Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Obsesi Suami & Kepuasanku

Bagian XII

BBQ

Pagi itu ayah mengabarkan pekerjaannya sudah hampir rampung. Sepekan lagi ia akan pulang kampung. Sedih sekali rasanya, tak pernah kurasakan perasaan ini sebelumnya. Padahal dulu waktu kulyah aku nyaman-nyaman saja jauh darinya. Aku menyampaikan rencana kepulangan ayah kepada suamiku iapun takpak berat hati melepaskan kepulangan ayah.

“Apa tak bisa ayah tinggal dengan kita aja?”.Ucapnya.

“Tak bisa begitu mas, kan dikampung ada ibu …”. Jawabku pula.

“Kamu tak sedih jauh dari ayahmu?” kejarnya.
Aku menunduk malu “itu juga karena ulahmu”. Jawabku pula.

“ Ya sudahlah bagaiman kalau sebelum ia pulang kita ajak liburan?” ia menyampaikan idenya

“Hmmm kemana emangnya?”.tanyaku pula.
Ia mengerutkan kening berpikir sejenak. “ hmmm kepantai saja … nanti disana kita pasang tenda … terus …” ia membisikkan sesuatu kepadaku.

“Suami gila! “ ucapku pula.

Ia Kembali menyampaikan ide yang tak masuk akalnya. Membuat Jantungku berdetak kencang. Baru juga direncanakan aku sudah merinding membayangkannya. Benar-benar aku sudah ketularan penyakit gilanya.

Kami memutuskan untuk liburan ke pulau yg disini sengaja tak kusebutkan demi menjaga privasi. Pulau ini agak terisolir dikarenakan letaknya yang jauh dan sulit dijangkau. Disini menetap sejumlah penduduk berjumlah 100 KK. Tak ada hotel disini, penginapan hanya berupa rumah penduduk yang disewakan dengan kondisi seadanya. Tersedia juga tenda sewaan bagi peloncong yang ingin berkemah.

Kami masuk ke pulau ini dengan memakai jasa Travel bersama pengguna jasa travel lainnya. Total semua berjumlah 10 orang, kebanyakan pasangan pasutri atau mungkin juga pasangan kekasih. Butuh perjuangan juga untuk sampai ke pulau ini kami diperjalanan selama delapan jam.

Dari kota tempat kami kepelabuhan naik mobil selama empat jam kemudian lanjut naik speedboad selama tiga jam. Kami sampai disana disana pukul 17.00 wib. Disana kami menyewa tenda yang cukup untuk kami bertiga. Suamiku sengaja memilih lokasi yang cukup jauh dari perumahan dan jarang dilalui warga agar lebih menjaga privasi. Saat ayah dan suamiku sibuk memasang tenda aku memanfaatkan waktu tersebut untuk mandi. Disana banyak tempat mandi umum yang memang disiapkan oleh pemerintah.

Singkat cerita senja harinya kami mengikuti acara BBQ yang telah disiapkan oleh panitia. Disini kami bakar-bakar ikan, ayam ada juga ada jagung sembari menikmati hembusan angin laut dipinggiran Pantai. Kemudian dilanjutkan dengan berkaoke ria.

Jam 23.00 Wib kami Kembali ke tenda. Tenda itu kecil hanya cukup untuk bertiga orang saja. Untuk tidur ada Kasur camping disiapkan satu paket dari penyewaan tenda. Kami menghidupkan pelita kecil yang diletakkan disudut tenda untuk penerangan.

Awalnya aku mengambil posisi tidur disebelah kanan sementara suamiku di tengah. Tapi ia malah memintaku tidur di tengah. Jadilah aku tidur diantara keduanya. Aku mulai menebak-nebak rencana yang tengah dipikirkannya.

Berbaring dalam tenda kecil itu kami tak langsung tidur, tapi asik mengobrol tentang kesan kami pada pulau itu. waktu itu aku tidur dengan memakai rok pendek selutut. Bagian atas kaos oblong tanpa Bra.

Ditengah obralan itu suamiku beraksi dengan menyingkap kaos yang ku pakai. Mengeluarkan payudaraku lalu meremas dan memelintir putingnya. Obrolan itu mulai tak fokus. Lebih gila lagi ia menyingkap rok yang kupakai. Menarik lepas celana dalamku membuatku menjadi bugil.

“ Mas jangan ah! malu lho” protesku.

Ia mengabaikannya justru malah menetek menghisapi payudaraku kiri-kanan secara bergantian. Jemarinya mengelus-elus kolistorisku. Aku menatap ayah disampingku seakan meminta pembenaran dengan kelakuan suamiku itu. Ia hanya tersenyum penuh arti.

“geli masss…” Aku mendesah-desah lirih ketika suamiku menciumi memekku dan mengoralnya. Reflek saja aku mengapai tangan ayah dan menggengamnya dengan erat berpegangan. Jadinya ayah yang berniat akan keluar dari tenda karena malu melihat kami terang-terangan akan bersetubuh di depannya, terpaksa tetap di dalam tenda.

Suamiku makin bernapsu mengoralku membuatku mengelinjang hebat karna gelombang kenikmatan yang mendera. Aku menatap nanar pada ayah. Tatapanku beralih silih berganti antara ayah dan suamiku. Gairahku membucah tak tertahankan. Kembali tatapanku tertuju pada ayah bibirku terbuka, kujulurkan lidahku.

“cium aku yahh…” pintaku.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd