Black_XxX
Semprot Kecil
Halo, kenalin nama gue Aril, gue mahasiswa disalah satu kampus swasta disalah satu ibu kota, umuran gue 23 tahun dan saat ini udah mau semester akhir jadi banyak kosongnya soalnya
tinggal ngurus skripsi gitu, gue punya pacar, masih kuliahan juga disalah satu kampus kesehatan swasta, doi bidan dan usianya skrg 21 tahun alias 2 tahun lebih muda dari gue. Kita disini cuma urusan belajar aja sih, kampung asli kita gak dari sini jadi merantau gitu. O iya nama pacar gue itu Dini,penampilannya petite gitu, gak tinggi2 amat cuma ya lumayan montok, toket doi ukuran 32B gitu (tocil tapi pas digenggaman), meskipun sehari-hari doi berhijab tapi jangan salah, Dini ini liar banget kalo udah diranjang, yap kita udah ML berkali-kali tapi tetep aja memeknya ngejepit tiap kali kita main dan toketnya selalu sekel tiap diremas, mungkin itu pengaruh karena Dini ini juga punya kerjaan sampingan sebagai Biduan dikala kuliahnya tidak sibuk, bukan karena himpitan ekonomi karena kami berasal dari keluarga yang lumayan berada, tapi karena Dini anaknya mandiri, kiriman bulanan ortunya hanya diminta untuk biaya makan, sedangkan untuk jajannya dia mengusahakan sendiri. Hubungan kami sendiri sudah berjalan hampir 1,5 tahun bermula dari aku bertemu dengannya diacara ramah tamah organisasi mahasiswa asal kampung kami, meskipun sebenarnya kami sudah saling kenal saat masih SMA di kampung, namun semenjak saat itulah komunikasi kami jadi intens dan berujung kami berpacaran.
Segitu aja intronya yak, lanjuttt...
Siang itu dikosanku...
"Aah aah ahh, yang kuat dong yank aahh." Desah Dini menikmati sodokan kontolku dimemeknya.
"Aah iya sayang, tahanin ya, bg kuatin nih." Akupun memeluk Dini yang berada diposisi WOT dan mulai menggenjotnya dengan cepat dan kuat.
"Aah enak yank, Dini suka diginiin, mentokin dong yank Dini pengen dimentokin." Balas Dini tak kalah panas
"Ini udah paling dalem yank, belum kerasa mentok ya?"
"Belum yank, pengen cobain gimana rasanya mentok. Aahh" Ujar Dini makin liar memainkan pinggangnya.
"Aah yank, sempit banget sih, ini udah mau crot, crotin dimana?" Ujarku tak tahan menerima permainan liar Dini
"Yaah kok udah pengen crot? ya udah sini keluarin diperut aku" Dini bangkit dan terlentang sambil ngangkang dikasurku
"Terima maniku sayangku aahh" ujarku sambil berdiri dan mengocok kontolku.
"Sini sayanggg, keluarin, crotin yang banyak" Ujar Dini memanas-manasiku sambil menggigit gigir bawahnya.
"Aaah aahh aahhhhhhh" Akupun muncrat, 3x semprotan maniku melumuri perut Dini yang mulus dan kencang itu.
Akupun tumbang tepat disamping Dini, kami berdua bermandikan keringat dan lendir cinta meskipun AC kamarku sudah mentok 16 derajat Celcius. Setelah saling "cuddling" beberapa saat, HP
Dini berdering menandakan chat masuk, Dini pun membuka dan membalasnya, aku melihat jam didinding menunjukkan pukul 2 siang, kemudian kami berduapun terlelap.
tinggal ngurus skripsi gitu, gue punya pacar, masih kuliahan juga disalah satu kampus kesehatan swasta, doi bidan dan usianya skrg 21 tahun alias 2 tahun lebih muda dari gue. Kita disini cuma urusan belajar aja sih, kampung asli kita gak dari sini jadi merantau gitu. O iya nama pacar gue itu Dini,penampilannya petite gitu, gak tinggi2 amat cuma ya lumayan montok, toket doi ukuran 32B gitu (tocil tapi pas digenggaman), meskipun sehari-hari doi berhijab tapi jangan salah, Dini ini liar banget kalo udah diranjang, yap kita udah ML berkali-kali tapi tetep aja memeknya ngejepit tiap kali kita main dan toketnya selalu sekel tiap diremas, mungkin itu pengaruh karena Dini ini juga punya kerjaan sampingan sebagai Biduan dikala kuliahnya tidak sibuk, bukan karena himpitan ekonomi karena kami berasal dari keluarga yang lumayan berada, tapi karena Dini anaknya mandiri, kiriman bulanan ortunya hanya diminta untuk biaya makan, sedangkan untuk jajannya dia mengusahakan sendiri. Hubungan kami sendiri sudah berjalan hampir 1,5 tahun bermula dari aku bertemu dengannya diacara ramah tamah organisasi mahasiswa asal kampung kami, meskipun sebenarnya kami sudah saling kenal saat masih SMA di kampung, namun semenjak saat itulah komunikasi kami jadi intens dan berujung kami berpacaran.
Segitu aja intronya yak, lanjuttt...
Siang itu dikosanku...
"Aah aah ahh, yang kuat dong yank aahh." Desah Dini menikmati sodokan kontolku dimemeknya.
"Aah iya sayang, tahanin ya, bg kuatin nih." Akupun memeluk Dini yang berada diposisi WOT dan mulai menggenjotnya dengan cepat dan kuat.
"Aah enak yank, Dini suka diginiin, mentokin dong yank Dini pengen dimentokin." Balas Dini tak kalah panas
"Ini udah paling dalem yank, belum kerasa mentok ya?"
"Belum yank, pengen cobain gimana rasanya mentok. Aahh" Ujar Dini makin liar memainkan pinggangnya.
"Aah yank, sempit banget sih, ini udah mau crot, crotin dimana?" Ujarku tak tahan menerima permainan liar Dini
"Yaah kok udah pengen crot? ya udah sini keluarin diperut aku" Dini bangkit dan terlentang sambil ngangkang dikasurku
"Terima maniku sayangku aahh" ujarku sambil berdiri dan mengocok kontolku.
"Sini sayanggg, keluarin, crotin yang banyak" Ujar Dini memanas-manasiku sambil menggigit gigir bawahnya.
"Aaah aahh aahhhhhhh" Akupun muncrat, 3x semprotan maniku melumuri perut Dini yang mulus dan kencang itu.
Akupun tumbang tepat disamping Dini, kami berdua bermandikan keringat dan lendir cinta meskipun AC kamarku sudah mentok 16 derajat Celcius. Setelah saling "cuddling" beberapa saat, HP
Dini berdering menandakan chat masuk, Dini pun membuka dan membalasnya, aku melihat jam didinding menunjukkan pukul 2 siang, kemudian kami berduapun terlelap.