Co_Casanova
Senpai Semprot
Rasanya kalau ditulis apa yang saya alami tidak cukup di sini sis. Ikutan curhat ya.
Kebetulan saya pacaran beda agama. Awalnya saya sedikit agak kaget karena pacar saya itu beda agama tapi rasanya saya sangat dekat dengannya dan dia pun tidak ada masalah yang berarti. Hubungan kami mengalir apa adanya.
Saat saya kenalkan dengan orang tua, teman dan kerabat baru saya merasakan mereka lebih banyak yang tidak setuju bahkan ada yang memusuhi. Tapi saya lanjutkan hubungan kami. Kami tidak melanggar hukum dan tidak ada yang salah dengan yang namanya "Cinta dan Kasih sayang". Cinta dan kasih sayang bisa menembus batas dan perbedaan bahkan malah bisa menyatukan.
Penolakan sungguh luar biasa entah itu dari keluarga saya dan keluarga pacar saya. Saya sampai sempat putus asa. Hubungan kami sempat putus nyambung. Rasanya berat sekali dengan kondisi spt itu. Tapi bagi saya pantang menyerah dan saya akan mencari jalan.
Di ujung kegelisahan dan putus asa, sempat saya mencari calon lain tapi rasanya tidak cocok.
Saya pun kembali lagi bertemu dengan mantan saya itu kan malah dia yang mengajak dia menikah. Padahal kami beda agama. Pacar saya mengalah dan akhirnya kami bisa menikah dan sampai sekarang kami punya 1 jagoan Neon.
Untuk sis apabila bersungguh2 membina rumah tangga, yakinlah pasti ada jalan keluar yang terbaik.
Soal restu orang tua ? Yang penting kita sudah minta ijin soal direstui atau tidak itu urusan yang kedua. Kita yang menjalani bukan mereka.
Saat akad keluarga pacar saya tidak ada yang datang. Satu pun tidak ada. Akan tetapi lama kelamaan mereka mencair dan saat pesta pernikahan digelar merekapun datang.
Tetap semangat sis, banyak jalan menuju Roma. Dan apabila kita gigih berjuang pasti ada jalan. Kalau niat kita tulus yakinlah bakalan menuai hasil yang terbaik.
Salam yah GBU.......
Kebetulan saya pacaran beda agama. Awalnya saya sedikit agak kaget karena pacar saya itu beda agama tapi rasanya saya sangat dekat dengannya dan dia pun tidak ada masalah yang berarti. Hubungan kami mengalir apa adanya.
Saat saya kenalkan dengan orang tua, teman dan kerabat baru saya merasakan mereka lebih banyak yang tidak setuju bahkan ada yang memusuhi. Tapi saya lanjutkan hubungan kami. Kami tidak melanggar hukum dan tidak ada yang salah dengan yang namanya "Cinta dan Kasih sayang". Cinta dan kasih sayang bisa menembus batas dan perbedaan bahkan malah bisa menyatukan.
Penolakan sungguh luar biasa entah itu dari keluarga saya dan keluarga pacar saya. Saya sampai sempat putus asa. Hubungan kami sempat putus nyambung. Rasanya berat sekali dengan kondisi spt itu. Tapi bagi saya pantang menyerah dan saya akan mencari jalan.
Di ujung kegelisahan dan putus asa, sempat saya mencari calon lain tapi rasanya tidak cocok.
Saya pun kembali lagi bertemu dengan mantan saya itu kan malah dia yang mengajak dia menikah. Padahal kami beda agama. Pacar saya mengalah dan akhirnya kami bisa menikah dan sampai sekarang kami punya 1 jagoan Neon.
Untuk sis apabila bersungguh2 membina rumah tangga, yakinlah pasti ada jalan keluar yang terbaik.
Soal restu orang tua ? Yang penting kita sudah minta ijin soal direstui atau tidak itu urusan yang kedua. Kita yang menjalani bukan mereka.
Saat akad keluarga pacar saya tidak ada yang datang. Satu pun tidak ada. Akan tetapi lama kelamaan mereka mencair dan saat pesta pernikahan digelar merekapun datang.
Tetap semangat sis, banyak jalan menuju Roma. Dan apabila kita gigih berjuang pasti ada jalan. Kalau niat kita tulus yakinlah bakalan menuai hasil yang terbaik.
Salam yah GBU.......