Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)

Bimabet
Menarik cerita nya bro, tolong di lanjutkan sampai waktu saat ini ya hehehehe
 
Lo laki2 yg beruntung banget no, ...apapun alasannya...apapun penolakanmu...kamu tetep orang yang beruntung....

Secara cerita aku makin peniairin...kok bisa bisanya...laki2 seberuntung reno...bisa sampe "punya wanita lain"....
Untuk itulah perlu.....dipantengin karya suhu @Candrawijay ini ampe tamat....

Kamsiah hu
 
Update 15




Hari semakin hari ku lalui hanya dg bekerja dan aktifitas dirumah seperti biasa, sperti sosok lelaki yg mempunyai wanita dan ibu mertua dirumah.
Sampai titik ini rina sosok wanita sempurna sbg istri dan ibu bagi anaknya, knp suaminya ninggalin dia? Bodoh sekali pikirku.
Tp apa rina g punya kekurangan?
Tentunya ada, seperti ketika ada masalah di pekerjaan slama ini dia melempar ke orangnya dan tdk di slese kan sndiri, oke lah itu haknya krn uangnya sndiri.
Terkadang sering lemot dan nge blank serta gampang lupa, semakin kesini hal itu semakin sering terjadi, sudah perna kehilangan dompet sekali dan HP 2x akibat sifat teledor nya.
Bagaimana kabar mbak mila dan mas Hendra, sudah 2x aku mampir ke tempatnya, tp hanya sebentar krn mampir aj.
Soal keluargaku? Alhamdulillah pembangunan on progres.
Perut nya semakin membesar krn usia kandungan di trimester 3, dia pun gampang lelah dan mengeluh sering sakit di punggung sampai pinggang.
Utk pekerjaan saat ini aku srg ke arah kotaku dan kota mbak mila.
Dan kali ini bodohnya aku, aku jg g seberapa ingat awalnya sperti apa, hingga perusahaan di kota mbak mila bisa bangkrut.
Ku sampaikan hal itu pd ibu, tk ada masalah krn itu hanya perusahaaan kecil dan kerugian tak banyak, di sisi lain aku membeli 3 perusahaan di ujung kotaku, hanya di suru mengoreksi, evaluasi dan jgn sampai terjadi lg.
Perusahaan yg di kota istriku skrg tinggal dua dan kecil².
Kusampaikan jg pd rina bagaimana jika yg di kitanya kita lepas semua, dan kita fokus dan besarkan yg di kotaku dan kota mbak mila saja, dia setuju hanya saja minta acc dr ibu.
Singkat cerita ibu setuju aj, hanya satu pertanyaan, "terus km lebih sering keluar kota drpd disini?"

Iya juga yaa, kok g sampai mikir kesana.
Kujawab sekenanya, kita semua pindah kesana bu, gmn?
Tanya rina, rina oke ibu ikut saja.

Rina pun setuju, ibu pun oke, tak ada masalah krn mereka sebetulnya asli warga kota mbak mila.
Pantas saja mereka di kampus yg sama pikirku.
Sekitar Mei 2014 kalau g salah, ibu dan rina sudah pindah di kota mbak mila, hanya saja berbeda daerah dg mbak mila.
Aset perusahaan di kota dingin sudah di jual semua, hanya tinggal satu rumah di dekat tempat wisata, sengaja nggak di jual krn utk tujuan rumah singgah ketika liburan, rumah yg kita tempati pun di jual, hanya saja belum laku.
Bbrp art memilih ikut kami pindah dan bbrp jg memilih tidak ikut alias brenti krn alasan keluarga. Kami tak lupa memberi kabar ke mas Hendra dan mbak mila soal kepindahan itu, mereka tampak senang.
Oia, sampai saat ini mbak mila dan mas Hendra blm tau soal pernikahan kita, belum ada waktu yg pas utk cerita.

Soal masala di luar pekerjaan telah selesai semua, hingga perpindahan skola anak rina, kok bs pindah pas bukan tahun ajaran baru? Aku tak tau sm skali soal itu, dan akupun tak mau bertanya.
Oke clear.

Aku kembali aktifitas sperti biasa, berkelut dg dunia bisnis rina.

Jenuh jg dg kehidupan sperti ini, hingga suatu malam aku kembali ke grup dunia pasutri tempat mempertemukan aku dan mas Hendra.
Tanpa sengaja aku menemukan postingan mas Hendra sekitar 8hr lalu yg isinya open partner, dan itu bukan postingan pertamanya.
Ku biarkan.
Ketika kembali ke grup ini, disinilah aku mulai "bermain" Lagi, beberapa kali dg pasutri lain.
Nanti aku bikin story sndiri yg terpisah dg story ini.

Suatu malam ku tunjukan ke rina soal grup ini, dia pun hanya mendengar dan melihat saja.
Setelah beradu argumen bbbrp hr yg sangat ketat, akhirnya rina menyerah, kita sepakat open partner, hanya saja aku tak berani posting, cuma lsg inbox ke penyedia "jasa".
Hanya saja dia takut berimbas ke kehamilannya, sejujurnya aku pun begitu, tp pikiran " Kita bukan nikah beneran", pikiran itu merusak akal sehatku hingga apa yg kutakutkan itu ku kalahkan sendiri oleh egoku.
Stelah menemukan partner, kita bakal ketemu dg kesepakatan.
- open room di tanggung partner
- partner tidak boleh memaksa rina utk penetrasi krn ini first time dan lg hamil tua
- wajib ikuti apa kata rina

Bukan kita tak mampu utk sewa kamar, tp kita pengen tau kesungguhan partner, dan itu jg bs di liat dr sisi tanggung jawabnya utk menyediakan tempat.
Pdhl aku dlu sm mas Hendra lsg dirumahnya ahahaha.
Aku dan rina tanpa ketemu partner ini, jd segalanya via HP.

Hari pun tiba, weekday jam 2 siang partner memberi kabar jika sudah di room. Hotel sederhana agak ke pinggir.
Sebut saja Adi=A
Lelaki berusia 29th, mengaku berpengalaman dan sudah menjadi partner pasutri beberapa kali.
Aku bilang tunggu ya masi di ruma

Sbelum jam 4 sore kami tiba di room, kesan pertama ketemu Adi cukup sopan, dia usianya di bawah rina tp diatas ku, dia spertinya agak terkejut jika usiaku jauh di bawah rina.

G ganteng, putih bersih, bdn tegap tinggi, sayangnya kurg wangi.
Ngobrol ringan di room nampak ada kecanggungan krn Adi tak bisa mencairkan suasana, ku ajak ke resto kita santai disana, Adi menolak krn dia bilang budget dia g cukup, aku sampaikan aku yg bayar.
Kami pun turun ke resto.
Berbekal hanya pengalaman dr mas Hendra ketika menghadapi aku di awal dlu, event ini nekat ku lakukan.
Makan malam dan ngopi santai.
Rina malam ini menggunakan dress putih panjang bertancing depan hingga selutut di padukan leging hitam, dan hijab biru tua dan high hellsnya.
Utk make up dia selalu natural, jam tangan selalu di pakainya, oerhiasan? Seperlunya saja dia pakai.
Obrolan di resto rina hanya menjawab ala kadarnya saja, jawaban pendek² dan hanya senyum

Skitar jm 8 malam kami kembali ke room, tanpa banyak bicara lg lsg ku cium istriku di dekat kasur krn nampak keraguan dr rina hinggu inisiatif memulai ku ambil, Adi hanya duduk sambil melihat kita, ku remas pantatnya, rina pun memeluk leherku, setelah lama berciuman, ku buka dua kancing dpn baju rina dan ku masukan satu tanganku, satu tanganku di blkg rina ku gunakan utk memberi isyarat memanggil Adi utk ikut bergabung, sebelum Adi mendekat ku buka semua kancing rina hingga terlepas semua kancingnya tp baju putih nya belum lepas dr tubuhnya, ketika Adi mendekat dan menempel ke tubuh rina menempelkan kedua tangannya di pinggang rina, rina pu tersentak tp ttp berciuman dg ku.adi berinisiatif melepas baju rina dr blkg, ku bantu menurunkan bajunya, setelah baju itu terlepas nampak bh kuning muda menahan payudara yg membengkak itu dan perut yg buncit.
Adi meremas kedua payudara rina dr blkg tubuh rina dan mencumbu punggung rina, kulepas ciuman ku, kulihat sesaat rina memiringkan kepalanya kekiri dan memejamkan mata menahan gejolak nafsu. Aku mengelus perut rina, turun ke pingguran leging yg ketat itu hingga menciptakan garis cd yg di pakai rina.
Aku sedikit menjauh melepaskan jam tanganku.
Kulihat Adi tetap mencumbu blkg rina dan menempelkan penisnya di pantat rina, rina sperti tak tahan menahan nafsunya, tubuhnya menggeliat, matanya terbuka tipis mencari keberadaan ku. Stelah tau aku menyaksikannya, wajah rina berubah menjadi cemas, seolah berkata "aku takut"
Kibiarkan saja, ku tinggal ke kmr mandi, stelah kembali, Adi sudah turun mencumbu pinggang rina, posisi rina sudah seperti menungging bertumpu kasur.
Adi memegang pinggiran leging, menariknya turun ke bawah secara perlahan, mulai terlihat cd kuning muda, di turunkan leging itu hingga di bawah pantat, Adi ttp mencumbu pantat rina yg tak tertutup cd, cukup lama di bagian itu, rina menggeliat kegelian dan mulai mendesis.
Hingga adi memegang pinggiran cd rina terlihat akan meloloskan cd kuning muda itu
Aku berfikir "kok g ijin dlu ya dr awal? Pdhl posisiku di mas Hendra dlu apa² aku ijin"
Ku simpulkan adi ini kurg sopan, kubiarkan aktifitas itu. Cd pun sudah sampai di bawah pantat, adi menjilati bagian pantat atas hingga belahan sambil menurunkan cd hingga lepas. Sangat lama adi bermain di situ, ketika di belahan pantat adi berani menjilati dubur rina, hingga sampai vagina rina, rina mulai tak bisa menahan desahaannya
Ppaaaaaa siniiii
Aku menuju atas kasur dpn rina, kucium bibirnya.
S: kenapa?
R: hanya menggeleng sambil mendesis.
Jilatan adi semakin aktif naik turun dan semakin beringas, tangan rina menggenggam tanganku erat.
Tiba²
R: stooop, stopp dlu
Adi berhenti dan berdiri ttp memegang pantat rina.
Sunggu menarik pemandangan itu, wanita hamil bertelanjang hanya menggunakan bh dan hijabnya.
Rina menggeleng, dan bangkit dr posisi itu, kemudian berbaring ke atas kasur dan memejam kan matanya lg, ku lihat vaginanya telah mengkilap krn liur adi dan cairan vaginanya sendiri, kucium bibirnya, kuremas payudaranya
S: lanjut yaa..
Rina tak menjawab
Adi kembali menjilati vagina rina lg, dan aku mncumbu rina, rina memelukku.
R: aaaaaakkkhhh aaaahhhh
Kulihat sekilas adi memasukan jarinya ke lubang vagina rina
Di kocoknya vagina itu dan tetap di jilati adi, rina menggerakan pinggulnya.
Lumayan lama bagian itu, tumben rina lama keluarnya pikirku. Jilatan adi naik perlahan ke perut rina, aku berinisiatif bangkit utk memberi keleluasaan adi, sampai di payudaranya rina tangan adi tk lepas bermain di vagina. Terlihat adi ingin mencumbu payudaranya rina to rina dg cepat menolak, menyingkirkan wajah adi dr dadanya, semakin cpt adi memainkan vagina, rina semakin keras mendesah, adi kembali ke payudara rina, rina ttp menolak, adi mendekatkan wajah ke wajah rina sperti ingin mencium tp rina dg cpt menutupi wajahnya.
Akhirnya adi menyerah dan kembali ke vagina rina, di jilat dan di tusuk vagina itu dg jari.
Agak lama
Aaaaaajkkkkhhh aaaahhh hhhmmmmmsssss
Rina keluar dan memuncratkan sedikit cairan, pinggulnya bergerak gerak, tp wajahnya tetap di tutupi.
Adi melepas semua bajunya hanya menyisakan cd birunya, Adi menuju samping rina, memegang tangan rina mengarahkan ke oenisnya seolah ingin di pegang rina, tp rina menolak.
Ku biarkan saja saat itu hingga
A: mas
S: hmm?
Seperti minta bantuanku
Akhirnya aku mendekat, ku tuntun tangan rina sambil bicara
S: ayo lanjutkan ma, jgn tanggung
Ku arahkan tangan rina ke penis adi, rina hanya memegang dan masi menutupi wajahnya.
S: pegang sayang, mainkan
Di genggamnya penis adi, adi nampak tak sabaran di keluarkan penisnya dr cd hingga nampak penis nya tegang sekali tp ukurannya lbh kecil dr punyaku, rina lsg menarik tangannya., ku arahkan lg tangan rina memegang penis itu, hanya memegang tak di gerakan tangannya, ku ambil inisiatif mencium rina utk merangsang nya lg dan menggerakkan tangannya di penis adi, adi pun meraba vagina rina lg, kulepas tanganku yg di tangan rina, lagi² tangan rina hanya diam di penis adi, nampaknya rina blm mau berhubungan dg lelaki lain.
Adi pun menyerah dan hanya duduk, kubuka omongan ke rina
S: knp ma? Mau di lanjut g?
Rina hanya menggeleng, kulihat adi nampak kecewa.
Adi hanya meraba payudara rina dr luar bh dan brusaha melepas hijab rina, g sopan nih org.
Rina pun tau itu ulah adi dan menepis lg tangan itu.
R: maaf bro istriku blm mau, km jg kurg telaten bikin suasana nyaman spertinya.
Adi pun diam dan berdiri ke kmr mandi.
Ku bisikan rina
S; kalo gamau gpp, berikan kesan yg baik atau tinggalkan sesuatu utk nya.
R: apa?
S: terserah, kocok penisnya aj kalo km mau
Rina terdiam.
S: gmn?
R: terserah
Aku pun memanggil adi menyampaikan pembicaraan ku dg rina soal mengocok, adi pun menjawab di kmr mandi aja.
Kusampaikan ke rina, rina pun membuka tangan yg menutupi wajahnya dan berdiri, ku tuntun ke kmr mandi, rina berhenti dan memandangi adi, melihatku dg wajah yg sulit ku artikan, ku arahkan mendekat ke adi.
Adi masi berdiri, mematikan shower, adi yg telah melepas cd nya menuntun tangan rina utk memegang penisnya, tp rina tk mau melihat, rina melepas lg tangannya dan memencet sabun agak banyak, sebelum memencet sempat kususruh pake liur tp dia menggeleng, sabun yg banyak td diratakan ke seluruh telapak tangannya, memegang penis itu dg cepat, tp posisi bdn rina seolah menolak adi.
Jd misal adi hadap utara, rina hadap selatan, berdiri segaris mepet hanya tangan rina ke bagian depan adi, jd rina menghadap ku yg berada di belakang adi, tangan kanan adi memanfaatkan utk meremas payudara rina, tp tangan kiri rina yg nganggur menepis nya, tangan adi meraba turun pun di tepisnya lg.
Kasian si adi, batinku.
Kocokan itu semakin cepat terdengar dr suaranya, sesekali mata rina melihatku lagi² dg tatapan yg sulit di artikan, aku masi berdiri dan bingung dg tatapan rina.
Seiring dg kocokan itu adi mulai mendesis, kocokan rina di percepat, adi semakin mendesis, adi meraba tubuh rina hingga payudara kali ini di biarkan rina, aku berfikir mgkn rina berharap ini cpt slesai, benar saja tak sampai 10mnt adi klimaks, blm tuntas sperma kluar tangan rina sudah melepasnya, krn aku sempat melihat muncratan sperma adi.
Rina berjalan ke wastafel mencuci tangannya, kemudian kembali ke kamar dan memakai semua bajunya lagi.
Aku pun ikut merapikan bajuku.
Adi kluar kmr mandi hanya dg cd saja kemudian duduk di kasur.
Ketika rina mengancingkan 2 kancing baju terbawah, adi berkata
A: apa bole tinggalin sesuatu utk ku?
S: apa itu?
A: daleman mbaknya
Rina terbingung.
Aku pun memberi isyarat ke rina utk memberinya.
Rina melepas lg legingnya, nampak kesulitan krn perut buncitnya, ku bantu melepasnya, kemudian cd kuning muda itu di lepas rina, di letakkan di sisi kasur, adi mengambilnya dan mencium cd itu.
Rina sudah rapi lg, tp tak menggunakan cd.
Rina mengambil tas nya dan keluar kamar, aku pun pamit kpd adi, dan meminta maaf atas sikap rina, adi memaklumi dan mengerti, aku keluar kmr melihat rina menungguku, ku peluk bahunya dan kami berjalan di lorong hotel itu. Di mobil hingga sampai rumah rina tak bicara sedikit pun, hanya menjawab ya/tidak ketika ku tanya.
Sampai di kmr setelah ganti baju cuci muka tangan dan kaki, rina lsg tidur memunggungiku.
Ku biarkan dlu, aku bermain HP berselancar di grup itu lg agak lama dan akhirnya
R: km tuh sebetulnya sayang g sih sm aku? Tetap memunggungiku
S: sayang
R: kok rela aku di gituin lelaki lain
S: aku udh jelasin semua berkali kali
Diam hening
R: aku g suka lelaki itu, g sopan.
Aku trdiam, dan kemudian minta maaf ke rina.
Aku sependapat ke rina, ku akui argumen rina benar adi kurg sopan dan gabisa mencairkan suasana.
Terdiam dan kami pun sm² tidur.


Rina semakin terlihat tua dan tubuhnya ketika hamil tua semakin jelek dan g menarik, aku bisa saja berbuat semauku, meninggalkannya, g peduli dg nya, krn dg uang yg ku miliki skrg aku bs berbuat sesukaku, booking cewek pun bisa, tp di perutnya itu anakku, tak tega rasanya.
Rina dingin kpd ku berhari hari dan ibu menangkap hal itu di meja makan
Ir: ada apa kalian? Kalo ada masalah di bicarakan baik², jgn sperti itu, udh sm² dewasa.
Rina aj yg dewasa, aku masi remaja, pikirku.
Jumat malam aku dan rina berantem hebat, aku tak ingat pasti awal dan kejadian sperti apa, intinya aku memarahi rina krn dingin kepadaku dan aku mengancam meninggalkan dia, rina menjawab "jgn mentang² udh punya segalanya bisa seenaknya"
Intinya dsni aku tak mau kalah, egoku sbg remaja dominan sekali, semakin panas pertengkaran ini hingga rina bicara "km boleh tinggalin aku, tp jgn sakitin aku, krn di perut ini anakmu" Terhenyak hatiku, seketika aku diam dan tak mendengar lg ocehan rina, rina berhenti ngomel aku keluar kamar menuju gazebo.
Aku berfikir, ini jg sifat rina yg g aku sukai, mendiamkan ketika ada masalah hingga berhari hari.
Sperti ini kah rumah tangga? Aku blm siap spertinya jika harus berumah tangga dg istriku nanti.
Tak terasa asbak rokok sudah penuh, berbatang batang ku hisap hingga sisa 4 di bungkus.
Aku di kejutkan dg kedatangan ibu.
Ir: ada apa nak? Sambil memegang pundakku, dan ibu duduk di sbelahku
Aku hanya tersenyum dan menggeleng, nampaknya ibu tau pertengkaran td.
Ir: km perlu belajar lg soal watak perempuan, dan cara meredam emosi perempuan
Ir: ibu akuin km gentle, atittude bagus, bertanggung jawab sekali, tp soal perempuan km hrs belajar nak
Ir: saat hidup dg rina skrg pelajari lah sifat perempuan, jadikan pengalaman.
Ir: di rumah tangga nggak ada kata menang kalah, g ada kata hartaku hartamu, g ada kata km mengalah aku mengalah
Ir: rumah tangga itu "satu"
Ir: saling mengerti kuncinya
Ir: saling mengisi, saling memahami, kalau itu sudh bisa kamu terpaksa suatu saat nanti ktika km menemukan istrimu sesungguhnya km udh matang utk rumah tangga.
Benar sekali kata ibu.
Hanya itu kata² ibu yg kuingat, banyak wejangan darinya.
Tak terasa aku menitikan air mata, pertama kali aku menangis krn rina, tp bukan krn sakit hati, di satu sisi sku udh keterlaluan, di sisi lain aku terharu dg nasihat ibu. Di sisi lain lg, knp sih aku kok jd gni, harusnya aku bisa telantarin rina.
S: makasi banyak bu
Ibu memelukku utk pertama kali di kondisi sperti ini, kutangkap ibu gamau ikut campur, hanya saja membantuku meredam emosi mudaku, ibu jg tak menyebut aku masi muda, brati ibu udh menganggap aku lelaki dewasa.
Ir: ada yg mau di sampaikan?
S: nggak bu, aku malu sm ibu
Ir: gpp sampaikan aj, anggap aku ibumu nak.
Ibu ttp memelukku, ku sandarkan kepalaku ke ibu
Ir: kok jd nangis km?
S: ehehee maaf Bu
Ku usap air mataku
Ir: mau di bikinin kopi?
S: g ush bu, makasi, ibu istirahat saja
Ir: kalo mau curhat atau perlu ibu, blg aja yaa, ibu mau balik tidur
Sambil mencium kepalaku.
Baik sekali ibu rina.
Lagi² pikiran ku ke suami rina.
Apa alasan dia tinggalin rina, minus rina sejauh ini yg kutau hanya di sifat rina yg menurutku masi bisa di toleransi.

Masi lama di gazebo, ku lihat HP udh jam 1 pagi.
Aku pun kembali ke kmr, cuci muka tangan kaki sperti biasa, naik ke bed dg cd ssja, ku lihat rina dg baju tidur tanpa bh, kupeluk dr blkg dan ku cium kepalanya, rina menggeliat sesaat.
Dan aku pun tidur telentang.


Continue.........
 
Update 16



Saat tidur aku sdikit tersadar, rina memelukku deg erat, ku buka mata dan melihat rina, rina jg melihatku, bibir kita bertemu, aroma nafas org bangun tidur kurg nyaman utk ciuman, tak tau saat itu jm brp.
Kami berciuman lama sekali, rina menggapai penis ku, kurasa jg payudaranya, ku kulum langsung putingnya
Aaahh papa, kumainkan dg jari puting yg satu lg, rina mendekapku sangat erat.
Sebelum ke vaginanya ku elus perutnya sebentar, ku pegang vaginanya, aku tak tau sejak kpn cd rina lepas, ku mainkan vaginanya dg tangn kiriku dan mulutku masi menyusu ke rina
Aahhh pa, hhhhmmmmssss
Ku tusuk dg satu jari
Aaaaakkkhhhh
Ku kocok pelan rina mendesah halus
Ku hisap dan ku jilati puting itu, sesekali ku gigit kecil membuat desahan rina menjadi jeritan.
Aaaaaacccchhh paaaa hhhhhmmmssss ssss
Ku colok makin cepat vagina rina, tak kulepaskan hisapan ku di putingnya
Clek clek clek clek
Rina semakin mendesah hebat
Aaaaaaahhhhhhh aaakkkhhhhhhhhh aaaaakkkhhhhh
Ku gigit lama putinhnya
Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhssssssssss
Cret cret cret rina pun klimaks, kucium bibirnya agak lama
Ku tambah satu jari lg yg masuk ke vaginanya saat pinggulnya masih bergetar
Rina lsg menjerit
Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhsssssss
Ku kocok lsg cepat dg dua jariku
Hhhhhmmmm hmmmmsssss desahan rina semakin menjadi
Hhhhhhhhhhssssss aaaakkkhhhh
Ku tambah satu jari lagi, kini tiga jari yg ku masukan, nampak sesak lubang itu
Sssssssshhhhhhhhh aaaaaaakkkkkhhhh
Ku hisap lg putingnya
Aaaaaaaaaakkkkhhhhhhh ooooookkkkhh paaaaaa
Aaaakkhhhhhh aaaakkkkhhhhh aaaakhhhhssssse
5mnit kemudian rina memuncratkan cairannya lg
Kucabut semua jariku, kulihat cairan putih banyak sekali pd jariku
Cepat² kulepas cd ku dan ku lumuri liur ku sendiri, dg cepat ku masukan segera penis ku ke vagina rina saat rina masi menikmati orgasme keduanya
Aaaakkkkkhhhhh bleeeessssssss
Clek clek clek clek
Ku genjot pelan sesaat, kemudian lsg ku percepat genjotan ku tp ttp hati² krn perut rina makin membesar
Aaaahhhh aaaahhhh aaahhh
Aaaaahhh hhhmmmmmm hhhhhssssss
Papa hhhhhmmmmmm ooooookkkkhhhhh
Tak sampai 10mnt
Crot crot crot crot.
Aku pun klimaks di vagina rina, terasa sekali vagina rina berkedut, rina pinggulnya masi bergetar, ku cabut dan kulihat lelehan sperma menetes mengenai sprei bed kita
Ku cium bibirnya sambil miring menghadapnya, rina memiringkan badannya menghadap ku jg, kemudian dia meletakkan kepala di bawah leherku, kami pun menikmati sisa² seks pagi itu, hingga agak lama
R: pa, maafin aku utk yg smalam ya, bicara sambil ttp di dlm dekapanku
R: aku terlalu egois mendiamkanmu
S: udh terjadi gpp, aku jg minta maaf
Rina menangis di pelukanku
R: andai aku g mendiamkanmu pertengkaran semalam g bakal terjadi
S: lain kali kalo ada apa² ngmg ya, kalo ada masalah atau yg g km suka lsg bicara
Rina hanya mengangguk dan memper erat pelukannya.
Kemudian
S: jam brp ini?
R: gatau, aku bangun g lama km jg melek
Ku ambil HP ternyata masi jm 6 kurg.
Enak jg ternyata seks pagi, berkeringat tp di bdn terasa nyaman, g sperti malam

S: mau mandi apa tidur lg?
R: mandi aj yuk trs kita cr sarapan atau cr suasana gt mumpung weekend

Kami pun mandi bareng dan kluar kamar, kudapati anaknya mbak rina siap ke sekolah,
Aku pun mengajak rina mengantar anaknya, tp menggunakan motor.
Kami pun berangkat naik matic 150cc anak rina di dpn dan rina di blkgku.
Rina menggunakan kaos polos putih, leging hitam dan jaket jeans biru tua tanpa hijab.
Setelah mengantar sekolah aku pun mengajak rina cr bubur ayam utk sarapan, kami makan disana, tak lupa membungkus buat ibu, stelah makan aku membayarnya, ketika kembali ke tempat duduk kulihat bagian pantat rina nampak leging itu agak tipis hingga terlihat jelas warna terang cd itu.
S: ma, cdmu keliatan loh
Rina mendelik kaget sambil memegang pantat nya
R: masa?
S: iya, cd abu² kan?
R: mampus, bajuku pendek jg
Aku berfikir pasti sejak brgkt td bnyk yg memperhatikan di jln, krn jln posisi jam rame brgkt skola.
S; mau di tutupi pake jaket?
R: tp nanti bhku yg keliatan, bajuku putih.
S: ya pilih aj sendiri mau pamer cd apa bh ahahaha
Akhirnya rina melepas jaketnya dan mengikat bagian lengan jaket di perutnya, akhirnya pantat rina tertutup, tp bh rina dr depan terlihat jelas krn payudara yg membengkak krn hamil terlihat menonjol di baju itu, sampai payudara yg tertekan bh pun terlihat jelas.
Fix nanti banyak yg liat, krn perut rina besar otomatis dia dadanya gabisa nempel di dadaku.
Dan benar saja, di lampu merah terlihat beberapa org memperhatikan rina terus.

Sampai dirumah rina melepas jaket itu di ruang tamu
R: mau kopi pa?
S: ya dong, bikinin sendiri tp
Rina ke dapur, kembalinya membawa kopi dan bubur td udh di pindah ke mangkok utk di berikan kpd Ibu.
Weekend bersantai diruma, pukul 10 rina mengajak jemput anaknya dan akan membeli sesuatu krn mbak mila mengabarkan mau nengokin kita weekend ini. Kami pun naik mobil, stelah jemput sekolah mampir ke swalayan paling lengkap di kota ini, membeli beberapa bahan makanan, minuman dll utk disuguhkan nanti.


Sore hr stelah mandi mbak mila dan mas Hendra telah sampai di rumah kita, rina blm siap menemui krn belum ganti baju stelah mandi.
Singkat cerita kami berempat berkumpul di ruang tamu, mbak rina hanya membawa dia anak perempuannya yg skrg lg main di ruang tengah dg anak rina di awasi ibu.

Mbak mila terlihat cantik sekali sore itu, blouse pink di padu rok kesayangannya plisket berwarna merah di padu hijab merah senada yg di lingkaran di lehernya, mbak mila terlihat semakin semok berisi, agak pangling krn lumayan lama tak bertemu. Sedangkan mas Hendra semakin hitam kulitnya krn pindah tugas lbh sering ke lapangan.
Sampai saat itu aku blm tau pasti kerja apa mreka berdua.
Di momen itu kami bayak sekali bercerita satu sm lain soal kehidupan mulai dr villa itu sampai saat ini.
Di mulai dr mbak mila dan mas Hendra menceritakan sakitnya, kondisi ekonomi rumah, sampai mbak mila menggemuk.
Kemudian di mulai dr mbak mila mengelus perut rina yg saat itu menggunakan daster rumahan bagian ketiaknya agak longgar terlihat bhnya, mbak mila bertanya ini brp bulan? Kpn di buahinya?
Akhirnya kami ceritakan semua, mulai dr villa, aku nyetirin rina, kesepakatan program hamil, persetujuan dr inu,ngajarin kerja, sampai aku dan rina menikah hingga pindah di kota mbak mila ini.
Mbak mila dan mas Hendra terkejut soal pernikahan kita.
M; hamil g ngabarin, nikah jg diem², udh g dianggap ya kita
R: bukan gt mbak, kita sepakat utk merahasiakan ini, utk menghargai istri reno besok, org luar yg tau hanya mbak dan mas aj, dan tlg ini di rahasiakan.
Waktu makan malam tiba, kami semua makan bersama di meja yg telah di siapkan art dg belanjaan td siang.
Stelah makan malam aku mengajak mas Hendra ngopi di blkg, udh tdk ada gazebo lg sperti dlu, hanya ada 1 meja dan 4 kursi.
Saat dg mas Hendra, beliau menyampaikan dg prmulaan kata maaf, dan menyampaikan dg hati².
Beliau mengaku pernah sekali memaksa rina di villa itu, ku jwb saja aku udh tau mas, rina jg bercerita ke aku.
Mas Hendra nampak malu, santai aj lah mas.
Kemudian ku tanyakan soal mas Hendra bbrp kali posting di grup open partner itu

H: ya mas, memang benar aku open partner, fantasi ku masi jln, mau hubungin km, tp takut ganggu, km sibuk terus
S: aku kn udh bilang mas hubungi aja gpp
H; aku open partner selain fantasi ku, gairah ku dg mbakmu udh menurun, mila jg masi berharap km mampir ke rumah tp g aku bolehin hubungin km, krn km sibuk
S: terus udh nemu partner mas?
H; udh sekali, anak satu kota sini jg.
H; tp kami g cocok
S: knp?
H: kurg sopan, grusa grusu, gabisa bikin nyaman, bentar jg mainnya g asik
H; dia jg ngaku kalo udh beberapa kali jd partner
Apa yg di katakan mas Hendra jg sama dg partner yg aku temui
S: mbak g puas pasti?
H; jelas g puas ahahaha
H; udh sewa kamar jg padahal.
S: trs mas?
H: makanya aku sm mila masi berharap kamu mampir, kan udh deket sekarang, masa gabisa mampir bentar, g hrs malam nunggu aku kok, siang bisa, mila kerjanya fleksibel.
S: ehehehe kalo skrg meskipun dekat agak susah mss, krn ada hati yg hrs di jaga perasaannya,
S: rina jg kan blm tentu bisa menerima fantasi sperti mas
H; nyolong² waktu bro, jgn sampai tau
S: ahahaha ngajarin g bener nih
H; ahahaha sesekali lah
H; ayo kpn bisa?
S: aku takut mbak mila sm rina rusak pertemanannya mas
Sebenarnya bisa aj sih aku lsg iyakan, krn kan kesepakatan di awal aku bisa cr cewek sesukaku,oisah sewaktu waktu, dan nikah beneran. Tp smenjak pertengkaran itu aku semakin lemah. Lemah batinku, sdikit banyak udh belajar jaga perasaan wanita.
H: makanya rahasiakan aj
S: harusnya hr apa pun bisa mas selain weekend
H; yauda weekday dpn ini
S: nanti lah mas biar kan mengalir dlu
Mas Hendra berbisik
H; apa g kangen jepitan memek mbak mu?
Cookkk!! Godaan apa lg ini
S: jangan ngrayu gt lah mas, rontok imanku nanti
H: hubungi aku atau mila ya kalo mau
Obrolan terhenti krn ad rina memanggilku
Aku dan mas Hendra kembali ke dlm rumah
R: itu loh g pengen ngobrol sm mbak mila? Org nya bilang kangen
S: ah masa
R: di bilangin kok
Kami semua duduk di ruang tengah lantai dua, ternyata rina dan mbak mila td pindah di lantai dua
R: yauda ngobrol sm mbak mila dulu berdua
R: yuk mas kita ngobrol disana
Rina dan mas Hendra menuju teras balkon lantai dua, aku di ruang keluarga.
Kami berdua ngobrol hangat, dan kusampaikan apa yg di ceritakan mas Hendra td dan mbak mila membenarkannya.
M; kpn mas bisa mampir ke rumah?
S: aku bisanya weekday jam kerja mbak, cm aku takut rina tau, takut rusak pertemanan mbak sm rina
M: kalau aku ijin rina gmn?
S: jangan, harus kita jaga perasaan dia
M: yauda bisa kpn ke rumah?
S: aku kabari aj kalo mau kesana
Mbak mila mencium ku dan memelukku, kaget jg.
Bibir yg basah, nafas yg keluar dr hidung membangkitkan nafsuku
Sempat kuremas jg payudaranya, tp aku g mau ber lama², takut ada yg melihat, kusudahi aktifitas itu, mbak mila menunduk.
Kita lanjutkan obrolan ringan, hingga mas Hendra dan rina kembali utk mengajak mbak mila pulang, saat pamitan sbelum mereka masuk mobil, kucium tangan mas Hendra dan mbak mila, mereka berdua memelukku bergantian, mbak mila mencium pipi ku kanan dan kiri.
Rina jg salaman dan cipika cipiki gantian dg mas dan mbak, rina pun tk lupa memberi uang saku kpd kedua anak mas Hendra, mreka tampak senang, akhirnya mreka pun pulg.


Stelah semua tidur, aku dan rina masuk kamar, sperti biasa, hanya ber cd saja, rina memiringkan badannya menghadap ku dan kepalanya bebantal dadaku sembari memeluk dan kaki kanannya menimpa kakiku.
R: ngobrol apa sm mbak mila mas?
S: ngobrol biasa aj, soal kerjaan yg km berikan ke aku, aku jg terimakasih udh di kenalkan ke km
R: ohhh, itu aja?
S,: iyaa, km ngbrol apa sm mas?
R: mas Hendra minta maaf atas kejadian di villa memaksa aku itu
S: trs?
R: stelah itu dia kebayang bayang aku terus katanya
S: ahahahaha trs?
R: oia, mas Hendra minta izin ke aku
S: mau minta lg sm km?
R: nggak, dia minta aku ngizinin km buat main kerumahnya.
Aku berfikir jgn² rina curiga hbs ini dan ujungnya cemburu.
R: buat puasin mbak mila
Cookkk! Hendra gila!
Aku terdiam
R: segitu berharganya ya km buat mreka?
S: ya mreka kan udh nganggep aku adiknya, aku sm mreka jg nganggep kakak sndiri
R: mskdku knp hrs km yg puasin mbak mila? Apa gda laki² lain?
S: aku gatau
S: trs km jwb apa td?
R: ya aku jwb silahkan kalo reno mau, gt
Awal jwb gt, ujungnya cemburu, marah, berantem, cewek!!
Akhirnya malam itu tidur, di tengah malam aku sdikit terbangun kulihat rina belum tidur dan gelisah.


Continue.......
 
Update 17





Minggu, pagi hari tanpa di kejar jam aktifitas adalah waktu ter nikmat utk ngopi, ku nikmati tiap hisapan rokok ku. Rina duduk di kursi samping meja, ngobrol ringan, ingin mengajak jln², tp ku tolak krn perutnya makin besar takut ada apa² di jln.
Kemudian dia membuka omongan, melanjutkan obrolan smalem di ranjang.
Dia mengizinkanku utk sehari dg mbak mila, agak kaget jg tiba² dia blg sperti itu, tp alasan dia oke jg, krn mbak mila lbh dlu kenal aku, kemudian kita di kenalkan sm mbak mila, dan trakhir kasian sm mbak mila yg skrg.
Hanya ku jwb
S: kamu skrg bs bilang gitu, tp kalo udh aku lakuin bnrn yg terjadi sewot - cemburu - marah - berantem
R: nggak nggak
Tak ku hiraukan, tp pikiranku justru melayang ke mbak mila.

Beberapa hr kemudian aktifitas sperti biasa sibuk dg perusahaan , di tengah perjalanan tiba² rina menelpon mengabarkan mas Hendra masuk RS td pagi, aku disuruhnya kesana.
Ku tlp mbak mila menanyakan rumah sakit dan kondisi.
Stelah dpt info aku meluncur ke RS itu, setelah ketemu, mas Hendra barusan masuk rawat inap, mbak mila masi menggunakan seragam kerjanya yg nampak kekecilan, mencetak bentuk tubuhnya.
Penyakit mas Hendra kambuh lagi, spertimya sudah parah.
Ku temani mas Hendra dan mbak mila sampai agak sore, aku pun berpamitan, aku blg mgkn nanti malam kesini lg.

Setelah diruma rina menanyakan soal di RS, dan kusampaikan jg keinginan ku membantu biaya RS mas Hendra, rina pun setuju.
Malam hari tiba, aku dan rina ke RS tempat mas Hendra di rawat, sebelumnya rina menyiapkan uang cash, kami menggunakan mobil.
Sampai diruang kamar VIP itu mbak mila terlihat duduk sedih sendirian, mas Hendra terlelap dg infusnya.
Rina menanyainya apaka sudah makan, belum, rina menyuruhku membeli makanan.
Singkat cerita stelah mbak mila makan, rina menyampaikan soal ingin membantu biaya RS, mbak mila menolak krn jumlah itu lumayan banyak, mbak mila sbenarnya mampu biayai sendiri, tp rina slama ini blm perna memberi apa² ke mbak mila, stelah perdebatan agak lama akhirnya mbak mila mau menerima.
Rina sempat bertanya dmn anak² nya, anak²nya diruma saudaranya semua, mbak rina g kerja utk beberapa hr krn menjaga suaminya, sbelum jam 9 kami berpamitan, mbak mila memeluk rina agak lama hingga menangis aku hanya melihatnya.
Ketika di mobil
R: km g pengen gantiin jaga mas Hendra?
S: udh ada mbak mila kan
R: kasian sendirian, brg kali org itu butuh pulg ambil apa atau apa yg kelupaan
S: bsk aku kn hrs kerja
R: udalah perusahaan km sndiri aj kok, g ush di bikin repot, km g masuk bbrp hr pun g ada masalah
S:............
R: temenin nanti, turunin aku di dpn rumah aj g ush masuk
Aneh nih org pikirku.
Aku memasukan mobil ke pagar, rina ngomel.
Aku masuk ke kmr, ambil charger dan headset.
Rina mala menyiapkan baju ganti.
S: ngusir?
R: ngggaaaaakk, kn disana perlu baju ganti buat besok pagi.
Aku pun kembali ke RS.
Jm 10 lebih, aku tiba di kmr itu, mbak mila kaget
M: kesini lg mas? Ada yg tertinggal?
S: nggak mbak, disuru rina gantiin jaga mas
M; kan ada mbak yg jaga
S: ya brg kali kita gantian, mbak skrg pulg dlu, bsk pagi ksni lg brg kali ada brg yg kelupaan diruma
M; udh semua, mbak dsni aj
M: rina itu gpp ta km tinggal ksni, dia hamil tua
S: lha dia sndiri yg nyuru mbak
S: mas blm bangun jg drtd?
M: kalian balik td bangun, kusampaikan jg ada kalian kesini, hbs minum obat dr perawat brusan tidur lg.
Diruangan itu ada ranjang pasien yg di tiduri mas Hendra, ber sekat selamat tebal, ada ranjang utk yg menunggu istirahat, ada sofa dan TV jg.
Mbak menutup selambu mas Hendra dan mematikan lampu sisi ranjang, lampu di sofa tetap menyala.
Aku dan mbak mila duduk di sofa berdampingan menonton TV dg volume sedang.
Mbak mila melepas hijabnya, beliau bilang mau ganti baju dulu.
Mbak mila melepas bajunya di sisi ranjang yg kosong itu tp selambu tidak tertutup, ku lihat terus ketika mbak melepas baju dan roknya hingga mengenakan bh hitam dan cd krem terlihat jelas, beliau melihat ke arah ku dan tersenyum, mbak mila berganti daster longgar yg pernah di gunakan nya di villa waktu itu.
Beliau kembali duduk di sofa sebelahku.
M; gmn hidupmu skrg? Rumah tangga sm rina gmn?
S: aku masi belajar ttg sifat dan watak wanita mbak, kami srg brantem
Mbak tersenyum.
M: itu lah rumah tangga
M: tp kalo malam enak kan?
Aku pun tertawa
S: enak sm istri orang ahahaha
Mbak memukul pelan lenganku
Kemudian kami membahas penyakit mas Hendra, ternyata dua hr itu mas Hendra terlalu banyak kopi dan makan pedes, akhirnya lambungnya kambuh.
Lama kami mengobrol hampir tengah malam, ku suruh mbak istirahat dlu di kasur, biar aku di sofa saja.
Mbak mila mulai membuka topik soal yg kita bahas di tempatku
M: gmn mas? Kpn bisa mampir kerumah?
S: mas masi sakit gini mbak
M: skrg kan bisa
S: boleh disini?
M; boleh, siapa yg melarang,
S: g enak kalau mas tau
Mbak rina bangkit melihat mas Hendra, terdengar dengkurannya, mbak rina mengunci pintu dan membesarkan sedikit volume TV, di matikan semua lampunya, kemudian kembali ke sebelahku.
S: mbak yakin?
Hanya mengangguk.
Aku sempat berfikir, toh mas Hendra sudah menyurubku soal ini, jd apa salahnya ku lakukan disini, mumpung ada kesempatan.
Tanpa pikir panjang ku lumat bibirnya, perlahan dan lembut, kuelus pipinya, ciuman kami semakin ganas, saling bertukar lidah dan liur, mbak mila memelukku erat, ku cumbu lehernya, mbak mulai mendesis, tp tak lama dia melepas pelukannya dan melihat wajahku
M: mbak kangen dg momen ini mas, udh lama sekali rasanya, mas skrg sudah jd milik orang
S: lakukan semau mbak, aku turuti
Mbak rina menyosor bibirku, ciuman ganas sekali seolah tak akan berjumpa lg.
Kuremas payudaranya dg ttp berciuman, kuremas bergantian, mbak mila melenguh, ku buka semua kancing daster nya, ku masukan tanganku mencari payudaranya, kupilin putingnya, mbak mila mendesah
Hhhhmmmmsss
Aku terkaget krn tangan kiri mbak mila meremas penisku yg telah tegang, dg lihainya tangan kiri mbak mila bisa melepas kancing dan resleting celanaku, lsg di sambar penisku, di kocoknya perlahan, tangan mbak mila terasa halus sekali.
Tangan kiriku tetep memeluk tubuh mbak rina yg semakin semok, tangan kananku masi memilin putingnya, ku lanjutkan mencumbu lehernya, mbak mila mendesah pelan, dan beliau bangkit melepas daster dan bh hitamnya, hanya menyisakan cd crem saja.
Mbak mila berinidiatif melepas baju dan celanaku, kami sama² menggunakan cd saja, mbak mila duduk di pangkuan ku, selangkangannya tepat di atas penisku, terasa hangat selangkangan mbak mila, kami berciuman kembali, kupeluk tubuh semuanya, kami masih bercumbu di pangkuan ku dan kupeluk tubuh semuanya, semakin gemas saja rasanya, sesekali ku remas pantat besar mbak mila, mbak mila sesekali menggoyang pinggulnya.
Ciuman mbak mila turun ke leherku dan terus turun dada mendarat di puting ku, puting ku di jilatin nya, di hisap, rasanya geli sekali tp menimbulkan rangsangan pd selangkangan ku, cukup lama mbak mila bermain, akhirnya turun dr pangkuan ku, dan memegang cd ku, akhirnya cd ku pun di lepasnya, mbak mila lsg jongkok di hadapanmu dan melahap penisku, dg rakusnya mbak mila menjilati dan mengocok penisku dg bibirnya, nikmat sekali bibir mbak mila, sesekali mbak mila memasukan hingga ke tenggorokannya sampai beliau mual, mbak mila tak peduli dg liur yg meleleh keluar mulutnya, tak sampai disitu, mbak mila jg melahap biji telor ku, di hisap dan di jilatin, mbak mila kembali ke ujung penisku dan melahap nya mengocok nya lg, ku pengangi rambut mbak mila yg berantakan, terkadang kepalanya aku turunkan paksa agar sampai ke tenggorokan, pemandangan yg luar biasa, wanita hampir 39 th bisa lahap dg penisku.
Setelah puas mbak mila bangkit dan melepas CD nya, mbak mila kembali duduk di pangkuan ku, membuka vaginanya, tangan satunya mengarahkan penisku ke lubangnya, ujung penisku merasa hangat sekali menyentuh lubang vagina mbak mila yg mengambil keperjakaanku.
Mbak mila menekan pinggulnya
Bbbbllleeeeeeessssss
Hhhhkkkksssss lenguhan mbak mila di tahan.
Mbak mila menggoyangkan pinggulnya maju mundur sambil melumat bibirku.
Hhhhhhmmmmm hhhhssssss
Beberapa kali mbak mila merubah gerakan seperti angka 8,itu gerakan paling aku suka dr mbak mila, vaginanya seperi meremas penisku.
Desahan mbak mila semakin intens, hanya saja di tahan krn kita di tmpt umum meskipun kmr VIP.
Kemudian mbak mila berjongkok di atasku, tangan nya berpegang dinding sofa di kanan kiri kepalaku, mbak mila menaik turunkan pinggulnya,
Plak plak plak, bunyi benturan kulit kami tak terhindarkan.
Terkadang mbak mila menekan dalam² dg keras kemudian melakukan gerakan memutar sungguh membuatku g tahan takut cepat keluar.
Payudara mbak mila menggantung bebas tepat di dpn muka, ku lahap putingnya, mbak mila sempat menjerit kemudian di tahan lg suaranya.
Mbak mila terlihat lelah, tp hanya merubah posisi kaki, kini mbak mila bertumpu dg lututnya, gerakan maju mundur melingkar angka 8 favoritku di lakukan lg oleh mbak mila, mbak mila merengkuh leherku, dan aku memeluk tubuh semoknya, kami jg saling berciuman utk menahan suara mbk mila.
Hhhhhhhmmmmmmmm nnnnnggggghhhhh
Hhhhhhhhsssssss
Gerakan mbak mila semakin luar, aku hanya bisa menciumnya.
Akhirnya
Hhhhhhmmmm hhhhhhmmmm hhhhhmmmmm hhhhhhhmmmmmmmmmmmssss hhhhhmmmmmmm
Eeeeeekkkkkhhhhhhhhh pantatnya semakin di tekan ke bawah.
Orgasme mbak mila tercapai tp sayang nya suaranya di taha, lelehan cairan mbak mila pun merembes ke padaku.
Ku balik tubuh tanpa melepas kelamin kita, mbak mila telentang di sofa ku genjot lsg dg cepat,takut mbak mila menjerit
Ku lumat bibirnya dg rakus, semakin cepat genjotan ku, mbak mila merespon menghentakkan pinggulnya ke atas beberapa kali
Mbk aku mau kluar
Iya kluarin yg banyak masssss
Aaaaakkkkkkhhhhhh
Crot crot crot
Pinggul mbak mila bergetar hebat, dan ku rasakan penisku sperti di peras, kucium mesra bibir mbak mila, ku kecup keningnya
S: makasi mbak
Mbak mila membalas dg kecupan di bibir.
Wanita yg mengambil keperjakaanku, ternyata rasanya masi sama sperti awal kita berhubungan.
Ku lepas penisku, lelehan sperma hampir meleleh keluar vagina, mbak mila cepat² menutupnya dg tangan kanannya, dan memintaku mengambil cd nya, ternyata cd nya utk me lap vaginanya.
Kulihat ada basah di tempatku duduk td.
Mbak mila bangkit dan menyambar penisku yg lemas, di kocok²nya agak lama, stelah itu di masukan ke mulutnya dg posisiku berdiri di depannya, tak lama penisku tegang lg, mbak mila melepas dan bertanya
M: ayo lg, mau masuk dr mana?
S: nungging boleh?
Mbak mila mengambil posisi menungging, tangannya bertumpu pinggiran sofa dan ku remas² pantat besar dan semok itu.
Mbak mila membantu mengarahkan penisku masuk
Bllleeeeeeesssss
Aaaaaakkkhhhhhh
Mbak mila kelepasan menjerit
Di posisi ini, vagina wanita terasa menjepit sekali, rasanya penisku di urut².
Plok plok plok, suara benturan dg pantat mbak mila.
Ku genjot agak cepat langsung
Tanganku berpegang pinggul mbak mila, kuremas pantat itu lg, gemas sekali dg pantat itu, tubuh mbak mila semok memunculkan stremarch di beberapa bagian paha dan pantat nya.
15menit kemudian aku tambah genjotan ku krn mau keluar lg.
Mbak mila pun lenguhannya semakin intens
Mbak aku mau kluar lg
Ya mas sama²
Plok plok plok plok
Makin menggila mbak mila membantuku menggoyang pantatnya dan kutekan dalam² penisku
Aaaaaakkk aakkkkhhh aaaahhhh
Crot crot crot aku klimaks di dalam vagina lg
Mbak mila pun orgasme sesaat setelah aku keluar
Aaaaaaaaaaakkkhhhhh hhhhhhmmmmm
Hhhhmmm mhhhmmmssssss
Pinggulnya bergetar hebat, vagina mbak mila meremas remas penisku, dan akhirnya ku cabut penisku, ku ambil lg cd mbak mila, mbak mila menerima cd yg kuberika, di lap nya lg vaginanya dg cd krem itu.
Akhirnya mbak mila ambruk di sofa, kupelul tubuhnya dr samping, kucium kening dan pipinya
S: mbak masi tetap hebat Hhhhh hhhh
Suara nafasku yg masi ngos ngos an.
Kami berdua ke kmr mandi saling cuci kelamin, setelah itu kami berpakaian lengkap, hanya saja mbak mila tak memakai bh lg krn mau tidur.
Beliau menawarkan tidur dengannya di ranjang itu, ku tolak halus krn ukuran ranjang agak sempit.
Mbak mila sudah terbaring di ranjang itu, kami sudah saling mengucapkan selamat malam
Aku ke sofa dan melihat jam ternyata jm 12 lebih, aku masi terduduk di sofa, kemudian mbak mila bangkit dr ranjang dan memilih di sofa dg ku, jd kami tidur di sofa berdua posisi duduk agak miring, mbak mila bersandar padaku.
Aku merasa berdosa
Maaf mas Hendra, di saat mas sakit, aku malah menyetubuhi mbak mila di depanmu.

Continue...........
 
Bagi yg bertanya, knp aku g lanjut aj sm mbak rina?
Krn usia terlalu jauh, saat itu aku 21 dan beliau 36, udh beda 15 tahun. Kalo lanjut sampe skrg aku ngramut emak² dong, skrg beliau sudah tua sekali.
Dan yg terpenting aku sadar rasa sayang ku sm beliau cm tumbuh krn terbiasa hidup bareng, bukan perasaan cinta sbg pasangan hidup
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd