Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PERJALANAN HASRAT DAN BIRAHI

Status
Please reply by conversation.

Schitzler

Senpai Semprot
Daftar
21 Feb 2021
Post
964
Like diterima
14.526
Bimabet
Bandung, Selasa 02 Januari 2012




POV NINO



Pagi ini aku berjalan menuju sekolah menahan nyeri dibeberapa bagian tubuh ku terutama Kepala, akbiat Murkanya Mama dan Ayah kemarin malam saat mengetahui Bolos Sekolah serta 2 bulan spp yang tidak ku bayarkan ke sekolah. Belum lagi, diDalam tas ku ada beberapa linting ***** atau Gele yang ditemukan ayah.

Andai saja Septia, Anggie, Vito serta mama tidak melerai ayah, mungkin aku sudah "sekarat" DiHajar ayah saat itu.

Tanpa mendengarkan sedikit pun penjelasan dari ku, mama ku Arum menagis dan Menamparku. Mama sangat kecewa mendengar laporan dari guru saat menanyakan kenapa aku tak Sekolah dan belum membayar uang spp, ditambah lagi Ayah baru pulang dari jakarta Emosi. Belum lagi saat mengecek tas sekolah ku, ada barang "haram" Tersebut.

Entah beberapa kali Tamparan tambahan keras ku Terima saat murkanya Ayah saat itu, belum lagi karna tak mau mendengar penjelasan ku Ayah membenturkan Kepala ku keTembok hingga ku Pingsan.

Dokter Praktek menyatakan aku terkena Gegar Otak ringan, selain diberi beberapa obat jika terasa sakit kepala ku kembali terasa dokter meminta mama untuk konsultasi kembali apabila ada gejala lainnya. Dokter juga meminta jangan terlalu memaksakan berfikir atau mengingat apabila kepala terasa nyeri atau pusing.

"Udah baikan no....?" Tanya Septi

"Mendingan ni, makasi ya kemarin... " Sambil ku tatap 2 dari sekian banyak kecantikan bidadari diSekolah

"Yang penting kamu jangan "kayak kemarin" Lagi, kita pasti siap kq klo mau sharing.... " Ujar anggi

"Yupz, pokoknya ada apa apa cerita, kitakan sahabat kamu juga..." Septi menambahkan

Aku tersenyum mendengar pernyataan mereka, andai mereka tau apa yang ku lakukan sebenarnya minggu kemarin....

"Kita keKelas dulu ya... nanti siang ketemu di rumah... " Ujar Anggie

"Ia ketemu nanti siang ya... " Septi

"Bye Ninoo.... " Ucap mereka berbarengan setelah upacara bendera senin pagi.


Meskipun Anggie tak Sebening Septi, tp keduanya memiliki payudara yang indah serta bentuk pinggul yang sempurna di umur mereka.

Nino Tritama, kelas 1 SMA (16) diSekolah bergengsi diBandung Utara. Aku putra ke 3 dari pasangan Arum Mayang Sari (38) dan Glenn Chandra Hwang (41), kakak ku Dion Pratama Hwang (19) sekarang menjalani kuliah kerja diBandara Cengkareng. dan kakak ku 1 lagi meninggal saat meninggal saat dalam kandungan cerita mama pada aku dan kakak ku Dion.

Saat menikah dengan ayah, mama masih usia belia. Saat itu mama adalah Atlit Putri Junior diKota ini, hingga memutuskan menikah diUsia mudah bersama ayah.

Wajar sii ayah kesengsem bgt sama mama, kalau digambarkan mama bagaikan pendamping pembawa acara Kuis SIAPA BERANI. Kecantikan mama tak pernah Pudar, bahkan mengenakan Hijab dan Pakaian Longgar untuk menutupi bagian bagian sensitifnya yang terbentuk sempurna terutama Payudara dan Bokongnya.

Kedua bidadari cantik sekolah tadi adalah Septia Anggraeni (18) dan Anggie Meylani (18), dua murid les putri mama dirumah dan satu lagi laki laki bernama Vito (18).

Mereka bertiga adalah kakak kelas jurusan IPA. Septia berbarengan dengan Anggie sedangkan Vito berada di kelas IPA 3.

Vito sebenarnya baru bergabung les pelajaran sekolah dirumah, tp aku sangat yakin selain rekomendasi ortu Septia keberadaan Vito les kemana karna senang berada di antara 3 wanita cantik.

"Bro dah baikan kan...? " Tanya Vito sambil memegang Bahu ku

"Lumayan ni, tinggal kadang sedikit pusing"

"Tenang aja, nanti jam istirahat keKantin ya jd bisa minum obatnya kalu brasa pusing" Ujar Vito

"Ok, Thanks bro... "

"Gue ke kelas... " Setelah menepuk bahu ku dua kali Vito berlalu ke kelasnya

Mereka bertiga prihatin atas apa yang menimpa ku tempo hari. Namun aku belum bertanya banyak pada mereka, apa yang terjadi setelah ku pingsan.

"Eh kuya...!!! Sombong bener ni.... ga pernah Nongkrong, jarang Hang Out, bener bener mau hijrah nih wkwkwkwkwk.... " Ujar bayu

"Serius woy, ortu sekarang minta gua bener bener kelas 3 ini supaya bisa masuk Kedokteran... " Balas Vito

"Tinggi juga cita cita elu... Bray...." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya bayu merlirik ku

"Eh... Kamu Nino kan adiknya Dion??? "

"Iya kak..." aku pun tersenyum sambil mengambil obat disaku celana ku, karna rasa nyeri dan Pusing itu kumat lagi.

"Kayaknya seruu ni ngles dirumah elu... Eh...." Aku tak bisa menangkap percapakapan Bayu kakak kelas ku bersama Vito. Pandangan ku mulai kunang kunang, kepala terasa nyeri...

Nino: "permisi kak aku ngambil minum dulu" Setelah minum obat dari dokter aku pun kembali duduk di kantin bersama Bayu dan Vito

"Boleh kan gue ikut gabung ngles dirumah? "
Tanya Nino memandangku

"Dateng aja kak kerumah, tp nanti bawa buku pelajaran dan LKS " Jawab ku yang mulai merasakan efek kerja obat dokter mulai terasa

Meskipun terasa lebih baik, keringat dingin dan rasa ngantuk biasanya berasa efek dari obat dokter.

Setelah jam belajar usai aku bersama Vito berjalan bersama ke parkiran, Sekolah ini Bergengsi. Meskipun hanya menempati 5 besar sekolah TOP Di Kota Bandung, banyak Putra dan Putri Hartawan, Pejabat Berpangkat, serta Pemegang Jabatan Kota sekolah disini. Belum lagi putra dan Putri dari Pengelola Wisata dan Pedagang Sukses.

Tak heran beberapa putra putri mereka memiliki beragam Fasilitas kendaraan Roda 4 kesekolah dan Lapangan Parkir tak kalah luas dari Tempat Kuliahan.

Vito menghampiri kelas ku, lalu aku bersama Vito bersama menuju parkiran Mobilnya.....

"Loe gpp kan...??? " Tanya Ardika yang menungguku bersama Vito hendak ke mobilnya sambil meletakkan tangannya di bahu ku.

"Ia gpp.... Kak " Jawab ku sekenanya

Ega: "Kita berhutang sama elu... Klo ada apa apa, ga usah malu minta bantuan kita... "

Ardika: "Kita semua salut sama lu yang mau nolong kita, kita semua berhutang budi sama elu..... " Ardika berucap sambil melirik Ganda, rekan atau bisa dibilang Pimpinan mereka.

Hal ini membuat Vito terheran heran, bagaimana mungkin seorang Nino masih kelas 1 bisa menolong 2 pentolan Preman sekolah Ardika dan Ega, tambah lagi Ganda salah satu Jagoan geng motor yang tidak lain pemimpin dari Arika dan Ega.

Sambil duduk diMogenya Ganda mengacungkan Ibu jarinya kepada ku, menunjukkan Respectnya pada ku.

"Kita Cabut duluan bro...Vit ada apa apa sama si Nino kabarin kita... "

"Pasti bro.... " Kita pun bersalaman ala Geng motor lalu Ega dan Ardika berjalan ke arah Ganda, mereka bertiga berlalu dengan Tunggangannya masing masing masing meninggalkan aku dan Vito diParkiran.

"Kalau boleh tau, mereka hutang budi apa sama elu no" Tanya Vito sambil melajukan sedannya

"Ampir kena razia, gue kasih kode supaya puter balik"

"Kiraiin, pkoknya hati hati jaga jarak sama mereka. Pasti taukan gmana pergaulan geng Motor sekarang??"

Hanya ku jawab dengan beberapa kali anggukan. Walaupun sebenarnya itu bukan yang sebenarnya terjadi, ku pikir Vito ga perlu tau seberapa besar pengorbanan ku kepada ke 3 kakak kelas ku itu. Lagi pula kepala cukup terasa nyeri mengingat kronologis saat itu.

"Eeeh dah pulaaang.... Gmana kerasa pusing lagi sayang... " Sapaan hangat mama ditambah usapan kedua tangannya dikepala ku. Ingin ku nikmati lebih lama kasih sayang mama namun disana ada Septia dan Anggie serta Vito membuat aku risih.

"Udah ga terlalu ma.. " Jawab ku sambil mencium tangan nya, lalu berlalu keDapur

"Nak Vito, sekalian temenin makan siang Nino ya.... "

"Iya bu bentaran lagi... " Jawab Vito

"Wuuu jaim ni Vito" Ujar Anggie

Beberapa percakapan mereka selanjutnya tak terdengar jelas oleh ku yang berada diDapur. Sejenak ku duduk di kursi meja makan mencoba mengingat kembali memory beberapa hari kebelakang.

Terdengar sayu sayu suara percakapan akrab antara mama, Vito, Anggi dan Septi dari Dapur.

Rumah ini sebetulnya tak terlalu besar. Setelah masuk Pintu rumah,Ruang tamu yang cukup luas beberapa Bangku seperti kursi meja seperti di tempat kuliah diSediakan untuk belajar. Papan Tulis ukuran sedang, terpampang diTembok sisi Kiri salah satu Tembok ruangan kamar yang menghadap keGarasi. 3 kamar terdapat di bagian ruang tamu, satu kamar tamu satu lagi kamar Orang tua ku. Dan sisi lain adalah kamar kakak ku tepat, sisi kanan ruang tamu bersebrangan dengan kamar tamu dan Orangtua ku, Biisa dengan mudah ke arah teras dan Jalan.

1 ruangan lagi multiFungsi yang tembok dindingnya diTempeli papan tulis, bisa untuk menyimpan motor maupun penghubung ke arah teras .....

Jadi dari tempat mama mengajar les dari ruang tamu,perlu berjalan 5 langkah menuju ruang makan baru dapur dan kamar kecil.

Akses Pintu kamar Orang tua ku juga cukup lengkap selain kamar paling besar, ada 2 pintu ke arah Ruang tamu dan langsung ke ruang makan.

"Nak, kalau ngantuk bilang ya... Kamu kan belum pulih." Ujar mama sambil memandang ku, ku jawab hanya dengan senyuman.

"Permisi kak, saya Bayu mau ikut les disini bisa....?? " Tanya Bayu yang telah di ruang tamu

"Panggil ibu aja hihihi... Saya ibu arum mamahnya Nino hihihi..."

"Waduh.... Maaf Bu saya kira kakaknya Nino, abis cantik banget ibu awet muda hehehe... "

Anggie: "Alaaah dasar Playboy, ga bisa aja liat yang bening."

Septi: "tau ni, awas lu ganggu kita belajar ntar gue usir"

Bayu: "yaaa elaaah, gue juga mau lulus masa dah kelas 3 mau main main aja... Ya ga Vit?? " Hanya dijawab geleng geleng olahraga Vito.

Arum: "ya udah nak Bayu, ambil kursi disana ya ibu liat pelajaran kamu... Nino, tolong ambilin minum buat Bayu sayaang... " Aku pun berlalu kedapur.

Aku yakin bergabungnya Bayu les ke mama bukan hanya karna pelajaran semata. melainkan adanya Septia dan Anggie belum lagi pesona kecantikan mama yang tertutup hijab, walaupun tertutup pakaian longgar kemolekan tubuh mama lebih menggiurkan ketimbang Septi dan Anggie.

"Iya ibu.... Saya dengan arum"

"............... "

"Iya bu saya guru les Septia, Anggie, dan Vito di rumah"

"................. "

"Baik saya sanggu bu, biyayanya sekitar....... Untuk satu bulan belajar, hari minggu libur"

"................. "

"Terimakasih ya bu, mulai hari ini Bayu belajar bersama saya disini.... Makasi ya bu Mega.... Nanti pembayaran awal bisa ibu transfer ke Rekening saya"

"................... "

"Baik bu mega..... Selamat siaang.... "

Tuuuuuuuuttttt......

Arum: "Bayu, mulai sekarang kamu les sama ibu ya... Mamah kamu td udah menyetujuinya"

Bayu: "baik bu kalau gitu saya mulai ikut belajar sekarang hehehe" Mata Bayu terlihat senang dan menikmati kecantikan mamah dari dekat.

Aku pun mengerjakan beberapa tugas dari sekolah, diruang tamu bersama 3 kakak kelas ku.

Bukan hal aneh bagi ku maupun kakak ku banyak yang tergoda dengan kecantikan mama, meskipun galak namun sikap Manja, Supel dan cepat akrab menjadi nilai lebih mama bergaul.

Belum lagi pendidikan Fakultas PGRI yang tidak sempat mama teruskan. Memperlihatkan kecerdasan mama dalam mata pelajaran sangat memumpuni, membantu pendapatan keuangan keluarga.

Sudah dapat dipastikan baik aku, Vito, maupun Bayu akan betah belajar les mata pelajaran bersama mama. Selain cantik dan Sexy walaupun tertutup baju panjang dang longgar,keCerdasan mamah dalam mata pelajaran sekolah dan bergaul membuat kami betah.

Aaaaaaah... Sial.. Keringat dingin dan rasa ngantuk itu hinggap lagi...!!!!

"Ma aku istirahat dlu ya.... "

"Iya sayang, nanti lanjut lagi kalau dah gak brasa pusing ya... " Sambil duduk di kursi meja dekat Bayu mama mmembaca dan mempelajari buku LKS pelajaran Bayu.

"Iya ma... " Klirik Bayu masih fokus mengerjakan tugas sekolah nya lalu masuk kekamar Kakak ku yang dekat posisinya dengan keberadaan Bayu dan mama.

Saat ku baringkan badan ku di ranjang, terdengar sahutan pembicaraan mereka. Tak ku dengarkan teliti hanya saja, setiap kali Bayu mengucapkan sesuatu mereka bersama Tertawa Bersama....

Hingga ku terlelap dan Tidur.....



17.00 WIB cukup lama ku tertidur....
hhhhhh...... Cukup lama ku tertidur, sejenak ku duduk diranjang beberapa menit mengusap usap kepala ku yang terasa kembali normal.

Beberapa menit ku ingat ingat moment kejadian selama bolos sekolah, Hingga akhirnya kejadian itu memaksaku berlari Cepat.... SeCepat mungkin demi tak tertangkap pihak berwajib....

Tp sebentar.... Kq ada suara cowok diruang tamu ya....???

Ku fokuskan suara samar samar cowok itu...
Eh ada suara mama....????

Hmm... Iya... Itu suara bayu sama mama...
Tp knapa siBayu belum pulang ya...???

Ku coba fokuskan indera pendengaran ku kali ini tanpa beranjak duduk dari ranjang kakak ku tanpa berdiri.... Karna mereka berbicara hampir seperti berbisik....


Bayu: "sekarang udah paham, apalagi dijelasin kak Arum yang Cantik kayak sekarang ini... Hehehe... "

Arum: "ish kamuu... Dasar... Pinter aja ngrayunya... Tp bener bisa ya sekarang... Coba sekali lagi.... "

Sekitar beberapa menit hening.

Bayu: "benerkan sekarang... "

Arum: "I I iih.... Iya iya hihihi.... Dah percaya deeh... Hihihi... Kalau gt dah cukup ya hari ini... Lagi jg dah sore... Bentar lagi juga, Nino bangun" Saat mama menekankan kalimat aku bangun memelankan suaranya.

Reaksi Nino Junior mulai Tegang, pikiran ku mulai menerawang tak tentu.... Masa iya sii mama.........?????

Bayu: "gpp kakak cantik, tenang aja sekali lagi ya, paling jg nanti Nino bangun malem"

Mendengar ucapan Bayu, perlahan aku berdiri dari ranjang namun langsung kuBuka dengan cepat pintu kamar kakak ku ingin tau apa yang sebenarnya Mamah dan Bayu lakukan.


Mamah langsung kaget lalu menjauhkan badannya dari Bayu... Bayu pun tanpa melirik kearah ku karna terdengar Pintu kamar terbuka, menarik lengan dan tangan kirinya dari badan mama.

Sejenak ku lihat keArah mama, tp kenapa mama ga mengenakan kerudungnya? Melihat reaksi ku memperhatikannya mama sedikit menarik mundur bangkunya menjauh dari Bayu.

Bayu pun di bangku mejanya terlihat serius berpura pura menulis soal yang diberikan mama....

Terlihat jelas mereka Grogi dan salah tingkah karna ku bangun.


Arum: "dah bangun sayaang... Masih kerasa Pusingnya..??? Dah ga demam lagi... " Menghampiri ku lalu memegang kening ku

Arum: "Bayuuu... Ditinggalkan dulu ya, siapin air Panas buat Nino mandi" Mama pun berjalan kedapur...

Bayu: "iya teh eh, kak, eumm bu.... " Grogi tapi tersenyum ke arah mamah.

Aku pun duduk di kursi panjang dekat Bayu mengerjakan soal test dari mama, sambil berfikir dan menatap Bayu.

Bayu: "dah brasa enakan bro?? Beneran baru kali ini gue ngrasa semangat dan betah belajar Matematika sama teh Arum eeh, bu Arum" Wajahnya memperlihatkan semangat belajarnya.

Nino: "baguslah kak, semoga bisa menguasai pelajarannya. " Jawab ku sekenanya sambil menyelidiki Bayu

Ga ada yang aneh, hanya saja terlihat menonjol dari arah selangkangan celana seragam Bayu.

Arum: " Udah selsai...??? " Tanya mama berjalan menuju Bayu dari arah ruang makan

Bayu pun menyerahkan bukunya sambil tersenyum dan tetap duduk di bangku meja kearah mama, senyum penuh keyakinan.

Arum: "bagus bagus, klo gt hari ini sampai disini ya bay hihihi.... Besok siang kita belajar lagi.... "

Bayu: "siap teteh, eeh ibu.... Nino gua balik dulu ya, temu besok di sekolah. " Sambil merapihkan tas sekolahnya.

Mama pun mengantar Bayu sampai teras depan, dan aku intip dari jendela

Bayu : "kayaknya nanti aku mending nginep disini, belajar banyak sama teteh hehehe... "

Arum: "eummm maunya hihihi...."

Bayu: "benerann teh, Bayu mau jadi anak angkat teteh dah cantik pinter lagi betah Bayu sama teteh.... "

Arum: "sssst... Udah ah ngGombal terus nanti Nino denger" Kali ini mama memelankan suaranya lagi... Seperti takut terdengar oleh ku.

Bayu: "ya udah teh, Bayu pamit dulu yaa... Cuph" Bayu pun salim mencium punggung tangan mama, tepatnya bukan mencium sopan tp lebih ke seperti romantis.

Aku pun kaget dengan reaksi mama yang sepertinya reaksi mama senang akan perlakuan Bayu sore itu, lalu membuka pintu Pagar dan meninggalkan mama sendiri. Bayu pun pulang dengan sepeda motornya.

Aku pun berpura pura duduk lagi diKursi panjang ruang tamu, berpura pura menonton TV diruangan itu.

Arum: "bentar lagi mandi ya sayang, trus kita makan malem"

Nino: "iya ma... " Tidak seperti biasanya kali ini mama memeluk ku seperti memeluk Ayah. Kedua payudara mama terasa hangat diBahu ku, gara gara mendengar percakapan mama dan Bayu tadi juga membuat KONTOL ku tegang maksimal.

Arum: "Tumben sayang nontonn sinetron???
Tp kq kamu Deg degan yah?? " Aku pun hanya bisa melongo tak bisa mengucapkan kata kata..

Arum: "kayaknya bujang mama satu ini juga udah 'dewasa' mmmuuuaacch." Setelah mencium pipi kanan ku mama berlalu ke kamar nya lalu mandi di kamar mandi kamar nya.

Sebenernya mama tadi sama Bayu ngapain aja sii?? Masa iya duduknya sampe sedekat itu??? Apa karna supaya Bayu semangat ya belajarnya???

Akh pusing?? Masa iya sii mama kegoda sama siBayu.....

Ku akui badan Bayu tegap tp kalau ketampanan, masih kalah dengan aku ayah dan kakak ku....

Mungkin supaya Bayu semangat kali belajarnya....


Arum: "syaaang kq melamun terus siii...?? "

Nino: "ee eenggak kq ma... " Saat dimeja makan berDua, mama sadar akan aku yang melamun.

Arum: "bingung ya, kenapa td mama dket bgt ma Bayu??? " Tanpa ku menjawab mama langsung menjelaskan.

Arum: "Sayaaaang, Bayu itu daya berfikirnya lemah, agak lemot hihihi.... Sambil memeluk ku dari belakang, lagi lagi terasa kenyal Payudara maaf di kepala bagian belaknh ku.

Arum: "mama harap kamu maklum ya, jangan cemburu sama Bayu. Cinta, Sayang, dan kasih mama hanya Untuk kalian bertiga. "Kamu Pahamkan Sayang?? " Sambil mempererat pelukannya pada ku. Sangat terasa kenyal kedua Toket mama di punggung....

Nino: "I iya... Ma... " Cuph.

Arum: "makasi ya sayang, udah paham mama harap kamu ga curigaan hihihihi... " Mama pun berlalu dan membereskan meja makan.

Apa td terjadi sesuatu ya?? Akh ga mungkin...
Tp kalau dilihat mama jg lebih fokus buat Bayu semangat belajar.....

Tak lama kemudian aku pun tertidur lagi karna efek obat dokter.

Saat berjalan menuju sekolah pagi, aku pun berfikir kembali namun kali ini aku mempunyai 1 pertanyaan yang memungkinkan mama tergoda oleh Bayu...


Apa karna ayah jarang Pulang????


Saat istirahat sekolah pun tiba, kali ini aku Vito dan Bayu terlihat lebih sering bersama. Rupanya Bayu sama seperti Vito, meminta lebih dekat dan menjaga ku takut aku terbawa pergaulan "minus" di sekolah ini.

"Woyyy!!! Pada sombong lu ya semua sekarang!!!! telp ga dijawab, SMS ga dibales... Udah pada bosen apa bergaul ma Gua???? " Yogan adalah salah satu kakak kelas ku dia di kelas IPS

Dari penampilan Yogan lebih menarik hampir sama tampannya dengan ku, terlebih lagi ia adalah Putra salah satu Pemilik tempat Wisata disini.

Tak heran kalau dia jadi Playboy di sekolah ini. Bahkan denger denger beberapa Tembang sekolah pernah dia Kencani.

"Eh sorry bro, lu anak kelas 1 yah adiknya siDion?? " Ehm... Kayaknya kenal akrab kakak gue ni

"Iya kak... Jawab ku tersenyum"

"Sorry ya td klo lu kaget, abis gue punya 2 kawan ni sekarang SOMBONG BENER!!! " Sambil menoyor kepala Vito dan Bayu.

"Akh elu mah, ganggu acara makan kita!! " Ujar Bayu

"Iya nih, lgan orang kayak elu gan, otaknya kan maen melulu... Mana mau mikirin MASA DEPAN!! " Ujar Vito

"Aaah lu pada, baru nilai up dkit dah pada songong.... Tp btw beneran lu pada ngles bareng di Anggie sama Septia...??? "

"Dimana si nglesnya??? Emak gue dah ribut aja tu nyuruh gue ngikut... " Seketika Vito dan Bayu pun terdiam.

"Jangan jangan sama nyokap elu ya No....?? " Aku pun hanya tersenyum mendengar pertanyaan Yogan.

Kami pun larut dalam canda tawa, ku akui Yogan orangnya supel. Hanya dalam hitungan menit aku akrab dengannya, bahkan lebih akrab ketimbang dengan Vito dan Bayu.

Pantas saja diJuluki Playboy di sekolah.


Sesampainya dirumah setelah makan siang bersama Vito, Bayu, Anggie, dan Septia aku pun pamit istirahat. Karna tak ada tugas juga dari sekolah, belum lagi rasa nyeri kepala ku kumat tepatnya pusing.

Mama memasak hidangan cukup spesial siang itu, berkat tambahan Honor dari Bayu terlihat mama sangat senang. Belum lagi secara langsung ibu dari Bayu berkunjung kerumah tadi pagi, untuk saling menitipkan aku dan Bayu. Tidak hanya itu, mama juga mendapat murid les tambahan berkat rekomendasi dari ibunya Bayu.

Setelah makan siang dan minum obat akupun pamit tidur siang kepada mereka.

Ehmmhh... Ku lirik jam rupanya jam 17.10 WIB. Ehmmhh... Nyaman bgt tiduran...

Tapi.....


"Hihihi.... Kamu tu ya, bisa aja... Hihihi... Tetehkan dah tua.... Hihihi.... " Itu kan suara mama....

Bayu: "beneran teteh, aku mah ga bohong sama septia teteh lebih cantik trus.......(suara berbisik) bener gak??"

Yogan: "asli teh seriusan, mamah aja td sampe ngira teteh kakaknya Nino. Andai aja bisa tukeran mamah saya mau teh jadi anak teteh.... "

Arum: "uuu gombal gombal gombal.... Vit liat ni 2 anak ips, jago banget ngrayunya hihihi..."

Vito: " Dah biasa teteh, si Bayu jago ngGombal di Yogan playboy... Aku mah bisa apah.... "

Bayu: "Bisa menikmati aja Vit dari tempat loe duduk!!! "

"Hahahahahhahahaha hahahahaha... " Tawa Yogan, Bayu, dan Mamah berbarengan

"Sssstt.... Pelan pelan ntar Nino bangund" Ujar mama memelankan suaranya

Kemudian ruangan tamu pun hening....


Siaaaal!!! Bangsat!!! Apa lagi yang terjadi???
Andai aku langsung bangun, dari ranjang pasti mereka bergerak cepat menjauh.

Lebih baik ku tunggu moment pas bergerak lalu ku buka pintu kamar, kalaupun ku intip percuma suara geseran kursi dari dalam kamar pasti terdengar oleh mereka.


Vito:"Eh bay, gantian dong... Gue mau koreksi ni test kimia gue"

Bayu: "aaah ganggu aja... Tu siYogan aja... Dah!!! "

Yogan: " Eiitsss!!! Sorry.... Aku kan murid VIP hehehe... "

Arum: "kalian ini... Emang ga kasian ya sama si Vito.. Liat tuh ampe........ (Berbisik)

Bayu: "tu mah gampang, kedapur aja To trus nyalain kompor.... Dah itu tempelin dah keKompor biar 'ANGET' tuh.. "

"Whuahahahahahhaaa Whuahahahahhaa... " Mama dan Yogan tertawa mendengar candaan Bayu kepada Vito

Kumanfaatkan bergeser ke sisi ranjang, kuharap saat mereka tertawa tak mendegar pergerakan ku yang sudah bangun.

Vito: "busyet dah, dikira SOSIS apa di tempelin diKompor!!! "

"HAHAHAHAHA HAHAHAHAHAHAHA BHAHAHAHAHA Hahahahahhaha Bahahahaha... " Mamah, Yogan, dan Bayu pun tertawa petchah

Ku manfaat kan dengan bergerak berdiri siap membuka pintu kamar.

Sudah jelas saat ini Vito Konak melihat keberadaan, Mama, Yogan dan Bayu.

Kutunggu beberapa saat lagi hingga tawa mereka reda, sebenarnya 'apa yang mereka lakukan' hingga Vito menjadi KONAK.

"Udaaah aaah, teteh mau nyiapin air dlu, ntar Nino keburu bangun... " Ujar mama sepertinya mau bangkit meninggalkan mereka

"Bentar lagi teh, dikit lagi ini.... " Ujar Bayu

Yogan : "iya teh nangung..."

Cuph... Cuph....

Dua suara kecupan, kayaknya kali ini aku ga bisa tinggal diam. Aku harus menghentikan mereka!!!

Cklek... Secepat mungkin ku buka pintu kamar.... Dan

Astaga....!!!!


Ku lihat Yogan, duduk di kursi meja biasa mama mengajar seperti anak kuliahan. Tapi menghadap kursi panjang tempat mama duduk diantara Yogan dan Bayu.

Terlihat jelas, dari selangkangan Bayu, Vito, dan Yogan KONTOL mereka menonjol keras.

Mama, Bayu, dan Yogan secepat mungkin merapihkan duduk mereka.... Memang, baik Yogan maupun Bayu memegang buku menulis sesuatu.

Tp Bayu tiduran diPaha mama yang mengenakan baju terusan panjang tanpa hijabnya, tangannya berada di kepala Bayu mengusap ngusap kepala Bayu yang cepak. Sedangkan Yogan, bersandar diToket mama sebelah kanan yg menonjol Besar karna lengan dan tangannya melingkar di leher tangannya mengusap ngusap wajah tampan Yogan...

Wajah mereka pucat tanpa kecuali, aku pun bejalan melalui mereka sambil menendang keras entah tas Sekolah milik siapa.

Melihat reaksi ku mama pun menyusul ku kedapur.....

"Sayaaang sayaang, sabar sayang... Kamu ga boleh gitu... Sayaaang tenang sayang tenang..." Aku punn ngosh ngosan menahan Nafsu Amarah dan Birahi sekaligus diDada ku.... Mama pun memeluk ku erat erat...

Mungkin terasa KONTOL Ku mengganjal di antara perut bawah diatas selangkangan mama, mama pun melepaskan pelukannya...

"Liat mama sayang... Liat mama... Denger mama baik baik..." Aku dan mama pun saling memandang cukup dekat karna aku dan kakak ku Dion hanya selilsih beberapa centi tingginya dari mama.

"Nino sayang liat mama baik baik..!!! DENGER!!! "

"Mama sayang kamu, Ayah dan Dion sayang, Denger mama!!"

"Apa yang kamu liat ga seperti apa yg kamu pikir, mama ngBantu mereka suapaya cepet... AWH!!!! "

BRAKKK!!!!!

setelah ku dorong mama hingga jatuh di lantai dapur aku pun Membanting KERAS Pintu kamar mandi dan mandi dengan air dingin sore itu, ingin rasanya aku merendamkan seluruh badan ku kedalam Bak mandi Yang Dingin.

"BANGSAATH" Teriak ku keras sambil membanting gayung keTembok kamar mandi.

Sakit, kepala, Nyeri, dan air mata ku basah membasahi pipi....

Tak menyangka mamah yang begitu cantik rela diperlakukan seperti itu oleh teman ku sendiri.

Rasa Nyeri diKepala ku kali ini kalah dengan Nyeri diDada dan sakit hati ini.

Entah berapa lama aku dikamar mandi, setelah ku keluar aku berjalan keAtas kekamar ku yang dekat dengan Jemuran.

Sama sekali tak ku hiraukan keberadaan mama yang menangis berlinang air mata diMeja Makan, menatap ku setelah mandi.

Aku pun menangis menahan Nyeri diKepala dan Hati ini secara bersamaan.

Langkah kaki terdengar menuju kamar ku di lantai atas dekat jemuran, rupanya mama menghampiri ku tak lama aku selsai mengenakan pakaian.

"Semua td gak seperti yang kamu liat sayaang.... Mama udah bilang, mama lebih sayang kamu, Ayah, dan Dion." Ujar mama sambil memeluk ku erat.

"Bayu dan Yogan itu sulit menangkap penjelasan dan pelajaran, makanya mama 'sedikit' manjain mereka."

"Coba kamu pikir dari mana biyaya pengobatan kamu, biyaya sehari hari kita, belum lagi buat bekal kakak mu di sana"

"Mama ga mau..... .......... ....... " Aku pun tertidur akibat tak kuat menahan Nyeri, Pusing, Sdih dan Sange sekaligus dipeluk mama terduduk ditepian ranjang berdua.

Antara sadar dan tidak mama membaringkan ku diRanjang dan menidurkan ku lalu meminumkan aku obat dan memberiku minum.

Saat subuh ku rasakan mama tidur di samping ku, rupanya sepanjang malam mama tidur memeluk ku. Terasa nyaman dan menggairahkan, ku kecup kening mama lalu ku pejamkan mata kembali.

Hingga pagi hari hari saat ku bangun, ku lihat mama tak ada disamping ku lagi.

Seperti biasa, aku mulai mandi pukul 05.30 pagi lalu bersiap ke sekolah. Mama kali ini memeluk ku erat erat sebelum ku berangkat kesekolah, hingga KONTOL ku konak.

"Cuph.... Mama harap kamu ngerti ya sayang" Setelah mengecup kening ku aku brangkat kesekolah.

Berharap, hari ini tak seburuk hari kemarin.

Di perjalanan ku kesekolah aku merenung, memikirkan apa yang harus ku lakukan.... Yang pasti aku harus mengawasi mama, meminta mereka untuk tidak menggoda mama yang kesepian.

Atau? Harus ku beri mereka Pelajaran? Secara Tubuh dan tenaga ku seimbang dengan mereka berTiga.




Chapter 2 halaman 4
Chapter 3 halaman 6
Chapter 4 halaman 11
Chapter 5 halaman 15
Chapter 6 halaman 19
Chapter 7 halaman 22
Chapter 8 halaman 26
Chapter 9 halaman 30
Chapter 10 halaman 33
Chapter 11 halaman 37
Chapter 12 halaman 39
Chapter 13 halaman 44
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd