Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pacarku Berondong Seksi

NyonyaM

Suka Semprot
Daftar
12 Oct 2023
Post
4
Like diterima
15
Bimabet
Halo, salam kenal admin dan para suhu.
Mohon bimbingannya.
Saya nu comer di sini, mau mencoba berbagi cerita. Mudah-mudahan berkenan baca dan ada yang sudi memberi masukan juga.
Sebelum masuk ke cerita per bagian, saya coba kasih teaser dulu, ya.
kalau banyak peminatnya nanti baru dilanjut.
Terima kasih banyak.

NyonyaM.

======

Prolog

Gue itu termasuk orang yang sans aja ngejalanin hidup. Gak panikan. Termasuk saat usia gue sudah berada di penghujung tiga puluh limaan, dan tanpa pacar alias jones. Gue enggak panik. Enggak juga waktu Romi mutusin hubungan yang udah berjalan hampir satu tahun itu tanpa alasan yang jelas. Well, dua tahun sih sebenernya. Tapi dipotong setengah tahun masa percobaan dan setengah tahunnya lagi digantungin kayak jemuran basah.

Gue enggak panik! Suer!

Termasuk waktu saudara-saudara gue tanpa berdosa terus nanyain 'kapan nikah' tiap kali kita ketemuan. Hingga akhirnya gue ketemu dan jatuh cinta sama cowok 'cantik' ini. Dia satu-satunya manusia yang bisa bikin gue belingsatan sendiri. Apalagi setelah tahu dia ternyata lebih muda hampir tujuh tahun dari gue! Gue bahkan seperti orang kebakaran jenggot saat mencari tahu latar belakang kehidupan dia, keluarga dia, pekerjaan dia.

Kalo gue bilang apa sebenernya yang dia lakuin dengan tante-tante, yang pantesnya seusia dengan mamanya itu, lagi pegang-pegangan tangan, ke luar masuk mal, ketawa-ketiwi, lo pasti akan menduga seperti apa yang ada di kepala gue sekarang!

(Keyara Pramadipta)

*
**
***

"Key." Aksa menggerak-gerakkan tangannya di depan muka gue.

Gue mendadak gagap.

"Y-ya?"

Aksa nyengir sambil geleng-geleng kepala.

Tadi dia nggak ngomong apa-apa, kan?
Nggak mungkin dia ngomong sesuatu dan gue nggak dengar padahal gue di depan dia. Betul, kan?
Dia pasti baru aja manggil gue, dan bukan sudah berulang kali, kan?

"Lo ke mana aja, Key? Gue udah tiga kali manggil, lo malah bengong."

Holy shit! Masa sih? Dasar nenek-nenek mesum!

"Oh, sorry." Gue tutup muka gue yang pasti merona malu-maluin.

"Sudah larut, gue pulang dulu." Aksa beranjak dari duduknya. Bikin lamunan jorok gue seketika terhempas.

Gue mengantar Aksa sampai di depan pintu.

"Sabtu malam ada acara?" tanyanya, menatap wajah gue serius.

Gue pura-pura mikir, biar nggak kelihatan banget sudah lama nggak punya acara khusus malam Mingguan. Beberapa saat kemudian, gue menggeleng.

"Gue jemput di kantor?"

Gue balas menatap wajahnya. Baru kali ini gue bisa punya kesempatan lihat wajah mulus licin tandas yang sering digosipin temen-teman cewek gue di tempat nge-gym, secara dekat. Gue bergidik menyadari pesonanya yang begitu menggoda, dan selama ini gue abaikan.

Mencoba menetralisir detak jantung yang sudah jumpalitan, gue berdehem sebentar dan menjawab.

"G-gue ... nggak ngantor kalau Sabtu."

Aksa menatap ke mata gue, terus turun ke bibir yang gue gigiti karena dada gue bergerak cepat lantaran isi di dalamnya mulai bergejolak. Ditatap begitu, gue nggak tahu kenapa tengkuk gue jadi meremang. Pelipis gue berkeringat. Please, pleasseee ... Aksa. Pulang aja sana! Jangan main-main sama jompo kurang belaian ini!

"Oke. " Aksa tampak menelan ludah berkali-kali. Terlihat dari jakunnya yang turun naik kayak tangga eskalator di mal. Suaranya berubah parau. Dia kelihatan gugup juga. Apa dia terprovokasi dengan gerakan bibir yang gue gigiti tadi?

"Damn, Keya!"

Tiba-tiba Aksa mencengkeram leher gue dan menabrakkan bibirnya ke mulut gue. Gue panik. Napas gue rasanya mau putus. Selama sepersekian detik menempelkan bibirnya, gue dan Aksa sama-sama terdiam, seperti saling membaca reaksi masing-masing.

Eh, apa-apaan, nih? Kok Aksa berani-beranian nyosor gue? Sependek ingatan gue, rasanya tadi gue belum ada ngejawab ungkapan perasaan sukanya ke gue.

Alih-alih menarik wajah yang sudah nggak berjarak lagi dengan mukanya, mata sialan ini malah memejam, seolah memberi izin Aksa mulai melumat dan menyelipkan lidahnya ke celah bibir gue yang terbuka. Demi dewa-dewi cinta sembahan para jomlo sejagat, bibir Aksa ini memang kelewatan nikmat. Aroma dan rasa kopi yang masih kuat menempel pada bibirnya, justru membuat gue bergairah. Gue nggak bisa tahan untuk tetap diam. Gue balas mencium bahkan beberapa saat kemudian ikut melumat bibirnya dengan penuh hasrat. Gue nggak tahu, tapi sepertinya Aksa melihat ini sebagai persetujuan gue meneruskan ke tahap lebih lanjut. Apalagi dengan refleks, kedua tangan gue melingkar di lehernya.

Astaga! Gue dan Aksa --literally-- lupa daratan. Ciuman yang awalnya pelan dan berirama berubah menjadi panas dan menuntut.

"Damn... I am horny, Key!"

Muka Aksa yang imut itu memerah. Napasnya tersengal. Tangannya mulai bergerak ke sekujur tubuh gue.

.

.

BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd