Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NWS

Status
Please reply by conversation.
NWS PART 3





Menceritakan Perjalanan Asmara Andre Tantian, pangeran ke 3 dari perusahaan Tantian Group yang menjauh dari Keluarganya demi menenangkan Hati dari Cibiran kolega dekatnya Karna mengAkhiri Perjodohan dengan Bidadari sekelas Michelle.

Drama Romansa NTR Andre ini akan Berlanjut diKota Bandung, cukup banyak pengalaman Romansa Narasumber yang berliku namun tetap memiliki unsur Seni dalam kronologi adegan dewasa yang terjadi.

Saya harap, para pembaca bisa mengambil Hikmahnya dalam setiap guratan tulisan yang tertuang berdasarkan keterangan Narasumber cerita.




*******





Gelegar Petir diBagian menuju Utara Kota Bandung sore itu semakin menjadi, belum lagi hembusan angin kencang membuat para pengguna Roda Dua mau tak mau berteduh dipinggiran jalan yang cukup aman.

Moment mesra pasangan Muda mudi memanfaatkan moment Hujan Deras tersebut saling memeluk satu sama lain, tak jauh dari motor mereka yang terparkir. Hal ini jauh berbeda tentunya dengan beberapa riders yang hanya sendiri, apalagi membawa barang dagangannya.

Namun andai kita menarik sedikit keRuangan kamar hotel sederhana tempat Andre serta Wulan berteduh, diKamar itu terlihat pergulatan seru terjadi diatas ranjang antar dua insan yang tengah dimabuk Asmara.

Bukan hanya sepasang bibir mereka saja saling mengunci, namun anggota tubuh mereka seperti Kaki, tangan, serta gesekan demi gesekan terjadi saling mengejar kehangatan tubuh pasangan mereka satu sama lain.

Awalnya Wulan pasif saat diCumbu Andre sore itu, namun Karna Intens dan telaten Andre yang secara tak langsung merangsang Wulan. Dara Cute itu akhirnya rela handuk kimononya terjatuh kelantai saat Andre mengarahkan bibirnya kebagian dada Wulan.

Hingga perlahan Wulan mulai tenggelam ditubuh Andre yang cukup Atletis dan kekar Karna sempat rutin Andre latih, lalu dengan mudah Andre angkat dan berbaring diatas ranjang lalu kembali saling mengunci melalui Percumbuan hingga gesekan kulit kaki, lengan dan tubuh mereka.

Tak ada pemaksaan, tak ada tuntutan.........

Seperti mendapat restu dari maha kuasa melalui Hujan Petir, mereka berdua sama sama menikmati pergumulan mesra yang diluar rencana mereka terjadi. Apalagi saat itu Wulan masih menanti akhir massa Menstruasi, namun entah mengapa kali ini ia benar benar tak bisa menolak Andre mulai merasakan kehangatan dari tubuh mungilnya.




POV ANDRE





"Hmmfftt..... Hmmmfftt .... Hmmmuach...hmmmmuach......." Meskipun terasa sangat lembut, entah keberapa kalinya Wulan hampir saja lagi lagi mengunci Cumbuan ku.

"Kaaaak...... Gelii........" Desah Wulan manja namun tak sesuai dengan gerakan tangannya yang menekan kepala ku kelehernya saat itu.

"Aaah....... Aaah........." Saat mulai ku lumat gemas kedua payudara mungil berwarna merah jambu, Wulan hanya mengeluarkan desahan lirih dari bibirnya.


Apa ku buka sekarang??? Apa dia akan nolak??? Dalam hati ku sempat ragu untuk lebih jauh kini setelah setengah jam lebih kami saling melemparkan jurus Cumbuan demi mengejar kehangatan tubuh kami berdua.


"Kaak..... Aku lagi Mens......." Bisik Wulan dengan wajah memelas, saat ku coba turunkan celana dalam yang ia kenakan.

"Oh.... Maaf sayang......" Setelah ia membimbing tangan ku untuk meraba pembalut dari luar celana dalam yang ia kenakan.

"Hmfftt....muach......hmmfftt..... Muach......" Segera ku cumbui Wulan sambil terus merasakan berbagi Cinta dan Kasih sayang tulus kami sore itu berdua.


Beberapa kali kami tertawa pekik kecil Karna saling bergulat dan berebut posisi diatas sambil berciuman mesra dan hampir telanjang. Namun tiba tiba..........


"Tok!!!! Tok!!! Tok......!!!" Pergulatan kami terhenti dan saling memandang tegang satu sama lain namun berpelukan diatas ranjang.

"Room service........" Terdengar Nyaring suara karyawati dari luar pintu kamar.

"Ayang pesen makanan??" Tanya Wulan yang terlihat terengah engah namun mulai dengan Expresi wajah yang tenang.

"Aku pesen jahe merah sayang......" Jawab ku yang seketika teringat Titha, lalu secepat mungkin mengenakan Celana Jeans ku yang masih basah Kuyup saat itu.


Ku buka pintu hanyabm sedikit setelah Wulan menggunakan Selimut untuk menyembunyikan tubuh mungilnya yang hanya mengenakan celana dalam.


"Ini kak silahkan pesanannya ......." Sambil menyerahkan Nampan berisi 3 cangkir Dua jenis minuman.

"Itu ada kontak Titha...... Hihihi......" Ucapnya lirih dan Senyumnya manja sambil menerima uang cash serta tips untuknya.

"Ok, i will call u....." Kata ku lirih lalu meletakkan nampan berIsi 2 jenis minuman di 3 cangkir serta Bill yang ada kontaknya diatas meja dekat lemari kamar hotel.


Aku pun berjalan menuju ranjang, sambil menatap Wulan yang berbaring sedang memainkan ponselnya dibalik selimut. Tak ada tanda tanda ia akan mengenakan handuk yang ia kenakan tadi, malah seperti sedang menungguku naik kedalam ranjang serta selimut kembali bergulat mesra dengannya.


"Ada yang nelfon kamu sayang.....??" Tanya ku sambil duduk dan membawakan Wulan secangkir Jahe Hangat.

"Ah... Oh ... Engga kq Yaang.... Ini kakak aku cuma nanyain aku dimana...... Katanya mama khawatir......" Ujar Wulan terlihat kaget aku cukup dekat dengannya menatap layar Ponselnya.

"Ni minum dulu, supaya badan kamu kerasa lebih anget......" Kata ku memberikan secangkir Jahe Merah pesanan ku kepadanya.


Namun ia hanya ambil cangkirnya saja tanpa alas melalui pegangan cangkir lalu sedikit meminum Cairan Khas Negri ini, yang terkenal manjur menghangatkan badan.


"Srrpphhh ahh....." Wulan menyeruput minuman pesanan ku.

"Gimana?? Enak sayang......" Sebuah kalimat ungkapan aku benar benar sayang kepadanya saat ini.

"Eumpptt......" Sambil ia angkat jempolnya sambil memegang ponsel.

"Tp kurang......." Rengeknya manja

"Maksudnya...... ??" Tanya ku sambil mengerutkan kening.

"Kurang pelukan Hihiihi....." Mendengar hal itu aku hanya tersenyum lalu meraih ponsel dan Cangkir yang ia pegang diAtas ranjang kasur, lalu ku letakkan dimeja.


Lalu dengan lembut kembali kami bergulat mesra sambil memperagakan Petting Sex pertama kami berdua, setelah aku masuk kedalam selimut yang sama guna merasakan kehangatan tubuhnya yang mungil.

Empat jam lebih kira kami bergumul mesra didalam selimut ranjang hotel bintang dua sore itu tanpa henti.

Sampai akhirnya........


"Emhh....ssssh aaah....ssshh emmhh.....Jawab aja sayang telfonnya..... Emmhh.....takut keluarga mu khawatir ....aaah....." Kata ku saat mulai risih entah berapa kali ponsel Wulan bergetar diatas meja menerima panggilan masuk.

"Aaah...*** aaah......*** mau......" Ujar Wulan yang tengah menunggangi ku sambil menggesekkan Vaginanya yang terhalang celana dalam dan pembalut.

"Kenapa.....??"

Wulan pun menatap ku penuh Nafsu, sambil meletakkan kedua lengan ku diantara kedua kepala ku.

"Aku takut ndreee..... Aku takut kemesraan kita ini berakhir......" Sebenarnya tepat sekali ku ingat ia sampaikan dengan Suara Parah dan menahan Tangis.


Namun Karna aku tengah bernafsu, aku pun menarik tubuh mungilnya agar rapat dengan tubuh ku. Lalu memeluknya dari bawah erat sambil menciumi tiap inchi wajahnya yang memang jarang mengenakan make up.

Sungguh manis kenangan itu walau ku tau kami sudah sama sama berlumur Dosa.......

Namun, andai ku ingat apa yang terjadi diluar kamar hotel ini. Terbesit dalam hati ku andai yang maha kuasa benar benar memberi kami jalan untuk saling memberikan kehangatan dan Cumbuan.



****



Entah berapa jam kami bergulat, sampai akhirnya kami sama sama berkeringat ditengah dinginnya udara kota Bandung. Setelah kami bercanda dan mengenal tiap jengkal tubuh kami yang sudah bermandikan keringat.

Segera aku berjalan menuju Bathub, yang sudah ku buka dan isi air Panas, setelah hampir seminggu aku tak memanjakan tubuh ini didalam Bathub. Akhirnya dengan nyaman aku bisa berbaring dan merasakan kehangatan Air yang menyentuh seluruh permukaan kulit ku.

Seingat ku saat itu Wulan masih berada diatas ranjang memainkan Ponselnya, lalu akhirnya ia berjalan manja bak super model mengenakan Handuk kimono. Menghampiri ku yang tengah Asik berendam didalam Bathub.


"Asik banget kayaknya ayang berendam...... Hihihi......." Sambil memijat mihat kepala ku.

"Sayang mau gabung....." Ajak ku kepadanya.

"Jangan Yaang.... Hihihi...... Jijik, kalau nanti keluar darah kotor gimana......" Ujar Wulan sambil sedikit menghindar namun kembali kedua tangannya memanjakan ku.

"Makasi sayang buat hari ini...... " Kata ku sambil menyandarkan kepala ku didadanya.

"Semoga ini awal yang indah buat kita bersatu dan mulai kisah kisah romantis kita selanjutnya......" Sebuah ungkapan ku yang benar benar sudah jatuh cinta kepadanya sore itu.

"Eummpptt..... Beneeerrr??? Yakind??? Hihihihi......" Kata Wulan yang seperti menganggap ucapan ku tadi hanya bualan.

"Serius sayang, aku bener bener jatuh hati Ama kamu......" Kata ku sambil menatap expresi wajah yang tak bisa ku tebak.

"Terus... Itu kenapa Titha ngasih nomer kontak sama kamu??" DUERRRR!!!! GOBLOKNYA GUA, lupa ga langsung simpen kertas kwitansi yang ada Mencolok nomer kontak Titha.

"I-itu... I-ia gimana yaaang..... Dia ngasih jadi ya ku taro aja disana...." Tergagap aku Seorang Pangeran Pewaris kerajaan bisnis Tantian Group dihadapan gadis mungil sederhana yang sudah membawa ku merasakan kembali indahnya Cinta.

"Hihihi.... Ayang lucu .... Hihihi....." Senyum manisnya mengembang lalu ia malah memeluk kepala ku erat penuh kasih sayang.

"Kita baru kenal sayang, aku juga ga tau kenapa bisa senyaman ini sama kamu...... Biar waktu yang jawab andai kita memang bisa bersatu, Karna ......" Wulan kini menatap wajah ku lalu mencumbu kening ku penuh kehangatan.

"Akan banyak ujian sulit didepan kita yaaang kalau kamu ingin benar benar bersatu sama aku......" Lalu kami pun bercumbu mesra saling memberikan puncak panasnya cinta kita berdua melalui Cumbuan mesra.


Mendengar apa yang Wulan sampaikan, semakin membulatkan tekad ku untuk memilikinya seUtuhnya sore itu. Tak terasa 8 jam sudah aku dan Wulan saling bercumbu dan bertukar cerita diatas ranjang Hotel menjelang malam itu.

Perasaan Konak? Tentu ada..... Perasaan Sange ato Horny....?? Apalagi, tapi apapun yang terjadi antara ku dan Wulan saat itu sudah membaur dengan rasa kasih dan Sayang kami benar benar jatuh cinta. Kami benar benar dimabuk Asmara, sehingga aku sendiri sudah merasa berutung bisa bersama dan saling berbagi kehangatan tanpa aktifitas Sex berlebihan.

Sebuah Janji kami terjalin, sebuah persaan Bahagia ku bersamanya Terasa, dan sebuah Rasa Nyaman antara kami berdua tercipta. Terlebih lagi kami berdua terlahir dari latar belakang yang berbeda.

Itulah alasan ku berbagi kisah Indah ku bersama Wulan kepada kalian......


****



Hari Minggu kami berdua habiskan waktu berjalan jalan dan menikmati seluk beluk tempat hiburan serta Mall kota ini. Selain merasakan indahnya pertama kali melakukan Petting Sex, kali ini aku bersama Wulan menikmati bagaimana indahnya merasakan Kasmaran sebagai insan manusia biasa.

Kedua Insan manusia yang tak tertekan status Sosial, serta kedua insan yang hanya ingin selalu bersama ditiap detik dan waktunya. Namun, dari Wulan Aku mulai mempelajari Trik dan Intrik Licik para Staff karyawan yang sama sekali tak pernah aku ketahui.

Mulai dari uang lembur yang dipangkas, sampai yang paling parah adalah 'uang masuk' atau uang sogokan Demi bisa bergabung dan bekerja diAnak Perusahaan ku bekerja. KU INGAT BAIK BAIK Cerita Wulan, sebelum aku sendiri yang akan membersihkan Tikus Tikus licik dibelakang Keluarga kami selama ini......

Sikap ku bersama Wulan saat didepan umum juga tergolong biasa , selain tak selebay pasangan lainnya tapi tetap diatas motor Matic kami berboncengan mesra. Salah satu impian ku terwujud, hingga nanti akan ku siapkan kejutan untuk kekasih ku tercinta saat ini.


"Ayang hati hati dijalan, pokoknya ayang gpp makan banyak ......" Sambil mengusap ngusap perut ku dalam perjalanan mengantarnya pulang.

"Lho, kalau aku makan banyak nanti aku gemuk sayang....."

"Gpp.... Aku juga abis lahiran anak ayang nanti juga bakal gemuk.... Hihihi......" Percakapan bucin yang sampai saat ini sangat kurindukan kepadanya, dalam perjalanan mengantar ia pulang kerumahnya.


Beberapa meter sebelum tiba dan mulai masuk gang rumahnya, seperti biasa Wulan akan duduk sedikit menjauh dari ku. Wulan pernah berkata, lebih baik aku menunggu moment yang tepat sebelum ia kenalkan kepada Orang Tuanya.


**


Seingat ku hari itu adalah hari Selasa sore, kepadatan jalan raya kota Bandung cukup sulit ku lalui. Pelan merayap aku menuju sebuah rumah makan tradisional SURABI diWilayah dekat Universitas Perhotelan.

Saat ku hendak memarkirkan motor matic mungil ku, tiba tiba.....


"Itukan Michelle Ama Nichole!!!!" Mata ku tertuju kepada Dua Bidadari, yang turun dari kendaraan Roda 4 mewah dan mencolok dari mobil kebanyakan.


Beruntung saat itu aku mengenakan masker pemberian kekasih ku Wulan , tapi entah mengapa aku merinding bergetar saat melihat jelas sosok Rangga dan seorang pemuda yang keluar dari pintu kursi penumpang sedan yang ku Pikir Milik Nichole.

Saat ku coba mengamati dan terpaku diam dari jarak aman, Tiba tiba......


"Woy!!!! Ngapain Lo ngumpet ngumpet gitu.....!!! Kayak yang mau maling Helm aja wkwkwkwkwwk.........." Ujar Gilang mengagetkan ku dari belakang. Langsung ku tarik ia kejarak aman dari mata mereka berempat.

"Lang, gue bisa minta tolong gak??"

"Eleuh, kenapa ndree..... Kq kayak panik gini sih hehe...." Ujar Gilang saat ku buka masker dihadapannya bisa menangkap apa yang kurasa.

"Liat gak mereka berempat .....??" Kata ku mengarahkan Gilang melihat Nichole, Michelle dan 2 pemuda sedang memesan makanan.

"Perih amat nasib kang Andre ini ....." Melihat dandanan kedua wanita yang sexy itu dan stelan kedua pemuda , mereka terlihat bukan seperti keluarga. Tapi seperti tengah kencan.

"Yuk kang, kita ketempat sebelah aja.... Saya yakin disana lebih enak kang....." Ajak Gilang yang sepertinya sudah paham aku tengah mengintai Mey saat itu.

"Sabar dlu kang, justru ada kang Gilang saya mau minta tolong....." Kata ku kepada teman baru ku diKota ini.


Singkat ku jelaskan, bahwa teman ku ini Gilang duduk dekat mereka berempat sambil menyalakan speaker phone yang tersambung kePnsel ku lewat telp WA. Entah mengapa aku sangat penasaran dengan apa yang mereka berempat rencanakan dkKota ini.


"Elu yakin Ndre??? Ini cuma bakal nyakitin diri elu sendiri ....." Gilang mencoba mengingatkan ku saat itu.

"Gue yakin, pokoknya saya minta tolong banget kang..... Saya penasaran....." Kata ku memelas, sambil menahan Horny andai tau fakta mereka berempat makin dalam.

"Ok kalau gitu kang Andre go Send aja dlu pesanan itu buat temennya, kalau koneksi jelek saya rekam aja pembicaraan mereka lewat fitur ponsel saya." Ujar Gilang.

"Ok, Hatur nuhun pisan kang.... Maaf ngerepotin...."

"Akh elu mah, kayak Ama siapa aja ......" Lalu Gilang segera beranjak, dan mengikuti mereka berEmpat.


**


Kecerdasan sosok teman ku ini Gilang bisa dibilang diatas rata rata dalam hal ide ide Brilliant, tak heran andai berbagai Perusahaan Kelautan mengejar tandatangan Kontraknya. Lebih dalam mengenai mengapa ia lebih nyaman dengan Motornya sehari hari Nongkrong diKota ini, aku belum berani menanyakannya.

Selain diatas ku beberapa tahun, terbukti kini ia bisa berjalan santai setelah merekam via live IG fake Account lewat Waitres yang ia Sogok. Serta mendapat Audio melalui ponselnya yang ia ganjal permen karet guna lengkap melihat dan mendengar percakapan mereka berEmpat.


"Eh sumpah lho Mey gue ga nyangka Andre perhatian banget Ama karir gue......" Ujar Nichole yang ku nilai memang satu level diatas Michelle secara penampilan dan lekuk tubuhnya.

"Justru itu Nic, aku juga kira ia kayaknya lebih tertarik Ama elu....." Ujar Mey kepada sepupunya yang sejak kecil ku tau mereka kompak dalam segala hal.

"Ya ga mungkin la dek, buktinya sekarang doi Ampe ngilang entah kemana..... Itu tandanya ia sayang banget Ama elu ...... Hihihi....." Ujar Nichole

"Tau lah kak, aku pusing...." Raut wajah Michelle terlihat murung

Makanya aku kesini buat refreshing cari hiburan ma brondong hihihi......" DUERR!!!! Seketika wajah mey berubah jadi terlihat Binal setelah ia sampaikan tujuannya ke Bandung bersama rangga.



"Gimana aman??" Tanya Gilang sambil mengunyah permen karet, ku acungkan jempol sambil mengenakan headset dan masker. Karena saat itu tak terlihat secara Visual dan Audio dua berondong Nichole dan Michelle.


"Kaaan gue bilang juga apa..... " Ujar Nichole sambil menutup bibirnya dengan pergelangan tangannya Karna memegang sedotan.

"Zaman sekarang sex itu kebutuhan dek, tp salah elu aja ga kasih awal buat Andre supaya dia makin ga bisa lepas dari elu hihihi....."

"Ia Sii kak, tapi gue janji.... Suatu saat nanti bakal gue kasih kado manis buat dia, walaupun dia ga akan pernah pilih gue jadi Istrinya..... Hihihi......"

"Waduh, jangan gila lu dek......" Ujar Nichole.

"Kak, ga ada yang gila dalam hidup ini..... Inget lho jasa Dia buat kakak.... Apalagi dia udah tutup aib aku depan Papa..... Mana itu Sex Pertama lagi Hahahahahahahaa........." Ujar Mey lalu mereka tertawa terbahak bahak diAtas penderitaan ku.


Entah perasaan apa yang saat itu ku rasakan, meskipun cukup terhibur dengan janji kado manis dari Mey untuk ku. Ku berikan satu headset bluetooth agar Gilang tau alasan aku masih kepo kepada mantan tunangan ku. Lalu......


"Seru amat nih kayaknya, abis omongin apaan sih....." Terdengar kini seorang pemuda berbarengan dengan Rangga, diMata ku cukup dekil hitam seperti Rangga merangkul Nichole.

"Ini Lho Al..... Sepupu tersayang ku ini curhat mantan tunangannya yang sekarang mungkin liburan Eropa Karna Galau hihihi....." Ujar Nic yang tak ku habis pikir rela pacaran dengan pemuda biasa.

"Waduh, saya jadi ga enak ni ada korban perasaan. Terus gimana ni kak, saya mundur aja deh gpp......" Ujar pemuda itu sepertinya masih punya hati meski tak tau siapa yang mereka maksud.

"ALBERT Sayaaang, gpp kq.... Tenang, ia udah ambil keputusan beberapa hari yang lalu....."

"Masa kamu tega Sii Ama aku udah jauh jauh datengin kalian Pestanya dibatalin????" Dengan wajah sedih manja menggoda pemuda bernama Albert, sama persis sama saat menggoda Rangga beberapa waktu lalu.


Tak ku sangka baik Nichole sebagai kakak dan Michelle sebagai adik sepupu bisa sebinal ini, dihadapan pemuda tanggung yang terlihat biasa saja bagi ku. Saat ini aku dan Gilang masih terus memantau percakapan mereka.


"Tapi janji ya, ga ada yang dikhianatin dipesta ini..... Karna aku juga tau lho kak sakit rasanya diKhianatin....." Ujar Al kepada para wanita sexy yang berada disana.

"Ia deh iya sayang fix janji......" Mereka mengikat jari kelingking khas membuat perjanjian.

"O ia...... Rencana kita emang pestanya diadain dimana??" Kali ini Rangga mulai berbicara.

"DiVilla Deket persis kawasan Sariater, disana aku udah sewa villa ******** fasilitas Kolam Air panas ada didalemnya. Jadi bisa bebas kita Party disana......" Ujar Albert yang sudah siapkan tempat Pesta yang tak hafal ku maksud akan seperti apa.

.tapi tiba tiba, Gilang langsung memberi ku tanda agar aku ikuti kemana ia melangkah menuju gang sempit, sepertinya ada hal penting yang akan ia bicarakan.


"Ok, kita udah tau tujuan mereka dari sini. Saya juga kang udah kenal baik sama semua pemilik Villa ********* disana."

"Sekarang mau kang Andre gimana....." Tanya Gilang dengan Sorot mata yang cukup tegas, seperti tak mau ikut campur semakin dalam.

"Entahlahbkang saya bingung..... Mau bales, tp dia udah bukan siapa lagi, mau biarin aja tapi saya juga ada rasa ngenes Sii sama tu dua wanita....." Kata ku.


Lalu mulai ku Ungkapkan kronologi awal bagaimana Michelle menjadi binal gara gara game yang ku buat dan merangsang akibat Amere tradisional.

Menyedihkan sekali rasanya, moment menginap diVilla keluarga Mey yang harusnya bisa ku manfaatkan merasakan Virginnya malah berbalik menjadi dicicipi Supir ku Asep dan Rangga. Setelah mendengarkan cerita kronologi cukup singkat Gilang hanya menganggukkan kepala lalu mulai angkat bicara.


"Tampang lu doang keren tp masalah Sex masih Bego..... Ndree Andree......" Ujar Gilang tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalau bukan sahabat Eric mana mau gue terlibat masalah elu Ndre, apalagi lu Taukan baiknya nyokap siEric gimana....." Ujar Gilang yang memang lebih senior dan berpengalaman dibanding ku kecuali masalah ngelola uang Milyaran diPerusahaan.

"Hal lain yang buat gue mau terlibat dan ada rencana, gue nafsu banget tuh Ama siNichole.... Dikeroyok 3 cowok gua yakin banget kang dia pasti masih ngelawan hehehehehee......" Tambahnya sambil tertawa sepertinya sama dengan ku hanya bisa menahan Horny kepada penampilan Mey maupun Nic sore itu.

"Terus rencana kang Gilang sekarang gimana.....???" Tanya ku lirih, namun setelah mendengar detail rencananya aku aku tersenyum penuh kemenangan, lalu mengabari Wulan kekasih ku akan ada kesibukan.



Dan kami tancap gass keWilayah Villa tujuan mereka berempat, guna memantau mereka disana. Hingga sekitar 1 jam kemudian aku kini mulai merokok terkekeh melihat kehadiran Mobil kendaraan Mewah mereka ketempat Villa yang sudah kami lengkapi beberapa kamera pengawas. Belum lagi beberapa 'jebakan' yang kami siapkan untuk mereka.

Usia Mey dan Nic sebenarnya masih sekitar 25 atau 26 setau ku, entah darimana dan sejak kapan mereka tergila gila penis remaja. Setelah mendapat pencerahan dari kang Gilang, selain kental dan Banyak tembakan Sperma para pemuda tanggung itu tentu masih kuat. Belum lagi, baik Rangga dan Albert sepertinya cukup mudah mereka kendalikan. Atau tepatnya bisa menjaga rahasia.

Tak heran rasanya kini mereka berdua mulai tergila gila kepada kedua pemuda tanggung yang diMata ku terlihat sangat biasa biasa saja. Malah Rangga, ku nilai dekil untuk ukuran anak ABG.


"Elu yakin Ndre, ini Final keputusan elu?? Mereka lakukan pembayaran berarti lu biarin mereka senang senang sebelum bisa kita ambil tindakan." Ujar kang Gilang, mengingatkan ku dengan pemilik Asli Villa yang akan mereka booking.

"Ia Gil, gua yakin....." Kata ku lirih yang entah mengapa saat itu memory ku kembali mengenang saat saat indah bersama Mey dalam satu tahun terakhir.

"Silahkan kang Andree........" Ujar kang Dani pemilik Villa kolega Gilang mempersilahkan aku menuju Ventilasi langit langit Villa.

"Kalau kang Andre sudah tak bisa tahan emosi, saya mohon hubungi kita disini....." Ujar kang Dani sambil menunjuk Gilang disisinya .

"Kali ini, pertama kalinya saya pertaruhkan reputasi Privasi Villa kepada kang Andree....." Ucapnya pelan dan pasrah, Karna mempertaruhkan masa depan Usahanya kini kepada ku.

"Kang Dani jgn khawatir, saya janji ga akan buat keributan..... Tolong titip aja kamera tetap jalan, supaya jadi bukti dimasa depan....." Kata ku menepuk punggungnya lalu menaiki Tangga atau diSehut Taraje menuju Ventilasi langit langit Villa.


Sesampainya di langit langit Villa, aku tetap jaga kontak dengan kedua teman baik ku yang mengawasi keadaan tiap ruangan dibawah ku. Denahnya cukup simple, dua kamar serta didepannya ruang santai ruang tamu dan dapur lalu kamar mandi.

Sedangkan kamar Kolam Air Panas dan Kolam Jacuzzi, terletak paling ujung, terlihat bias cahaya lampu kamar mandi dekat kolam yang menunjukkan itu tempat bilas. Sambil berjongkok kini ku berjalan menyusuri seperti bebek keArah salah satu kamar.

Ahh.... Rupanya Nic dan Mey tengah berada di satu kamar yang sama, sedangkan Al ku lihat tengah memasak di dapur yang tak ada jarak dengan rumah tamu sekaligus rumah tv. Lalu Rangga, sepertinya sedang asik bermain air diarea kolam yang dibuat seperti sebuah kamar.


Tapi tiba tiba.....


"Yuk kita mulai sayang..... Aku dah gatel Nii diEntot kontol berondong........ Hihihi......" Penis ku keras maksimal melihat Nichole keluar kamar hanya mengenakan bikini menarik manja Al kearah kolam air panas.


Sedangkan Mey berjalan melenggok namun masih mengenakan handuk bermodel kimono menutupi Bikini yang ia kenakan. Sungguh sungguh terlihat Binal sungguh sungguh terlihat menggairahkan...... Tak ku duga mereka bisa seluar ini bersama ABG lokal biasa, bahkan kulit mereka cenderung hitam dan cukup jauh dari mempesona atau tampan.

Namun saat melihat mereka memperlakukan kedua pemuda tanggung itu, benar benar lebih tinggi dari kata romantis atau mesra. Mereka berdua terlihat seperti tergila gila. Apalagi saat Rangga maupun Al, hanya mengenakan celana Boxer ditepian kolam jacuuzi sambil memangku mereka namun saling berhadapan.

Benar benar beruntung kedua remaja itu saat ini ......

Tiba tiba....


"Kamu gpp ndree?? Kita disini masih ngawasin elu bro ....." Tanya Gilang melalui sambungan talky yang ku kenakan Head setnya saja sebelah.

"Tuk.... Tuk ....." Dua ketukan adalah kode dari microphone pertanda aku baik baik saja, andai ku ketuk berkali kali itu tandanya mereka harus bergerak keMenggrebeg mereka.

"Hssshh hhhhaahhh......" Ku hembuskan nafas panjang, karena cuaca dingin diluar benar benar membantu ku agar udara tak terasa terlalu pengap.


Jauhnya berbeda tentunya dengan dibawah sana, sekarang entah ide siapa Rangga kini tengah membelai Nichole sedangkan Albert tengah bermesraan dengan Mey ....... Apakah ini yang diMaksud Pesta SEX??????

Dari tempat ku mengintip, kulihat cukup intens dan telaten Al merangsang dan membelai bagian payudara perut hingga paha Mey yang putih mulus dihiasi urat urat hijau menggairahkan. Tubuh atletis Al sangat serasi dengan tubuh mulus Mey yang ramping namun berisi payudaranya.

Berbeda dengan Rangga yang hitam legam Karna sering bermain dan bernang dipantai, tubuh kurusnan berotot kecilnya tak sepadan dengan tubuh Sexy Semok Nichole namun ramping diBagian perutnya. Rangga mulai bernafsu, Karna terlihat ia mulai mengincar payudara Nichole seperti ingin segera menyusu namun Nichole menghindar dengan manja..

Melihat hal tersebut, Al dan Mey hanya tertawa geli sambil ku sadari masing masing tangan mereka mulai menyusup masuk meraba area paling sensitif mereka masing masing. Tapi tiba tiba.....


"Eummhh..... Boleh juga ni... Hihihi...." Ujar Nichole yang membelakangi dipeluk Rangga mengocok sambil menggenggam Penis Rangga ditelapak tangannya.

"Dah sange ya kak ..... " Ucap Al yang mana mereka saling berhadapan satu sama lain didalam kolam sambil duduk setengah badannya terendam air.

"Ho'oh..... Semoga kalian bener bener ga Coli kemarin kemarin supaya aku remes abis sperma kalian ..... Hihihi....." Ujar Nichole yang sudah bisa ku tebak jauh lebih binal ketimbang Mey.

"Cici tenang aja...... Rangga jago lho ciii manjain Miss v pake lidah.... Hhihihi......" Sebuah ucapan yang entah mengapa membuat ku cemburu namun semakin horny baru langsung melihat Mey bikini seminim itu.


Apa Mey sering mendapat Oral SEX dari rangga......??? Pikir ku dalam hati tapi tiba tiba.....


"Waktu masih panjang sayaaang, malam belum larut.... Kita nikmatin pelan pelan berondong kita ini Ampe mereka lemes hihihi....." Ujar Nichole kini kembali meraba tiap jengkal tubuh hitam Rangga yang cukup kurus namun atletis, sambil sesekali mencumbui dan menjilati lehernya.


Beberapa menit berlalu, sungguh syahdu suasana dibawah sana apalagi lampu Albert ganti dengan cahaya lebih redup dan gelembung Jacuzzi dinyalakan. Hiasan lilin ditepian kolam menjadikan dada ku semakin kembang kempis, melihat mulai memanas mereka saling meraba, mencumbu, Bakan sesekali Cumbuan mereka berubah menjadi jilatan mesra ketiap pasangan masing masing.

Hingga tak lama kemudian, Mey melenguh keEnakan dipinggiran kolam saat vaginanya mulai dijilati lembut penuh perasaan oleh Al yang kini membelakangi Nichole dan Rangga. Kedua tangan Albert juga cukup lihai menggapai kedua Payudara Mey yang ranum sambil cukup intens menjilati Vaginanya. Selain tangan Albert yang sangat telaten memijat payudara Mey kearah atas, jari jemari Albert sungguh terampil memainkan puting Michelle mantan tunangan ku.

Tak heran andai Mey semakin histeris sambil sesekali melonjak pinggulnya, demi meraih lidah Albert yang ku lihat menjulur keluar semakin tenggelam kedalam Vaginanya.

Tak bisa berkata kata aku kali ini, Karna selama hampir 2 tahun tak pernah Mey terlihat seliar dan sebinal ini.........

Saat jerit kecil terpekik Nichole terdengar, ku arahkan mata ku keArahnya bersama Rangga yang rupanya permainan mereka jauh lebih liar ketimbang Mey dan Al.

Diatas tepian kolam, Rangga jadikan paha mulus Nichole yang sekal sebagai Bantal kepalanya lalu dengan sempurna ia tenggelamkan wajahnya diantara Vagina Nichole. Dari gerakan kepala Rangga, ku nilai ia cukup rakus melahap manja merangsang Vagina Nichole.

Sedangkan Nichole sendiri sungguh diluar dugaan ku ia terlihat Kelonjotan dengan aksi liar pemuda kurus hitam itu divaginanya. Meskipun wajah Nichole timbul dan tenggelam di selangkangan Rangga, cukup jelas terdengar dan terlihat expresi wajahnya Nichole meringis keenakan dengan aksi liar Rangga.

Tak heran kalau saat itu, baik Memey dan Nichole saling bersahutan menjerit, mengerang, dan merintih keEnakan saat vagina mereka dirangsang Bibir dan sesekali jari kedua pemuda tersebut.

Benci aku mengakui kekaguman kepada kedua pemuda tersebut, Karna aku sendiri sudah merasa jijik membayangkan harus menjilat vagina wanita.


Lalu tiba tiba.......


"Aaaakhhh!!!! Ampuuun Rangga sayaaang......!!!!! Akku keluarrr aaakhhh!!!!!"

"Crrrr.......crrrr.....crrtt.... Crrt.... Crrrttt........" Luar biasa, skill Rangga memang efektif menghajar rakus tiap titik Vagina Nichole tanpa ampun.


Hingga kini aku memandang Nichole semakin menggairahkan, lebih gila lagi ku lihat walau tak bergerak liar. Jelas Rangga tetap mencaplok sempurna bibirnya menyedot habis Peju Nichole, sampai terlihat hanya tetesan kecil. Lalu beberapa menit kemudian.....


"Aaaaall...... Akku keluarrr Sayaaang!!!!!! Eeeugghh aaaaaaahhhh....." TerIris rasanya hati ini, Wanita yang masih sedikit tersisa dihati ku meregang melonjak lonjak Klimaks sampai bola matanya mendelik keatas.


Berbeda dengan Nichole dan Rangga, kali ini Albert sambil memandang penuh nafsu Terus mengorek ngorek Vagina Memey dengan Jari Manis dan tengah. Sambil Ibu jarinya terlihat seperti mengoles ngoles daging mungil yang menonjol diBagian atas Vagina Memey, karena Al lakukan tanpa henti dan sedikit kasar akhirnya .......


"Currrrrr........" Sambil berkali kali menggeleparrr dan menggelinjang air kencing Memey muncrat bagai air mancur kedalam kolam Jacuzzi.


Jari tengah dan Manis Albert terlihat Mengkilap dan basah, Karna saat Memey Squirt ia sengaja memberi ruang kepada Memey agar cukup banyak mengambil Oksigen. Salut aku kali ini dibuatnya, Karna kedua pemuda ini memiliki Skill Sex yang jauh dengan ku walaupun lebih lama aku terlahir keDunia ini daripada mereka.

Tapi tiba tiba......


"Gimana ndree, mau kita ekse mereka sekarang.....?? Pandangan kita diluar udah minim cahaya....??" Tanya Gilang kepada ku

Dan entah mengapa.....

"Depp Depp....." Dua ketukan ku berikan, seolah penasaran ingin lebih jauh ingin tau permainan sex kedua pemuda ini memberi Mey maupun Nichole kepuasan.


Jujur saja, sepertinya keputusan ku tadi membuat ku menyesal seumur hidup ku. Karna sesuatu yang terjadi selanjutnya benar benar menutup aku untuk merasakan ketulusan mereka dalam sex, serta membawa mereka kelevel berbeda dalam meraih kepuasan Sex........

Mengapa aku berfikir demikian, awalnya aku yang terlalu menganggap remeh dan meragukan skill Rangga. nyatanya kini pemuda dekil itu Mampu membuat Nichole terengah engah sambil mengangkang dan pantatnya terangkat dari tepian lantai kolam. Tepat Setelah beberapa kali Nichole melumat dengan bibirnya penis cukup panjang dan gempal dengan kepala penis yang menonjol merekah sempurna.

Tak cukup sampai disitu, gaya Rangga menumbuk Vagina Nichole terlihat sangat menggairahkan dan bertenaga. Tubuh kurus Rangga, dapat ku terjemahkan Lincah dalam memberikan setiap posisi gaya sex kepada Nichole.

Setelah ku pikir cukup dalam, stamina Rangga yang gemar bernang dan bermain diPesisir Pantai. Mampu membuat Memey dan Nichole kini menggelepar sampai kini ku lihat ia ditunggangi didalam kolam sambil duduk. Namun wajah Rangga tenggelam sempurna diantara Payudara Rangga.

Hal yang lainnya yang membuat ku Sesak setelah diDominasi rasa Horny dan kagum adalah, saat mata ku juga memperhatikan permainan sex Albert kepada Memey.

Meskipun tak selincah Rangga, pergerakan gaya Sex Albert yang tubuhnya cukup Altetis. Cukup sering menjambak rambut hitam panjang terurai Memey, setiap kali Al menyodokkan Penisnya keVagina Mungil Memey. Setelah ku amati dan perhatikan. Pemuda yang berumur sekitar 19 Tahunan ini sedang memberi kesan dan pesan tersendiri kepada Memey.

Berulang kali harus ku terima kenyataan Pahit Memey mantan tunangan ku memuja Muja Albert, hingga alam sadar ku saat itu hanya bisa membuat nyali ku menciut untuk mengambil tindakan dan menikmati setiap gaya Sex yang mereka lakukan meski tak terlalu lama.


"Uughh.... Gilaa..... Lincah bangeeet siii seruuuu......" Ujar Nichole sambil terEngah engah dan berpelukan mesra sambil telanjang tentunya bersama Rangga.

"Meskipun ga penuh sodokannya ngrambat kemana mana..... Hihihi......" Tambah Nichole kepada Memey dan Al, yang sama sama baru selsai bercinta beberapa ronde.

"Al jg hebat ci..... Makin nafsu pas sebelum penetrasi gue disuruh liat Kontolnya masuk pelan pelan dalem memek Ampe menthok hihihi......" Sambil menegak air dingin digelas yang diberikan Al.



Pujian keluar dari mantan tunangan untuk berondongnya Albert, tp entah mengapa terdengar sangat menyakitkan untuk ku. Selain tak pernah dan malah selalu menjaga Memey sepenuh hati ku untuk tetap Suci hingga pernikahan kami, sungguh tak ku duga Malam itu akibat permainan yang ku buat sendiri ia malah berubah menjadi Seperti saat ini. dan tak lama kemudian, samar terlihat dari arah ku masuk keRuangan Ventilasi ini Sosok Kang Gilang Melambaikan tangannya kearah ku berkali kali.


"Percaya Ama gue Ndre, lu cuma ngrusak mental lu sendiri kalau tetep disini!!!!!" Bisik Gilang mengingatkan ku saat itu, Karna sebetulnya aku masih ingin mengintip sebelum mengambil tindakan sesuai rencana awal.

"Gpp bro gua kuat, kasi waktu Ampe mereka lelah baru gue turun dan kita bergerak." Bisik ku kepadanya.

"Gak!! Ga bisa, lu dah terlambat.....!!!"

"Kasian Kang Dhani kalau mereka Ampe Komplain Karna Privasi Villa ini terbongkar karena bisa kita lobby..... Lu mau ngerusak mata pencarian kang Dhani????" Hardik Gilang yang memang ada benarnya juga, belum lagi Andai mereka mengungkit Gue. Pasti gue gelap mata nantinya.


Akhirnya aku turun setelah Gilang terlebih dahulu turun dari Tangga kayu menuju ruang Ventilasi Villa itu, raut wajah Kang Dhani terlihat murung dan ketakutan aku lepas kendali yang hampir 2 jam lebih mengintip Pesta Sex Michelle, Nichole, Rangga dan Albert.

Setelah Gilang memberi Kode kepada koleganya pemilik Vila yang mereka sewa berempat, kang Dani langsung membereskan Tangga sesudah menutup rapat pintu kecil menuju Ruang ventilasi langit langit Villa. Gilang membawa ku keWarung sekaligus markas berkumpulnya para penyewa Villa.

Tak lama kemudian kang Dani membawakan minuman untuk ku sambil turut melihat aksi Four Some Sex mereka berempat, yang kali ini mereka lakukan didalam salah satu kamar Villa yang mereka sewa.


"Sebenernya kang, kang Andre ini udah beruntung......." Ucap kang Dani yang melihat ku galau, namun tetap tertarik dengan aksi pesta sex mereka berempat.

"Maksudnya kang, beruntung gimana ya....??" Tanya ku polos, dengan penilaian serta pemikiran kang Dani.

"Ya beruntung atuh kang, dah tau diawal..... Coba tau pas udah nikah, pasti kang Andre ngenes banget punya istri binal kayak gitu....." Dengan Logat khas Sunda, kang Dani sedikit menghibur ku.


Didalam layar yang menampilkan Streaming aksi sex Four Some itu, Memey merangkak diatas Tubuh Nichole yang berbaring diatas ranjang sambil mengangkang. Namun Memey mengahadap Wajah Rangga sambil berCiuman dengan bertumpu dua lengannya dileher Rangga yang tetap menyodok Vagina Nichole berbaring di ranjang namun diKankangi Albert yang tengah mendoggy Memey dari belakang sambil Nichole bibirnya ia gunakan menjilati kantung kemih Albert yang tengah menyodok Vagina Memey.

Benar benar gaya sex Foursome yang luar biasa........ Andai tak ada Gilang dan Kang Dani, pasti aku sudah berOnani saat itu, tapi......


"Maaf ya kang, kalau saya Sok tau......." Tangan kekar kang Dani kali ini menepuk bahu ku dan terasa hangat Pertemanan kami semakin Akrab.

"Hampir rata rata 80% tamu saya, kalau ga sama keluarga mereka ketagihan lho kang pesta sex kayak gitu......"

"Malah mereka juga rela diGang Bang yang rata rata sukanya sama Pemuda........" DUERR!!!! Seketika dada ini meledak membayangkan kalau Memey akan benar benar menjadi binal.

"I i-itu serius kang???" Tanya ku lirih.

"Iya kang serius, mbak satunya sama pemuda itu cukup sering nyewa Villa kemari. Kalau tebakan saya ga meleset mbak itu mah pasti udah coba Anak sex sama pemuda itu, beda kalau mantan tunangan Kang Andre......." Papar kang Dani yang hampir sebagian pendapatan sehari hari menyewakan Villa selain berkebun.

"Ia bro bener....... Lubang anusnya dah rada kendor....." Ucap Gilang yang ku benarkan dengan pengamatan ku.

"Jujur aja kang saya juga awalnya mikir, Tamu tamu saya pasti berubah kalau udah punya anak atau udah nikah......"

"Tapi nyatanya........" Ujar kang Dani menghisap dalam rokok Djie Sam Soe kretek dijarinya.

"Nyatanya gimana kang......" Tanya ku lirih dan bergetar.

"Nyatanya mereka semakin ketagihan kang, makanya saya takut dan ngeri kalau Anak atau Istri saya kebawa bawa kayak gitu......" Ujar Kang Dani yang memang terpaksa bisnis menyewakan Villa dan tak ada pilihan lain supaya Dapur mereka tetap ngebul selain berkebun.



Dalam Kode Etik dan Aturan tak tertulis para perkumpulan Penjaga Villa, sebenarnya kesempatan TerAkhir ku ada saat acara mereka belum dimulai. Meski mereka tergolong Warga Desa yang minim pendidikan, setelah menerima Uang Pembayaran secara penuh. Tentunya mereka menjaga Privasi maupun Aktifitas tamu didalam Villa selama itu tak menyangkut masalah Narkoba.

Jauh lebih dalam Kang Dani ungkapkan, ia memaklumi Tante maupun wanita berIstri mengejar kepuasan Sex bersama Pemuda. Namun seiring waktu, hampir beberapa tahun belakangan ini cukup banyak Pula Gadis belia kuliahan atau wanita karir sangat menyukai berpesta Sex dengan ABG pria yang usianya rata rata 20 an.

Pernah ia korek trend baru dalam perlendiran yang hampir sulit diDiteksi aktifitas didalamnya, tapi yang pasti......

Wanita yang haus kehangatan atau ada uang lebih untung bersenang senang, sangat mengidamkan Tembakan Sperma yang Hangat, Kuat dan Kental. Tak heran andai tamu penyewa Villa Kang Dani ini, cukup banyak menerima Tamu yang berkedok Wisatawan Ibu Ibu pengajian Hingga Berkedok Gathering dan Arisan dari berbagai Pulau Luar pulau Jawa.

Selain keuntungan yang didapat cukup lumayan, Para Gadis cantik, Tajir dan Mapan seperti Memey dan Nichole. Malah mampu memberi bonus lebih, atau kadang kalau lagi beruntung mereka tentu diajak ikut serta.

Cukup mudah kini bagi ku membedakan kategori, Nakal, Binal, dan Wanita Typikal Hyper Sex. Semua ini bukan karna asal menebak dan melihat prilaku Nichole dan Memey tentunya. Tapi semua ini berdasarkan penilaian para pemilik dan penjaga Villa, dalam melihat dan menilai Tamu tamu yang datang keTenpat ini untuk 'bersenang senang'.


"Kang, hatur nuhun pisannya..... Hampura udah ngerepotin, sampe kang Dani mempertaruhkan reputasi Privasi Usaha kang Dani......" Ujar Gilang setelah cukup dalam kami berdiskusi.

"Ia gpp, lagi juga membuka wawasan kalian berdua.... Supaya ga anggap remeh sama Nafsu Sex Wanita....."

"Liat tuh, meski Pemuda itu bisa bertahan saya Yakin Kedua wanita kenalan Kang Andre pasti masih sanggup bertarung birahi beberapa Ronde lagi......" Ujar kang Dani sambil menunjuk keLayar ponsel yang diland scape mengamati tiap detik pergumulan yang terjadi.


Terlihat kini, Albert berbaring di ranjang wajahnya terHalang kerna dikangkangi Memey. Senangkan Penisnya ditunggangi oleh Nichole, dua sepupu bersaudara ini kompak sepertinya ingin menghabisi tenaga Albert demi memuaskan Nafsu mereka berdua menjelang Akhir pesta sex malam ini. Sama sekali tak terlihat kemana Rangga saat itu berada, saat kami amati seksama rupanya Rangga menjelang malam itu tengah kelelahan dan mengamati betapa binalnya Nichole yang diremas payudaranya manja oleh Memey yang ada didepannya.


"Pendapat kang Dani, sekarang baiknya saya gimana kang.....? Fiiuuhhhh" sambil membuang asap Rokok, aku berdiskusi bersama pengamat sekaligus tau watak wanita Nakal, Binal, hingga Hyper Sex melalui pergerakan Tamu kang dani yang cukup rutin datang ke villanya.


Sejenak kang Dani mengusap dagunya, lalu ia memandang ku dan mulai berkata.....


"Ada 3 hal nanti kang Andre yang bisa lakukan dengan rekaman itu, Tapi..... Jangan sekali kali kang Andre bawa bawa saya.... Karna saya sudah membantu kang Andre atas dasar sahabat kang Gilang....." Suara kang Dani kini terdengar Berat dan Bijak, mulai sangat menarik bahkan lebih menarik ketimbang pesta sex mereka berEmpat.

"Hal yang pertama Kang, Nasehatilah mereka disaat yang tepat dan tanpa melibatkan siapapun lagi..... Walaupun akhirnya mereka pasti menjauh andai Kang Andre sampai salah bicara....." Ujar kang Dani, yang sudah banyak pengalaman.

"Hal yang kedua, cukup diam dan menjauh. Namun rekaman itu bisa kang Andre jadikan bukti kuat andai mereka mengusik apalagi menghina Kebesaran Hati kang Andre yang saat ini bisa saja melakukan Hal buruk kepada mereka berempat. Suatu saat nanti kedua wanita itu Pasti akan menyesal dengan sikap bijak Andre, Apalagi kedua remaja lelaki itu bakal sangat mudah kita manfaatkan beberapa bulan lagi bukan.....???" Sambil mematikan rokok yang sudah hampir habis Kang Dani memberi nasehat yang bisa diterima akal sehat ku sebagai Pangeran Kerajaan Bisnis negri ini.

"Yang ketiga apa mang.....??" Tanya Gilang, Karna saat itu kang Dani bangkit berdiri seperti akan meninggalkan kami berdua diDalam ruangan yang depannya warung.

"Ini adalah hal yang sangat mengerikan, tapi saya yakin kalian sebagai lelaki sejati pasti tak akan pernah Sudi melakukannya....." Sambil menatap lekat lekat kearah ku dan Gilang yang masih duduk bersila, sampai tak terasa membelakangi layar aksi pesta sex mereka berempat.

"Kalian bisa saja bukan 'memperbudak' kedua wanita Cantik itu...." Setelah bicara, kang Dani menyalakan rokok yang ia jepit dibibirnya.

"Karna setelah Real dan Nyata kalian berdua mempelajari Hasrat maupun tingkah liarnya seorang wanita manapun seperti saat ini..... Saya yakin kalian akan lebih dewasa dan memahami apa itu makna Cinta, apalagi Mencintai Wanita yang layak kalian perjuangkan ketimbang membuang buang sperma kalian yang berharga......hehehehehe........" Benar benar Ilmu pelajaran dari Tukang Kebun dan Penjaga Vilaa yang membuat ku maupun Gilang Monohok sekaligus terpana.


Sebuah pelajaran serta Ilmu pengalaman hidup yang amat sangat berharga yang mungkin tak akan ku dapatkan dari tenaga pendidik sekelas Professor sekalipun. Pikiran maupun perasaan ku saat itu justru malah terbang melayang kepada Wulan seorang gadis berhijab sederhana yang kini sudah mulai mengisi Hati ku.

Tak ada dendam, tak ada sakit hati, yang ada hanya perasaan iri kepada kedua pemuda itu. Sekaligus aku juga sempat menikmati Kecantikan mereka tanpa sehelai benang pun dengan dokumentasi lengkap.


***



Berdasarkan rencana dan Ide Bijak Kang Dani, keEsokan hari menjelang siang aku berdandan sambil mengenakan pakaian tukang kebun yang kotor dan lusuh menampakkan diri saat mereka Check Out namun pura pura tak tau mereka ada disana dan pura pura tak melihat mereka.

Tujuannya, bagi kang Dani ini adalah shock terapi. Lebih tepatnya mengetuk hati kecil mereka paling bijak menjelang siang saat itu. Kecil sekali kemungkinan Meraka sadar apalagi Insyaf saat melihat keberadaan ku yang berpura pura menyedihkan, namun setidaknya mereka tau ada Petunjuk dari Maha Kuasa serta Jiwa Besar ku benar benar ingin sedikit mengetuk pintu hati mereka.

Berbekal pengalaman pernah main drama, aku tak keberatan menjalankan Petunjuk selanjutnya dari Guru Besar ku yang paling bersahaja diCiater ini.


Hasilnya.........


Awalnya baik Nichole maupun Memey kaget yang mereka pikir sangat mirip dengan ku namun berbeda nasib, apalagi melihat reaksi Memey Jelas seperti sekuat tenaga menahan linangan Air mata yang tertahan diKedua pelupuk matanya. Semua itu dengan lihai Gilang Rekam, moment mereka berdua melihat ku sedang bersandiwara mengarit Rumput tepat saat mereka keluar dari Villa hendak Check Out dan entah kemana mereka pergi berempat selanjutnya dengan Mobil Mewah Nichole.

Kami berdua perpamitan, sambil ponsel ku terus menerima panggilan dari Michelle Sandjaya tanpa henti saat itu. Setelah menyalin membersihkan diri dan berpamitan, kami berdua Undur diri. Sambil aku langsung membawakan Makanan Favorite Wulan kekasih ku berupa sePorsi Mie Ayam.

Ku titipkan kepada Security supaya Wulan makin kangen pada ku sore nanti, entah berapa level jauh perbedaan kecantikan Wulan dan Michelle. Namun, pelajaran ku berharga dan tujuan ku kini semakin jelas.

MEMPERJUANGKAN WANITA YANG LAYAK KU PERJUANGKAN ia lah Wulan.....






************





Keyakinan membulatkan tekad Andre justru berbanding terbalik dengan Suasana Hati Michelle yang baru saja merasakan Kepuasan Sex Foursome bersama Nichole sepupunya sendiri, sangat terkejut menatap Pengarit rumput atau tukang Kebun Villa sangat amat mirip dengan Andre mantan tunanganya.

Semakin dalam dan tenggelam dara cantik yang mulai berani nakal itu merasakan rasa bersalah kepada mantan Tunangannya, yang ia tau menghilang tanpa jejak sejak seminggu terakhir.

Hingga sampai saat Sulit dihubungi kontak Andre oleh Michelle, Nichole pun turut mulai merasa bersalah karna sadar masih ada sepotong hati tersisa dari Pria Arogan, Sombang, namun tetap baik dan punya Insting Bisnis Seperti Andre Tantian. Kedudukan Direktur utama Nichole saat ini juga atas kepercayaan Andre berkat membantu Usaha Katring Anjani ibu dari Al kekasih FWB Nichole.

Hanya Rangga yang saat itu ketakutan Karna bagaimana mungkin ia lupa sorot mata tetap tajam Andre, yang sudah hampir menelanjanginya hanya dalam permainan Kartu. Rangga memilih diam seribu bahasa, walaupun sadar suatu saat hal mengerikan akan menimpanya andai Andre murka kepadanya.


Rencana mereka setelah Makan Siang keHotel diBatalkan Memey dan segera Nichole setujui Karna tau Andre sulit diHubungi. Kedua Wanita cukup dewasa dan Dua remaja itu berpencar, dengan cara Rangga diantar Albert ketempat Travel. Nichole segera pulang naik Taksi Online, sedangkan Michelle segera menghubungi salah satu Supir Pribadinya yang tengah berada diKota Bandung.

Semua rencana rapih mereka jalankan setelah Nichole, Rangga, Maupun Albert sama sama mengaktifkan data seluler ponsel mereka masing masing. Hanya Michelle saja tadi yang sempat panik melihat sosok tukang kebun setelah sempat terpikir dimana Andre saat ini yang ia rindukan.

Perasaan wanita sungguh cukup rumit untuk digambarkan, meskipun mereka Puas dan Bahagia dengan Sex. Namun tetap saja, sebuah Sex akan selalu ia simpan untuk Cinta Sejatinya yang tak lain adalah Andre Tantian yang selalu ia Rindukan..

Secara sadar dan tidak, pandangan maupun prilaku Sex Michelle kini sudah ada Dua Dunia. Dunia Sex untuk kepuasan dan liar, serta Dunia Sex untuk Cinta sejatinya yang ia harap benih sperma mereka menjadi Generasi penerus mereka.




POV ANDRE



Sore cerah saat itu, ia rela menanti ku diHalte Bis sederhana didepan Yayasan yang cukup banyak memberi pelatihan Tuna Netra diKota ini. Wajah Wulan saat itu terlihat ceria menanti ku datang kepadanya. Senyum manisnya mengembang, keSetiap pejalan kaki maupun para pedagang kaki lima yang menyapanya.

Aku rasa, hari ini waktu yang tepat menghabiskan sore bersama gadis mungil dan ceria, yang sempat beradu asmara dengan ku.

Sepasang bola matanya membesar saat langkah ku semakin mantap mendekati dirinya, senyumnya mengembang memperlihatkan gigi kelincinya yang putih dan bersih menyambut kehadiran ku sore itu.


"Kak, maaf ya.... Takutnya Wulan kakak lelah aktifitas tapi Wulan baru ada waktunya sekarang......" Sambil memperlihatkan wajah sendu merasa bersalah

"Ya elah yaaang, gpp kq......" Sambil ujung kepalanya lembut dan mengenakan hijab.

"Lagian aku juga emang udah rencanain masak bareng ini supaya lebih fun, buat acara dinner kita...." Tambah ku, agar ia tak merasa bersalah kepada ku.

"Asiik, berarti kak Andre yang masak ya..... Hihihi......" Ujar Wulan, sambil berdiri disamping ku saat ku kenakan helm yang ku bawa sendiri dari kosan.

"Iaa tenang aja Yaang..... Kamu sukanya Katsu, aku sukanya Salmon...." Wajanya merona merah Entah apa yang ia pikirkan saat itu. Apa Karna dua kali aku memanggilnya dengan sebutan ayang?

"Kalau gitu yaaang, kita belanja keSetiabudi Market aja....." Ajaknya kepada ku.

"Supaya Deket nanti kita keLokasi yang Ayang maksud....." Sebuah ide bagus namun aku rasanya pernah mendengar tentang Setiabudi Market yang ia maksud.



Menyusuri jalan kota Bandung yang terasa cukup padat sore Hari, Wulan duduk rapat sambil memeluk ku. Hampir sama dengan warga yang tengah dimabuk asmara diatas motor matic lainnya. Kami membaur, walaupun ada banyak sejuta cara agar aku bisa membuat Wulan jauh lebih bahagia dengan Fasilitas mewah yang ku punya.

Namun, lagi lagi sikap sederhana dan aura kemesraannya saat memeluk ku diatas motor matic. Membuat ku merasa tenang, saat dipeluk tubuh mungilnya.


Setelah tiba di lokasi Modern Minimarket yang ia maksud....... SHIT!!!! Supermaket modern ini kan milik Mama!!!! Mati Gue!!! Bisa ketauan ni......!!!



"Yaaang??? Gpp kan kita belanja diSini???" Saat ia sepertinya mulai menangkap expresi ku yang tegang.

"Oo... Gpp kq aman, lagian aku pake masker...." Ujar ku kepadanya, lalu langsung menggandengnya memasuki gedung Setiabudi Market.

"Ayang..... Ini kayaknya kegedean deh, yang medium aja dada fillet buat aku.... Itu cukup kq....." Suara manjanya tapi tak berlebihan membuat ku, sangat bahagia mengabulkan permintaannya.

"Ia sayaaang.... Ga masalah, berarti nanti kamu harus coba juga ya salmon masakan aku....." Sambil terus menggandengnya mesra, hingga ia senderkan kepalanya yang mengenakan hijab dilengan ku.


Terasa terlalu biasa sorot matanya saat kami melangkah membeli beberapa gram fresh vegetable yang ada disana, sebagai kondimen makan malam kami berdua. Hingga saat langkah kaki kami sambil terus bergandengan, sorot matanya ku tangkap mengembang saat ia melihat Mie Instant Pedas buatan Korea.


"Ayang suka??" Tanya ku lembut, jawabannya hanya tersenyum manja sambil menyembunyikan wajahnya dilengan ku.

"Tapi pedes lho Yaang...?? Ayang tadi makan siang sama apa?? Takut lambung ayang ga kuat....." Kata ku memastikan, ia akan senang andai ku tambah keranjang belanjaan sore itu dengan Mie Instant favnya.

"Kuat kq yaaang...." Memperlihatkan expresi manja memelas, nanti ayang

"Cobain juga deh.... Kalau ayang suka pedes pasti suka sama mienya...." Ok ga masalah, kata ku tanpa ragu meletakkan 2 bungkus mie Instant yang ia rekomendasikan untuk ku.


Pelukannya makin erat dilengan ku, sikap hangat dan romantisnya benar benar menunjukkan betapa berharganya diri ku baginya. Beruntung karyawan tak ada yang mengenali ku saat mengenakan masker dan Jacket boober sore itu. Sehingga identitas asli ku tetap aman saat berduaan bersama Wulan.

Saat tiba diSuite Aparment tempat kami memasak hidangan Dinner bersama, expresi Wulan terkagum kagum memandangi interior serta View kita ini dari ketinggian.


"Uwaaah.... Ayang ini keren bangeeet....." Pujinya sambil lekas menggandeng lengan ku, seperti takut ada pemiliknya.

"Santai aja, lagian yang punya kebetulan nitipin keAku supaya disewain tiap akhir pekan." Ujar ku santai sambil berusaha berbohong kepadanya.

"O ia, belanjaannya mana Yaang, biar aku bantu siapin cuciin sayurannya...." Tangan mungilnya meminta ku menyerahkan kantung plastik belanjaan kami tadi.


Benar benar sikap yang sangat membuat ku nyaman, jauh berbeda dengan teman dekat apalagi kolega ku selama ini. Sikap Wulan sangat terasa hangat dan cukup gesit mempersiapkan Sayuran serta Ayam dan Ikan salmon yang akan ku panir.

Suasana romantis benar benar teasa saat kami bergandengan erat hingga sesekali saling berpelukan, saat bersama memasak hidangan makan malam kami berdua.

Dan.....

"Cuph...." Sebuah Cumbuan bibir mungilnya terasa hangat menyentuh bahu ku, walaupun saat itu aku masih mengenakan Kaos T-shirt saat menyalakan beberapa lilin ditengah meja.

"Gmana Yaang ..... Ada yang kurang engga???" Tanya ku kepada gadis mungil dan cute, yang sedari tadi memandang ku penuh makna.

"Ga ada Yaang..... Malah Perfect banget....." Lalu membawa makuk berisi Mi Instant Dengan Topping Chiken Katsu, serta Mie Instant dengan Topping salmon pilihan ku.

"Emmh uhuk uhuk......" Saat lidah ku mengecap rasa pedas mie Instant pilihannya.

"Ayang kenapa......" Sambil bangkit dari kursi yang awalnya ku buka dan sediakan untuk ia duduk.

"Pedes banget yaa.... " Tanyanya sambil mengambilkan segelas air putih yang berada disamping ku.

"Bukan banget lagi tp bangeet......." Kata ku baru kali ini setelah cukup lama tak merasakan jenis Mie Instant expor Korea tersebut.

"Duu... Maaf Yaang... Maaf.... Bentar Wulan obatin biar ga nempel pedesnya......"


Dan


"Cuph..... Lmmmfftt....mmllmmfftt..... Lllmmmft......." Sungguh lihai Cumbuan dan pergerakan lidahnya menarik lidah ku untuk ia lumat mesra.


Hingga cukup lama ia berikan salah satu the best kissing I ever feel......


"Mmuuach..... Masi berasa pedesnya sayang .....??" Tanya Wulan gadis berhijab yang lembut dan penuh kasih sayang memandang kedua bola mata ku.

"Dikit lagi......" Kata ku sambil tersenyum lalu kami kembali saling mencumbu dan menatap sepasang bola mata kami, meresapi Cumbuan hangat dan menggairahkan malam itu.


Makan malam berlajut dengan posisi Tubuh mungilnya duduk diAtas pangkuan ku, tangan kirinya melingkar diPunggung ku. Sedangkan tangan kanan ku erat merangkul tubuhnya yang duduk diAtas pangkuan ku.

Tak heran andai malam itu adalah Canndle Light dinner terbaik bagi ku.....


"Emm enak yaaang sssh......" Sambil menahan pedas, bibir Wulan semakin merah merekah sangat menggoda untuk ku cumbu mesra.

"Ayang beneran ni gpp, pedes bgt lho....." Kata ku sambil menerima suapan terakhir darinya yang menempatkan Garpu diPotongan terakhir salmon ku, lalu ia suapkan mesra kedalam mulut ku.

"Aku suka banget pedes Yaang.... Ayang berarti ga terlalu suka pedes banget yaa....." Sambil tangannya yang ia gunakan memegang garpu untuk menyuapi ku, kini ia gunakan membersihkan cela bibir ku.

"Kalau gitu....." Ku gendong tubuh mungil kekasih ku ini.

"Awh...... Ayaaang..... Hihihi......" Saat ia selsai minum dan meletakkan gelas menjerit manja ku gendong.

"Saatnya kita quality time sambil nikmatin pemandangan kota ini....." Kami duduk diAtas Sofa, sambil terus lekat lekat wajah imutnya dari jarak sangat dekat.


"Yaaang........" Panggil ku pelan, lirih dan Semesra mungkin.

"Hmmmh......." Jawab Wulan sambil menatap ku dengan mesra....

"I love you...... Wulan......" Bisik ku dari jarak kurang dari 1 cm kebibir mungilnya.

"I love you too Andree...." Ucap Wulan lirih, lalu sama sama kami saling menghilangkan jarak antara wajah kami berdua lalu bercumbu mesra malam itu diatas sofa yang menyajikan suasana menjelang malam kota Bandung.


Kembali kami bergulat manja, sambil saling melumat bibir kami bergantian dalam nuansa Syahdu. Rangkulan lengan kecilnya, seolah menahan leher ku agar tak menjauh dari dari bibirnya. Sedangkan kedua tangan ku mengikuti naluri mengangkat kedua pantatnya agar bergesekan dengan selangkangannya.

Sebuah moment yang sangat indah, bahkan terlalu manis untuk ku lupakan. Sampai akhirnya......


"Eggghh......aaah.......yaaang....." Sepasang tangan Wulan mendorong ku pelan saat ku cumbu lehernya yang masih mengenakan hijab.

"Hhh...HH..hh... Maaf Yaang aku terlalu berlebihan......" Kata ku lirih sambil berusaha bangkit tak menindihnya yang sudah terlentang diatas sofa.

"Bukan gitu yaaang.... Hihihi......"senyum manisnya mengembang kepada ku.

"Kita pindah kekasur aja, sekalian aku buka dulu hijab ku ....." Ujarnya, yang langsung reflek menggendongnya dan membawanya keRanjang yang tak jauh dari sofa kami saling bercumbu mesra tadi.


Cukup cepat ia menanggalkan busana muslimah panjang dan longgar Hingga tersisa bra-nya saja, sepasang tangan Wulan pula cukup gesit membuka T-shirt serta celana jeans yang ku kenakan.


"Yaaang....bukannya masih dapet....??" Tanya ku yang hampir tak percaya Wulan seAgresif ini....

"Dah beres yaaang..... Hihihhihi......" Godanya sambil sedikit menjauh membuka kancing celana muslimah, yang tentunya langsung ku bantu menarik pelan agar terbuka dan hanya mengenakan celana dalamnya yang berwarna putih.


DiAtas ranjang Springbed dengan ukuran King size, kami kembali bergulat penuh kemesraan, baik aku dan Wulan saat itu saling menikmati tiap inci gesekan tubuh kami berdua diatas ranjang. Sampai akhirnya saat itu aku benar benar lupa, bagaimana cara kami melepaskan sisa pakaian kami kenakan berdua dan tetap saling bergulat berdua penuh kemesraan.


"Awwh ....hmmmfftt.... Hmmfftt....hmmmffttt......"

"Aaah ....hmmfftt llmmmfftt.....mmm....mmmuach.....," Entah berapa lama kami beradu dan bergulat lidah kadang diatas maupun aku yang dibawah.


Sampai akhirnya........


"Sayang.....bolehkah.....??" Ucap ku lirih saat Wulan kali ini terasa lelah dan berbaring pasrah dihadapan ku, sambil mengangkangkan kakinya lebar lebar.

"Ia ndreee.... Aku siaaap......Eghh..." Karna terlalu Nafsu, setelah ia usai menjawab pertanyaan ku. Langsung ku tempatkan penis ku menekan liang kawinnya, hingga ia melenguh dan tubuhnya mulai menggelinjang.

"Aaah ........." Terasa nikmat Vaginanya yang terasa sangat sempit Karna mulai menjepit kepala Penis ku yang sudah terselip.

"Aaaaaahhh......." Desah ku, saat semakin dalam merasakan penis ku kini ku tekan perlahan djVaginanya.

"Ouuuuwwwwhhhhhhh aaaahh......" Tubuh Wulan melenting kemanan dan kekiri, saat sepenuhnya penis ku yang panjangnya sekitar 16 cm ini tengelam diwajahnya.


Segera ku cumbui kekasih yang pertama kali rela melakukan sex bersama ku malam ini, terasa hangat, menjepit, dan bergelombang vagina mungil kekasih ku malam itu.

Hingga ia terasa mulai tenang dan mulai menggangkat pantatnya beberapa kali, penetrasi pelan dan penuh kelembutan mulai ku ayunkan berkali kali. Reaksi Kekasih ku Wulan pun terlihat sangat menikmati Sodokan yang ku lakukan selembut mungkin.

Vaginanya terasa amat sangat sempit dan nikmat meremas Penis ku saat mentok, semua penis ku tertancap diVagina mungilnya yang masih merah merekah

Aaah..... Inikah nikmat bercinta..... Inikah nikmat berhubungan badan?? Tidak tidak, inilah nikmatnya SEX, SEX BERSAMA Orang yang sangat ku Cintai, Nur Wulan Sari...........


"Hmmmmffttt......hhhmmmffttt.....hmmmffttt....." Saat ku condongkan tubuh ku menindihnya agar bisa mencumbu Bibirnya, kedua lengannya menyambut ku dengan ia lingkarkan keLeherku.


Kedua tangan ku lagi lagi reflek mengangkat pantatnya, saat kedua kakinya terasa melingkar di pinggang ku. Terasa semakin dalam penis ku didalam Vaginanya, bergerak maju mundur menggaruk tiap inchi segala penjuru Vagina sempit yang mungkin masih perawan saat itu.


"Aaaah ....kaaak ...pleaseee jangan keluarin didaleeem aaaah......aaakhh takut hamiil.....aaagghhh ..... Nikmaaathhhhh........." Racunya menerima setiap sodokan ku ia meracu.


Meskipun tak ku jawab permintaannya, aku mengerti saat kakinya kini yang melingkar terlepas namun malah mengangkangkan sedikit tinggi dari ranjang Springbed. Seperti ingin menerima semburan sperma ku, namun aku masih sadar hingga baik Vagina Wulan maupun penis ku berdenyut.


"Aku Cinta kamu Wulaaaan!!!!!!!"

"Crrroth.....crrrooott Croooth........Jrooothh.......!!!!" Entah berapa kali ku tembakkan Sperma ku diDada hingga keWajahnya.


Jauh lebih nikmat, saat ku tatap expresi Wulan tersenyum sambil memejamkan mata saat aku mandikan dada dan wajahnya dengan Sperma ku, yang kental dan sangat banyak. Tak berlebihan rasanya andai ku katakan saat sex pertama kami, ku berikan Hujan Sperma kepadanya.


"Sayaaang.... Maaf.....hhh hhh hhh....." Sambil terEngah engah segera ku lap sperma yang membasahi wajah dan tubuhnya, namun......

"Gpp sayaaang..... Itu tadi nikmat bangeeet ....... Hmmfftt....eummpptt....." Sambil menarik wajah ku ia lalu mengajak ku bercumbu lalu Wulan berhasil membalikkan Tubuh ku dibawahnya.


Gadis mungil yang sehari hari berkarir dan berhijab kini mulai meliuk dan menari lincah diatas tubuh ku. Entah apa saja malam itu nama gerakan lihai pinggulnya menggerus penis ku didalam Vaginanya, sampai akhirnya lagi lagi aku tak mampu bertahan saat pinggulnya berputar bagai gangsing meremas Penis ku kuat kuat dalam putaran pinggulnya ........


"Sayaaaang .....ampuuun......" Rintih ku saat penis ku mulai berdenyut menandakan akan Klimaks kedua kalinya, tapi.......

"Happ!!!!? Mmmfft.....mmffttt.....mmfftt........." Sedotan bibir mungilnya kini langsung kuat kuat menyedot penis ku berkali kali.


Hingga......


"Aku kelaurrrrr sayaaaang.....!!!!! Aaarrgghhh......aaaah......aaaah......." Ku mincratkan kedua kalinya sperma ku saat kekasih Ku Wulan dengan gesit turun dari menunggangi ku, lalu menyedot penis ku Kuat kuat berkali kali hingga ku Klimaks.


Penuh peluh dan keringat mengembun, kami berpelukan lalu bercumbu berdua diatas ranjang. Benar benar sex pertama yang sangat indah dan luar biasa, Terimakasih Nur Wulan Sari kekasih ku........

Sampai MATI tak akan ku lupa Malam indah itu bersama mu..........




BERSAMBUNG.





Fresh new Story' RAHASIA KELUARGA SEASSION 2 At tele only sementara, progress Bagan Cerita Rahasia Keluarga Seassion 3 masih 70%

Keep enjoy with a cup of Coffee
 
mantap update ceritanya bang
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd