Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pengalamanku dengan Pacar Pertama

Dave_tama

Suka Semprot
Daftar
8 Jan 2019
Post
3
Like diterima
10
Bimabet
Sudah lama aku baca cerita-cerita diforum ini, akhirnya ada terbesit rasa untuk menceritakan pengalamanku saat pertama kali pacaran. cerita yang menunjukan betapa lugunya aku dulu.

POV Tina :
Perkenalkan namaku Tina, tinggi 152 cm, berat 58 kg dengan ukuran bra 34B, usia saat ini 33 tahun. aku ingin menceritakan pengalaman pertama saat mulai menjalin hubungan dengan laki-laki bernama Satrio dengan tinggi 167 dan berat 80 kg. Satrio ini adalah teman satu kelasku di kampus dulu, dia orangnya sangat baik. Aku saat itu kuliah di salah satu kampus yang terkenal di kota batik, merantau sendiri dan tidak ada satupun saudara yang tinggal di daerah tersebut.

Sedikit cerita tentang masalah percintaanku, dari sekolah sma sampai lulus aku tidak pernah yang namanya mengenal cinta dan hanya sekedar mengagumi beberapa cowo saja yang saat itu juga aku tidak pernah berani berharap lebih. Setelah lulus aku mencoba peruntungan untuk mendaftar kuliah di kampus yang sudah aku sebutkan diatas, dan alhamdulillah aku ketrima di fakultas teknik yang memang dari awal sudah diarahkan oleh orang tuaku untuk masuk kesitu.

Awal-awal masa perkuliahan aku menjalani hari-hari seperti mahasiswi pada umumnya, ke kampus, makan, pulang ke kos, tidur. Seiring berjalannya waktu ada temen sekelasku yang mulai coba mendekatiku (ya itulah satrio), awalnya aku biasa-biasa aja tidak ada rasa apapun kepadanya, namun karena dia sering sekali membantuku dan selalu ada saat aku butuh, lama-lama aku merasa nyaman kalau berada di dekat satrio.

Kegiatan rutin kami berdua hanya sekedar berangkat bareng ke kampus, kerjain tugas bareng, belajar bareng dan sesekali pernah makan bareng sama dia. Suatu hari satrio mulai mengajaku untuk nonton di bioskop, awalnya aku gak mau karena tujuanku kesini adalah untuk belajar dan mendapat nilai sempurna agar orangtuaku di kampung bangga denganku. Namun karena aku kasihan sama satrio yang memang anaknya baik juga pinter, maka aku menyanggupi permintaan itu. (hubungan kami saat itu sudah berjalan kurang lebih 1 bulan tanpa status, dibilang temen tapi rasa pacar dibilang pacar tapi dia ga pernah menyatakan itu)

Satrio : “Tin, setelah ngerjain tugas kita nonton yuk”.
Aku : “Mau nonton apa? emangnya ada film yang bagus?”
Satrio : “Ada, baru keluar nih. nanti sore jam 4 aku jemput ya ke kosmu”
Aku : “Oke”.

Sore itu aku dijemput oleh Satrio di kosku, karena aku ini orangnya biasa-biasa aja ga pinter dandan dan berpakaian, aku keluar dengan kemeja dan celana kain panjang. naik lah aku ke motor satrio, selama perjalanan kita ngobrol kesana kemari sambil bercanda, sampai tidak terasa kami sudah berada di XXI, satrio memilih duduk paling belakang dan ujung, padahal kursi yang lain di tengah masih banyak yang kosong.

Aku : “Trio kok milih bangkunya dibelakang? itu kan di tengah masih banyak yang kosong”
Satrio : “Iya gpp Tin, kalo dibelakang enak lebih keliatan besar layarnya”.
Aku : Karena emang aku yang belum pernah pacaran dan masih polos aku ikutin aja kemauan satrio “oh gitu, oke deh”

Setelah selesai memesan tiket, aku dan satrio masuk ke theater yang sudah dibuka karena kami memang datang pas banget saat film akan di mulai. Duduklah kami berdua di kursi pojok paling belakang, saat film baru mulai sampai pertengahan kami masih fokus dengan film yang kami tonton sambil sesekali aku bercanda dengan satrio. Namun ga lama setelah itu satrio mulai merangkul ku, dimana tangan sebelah kiri dia letakan dikursiku tepat dibagian bawah saat aku sedang membenarkan posisi duduku. Saat aku kembali ke posisi dudukku aku kaget kok tangan satrio udah ada dibelakangku, telapak tangannya tepat banget di belakang pantatku. sebenarnya aku ingin menegur satrio tapi aku ga tau cara ngomongnya gimana, akhirnya kubiarkan saja dan kupikir mungkin tidak sengaja. Karna aku diam inilah aku merasakan lama-lama tangan satrio mulai bergerak seperti sedang meremas-remas pantatku. Jujur disitu aku kaget, shock dan gatau harus ngapain karena memang dari dulu aku tidak pernah pacaran apalagi sampe diremas remas sepert ini. Bodohnya lagi aku tidak berubah dari posisi duduku dan menyingkirkan tangan satrio sampai film selesai. Setelah itu satrio langsung mengantarku pulang ke kos malam itu.

Setelah aku mandi dan bersih-bersih satrio, kulihat ada pesan di hpku, kuambil hpku lalu aku rebahkan tubuhku ke kasur dan ternyata satrio mengirimkan sms kepadaku.

Satrio : Terima kasih ya tina udah mau nemenin aku nonton.
Aku : Iya gpp, aku juga terima kasih ke kamu karna udah ajak aku jalan-jalan
Satrio : oh iya tadi maaf ya Tin, tangan aku niatnya mau peluk kamu eh kamu malah dudukin, hehe.
Aku : Oh iya maaf ya tadi kalo tangan kamu kedudukan aku.
Satrio : Gpp tin, lagian nyaman kok tangan aku disitu
Aku : Dasar kamu ya, besok-besok jangan kaya gitu lagi ya.
Satrio : iya, iya

POV Satrio :
Perkenalkan namaku Satrio, asli warga kota batik, saat pertama aku masuk kampus aku sudah tertarik dengan salah satu mahasiswi dengan perawakan kecil dan imut yang bernama Tina, awalnya aku coba untuk mendekatinya dengan cara sering membantunya seperti mencari barang-barang keperluan kos nya, menunjukan tempat makan yang enak dan murah, itu semua hal mudah bagiku karena memang aku berasal dari kota ini. selama aku PDKT dengan Tina, aku melihat kalau Tina itu anak yang baik, pintar, polos dan lucu yang membuatku ingin bener-bener serius menjalani hubungan dengannya, tidak ada pikiran atau niatanku untuk macam-macam kepada Tina. Namun pada suatu sore aku jemput Tina untuk belajar bareng, aku melihat Tina keluar hanya mengenakan kaos dan celana training tipis (celana panjang) dan disitu aku merasa “Besar juga pantatnya tina”. mulai dari situlah aku selalu mencoba bagaimana aku bisa melangkah lebih jauh lagi bersama Tina.

Setelah menunggu beberapa minggu akhirnya saya mendapatkan momen untuk meremas pantat Tina, yaittu saat tina mau kuajak nonton di bioskop, sengaja kupilih kursi paling ujung belakang seupaya lebih leluasa dalam melancarkan usahaku untuk coba meremas pantat Tina. awalnya aku takut dan gerogi saat aku coba taruh tangan ku dibelakang pantat tina, karena tina tidak pernah pacaran, tidak pernah disentuh oleh lelaki lain. setelah posisi tangan pas dibelakang pantat tina, aku hanya diam dan belum berani melakukan pergerakan apapun, setelah kutunggu tidak ada respon dari tina barulah aku berani menggerakan tanganku untuk meremas pantat Tina. Dalam hati ku berkata “Gila empuk banget ini pantat tina”, aku terus melakukan gerakan meremas sampai film yang kita tonton selesai dan langsung kuantar Tina pulang ke kosnya.

Bersambung ………









Karena sudah malam mungkin sampai disini dulu cerita saya, nanti akan saya sambung lagi cerita nya dilain waktu sampai sesuatu yang fatal yang terjadi antara aku dan satrio. Maaf kalau cerita saya masih acak-acakan, mohon kritik dan saran dari para senior supaya cerita saya kedepannya bisa lebih bagus dan tertata
 
Hai semuanya, akhirnya aku ada waktu lagi nih untuk lanjutin cerita pengalamanku sama pacar pertamaku.

Pertama kali merasakan jatuh cinta memang sangat menyenangkan, banyak hal-hal indah yang aku lalui bersama Satrio yang belum pernah sama sekali aku rasakan mulai dari makan bareng, berangkat ke kampus berdua, nonton dan jalan berdua mengexplore kota ini. aku yang dulu lugu, ga perduli sama cowo dan masalah percintaan, sekarang malah seperti terhipnotis oleh kasih sayang yang satrio berikan kepadaku. sudah bukan hal aneh kalau setiap kita jalan berdua Satrio selalu meremas pantatku, bahkan bisa dikatakan meremas pantatku itu adalah hobi baru buat Satrio. Entah kenapa aku merasa nyaman saat tangan satrio meraba dan meremas pantatku atau karena memang mungkin karna aku baru merasakan yang namanya dijamah oleh tangan lelaki, apalagi lelaki yang sangat aku cintai.

Selama 1 bulan berjalan tidak ada yang aneh dari gaya pacaranku dengan Satrio, sampai suatu waktu ada hal yang menurutku itu hal yang sudah diluar batas dimana hari itu pertama kalinya aku memegang alat kelamin lelaki yang sebelumnya selalu aku anggap tabu. tapi memang itu semua bermula dari keisenganku yang suka jail dengan Satrio.

Aku : Yank, bukannya minggu lalu Pak Jono kasih tugas kalkulus yak, kita kerjain bareng yuk biar cepet selesai dan ga buru-buru buat lusa.
Satrio : Oh iya yank hampir aja aku lupa, yaudah kerjain dirumah aku aja yuk.
Aku : Oke yank, nanti jemput aku ya di kos jam 3 sore, aku mau mandi dan siap2 dulu
Satrio : Siap sayangku yang pantatnya bohay, sambil kasih emot cium
Aku : Dasar pantat mulu yang ada dipikiran kamu.
Satrio : Abis pantat kamu gede si yank, co mana coba yang bisa berpaling sama pantat kamu
Aku : Hadeh, yaudah sana kamu mandi dulu trus siap-siap jemput aku
Satrio : Siap Sayang.

Setelah aku chat dengan Satrio aku langsung buru-buru mandi karena takut kalau dia udah sampe kosku aku belum selesai mandi, aku mandi sekitar 10 menit, perlu temen-temen ketahui memang aku ini tipikal ce yang mandinya cepet dan ga suka lama-lama di kamar mandi, hehehe. Setelah selesai mandi aku mengenakan pakaian kemeja dan celana leging hitam dan ga lama berselang satrio sudah sampai di depan kosku, tanpa basa basi kami langsung jalan ke rumah satrio, rumah satrio ini bisa dibilang ga terlalu jauh dari kosku ya mungkin sekitar 30 menit kita sudah sampai di rumahnya. Setelah memarkirkan motornya satrio langsung mengajaku untuk ke lantai atas dimana kamar satrio berada, kami berdiskusi cukup lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh Pak Jono, sekitar 1 jam akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas itu. Aku yang sudah capek meminta kepada satrio untuk menuliskan hasil diskusi kami berdua, dimana satrio menulis di meja belajarnya dan aku duduk di lantai dibelakang kursi yang satrio duduki sambil menonton tv. Saat itu aku tidak sengaja melihat pantat satrio yang keliatan karena dia pakai celana kolor yang agak sempit waktu itu (maklum karna mungkin dia gemuk jadi celananya merosot kebawah waktu dia duduk), dari situ timbulah sifat jailku, diam-diam aku ambil pena lalu aku dekati satrio dari belakang, lalu ku tuliskan i love u di pantat satrio. Saat itu satrio langsung kaget dan melihat hasil karyaku yang tertulis di pantatnya, dia langsung berbalik dan menuju kearahku. Disinilah petaka itu terjadi, aku dipepet oleh satrio sampe aku terduduk dikasurnya, lalu diarahkanlah tanganku ke pantatnya lagi.
Satrio : Kamu nih ya, bisa-bisanya coret-coret pantat aku, kalo mau pegang nih pegang aja gausah pake coret-coret (sambil pegang tanganku dan ngarahin tanganku ke pantatnya)
Aku : Ihhhh apaan si yank, aku kan cuman bercanda. lagian kamu sensitif amat gitu aja marah.
Satrio : Siapa yang marah sih (sambil trus menekan nekan jariku ke pantat dia)
Aku : huuu dasar kamu, ngomongin pantat aku bohay ternyata pantat kamu juga bohay, hahaha.
Satrio : itu baru pantatku aja yang empuk, nih kamu sekarang rasain yang keras. (tiba-tiba tanganku diarahkan ke penis satrio)

Disitu aku bener-bener kaget, aku baru kali ini merasakan memegang penis co, sekitar 1 menit aku cuman diam aja sedangkan satrio terus menggerak-gerakan telapak tanganku di penisnya, tidak puas disitu aja, tangan kiri satrio tiba-tiba hinggap di area dadaku, aku sontak kaget (mungkin karena payudaraku tidak pernah disentuh oleh laki-laki) langsung tangan kananku reflek menampar wajah satrio. Disitu aku benar-benar tidak bisa mengontrol diri, kupikir satrio sudah keterlaluan dengan meremas payudaraku. Setelah tamparanku mendarat di pipi satrio, dia langsung balik badan dan memukulkan tangannya ke dinding beberapa kali, akupun saat itu hanya bisa nangis dan meminta satrio untuk mengantarkanku pulang. Di perjalanan pulang aku dan satrio tidak mengeluarkan satu patah katapun, dia hanya fokus menyetir dan kebiasaan co kalo lagi marah adalah ngebut, itulah yang dilakukan satrio. Setelah sampai kos aku langsung masuk ke kamar dan lanjut menangis sambil memeluk bantal tidurku. 3 hari kami tidak komunikasi sama sekali, tidak ada permintaan maaf dari satrio begitupun aku yang masih malas untuk memulai pembicaraan dengan dia. sampai akhirnya hari keempat diapun mulai chat untuk meminta maaf kepadaku.

Satrio : Yank, maaf ya kemarin, aku khilaf aku ga bisa nahan nafsu aku, maafin aku.
Aku : Kamu kok tega banget sih, tiba-tiba remas-remas payudaraku.
Satrio : iya yank, maaf tanganku reflek aja kemarin ngarah kesitu, maafin aku yah please.
Aku : hmmmmm, yaudah tapi janji ya jangan kaya gitu lagi.
Satrio : iya sayang aku janji, berarti kamu udah maafin aku kan sekarang?
Aku : Iyaudah, kemaren ada salah aku juga sih jailin kamu, jadi kejadian begini deh, huuuu.
Satrio : yaudah sayang gpp yang penting kita udah ga marahan lagi, besok aku jemput yah, kita beragkat bareng lagi ke kampus. (sambil kasih emot cium dan peluk)
Aku : oke yank, sampe ketemu besok ya, muachhh.

Akhirnya aku dan satrio baikan dan melakukan kegiatan seperti biasa lagi, dimana yang aku kira kemarin adalah kejadian terakhir satrio melakukan hal yang aku anggap diluar batas, ternyata malah terjadi hal-hal yang lebih kurang ajar.

Bersambung ….

Segitu dulu ya para pembaca aku menceritakan pengalamanku, aku udah ngantuk nih, next time aku sambung lagi yah, doain aja suamiku sering pergi dinas, biar aku bisa bebas menceritakan pengalamanku berpacaran sampai aku menikah dengan suamiku ini. maaf kalau tulisannya agak acak-acakan karena memang aku ga bisa mengarang cerita dan hanya mengungkapkan pengalamanku saja. Terima Kasih.​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd