Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Panasnya gairah inah, pembantu baruku (COPAS DARI SAMPING GAN)

kujewer

Kakak Semprot
Daftar
25 Apr 2010
Post
199
Like diterima
142
Lokasi
bumi
Bimabet
Panasnya gairah inah, pembantu baruku
hari ini aku pulang kerja seperti biasa telat, sekitar jam 7 malam.
aku agak buru-buru karena ingat hari ini rumah kosong, pasti rumahku gelap karena lampu tidak ada yang menyalakan.. orangtua dan keluargaku pergi ke rumah nenekku karena sedang sakit.

waktu hampir sampai rumah, aku agak kaget karena lampu sudah menyala semua dan pintu rumah sedikit terbuka, apa mereka tidak jadi pergi, pikirku.

setelah masuk garasi dan mengunci pintu garasi aku masuk ruang tamu melalui pintu belakang garasi yang menghubungkan langsung ke garasiku... dan inilah kisah petualangan baruku dimulai...

aku melihat tubuh seorang wanita yang sangat seksi dari belakang, kupikir mbak Lidya, janda tetanggaku tapi rambutnya panjang hitam, siapa ya, aku jadi penasaran.. akupun perlahan mendekatinya...
ia membalikkan tubuhnya dan sedikit kaget.... "Oh Bapak, maaf pak, saya tidak melihat Bapak, tadi sempat dengar ada suara mobil tapi tidak tahu bapak sudah sampai dalam." suaranya sangat sopan.
aku tidak peduli, karena pandanganku tertuju pada wajahnya yang begitu sendu, tidak cantik amat sich tapi sepertinya agak genit gitu, dan sedikit kulirik ke bawah bagian dadanya, dia mengenakan T-shirt kuning, tanpa mengaitkan kancingnya, dan otomatis menampakkan belahan dadanya..
"bapak pasti Pak Aan ya," katanya sambil mengambil koper yang aku letakkan di atas sofa. "emmm.. Kamu siapa?" setelah dia jelaskan baru aku tahu dia adalah pembantu baruku, Mbah Yem yang pulang kampung karena anaknya mau menikah.
nama pembantu baruku Inah, dia datang dari kampung sebelah, katanya dia janda beranak satu ditinggal suaminya kawin lagi di Jakarta. Jadi orangtuaku mungkin sudah sedikit kenal dan membiarkan dia tinggal di rumahku sementara keluargaku tetap pergi ke rumah nenek.

Aku pergi ke kamar mandi karena badanku sudah berkeringat, di dalam kamar mandi aku masih saja membayangkan montoknya dada Inah dan merah bibirnya benar-benar membuatku nafsu, aku coba untuk terus membayangkan dia sambil meremas-remas kontolku. Tapi, aku berhenti karena kupikir dia kan janda, siapa tahu dia juga memikirkan hal yang sama, lagian malam ini kan sepi ga ada siapa-siapa...
muncullah pikiran kotorku dan niat bulusku untuk mencari cara agar bisa kutiduri dia malam ini...


selesai mandi, aku keluar dari kamar mandi menuju ke kamarku hanya mengenakan sebuah handuk kecil. Dan aku melewati Inah yang sedang menyediakan secangkir teh buatku. "Tolong bawa masuk ke kamarku aja Inah," dan Inah pun menurut masuk ke kamarku sambil membawa teh. Setelah dia masuk, aku suruh dia rapikan tempat tidurku untuk alasan agar dia agak lama di dalam kamar.
Sambil dia merapikan sprei dan tempat tidurku, aku melepas handukku dan membuka lemari, seolah-olah dia tidak ada aku mengambil celana dalam dan piyamaku. aku lihat dari cermin lemari, dia melirik aku yang tanpa sehelai benangpun dia tubuhku...
"Ah, Pak Aan nakal, masak ada Inah, main telanjang aja, entar kalau Inah pengin gimana?" dia seperti menggoda, padahal memang itu yang aku inginkan, tapi aku pura-pura jual mahal.
"Pengin apa sich Inah? ga usah aneh-aneh deh, udah kamu rapiin aja kasurku, aku lagi cari celana dalamku dimana ya, aku menuju lemari kecil dekat kasurku, dan masih tanpa busana, tubuhku sedikit menyentuh dadanya, kuperhatikan dia masih melirikku.
aku menjatuhkan tubuhku di kasur, dan saat aku telentang wajahnya terlihat jelas memerah seperti malu tapi menahan sesuatu... ah kena kau, pikirku..
"Bapak, saya keluar dulu, kalau bapak mau istirahat, silahkan"
yah, gagal deh... dia keluar dari kamarku dan menuju kamar tidurnya, sementara kontolku yang dari tadi menegang sepertinya kecewa, ah aku ga mau tahu, pokoknya Inah harus bisa kutaklukkan.
Aku menuju kamar tidurnya, ruangan begitu gelap, karena semua lampu sudah dipadamkan. sebelum sampai di kamarnya aku melihat dari kejauhan seperti ada seseorang di dapur. dan ternyata pemandangan sangat luar biasa kujumpai, kuintip dari pintu dapur, ternyata Inah sedang meraba-raba memeknya, oh mungkin sebenernya dia juga bernafsu melihat kontolku tadi, tapi ia malu... dan aku mendekatinya dari belakang suaranya samar-samar kudengar, ia mendesah ah...uh...ah...uh... kulihat celana dan celana dalamnya di lantai, berarti dia telanjang, dan benar semakin dekat kulihat ternyata dia sedang memainkan memeknya dengan memasukkan sebuah terong yang ia ambil dari kulkasku. kaki kanannya ia naikkan di atas kursi makan, ia berdiri dengan satu kaki sehingga pahanya mengangkang mungkin supaya terong itu bisa bebas masuk ke memeknya.
Aku semakin dekat, dan ia seperti terkejut, menatapku seperti takut, "loh Bapak bukannya sudah tidur,"
"Maaf Pak, bapak melihat semuanya, saya tidak bisa menahan nafsu, jujur aja setelah tadi melihat punya bapak gede banget, dan bapak tahu kan saya sudah lama tidak begituan, tapi kalau bapak marah dan ingin memecat saya, saya iklas pak."
"ah kamu ada-ada saja, siapa yang mau mecat kamu" aku jelas-jelas tak mungkin lah memecat dia apalagi dalam kondisi seperti ini... ohh ****** namanya.
aku dekati dia, kubelai rambutnya, tubuhku sudah menempel di tubuhnya, karena kami berdua sama-sama tidak memakai celana dalam, kontolku terasa hangat menyentuh memeknya, memeknya seperti sudah basah dan kontolku menegang lurus aku maju mundurkan bokongku perlahan, semakin hangat aku peluk dia dan kutempelkan tubuhnya di tubuhku, dia mengerang seperti sangat menikmatinya. aku ciumi bibirnya sambil kuremas dadanya, wow dadanya sangat kenyal, dengan cepat kubuka T-shirtnya, terlihatlah bra warna merah yang sangat menambah panasnya suasana malam itu, aku ciumin dadanya, sambil terus kuremas remas, aku semakin tidak tahan kubuka branya, dan kami berdua sudah tenggelam dalam pelukan panas tanpa busana sedikitpun.
Kaki kanannya aku angkat di kursi seperti gayanya waktu tadi masturbasi dengan terong, aku peluk dia dari belakang kedua tangannya di meja makan, dan aku dekatkan penisku ke pantatnya yang gede, oh hangat sekali.
Kuarahkan kontolku dengan tangan kananku menuju memeknya, kucari dengan tanganku sampai oh.... lubang itu terasa sangat hangat di kontolku, aku langsung menenggelamkan kontolku pelan-pelan ke memeknya, dan bleeesssss.... dia mengerang keras ohhhh.. Pak.... aku maju mundurkan lagi pantatku agar kontolku semakin dalam menghujam ke memeknya.. terus dan terus sambil kedua tanganku menahan dadanya yang seperti akan jatuh karena saking besarnya...
ah uh ah... aku pun ikut mengerang karena kenikmatan, ternyata memek pembantuku yang satu ini masih enak, kenyal, walaupun sudah punya anak, tapi benar-benar membuat kontolku betah berlama-lama di dalam sana.
Aku coba ganti posisi karena agak capek, kubaringkan dia lantai, kuangkat kedua pahanya dan kutahan dengan tanganku, memek itu semakin memerah dan terlihat basah, aku jilati memeknya yang benar-benar membuat nafsuku semakin meninggi, kujilati dan kuciumi rambut tipisnya, kukulum klitorisnya, dan kumainkan dengan lidahku, ia mengerang dan akhirnya mengangkat kepalaku, mungkin dia semakin tidak tahan.
Ia menarik tubuhku dan memelukku erat sekali, dengan tangan kanannya ia memegang penisku, dan memasukkan ke memeknya. lagi dan lagi,,, oh aku kembali melakukan penetrasi, kuentot dia kugoyangkan pinggulku. terus dia juga sedikit bergoyang, dan goyangan pantatnya oh menimbulkan kehangatan yang sangat enak di batang kontolku di dalam vaginanya.
beberapa menit kontolku kumasukan dan kukeluarkan, begitu terus aku dan dia seperti mabuk dalam api asmara yang penuh gairah, desahan demi desahan menghiasi panasnya nafsu yang membakar kami berdua, ohhh... ah.... ohhh.. ahh... aku dan dia bergantian mendesah...
dan kemudian seperti cairan hangat memandikan kontolku di dalam memeknya, dia pun orgasme, tapi aku masih belum, kuentot dia semakin keras wajahnya seperti ingin menangis tapi itu menambah nafsuku, kugenjot lebih keras dan ohhhhhhhhhhhhhh ... aku orgasme aku keluarkan kontolku dari memeknya dan kuarahkan ke belahan dadanya, dia meremas kontolku di tengah dua dadanya kenyal.... spermaku pun muncrat di susunya membasahi dadanya, dan sedikit muncrat di wajahnya...
ah aku puas sekali, aku gesekan kontolku sambil menghabiskan sisa-sisa sperma yang masih ingin keluar di dadanya.... dia terkujur lemas, aku peluk dia, dan kami tidur berdua di lantai dapur itu karena saking lemasnya
 
Dahsyat serangannya !!!!

cerita yg agresif.....
 
Kata orang Swedia mah "ieu dongeng pondok tapi nyugak ! ":jempol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd