Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PEJANTAN PERKASA update Part 15 A

Mohon para suhu sabar dulu ya. Kalau KETIKA BIRAHI BERDESIR sampai part 08,
nubie akan melanjutkan kisah Asep al Yosef ini. Mohon para suhu maklum adanya
Aduh mohon maaf nih suhu, bisa ga satu cerita aja dulu di tamatn nti baru lanjut bikin cerita yg lain karena maaf yang udah2 yg ada kedua cerita tersebut ga tamat2.
 
Mohon para suhu sabar dulu ya. Kalau KETIKA BIRAHI BERDESIR sampai part 08,
nubie akan melanjutkan kisah Asep al Yosef ini. Mohon para suhu maklum adanya
siap hu yg penting ada bahan bacol lainnya hu hehehe
 
Menunggu KBB part 08 diupdate,
lalu kisah ini mulai dilanjutkan lagi
 
KBB part 08 sudah diupdate.
Berarti kisah ini akan dilanjutkan
 
Part 11 B



K
etika aku masih tengkurap di atas tubuh Aleta, kuperhatikan wajah wanita Belanda itu dengan cermat. Wajahnya tidak dipoles make up. Tapi dia terlihat cantik dan anggun. Apalagi kalau dia sudah berdandan dan bermake up, pasti jauh lebih bening lagi.

Setelah Aleta orgasme 3 kali, barulah aku ngecrot. Dan tampaknya Aleta puas sekali dengan kenyataan ini.

“Aku sih gak penting – penting benar mau hamil atau tidak. Yang penting aku ingin enjoy ... ingin merasakan lelaki lain yang bukan suamiku. Selama ini rasanya aku terlalu setia kepada suamiku. Padahal aku telah membuktikan, bahwa suamiku sudah berkali – kali selingkuh di belakangku, “ kata Aleta setelah kontolku dilepaskan dari liang memek wanita bule itu.

“Oke, “ sahutku, “Aku juga ingin enjoy denganmu. Karena ternyata Aleta cantik sekali. Masih muda pula. “

Memang begitu kenyataannya. Ternyata kami saling suka menyukai. Sehingga selama seminggu Aleta kusekap di kamar 501 itu. Karena Aleta sudah merasa nyaman tinggal di kamar spesial itu.

Tentu saja Aleta tidak mau digratiskan. Biaya kamar 501 itu dibayar di front office, sesuai dengan harganya yang jauh lebih mahal daripada kamar – kamar lainnya. Dan waktu berpamitan mau pulang ke Jakarta, Aleta berkata, “Seperti yang sudah kukatakantempo hari, aku tak peduli lagi apakah aku bisa hamil atau tidak. Tapi kalau ternyata aku hamil, pasti aku akan memberikan present untukmu Yos. “

“Aku juga tidak peduli lagi apakah Aleta mau membayarku atau tidak. Yang penting, aku bisa menikmati keseksian dan kecantikanmu. Terutama sekali, Aleta selalu meladeniku dengan perasaan. Ini hal yang paling kusukai darimu. “

Aleta tersenyum manis. Lalu mencium bibirku dengan mesranya. Disusul dengan bisikan di dekat telingaku, “Aku memang sudah jatuh cinta padamu Yos. Tapi aku dan suamiku sudah mengikat janji di atas surat perjanjian. Bahwa kami takkan bercerai sampai kapan pun. Jadi, kita hanya bisa saling mencintai, tanpa bisa menikah. “

Aku menyahut, “Cinta tak selalu harus menuju pernikahan. “

Tak lama kemudian, Aleta pulang ke Jakarta, dengan menggunakan taksi yang dicarternya sampai Jakarta.



Entah kenapa, kepergian Aleta membuatku merasa kehilangan. Gerak – geriknya selama seminggu bersamaku, terlihat – lihat terus di pelupuk mata batinku.

Lalu apakah aku benar – benar sudah mencintainya ?

Entahlah.

Tapi aku tak mau stress sendiri.

Maka ketika manager personalia bernama Renata itu datang, sesuai dengan janji yang sudah ditetapkan, aku punya pikiran lain. Aku memang sudah berjanji, bahwa kalau Renata sanggup, aku akan mengangkatnya menjadi manager HRD di hotel punya Manti itu. Tentu dengan gaji yang jauh lebih besar.

Renata muncul di ruang kerjaku dengan wajah ceria. Mengenakan seragam manager yang baru. Spanrok dan rompi berwarna pink, dengan blouse merah.

Biasanya aku selalu bersikap formal terhadap para managerku. Termasuk kepada Renata itu.

Tapi hari ini, setelah 3 hari Aleta meninggalkanku, ada perasaan kehilangan di dalam diriku. Dan hati yang sedang kehilangan ini membutuhkan pelarian.

Maka tidak seperti biasanya aku menerima Renata dengan sikap lebih santai daripada biasanya. Sehingga aku mengajak berbicara Renata di ruang tamu owner.

Aku tahu bahwa Renata sudah punya suami. Tapi suaminya bekerja di luar negeri sebagai TKI. Karena itu setelah Renata duduk di sofa ruang tamu owner, aku mulai menggodanya.

“Kelihatannya kok lebih cantik dari biasanya ... ” sapaku sambil duduk di samping kanannya.

“Masa sih Big Boss ?! “ Renata tampak salting.

Terlebih setelah aku memegang tangan kanannya sambil berkata, “Aku punya bakat melihat bakat seseorang lewat garis telapak tangan, “ kataku.

“Waduh, mau diramal Big Boss nih, “ ucapnya sambil membiarkan telapak tangan kanannya kuusap – usap.

“Cuma meramal watak. Bukan meramal nasib, “ sahutku. “Hmmm ... Renata penghemat juga ya. Tidak suka membeli apa pun yang kurang perlu. “

“Memang betul Big Boss. Seharusnya semua wanita kan begitu, “ sahutnya.

Kulepaskan tangannya lalu berkata dengan nada serius, “Sudah siap dijadikan manager HRD di hotel baruku ?”

“Siap Big Boss. “

“Seharusnya manager HRD di hotel baruku itu berijazah S2. “

“Saya juga paling lama setahun lagi sudah S2 Big Boss. “

“Tapi sekarang belum kan ?”

“Hehehee ... iya Big Boss. “

“Rena harus tahu bahwa di hotel baru itu pun aku ownernya. Jadi aku yang bisa menentukan segala sesuatunya. Meski dirut sudah memutuskan, kalau aku tak setuju pada keputusannya itu, bisa dibatalkan. “

“Betul Big Boss. “

“Tapi sekarang ini aku sedang stress. Jadi aku harus tenang dulu, baru bisa mutusin Rena bisa dipindahkan ke hotel baruku atau tidak. “

“Saya bisa massage juga Big Boss. Mungkin saya bisa mengendurkan syaraf – syaraf yang stress itu Big Boss. “

“Ah yang bener ? Bisa mengurut syaraf stressku ?”

“Mudah – mudahan bisa. “

“Buktikan sekarang, bisa ?”

“Siap bisa Big Boss. “

“Ayo kalau gitu, di kamar pribadiku aja, “ ucapku sambil berdiri. Lalu melangkah ke pintu menuju kamar pribadiku yang setiap akhir bulan selalu diupgrade itu.

“Wow ... saya baru tau kalau di sini ada kamar pribadi Big Boss ... “ Renata terbelalak sambil mengepit sepasang pipinya dengan kedua telapak tangannya.

“Kalau mau di-massage harus telanjang ?” tanyaku.

“Bi ... biasanya begitu. Tapi masa Big Boss mau telanjang di depan saya ... “ suara Renata terdengar agak parau.

“Gak apa – apa. Asal Rena juga telanjang. “

“Waduuuh ... gawat dong Big Boss. Saya takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. “

Tadinya aku memanggilnya Ceu Rena kepada manager personalia itu. Tapi dia sendiri yang ingin dipanggil nama saja, meski usianya beberapa tahun lebih tua dariku.

Renata juga cantik, terlebih kalau sedang tersenyum kelihatan manis manis sekali. Kulitnya putih bersih. Dan salah satu kelebihan yang menarik perhatianku adalah montoknya itu. Montok yang tidak over seperti Habiba. Sedangkan belakangan ini aku ingin punya koleksi yang montok – montok. Karena aku sudah merasakan nikmatnya ngentot perempuan montok. Enak empuknya itu.

Lalu bagaimana prestasi kerjanya ?

Renata itu cerdas, rajin, ulet dan jujur. Karena itu aku berniat untuk mengangkatnya sebagai manager HRD di hotel baruku yang awalnya punya Manti tapi lalu diserahkan 100% padaku. Sebagai hadiah ulang tahun perkawinan kami.

Ya akhirnya kuterima juga hadiah dari istri pertamaku itu. Karena Manti sudah sangat sibuk dengan bisnisnya sendiri, sehingga tiada celah lagi di dalam otaknya untuk memikirkan masalah hotel segala.

Dan Renata sangat bersemangat untuk menjadi manager HRD di hotel baruku itu. Terlebih setelah mendengar gajinya yang lebih besar daripada gajinya sebagai manager personalia di hotel lamaku ini.

Menurut pengakuannya, Renata itu berdarah campuran. Ayahnya indo bule, ibunya chinese bule. Jadi Renata itu punya 4 macam darah campuran menurut pengakuannya.

Dan menurutku, wanita kebule – bulean seperti Renata itu punya aura tersendiri buat karyawati hotel. Bahkan kalau bisa, aku harus merekrut sebanyak mungkin wanita bule atau indo bule, untuk karyawati hotel baruku. Hal itu sudah kusampaikan kepada Antoinette yang sudah kujadikan general manager hotel baruku. Antoinette sudah menyanggupi dan akan berusaha merekrut wanita bule sebanyak mungkin di hotel baruku.



“Bagaimana ? Bersedia memijat syarafku yang diperkirakan bisa meredakan stressku ?” tanyaku sambil melepaskan dasi dan jasku. Kemudian menggantungkannya di kapstok.

“Kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan gimana Big Boss ?” Renata balik bertanya.

“Nanti bisa berubah. Sesuatu yang tidak diinginkan menjadi sesuatu yang diinginkan, “ sahutku sambil melepaskan sepatu dan kaus kakiku.

“Saya bingung jadinya. Karena meski pun suami saya kerja di luar negeri, saya gak pernah telanjang di depan lelaki lain. “

Aku membelakangi Renata. Dan diam – diam menurunkan ritsleting celana panjangku. Lalu menyembulkan kontolku yang sudah ngaceng. Dan memutar badan jadi berhadapan dengan Renata. “Kalau begitu urut saja ini, “ kataku sambil mengacungkan kontol ngacengku pada Renata, “Karena mungkin stressku berasal dari kontolku ini. “

“OMG ... ! Aduuuh ... saya jadi gemetaran gini nih Big Boss ... “ Renata memperlihatkan kedua tangannya yang gemetaran.

Kupegang tangan kanannya sambil berkata, “Apa salahnya kita berbagi rasa ... supaya dirimu dekat denganku ? ”

Lalu tangan yang kupegang itu ditempelkan ke kontolku yang sudah ngaceng berat ini.

Akhirnya tangan Renata bergerak sendiri, untuk memegang kontolku yang sudah ngaceng berat ini. “Saya belum pernah selingkuh Big Boss ... tapi ... “ ucapan Renata terputus di tengah jalan.

“Tapi apa ? “ tanyaku sambil melepaskan rompi pink dari tubuh Renata.

“Tapi ... apa salahnya kalau saya dekat dengan Big Boss ... “ sahutnya.

“Nah ... sejak awal aku sudah tau, Rena itu cerdas, “ kataku, “Sekarang pun Rena bisa memperlihatkan kecerdasan. Kalau hubungan kita dekat, setelah bekerja di hotel baruku pun, kita akan tetap dekat. “

Lalu tanpa kusuruh lagi pun Renata melepaskan blouse merahnya. Disusul dengan pelepasan spanrok pinknya.

Aku pun melepaskan kemeja tangan panjangku, lalu melepaskan celana panjang sekalian dengan celana dalamku. Pada saat aku telanjang bulat, ternyata Renata pun sudah telanjang.

Jujur, aku tergiur sekali menyaksikan tubuh montok gempal itu. Terlebih setelah melihat bokongnya yang super semok itu.

Maka dengan penuh gairah kuterkam tubuh montok gempal itu.

















Renata pun memulainya, dengan memagut bibirku ke dalam ciuman dan lumatannya yang terasa lahap sekali. “Kalau begini, artinya Big Boss lagi horny. Bukan stress, “ ucapnya setelah melepaskan lumatannya dengan senyum manis di bibir sensualnya.

“Memang iya, “ sahutku, “Sebenarnya udah lama aku ngincar Rena. Tapi baru kali ini datangnya kesempatan. Sebelum Rena ditempatkan di hotel baruku, apa salahnya kalau kita berbagi rasa dulu kan ?”

“Kok bisa Big Boss suka sama saya yang gendut gini ? “

“Montok. Bukan gendut. Ohya ... Rena sudah punya anak berapa ?” tanyaku.

“Belum punya Big Boss. Saya belum pernah hamil. Padahal sekarang usia saya sudah tigapuluh tahun. “

“Usia yang pas untuk punya anak, “ kataku, “Memangnya sudah berapa lama Rena menikah dengan suami yang kerja di luar negeri itu ?”

“Sudah enam tahun Big Boss. “

“Siapa yang bermasalah ? Rena apa suami ?”

“Saya sih normal, kata dokter yang memeriksa saya. Gak tau kalau suami sih, entah sudah pernah memeriksakan diri apa belum. “

“Kalau belum pernah melahirkan, berarti memeknya masih seperti memek gadis dong. “

“Gak tau ... nanti kan Big Boss bisa membuktikannya. “

Mendengar ucapan Renata itu, aku langsung melorot turun. Merenggangkan sepasang paha gempal mulus Renata. Lalu memegang memeknya yang lumayan bersih dari bulu, hanya beberapa titik di atas memeknya yang sudah mjulai tumbuh lagi jembutnya.

Lalu kungangakan memek manager personaliaku ini.

Wooow ... bagian dalam memek Renata memang masih aduhai banget ... masih kelihatan seperti memek perawan ... saking masih serba tertutupnya ... !

Tentu saja aku jadi sangat ingin menjilatinya.

Dan itu yang kulakukan selanjutnya. Menjilati bagian dalam memek yang imut – imut ini. Dengan lahap sekali. Sehingga Renata mulai menggeliat – geliat dibuatnya.

Terlebih setelah aku menjilati kelentitnya secara intensif, Renata semakin menggeliat – geliat ... mendesah – desah ... dan terkadang mengejang tegang.

Bahkan akhirnya Renata bersuara dengan nada memohon, “Sudah Big Bosssss ... masukin aja itunya ... “

Spontan aku menghentikan jilatanku. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Renata. Dan mendorongnya dengan sekuat tenaga.

Blessssssss .... kontolku melesak masuk sedikit demi sedikit ke dalam liang memek Renata. Kemudian aku merapatkan perut dan dadaku ke perut dan sepasang toket Renata.

“Ooooohhhh ... ini untuk pertama kalinya saya berselingkuh di belakang suami sasya Big Boss ... “ ucap Renata sambil merangkul leherku ke dalam pelukannya.

Aku tidak menanggapinya karena sedang mulai mengayun kontolku, untuk “memompa” liang memek Renata yang memang masih kecil dan terasa menjepit ini. “Memang liang memek Rena masih perfect. Sepertinya jarang dipakai oleh suami Rena. “

“Sangat jarang Big Boss, “ sahut Renata, “ Soalnya dia jarang pulang. Terakhir malah sudah tiga tahun dia gak pulang – pulang. “

“Ugggghhhhh ... padahal bagiku ... uuuughhhh ... memekmu ini enak sekali Ren, “ kataku di antara dengus – dengus nafasku. Karena aku mulai menggencarkan entotanku.

Renata menyahut di tengah rintihan – rintihan histerisnya, “Penis Big Boss juga enak sekali ... uuuughhhh ... saking panjangnya sampai nabrak – nabrak dasar liang memekku terus ... oooohhhhh ... gak nyangka Big Boss punya penis sepanjang ini ... oooohhhhh .... aaaaaaaaahhhhh ... Big Bosssssssssss .... ooooohhhhh ... Big Bosssssssssssss ... saya benar – benar runtuh di kaki Big Bosssssss ... milikilah saya Big Bossss ... milikilah saya dari ujung kaki sampai ke ujung rambut ... oooooh ... belum pernah saya merasakan digauli yang senikmat ini Big Bossss ... “

Namun beberapa saat kemudian, Renata mulai berkelojotan ... kemudian mengejang tegang ... dengan perut terangkat sedikit ... dengan nafas tertahan, dengan mata terpejam dan mulut ternganga ... pada saat itulah aku pun membenamkan kontolku sedalam mungkin ... sampai terasa menyundul dasar liang memek Renata.

Lalu liang memek Renata terasa mengedut – ngedut kencang, disusul dengan membasahnya liang memek wanita muda yang montok gempal itu.

Lalu terdengar suara lirihnya, “Ooooohhhh ... ini luar biasa nikmatnyaaaaaaa ... “
 
Sesuai dengan janji saya, setelah Ketika Birahi Berdesir sampai di part 08, ini Pejantan Perkasa diupdate kembali
Semoga para suhu menyambutnya dengan tangan terbuka. Selamat mempersiapkan hari Idulfitri. Tetap sehat !
 
Bimabet
Aseeeeek petualangan Asep al Yosef sudah mulai dilanjutkan lagi
Terimakasih suhu @Otta. Semoga suhu tetap sehat dan semangat
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd