Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nikmat di Tengah Hujan

djinggoxxx

Adik Semprot
Daftar
7 Jan 2020
Post
114
Like diterima
1.636
Bimabet
masa libur lagi gabut, iseng buka2 arsip lama dan muncul ide. ide cerita ini tidak 100% original, terinspirasi dari beberapa cerita 17tahun jaman dulu.
gambar 100% comot dri net, 100% cerita fiksi, jika ada kesamaan nama tokoh dan cerita itu hanya kebetulan saja


NIKMAT DI TENGAH HUJAN


Cuaca hujan deras disertai angin menerpa kota xxx di malam akhir pekan ini, di area lapangan parkir perusahaan xxx, tampak seorang wanita sedang berlari dengan cepat tanpa payung menuju sebuah mobil "ayo cepat..cepat..ayo lari nina” ucap nina,25 tahun, sekretaris PT.xxx, “ahhh” teriak nina saat dirinya terjatuh karena sepatu hak tingginya membuat dirinya terpleset Ketika berlari di tengah hujan “duhhh…ihhh” guman nina kesal sambil sambil melihat baju kemeja putihnya yang basah kuyup, membuat tubuhnya yang seksi, dan bra yang menutupi payudaranya berukuran 37B terlihat jelas “aduh..duh” sambil memegang lutut yang lecet dan terasa perih, wajah manisnya mulai terlihat kesal, ia kemudian mencoba bangkit, membuat roknya yg berukuran di atas lutut terangkat ke atas dan mengexpose pahanya yg seksi, nina kemudian melepas sepatunya dan berlari menuju mobil di hadapannya "titt-tutt” suara alarm mobil berbunyi dan nina segera masuk ke dalam mobil “crrtt…crrttt” suara mobil nina yang tidak mau menyala , “aduh kenapa lagi ini” kata nina dengan kesal..ia melihat lampu tanda aki di mobilnya menyala “hah…jng bilang akinya bermasalah di saat seperti ini” gerutunya. Nina kemudian mengambil tisu dan menyeka rambut nya yang hitam dan Panjang sebahu. “duh gimana ini” gerutunya, nina kemudian meraih smartphone nya, namun sial juga hpnya tidak menyala “ahh sial,hp rusak, mobil rusak” gerutu nina , sambil memukul-mukul setir mobilnya.”apa yang harus kulakukan” katanya sambil menggigit kuku jarinya, nina kemudian melihat ke sekeliling dan mendapati hanya ada mobilnya di tengah kegelapan malam disertai hujan deras dan angin kencang, ia pun mulai merasa ketakutan “tahu gini lebih baik ak tidak jadi lembur saja” gerutunya Kembali, ia kemudian berpikir sejenak lalu “ah ya kantor, lebih baik ak kembali ke kantor saja,lebih aman ketimbang diam disini” nina kemudian mengambil payung yang ada di mobilnya dan mulai berjalan menerobos hujan.

Langkah kaki cepat terdengar mendekati pintu utama gedung pt.xxx, tampak sesosok Wanita dengan wajah manis,body seksi, dengan baju basah kuyub berjalan mendekati pintu. “jlegg..jlegg” suara pintu saat nina mencoba menarik pintu “apa, sudah dikunci, sejak kapan?” kata nina dengan bingung, ia kemudian menggedor-gedor pintu dengan harapan bisa menarik perhatian satpam yang biasa berjaga di gedung “pak satpam, pak satpam, tolong buka pintunya” teriak nina sambil menggedor kaca pintu, sekitar 5 menit nina berusaha menggedor pintu, namun tiada hasil, sementara itu hujan dan angin makin bertiup kencang di iringi suara petir. “duh gimana ini sekarang” guman nina, airmata mulai mengalir di pipi wajah manisnya. Tiba-tiba sebuah cahaya senter menyorot mukanya, nina berusaha menutup wajahnya dengan tangan-nya. “dik nina kan? lah, belum pulang?” tampak suara terdengar di balik cahaya senter yang menyorot dirinya “oh maaf” kata suara tersebut sambil menjauhkan senternya dari wajah nina, “emm..pak..pak bejo kan?” kata nina berusaha mengingat. Pak bejo, 55 tahun, tukang kebun PT xxx, tampak berdiri di hadapannya, “iya dik, saya bejo” kata pak bejo, senyum menghiasi wajah pak bejo yg bulat dengan rambutnya yang tipis, sambil mengenakan jas hujan, tubuh pak bejo yang tambun, dan berkulit coklat gelap mendekati nina lalu mulai bertanya “ada kenapa ini ?” nina pun menjelaskan apa yang terjadi. “waduh kebetulan pak udin yg biasa membawa kunci mendadak tadi pergi karena anaknya sakit, sebagai gantinya dia meminta tolong pak untuk ronda” jelas pak bejo, “tapi pak bawa kunci kantornya kan?” tanya nina, “waduh tidak dik, tadi soalnya pak udin pergi terburu-buru” jawab pak bejo, hujan deras beserta angin semakin kencang, tiupan angin disertai air mulai menerpa badan mereka berdua "dik nina, kyaknya disini bukan tempat pas untuk berbicara, ayo ikut pak ke rumah saja, kita bicara disana” ajak pak bejo sambil merangkul bahu nina untuk melindunginya dari hujan. “baik pak” kata nina mengangguk sambil dibantu berjalan oleh pak bejo, mereka pun kemudian berjalan menyusuri belakang gedung menuju sebuah lahan kosong yang masih ditumbuhi pohon dan semak-semak yang berada di belakang gedung, disana terdapat rumah semi permanen berukuran sedang, mereka berdua berjalan dengan cepat lalu memasuki ruangan rumah yang gelap. “tunggu sbentar ya dik” kata pak bejo berjalan di dalam kegelapan dan menghidupkan saklar lampu, cahaya lampu mulai menerangi ruangan yang berukuran sedang tersebut, terdapat 1 kasur berukuran kecil, sofa ukuran kecil, meja kecil, lemari pakaian mini, serta terdapat dapur kecil “ayo dik duduk saja d sofa anggap rumah sendiri, maaf tempatnya kecil dan agak berantakan” kata pak bejo “iya pak, duh makasi bgt, nina gk tahu gimana jadinya kl tidak ketemu pak” kata nina sambil senyuman menghiasi wajah manisnya “pak dimana saya bisa charger ?” tanya nina “hmmm hp dik kyknya basah, lebih baik saya rendam dulu diberas” kata pak bejo sambil meminta hp milik nina “ohya pak benar juga he” jawab nina sambil tersenyum, pak bejo kemudian mengambil hp nina dan menghidupkan TV kecil yg ada di ruangan tersebut, dan berjalan menuju dapur



Nina pun tampak dengan seksama menonton berita di TV , diam-diam pak bejo memperhatikan nina dengan seksama dari dapur, wajah polos pak bejo tampak berubah bak srigala kelaparan, ia menantap dengan seksama tubuh nina yang seksi montok dengan baju kemejanya yang basah kuyub dan rok hitam ketatnya yang pendek, ia pun memperhartikan dengan seksama wajah nina yg cantik jelata tampak sedang menonton tv “wah jackpot ini…jackpot, udah dari dulu saya sering coli lihat nih cewe, dan sekarang dia ada dihadapanku, sekarang bagaimana caranya aku bisa ngentot dengan dia” pak bejo berpikir keras sambil tangannya meraba-raba penisnya yg mulai tegang berdiri. “oh ya, aku coba pakai ini saja” pak bejo kemudian teringat dia punya stok obat perangsang yg biasa ia konsumsi saat bermain dengan pelacur di lokalisasi, ia lalu mengambil sebuah serbuk dari lemari dapurnya “biasanya aku pakai 1 sendok teh efeknya sudah bisa buat sange berat” pikir pak bejo “ah masa bodoh” kata pak bejo sambil menuangkan hingga 3 sendok teh obat perangsang ke minuman nina “hmm nanggung, habiskan saja sekalian hehe” ujar pak bejo sambil menuangkan habis bubuk obat tersebut.

Pak bejo berjalan keluar dapur sambil membawa 2 gelas teh hangat berisi jahe “dik, hujan di luar masih deras, ini minum teh hangat dulu biar gk dingin” kata pak bejo dengan ramah sambil memberikan nina segelas teh “iya pak, deras bgt hujannya pakai angin kencang pula, emmm pak ini tempat aman kan ?” tanya nina ragu “hahaha jangan khawatir, ini bangunan meskipun kecil dan semi permanen kuat kok, ada pepohonan sekitar yg melindungi tempat ini” jawab pak bejo sambil mempersilahkan nina untuk minum, “terimakasih pak” jawab nina sambil tersenyum dan mulai meminum habis teh jahe tersebut. Seketika nina merasa badan-nya yang tadi terasa dingin langsung terasa hangat. “wih memang ya pak, hujan dingin gini sangat pas minum teh jahe hangat” jawab nina sambil tersenyum, namun di balik senyum manis nya nina mulai merasa ada aneh dalam dirinya, ia merasa tubuhnya terasa hangat, detak jantungnya terasa berdetak kencang, ia melihat sekilas kearah pak bejo dan ke sekeliling ruangan “Wanita dan pria, berdua di ruangan kecil , disertai hujan deras…akan sangat pas kl kita berdua..” entah kenapa pikiran-pikiran aneh mulai mengisi pikirannya. “kenapa aku ini” kata nina sambil menepuk pipinya “kenapa dik?” tanya pak bejo sambil memperhatikan tingkah nina “oh tidak pak tidak kenapa” jawab nina, pak bejo pun berjalan mendekati nina yg duduk di sofa, dan mulai duduk di sebelahnya, badan pak bejo menempel erat dengan tubuh nina. Nina pun tampak mulai terlihat salah tingkah namun ia tidak bergeser, berusaha pindah menjauh, atau meminta pak bejo untuk tidak duduk dekat.



Hujan deras masih menyelimuti Kawasan tersebut, di tengah kegelapan yang menyelimuti sekitar pepohonan dan semak-belukar di tanah kosong tersebut, tampak lampu menyala dari sebuah rumah semi permanen tersebut. Didalamnya nina dan pak bejo duduk berdekatan menonton tv, nina dan pak bejo tampak dengan seksama menyaksikan acara film yang diputar di tv kecil tersebut, keheningan menyelimuti ruangan disertai suara deras hujan di luar. “wah seru juga ya ini film, dik nina sudah pernah nonton ini sebelumnya?” tanya pak bejo memecah suasana hening sambil menoleh ke arah nina “eh..ohh..ini film, be belum pak hehe” jawab nina yang tampak seperti orang yang tidak fokus, nina merasa tubuhnya semakin panas. Sesekali tangannya menyeka keringat di lehernya dan menyentuh rambutnya “wah kebetulan donk” jawab pak bejo sambil dengan sengaja menaruh tangan-nya pada paha nina yg putih mulus tersebut, badan nina terasa seperti dialiri setrum listrik, dan membuatnya dirinya bergetar “kenapa dik? Kok gemetaran? Kedinginan?” tanya pak bejo yang mulai mengetes reaksi obat tersebut “ti…tidak pak, tidak kenapa” kata nina berusaha untuk tetap tenang, pak bejo kemudian mulai membelai paha mulus nina, telapak tangannya bergerak ke depan dan belakang, sementara nina mulai salah tingkah, ia merasa sentuhan telapak tangan pak bejo pada pahanya makin menguatkan sinyal-sinyal birahi yang memenuhi otaknya, nina serasa hanyut dalam belaian telapak tangan pak bejo , tubuhnya terasa semakin panas, hingga tanpa nina sadari karena kepanasan ia membuka 1 kancing bajunya, memperlihatkan belahan dadanya yang ranum, pemandangan tersebut membuat pak bejo semakin bernafsu, dan mulai mengarahkahkan telapak tangannya kebelakang hingga jari-jarinya dengan sengaja menyentuh bibir vagina nina yang masih tertutup celana dalam. “ahh” nina mendesah kecil, namun sejenak kemudian ia seakan tersadar dari lamunan birahinya dan menutup mulut, nina melihat kea rah pak bejo dengan tatapan malu sambil menutup bibirnya . pak bejo tampak menatap nina dengan pandangan heran “wah dik, itu lututnya lecet dan telapak kaki dik kotor karena lumpur” pak obati dan bersihkan ya kata pak bejo sambil beranjak bangun “pak..tidak perlu repot2” kata nina. Namun pak bejo tidak mengindahkan kata2 nina dan pergi ke dapur. Beberapa menit kemudian pak bejo Kembali sambil membawa baskom kecil air hangat dan handuk kecil.



Pak bejo sambil membawa baskom kecil dan handuk, duduk bersila di bawah sofa berhadapan dengan nina yang tampak salah tingkah melihat perilaku pak bejo “aduh pak , tidak perlu repot-repot, biar saya saja” kata nina dengan wajah memerah , namun pak bejo tidak memperdulikan kata-kata nina dan meraih telapak kaki kanan nina yang terlihat kotor oleh lumpur. Nina tampak diam saja melihat pak bejo memegang telapak kakinya, yang ada malah sentuhan pak bejo semakin membuat nina merasa bernafsu “i..iya pak” jawab nina singkat. Pak bejo kemudian mulai memakai handuk kecil yg sudah sedikit dibasahkan mengelap telapak kaki nina, dengan seksama dan penuh nafsu pak bejo mulai mengelap bersih telapak kaki nina, ia seberusaha mungkin memperlakukan nina dengan lembut. Usapan handuk pak bejo pada telapak kakinya membuat gejolak nafsu nina makin meningkat, setiap serat kain yang menyentuh kulit telapak kakinya membuat otaknya semakin kencang mengirim sinyal-sinyal birahi ke seluruh tubuhnya, nina berusaha keras menahan gejolak nafsunya namun tubuhnya tidak dapat di bohongi lagi, nina menyenderkan badannya dengan pasrah pada kursi sofa sambil memejam kan matanya tangannya menutup mulutnya menghindari dirinya mengeluarkan desahan-desahan, badannya secara perlahan mulai bergerak ke kanan-kiri, tidak hanya dari handuk pak bejo, namun kain baju yang menyentuh kulit tubuhnya juga mulai mengirimkan sinyal yang sama “ah….oh” desahan-desahan kecil dan seksi mulai keluar dari mulutnya , pak bejo yang mendengar itu makin seksama membersihkan telapak kaki nina, dengan lembut pak bejo membersihkan telapak kaki nina hingga ke sela-sela jarinya secara bergantian di telapak kaki kanan dan kiri, sambil pak bejo memperhatikan tubuh nina yang mulai bercucuran keringat dan expresi wajah nina yg tampak menikmati setiap sentuhan pak bejo. “aduh bentuk kaki dik indah ya” puji pak bejo yg semakin membuat nina bernafsu



Pak bejo kemudian duduk bersimpuh di hadapan nina yang bersandar di sofa,kedua tangannya ia letakkan di kedua paha nina, sambil membelai dari paha hingga ke daerah selangkangannya, kedua tangan pak bejo kemudian sampai di sekitar daerah pinggang nina dan mulai secara perlahan meraih rok yang nina kenakan, dengan seksama tangan pak bejo mulai melepas dan menarik turun rok dan celana dalam yang nina kenakan, “emmm…pak, pak ngapain?” tanya nina dengan suara pelan “gpp dik, kan basah, pak buka saja ya” jawab pak bejo sambil kedua tangan-nya mulai melorotkan rok dan celana dalam yg nina kenakan,nina terlihat hanya diam saja sambil memejamkan matanya dan sesekali mendesah merasakan sentuhan kain rok dan celana dalam yg bersentuhan dengan pahanya, nina bahkan membantu pak bejo untuk membuka roknya dengan mengangkat kakinya, kini nina hanya mengenakan baju kemejanya saja, pak bejo segera menekuk ke atas dan melebarkan kedua kaki nina, sehingga kini nina dalam posisi duduk mengangkang , nina menutup wajahnya yang kemerahan dengan kedua tangan-nya “pak, nina malu..” jawab nina, di hadapan pak bejo kini tampak vagina nina yg bersih terawat “wah wangi ya dik nina, rajin perawatan ya” kata pak bejo yang mulai mendekatkan wajahnya pada vagina nina yang sudah becek tersebut “pak…pak..oh jangan, ahhh” bibir pak bejo mulai mendekat ke bibir vagina nina , lidahnya mulai bermain pada daerah labia nya “slurp….slurrppp” suara lidah pak bejo yg mulai menjilat vagina nina dari bawah ke atas “ohhh…..sssstt…ah…pak geli” badan nina tampak bergetar , wajahnya memerah bak udang rebus, nafasnya terasa cepat “ahhh…ngghh geli pak..sudah” jawab nina sambil kedua tangannya meremas kepala pak bejo , pak bejo kemudian mengkonsentrasikan jilatan pada daerah klitoris nina , dengan lembut lidahnya mulai bergerak kesana kemari “ohhh…ahhhh…..nggghh….ahhh” desah nina, “pak, sudah…nina jd pngen ahh pipis” jawab nina sambil mendesah “gpp dik” jawab pak bejo. Jilatan pak bejo semakin intens, nina pun mulai mendesah tidak karuan “ahh…stop…….ahhhh pak sssstt” badan nina bergetar hebat , pak bejo bisa merasakan cairan vagina nina mulai mengalir keluar “nghhhh pak…ah stop” desah nina sambil melihat pak bejo menyedot cairan vagina yang keluar, nina semakin membuka lebar kedua kakinya untuk memudahkan pak bejo bergerak “sruppp…sruppp” suara pak bejo sambil menyedot daerah vagina nina.



Pak bejo kemudian meminum sedikit air dalam baskom sambil berkumur, ia kemudian duduk di sofa sambil tubuhnya mendekap tubuh nina yang terkulai lemas “pak…ahhh” belum selesai berbicara pak bejo segera memiringkan tubuh nina dan mulai mencium bibirnya, nina memejamkan matanya sambil bibirnya saling bergulat dengan bibir pak bejo kedua lidah mereka saling bergulat satu sama lain, membuat air liur keluar menetes dri kedua bibir yg bersentuhan itu, “nghhh..mpphh” sementara tangan pak bejo mulai bergerak meraih pengait bra yang nina kenakan, dan mulai melepasnya, tangan pak bejo kemudian dengan leluasa meraih payudara nina yang lembut dan kenyal tersebut “nghhhh….ah…nghhhh” desah nina sambil merasakan payudara dan puting susunya di remas-remas oleh telapak tangan pak bejo, pak bejo kemudian berhenti mencium bibir nina dan bergerak mencium daerah leher nina, sementara tangan-nya mulai melepas kancing baju kemeja yg nina kenakan dan menarik lepas bra yang ia kenakan ,”ahhh…ohhh sssttt” desah nina sambil menikmati cupangan pada lehernya, badan nina terasa panas dengan keringat bercucuran, pak bejo kemudian melihat ke arah payudara nina yang berukuran 37B tersebut dengan putting susunya yg berwana kecoklatan dalam posisi tegang “mimpi apa saya bisa menikmati susu dik nina” puji pak bejo, nina hanya tersipu malu sambil sesekali mendesah “ahh…pak ssstttt” kedua tangan pak bejo mulai meremas-remas kedua payudara tersebut, sambil bibir pak bejo mulai menyusu pada payudara nina “ohhhh….ahhhhh…enak pak” desah nina sambil mendongak wajahnya dan memejamkan matanya. Pak bejo dengan intens menyusu pada kedua payudara setiap sdotannya seakan ingin menarik lepas payudara nina “nghhh…..ahhhhh..ohh” desah nina sambil tubuhnya melengkung ke atas “srupppp” “srupppp” suara pak bejo yang dengan semangat menyusu pada payudara nina, bak bayi kelaparan.



Pak bejo kemudian mengangkat tubuh telanjang nina dan membaringkannya di Kasur kecil yang ada di ruangan tersebut, pak bejo lalu mulai membuka semua baju dan celananya, nina bisa melihat penis pak bejo yang berukuran besar sudah berdiri tegak , pak bejo kemudian menatap tubuh telanjang nina sambil tersenyum puas, “siap ya dik nina hehe” kata pak bejo “pak..saya belum pernah” kata nina dengan malu, “wah bagus donk” kata pak bejo sambil membelai rambut nina yg halus “buat bapak ya kl gitu hehe” kata pak bejo , nina yg sudah tidak bisa berpikir jernih karena nafsu hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kecil, pak bejo kemudian mulai mencium bibir nina sambil badannya yg tambun bergerak menindih tubuh nina “mmppphhh…hah…mppphhh” kedua bibir mereka saling bergulat di iringi suara gemericik hujan, tubuh pak bejo kini mulai menindih tubuh nina dengan posisi nina yang berbaring sambil membuka lebar kakinya , nina kemudian mulai memeluk pak bejo dengan pak bejo yg mencupang leher nina, penis pak bejo yang sudah menegang mulai menyentuh bibir vagina nina “nghhhhhhh…..ahhhh..ohh” nina mulai mendesah hebat , ujung penis pak bejo secara perlahan mulai memasuki vagina nina “ohhh…pak…sakit…nghhh ahhh” desah nina , badannya bergetar dengan hebat , pak bejo memeluk erat tubuh nina “tahan ya dik, nanti akan enak kok” kata pak bejo menenangkan, “ahhhh” nina mendesah Kembali merasakan penih pak bejo yang mulai semakin dalam memasuki vagina “ssttt….ahh” air mata mengalir dari pipinya sambil mendesah merasakan nikmat yg ada, penis pak bejo kemudian secara perlahan mulai bergerak maju mundur secara pelan “nghhhh….ahhhhhh….pak…ah” nina mendesah sambil memejamkan matanya, kedua tangannya memeluk erat punggung pak bejo, kedua pahanya ia buka semakin lebar “ahhhhhh…pak ahh…ahhh” nina semakin mendesah menjadi-jadi di iringi Gerakan penis pak bejo yang semakin cepat “ahhh….ahhh..ah” desahan nina semakin kuat , Gerakan penis pak bejo juga semakin cepat, “pak keluarkan di dalam ya” kata pak bejo membisikkan ke telinga nina, nina mengangguk sambil mendesah “nghhhh….ahhhhh” desah nina diringi pak bejo mengeluarkan spermanya ke dalam Rahim nina , seketika nina terkulai lemas, baik pak bejo terlihat Lelah dan saling tidur berpelukan di iringi suara hujan

Keesokan paginya

Suara burung dan sinar matahari mulai menerpa bangunan rumah semi permanen tersebut, di ranjang berukuran sedang dalam rumah tersebut tampak sesosok Wanita terbaring tidur dalam keadaan telanjang bulat “nghhhhh…..” nina mulai membuka matanya dan terbangun, ia mulai melihat keadaan sekeliling dan mulai teringat apa yang semalam ia lakukan, “selamat pagi dik nina” kata pak bejo sambil keluar dari dapur membawa sarapan pagi, “pak…kita semalam..” wajah nina bersemu merah perasaannya bercampur aduk malu, dan sedih. “gpp dik” kata pak bejo sambil duduk disebelah nina dan membelai rambutnya “pak sebenarnya sudah naksir adik dari dulu” kata pak bejo sambil memeluk tubuh nina dan mencium pipinya, nina hanya diam tersipu malu, namun nafsunya mulai muncul saat tangan pak bejo meremas2 payudaranya “i..iya pak, aku milik bapak sekarang..ah” desah nina , pak bejo kemudian menyuruh nina untuk posisi menungging, “adik tiap akhir pekan diam disini ya, layani pak” kata pak bejo, nina mengangguk, sambil penis pak bejo mulai mempenetrasi vagina nina, “ohhhh….ahhhhh..iya pak” suara desahan Kembali terdengar keluar dari rumah tersebut the end
 
Rainy night always a good time for sex. :adek:
Karya suhu selalu asik dibaca. :thumbup
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd