Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pengalaman tak terlupakan bersama mahasiswi jurusan lain [real story w/ improvement]

Memasuki akhir minggu ketiga KKN, segala sesuatunya masih berjalan dengan baik..
Hingga pada suatu sore menjelang malam ketika kami sedang berkumpul di balai desa, Bu Esti (salah satu dosen pembina kami) berkunjung mendatangi kami..
Bu Esti memberi kabar bahwa Indah harus pulang pada malam itu juga, dikarenakan ada anggota keluarganya yang sakit dan memerlukan bantuan secara darurat..

Pada awalnya Indah (yang pada dasarnya memang kurang dengan dengan keluarga tirinya itu) menolak untuk pulang, dengan alasan karena laporan mingguan sudah KKN harus sudah mulai dibuat dan diserahkan dalam waktu dekat..
Namun Bu Esti bersikeras mengharuskan Indah tetap pulang malam itu juga sesuai anjuran keluarganya..
Perdebatan sengit antara Bu Esti dan Indah pun tidak dapat dihindarkan lagi..

Aku dalam kebingungan berusaha melerai keduanya dengan berkata kepada Indah, "Udahh Ndah, pulang dulu saja ga apa..
Kami semua bakal baik² saja kok di sini, kamu ga perlu khawatir..
Aku sendiri juga yang bakal gantiin kamu kerjain laporan mingguan kita..
Nanti kalo urusanmu di Sby udah selesai, kamu kan juga bisa cepat balik lagi ke sini.."

Dengan berat hati, akhirnya Indah berjalan ke rumah nya untuk mengemas beberapa barang bawaannya ke dalam ransel kecil..
Kemudian dia kembali ke balai desa tempat kami berkumpul dan berkata kepada kami, "Jaga diri ya kalian semua..
Jangan bermalas²an ketika aku ga ada..
Untuk kamu Kak Ant, jangan lupa untuk selesaikan laporan mingguan kita tepat waktu..
Aku janji, maksimal dalam 3 hari aku bakal balik ke desa ini lagi.."
Setelah mengucapkan hal itu, Indah langsung mengajak Bu Esti untuk berangkat kembali..

Pada saat itu waktu sudah menunjukkan sekitar jam 9 malam, aku berjalan kaki mengantar kepergian mereka berdua hingga ke gerbang desa tempat mobil Bu Esti diparkirkan..
Indah melambaikan tangan kepadaku dan segera masuk ke dalam mobil, diikuti dengan Bu Esti..
Kupandangi mobil mereka yang melaju perlahan menjauh meninggalkan desa, hingga tak tampak lagi dari penglihatanku..
Kemudian, setelah itu aku berjalan kembali ke balai desa..

Setibanya kembali di balai desa, aku mengeluarkan laptop yg sudah aku persiapkan sebelumnya..
Kondisi balai desa pada saat itu begitu sunyii..
Seluruh anggota kelompok kami sudah lama membubarkan diri, warga pun tidak pernah ada yang menggunakan balai desa hingga menjelang malam..
Aku mulai menyusun data laporan mingguan di laptop ku seorang diri..
Terasa sepii sekali, karena biasanya aku mengerjakan laporan mingguan bersama dengan Indah..

Selang sekitar jam 11 malam, di puncak kesepian tengah malam, hanya suara ketikkan laptop ku yg menggema di ruangan balai desa..
Tiba² kudengar suara langkah kaki seseorang..
Dengan cepat, aku menuju ke depan pintu untuk melihat siapa gerangan ituu..

"Ka Amelll!! Kenapa malam² ke sini Kak?? Bikin kagett sajaaa!!", seruku ketika melihat Amel di depan pintu..
"Oalahh sorry, aku ga tau.. Aku cuma ga bisa tidur, jadinya mau jalan² bentar.. Pas liat balai desa kok lampunya masih nyala, jadi aku samperin deh..", jawab Amel sambil nyelonong masuk ke dalam ruangan balai desa..


Kulihat sekilas mata Amel tampak sedikit lembab dan merah, hingga kuberanikan diri untuk bertanya, "Kenapa kak? Habis nangis ya?"..
Bukannya menjawab, malah air mata mulai jatuh dari matanya..
Bingung bukan kepalang karena aku tidak pernah menjumpai cewe yang nangis secara langsung di hadapanku..

Saat kuberanikan bertanya lagi, Amel bercerita kalau dia sedang bertengkar hebat dengan pacarnya dan di ambang putus..
Aku ga bisa berbuat banyak selain menenangkannya..
Tanpa ada maksud apa² kucoba untuk membelai pundak dan rambut nya yang terurai, lalu aku mengusap air matanya..
Amel tampak kaget dengan perlakuanku ini, lalu digenggamnya kedua tanganku..
Aku pun bingung ada apa, dan tiba² dia memelukku..
Tidak butuh waktu lama, aku pun membalas pelukannya..


"Tenang saja yaa kak Amel, yang sabar yaa.. Selama di sini, aku selalu bisa jadi teman berbagi buat kk..", sahutku sambil melepaskan pelukanku..
Dia pun mengangguk kecil, lalu kembali memelukku..
Sesaat kemudian dia mencium pipiku secara ringan dan berulang..

Mungkin karena terbawa suasana hati, tidak lama setelah itu Amel bertanya, "Bolehkah kk cium bibirmu?"..
Degg, tiba² jantungku serasa berhenti..
Aku yang mendapat pertanyaan itu secara tiba², hanya bisa membisu..
Dua - tiga kali Amel mengulangi pertanyaannya, akhirnya saya dengan polos jawab, "Ga tau.. Tapi kalo itu bisa meringankan beban K Amel ya ga apa"..

Pada saat itu, dalam hati aku sebenarnya bingung kenapa aku bisa menjawab seperti itu..
Bisa jadi ini disebabkan karena pengalamanku yang telah kujalani dengan Indah sebelumnya lah, yang membuatku jadi lebih berani..


Aku dan Amel bertatapan mata lumayan lama sehingga entah siapa yang memulai, bibir kami sudah bersentuhan tipis..
Asli lembut, manis banget bibirnya..
Kurasakan pergerakan nafas Amel yang masih belum teratur akibat menangis tadi..
Sambil dia memegangi pipiku, bibirnya menjauh dan membisikkan di telingaku, "Thanks yaa Ant"..
Akupun mengangguk kecil..

Saat kutatap lagi matanya, dia langsung menyambar kembali bibirku dengan halus dan perlahan..
Kuikuti terus pergerakan bibirnya, hingga akhirnya Amel berkata, "mulut kamu dibuka dikit donkk Ant"..
Aku yang sedari tadi bertahan akhirnya runtuh juga, tanganku mulai meraih pipinya..
Ketika aku mulai membuka mulut, lidahnya langsung gercep bermain² di mulut aku..

Cukup lama kami berciuman, tanganku yang dari tadi berada di pipi nya mulai turun ke pinggulnya sambil menelusuri lekuk tubuhnya..
Tiba² Amel melepas ciuman kami sejenak dan saling bertatapan..
Dia melempar senyuman dengan matanya yang sayu, membuat aku seakan ingin mencumbunya..


Lalu aku meminta ijin untuk memegang buah dadanya..
Amel hanya mengangguk dengan senyuman..
Tanpa menunggu lama, tanganku pun sudah berada di dadanya yang masih terbungkus jaket KKN..
Tak mau kalah, Amel pun membuka jaket nya, lalu tangannya meraih kemaluanku dari luar celanaku..


Kemudian kami lanjutkanlah perang bibir dan lidah, hingga ciumannya menjamah leherku juga..
Karena geli dan merasa terangsang, akhirnya aku mulai menyingkap kaosnya sehingga tanganku bisa secara langsung meremas buah dadanya dari BH nya yang berwarna pink secara langsung..
Sialnya saat aku hampir mengangkat BH nya, terdengar suara motor dari para peronda desa yang melintas..

Kami pun dengan tergesa² membenahi diri..
Demi keamanan, setelah aku selesai meringkas laptop ku, aku mengajak Amel untuk pulang ke rumah masing² dan beristirahat..
 
Baru mau tanya gimana hubunganny sama indah setelah KKN eh lah dalah..... malah lebih beruntung di sosot amel 🤣
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd