Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PENGUASA ABSOLUTE

BAB 3 – Terdampar

“...haaaatcuuu....”..........bersin itu membangunkan Marco dari tidur panjangnya...

“...dimana inii?”... ucapnya pelan, mengingat dia tadinya tidur di kasur yang sangat empuk sekali disertai dengan dinginnya ac kamar yang sudah di pesannya untuk 1 malam, karena besok dia mesti harus bekerja kembali, dan tidak ada salahnya memberikan self reward kepada diri sendiri atas kinerja yang maksimal hasilnya. Katanya hidup hanya satu kali, mesti dinikmati...cuman ada juga yang hidup satu kali, tapi patah hati berkali kali... ambyaaarrr...

“... sudah bangun anak muda?.......tanya orang disamping Marco.

Penampakan yang lebih mirip batu berbicara.. badan yang gede dempal(bulatan otot) kemana mana, alis yang tidak terlalu tebal, dan semua tonjolan layaknya batu kerikil seukuran 3cm nempel dimana mana.

Mau bergerak mundur susah depan belakang dan kanannya adalah bongkahan batu besar dengan diameter layaknya tubuhnya dan hanya disamping kirinyalah ruang kosong itu ada, namun naas, orang yang mengeluarkan suara tadi telah menguasai satu satunya area yang memungkinkan celah baginya untuk melarikan diri.

“...hemmm.. jangan takut anak muda”... ucapnya kembali meyakinkan Marco agar supaya bisa tenang dalam kondisi saat ini.

“...dimana ini ?...”..tanya Marco kembali dengan intonasi sedikit ketakutan. Entahlah, dimana insting petarungnya dulu, rasanya dia sekarang seperti anak kecil yang baru tumbuh polos tapi badannya seumuran anak dewasa 19 tahunan.

“... selamat datang di ARKA..”.. ujarnya...menjawab pertanyaan Marco yang terlihat kebingungan.

“...ARKA??... dimana itu?”... lanjut Marco bertanya pelan dan sopan.

“.. hemm.. ARKA adalah wilayah antara langit dan inti bumi, dimana semua unsur kehidupan saling hidup untuk menopang kelangsungan fisik permukaan bumi itu sendiri, dan semua memiliki tugas masing masing sesuai perintah sang maha pencipta”... ujarnya menjelaskan dengan ringkas.

“... bisa jelaskan kenapa engkau bisa datang kesini anak muda??”... ucap orang didepannya kembali.

“... entahlah..hemmm”...gumam Marco kebingungan

“... panggil aku OKAS”...lanjutnya

“...entahlah Okas, tadinya aku menginap tertidur disebuah kamar penginapan, tau tau banguun sudah disini”.. jawabnya dengan spontan

“... hemmm...” ekspresi Okas curiga sambil melihat sekeliling tubuh Marco mengamati dengan seksama.

“...apa itu anak muda yang ada di sakumu?”...ujarnya setelah menemukan keanehan didalam kantong celananya, yang dia tunjuk.

“...oowh”... sambil merogoh kantong celananya dan mengeluarkannya.

“..ini”.. ucapnya sambil menyodorkan ditelapak tangannya. Benda blue saphire lebih mirip liontin itu terlihat tidak lagi berkedip, layaknya pertama kali Marco menemukannya.

“...hah..ini.ASPI,...ini batu inti........” ucapnya Okas sambil terkejut...

Bagaimana bisa anak ini memiliki batu inti, sebuah batu yang sedang dicari seluruh ARKA.

ARKA adalah penopang kondisi bumi dimana semua unsur alam diatur oleh sebuah monach layaknya kerajaan jaman dulu....

Seperti jika kita belajar KIMIA di kelas, bagian terkecil dari suatu unsur adalah atom, dan di dalam atom terdapat partikel subatomik neutron dan proton yang terdapat pada inti atom, dan elektron yang bergerak mengelilingi inti atom tersebut pada kulit-kulit elektron (level-level energi) yang tertentu. Bagian terluar lintasan kulit N, lanjut masuk lebih dalam kulit M, lebih dalam lagi kulit L, lebih dalam lagi kulit K, barulah bertemu yang namanya inti atom.

Dunia ARKA ini adalah dunia yang terdiri dari penguasa masing masing unsur kehidupan, jika dikembalikan ke pelajaran KIMIA, mereka adalah penguasa pada masing masing unsur yang terdapat dalam tabel periodik unsur. Dan, ASPI adalah simbol dari puncak tertinggi dari unsur unsur kehidupan tersebut guna mencapai kestabilan didunia fisik permukaan bumi itu sendiri.

“ kamu adalah orang yang terpilih itu anak muda”... ucap Okas berbicara kembali..

“.....kamu harus segera ikut saya.. “ ucapnya kembali

“kondisimu terlalu berbahaya jika berdiam disini, dan sudah menjadi jodoh kita bisa bertemu disini...”,...lanjutnya

“...jodoh....maaf Okas aku normal”... jawab Marco.. tentunya Marco tidak ingin masuk dalam golongan B4 doong . tahu B4?? Ituuu Batangmu Batangku Beradu Bersama...

“...issshhh... bukan jodoh begitu ...oon juga anak ini ternyata”...lanjut Okas

“...sudah, pegang erat erat..” perintah Okas segera memegang tangan marco seketika dengan cepat.

“...baiklah”... entah kenapa Marco dengan polosnya mengikuti perintah Okas orang yang pertama kali dia kenal di dunia ini.

10 detik kemudiaan...

Tubuh mereka berdua seperti ditelan oleh dasar dunia ini, dibilang tanah ada lembek lembeknya, dibilang agar agar, ada lembut lembutnya, dibilang batu ada kerasnya juga. Begitulah ilustrasinya dasar pijakan yang ada diwilayah yang Marco tinggali saat ini.

Sesak nafas menghinggapi Marco saat ini, sangat berbeda dengan kondisi diatas tadi, hal ini menunjukkan jika kadar oksigen dalam posisinya saat ini sangat minim sekali.

“... kita ada didalam perut bumi, itu jika disamakan dengan duniamu anak muda”.. ucap Okas memberitahu Marco.

“...berusahalah untuk ADAPTASI”... seru Okas.

“...hemmm, begitukah kiranya........”... gumam Marco

Untung dulu Marco sudah sering belajar ilmu pernafasan semasa smp dan sma nya. Dengan perlahan Marco kembali mengingat bagaimana cara dia bernafas dan mengolah nafasnya untuk bisa konsisten dengan kondisinya saat ini.

Sekilas terlihat warna merah menyala diujung tempatnya saat ini..

bangunan yang lebih mirip rumah suku eskimo dikutub namun dengan luasan yang hampir sama dengan 100x1000m2, hampir 1 hektar, benar benar luas sekali.

“... cahaya merah itu adalah inti lava gunung merapi bawah tanah yang selalu menyala”... ucap okas ketika melihat gelagat Marco mengamati cahaya merah menyala kekuningan yang membuat dominan warna langit langit diposisinya saat ini.

“...dengarkan aku anak muda, kamu dalam masalah serius saat ini”.. lanjut Okas

“.. semua monach di ARKA sedang mencari ASPI, keserakahan membuat mereka melupakan kodratnya kembali menjadi masing masing unsur pendukung kehidupan”... cakap Okas dengan serius.

“.. saya harus bagaimana Okas?”.. ujar Marco kembali menimpali.

“... tidak ada kata lain kamu sudah terpilih, kamu harus bisa menguasai semua inti unsur yang ada sehingga kamu bisa memujudkan kedamaian layaknya cerita didinding itu”... ucap Okas sambil menunjukkan dinding didepannya.

Dinding yang memanjaang jauh mengelilingi bangunan ini, berisi lukisan guratan dengan detail, usia dinding yang terlihat sudah lebih dari 300 tahun, yang jika dilihat dengan seksama adalah gambar lukisan seorang laki laki dengan memakai kalung berwarna biru saphire, turun dari langit dimana semua mahkluk bertunduk kepadanya..

Disisi dinding lainnya juga tergambar jelas jika terjadi peperangan dan jelas terlihat si pemuda dengan liontin tadi ada ditengah tengah peperangan tersebut... sendiri.. yaa sendiri...

Disisi lainnya kembali terlihat pemuda dengan liontin itu duduk bersila diatas bebatuan dengan dikelilingi oleh beberapa wanita jika diartikan guratan lukisan yang menunjukkan lekukan badan mirip dengan perempuan dipermukaan bumi...

Disebelah dinding tadi lanjuut tergambar jelas suatu kondisi kota yang penuh dengan kecanggihan, dimana bangunan bangunan tinggi menjulang dan banyak kendaraan yang melayang.

Sementara disebelahnya lagi ada bagian dari lautan yang mana terlihat sekali banyaknya hewan hewan laut yang aneh, bukan layaknya hewan laut yang terdapat dilautan bumi, semua hewan mengelilingi sebuah bangunan kota dengan garisan melengkung yang bisa diartikan sebagai penutup kota tersebut.

“... bingung?”...ujar Okas

“...hemmm, apa benar itu yang terlukis didinding Okas?..”...jawab Marco.

“... lukisan itu sudah ada sebelum generasi ke 8 dari keluargaku saat ini, turun temurun lukisan itu masih terpampang didinding tersebut, dan menjadi cerita turun menurun pula dikeluargaku”.. lanjut okas.

“... teruus ...”... lanjut Marco penasaran

“... ya kamulah orang yang selama ini ditunggu oleh keluargaku”... lanjutnya dengan santai

Hal yang selama ini menjadi tugas turun menurun dari silsilah keluarganya akhirnya akan selesai diemban oleh Okas ke 8. Tugas untuk menunggu orang yang memang telah di takdirkan untuk dipertemukan dipihak silsilah keluarganya.

“... ini, kamu bacalah semua buku ini..” sambil menyodorkan buku yang sudah usang dikeluarkan dari dalam kotak yang terlihat sangat kuno sekali.

Kompleks wilayah ini terlihat seperti fasilitas pelatihan pencak silat di bumi. Banyak sekali spot spot yang menunjukkan memang didesign sebagai tempat latihan.

“...apa ini?”.. sambil memegang buku dan melihat serta membaca terlihat hanya lukisan gerakan gerakan layaknya pencak silat yang dibikin komik.

“... pelajarilah, sampai kamu menguasainya, semua terlihat jelas, dan tugasku adalah memastikan kamu bisa menguasai semua hal itu dengan benar”.. ujar Okas sambil membetulkan penerangan diruangan tempat Marco dan Okas berdiri.

“ sebelum itu, kamu harus memperdalam kekuatan fisikmu terlebih dahulu..” lanjut Okas

“.. mulai besok pindahkan batu batu besar diujung sana kebagian belakang”.. ucap okas.

“...batu batu tumpukan diujung sana itu maksudnya?”... jawab Marco sambil menunjuk gunungan batu batuan yang jika dilihat berdiameter 120cm berbentuk seperti bola bola raksasa dengan jarak kisaran 300m antara ujung ke ujungnya.

“... fiuuuh”... dengusaan Marco membayangkannya..

batu jika ditebak bisa memiliki berat hingga ratusan kilogram harus dipindahkannya setiap hari, yaa setiap hari... remuk bisa ini badan.

“... kenapa? Aku juga tidak menyangka jika pemuda yang diramalkan itu tidak memiliki kemampuan yang kuat, yang mana bisa menghadapi ancaman ancaman yang akan datang dalam melindungi ASPI kedepannya”... ujar Okas terlihat kecewa.

“...daripada kamu membayangkan yang tidak tidak ada baiknya segera kamu persiapkan diri kamu untuk memulainya, karena masa itu semakin dekat, masa dimana aku merasa, orang orang datang dari segala penjuru ARKA sedang memburumu mengarah kesini, karena ASPI memiliki energi yang sangat luar biasa bagi para pemimpin monach yang menginginkannya, dan energi itu sudah menyebar saat ini. Ini pakailah gelang ini dan taruh ASPI diatasnya..” lanjut Okas sambil memasangkan gelang di tangan kiri Marco, layaknya memakaikan jam tangan.

“...aaakhhh...eehhh... hilang”... keterkejutan Marco spontan saat bagian bawah gelangnya serasa masuk kedalam lengan tangannya bagian bawah dan gelang itu benar benar menyatu dengan ukuran diameter tangannya.

“.. tenaang ASPI sedang berada didalam quantum gelang kamu, kamu bisa melihatnya saat kamu menekan bagian ini..” sambil mempraktekkan menekan bagian bawah gelang yang layaknya jangkar sudah masuk kedalam tangan Marco.

“... kenapa tidak keluar ASPI nya..” tanya Marco kembali , karena saat Okas menekan bagian bawahnya, batu itu tidak nampak.

“.. harus orang yang ditempelin gelang itu sendiri yang menekan, cobalah”...ujar Okas melanjutkan.

“...ooow,,,”... keterkejutannya saat Marco menekan dan mempraktekkan dengan tangannya sendiri.

Muncul layar hologram layaknya monitor tanpa media perantara menunjukkan ASPI berada didalamnya.

Menyimpan saja konsepnya begini bagaimana dengan kondisi telekomunikasinya pasti luar biasa sekali ini dunia ARKA. Apalagi jika membahas energi.... aah iyaa ini kan dunia unsur, dunia inti dari semua hal fisik dipermukaan bumi...air terdiri 2 unsur hidrogen dan oksigen.. garam terdiri2 unsur minimal Natrium dan Klorida dan masih banyak lagi...

Disinilaah.. disaat jam 5 pagi jika di konversikan kepermukaan bumi.,, oh yaa beda waktu dengan permukaan bisa bisa 1: 1.000.000.000 detik jadi hidup disini selama 32 tahun sama halnya hidup diatas permukaan bumi selama 1 detik. Seperti itulah konsep unsur pendukung kehidupan, kesemua hal fisik yang ada dipermukaan bumi dikarenakan adanya unsur unsur yang saling berikatan satu sama lainnya, dari udara dari air dari tanah dan lain lain. Terkadang manusia melakukan hal hal yang dapat merusak keseimbangan alam hanya dalam itungan detik saja....

“... lakukan teruuus Marco, lebiih cepaat”... ujar Okas ketika melihat Marco kesusahan menggeser bongkahan batu yang besaar dari posisi asalnya...

Baruu juga 5 meter bergeser, keringat segede jagung juga menetes di sekujur badannya layaknya banjir kiriman letusan gunung merapi di kota yang katanya punya predikat kota pelajar dibagian tengah pulau jawa.

“.. kenapa berat sekali ini batu bergeser dari tempatnya...” ujar Marco kelelahan...

“... yang serius kamu Marco”.... teriakan Okas membahana mengisi keheningan waktu yang ada..,

1 jam kemudiaan....

Bongkahan pertama dan baru yang pertama itu berpeindah... hanya 20 meter dari posisi asalnya....

5 jam kemudiaan.....

Bongkahan pertama dan baru yang pertama itu berpeindah... hanya 120 meter dari posisi asalnya dari 300 meter tujuan akhirnya....

10 jam kemudian.....

Bongkahan pertama dan baru yang pertama itu berpeindah... 60 meter lagi dari posisi tujuannya....

Akhirnya setelah 15 jam upaya Marco bisa menggeser bongkahan batu itu dari posisi asalnya..

“...fiuuuh...ngoosh ngoosh ngoosh”.... suara nafas kembang kempis paru parunya mengikuti sang pemiliknya yang kelelahan mengerahkan seluruh tenaganya hari itu...

Butuh 15 jam untuk memindahkan bongkahan batu pertama kelokasi tujuannya...

“....lihat aku..”... ujar Okas sambil memperagakan pemindahan bongkahan batu tersebut didepan Marco...

Tangan yang hampir tanpa terlihat menyentuh batu, bongkahan batu itu dengan mudahnya terangkat dan berpindah tanpa Okas terlihat keletihan, bahkan tidak ada keringat sama sekali keluar dari tubuhnya.

Ekspresi keterkejutan Marco bener bener maksimal... ibarat film kartun itu rahang sampai kebawah katanya, saking terkejutnya dengan apa yang dilihatnya barusan.

“...lakukan terus hingga kamu dapat memperbaiki waktu pemindahanmu menjadi semakin cepat...” ujar Okas memerintahkan Marco dengan serius.

Inilah awal pelatihannya...

Sudah sepekan lamanya kegiatan Marco dari pagi buta hingga menjelang malam hanya berusaha memindahkan bongkahan batu tersebut yang berjarak 300meter dari posisi asalnya. Dan dalam waktu sepekan ini waktu pemindahannya sudah mulai membaik. Butuh 10 jam lamanya pemindahan satu bongkahan batu besar itu sekarang..

“... heemm... keliatannya sudah saatnya”.... gumam Okas ketika melihat perkembangan Marco..

Dan pada malam itu...

“... Marco sini”.. undang Okas kepada Marco...

“...sebentar”.. sambil berlari Marco menemui Okas setelah memindahkan bongkahan batu itu sampai lokasi tujuan yang direncanakan.

“... coba kamu pukul bongkahan batu disampingmu”...ujar Okas..

“...ini...” ujar Marco sambil menunjuk bongkahan batu sebesar badannya yang berada disamping kirinya tempat dia bersender...

..........blaarrrr....

“....hah.......”... terkejut

Bongkahan batu itu langsung retak hancur semua akibat pukulan Marco yang dilayangkan tepat ditengah tengah bongkahan batu tersebut. Dan hanya tersisa kerikil kerikil kecil yang tersebar tidak merata setelah kehancuran bongkahan batu tadi.

“... hemmm”... ucap Okas melihat reaksi Marco.

“...malam ini, mulailah buka halaman pertama sampai ketiga dari buku yang aku berikan kepadamu anak muda, mulai lakukan arahan sesuai buku itu, jangan lakukan selain ketiga halaman yang aku beritahukan”...lanjut Okas.

“...baiklah...terima kasih atas arahannya, bolehkan aku memanggilmu guru?’...ucap Marco

“... baik, silahkan?”... lanjut Okas sambil meninggalkan Marco yang masih tidak percaya atas apa yang sedang terjadi barusan. Batu yang besar hancur berkeping keping dengan pukulannya.

Didalam ruangannya.........

Buku yang terbuat dari lembaran layaknya daun pisang yang dikeringkan, kemudian terdapat goresan garis garis yang menunjukkan lukisan orang dengan posisi duduk sikap sila dengan kedua telapak kakinya menghadap keatas ditambah dengan posisi jari tangan yang keduanya kiri dan kanan menunjukkan sikap ibu jadi membentuk lingkaran dengan jari tengah dengan posisi diujung lututnya kiri dan kanan.

Terdapat gambar pola aliran udara dari hirup hingga melepasnya...

Marco kemudian mempraktekkannya, semua yang termuat di halaman satu hinga halaman tuga buku tersebut. Karena sesuai informasi yang termuat, dia harus melakukannya disepanjang malam hingga menjelang subuh jika dikonversikan dengan waktu dipermukaan bumi.

Ada yang aneh...

Marco merasa, ada sesuatu dari bawah perutnya yang bergejolak luar biasa, layaknya berdiam diri dipinggir pantai kemudian ombak menerpa dengan intensitas sedang dan terus menerus.

Tidak ingin terbawa suasana Marco terus melakukan aktivitasnya tersebut tanpa berhenti sama sekali...hingga menjelang pagi...

Betapa kagetnya dia,....

Saat membuka matanya, dia melihat baju yang dia pakai sudah basah kuyup penuh dengan keringat yang keluar darimana asalnya layaknya dia sedang mandi dengan menggunakan baju yang lengkap, lantai dasar tempat dia melakukan aktivitasnya penuh dengan air ada warna cokelat hitam keruh disana tepat digenangan yang terlihat...

“... air apa ini”... ucap Marco

“... itulah air racun tubuhmu, yang menghambat semua jalur pembuka energimu selama ini”...

“..air yang dihasilkan oleh pola makanmu selama dipermukaan bumi sedari kecil hingga saat ini”...

“.. karena racun itulah tubuhmu tidak bisa maksimal dalam mengeluarkan kemampuannya”..

“... eeh guru,, “... hanya itu yang terlontar dari mulut Marco ketika melihat gurunya sedang berada didepannya, disaat dia melihat sekelilingnya yang penuh dengan air.

Dalam hitungan detik, air itu hilang masuk kedalam tempat dia berpijak.

“...lho kok ilang...” ucapnya terkejut...

“...sekarang coba kamu pindahkan kembali dan selesaikan semua latihan pemindahan bongkahan batu itu secepatnya”...ucap Gurunya dengan tegas.

“... baik guru”... sahut Marco dengan sopan dan gerak cepat..

Diluar dugaaan...

Bongkahan batu itu bisa dipindahkan dan terasa lebih ringan digesernya...

Butuh waktu 1 jam agar satu bongkahan batu itu bisa dipindahkan kelokasi tujuannya..

Perkembangan yang luar biasa tentunya...

Masih dengan keterkejutannya Marco memandangi telapak tangannya...

“..bagaimana bisa”....ucapnya pelan...

“... hemmm...”.. Okas yang melihat dari jauh hanya menunjukkan raut muka yang biasa biasa saja...

“... latihlah teruus apa yang sudah kamu lakukan tadi secara terus menerus”...teriakan Okas membahana pagi itu..

Menjelang sore hari...

10 bongkahan batu sudah bisa dipindahkan hari ini dengan waktu rata rata 1 jam pemindahannya, suatu prestasi yang luar biasa bagi Marco, masih ingat pertama kali dia memindahkan membutuhkan 15 jam untuk satu bongkahan batu, sekarang dalam satu jam 1 bongkahan batu bisa di gesernya, bongkahan yang seberat 2x manusia dewasa tentunya.

Ada satu keanehan yang terjadi saat dia memindahkan dengan cara menggeser, tanah tempat pijakannya tidak ada bekas sama sekali.

“...guru.. kenapa tanah bekas geseran bongkahan batu tidak berbekas??’... tanya Marco saat istirahat disore hari itu..

“... karena aku yang memerintahkannya untuk kembali kesemula”...jawab okas dengan santainya...

“... maksudnya memerintahkan??”....kejar Marco bertanya

“... karena aku penguasa unsur tanah”... jawbanya pelan dan terdengar jelas

“....ooow”... ucap Marco sambil mengangguk angguk..

“..apaaa....glodaaak.....”...

.............bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd