolak terus akan bujukanya itu?!



Setelah Liburan


Setelah perayaan anniversary kami di hotel tempo hari (Part 5 cerita sebelah), dimana banyak pengalaman-pemgalaman seru dalam aktivitas sex kami, aku perlahan mulai berubah. Berubah lebih percaya diri yang meningkat akan tubuhku.

Apalagi pacarku hampir setiap saat meyakinkanku bahwa tubuhku yang indah sangat disukai oleh lelaki manapun dan membuat perempuan lain iri. Bahkan sepertinya ter-cekoki dengan pemikiran eksibisionist, aku sekarang secara "malu malu kucing" memperlihatkan sisi eksibku dihadapan pacarku dengan aneka tingkah lakuku yang membuatnya panas dingin. Bukan hanya sering berpakaian yang sangat sexy (kalau ini sudah pasti), tapi dari gayaku bicara yang menggoda, sering meladeni obrolan mesum teman-teman cowoku. Bahkan aku pernah sekali sampai nekat tak pakai dalaman ke kampus. Dia kaget mendengar ceritaku, dan dia horny sekali. Sudah ketebak akhirnya apa yang terjadi sepulang kuliah, aku diterkamnya habis-habisan.

Aktifitas kami bercinta selalu diawali dengan cerita-cerita pengalaman "eksib" ku (sengaja kasih tanda kutip, karena aku bukan eksibisionist. Belum lebih tepatnya :). Misalnya saat aku ngegym dan cerita kalau personal trainernya melatihku tapi dengan pandangan mesum, karena saat itu aku pakai celana olahraga pendek super ketat dan juga pakai atasan sport bra. Juga saat aku becandain oacarku yang seolah-olah menggoda tukang nasi goreng yang mampir dikost, atau dengan berdandan sexy saat ke warung depan kostnya, atau bahkan godain teman-teman kost pacarku dengan aksi pamer paha, belahan dada dan aksi-aksi provokasi sexy lainnya. Aku senang melakukannya karena dampaknya pacarku senang sekali. Kehidupan ML kami jadi bervariasi.

Tidak jarang aku mampir ke kostnya sehabis kuliah dengan kondisi tak pakai Bra dan CD, putingku yang sudah menonjol keras karena tadi naik ojek menyenggol-nyenggol pundak drivernya, tercetak dibalik bajuku yang membuatnya melongo saat aku buka pintumasuk kamarnya. Aku bilang kalau aku sangat horni kuliah dengan kondisi begitu, sambil membayangkan dosen yang mengajar memperhatikan tubuh indahku. Tak menunggu lama, pacarku pasti ngaceng berat. Aku pasti langsung ditelanjangi, biasanya aku dieksekusi sekali diatas tempat tidur, kemudian dikamar mandi saat memebrsihkan badan. Aku menyukai sex yang menggebu-gebu seperti itu.


Teman Kost Pacarku


Kehidupan mahasiswa aku habiskan dengan rute rumah-kampus-kost pacar. Tiap hari begitu. Berangkat pagi dari rumah, kuliah sampai siang, kalau ga ada tugas kelompok aku biasanya langsung kekost pacarku. Nanti baru balik kerumah menjelang malam, walau lebih sering sampai malam (ortuku pasti sudah kecarian kalau aku belum pulang jam 9 malam). Pacarku ga selalu dikostnya, karena dia sibuk kuliah dan asdos juga, dan juga ikut dosen penelitian-penelitian. Tapi aku punya kunci duplikat, jadi bebas aja masuk kamarnya untuk sekedar istirahat tidur siang, mengerjakan tugas pribadi, atau nonton TV atau numpang mandi. Pakaian ganti memang selalu ada di kost pacarku aku siapkan, termasuk CD dan BRA, karena biasanya baju akan segera kusut saat kami berdua, dan pakain dalamku basah karena banjir.

Pacarku sudah sejak tingkat 1 kost disini, jadi dia cukup disegani karena paling senior. Di kost pacarku, ada beberapa teman kostnya yang sudah aku kenal. Karena memang aku dikenalkan pacarku. Sesekali aku ngobrol dengan mereka saat pacarku lagi ga ada di kost. Biasanya saat aku dikamar kost pacarku sendirian, ada aja cowo-cowo tetangga kostnya yang ngetok pura-pura minta ini itu, tapi sebenarnya mau ngobrol saja denganku, sekaligus curi-curi pandang ke tubuhku. Dan yang paling sering adalah: Johan Prambono.

Johan ini tipikal cowo yang sedikit pemalu dan tidak banyak bicara kalau kami ngobrol-ngobrol ramaian diruang tamu kost pacarku bersama teman-teman kost yang lain. Tapi kalau lagi berdua, baru dia nyerocos. Aku dan Johan sering bermain tenis meja di kost pacarku. Kebetulan disana memang ada meja pimpong yang dikasih pemilik kost. Karena aku jago main tenis meja (gini-gini juara pekan olahraga SMA), jadilah aku sering main pimpong sama Johan, sambil menunggu pacarku selesai dengan aktivitasnya.

Dan akhir-akhirnya ini, Johan sering sekali mengjakku main pimpong, karena aku hampir tiap hari sepulang kuliah ke kost pacarku. Billy sih ga masalah aku main pimpong sama johan. Terakhir-akhir baru aku ketahui dia suka ajak main pimpong agar bisa menikmati dadaku yang bergoyang indah saat permainan. Dasar mesum.

Kamarnya Johan ini pas sebelahan sama kamar pacarku. Kamar mereka hanya dipisahkan dinding yang tidak begitu tebal. Dia pasti sudah sering dengar desahanku yang tak tertahan saat kami ML. Tapi ya sudahlah, walau kadang aku malu kalau mengingatnya, tapi sudah sama-sama dewasa ini. Lagian dia masih tergolong sopan selama ini karena menghargai pacarku, walau matanya yang suka jelalatan.


Godaan Si Fuckboy Ringgo

Dikelasku, ada cowo yang cukup ganteng namun fuckboy, namanya Ringgo. Ciri khas fukcboy seperti umumnya adalah dia ini emang keren, wangi, royal dan suka merayu. Cewe-cewe pada suka pastinya, kleper-kelper kalau sudah dirayu si fuckboy ini. Dia ini sering menggodaku, bahkan cukup intensif, tapi aku ga pernah mau meladeni dia, karena aku tahu dia ke semua cewe begitu. Tapi justru itu yang katanya buat dia penasaran kepadaku, karena aku sukar digoda. Dia penasaran. Mungkin ego terdalam sebagai pria fuckboy dia terusik.

Ringgo ini punya HP canggih dengan kamera Leica. Kualitas gambarnya bagus. Nah dia sering sekali foto-foto aku. Dia sering kirim foto hasil jepretannya. Bahkan yang candid juga. Wanita mana yang tidak senang jika dikasih foto bagus?! Hitung-hitung bisa buat instagram story. walau aku tidak menunjukan kalau aku suka dengan hasil fotonya. Gengsi dong. xixixi.

Tapi makin kesini foto-foto candidnya makin nakal saja. Dia pernah kirim foto dadaku, dan juga pantatku pas aku jalan. Dasar mesum. Aku sih cuekin aja. Percuma bilangin si fuckboy ini, otaknya memang ga ada. Jadi biarkan saja, selama masih aku anggap normal dan ga disebar-sebar ke grup.

Kadang dia kirim foto candidku tapi dengan caption fotonya juga nakal :

"Gila nih bokong, sexy benar deh" saat kirim fotoku yang lagi berdiri dikelas, dan diambil dari belakang.

"Lu habis berapa operasi ini?" Sambil kirim foto dadaku, kebetulan aku menunduk jadi kelihatan besar menggota. Aku ga marah, dan hanya hanya jawab: "Ini asli tahu. Aset orisinil"

Pernah dia dia kirim foto saat aku pakai rok dan pahaku terbuka sehingga CD ku kelihatan : "Lu pakai g string ya?"

"Dasar Mesum" hanya itu aja jawabku.

Dia sering sekali WA ku malam-malam untuk minta fotoku, biasanya menjelang tengah malam saat aku sudah dirumah. Awalnya minta foto-foto selfie. Setelah cukup lama minta, akhirnya sesekali aku ladeni. Aku kasih foto selfieku yang lagi tersenyum cantik ke dia. Dia muji-muji. Katanya aku cantik. Kalau aku lagi mood bagus, aku kasih foto menggoda seperti menggigit bibir atau menjulurkan lidah nakal. Tapi aku ga berani untuk lebih, walau dia sering sekali untuk minta foto.

"Lagi ngapain nih si cantik?"

"Baru habis mandi nih" Jawabku saat aku baru sampai rumah dan mandi.

Kemudian dia videocall. Aku yang masih pakai handuk gelagapan, akhirnya aku angkat juga. Lucu juga videocall dengan cowo lain dengan kondisi pakai handuk saja. Kemudian dia mulai jurus-jurus modus playbonya, minta aku buka handuk. Ya jelaslah aku tolak. Enak aja. Emang aku perempuan-perempuan korbannya itu, yang gampang menurut.

Melihat dia memelas-melas membuatku bangga juga bisa membuat cowo ganteng itu frustasi.

Dan akhirnya aku ladeni dia sedikit. Aku turunkan handuk, godain dia. Wajahku di vediocall terlihat, kamera aku bawahin sedikit sehingga 3/4 buah dadaku terlihat. Dia senang sekali, sambil muji-muji.

"Anjis mulus banget Marsha"
"gila gede banget"
"Cowo lu puas banget ya. gila-gila gila.
"Jadi haus nih, pengen minum susu"

Aku hanya tertawa-tawa bahagia saja. Dan jujur saja ada sedikit basah di vaginaku. Sampai akhirnya aku sudahi obralan karena sudah dipanggil mamaku untuk makan malam. Tak berapa lama kemdian dia kirim foto screenshoot videocall tadi, dengan aku yang tertawa bahagia, dengan hampir semua payudaraku terlihat, hanya menyisahkan putingnya saja.

"Gue bakalan coli malam ini" Katanya.
"Coli gih"
"Bantuin dong"
"In your dream"

Aku puas bisa ngerjain si fuckboy ini.

BERSAMBUNG??





NB:

Dear Para Suhu, ini adalah cerita "Perubahan Pacarku Yang Cantik" dengan POV Marscha. Tapi ane ga janji ini akan menjadi cerita bersambung. Ini iseng-iseng saja membuat TS baru saat yang lama lagi dilock moderator (sudah japri, tinggal nunggu dibuka). Ane mau fokus Tamatin dulu cerita "Perubahan Pacarku Yang Cantik". Berhubung jg ane tidak begitu paham buat cerita POV cewe. Kecuali ada yang kolaborasi, boleh aja.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd