Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PENDEKAR BINAL

Elon_Muks

Suka Semprot
Daftar
15 Dec 2022
Post
5
Like diterima
97
Bimabet
Lian-hong-san disebut juga gunung Lian-bong-san, mempunyai ketinggian empat ratus kaki dari permukaan laut, jauh memandang ke depan terlihat samudra luas terbentang hingga kaki langit, memandang ke arah barat terlihat rentetan pegunungan saling sambung.

Bila memandang ke arah timur, terlihat pulau Chin-huang (Chin-huang-to) berada nun jauh di sana. Di atas pintu gerbang sebuah gedung yang sangat megah dan indah,
terpampang sebuah papan nama bertuliskan "Hay-thian-itsi" (samudra dan langit satu pandangan).

Di balik halaman gedung yang luas, banyak ditumbuhi pohon siong yang lebat dan kekar, aneka bunga tumbuh mengelilingi sebuah taman dengan jembatan batu yang indah, di sana tampak juga sebuah kebun menjangan serta tugu peringatan.

Di halaman bagian belakang tampak sebuah kolam mandi yang amat lebar, kolam itu beralaskan batu hijau yang lebar, air kolam berasal dari sebuah mata air yang memancarkan air dengan deras, kolam itu cukup dalam tapi terawat bersih, sebuah ukiran nama terpampang di atas sebuah batu besar Ti-sim (pusat mandi).

Bulan tiga, udara di wilayah Kanglam amat sejuk dan nyaman, rumput tumbuh amat subur, burung beterbangan sambil menyanyikan lagu yang indah, tapi suasana di dalam gedung Hay-thian-it-si milik Tuan Muda Kwee Seng masih nampak bersih bagai sedia kala, hanya tampak asap mengepul dari arah dapur.


BAB. 1

Pada saat itulah tampak seorang pemuda berusia dua puluh tahunan
berperawakan tinggi tapi kekar, berwajah tampan, dengan bertelanjang dada dan mengenakan celana pendek sedang berenang dalam kolam.

Selain pemuda itu, tampak juga dua belas gadis muda belia yang rata-rata berwajah cantik berkumpul di situ, kawanan gadis itu terbagi dalam tiga kelompok, kelompok pertama mengenakan kutang berwarna merah, kelompok kedua memakai kutang berwarna putih dan kelompok ketiga mengenakan kutang berwarna kuning.

Saat itu mereka sedang bermain kejar-kejaran dengan pemuda tampan itu di dalam kolam, suara tertawa cekikikan meramaikan suasana. Pemuda tampan itu adalah Tuan Muda Kwee Seng, seorang jago silat termashur dalam dunia persilatan sebagai pendekar dengan julukan yang panjang sebagai "cepat serangannya bagai petir, kuat pukulannya bagai bukit karang, memandang uang bagai tanah dan menyayangi perempuan bagai bunga".

Sementara kedua belas gadis cantik bertubuh seksi itu tak lain adalah dua belas Dayang Emas, pengawal pribadi Tuan Muda Kwee Seng.

Bicara soal Tuan Muda Kwee Seng, dia benar-benar termasuk seorang aneh.
Ditinjau dari ilmu silat yang dimiliki, perawakan. tubuh serta wajahnya yang menawan, ditambah kekayaan keluarganya yang berlimpah, boleh dibilang dia merupakan idaman setiap gadis dan pendekar wanita, tapi anehnya dia tak pernah tertarik dengan gadis mana pun, entah sudah berapa banyak gadis yang menitikkan air mata kekecewaan.

Sementara kedua belas Dayang Emas itu terhitung gadis-gadis berperangai lembut, hangat dan setia, bukan saja mereka bergabung tanpa imbalan, bahkan mereka rela melayani semua keperluan Tuan Muda Kwee Seng tanpa berkeluh kesah.

Pada mulanya, Tuan Muda Kwee Seng pernah mengemukakan perasaan hatinya kepada kedua belas gadis itu agar tidak usah bersikap berlebihan kepadanya dan pergi meninggalkan dia seorang diri, apa mau dikata kedua belas gadis itu tetap bersikeras untuk melayani keperluannya, kata mereka, asal tiap hari dapat memandang wajahnya, mesti berkorban pun mereka rela.

Menghadapi keteguhan para gadis ini, terpaksa Tuan Muda Kwee Seng menerimanya sambil tertawa getir. Karena gagal membujuk mereka untuk pergi meninggalkannya, Tuan Muda Kwee Seng pun memberi kebebasan seluas-luasnya kepada para gadis itu untuk berbuat sekehendak mereka, toh resiko ditanggung mereka masing-masing.

Kedua belas gadis itu berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda, namun tujuan kedatangan mereka rata-rata hampir sama. Mereka sepakat untuk berjuang hingga titik darah penghabisan unutk menaklukan hati tuan muda, batu cadas yang amat keras pun akhirnya akan berlubang bila tiap hari terkena air, apalagi perasaan cinta seseorang, toh pepatah bilang: Cinta itu datang bila sering bertemu. Mereka semua berjanji, bila tuan muda tidak mendahului melakukan reaksi, siapa pun dilarang memikat atau merangsang majikannya dengan cara yang licik. Selama dua tahun kedua belas gadis itu selalu memerankan posisi sebagai seorang "dayang", jika Tuan Muda Kwee Seng tidak memanggil, siapa pun tak berani mendekat atau mengiringinya.

Perasaan manusia memang tak sekeras baja, siapa bilang napsu dan cinta bisa dibendung" Apalagi satu-satunya perempuan yang dicintai secara diam-diam tak pernah memberi tanggapan, dia selalu bertepuk sebelah tangan, lama kelamaan jalan pikiran Tuan Muda Kwee Seng pun mulai berubah.

la mulai mengajak bicara kedua belas dayangnya, mulai bergurau dan menggoda. Akhirnya dia putuskan untuk pergi meninggalkan kota Kim-ling, kota penuh kesedihan itu dan mendirikan pesanggrahan megah Hay-thian-it-si di atas bukit.

Setiap pagi saat matahari baru muncul, ia selalu bertelanjang dada menceburkan diri ke dalam kolam yang amat dingin itu untuk membenamkan diri, dia ingin menggunakan hawa dingin yang menusuk tulang untuk mengusir rasa rindunya terhadap gadis dambaan hati. Orang bilang, jika kau patah hati, makanlah kulit pisang yang dibubuhi abu gosok. Tapi Tuan Muda Kwee Seng lebih suka memakai "ilmu membeku" untuk menghadapi perasaan patah hatinya, dia ingin mendinginkan gejolak hawa panas yang membara dalam dadanya.

Untuk mengimbangi kemauan tuannya, setiap kali Tuan Muda Kwee Seng terjun ke kolam maka dua belas tusuk konde pun ikut terjun ke kolam menemani, tak heran kalau tak sampai sepuluh hari, ilmu berenang yang dikuasai kedua belas orang gadis itu sudah sangat hebat.

Di luar kebiasaan, semalam Tuan Muda Kwee Seng mengundang mereka berdua belas untuk berenang bersama pagi ini. Undangan itu membuat mereka terkejut bercampur girang, saking tegangnya, nyaris semalaman tak bisa tidur. Belum lagi matahari terbit, Mereka sudah tiba di tepi kolam untuk melakukan pemanasan badan.

Begitu tiba di tepi kolam, Tuan Muda Kwee Seng segera mengejek sambil tertawa:
"Hahaha ... mana ada orang melakukan pemanasan dengan mengenakan pakaian setebal itu!"
Sambil berkata ia lepaskan jubah luarnya dan bertelanjang dada.

Berdebar keras hati kawanan gadis itu setelah melihat kulit tubuhnya yang putih bersih tapi kekar berotot, tersipu-sipu mereka menundukkan kepala dengan wajah bersemu merah.

Menghadap sang fajar yang mulai naik Tuan Muda Kwee Seng menarik napas panjang sambil mengatur hawa murninya, lalu diiringi pekikan nyaring mulai memainkan ilmu pukulan Pat-kwa naga sakti Yu-liong-pat-kwa-ciang. Terlihat bayangan manusia berkelewat ringan bagaikan asap, deru angin pukulan menggelegar bagai guntur, begitu dahsyat ilmu pukulan itu membuat kedua belas Dayang Emas terbelalak kagum.

Tiba-tiba Tuan Muda Kwee Seng berpekik panjang, tubuhnya melambung setinggi tiga kaki, sambil menekuk tubuh, sepasang tangannya diluruskan ke muka, dan "Byruuuur....!" diiringi percikan air, ia terjun ke dalam kolam.

"Ilmu gerakan tubuh yang indah!" puji kedua belas Dayang Emas serentak.

Buru-buru mereka melucuti pakaian sendiri dan beruntun menceburkan diri ke dalam kolam. Sesudah berenang berapa saat, Tuan Muda Kwee Seng mengusulkan untuk bermain "perang air", biarpun dua belas tusuk konde tak paham bagaimana mainnya, namun mereka segera menyanggupi seraya tertawa cekikikan.

"Ayo kita mulai!" teriak Tuan Muda Kwee Seng tiba-tiba, badannya segera menyelam ke dasar kolam.
Kolam Ti-sim ini mempunyai kedalaman hampir dua kaki, dengan ilmu berenang yang dimiliki Tuan Muda Kwee Seng ditambah tenaga dalamnya yang amat sempurna, biarpun berada di dalam air, dia dapat melihat pemandangan di sekelilingnya dengan jelas.
Tak selang berapa saat kemudian ia dapat melihat dengan jelas paha, pinggul serta payudara kawanan gadis muda itu.
Apalagi tiga cewek yang mengenakan kutang berwarna putih, lekukan payudaranya nampak begitu jelas dan nyata, ditambah bentuknya yang besar tapi kenyal, betul-betul membuat darah di tubuhnya mendidih.

Sejak terjun ke dalam dunia persilatan, walaupun Tuan Muda Kwee Seng sudah banyak pengalaman bermain cewek, sudah berulang kali mencicipi pelbagai jenis cewek, yang kurus, yang gemuk, yang muda, yang setengah tua, namun semuanya itu hanya sebatas iseng saja, apalagi kawanan cewek itu adalah cewek penghibur dan semuanya tak pandai ilmu silat.

Sebaliknya kedua belas gadis yang jadi dayangnya ini berani mendekati Tuan Muda Kwee Seng yang status sosialnya tinggi dan berilmu silat hebat, tentu saja karena mereka anggap status serta kemampuan sendiri mampu menandingi pemuda itu.

Oleh sebab itu mereka berdua belas bukanlah gadis-gadis murahan. Dalam pada itu Tuan Muda Kwee Seng sudah mulai terangsang setelah melihat paha-paha mulus itu.

Bersambung
 
Entah kenapa klo ada cerita yg adaptasinya dari cerita luar macam barat, china, korea, arab, dst langsung gw skip. Soalnya berasa kurang familiar, baca nama2 karakternya aja Blibet lidah gw :lol:

Next story bikin cerita dunia persilatan nusantara 👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd