Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pacarku yang kusayangi adalah milik teman-temanku (Kenangan bersama mantan)

Episode 8
______________________________________
Kecupan bibir manis Dina, pelukan erat yang sangat hangat dari tubuhnya, membuatku tidak bisa melupakannya meskipun itu terjadi sudah seminggu yang lalu.....
Arggghhhh..... Aku ingin mencium dan memeluknya sekali lagi!!!!!!
Aku yang sedang terdiam sambil memandangi jendela rumahku yang terbuka menghadap pohon mangga tetangga tiba-tiba tertegun mendengar dering HP ku yang berkali-kali menandakan adanya spam chat dari salah satu orang yang ada di kontakku.
Saat itu, aku berharap sekali spam chat itu adalah dari Dina, tetapi dari Sakti yang adalah teman dekatku dan juga teman Dina di kampusnya.
****isi chat
Sakti: "Oy, Lang. Gimana nih situasi lo dengan Dina sekarang?"
Sakti: "Asal lo tau bro, dia ga berenti-berenti nanyain seputar lo ke gue di kampus."
Sakti: "Udah lah sikat aja, emang selama ini dia gak ngasih tanda-tanda dia suka sama lu apa sampe segininya nanyain lo?"
******Spam chat dari Gilang yang niat awlanya hendak tidka kuhiraikan tetapi malah kepada hal yang membuatku turut senang membacanya.
Jadi, ciuman dan pelukan seminggu lalu itu benar-benar dari hati dan bukan hanya ciuman dan pelukan spontan semata?????? Kalau iya, aku sangat senang!!!!!!!
Akupun membalas chat Sakti
Gilang: "Oy, Bro! Beneran dia nanyain tentang gue ke lo selama di kampus?"
Sakti: "Iya nyeeeet, udah lah sikat aja. Kalo kata gue sih ini udah lampu hijau buat lo!"
Gilang: "Hmm... Thanks bro infonya! Hehe. You know lah, gue bakalan ngelakuin pendekatan 'slow but sure' gue selama ini ke dia, kayaknya ampuh nih sejauh ini. Hehe."
Sakti: "Sialan lo lang, gue yang ngincer dari lama malah lo yang dapet. Kalau bukan temen gue dari lama udah gue singkirkan lo. Good luck deh bro, gue berharap yang terbaik buat lo. Semangat, Bro!"
Gilang: "Hehe. Sorry, Sak! Gue juga gak bakaln tau kan bakalan dapetin dia kayak gini. Pokoknya makasih banyak bro udah ngenalin gue sama Dina di tempat futsal dulu. Gue traktir deh lo kalo gue udah jadi sama dia. Lo emang sahabat gue dari kecil, bro!"
Sakti: "Wah, bener ya nih traktiran. Gue dukung deh lo dengan segala jurus tenaga dan kemampuan gue! Awas lo ya sampe bohong soal traktiran kalau lo udah jadi sama Dina!"
Gilang: "Hehe. Sip, Bro! Gue gak bakalan ingkar janji soal itu. Pokoknya dukung gue ya!"
Sakti: "Aman lah kalau soal itu. Good luck, Bro!"
Gilang: "Oke. Thanks, Bro!"
****Begitulah percakapanku dengan Sakti, akhirnya aku jadi tau informasi yang tepat mengenai Dina dari Sakti. Thanks, Bro!

Waktu sudah sore dan aku hendak untuk mandi sore. Ketika aku hendak berjalan ke kamar mandi, tiba-tiba saja HP ku berdering berkali-kali sekaan ada yang spam chat padaku seperti tadi. Aku berpikir "Ah, Sakti lagi nih pasti spam chat. Hmm. Tapi okelah kalau ini informasi mengenai Dina lagi."
Akupun bergegas mengambil HP ku dan membuka whatsapp. Tidak kusangka-sangka spam chat kali ini adalah dari Dina!
Senang sekali aku melihatnya meskipun chat dari Dina ini belum kubuka.
Tidak sabar, akupun membuka isi chatnya. Chatnya Spam tetapi sepertinya ini adalah pesan pendek.
*****Isi chat dari Dina
Dina: "Hey, Lang. Heyyyyyyyy!"
Dina: "Jawab aku kalau kamu sedang available."
Dina: "hey Gilanggggg jawab akuuuuuu!"
Dina: "Huh, kemana sih si ganteng yang satu ini pergi."
Dina: "Heyyyyy jawab akuuuu!"
***Wah, ada apa nih Dina seburu-buru ini? Tanpa pikir panjang, akupun langsung membalas chat Dina tadi:
Gilang: "Hey, Din! Iya maaf aku di sini, aku ada kok. Maaf tadi agak lama karena aku niatnya akan bergegas mandi dan sedang berjalan ke kamar mandi tadi." Jawabku
Dina: "Hmm. Jadi kamu mau mandi ya sekarang. Oke deh, Lang! Hehe."
Gilang: "Hmm... Ada apa sampai spam chat begini, Din? Apakah ada sesuatu yang urgent yang ingin kamu sampaikan?"
Dina: " Hmm... Urgent atau tidak sebenarnya ini adalah opsional sih. Hehe."
Gilang: "Hmm... Memang sesuatu apa itu, Din?"
***Aku sangat penasaran dibuatnya***
Dina: "Katanya kamu mau mandi? Yaudah gih mandi dulu aja sana."
Gilang: "Tidak tidak, aku akan mendengarkan situasi yang ingin kamu sampaikan dulu baru deh aku akan mandi. Udah, gampang kok kalau urusan mandi." Tegasku.
Dina: "Jadi, kamu sangat menyukai lingerie hitamku yang waktu itu, kan? Hehe."
***Percakapan pun sudah mengarah ke sana, aku sangat begitu bersemangat kalau sudah bahas soal ini!***
Gilang: "Uhm... Iya, iya, aku sangat menyukainya....." Tuturku
Dina: "Hehe. Sebenarnya, tadi aku iseng scroll-scroll online shop dan aku menemukan lingerie hitam itu tadi, motifnya hampir sama, tetapi warnanya berbeda."
Gilang: "Hmm... Oke.... Lalu?"
Dina: "Coba, apakah kamu tau warna apa lingerie yang kutemukan itu. Jika kamu benar, aku akan memberikan hadiah. Hehe."
*****SIALLLLL, AKU SAMA SEKALI TIDAK KEPIKIRAN WARNA LINGERIE ITU!!!! AKUPUN LANGSUNG BERGEGAS BERTANYA KEPADA SAKTI INFORMASI WARNA APA YANG DIA SUKAI SELAMA INI, BARANGKALI SAKTI MENGETAHUINYA.... Akupun langsung mengirimkan pesan kepada Sakti menanyakan hal tersebut:
Gilang: "Woy, Sak! Urgent nih!!!!!!
Sakti: "Ada apa sih kawaaaan?"
Gilang: "Barangkali lo tau nggak warna kesukaan si Dina?"
Sakti: "Warna kesukaan? Sebentar deh gue inget-inget, sekilas kayaknya gue pernah denger. Buat apaan emangnya?"
***Duh!!! Aku tidak mungkin memberi tahu Sakti kalau tebak-tebakan warna ini untuk menebak warna lingerie baru Dina! Akupun berdalih aku akan membelikannya hadiah baju karena Urgent aku sedang di mall sekarang dan tidak bisa lama-lama menunggu****
Gilang: "Gue lg di mall nih, gue mau beliin baju si Dina. Cepat, Sak! Mumpung gue lagi di toko baju nih, gue gak bisa lama-lama!"
Sakti: "Ohhh. Okedeh. Kayaknya gue pernah denger dia waktu milih baju untuk himpunan kampus studi banding dia milih baju warna merah deh. Dia bilang, dia suka aja baju warna merah gitu.
Gilang: "Oke bro thanks yaaaaa!"
Sakti: "Sip, sama-sama, bro!"
******Akhirnya akupun kembali ke chat Dina
Gilang: "umm, Din? Warnanya adalah.......
Dina: "Merah! Hehehe. Ada apa sih kamu lama sekali balasnya? Padahal walaupun kamu salah menjawab pun, aku akan tetap memberimu hadiah itu. Hehehe."
***Hahhhh??? Buat apa tadi aku sampe chat si Sakti untuk menanyakan warna favoritnya kalau begini!!! Tapi ya sudah lah, yang terpenting dapet hadiah darinya. Hehe.********
Gilang :" Din, Jadi...... Apa hadiahnya? Aku tetap dapat hadiahnya, kan? Hehe."
Dina: "Tentu saja untuk kamu! Apa sih yang engga buat Gilang. Hehehe."


Dina: "Nih, Hadiahnya :*"
SEMPURNAAAAAA!!!! Hanya itu lah yang bisa mendefinisikan seorang Dina! Aku sampai tidak berkedip memandangi layar HP ku karenan terpesona oleh kecantikan dan kesexy-an Dina!!!!!
Gilang: "Din, kamu begitu sempurna!" Ujarku
Dina: "Ih, bisa saja. Dasar gombal."
Gilang: "Tentu saja bukan gombal, kamu begitu sempurna, Din!"
Dina: "Hehehe. Terima kasih, Lang. Aku begitu senang mendengarnya. :)"
Gilang: "Terima kasih juga untuk hadiahnya, aku begitu senang saat ini, Din!"
Dina: "Oh iya, katanya kamu mau mandi? Mandi gih sekarang."
Gilang: "Uhm. Iya, Din. Aku mau mandi. Jadi begini, Din, apakah kamu mau jalan malam ini?"
Dina: "Hehe. Mau terus kalau sama kamu, ganteng. :)"
Gilang: "Yeayyyyy, sehabis mandi aku jemput di kosan ya!"
Dina: "Oke. Aku tunggu yaaa."

Akupun bergegas untuk mandi. Setelah mandi, aku langsung bersiap-siao bergegas menuju kosan Dina.

Gilang: "Din, aku sudah di depan kosan kamu nih."
Dina: "Oh iya, aku buka kunci kamar dulu ya. Langsunng buka aja ya pintu kamarku."
Gilang: "Siaaappp!"

Akupun langsung menuju ke kamar Dina dan masuk ke kamarnya.
Gilang: "Hi, Din."
Dina: "Oh, hi, Lang. Duduk dulu ya atau minum dulu.
Gilang: "Eh, gausah repot-repot, Din."
Dina: "Repot-repot apanya? Bukannya udah biasa ya? Kayak orang baru pertama kali aja. Biasanya aja main ke kosanku terus, udah lah anggap aja kosan sendiri. Eh, anggap aja ini kosan kita bareng. Hehe."
******Arggghhhh padahal cuma kata-kata, tapi kenapa kata-kata itu membuat aku TURN ON. Sial, makin dekat dengan Dina, aku makin bisa merasakan bahwa Sex Appeal Dina itu memang luara biasa!
Akupun dibuatkan teh hangat oleh Dina, seperti biasa lah. Sembari menunggu Dina yang bersiap-siap, akupun menyeruput teh hangatku.
Setelah 15 menit, Dina pun sudah siap untuk pergi denganku. "Yuk, kita jalan." Tegasnya.
Akupun mengangguk dan menaruh gelas tehku di dapur kosannya. Ketika kami baru keluar wilayah kosnya, tiba-tiba hal tak terduga dan tidak kami inginkan terjadi...... HUJAN DERAS SEKALI!!!!!!
"Aduh, kenapa di saat seperti ini harus turun hujan! Astaga!" Keluhku.
"Ayo kita masuk dulu saja, ini sepertinya hujannya akan awet. Langitnya sangat gelap, akan sangat lama kalau kita menunggu di sini. Yuk, masuk dulu, Lang." Ucap Dina sambil menarikku untuk masuk ke kamarnya kembali.
Kami pun hanya mengobrol dan sedikit bermain game di HP kami sembari menunggu hujan reda. Hujan turun mulai dari jam 17:00 WIB, tidak terasa kami mengobrol, bercanda dan bermain game waktu sudah menunjukkan pukul 23:30 malam! Kamipun terkejut karena waktu tidak terasa berlalu begitu cepat!
"Yah, Din, kayaknya kita nggak jadi jalan deh hari ini." Ucapku sambil murung.
"Iya nih, masih hujan aja jam segini. Daritadi tuh hujannya berhenti-deras-berhenti-deras, tidah pernah berhenti total." Sahut Dina.
Game yang kami mainkan belum selesai, akupun sudah beranjak untuk pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 23:30 malam. Ketika aku ingin pulang, Dina pun melarangku karena memang di luar saat itu masih hujan.
********"
Dina: "eh, jangan jalan sekarang. Lihat tuh, kamu pasti bisa basah kuyup kalau jalan sekarang!"
Gilang: "Hehe, gapapa, Din. Aku udah biasa kok hujan-hujanan."
Dina: "Engga.. engga... Pokoknya kamu gak boleh jalan sekarang. Aku nggak mau ya kamu sakit gara-gara aku!"
Gilang: "Eh, engga kok. Aku udah biasa hujan-hujanan juga, bener deh, Din. Aku kuat pokoknya!"
***Dina tidak menjawab omonganku dan langsung berdiri menuju pintu. Kemudian Dina pun mengunci pintu kamarnya!!!! Hal yang sangat tidak terduga baru saja Dina lakukan! Dina pun meledekku dengan memasukkan kunci kamarnya ke dalam sebuah kotak yang di mana membukanya hanya dia yang mengetahui password dari gembok kotak tersebut. "Hayooo, coba tebak password gembok ini kalau ingin mendapatkan kuncinya. Hehe." Dina meledekku.

Akupun yang pasrah akan keadaan dan memikirkan cara untuk mendapatkan kunci itu hanya terduduk sambil tertawa akan kekonyolan yang Dina lakukan. Kemudian Dina pun duduk di sampingku sambil meledekku. Entah kenapa, suasana malam sunyi diiringi dengan turunnya hujan ini membuatku melihat Dina berbeda. Aku ingin memeluk dan menciumnya sekali lagi!!!!
Akupun agak menggapai tanganku ke pinggul Dina saat itu. Keadaan kamar terkunci, hanya kami berdua, membuat aku ingin memeluknya. Dina yang sudah kurangkuk pinggulnya malah mendekat ke arahku. Kami pun terdiam, aku tidak bisa mengucapkan kata-kata lagi! Tiba-tiba Dina mendekatkan wajahnya sambil agak memejamkan matanya, aku bisa melihat bibir manis Dina secara jelas dan sangat dekat! Akhirnya aku mengambil kode itu, akhirnya kami berciuman saat itu........

Kami berciuman sambil berpelukan dalam waktu yang agak lama, aku sangat menikmatinya! Tapi mungkin dalam keadaan seperti itu, kami berdua sama-sama dalam keadaan sedang TURN ON. Aku yang makin lama mengusap rambut dan menggerayangi tubuh Dina, dan Dina yang semakin menarikku untuk naik ke kasurnya, membuat kami berdua memiliki perasaan yang sama bahwa malam ini kami berdua akan melakukan hubungan badan!!!!!
Akupun agak menarik kaus Dina dari sisi bawah ke atas dan Dina pun agak mengangkat tangannya pertanda bahwa Dina sudah jika aku akan melepas bajunya. Aku pun menarik kaus Dina sampai Dina hanya memakai bra. Akhirnya aku dapat melihat payudara indahnya lagi! Aku pun semakin kalap kala itu, dan Dina meresponsku seakan-akan dia juga sudah siap untuk bersetubuh denganku. Akupun melepas bajuku, dan Dina Menarik wajahku meminta untuk kembali berciuman seraya Dina melepaskan celana jeansku! Aku yang juga sudah sangat TURN ON memeluk Dina dan sambil mengarahkannya untuk tiduran di kasurnya. Sambil berciuman, Dina perlahan melepaskan celana dalamnya sehingga kami berdua dalam keadaan tanpa sehelai benangpun ada di tubuh kami. Hanya sebuah belt necklace yang sering ia kenakan di lehernya ketika keluar pergi yang tidak ia lepaskan. Dina sering sekali memakai kalung buatan temannya ataupun belt necklace ketika hendak pergi keluar.
Akupun sudah tidak tahan, aku meremas payudaranya dan memainkan putingnya dengan lidahku. Dina pun mengerang dengan nafas beratnya sambil tangan kananku di puting sebelah kirinya dan tangan kiriku menjulurkan jari ke arah lidah dan dalam mulutnya. Mulut Dina pun mengulas jari tangan kiriku sembari tangan kananku yang berganti posisi dari puting kirinya ke arah vaginanya. Dina semakin mengerang dengan suara agak terbekapnya karena aku semakin lama memasukkan kedua jariku ke dalam mulutnya. Vaginanya pun sangat basah! Aku bisa merasakannya! Akhirnya aku berhenti sejenak dan mendekatkan wajahku sambil berucap dengan nada rendah: "Din, bolehkah aku *melakukannya*?" Dina pun merespons "Ya, lakukan lah, Lang."
Akupun langsung bergerak ke atas tubuh Dina dan perlahan memasukkan penisku ke delama vaginanya.....
Sambil mencium bibirnya, aku pun perlahan menggerakkan pinggulku ke arah vagina Dina dengan tujuan mendorong penisku mendorong masuk lebih ke dalam.
Akhirnya, ritme s*x kami tercipta.......


Kami berdua saat itu saling memejamkan mata dan berciuman sembari aku terus memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Desahan Dina yang saat itu sedang terbekap oleh aku yang menciumnya menjadi tambah membuatku terangsang! Dina terus mendesah tetapi desahannya terdengar sangat dalam karena ketika aku sedang menyetubuhinya aku tidak berhenti sambil mencium dan membekap bibirnya! Dina pun mulai merasakan kenikmatan ini, akupun juga begitu. Penisku terasa sangat hangat ketika berada di dalam vaginanya Dina. Malam itu, kami berhubungan tidam mengenal waktu karena mungkin kedua rasa rindu dan ingin sekali melakukannya di antara kita berdua membuat kita berdua tidak memiliki lelah sama sekali pada saat itu.
Aku pun berusaha untuk mengeluarkannya di luar vagina Dina. Ya, aku keluar sangat banyak waktu itu! Bayangkan, akhirnya kamu melakukan seks bersama orang yang selama ini kamu inginkan dan sukai. Aku tidak bisa menahannya.
Akupun keluar sangat banyak waktu itu sampai mengenai sprei dan bantal Dina kala itu.
"Gila kamu Lang, bahkan kran air ku pun kalah kencang dari semprotan penismu! Hahahaha!" Dina tertawa sambil meledekku. "Duuuh, gimana sih rasanya bisa melakukan seks dengan orang yang aku sangat cintai. Pasti keluar semua lah!"
Dina pun tersenyum kecil sambil memandangiku. Dina menarik wajahku dan kami berciuman saat setelah kami melakukan hubungan seks.
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi, kami pun segera membersihkan tubuh kami. Dina membersihkan tubuhnya lebih dulu, akupun menunggunya sambil main game di HP. Setelah Dina selesai, giliranku untuk membersihkan tubuhku. Dina nyeletuk sambil bercanda denganku "hey, akhirnya kamu telah memenuhi persyaratan untuk membuka kotak ini (kotak di mana dia menyembunyikan kunci kamarnya)." Sambil bercanda akupun mendekat dan mennciumnya lagi. Dina belum membuka pintu kamarnya dan hanya menggantungkan kunci di gagang pintu. Akupun segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku. Selang waktu 15 menit, akupun selesai membersihkan badan dan keluar dari kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, aku melihat Dina tertidur tanpa sehelai busanapun di kasurnya!!!!! Akupun mewajarinya karena mungkin dia sangat kelelahan setelah berhubungan badan semalaman denganku. Aku langsung memakai pakaianku dan bergegas untuk pulang. Sebelum pulang, aku menutup tubuh telanjangnya dengan selimut dan mengecup keningnya sambil berkata "I love you, Din." Ternyata Dina masih setengah sadar ketika aku mengatakan itu! Dina menjawab dengan nada suara kecil "mulai sekarang, jangan panggil aku Dina. Panggil aku Sayang, oke?" Akupun mengiyakan dengan menganggukkan kepalaku. Kemudian Dina lanjut untuk memejamkan mata dan akupun pulang.
******Hari di mana aku sangat kesal karena hujan deras dan kami batal untuk jalan, malah menjadi hari terindah di dalam hidupku******
Sesampainya di rumah, aku langsung tertidur karena mungkin tubuhku juga sudah lelah semalaman berhubungan dengan Dina. Akupin tertidur......
************************************************
Aku tidak sadar berapa jam aku tertidur kala itu, aku langsung mengecek HP ku dan tidak sabar untuk mengirimkan pesan kepada Dina. Tapi ada 1 pesan saja, dan pesan itu berupa foto dari Dina. Aku heran, padahal chat itu dikirim jam 10 pagi dan aku baru bangun jam 4 sore, tapi ada hanya 1 chat. Aneh sekali.


Dina: "Tega sekali kamu meninggalkan aku dalam keadaan telanjang bulat begini. Pacar macam apa kamu! Kamu harus bertanggung jawab! Kamu harus memakaikan bajuku lagi karena kamu yang sudah membuat aku telanjang bulat seperti ini!"
Akupin tertawa membaca chatnya yang sambil selfie dalam keadaan telanjang itu dan serta membalasnya:
Gilang: "Iya sayang, maaf ya aku pulang tadi karena kamu juga butuh istirahat. Love you, sayangku."
Tidak pakai lama Dina ternyata sedang online dan langsung membalas chatku.
Dina: "Terima kasih, sayang. Aku sayang banget sama kamu."
Gilang: "Aku juga, aku juga sayang banget sama kamu!"
______________________________________BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd