Ceritanya update 1 :3
Hari senin tiba tanpa terasa, akupun pergi kerumah nenek, dan akupun disambut oleh Tokang dengan ceria, rupanya dia sangat merindukanku. Selama dua hari ini tidak kurasakan apa apa yang berubah dari diriku. Kecuali susuku bertambah agak besar, dan memang benar susuku bisa mengeluarkan air sekarang. Tokang amat girang dengan mainan barunya, untung dirumah selalu sepi, karena nenek dan kedua anaknya pergi mengurus pabrik mereka.
Orang utan kecil itu menetek kepadaku di sepanjang siang
rasanya geli juga teteku dikulum kulumnya
ada perbedaan antara menyusui saat hamil dan tidak hamil.dan sepanjang hari itu tampak biasa biasa saja, dan haripun berlalu dengan cepat.
Seusai mandi aku terbiasa membawa Tokang ke kandangnya, namun kali ini dia menjerit jerit, sepertinya dia ingin bersamaku seharian. Nenek memintaku mengajaknya..tak apa, ajaklah dia, Tokang tak akan mengganggu, dulu dengan pengasuhnya juga dia tidur disana..katanya, akupun mengajaknya tidur dikamarku, ada dua bed disana, sebenarnya aku memang ingin mengajaknya tidur disini, lumayan ada teman, pikirku
Dimalam harinya tiba tiba aku merasakan gatal gatal di bagian paha atasku, aku mengelus-elusnya untuk mengusir gatalku, namun kemudian vaginaku juga terasa agak gatal
dan bahkan liangnya juga terasa seperti agak gatel. Aku mulai meraba dan menggesek celana dalamku
berharap bisa menghilangkan gatalnya. Aku mulai tidak tahan
tanganku mulai menggesek gesek celana dalamku lebih keras
lebih cepat. Dan akupun mengalah
tiba tiba karena liang kemaluanku gatal, ingin sekali aku menggaruknya kedalam
kubuka celana dalamku
dan mulai memasukan jari jariku kedalamnya.
Aku mulai panik
namun keenakan juga
aku tebangun dan hendak mencuci vaginaku di kamar mandi. Tapi tiba tiba mataku tertuju pada kotak kecil tempat menyimpan kepala putik. Iseng aku membuka kotak itu, dan ternyata kepala putik itu masih disitu, walaupun ukurannya telah menysut, namun jangkauannya masih lebih panjang dari jari jarikuini alat bantu yang berguna pikirku
Kepala putik kumasuan kedalam vaginaku yang berbulu. Perlahan lahan kukorek korekkan kepala putik itu kedalamnya. Semakin lama semakin nikmaaatt
uhhh..rasanya sangat enak
dan aku pikir bahkan aku belum pernah menikmati yang seperti ini sebelumnya. Tiba tiba aku merasaakan birahi yang besar, keringatku bercucuran dan korekan kepala putik itu semakin kupercepat, liang vaginaku sekarang telah basah, dan sesaat kemudian
sreettt sreettt ceeerrrrr..ughhh
aku mengalami ledakan orgasme yang luar biasa
liang vaginaku sepertinya berdenyut hebat
aku masih bisa merasakan kepal putik itu tertancap di liang kemaluanku turut bergetar settiap kali vaginaku berdenyut
ughhh
nikmat sekali
pikirku
Kedua mataku kututup dengan bantal
rasa orgasme masih menyelimuti diriku..apa yang terjadi ? tanyaku dalam hati
mungkin cairan kepala putik itu menyebabkan kegatalan pada vaginaku, itu sebabnya para peternak disini menggunakannya untuk membuat sapi betina mereka lebih birahi.
Sesaat berlalu, kedua tanganku masih mendekat bantal yang menutup mataku. Tiba tiba oh..sungguh diluar dugaanku ada tangan yang meraba bibir kemaluanku yang merekah akibat tertancap kepala putik tadi. Dengan sigap aku terbangun, dan hampir saja aku berteriak
rupanya Tokang telah terbangun, dan aku tidak tahu apakah dia melihat pengasuhnya bermasturbasi, namun kali ini dia telah meraba-raba vaginaku
sesaat kemudian kepala putik itupun terjatuh
pluk
dan tampak jelas lubang vaginaku berdenyut dan basah
Tokang semakin tertarik dengan itu
tangannya meraba raba dinding vaginaku yang basah. Aku sanagt terkejut dan gugup, astaga
baru pertama kali ada yang meraba vaginaku selain suamiku mas Heru
aku tidak bisa berbuat banyak
.
Tokang sepertinya terheran heran dengan alat kelamin betina dewasa, tiba tiba dia membauinya..membaui vaginaku..sniff..sniff
dan mulai menjilati tangannya sendiri yang berlumuran cairan vaginaku
dan buruknya Tokang menyukai rasanya
dia mulai menempelkan mulutnya ke vaginaku
oh..astaga
apa yang dilakukannya
tapi semua itu sirna
kupikir lebih baik untuk menikmati saja semuanya..kubiarkan Tokang menjilati vaginaku
dan bahkan dia menyedotnya dalam dalam
.kepalanya sibuk beroperasi di selangkanganku sementara kukangkangkan kedua pahaku lebar lebar
dan ughhh
crooottt..serrrr
.kurasakan orgasme kedua yang lebih hebat lagi
.
Tokang semakin menikmatinya
mungkin dia pikir ini sama dengan air susu payudara..he he mungkin juga dia berpikir begitu, Tokang masih kecil untuk mengenal sex, walaupun akupun tidak bisa memastikan dia tidak memiliki keinginan bersetubuh denganku
setelah cairannya habis Tokang pindah dan tertidur
syukurlah dia tidak ingin macam macam pikirku
dan karena lelah akupun juga tertidur
terlentang dan telanjang
.
Siangnya aku terbangun, suasana sudah sepi
akupun makan, setelah mengurus Tokang, akupun memasukannya ke kandangnya. Kali ini aku akan membersihkan kandang kuda milik nenek. Kuda disana ada tiga ekor semuanya betina, akupun membersihkannya dan menyemprotkan air dan bersih bersih, setelah memberi makan kuda akupun ingin segera mandi
namun sepertinya gatal gatal itu mulai terasa lagi
selama mengurus kuda aku mulai merasakannya lagi, hal ini membuatku merasa sedikit tersiksa
pada sudut sebuah meja aku mulai menggesek gesekan kemaluanku
namun rasanya malah semakin terasa
akupun kehilangan akal sehat
rasa gatal itu telah menguasaiku
aku mulai belingsatan untuk mencari benda yang enak untuk pelampiasanku
akhirnya sebatang kayu silinder tebal 5 cm melintang memberikan aku sebuah ide
kayu bulat itu melintang horisontal dan tersambung pada dua buah tiang kayu. Akupun melepas celana dalamku
rasanya tidak akan ada yang melihat, aku tidak tahan
aku mengangkang dan tepat dibawah vaginaku, kayu horisontal itu
kugesek gesekan vaginaku
dan mulai basah
sambil mengawasi kuda kuda itu makan akupun menikmati sex nikmatku sendiri
Dan kali ini vaginaku memang basah
saat itu, Joki anjing nenek masuk ke kandang, Joki memang anjing kampung, gunanya menjaga rumah ketika sepi. Dia terbengong melihatku duduk diatas sebatang kayu
perlahan didekatinya aku..dan mengendus endus. Joki tidak terlalu besar hanya sepaha bawah ku, tubuhnya biasa saja. Mula-mula dia mulai curiga dengan bau yang dia cium
dia mulai agak tegang dan seperti kebingungan
tapi perlahan dia mulai mendekat
dan akupun mulai curiga kalau-kalau anjing kampung ini membaui cairan vaginaku yang mulai menetes
huss ..huss kataku mulai mengusirnya
namun Joki semakin mendekat..dan Happ! Anjing kampung itu nekad memasukan moncongnya ke balik daster pendekku
ughh
akupun mundur secara refleks namun tubuhku terhalang tiang kayu dibelakangku
aku tidak bisa berkelit
kakiku mengangkang sempurna dan vaginaku tanpa penutup apapun
aku tidak mengerti mengapa Joki doyan menjilati vagian wanita ? ughhh
aku tidak bisa berbuat apa-apa
sapuan lidah kasar Joki membelah vaginaku yang telah basah oleh cairan
aku tidak bisa berbuat apa-apa
jujur saja aku agak takut dengan ajing itu..jadi kiubiarkan saja dia menjilati kemaluanku..segera setelah mendapatkan jeda, aku melompat dan pergi kedalam rumah
Sesampainya disana, nenek dan kedua anaknya telah sampai, Joki masih saja berusaha menjilat-jilati kelaminku
dan untuk menghindari ketahuan oleh penghuni runah,(apalagi aku tidak pakai cd ) aku segera menyelinap ke dapur
kuberikan Joki sepotong kue dan perhatiannya sejenak beralih. Tiba-tiba nenek masuk kedapur, kami berbasa-basi sebentar dan setelah mengecek semua pekerjaan rumah beres dia berkata kalo semua sudah beres kamu boleh mandi
oya, si Joki ini sepertinya agak kotor mandikanlah dia.. aku mengangguk, keenakan deh anjing ini..pikirku
Aku menarik Joki segera ke kamar mandi pembantu, (kamar mandiku berbeda dengan kamar mandi utama), setelah mengunci pintu, akupun hanya tinggal berdua didalam dengannya
kali ini benar-benar tidak ada yang bisa memisahkan aku dari anjing kampung ini
hanya daster pendek dan tipis ini yang memisahkan tubuhku darinya.
aku segera mengambil selang dan memandikannya, setelah dia basah, aku segera menyabuni anjing itu dengan sabun, sesaat ketika aku agak berjongkok vaginaku terlihat oleh Joki, hal ini memberikannya ide sekali lagi untuk menjilatinya..
Aku mulai terbiasa dengan itu, kubuka baju dan braku
dengan telanjang bulat kami mulai madi bersama
aku berdiri di pancuran dan mulai merasa nyaman
kubiarkan Joki menjilati belahan pantatku
kutunggingkan sedikit sehingga dia bisa menjilati anusku
akupun tertawa geli
tidak apa pa toh..pikiranku mulai berusaha membenarkan tindakanku ini
toh aku tidak bersetubuh dengan anjing ini pikirku
anjing ini cukup berguna juga, aku mulai merasakan keenakan