Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Pemuda Lugu (Penjual Kentang Keliling)

Pembaca juga dapat tugas dari nona System. Akhirnya Bayu akan menikahi salah satu wanita. Siapakah?

  • Tante Mely

    Votes: 99 16,6%
  • Sandra

    Votes: 18 3,0%
  • Aisah

    Votes: 38 6,4%
  • Bu Dewi

    Votes: 63 10,6%
  • Tari

    Votes: 6 1,0%
  • Suster Shanty

    Votes: 10 1,7%
  • Maya

    Votes: 10 1,7%
  • Luna

    Votes: 3 0,5%
  • Cantika

    Votes: 16 2,7%
  • (dst.... tokoh belum dan akan dimunculkan)

    Votes: 23 3,9%
  • "jawab dikolom komentar, yang bener dapat reward dari System"

    Votes: 1 0,2%
  • pap susu penulis

    Votes: 123 20,7%
  • pap memek penulis

    Votes: 160 26,9%
  • "jangan buru2 dalam menjawabnya.... semoga berutung"

    Votes: 16 2,7%
  • note: pemenangnya hanya satu orang pertama yang menjawab dengan benar

    Votes: 9 1,5%

  • Total voters
    595
Pov Tante Amel

Namaku Amel, umurku 42 tahun, tinggi badan 170cm dengan BB 57kg. aku memiliki dua orang anak gadis, sudah 10 tahun aku menjanda. walau banyak yang mencoba mendekatiku, aku selalu menghindar, aku hanya ingin fokus membesarkan anak2ku. Jujur aku masih memiliki hasrat. Namun aku cukup merasa puas dengan bantuan alat2 bantu kesayanganku yang selalu ku simpan rapih di samping meja tidurku.

Hari ini rumahku terpaksa menerima tamu lelaki, lelaki yang terluka parah karena berusaha menyelamatkan aku dan kedua anakku. Aku merasa sangat berhutang budi dengan lelaki muda ini. Namanya Bayu.

Aku menempatkan Bayu di salah satu kamar tamu yang tersedia dilantai bawah rumahku. Ada 4 kamar di lantai bawah, masing2 ada kamar mandi didalamnya. Salah satu kamar itu adalah kamar tidurku, tiga lainnya kujadikan kamar tamu, karena kedua anakku lebih suka menempati kamar atas.

Aku sedikit terkejut saat Bayu bilang mau pipis. Sebenarnya aku tahu konsekuensi ini, namun demi penyelamat keluargaku, aku harus siap menghadapinya.

Dengan jatung berdebar2, aku terus berusaha mengendalikan diriku.

Perlahan kuturunkan celana pasien Bayu. Bayu ikut membantu dengan mengangkat pinggulnya. Namun betapa terkejutnya aku saat celana itu berhasil aku turunkan.

Kontol yang sangat besar menantang muncul di hadapanku, ukurannya jauh lebih besar dari mainan yang aku miliki. Urat2nya pun begitu jelas melingkari sekelilingnya. Aku hanya bisa menelan ludah menatap kontol Bayu yang keras menantang.

“maaf tante, saya ga bisa menahannya, habisnya tante Amel cantik banget…” ucap Bayu mengejutkan lamunanku.

“ehh…. iya…. tante mengerti…….” Ucap ku sambil mengalihkan pandanganku mengambil pispot disamping tubuhku.

Ada rasa bangga saat Bayu bicara kontolnya ngaceng karena aku. Membuat jantungku makin berdebar2.

Tangan kiriku bergetar saat mengangkat pispot itu mendekati kontol Bayu. Tangan kananku juga bergetar saat meraih kontol Bayu, saat hendak kuarahkan kepala kontolnya kemulut pispot. Nafsuku naik begitu capat.

Hingga tanpa sadar aku mengusap kepala kontol Bayu sebelum mencengkram batangnya yang terasa sangat keras dan kokoh di tanganku.

Bukannya makin mendekatkan kepala kontol Bayu kemulut pispot, tanganku malah sedang asik mengurut pelan kontol besarnya itu.

“sssttthhhhh…… tante……” desis Bayu makin membuatku semangat mengocok kontol besarnya. Kutatap wajah gantengnya yang terpejam menahan nikmat karena kocokan tanganku.

Kontol itu lebih sangat besar hingga jari tengah dan jempolku tidak dapat bertemu saat mengocoknya. Kehangatan kontol itu makin mengugah gairah kewanitaanku. Hingga akhirnya aku menundukan kepalaku, kujilat lubang pada kepala kontol Bayu, sedikit bau pesing tidak menurunkan keinginanku untuk memasukan kepala kontol itu kedalam mulutku.

“akh…. Tante……” desis Bayu, membuatku melirik kearah wajahnya, namun pandanganku terhalang pispot yang tergeletak di atas perutnya.

Sambil aku lumat kepala kontol itu, kedua tanganku sibuk mengocok batang kontolnya yang terasa sangat kokoh ditanganku. Jika bukan karena melihat kondisinya, mungkin aku sudah mengangkangkan kakiku diatas kontol ini. memekku sudah sangat basah, ingin sekali aku merasakan kekerasan kontol ini dimemekku. Namun aku hanya bisa menekan2 memeku pada tumit kakiku.

“Mami…….!!!”

Triakan Mona mengagetkanku. Tampak Mery dan Mona berdiri diambang pintu, menatap kearahku. Aku yang terkejut langsung melepas kontol Bayu dari mulutku. Aku lupa, sekarang giliran Mona menjaga Bayu.

“keluar dulu, mas Bayu mau pipis” ucapku. Tanpa sadar tangan kiriku masih mengocok2 lembut kontol Bayu.

Mery hanya tersenyum penuh arti mendengar perintahku.

“emangnya mas Bayu pipis dimulut Mami….?” Ucap Mona ketus.

“Mery, ajak adikmu keluar sebentar” ucapku yang kehabisan akal menjawab pertanyaan Mona.

“yuk Mon…..” ucap Mery sambil mendorong mundur adiknya.

“tapi Ci……?” Mona masih membantah ucapan Mery.

“sudah kasihan mas Bayu, sudah kebelet pipis dia” ucap Mery sambil melirik kearahku dengan senyum penuh arti.

Dengan sedikit dipaksa akhirnya Mery berhasil membawa Mona pergi, sambil menutup pintu kamar.

“maaf ya mas Bayu, pipisnya jadi sedikit terganggu…” ucapku sambil kembali mengocok kontol Bayu yang masih keras berdiri.

“sssstttthhhh……….. ga apa2 tante….” desis Bayu menyemangati aku untuk kembali mengulum kontolnya.



Pov Mona

Namaku Mona, umurku 19tahun. tinggi 172cm. dengan BB 53.

Aku terkejut melihat mamiku sedang asik mengulum kontol lelaki yang pernah menolong kami. Walau aku awam soal sex, namun aku tahu yang dilakukan mamiku namanya oral sex. Karena pacarku sering meminta aku melakukan oral sex kepadanya. Aku sempat ngeri melihat kontol mas Bayu yang bertubuh pendek, jauh lebih besar dan lebih panjang dari kontol pacarku yang tingginya 175cm.

Aku selalu menolak saat pacarku hendak menjamah memeku. Bagiku itu adalah mahkotaku, yang aku jaga untuk malam pertamaku kelak bersama suamiku. pacarku hanya aku perbolehkan menjamah payuaradaku, itupun hanya dari luar saja.

Aku terkejut melihat cici Mery menanggapi kejadian itu biasa saja, bahkan aku melihat senyum aneh diwajahnya.

“cici yakin membiarkan mami melakukan hal itu pada pria asing” ucapku sambil mengikuti tarikan tangannya.

Cici Mery terus menarikku hingga kekamarku.

“emang kamu belum pernah….?” Ucap cici Mery sambil mendudukan aku ditepi ranjang kamarku.

“pernah apa ci….?” Tanyaku, sambil menatap penasaran cici yang juga ikut duduk disampingku.

“ngentot lah…..?” ucap cici vulgar.

“apa….?” Tanyaku, apa aku salah dengar?

“ngen… tot…..” ucap cici.

“emang cici sudah….?” Tanyaku penasaran.

“sudah lah…… bikin nagih….. apalagi kalau kontolnya besar kayak tadi….” Ucap cici sambil menengadahkan kepalanya, seolah2 sedang membayangkan kontol besar mas Bayu.

“serius ci….? Sama siapa….?” Ucapku sambil mencondongkan wajahku kedepannya.

“banyak……. Cuma baru kali ini cici lihat kontol sebesar dan sepanjang itu…” ucap cici menatap mataku.

“gila lu ci….” Ucapku terkejut dengan jawabannya.

“kok gila…. Makanya lu rasain dulu nikmatnya…. Baru protes….” Jawab cici sambil berdiri.

“ya ga gitu juga kali ci….” Ucapku memperotes pernyataannya.

“sini…..” tiba2 kedua tangan cici menyelinap ke bawah rok rampelku yang pendeknya sejengkal diatas lutut.

Kedua tangannya langsung meraih dengan cepat tepian karet celana dalamku, menariknya dengan keras hingga tubuhku terjengkang diatas kasurku. Refleks telapak kakiku naik ketepian kasur, aku hendak mendorong tubuhku menjauh kebelakang. Namun gerakan ku kalah cepat. Tiba2 cici sudah menahan pinggulku dengan cengkraman tangannya. Kepalanya sudah menyelinap ke pangkal pahaku.

“ci….. ssttthhhhh…..” aku terkejut saat merasakan sesuatu yang basah dan hangat menyapu celah memekku.

Cici tidak menjawab panggilanku, ia dengan ganas terus menyapukan lidahnya pada celah memekku.

“ci….. sttthhhh……” aku sedikit terkejut saat merasakan kenikmatan yang kurasakan dalam setiap sapuan lidah ciciku.

Namun aku masih bisa menguasai diriku.

“ci….. sssttthhhhh……” kedua kakiku berusaha menendang pundaknya. Namun naas kakiku terpeleset dipundaknya, hingga akhirnya terjuntai diatas pundak cici Mery.

Entah kenapa setiap hendak kembali menekuk lututku. Kakiku langsung lemas saat merasakan nikmatnya sapuan lidah ci Mery di memekku, terutama saat lidah itu menyapu itilku yang mulai mengeras.

“ci… sudah….. ssstthhh…. Mona ga mau…. sssttthhh….” tanpa sadar pinggulku sedikit bergoyang menyambut setiap sapuan lidahnya.

“ci….sssthh….ci….ssstthh….ci….ssttthh….” antara penolakan dan menikmati terus berkecamuk dalam otakku.

Bahkan kedua tangan ci Mery mulai menyelinap kebalik BH ku.

Aku berusaha menahan laju tanganya. Namun telat, kedua telapak tangan ci Mery sudah menangkup diatas payudaraku.

Tanganku hanya bisa ikut meremasi tangannya dari atas kaos yang kukenakan.

“ci…..ssstthhh….ci….sssttthhh…..ci…..ssssttthhh……” nikmat yang kurasakan semakin menjadi2. Pinggulku makin intens bergerak menyambut sapuan lidah ci Mery.

Makin terasa nikmat saat kurasakan lidah ci Mery berusaha masuk kedalam memekku yang sudah sangat basah.

“ci…. Sssthhh…..Mona sudah ga kuat……sssttthhh….. Mona mau pipis……. sssttthhhh…..” aku merasakan ada sesuatu yang hendak keluar dari memekku, rasa itu berkumpul di dalam perut bagian bawah. Rasa itu memberikan sengatan nikmat didalam sana.

“ciiiiiiiiiii……….” pinggulku tiba2 bergetar, ada rasa berjuta nikmat saat sesuatu itu akhirnya keluar dari tubuhku. Cici Mery menekankan lidahnya pada itilku. Diam tak bergerak, seolah2 memberi kesempatan bagiku meresapi kenikmatan yang baru pertama kali kurasakan dalam hidupku.

“gimana rasanya…..?” ucap ci Mery sambil bangkit lalu kembali duduk di tepi ranjang disampingku, tubuhnya miring condong kearahku, sambil satu tangan menompang tubuhny, tangan kananya mengelus pahaku.

Aku memperbaiki rok rampelku sambil menatap wajahnya.

“itu tadi apa ci…..? kok rasanya enak sekali…..” ucapku penasaran.

“itu yang bikin ketagihan, semua lelaki dan perempuan ketagihan akan rasa itu…. jadi kamu pahamkan kenapa cici diam melihat mami tadi…..?” ucap ciciku sambil menatap wajahku.

Aku tidak menyangka ciciku yang cantik dan anggun bisa ketagihan ngentot, namun saat aku merasakan kenikmatan tadi, kini aku sadar kenapa cici dan mami ketagihan. Karena mungkin aku pun akan merasakan ketagihan jika mengingat rasa nikmat yang kurasakan tadi.

“cici ga jijik menjilati memek Mona tadi…….?” Ucapku sambil menatap wajahnya.

“cici sudah biasa….. kalau lagi ga ada batangan yang nganggur, awalnya sih aneh…. cuma lama2 terbiasa juga…” ucapnya datar sambil menegakan kembali badannya.

“dah kamu tidur aja, sekarang giliran cici jaga mas Bayu…..” ucap ci Mery tersenyum penuh arti sambil berjalan keluar.

“ikut ci…. Mona mau lihat……” ucapku penasaran. sambil bangun dari posisi tidurku.

“kapan2 aja…. Cici lagi ga mau diganggu…..” ucapnya tersenyum penuh arti sambil menutup pintu kamarku.

Aku kembali menjatuhkan tubuhku diatas kasur. Tanpa sadar aku tertidur lelah.







Bersambung…………………:haha:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd