Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT NTR Petualangan Bibi KARINA Dan Mama

Status
Please reply by conversation.
NTR Petualangan Bibi dan Mama



Part 3




POV Cepi



Setelah cukup diPusingkan dengan rencana 'mereka' semalam aku dan ayah bagaikan memiliki kontak batin berdiskusi berdua diatas dekat tempat Jemuran (karna menurut kami paling aman) sebelum beliau besok pagi berangkat keJakarta. Aku menemukan Fakta baru, bahwa sesungguhnya ayah telah tau dan hanya bisa mengingatkan mama. Bahkan jauh lebih dari itu ayah juga bercerita saat bagaimana dulu banyak lelaki patah hati bahkan sampai Stress saat mama menikah dengannya.


Beberapa godaan bagi wanita Cantik dan sexy Mama yang notabene mirip Aktris Diah Permatasari aktris hot era 90 an, Namun ayah merasa beruntung aku sekarang sudah Dewasa dan bisa Diandalkan menjaga mama bahkan beserta Adiknya yaitu Bibi ku sekaligus.

"Ayah yakin kamu bisa nak, ayah yakin kamu mampu menjaga 'Bidadari Bidadari' dikeluarga kita ini. Bertahanlah, minggu depan ayah ada rencana lain untuk mama. Karna ayah yakin mama sangat sayang dengan kamu dan adik mu, jadi kamu jangan ragukan kekuatan mama bertahan dari rayuan mereka. Karna ini bukan yang pertama." Penjelasan ayah yang Sangat masuk akal. Menjadi Patokan ku yang harusnya jadi seorang Cowok saat Remaja, namun aku harus Bijaksana sebagai Lelaki sejak dini.


*****


Aku pun baru sempat membuka Ponsel Android butut ku setelah berdiskusi dengan ayah malam itu. Sementara ku pasang nomer baru diPonsel mewah merk Apple entah hadiah dari siapa, hanya akan ku gunakan saat Urgent saja setelah ku beberapa Fitur dan aplikasi untuk menggunakannya.


Setelah sarapan pagi dan perpisahan dengan ayah ku yang hendak keJakarta selama akhir pekan ini, aku pun memulai sekolah seperti biasanya. Ku berikan Hadiah sepatu Futsal kepada Anya, kuputuskan sepatu itu jadikan Inventaris anak Futsal.

"Serius lo Ceep??" Tanya Anya. Aku hanya anggukan kepala ku.

"Yang robek kemarin dah dijaitkan??" Anya pun menganggukan kepalanya.

"Naah kalau itu gpp simpen diLoker ku, karna tu sepatu bawa Hoki. Lagi pula itu warisan dari Abang elu kan." Anya pun menatap ku penuh rasa kagum pagi itu sebelum memulai belajar mengajar.

Lebih jauh Anya bertanya sangat pelan dan hati hati, bahwa yang kemarin bersama Fahri dan Rico itu adalah ibu dan bibi ku sendiri. Aku pun tak ada pilihan lain selain menceritakan masalah serius yang sepertinya sudah atau akan menjadi Aib keluarga ku.

"Kamu jangan ragu, aku kebetulan ada beberapa spy cam dirumah dan ga ku pake nanti ku minta asisten rumah tangga anter kesekolah supaya bisa kamu pakai. Aku juga akan bantu kamu jaga mama kamu yang diDekat dan diGoda mereka." Sontak ku peluk Anya salah satunya gadis Primadona sekolah ini.

"Makasii banget.... Aku ngrasa punya kakak sekarang disekolah ini." Anya pun merasa senang dengan reaksi ku.

"Elu juga punya kita bro....!!!" Ternyata disana ada Adipati.

"Itu bener Ceeep.... Kita siap bantu elu. Karna kita tau elu itu orang baek." Di sisi lain ada Yudi kakak kelas ku kelas 3, Catur dan Ridwan kelas 2.


Menjelang siang aku pulang dengan perasaan tak malu atau cangung lagi dengan status sosial ku disekolah.

Selain guru beberapa rekan seangkatan maupun diatas angkatan alias senior mulai menyapa dan ramah kepada ku, termasuk beberapa gadis gadis cantik disekolah ini hingga aku lupa dengan masalah dirumah.


"Ma masak apa hari ini?? Aku laper banget." Tanya ku setelah mengucapkan salam.

"Aduhh sayaang kenapa sii kamu ga jawab pesan sama telp mama tadii??? Kan dah ada hadiah Ponsel baru dari teman teman mu... " Ku perhatikan mama cantik sekali siang ini, malah lebih cantik dari Diah Permatasari, kulitnya juga lebih putih mulus dari Bibi ku Karina.


"Aku ga tertarik hadiah itu ma, aku lebih tertarik menguasai mata pelajaran ku. Lulus Try Out beasiswa hingga ku kuliah ga memberatkan mama dan ayah. " Seketika mama termenung dengan jawaban ku.


Aku pun beranjak kekemar karna lupa didalam tas ku berisikan beberapa kamera pengintai penting, memudahkan menantau mama dan bibi ku di rumah dan diwarung tempat mereka bekerja nanti.


Terdengar suara langkah kaki ku beberapa saat kemudian, dengan sigap aku pura pura tiduran dikasur. Pura pura tidur agar mama tak curiga padaku.


"Sayaaang, itu udah mana siapin makan siang kamu dan adik mu ya.... Nanti kalau ada sisa, masukin kulkas. Mama bantu bibi mu dulu di warung rumah makan." Lalu pergi seperti tergesa gesa tanpa menunggu jawaban ku.


Secepat mungkin ku persiapkan kamera pengintai tambahan dikamar orangtua ku dan bibi ku. Kenapa dispot tersebut?? Mama dan bibi, aku ingin tau dengan siapa saja beliau berkomunikasi saat aku tak ada di rumah.


Namun belum selsai ku memasang 2 kamera baru, entah mengapa aku ingin sekali melihat Jendela kearah sisi belakang rumah ku.


Rupanya benar saja Firasat ku, rupanya mama sudah janjian dengan Rico didaerah situ. Karna disana Spot kamera CCTV ayah tak terjangkau.

Mama beberapa kali mengarahkan matanya keLantai 2 rumahnya sendiri, lalu dengan cepat naik merangkul mesra Rico yang mengemudikan motor racingnya setelah mengenakan helm berkaca gelap. Kampret!!!


Mereka kq serasi banget ya..... Umpat ku dalam hati.


Setelah ku tanyakan kepada Yudi dimana lokasi Warung Fandi, aku segera meluncur kesana naik ojek. Dengan alasan, aku ingin menyerahkan kunci rumah. Lalu dengan keterampilan ku memanjat, ku selipkan beberapa kamera.


Di dapur yang terhalang etalase jualan 1 kamera spycam, kamar mandi lantai 1 dan 2 total 3 sudah terpasang, serta lantai 2 yang seperti ruang santai total 4 kamera spycam. Aku pun menyelinap pergi lewat belakang, lalu dengan menaiki ojek ku pulang kerumah.


Melewati sisi rumah samping aku masuk keRumah langsung keLantai 2, setelah ku pastikan aman tentunya. Hingga saat ini Alibi dan alasan ku kuat bahwa hari ini aku tak keluar rumah.


"Yud sorry, gue ga jadi nyusul nyokap. Kuncinya ada ni dirumah." Dengan demikian tak ada satu orang pun tau aku tadi menyelinap pergi dari rumah.


Mama pasti berfikir aku tak tau lokasi bibi dan mama ku berjualan diWarung Nasi cukup mewah, milik Kakak Fandi yang kini mereka kelola.


Semua terlihat normal dan biasa saja sambil mengerjakan tugas sekolah, secara online ku perhatikan aktifitas mereka melalui Komputer ku. terlihat normal dan biasa saja, Sekedar jaga jaga, ponsel canggih hadiah teman ku setting serupa bisa menampilkan dan menyimpan memory rekaman kamera yang telah ku sebar.


*****



Setelah selsai mengerjakan tugas sekolah, sangat kebetulan sekali Rico, Fahri, Aldi, dan Fandi datang dan makan diwarung itu. Mereka berempat mengobrol santai, setelah bibi ku menyerahkan catatan. Mana dan Rico cs hanya manut manut mendengarkan penjelasan bibi ku, lalu ada beberapa pengunjung datang. Mama melayani pesanan mereka.


Waktu menunjukkan jam 3 sore, terlihat bibi ku seperti mengucapkan sesuatu namun mama juga mengucapkan sesuatu dan menjelaskan sesuatu kepada bibi ku.


Hingga akhirnya bibi ku terlihat pergi meninggalkan tempat itu bersama Fahri. Sedangkan mama ditemani Rico,Aldi dan Fandi menikmati makanan yang bibi dan mama masak serta sediakan di tempat itu. Fandi dan Aldi terlihat dari spy cam yang ku pasang, makan siang diLantai 2. Terang saja Fandi tak asing dengan tempat itu, karna tempat itu aset Keluarga nya.

Dari pengamatan ku, rupanya Aldi dan Fandi mengerjakan tugas sekolah diLantai 2 yang cukup langkap Fasilitas nya disana.

Sedangkan Rico seperti tak mau membuang peluang untuk berduaan dengan mama, seperti membantu mama membereskan Dapur hingga satu moment Rico bisa berduaan kembali merayu dan mengambil hati mama ku.

Terlihat beberapa kali Rico seperti membicarakan sesuatu, namun yang membuat ku tak nyaman adalah saat ia memegang tangan mama dan mama seperti terhiopnotis dengan kata kata dan rayuan Rico.

Hingga akhirnya, disaat tempat makan itu cukup sepi Rico mencium lagi kedua Punggung tangan mama ku dengan mesra. Mama terlihat seperti menikmati perlakuan mesra Rico.

Hal yang tak terduga pun terjadi, seperti mengikuti arahan Rico mama Duduk di sudut tempat yang tak terlihat dari luar. Selanjutnya yang terjadi adalah, mereka mulai bercumbu berciuman disana!!!! Sial!!!! Umpat ku dalam hati. Sepertinya mereka udah Jadian.

Aktifitas mama dan bibi ku ini hanya akal akalan mereka saja, agar mereka bisa bermesraan dan berduaan disana sambil berjualan makanan.

Terlihat sekitar 3 orang pengunjung datang ketempat itu, segera Rico menghentikan aksinya. Karna saat hendak masuk tempat itu mereka bertiga sambil mengobrol.

Mama segera melayani pesanan mereka dan menyajikan makanan kepada mereka dengan senyum manisnya, sedangkan Rico berada di dapur seperti mencuci piring Kotor bekas pembeli.

Kejadian selanjutnya yang sangat ku benci adalah saat mama Kedapur, kali ini mama yang berinisiatif menarik Rico keSpot tempat cukup tersembunyi dekat kamar mandi dapur. Lalu Mama berjinjit agar bisa berciuman dengan bibir tebal kakak kelas ku. Namun tak lama, mama seperti menjauh dan meninggalkan Rico

Mereka sadar, Aldi dan Fandi turun dari lantai 2 membawa piring kotor kearah mereka.


Terlihat bibi ku hendak memasuki rumah dari Kamera CCTV dengan trik yang sama dengan mama, bibi ku seolah berjalan pulang sendiri ke rumah. Sesuai dugaan ku, ia langsung memeriksa ku yang berada dikamar dan aku pun pura pura tidur setelah mematikan Komputer ku.


Setelah mengira aku tidur, terdengar bibi seperti merapihkan meja dapur. Lalu hal mengejutkan terjadi, melalui Ponsel baru ku pantau bibi dikamarnya. Bagai kisah Romeo dan juliet, setelah menghubungi Fahri. Dengan nekat ia memasukkan Fahri melalui jendela samping Rumah, yang tentunya Blind Spot dari semua kamera pengawas dirumah ini.


"Jangan berisik ya, ada Cepi diatas lagi tidur." Kata bibi ku sambil membuka kerudungnya.

"Kalau gitu ada waktu kita buat bermesraan sayang...." Kata Fahri yang mulai memeluk bibi ku mesra dari belakang. Bibi ku mengangguk pelan, setelah melempar kerudungnya bibi ku membalikkan badannya lalu bercumbu mesra dengan Fahri.


Tak terlihat mereka seperti pasangan yang beradu asmara berbeda umur, siapapun yang menyaksikan live show ini pasti menyangka mereka berdua adalah sepasang kekasih yang dimabuk asmara.


Adegan live show selanjutnya, benar benar membuat kontol ku keras maksimal saat bibi ku membuka kaosnya. Saat itu adalah pertama kali aku melihat sepasang payudara bibi ku yang sangat indah, Fahri pun melotot dan tak mengedipkan matanya melihat pemandangan indah didepan matanya.


Ia respon dengan membuka bajunya, lalu bercumbu kadang sesekali mencuimi leher dan payudara bibi ku. Ku nyalakan Komputer ku, dengan harapan bibi ku dibawah mendengar atau tau bahwa aku sudah bangun. Blower CPU ku rasa cukup memberikan sinyal kepada mereka dibawah, namun yang terjadi sungguh berbanding terbalik.


Seperti haus belaian lekaki, setelah mendengar sesuatu bibi malah menarik Fahri keranjang kasur. Dengan sigap Fahri pun mencumbui kedua Payudara Bibi ku secara bergantian, aku pun mulai tenang melihat Rico CS dan mama diwarung itu mulai membereskan dagangan mereka.


Hingga.....


Mana dan Rico sepertinya curiga kepada bibi ku dan Fahri karna mereka terlihat seperti menghubungi keduanya, aku sendiri yang berada disini tak bisa gegabah menggentikan aksi mereka. Salah salah bibi ku bisa marah besar kalau tau aku mengawasinya lewat spycamera.


Akhirnya aku pilih jalan lain, dengan cara makan siang di dapur beruntung pula saat itu adik ku rudi pulang dari bermainnya. Hingga Rupanya hal itu berhasil, Fahri meninggalkan kamar bibi ku hampir berbarengan dengan mama yang pulang dari warung nasi yang sebenarnya Milik keluarga Fandi yang baru diJalankan oleh bibi dan mama.


"Sayaaang, baru selsai makan?? " Tanya mama menyapa ku di ruang makan.


"Iya ma, mama udah selsai? " Tanya ku basa basi dan menikmati aroma parfum wangi sekali pantas saja Rico dan teman temannya betah dekat mama.


"Ia tu didepan ada Rico, Aldi, sama Fandi." Lalu dengan hati hati melihat reaksi ku.kata Mama yang sedang sedang menyiapkan air minum segar serta cemilan untuk mereka.


"Cepi anak ku, kamu kenapa sii selalu cemburu sama mereka?? Mereka itu udah baik banget lho sama keluarga kita. Kamu ga boleh gitu sayang. Asal kamu tau ya semua hadiah kemarin itu, dibeliin Rico spesial buat kamu sayang." Lalu saat mama bersiap siap membawa hidangan untuk mereka. Ku keluarkan sedikit unek unek dalam hati ku.


"Kalau gitu besok aku bakal balikin semua ma supaya ga deket deket sama mereka!!! aku ga suka mama dekat dengan mereka." Wajah mama shock seketika mendengarkan apa yang kuSampaikan.

Sampai ia termenung seperti tak percaya dengan apa yang keluar dari mulut ku tadi.


"Ada apa kak? Kq keliatan kayak abis liat hantu sih??" Tanya bibi ku, menghampiri kami berdua.


Refleksi Aku lalu memelototi bibi ku, terlihat bibi seperti salah tingkah dengan tatapan ku. Sehingga membuat mama semakin sedih dan murung, lalu ku tinggalkan mereka berdua dimeja makan.

Ku diamkan mereka supaya mereka berfikir atas beberapa kejadian yang membuat hati ku hancur sebagai anak.


Ku kunci pintu kamar ku, lalu memperhatikan keadaan di ruang tamu melalui CPU. Rupanya mereka bertambah 1 orang yang tak lain Fahri berada disana.


"Maaf ya agak lama tadi abis ngobrol sebentar tentang rencana nanti malam hihihihi.... " Kata bibi ku sambil membawakan minuman dan cemilan. Aku pun mengerenyitkan dahi ku. Karna kali ini dengan head set ponsel hadiah mereka bisa mendengarkan secara Audio pembicaraan mereka.


"Cepi pasti ga mau ya kak." Tanya Aldi lesu, bibi ku hanya menganggukkan kepalanya.


"Kalau gitu saya dan Aldi pamit duluan ya kak, kami takut cepi malah kalau kita disini. Padahal kami ingin jadi teman Cepi kak." Kata Fandi terlihat bersiap pulang dan Aldi bangkit dari tempat duduk mereka.


"Eeeh... Mau kemana ??? padahal minum dulu tante capek capek udah siapin lho... " Kata mama yang mulai ikut bergabung dengan mereka.


"Lain kali aja tante gpp, lagian kita belum selsai ngerjain tugas sekolah. " Kata Fandi.


"Kalian tenang aja, kalau siCepi berubah pikiran kita nanti malem jadi Hang Out bareng." Kata Rico. Hanya dijawab anggukan oleh Fandi dan Aldi.


Rico terlihat cemburu di kamera pengawas melihat mama mengantar Aldi dan Fandi sampai teras depan. Sedangkan Fahri dan bibi ku saling berpandangan penuh makna yang tak ku mengerti apa artinya.


"Lebih bagus kalau kita nanti malem jalan tanpa mereka bertiga." Kata Fahri membuka suara.

"Tante ga janji ya, tante takut anak tante marah nak. Lagi pula kalian taukan tante bersuami bisa berantakan kalau ketauan." Jelas mama ku yang terlihat takut dan kawatir

"Kak kania jangan khawatir, aku............ " Rico menyampaikan rencananya kepada mereka. Kali ini sambil berbisik pelan.


Awalnya hanya Bibi dan Fahri yang tersenyum dengan mendengar rencana Rico yang disampaikan dengan berbisik. Hingga akhirnya mama pun tersenyum dan menatap nakal kearah Rico.


Sial!!!! Apalagi si rencana di kampret Rico itu!!! Apa jangan jangan mama dan bibi ku memberi tau mereka tentang Kamera pengawas yang ada di rumah??? Kq tumben di ruang tamu mereka sopan banget????


Mereka berdua berpamitan pulang, sepeninggal Rico dan Fahri terlihat mama berbicara dengan bibi ku sambil sesekali mereka berdua mencuri pandang kearah kamera pengawas ruang tamu.

Mereka berbicara hati keHati..... Terlihat dari Expresi mama maupun bibi sorot mata mereka terlihat tenang dan saling mendengarkan satu sama lain dengan suara pelan.


Hingga akhirnya mama menatap kosong, sepertinya Bibi ku mulai menasehati mama saat itu. Hingga akhirnya bibi beranjak keDalam meninggalkan mana sendiri diruang Tamu.Tedengar langkah bibi mendekati kamar ku. Lalu.....


Tok!!! Tok!!! Tok!!!!


"Cepi sayaaang.... Boleh ga bibi masuk nak?"

"Ia bi masuk aja....." Aku berpura pura mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan mata pelajaran disekolah melalui Komputer ku.


Ia datang membawa beberapa cemilan dan minuman untuk ku, "serius amat sayang ngerjain tugas sekolahnya. Nii.... Bibi bawain sesuatu.... " Tanya bibi ku sambil bawakan ku minuman segar dan cemilan.


"Iya bi, tanggung ni dikit lagi selsai." Kata ku sambil menulis sambil berpura pura acuh padanya.


"Cepii marah ya sama bibi dan mama kamu..." Tanya bibi ku lembut dan sangat hati hati.


"Ga juga, aku maklum kq mungkin kalian Khilaf." Kata ku bergetar, seolah bibi membuka luka ku yang kemarin mereka gores sangat dalam.


"Sayang sini deh, bibi mau bicara sama kamu bibi mau ngobrol serius sama kamu." Aku pun duduk di samping bibi ku. Sepintas ku lihat bayangan dibawah pintu aku tau mama mendengarkan pembicaraan ku dengan bibi saat itu.


"Bibi mintaa maaaf banget bibi akuin kemarin itu bibi dan mama kamu setelah pertandingan nungguin dan nyari nyari kamu sayang. Bibi juga akuin bibi paham banget mama kamu sebagai kakak bibi ada hati dengan Rico kakak kelas kamu sayang. Bukan karna bibi bela mama kamu karna ia kakak bibi bukan, tapi ini semua karna ada sebuah alasan kenapa bibi dukung mama kamu sedikit mencari aktifitas menyenangkan di luar rumah." Jelas bibi ku yang cantik dan sexy disamping ku. Namun semua sirna dimata ku karna Hati ku sangat panas mendengar penjelasan bibi.


"Sekarang giliran aku ngomong boleh bi, luka seperti apa yang udah mama berikan kemarin lebih jelas lagi?? " Dengan bergetar ku sampaikan. Wajah cantik bibi pun pucat seketika melihat aku mulai marah.


"Aku sakit hati sama bibi, karna bibi membawa mama yang jadi nakal dan binal seperti ini sejak bibi kenal dengan Fahri, adapun hal lain yang ga habis pikir setelah bibi sadar kesalahan bibi Tega teganya mengabaikan aku di jalan dan bersenang senang bersama mereka kemarin. Lebih parah lagi bibi dan mama bersembunyi di bahu mereka padahal jelas jelas bibi dan mama liat aku ada diPinggir jalan itu kan!!?? Kalau teman teman tau bibi dan mama itu pacaran dengan mereka aku mau ditaro dimana muka aku bi mau ditaro dimanaaa???"


"Itu jauh lebih sakit saat mama emosi dan bibi diem aja saat aku diJewerr mama, karna bibi dan mama anggep aku BEGO ga tau kalau Mama dan Rico serta bibi dan Fahri sedang kasmaran."kataku kali ini menatap wajah bibi yang berlinang air mata. Terdengar isak tangis bibi setelah tau betapa sakitnya luka yang mereka goreskan kepada ku.


Diluar terdengar pula samar samar seperti seseorang menangis yang jelas itu pasti mama.


"Kami sebenarnya ingin beri kamu kejutan sayang Hiks... Kami sayang sama kamu hiks hiks... Buktinya Ponsel dan sepatu itu hiks, adalah hadiah paling mewah untuk kamu sayaang hiks hiks... " Sambil terisak isak bibi menjelaskan semua pada ku. Aku sangat bingung dengan makna kata "kami"


"Bibi minta bibi mohon.... Kamu jangan nilai ayah mu itu kepala keluarga yang sempurna hiks hiks.... Bibi ga rela kakak bibi menderita hiks... Bibi ga rela kakak bibi menahan rasa sakit jauh dari yang kamu rasakan hiks hiks." Terang bibi lebih lanjut.


"Asal kamu tau.... " Sebelum bibi melanjutkan kalimatnya mama masuk kamar.

"Cukup dek cukup, cepi tau yang sebenarnya ia pasti semakin terluka. Cukup!!!." Seraya mama seperti menahan bibi agar tak mengatakan sesuatu yang tak ku tau.


"Gpp kak gpp, biar Cepi tau dan tak selalu menyalahkan kita.... " Kata bibi sambil menenangkan mama.


"Bibi harap ini jadi pertimbangan kamu nak, bahwa sebetulnya ayah mu Punya Istri Muda!!!! Serta sekarang alasan kenapa ia sekarang keJakarta huhuhu.... " Pandangan ku gelap seketika, semua yang bibi ucapkan terasa menyesakkan dada ku.


Bibi berada disebelah kiri ku sedangkan mama ada disebelah kanan ku. Mama memeluk ku erat sambil menangis tersedu sedu mengusap ngusap kepala ku, sedangkan bibi ku mengusap ngusap dada ku yang bersandar di dinding kamar kasur.


"Mama selama ini bertahan hanya demi kamu dan adik mu nak, Hiks... Mama benar benar ga nyangka hiks hiks, anak mama yang cerdas ini bisa membaca isi hati mama hiks hiks.... Kamu liat dan rasakan sendiri kan sayang hiks mama selama ini masih melayani kalian hiks hiks mama masih berusaha menjadi ibu yang baik bagi kalian hiks." Sambil terus mengusap kepala ku mama menjelaskan semuanya.


Setelah cukup lama aku diam menenangkan diri ku yang diapit dua bidadari yang sedang bersedih, aku mencoba bangkit. Sejujurnya saat itu aku sesungguhnya ingin mandi, tapi...... Bibi menahan ku, lalu berkata.


"Bibi merasa berdosa sekali beberapa hari ini kepada mu kepokanakan ku sayang, bibi yakin harta ga akan menghapus rasa sakit hati mu kepada bibi mu yang lemah ini." Aku dan mama berpandangan lalu melihat bibi. Sedangkan bibi yang melihat aku dan mama kebingungan, akhirnya melakukan sesuatu yang sangat aku dan mama duga.


"Kakak silahkan marah dan benci sama aku, tapi detik ini aku ingin memberikan apa yang ku punya untuk keponakan ku tercinta ini." Bibi membuka kaosnya hingga terpampanglah kedua payudara mulus dan putih berukuran 34D dihadapan aku dan mama.


"Sini sayang nikmatilah, semoga dengan ini rasa dendam dan marah kamu sama bibi bisa reda." Sambil menuntun kedua tangan ku meraba dan meremas kedua payudaranya. Dan aku menikmatinya.


Mama yang awalnya terkejut, lalu berjalan ke arah pintu kamar lalu mengunci pintu kamar ku. Seolah memberi persetujuan atas aksi bibi ku.


"Mau nenen nak?? Sini... Supaya kamu ga marah lagi sama bibi.... " Setelah cukup lama ku raba dan sesekali ku remas Payudara besar dan kencang itu. Tanpa bibi ulang langsung ku cumbui kedua payudaranya.


Mama ku kania yang sedikit lebih cantik dan tak sesexy bibi ku karina, ditarik bibi hingga dekat kami berdua. Sedangkan aku tetap fokus mencumbui dan sesekali menghisap puting bibi ku.


"Gpp kak aaahh.. Biar cepi menikkmatihhh aaahh... Aku ga sangguphhhh kalau cepiihh sampai benci dan dendammhhh padakuuuhhh.... " Kata bibi tak karuan kepada mama. Karna aku tak tau apa yang mama katakan.


Setelah beberapa menit ku cumbui payudara bibi ku yang besar dan mulus ini, ku arahkan mata ku karna terdengar suara suara seperti ciuman ciuman beradu.

Mata ku diSajikan pemandangan indah yang tak kalah indah dari payudara bibi ku saat ini, adalah dimana mama dan bibi saling berCumbu mesra berdua saat itu.

Hanya sedikit gerakan dari tangan bibi di baju mama ku yang lebih cantik darinya, dengan satu gerakan melepas percumbuan mama membuka baju dan bra nya sekaligus lalu kembali bercumbu bersama bibi dengan mesranya.

Belum lagi, disaat yang sama baik mama dan bibi saling berGulat lidah satu sama lain. Diatas birahi ku saat ini aku mengalami satu moment yaitu saat aku Kagum dengan aksi permainan bibir dan lidah mereka.Pertama kali dalam hidup ku melihat kedua jelmaan bidadari saling mencumbu dan meraba satu sama lain di hadapan ku.

Belum lagi payudara mereka yang mulus, indah, putih dan tanpa cacat terlihat sempurna.


Setelah cukup lama saling bercumbu, mama dan bibi berpandangan lalu memandang ku lalu mereka berdua tersenyum.

"Sini nak sini sayang.... Kenapa kamu kq jadi bengong disitu.... Nonton kita, kita disini untuk kamu sayaaang...." Ajak bibi ku kepada ku.

"Mama dan bibi kasih hadiah bonus untuk kamu, karna kamu salah paham dan salah mengerti kasih sayang kami nak." Kata mama menambahkan.

Mama dan bibi ku menyerang ku dengan rangsangan secara bersamaan sore itu, mama mencumbui bibirku lidahnya bergerak gerak seolah mengajari ku bergulat lidah bersama ku.

Bibi ku pun lebih liar lagi, pelan tapi pasti ia turun kebawah lalu membuka celana ku. Hingga saat ku nikmati percumbuan ku dengan mama ku yang cantik, terasa Kontol ku digenggam telapak tangan yang lembut dan hangat.

"Kaaakkk!!!!" Kata bibi ku keArah mama sambil memperlihatkan Kontol ku kepadanya. Sorot mata mama memandang kontol ku seperti melihat sesuatu yang indah. Memandang ku lalu berkata

"Kamu memang anakku yang hebat!!! " Lalu mencumbui bibir ku lebih liar lagi.

Dibawah sana terasa kontol ku seperti memasuki sesuatu yang hangat, geli, dan nikmat. Ditengah asyiknya aku dimanja mama dan bibi ku terdengar suara yang mengagetkan kami bertiga dari arah bawah yaitu arah meja makan.


"Maaa... Mama aku pulang..!!! Mama bibi lagi dimana." Seringai adik ku Rudi.

Kami bertiga pun panik, namun sebelum kami benar benar selsai berpakaian bibi ku mengeluarkan ide.


"Kak, suruh lah rudi mandi dulu, sudah rudi mandi kakak susul kita dikamar mandi." Kata bibi ku.

"Tapi dek...." Mama menatap serius ke bibi ku.

"sisakan itu buat ku ya... " Sambil mama mengarahkan matanya binal kearah selangkangan ku. Bibi ku tersenyum kearah ku.

"Yuk sayang, ga nyangka KONTOL Kamu segagah ini.... Hihihihi... " Kata bibi ku menuntunku keKamar mandi yang ada dikamar ku.

Di kamar mandi ku, aku dituntun diajarkan bibi ku bagaimana membuat nafsu birahinya kembali berkobar. Dengan tenang dan santai dibawah guyuran shower bibi ku menuntunku bagaimana cara memanjakan Vaginanya.

Hingga terdengar suara suara desahan bibi keluar karna aksi ku diVaginanya.

Tak lama, mama pun masuk kamar ku dan mengetuk pintu kamar mandi ku. "Udah sampe mana sayang??" Tanya mama ku saat ku buka pintu kamar mandi.


"Aku belajar manjain Vagina karina sayang" Kata aku begitu saja meluncur dari mulut ku.

"Ayuk cepet, keburu dingin... " Pinta Karina kepada aku dan kania.


Lebih liar dan intens kali ini ku jilat, cumbu dan manja Vagina Karina, sedangkan ku liat kania mencumbui mesra Karina diatas ku.


Desahan dan erangan Karina terkunci bibir dan mulut Kania, sehingga tidak menimbulkan suara yang berisik dan mencurigakan. Hingga beberapa menit kemudian.

"Hmmmfffftttthhhh..... aaaarrrrggghhhh...!!! " Terlepas kuncian bibir Kania, Karina mengerang panjang bersamaan muncratnya cairan seperti kencing dari Vagina indah Karina. Aku dan Kania terpana, lalu bersama kania mengapit Karina yang mengenjang ngenjang.


"Makasi ya sayang.... malah jadi kamu manjain bibi. Hihihihi... " Kata bibi ku manja sambil memeluk Kania ibu ku.


"Ayo kak giliran kakak, dah ini aku mau berikan hadiah special buat keponakan ku tercinta." Kania hanya memandang kebingungan kepada Karina adiknya lalu kepada ku.


Karina mencumbui Kania yang kini berada dibawah guyuran air hangat, aku pun tak ketinggalan mencumbui paha hingga akhirnya mencumbui Vagina Kania ibu ku sendiri yang tak kalah indah dengan Vagina Karina.


Setelah cukup intens beberapa menit, menjilat itil, dan tiap inci memek Kania akhirnya....


"Awwwhh.... Aaaaaaaaahhhhh aaaahhhhh aaahhhh...... Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhh......" Setelah lepas Karina melepaskan kuncian bibirnya dibibir Kania kakaknya sendiri, Kania menyemburkan cairan lebih banyak dan Hebat dari pada Karina.

Tubuh Kania mengenjang ngenjang hebat, entah mengapa naluri ku mengatakan untuk menngusap ngusap daging Itil Kania saat itu.

Hingga... "Hmmmrrrhhh eummhhhh hmmmrmhhhhh.... " Lagi lagi Kania memuncratkan cairan kencing lebih banyak lagi, hingga bola mata Kania tersisa putihnya saja lalu nenjepit tangan ku dengan pahanya. Dan memeluk ku erat erat.


Aku yang saat itu polos, baru tau bahwa aku telah mengantarkan multi orgasme untuk mama ku tercinta. Mulut Kania terbuka seperti sisa sisa tenaganya ingin ku cumbu, ku berikan ciuman dan cumbuan dibibir Kania ibu ku yang cantik dan tercinta.


"Cepi sayaaang, kq jadi kita sii makin hutang gede kenikmatan sama kamu sayang." Setelah bibi ku membawakan air minum untuk aku dan mama dan dirinya tentu saja.


"Seumur hidup baru tadi sayang mama ngrasain multi orgasme." Kata mama ku manja.

"Ini benerkan sayang pertama kali kamu nglakuin ini?? Apa jangan jangan?? " Mama menelisik ku, mama pun memicingkan matanya penuh curiga.

"Aku belajar dari Internet mama sayang, banyak kq teori teori artikel memuaskan wanita." Padahal aku tadi melampiaskan kekesalan ku pada mama sambil melepaskan penasaran bagaimana jadinya kalau terus kurangsang walaupun sudah klimaks.


"Anak zaman sekarang cepet dewasannya." Kata Karina bibi ku yang saat ini makin sexy mengenakan handuk panjang seperti kimono Bersama mama ku Kania.


"Mungpung ada kakak, bantu aku ya kakak ku sayang..... " Kata Karina bibi ku. Aku dan mama saling berpandangan menatap heran apa yang akan Karina bibi ku minta selanjutnya.


"Sini deh kak aku akan berikan kenikmatan buat anak kakak tercinta ini, sekaligus keponakan ku terSayang." Sambil mengoleskan banyak sabun kebelahan pantatnya.


"KKKamu yakin Karina... ???" Tanya Kania sambil menelan ludah. Karina pun hanya menganggukkan kepalanya manja sambil tersenyum manis.


"Pokoknya kakak bantuin LELAKI KITA sepelan mungkin lakuinnya." Pinta Karina adik dari Kania. Kania akhirnya paham.


"Sini sayang, mama emut dulu supaya tegang maksimal KONTOL kamu yang Perkasa." Hanya berdiri dan maju selangkah Kania mama ku langsung melahap penuh Nafsu Kontol ku yang sepanjang kira kira 18 cm mungkin lebih.

Lalu Kania melakukan beberapa kali Deep Throat hingga Kontol ku benar benar karas maksimal, Karina membuka Handuk Kimononnya.


"Nikmati pelan pelan ya sayang hadiah Sekali seumur hidup kita." Kata Karina sambil memandang ku penuh nafsu dan manja.

"Kak tolong ya... " Lalu dibalas mama dengan cumbu jauh manja kepada Karina adiknya.

"Tekan dikit kepalanya sayang, usahain masuk kepalanya dulu." Bisik manja kania pada ku.

"Ooowhhh...!!!!" Lenguh karina panjang.

"Kamu gpp sayang?? " Tanya Kania yang terlihat panik.

"Gpphhh.... Pelan pelan... Terusin." Jawab karina.


Dengan petunjuk kania, sedikit demi sedikit ku tembus lubang anal Karina. Apabila terdengar suara rintihan aku berhenti, terus berulang ulang, hingga entah keberapa kali akhirnya....

"JREBBB!!!! " Ku rasakan pantat karina menjepit kuat kuat Kontol ku. Disaat yang sama kania kakanya mencumbui karina sambil memastikan semua baik baik saja.

"NgGanjel banget, kontol kamu anget sayang, pelan pelan yaa, masih perih." Kata Karina meminta ku sambil payudaranya ku raba dan sesekali ku remas.

"Gmana.... Enak sayang??? " Sambil bercumbu dengan ku sesekali kania bertanya.

"Nikmat ma... " Sambil bertahan cukup lama.

"Tahan, tunggu aba aba bibi mu. Biarin bibi mu adaptasi dengan Kontol kamu yang Gagah ini." Perintah mama ku Kania saat itu.


Karina bibi ku perlahan menegakkan badannya, sambil menahan pantatku agar Kontol ku tetap menancap sempurna diPantatnya. Hingga sepenuhnya badannya tegak aku berdiri dibelakang Karina sangat rapat tanpa sedetik pun melepas kedua tangan ku dari kedua payudaranya.

Lalu karina menarik kepala ku dan berkata "mulai entot aku sayang tp pelan pelan ya... " Kami pun bercumbu panas. Lalu ku gerakkan perlahan Kontol ku maju dan mundur.

Butiran butiran keringat kami menyatu, seiring sodokan demi sodokan ku suara rintihan karina berudah jadi desahan erotis.

Kania pun dengan sabar dan lembut, sesekali melumuri belahan pantat Karina dengan sabun cair. Hingga beberapa menit kemudian


"Cepetinnnn aaahh yaaahhh cepetin sayaangg ahhh...awwwhhh... Kkk Kania nakalll." Setelah meminta sodokan ku dioercepat, tangan mama meraba sesuatu diVagina Karina adiknya yang membuat Karina makin keenakan.

Kedua tangan aku dan Karina saling menggenggam ketembok yang menjadi tumpuan Karina. Sehingga makin leluasa ku genjot pantat Bulat sexy Karina dengan tempo cukup cepat.

"Plok..plok... plok... plok... plok...." Suara paha dan kedua bongkahan pantat Karina saat beradu.

Kania sesekali meminta Karina maupun aku untuh mengecilkan suara suara desahan kami yang bersautan memenuhi ruangan kamar mandi.

Hingga entah telah berapa menit, ku percepat tempo Genjotan Kontol ku memghujam berkali kali pantat bibi ku yang cantik dan sexy ini.....

Hingga akhrinya.....


Karina dan Cepi : aaaaahhh..... Arrrgghhh.... Aaaaahhn.... Iyyyaaahhh aaaahhhh.... Aaaahhb haaaaahhh haaaaahhh hhhhhh..... " Bersahutan desahan dan erangan ku bersutan pecah bersama karina, di iringi Berkali kali ku semburkan Sperma ku didalam pantat bulat bibi ku Karina.

Kami berdua lemas, hingga akhirnya bibi ku Karina mencumbui bibir ku lalu kamipun berciuman dengan mesranya sore itu di bawah shower kamar mandi.


Pertama kalinya aku melihat wajah Bibi ku Karina secantik ini, selain terlihat lelah wajah bibi ku terlihat sangat bahagia. Apa ini namanya kepuasan bercinta.


"Kayaknya kamu puas banget dek... " Kata mama yang terlihat horny karna wajahnya merah.

"Demi keponakan ku tersayang, aku ga nyangka bakal nikmatin kenikmatan seperti tadi. Hihihihi...." Kata Karina kepada kakak ku dibawah guyuran shower.

"Kakak juga mau coba?? Kakak juga banyak dosa lho sama anak kakak yang gagah ini" Wajah mama semakin merah mendengar ucapan Karina tadi.

"Batang Cepi nya aja udah layu gitu... " Kata mama sambil memonyongkan bibir sexynya. Yang saat itu aku masih berpelukan mesra dengan Karina.


Karina langsung jonggkok, setelah mencuci Kontol ku dengan sabun dan membilasnya. Hanya 3 kali melakukan oral dan Deep Throat, Kontol ku kini kembali Tegak Sempurna.

"Yakin ga akan nyesel, kakak ga mau beri hadiah juga buat pangeran kakak?? " Wajah mama menjadi bahagia

"Bantu bimbing cepi ya sayang, sekalian kamu balurin sabun cair." Dengan sedikit tuntunan tangan mama, yang ku respon dengan memeluknya dari belakang. Dibawah guyuran shower air hangat, ditempat ku bercinta dengan Karina.

Karna tinggi ku hampir sama dengan mama, lebih mudah ku selipkan Kontol ku diAnusnya.

"Ia disitu sayang teken dikit." Dan crekk.....

"Awh... " Terselip sudah kepala Kontol ku diAnusnya. Bibi ku pun membalurkan sabun cair diSisa batang Kontol ku yang belum masuk kedalam anusnya.

"Mulai sayang pelan pelan yaa... " Bisik mama. Lalu perlahan dan berulang kali seperti yang ku lakukan kepada Karina, hingga Sepenuhnya Kontol ku tertanam di pantat mama yang bulat.

"Oooowwwhhh.... Hhhh hhh hhhh hhh.... Tahan sayang uugghhh masih perih... " Bisik mama ku meringis sambil menahan perih.


Sesuatu tak terduga pun terjadi, kembali adik ku rudi memanggil mama ku, namun....

"Udah gpp biar aku aja." kata bibi ku dengan jalan sedikit mengangkang menghampiri sumber suara adik ku dilantai bawah.


Mata mama dan mata ku saling berpandangan mesra, hanya dengan desahan desahan pelan dan wajah manja mama aku paham untuk mulai menggenjot pantat mama ku yang cantik ini.

Dalam tempo waktu lebih cepat dari Karina, mama meminta ku agar lebih cepat menggenjot Pantatnya. Suara peraduan kami lebih mesra dan indah, saat menggenjot pantat mama aku dan mama bercumbu mesra bahkan sesekali saling membelit lidah satu sama lain. Hingga akhirnya.......

"Sini sayang masukin keLobang kamu lahir dulu...." Mama meminta ku mengentot Memeknya kali ini. Setelah lepas Kontol ku dari anusnya mama berbalik berhadapan denganku, lalu melingkarkan satu kakinya kepinggang ku. Mama menuntun Kontol ini masuk kedalam memeknya.

Setelah lebih 5 kali maju mundur memasukkan Kontol ku kedalam memeknya, akhirnya Kontol ku ditelan memek mama.

"Entot mama sayang ahhh...entot mama yang kencenggg Hhhhh hhh supaya kamu ga marah lagi sama mama mu iniiihhhh aaahh." Lalu mama menarik wajah ku untuk berciuman dengannya.

"Enakkhh ga maaf Kontol aku...??? " Ku bisikkan sambil mengentot memeknya dengan cepat.

"Banget sayang... Ini enak Banget... Aaah hhhh hhhhh hmmmmttt... " Lalu kami pun berciuman mesra kembali.

Setelah beberapa menit, terasa hangat Kontol ku disiram cairan cinta mama kepada ku. Ku diam kan sejenak karna badan mama menganjang beberapa kali cukup hebat hingga satu kakinya yang ia lingkarkan pada ku turun ke lantai.

Aku pun mencabut Kontol ku dari memeknya, rupanya badan mama bergetar cukup hebat hingga lagi lagi terduduk dilantai.


"Kamu hebat sayang, udah ngasih mama mu kenikmatan surga dunia." Kata Bibi ku Karina melihat rekasi mama saat itu. Aku terpana karna ini pengalaman pertama ku.

"Sekarang pejuhin aja ya jangan ragu, biar kamu lega sayang." Dengan lihainya bibi ku memanjakan Kontol ku, beberapa jurus ia keluarkan namun sepertinya Kontol ku terlau perkasa.

Hingga ku sadari mama pun ikut mengOral Kontol ku.... Mereka bergantian dan sesekali berebut untuk membuat ku klimaks hingga akhirnya....

Saat mama menyedot kuat kuat Kontol ku aku pun menggeram menyemburkan soerma ku di mulut mama.... Lebih gila lagi mama memeberi Karina adiknya untuk ikut menikmati semburan sperma ku didalam mulut adiknya.

Setelah habis tak tersisa, badan ku terasa sangat lemas. Aku pun terduduk dengan keadaan Kontol ku masih tegang, semakin keras saat melihat mama dan bibi ku bercumbu mesra dihadapan ku cukup lama.

Mereka saling berpandangan saat sadar Kontol ku masih terlibat berdiri tegak menantang dihadapan mereka.
Sayangnya kedua memek ga disemprot pejunya CEPI 😑
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd