masih newbie, mohon bimbingannya....
Aku terlahir 35 th yang lalu dari sepasang suami istri Yatno dan Yatmi seorang petani yang ulet dan tekun. Aku adalah anak pertama yang memiliki seorang adik perempuan yang selisih 5 th bernama Sri saat ini sudah menikah dan memiliki seorang suami seorang juragan beras yang umurnya 45 th dan memiliki seorang anak laki2 berumur 10 th. Orang-orang di kampungku memanggilku dengan sebutan Mas Tonjo yang sebenarnya namaku adalah Totok Budiarto.
Saat usiaku sekitar 6 tahun tepatnya saat masih SD kelas 1 aku sering disuruh ayahku Yatno untuk membantu bekerja diladang dengan alasan ibu repot saat itu memiliki bayi perempuan, namun karena masih bocah saat diladang aku malah sering banyak bermain berlari2an, ayahku membiarkan saja tanpa memarahi mungkin lebih baik ikut dirinya di ladang ketimbang di rumah hanya merepotkan ibuku.
Saat sedang bermain dan berlari di ladang aku dipanggil oleh Mbok Yem seorang janda berumur 45 th dengan tubuh yang dibilang gendut yang ladangnya hanya bersebelahan satu petak dengan milik ayahku. Le reneo ojo mlayu mlayu ndak tibo katanya saat itu memanggilku. Merasa dipanggil aku hanya menoleh saja yang kemudian tetap masih ayik dengan kegiatanku. Reneo tak wei panganan, kata mbok Yem mencoba memanggilku kembali ( sini tak kasih makanan ). Merasa tertarik aku pun menghampiri mbok Yem yang saat itu berteduh di bawah pohon pepaya. Maeman nopo, budhe kataku saat itu. Iki lho apem arep ora ? kata budhe Yem. Purun dhe balasku. Iki nek gelem, ning le maem nang kene wae cah bagus engko ndak tibo nek mlayu mlayu pinta budhe Yem. Aku pun menurutinya, setelah habis satu kue apem budhe Yem menawariku untuk tambah lagi, namun ada syaratnya kata budhe Yem kala itu, opo dhe jawabku. Sini pijeti budhe dulu, pundak budhe pegel, akupun lekas memijit pundaknya. Wah enak sekali pijitanmu tho le, kata budhe Yem. Merasa dipuji aku semakin semangat memijitnya, mana lagi yang pegel budhe tak pijetnya nanti diupahi lho jangan lupa, kataku.
Aku terlahir 35 th yang lalu dari sepasang suami istri Yatno dan Yatmi seorang petani yang ulet dan tekun. Aku adalah anak pertama yang memiliki seorang adik perempuan yang selisih 5 th bernama Sri saat ini sudah menikah dan memiliki seorang suami seorang juragan beras yang umurnya 45 th dan memiliki seorang anak laki2 berumur 10 th. Orang-orang di kampungku memanggilku dengan sebutan Mas Tonjo yang sebenarnya namaku adalah Totok Budiarto.
Saat usiaku sekitar 6 tahun tepatnya saat masih SD kelas 1 aku sering disuruh ayahku Yatno untuk membantu bekerja diladang dengan alasan ibu repot saat itu memiliki bayi perempuan, namun karena masih bocah saat diladang aku malah sering banyak bermain berlari2an, ayahku membiarkan saja tanpa memarahi mungkin lebih baik ikut dirinya di ladang ketimbang di rumah hanya merepotkan ibuku.
Saat sedang bermain dan berlari di ladang aku dipanggil oleh Mbok Yem seorang janda berumur 45 th dengan tubuh yang dibilang gendut yang ladangnya hanya bersebelahan satu petak dengan milik ayahku. Le reneo ojo mlayu mlayu ndak tibo katanya saat itu memanggilku. Merasa dipanggil aku hanya menoleh saja yang kemudian tetap masih ayik dengan kegiatanku. Reneo tak wei panganan, kata mbok Yem mencoba memanggilku kembali ( sini tak kasih makanan ). Merasa tertarik aku pun menghampiri mbok Yem yang saat itu berteduh di bawah pohon pepaya. Maeman nopo, budhe kataku saat itu. Iki lho apem arep ora ? kata budhe Yem. Purun dhe balasku. Iki nek gelem, ning le maem nang kene wae cah bagus engko ndak tibo nek mlayu mlayu pinta budhe Yem. Aku pun menurutinya, setelah habis satu kue apem budhe Yem menawariku untuk tambah lagi, namun ada syaratnya kata budhe Yem kala itu, opo dhe jawabku. Sini pijeti budhe dulu, pundak budhe pegel, akupun lekas memijit pundaknya. Wah enak sekali pijitanmu tho le, kata budhe Yem. Merasa dipuji aku semakin semangat memijitnya, mana lagi yang pegel budhe tak pijetnya nanti diupahi lho jangan lupa, kataku.
Terakhir diubah: